Etika dalam berbisnis lengkap pada Makul Etika Bisnis

  

ETIKA BISNIS

msigittaruna@gmail.com

Pengertian Etika

  

  Dua pengertian; 1.

  Etika  kata Yunani ethos, berarti

  2. Etika  filsafat moral, ilmu yang membahas nilai dan norma yang diberikan oleh moralitas dan etika dalam pengertian pertama di atas.

  ► Nietzsche,

  ►

  etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan bukan moralitas hamba.

   Kant,

  

  etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom.

  

  Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan bertanggungjawab.

   Kebebasan dan tanggung jawab adalah unsur pokok

  dari otonomi moral yang merupakan salah satu prinsip

Norma Khusus dan Norma Umum Norma Khusus

  aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan khusus atau kehidupan khusus, mis. aturan olah raga, aturan pendidikan, lebih khusus aturan sebuah sekolah.

  Norma Umum bersifat umum dan universal.

  Norma umum ada tiga yaitu, norma sopan santun, norma hukum, norma moral.

  ► Teori Etika.

  ► Etika Deontologi

  ► EtikaTeleologi.

  Etika Deontologi kata Yunani deon  kewajiban.

  penekanan pada kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.

  

Suatu tindakan itu baik

dinilai berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada

dirinya sendiri

bukan

pada akibat atau tujuan baik dari tindakan itu

Tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan

berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat tindakan itu.

  

  Tiga prinsip supaya tindakan itu mempunyai nilai moral:

  

  (1) tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban;

  

  (2) tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu, melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu;

  

Etika Teleologi

  

  mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut.

  Etika Umum dan Etika Khusus.

  Etika Umum suatu etika mengenai norma dan nilai moral,

kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak

secara etis,

bagaimana manusia mengambil keputusan etis.

Etika Umum sebagai ilmu atau filsafat moral

  

  Etika Khusus

  

  penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam kehidupan khusus.

  

  Dalam hal ini Etika Khusus mengamati perilaku dan kehidupan manusia dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus tertentu.

  

  Etika Khusus dianggap sebagai

Etika Terapan.

karena aturan normatif yang bersifat umum

  

Etika Terapan – Etika Bisnis.

  

  Etika Bisnis merupakan salah satu bentuk dari Etika Terapan.

  

  Dalam Etika Bisnis diterapkan secara khusus

Prinsip Etika Bisnis

  1. otonomi; 2. kejujuran; 3. keadilan; 4. saling menguntungkan,

  ►

Prinsip Otonomi

  

  sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan

  

Prinsip Kejujuran

   kejujuran dalam memenuhi syarat- syarat perjanjian,

  

  kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga yang sebanding,

Prinsip Keadilan

  memperlakukan setiap orang sesuai dengan haknya masing-masing, baik dalam relasi eksternal maupun internal perusahaan.

  

  Paham Tradisional  Keadilan

  

  

  Menyangkut hubungan antara individu/kelompok masyarakat dengan negara.

   Dasar moral:

1. semua orang mempunyai harkat dan

martabat yg sama.

  2. semua warga negara  status dan kedudukan yg sama

  

  Prinsip dasar  konsekuensi legal dan moral:

  

  1. perlindungan hukum yang sama;

  

  2. tidak ada yang diperlakukan istimewa oleh hukum dan negara;

  

  3. produk hukum tidak boleh demi kepentingan orang atau kelompok tertentu;

   4. ketaatan yang sama dari semua warga.

  = Keadilan Legal =

  • dalam bisnis  negara bersikap netral dalam memperlakukan semua pelaku ekonomi.
  • dalam perusahaan  pimpinan

   2. Keadilan Komutatif

    mengatur hubungan yang adil antara orang yang satu dengan orang yg lain.

   Hubungan horisontal interaksi sosial antara warga yg satu dengan lainnya, tidak boleh ada yang dirugikan.

  Relasi bisnis harus setara.

  

  3. Keadilan Distributif (keadilan ekonomi)

  

   distribusi ekonomi yg merata dan yang dianggap adil oleh semua warga negara.

  

  Keadilan Distributif  tidak mengakui prinsip sama rata dlm pembagian kekayaan ekonomi.

  

  Pembagian kekayaan ekonomi sesuai

  

Prinsip Saling Menguntungkan

(mutual benefit principle)

  

  bisnis dijalankan sedemikian rupa agar semua pihak menikmati keuntungan.

  

  Prinsip ini terutama mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis.

   Integritas Moral Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Mempunyai moral yang terpuji, disiplin dan konsisten terus menerus di dalam pencapaian target dan impian. tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis Integritas moral pada demokrasi adalah keutuhan perasaan, pikiran, dan tindakan

  Etika Bisnis dalam Hubungan Kerja

  

  Hubungan kerja sebagai suatu relasi internal dalam suatu perusahaan harus diberlakukan prinsip Etika Bisnis yang ketiga yaitu prinsip keadilan.

  Adam Smith

  • menganggap prinsip keadilan
  • >sebagai prinsip yang paling pokok. prinsip paling pokok dari kead

  

  Prinsip no harm, merupakan rumusan lain dari The Golden Rules (Kaidah Emas) yaitu :

  “Perlakukan orang lain sebagaimana

  

HUBUNGAN KERJA

PERJANJIAN KERJA

PERATURAN PERUSAHAAN

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

PERJANJIAN KERJA

  

  

  Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang

   KUHPerdata psl. 1601a

   Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian di mana pihak yang satu, buruh, mengikatkan diri untuk bekerja pada pihak yang lain,

  PERJANJIAN KERJA Pasal 1601a KUHPerdt.

  

  Unsur-unsur:

  

  Pekerja melakukan pekerjaan,

  

  Pengusaha membayar upah,

  

  Bekerja pada pihak lain,

Pengusaha membayar upah

   Imbalan jasa bagi pekerja

   Upah sebagai unsur utama perjanjian kerja,

   Prinsip “no work no pay”

Bekerja pada pihak lain

  • – Di bawah perintah pengusaha

    • unsur kewenangan

  diadakan

  Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

   Jangka waktu

  • – Selesainya suatu pekerjaan tertentu

  

PKWT

  Hanya dapat dibuat untuk pekerjaan, yang

  

  Sekali selesai/bersifat sementara

  

  Selesai paling lama 3 tahun

  

  Bersifat musiman

  

  Berhubungan dengan produk baru, kegiatan

  

PKWT

perpanjangan - pembaruan

Perpanjangan  :

  Dapat diperpanjang 1 kali untuk jangka waktu paling lama 1 tahun. Perpanjangan didahului pemberitahuan 7 hari sebelumnya. PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK

TERTENTU

  dapat mensyaratkan masa percobaan 3 bulan

  

  dalam masa percobaan pengusaha dilarang membayar upah di bawah upah minimum.

  ►

  Perjanjian kerja berakhir jika: Pekerja meninggal dunia

   Berakhirnya jangka waktu perj. Kerja

   Putusan pengadilan/putusan atau

   penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial

  

PEKERJA ANAK

  

  Pengusaha dilarang mempekerjakan anak

  

  Pengecualian:

  

  Anak berusia 13 – 15 tahun

  

  Syarat mempekerjakan pekerja anak;

  

  Izin tertulis orang tua Perjanjian kerja antara pengusaha – orang tua/wali

  Waktu kerja maksimum 3 jam Bekerja pada siang hari Tidak mengganggu waktu sekolah Memperhatikan keselamatan - kesehatan kerja Pekerja Perempuan

Persyaratan untuk bekerja pukul 23.00 – 07.00

  Pekerja perempuan di bawah 18 th dilarang bekerja, Dilarang mempekerjakan perempuan hamil, membahayakan kesehatan, keselamatan,

  

  Ketentuan mengenai waktu istirahat pekerja perempuan.

  

  Pekerja perempuan yang dalam masa haid merasa sakit dan memberitahukan pada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua masa haid.

  

  Berhak memperoleh istirahat 1,5 bln sebelum dan 1,5 setelah melahirkan

  

OUTSOURCING

  perjanjian pemborongan pekerjaan atau Perjanjian pemborongan

pekerjaan

  Syarat-syarat:

  

  Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama

  

  Perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi kerja

  

  Merupakan kegiatan penunjang

Perjanjian pemborongan pekerjaan

  

  Syarat-syarat:

  

  Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama

  

  Perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi kerja

  

  Merupakan kegiatan penunjang

  

Syarat-syarat lain:

  Perusahaan penerima pekerjaan harus berbentuk badan hukum,

  

  Perlindungan kerja/syarat-syarat kerja

  

  Hubungan kerja perusahaan penerima pekerjaan dengan pekerja dapat dlm bentuk PKWTT atau PKWT.

  

  Jika tidak memenuhi ayat 2 dan 3 psl. 65 UU no 13/2003 maka demi hukum status hubungan kerja dengan prsh penerima beralih ke persh. Pemberi pekerjaan.

Penyediaan Jasa Pekerja

  

  = Bentuk usaha –

  

  • Badan Hukum

  

  • Izin instansi Ketenagakerjaan
  • Pekerjaan:

  • – Tidak melaksanakan kegiatan pokok

  

  Syarat-syarat :

  

  Hubungan kerja antara pekerja dengan perusahaan peyedia jasa, PKWT atau PKWTT Perlindungan upah, kesejahteraan, syarat kerja, perselisihan menjadi tanggung jawab penyedia jasa, Perjanjian antara persh pengguna jasa dan persh penyedia jasa.

PERATURAN PERUSAHAAN

   Disusun oleh pengusaha sendiri.

Para pekerja tidak terlibat dalam pembuatan peraturan perusahaan.

  Wajib dibuat dalam perusahaan yang mempekerjakan 10 pekerja atau lebih. Masa berlaku 2 tahun Isi : hak dan kewajiban pengusaha-pekerja

  

  Para pihak:

  

  Serikat Pekerja/Serikat Buruh

  

  Beberapa Serikat Pekerja/Serikat Buruh

  

  Pengusaha

   Hak Pekerja.

  

  1. Hak atas pekerjaan,

  

  2. Hak atas Upah yang adil,

  

  3. Hak untuk beserikat dan berkumpulan,

  

  4. Hak atas perlindungan Keamanan dan Kesehatan,

   Hak atas Pekerjaan.

    1. kerja melekat pada tubuh manusia.

  = kerja adalah aktivitas tubuh, = kerja merupakan hak asasi manusia

  • = melalui kerja, manusia merealisasi dirinya sbg

  2. kerja merupakan perwujudan diri manusia,

  • manusia, = berkaitan dengan harkat dan martabat manu

  

   = merupakan salah satu hak asasi manusia.

  

  = HAM  setiap warga negara, sesuai dengan bakat, kecakapan dan kemampuan,

   HAM.

  

  Setiap orang berhak untuk mendirikan serikat pekerja dan tidak boleh dihambat untuk menjadi anggotanya demi melindungi dan memperjuangkan

  

  Syarat-syarat mewakili para pekerja dalam pembuatan PKB:

  

  Terdaftar di Dep. Tenaga Kerja

  

  Memiliki anggota lebih dari 50 o/o dari jumlah pekerja

  

  Jika ada beberapa serikat pekerja dalam PENGUSAHA

  • Pengusaha
  • Beberapa pengusaha dari perusahaan sejenis.

  

ISI

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

   Syarat-syarat kerja

  ►

  Tata tertib perusahaan

  FUNGSI PERJANJIAN KERJA BERSAMA 

  Menciptakan :

  

  Ketenangan kerja bagi pekerja

PERJANJIAN KERJA BERSAMA SUMBER HUKUM

  Ketentuan dalam Perjanjian Kerja tidak boleh betentangan dengan ketentuan dalam PKB

  

  Akibat Hukum:

  

  Jika ketentuan perjanjian kerja bertentangan dengan ketentuan PKB maka:

  

  ketentuan Perjanjian Kerja batal demi hukum

  

  dan ketentuan PKB berlaku bagi Perjanjian Kerja

  

  Jika hal-hal yang diatur dalam PKB tidak diatur dalam Perjanjian Kerja maka,

  

KLASIFIKASI SIFAT KETENTUAN

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

  Sifat obligatoire

  

  sifat normatif

  

  sifat diagonal

MOGOK KERJA

  Salah satu hak asasi manusia adalah setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai dengan perat.per-uu-an.

  Mogok kerja adalah hak dasar Pekerja dan Serikat Pekerja

  Mogok kerja sah, jika: 

  7 (tujuh) hari sebelum mogok kerja memberitahukan pada pengusaha dan instansi ketenagakerjaan, 

  Pemberitahuan menyangkut (minimal):

  • waktu mulai dan berakhirnya pemogokan,
  • tempat mogok kerja

  

Larangan bagi pengusaha dalam

pemogokan yang sah 

  mengganti pekerja yang mogok dengan pekerja dari luar perusahaan.

  

  memberikan sanksi atau tindakan balasan pada pekerja atau pengurus serikat pekerja

Upaya instansi ketenagakerjaan

  Mempertemukan dan merundingkan penyelesaian

   permasalahan dengan para pihak yang berselisih. Jika tercapai kesepakatan maka dibuat Perjanjian

   Bersama.

  

  PHK demi hukum

  

  PHK atas dasar kesepakatan pekerja – pengusaha

  

  PHK sepihak

  Perselisihan Hubungan Industrial karena perbedaan pendapat menimbulkan

  Pertentangan

Jenis perselisihan

  • Perselisihan hak
  • Perselisihan kepentingan
  • Perselisihan pemutusan hubungan kerja
  • Perselisihan antar serikat pekerja dalam

Mogok kerja tidak sah

  

  Tidak memenuhi ketentuan psl. 140 ayat 1-2 UU no. 13/2003

  

  Dikualifikasi sebagai mangkir

  

  Pemanggilan untuk kembali bekerja dilakukan 2 kali berturut- turut secara patut dan tertulis dalam tenggang waktu 7 hari

  

  Pekerja yang tidak memenuhi panggilan dianggap

Proses Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

  

Pekerja Pengusaha

Serikat Pekerja Pengusaha

Serikat Pekerja Serikat Pekerja Bipartit

  Disnaker Konsiliasi Arbitrase

   Konsiliasi  Perselisihan kepentingan  Perselisihan PHK

 Perselisihan antar Serikat Pekerja

Arbitrase Perselisihan Kepentingan Perselisihan antar Serikat Pekerja Mediasi Perselisihan Hak Perselisihan Kepentingan

  Pengadilan Hubungan Industrial bertugas dan

  • berwenang memeriksa dan memutus: Di tingkat pertama mengenai perselisihan hak
  • Di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan
  • >kepentingan Di tingkat pertama mengenai perselisihan