BAB II PERENCANAAN BISNIS “TELA-TELA” A. DATA PERUSAHAAN - Perencanaan Bisnis Tela-Tela

BAB II PERENCANAAN BISNIS “TELA-TELA” A. DATA PERUSAHAAN 1. PROFIL PERUSAHAAN Berikut ini adalah profit perusahaan yang saya rencanakan :

  1. Nama Perusahaan Tela-tela

  2. Bidang Usaha Industri Rumahan

  3. Jenis Produk/Jasa Makanan Ringan

  4. Alamat Perusahaan Jln. Kapten Muslim Gg Jawa 41 Medan

  5. Nomor Telepon 085761364338

  6. Alamat Email Telatela@yahoo.com

  7. Bank Perusahaan Bank Danamon

  8. Bentuk Badan Hukum Usaha Dagang

  9. Mulai Berdiri

  01 Juni 2012 2.

BIODATA PEMILIK/PENGURUS

  1. Nama Arta Yuanggita

  2. Jabatan Pimpinan

  3. Tempat dan Tgl. Lahir Jakarta, 28 Maret 1991

  4. Alamat Rumah Jln. Kapten Muslim Gg Jawa 41 Medan

  5. Nomor Telepon/HP 085761364338

  6. Alamat Email arta_yuanggita@yahoo.com

  7. Pendidikan Terakhir Diploma III Keuangan

  1. Nama Ditha Hasbita

  2. Jabatan Karyawan

  3. Tempat dan Tgl. Lahir Medan, 05 Juni1991

  4. Alamat Rumah Jln. Bunga Asoka Sunggal

  5. Nomor Telepon/HP 085273883394

  6. Alamat Email dithahasbita@yahoo.com

  7. Pendidikan Terakhir SMK

  1. Nama Quiqlly Requita

  2. Jabatan Karyawan

  3. Tempat dan Tgl. Lahir Depok, 12 Februari1991

  4. Alamat Rumah Jln. Skip Gg Sederhana No 12Medan

  5. Nomor Telepon/HP 085296386582

  6. Alamat Email QuiqllyReqiuta@yahoo.com

  7. Pendidikan Terakhir SMA 3.

STRUKTUR ORGANISASI

  Arta Yuanggita Pemimpin

  Ditha Hasbita Quiqlly Requita Karyawan Karyawan

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Tela-Tela

  Sumber : Perusahaan Tela-Tela (2012)

  Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan struktur organisasi dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi. Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 3 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Berkembangnya bisnis diharapkan mampu menampung tenaga kerja lebih banyak lagi.

B. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN a. Produk yang Dihasilkan 

  Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2002:95). Pada bagian ini menjelaskan keseluruhan produk yang dihasilkan.

  Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah :

1. Dimensi Produk

  Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah ini disajikan dalam bentuk keripik yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga. Berikut ini adalah berbagai macam produk yang dihasilkan oleh tela-tela antara lain :

   Tela-tela rasa ayam Tela-tela rasa ayam adalah ubi yang di rebus, dipotong-potong, dan digoreng menjadi Krispi lalu di campur dengan bumbu rasa ayam. Yang menjadi makanan yang bergizi dan enak.

Gambar 2.2. Tela-tela rasa ayam

   Tela-tela rasa Keju Tela-tela rasa Keju adalah ubi yang di rebus, dipotong-potong, dan digoreng menjadi Krispi lalu di campur dengan bumbu rasa keju. Yang menjadi makanan yang bergizi dan enak.

Gambar 2.2. Tela-tela rasa Keju

   Tela-tela rasa Balado Tela-tela rasa Balado adalah ubi yang di rebus, dipotong-potong , dan digoreng menjadi Krispi lalu di campur dengan bumbu rasa balado. Yang menjadi makanan yang bergizi dan enak.

Gambar 2.2. Tela-tela rasa Balado 2.

  Nilai/Manfaat Produk Produk tela-tela yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti dari produk tela-tela. Ubi yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk Tela-tela juga memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan mempedulikan kesehatan pelanggan.

3. Kegunaan/Fungsi Produk

  Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Tela-tela merupakan produk yang dapat dinikmati dengan berbagai pilihan rasa dan harga yang murah. Selain itu kandungan gizi tela-tela yang diproses dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan rasa ubi yang enak b.

   Keunggulan Produk

  Keunggulan kompetitif produk kami antara lain : 1.

  Rasa yang sangat renyah dan gurih.

  2. Kemasan yang ramah lingkungan.

  3. Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen.

  4. Kebersihan makanan ini terjaga c.

   Gambaran Pasar

  Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan tela-tela ini, dikatakan cukup mudah untuk didapatkan. Sehingga, kami tidak perlu khawatir untuk mendapatkan bahan – bahannya.

d. Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju

  Target adalah menentukan pasar yang akan dituju dalam pemasaran produk. Segmentasi pasar dari penjualan produk ini berdasarkan geografis meliputi penduduk, usia penduduk dan wilayah. Berdasarkan demografis, produk ini tidak dikelompokkan ke dalam kriteria tertentu karena produk ini aman di konsumsi oleh siapa saja.

  Perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Target pasar memberikan prospek yang bagus dimana perusahaan ini dapat memasarkan e.

   Trend Perkembangan Pasar

  Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin berkembang dan membaik saat ini memberikan dampak positif bagi usaha tela-tela ini. Hal ini dikarenakan, perkembangan pertumbuhan ekonomi yang membaik menggambarkan permintaan masyarakat untuk mengkonsumsi jajanan yang sehat dan mengandung gizi yang relatif baik. Hal ini berarti, peluang dalam memproduksi produk tela-tela ini dikategorikan sebagai makanan ringan untuk penambahan unsur nilai gizi bagi kehidupan masyarakat.

  Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini, termasuk keripik buah. Dengan demikian, perusahaan yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.

  Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksikapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

f. Analisis Pesaing

  Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 4 P menurut Kotler (2000:45) yang terdiri atas : 1.

   Price (harga)

  Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.

  2. Product (Produk)

  Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk tela-tela yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan.

  3. Promotion (Promosi)

  Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.

  4. Place (Saluran Distribusi) Place merupakan cara mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan

  konsumen. Yaitu strategi agar membuat produk atau jasa yang ditawarkan lebih mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia pada sasaran pasar yang tepat.

  Perusahaan memiliki lokasi tetap yang mudah dijangkau oleh konsumen. Lokasinya pun cukup strategis karena dekat dengan sekolah serta masyarakat disekelilingnya. Sistem distribusi yang dilakukan oleh perusahaan tela-tela adalah secara langsung ke konsumen.

  C.

  I ASPEK PRODUKS 1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

  Dalam perhitungan kebutuhan modal kerja dibutuhkan perencanaan bahan baku dan bahan penolong. Hal – hal yang diperhatikan adalah supplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.

  Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku dan bahan penolong dalam memproduksi usaha tela-tela: No. Uraian Jumlah @ Jumlah harga

  (Rupiah) (Rupiah)

  1. Singkong 5 kg 3000,- 15.000,-

  2. Mentega 1 kg 15.000,- 15.000,-

  3. Minyak goreng 1 kg 10.000,- 10.000,-

  4. Aneka Bumbu tela-tela 2 kg 50.000,- 100.000,- rasa Ayam, Keju, Balado

  5. Plastik ukuran ¼ 1 kg 10.000,- 10.000,- Total

  150.000,-

Tabel 2.1 : Bahan Baku dan Bahan Penolong 2. Proses Produksi

  Setiap usaha yang direncenakan akan diaplikasikan pada saat kegiatan operasional. Maka adalah hal yang penting untuk menentukan metode operasi yang strategis, di sini kami memilih metode efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan input, bearti mengupayakan pemanfaatan input secara tepat guna dan tidak sia – sia. Adapun proses pembuatan sebagai berikut : Bahan: 5 kg singkong ukuran sedang ¼ bungkus bumbu tela-tela rasa sesuai selera 1 kg minyak goreng ¼ kg mentega Cara membuat : 1.

  Kupas kulit singkong, bilas singkong dengan air bersih 2. Potong-potong singkong (sepanjang 6 cm), tiriskan 3. Rebus singkong selama sekitar 20 menit, campur mentega ke rebusan singkong 4. Bila selesai merebus, angkat biarkan singkong sampai dingin, potong singkong memanjang

  5. Siapkan wajan yang berisi minyak goreng 6.

  Goreng potongan singkong sampai warnanya kecoklatan, angkat kemudian tiriskan sampai agak dingin

  7. Masukkan singkong goreng tadi kedalam toples beserta bumbu tela-tela, kopyok/aduk toples sampai bumbu tercampur merata

  8. Tela-tela siap disajikan atau di bungkus 3.

   Peralatan yang Dibutuhkan

Tabel 2.2 Peralatan yang dibutuhkan

  Nama Peralatan Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga

  1.Kompor Gas Rinnai 1 500.000 500.000

  2.Tabung Gas LPG 3kg 1 200.000 200.000

  3. Toples Lion Star 2 10.000 20.000

  4. Pisau Kiwi 2 16.000 32.000

  5.Wajan Maxim 1 50.000 50.000

  6.Baskom Kiramas 3 10.000 30.000

  7.Timbangan Lion Star 1 30.000 30.000

  8.Saringan minyak (kecil) Lion Star 1 10.000 10.000

  9.Saringan minyak (besar) Lion Star 1 20.000 20.000

10.Dandang Maxim 1 50.000 50.000

  10.Telenan Lion Star 1 10.000 10.000

  11. Sendok Goreng Lion Star 1 20.000 20.000 Total Pembelian Peralatan 972.000 Sumber : Perusahaan Tela-tela (2012)

4. Sarana Penunjang

  Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Instalasi sarana penunjang ini meliputi listrik, air.

Tabel 2.3 Sarana Penunjang Jenis Biaya Jumlah Biaya

  1.Listrik Rp 100.000,-

  2.Air Rp 50.000,- Total Biaya Sarana Penunjang Rp 150.000,-

  Sumber : Perusahaan Tela-Tela (2012) D.

ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

  Menurut Sukirno (2004:172), sumber daya manusia adalah orang–orang yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.

  Pada tahap awal, perencanaan usaha ini direncanakan hanya memiliki tiga orang karyawan. Masing–masing karyawan memiliki tugas–tugas dalam bidangnya masing–masing, yaitu pada bidang produksi, pemasaran (marketing), dan administrasi. Sedangkan untuk bidang sumber daya manusia dilakukan oleh pimpinan. Berikut ini adalah kompetensi SDM di perencanaan usaha tela-tela, yaitu :

  1. Karyawan bagian produksi minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengetahui bagaimana proses produksi minuman tersebut, mengetahui bagaimana mengelola tela-tela tersebut agar menarik dan enak untuk dinikmati serta mengetahui bagaimana kualitas bahan utama, dan pastinya harus ulet dan gigih.

  2. Karyawan bagian pemasaran (marketing) minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mampu menganalisis keinginan pasar, mampu membuat strategi pemasaran, mampu berkomunikasi dengan baik, sopan, dan ramah serta ulet.

  3. Karyawan bagian administrasi minimal merupakan tamatan Diploma dibidang Akuntansi/Keuangan, minimal memiliki pengalaman dibidang administrasi selama 1 tahun, mampu mengoperasikan komputer, mampu membuat laporan keuangan, dan jujur pastinya.

E. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR 1. Strategi Produksi

  Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

2. Strategi Organisasi dan SDM

  Kompetensi adalah ciri – ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Oleh karena itu, strategi yang diterapkan untuk mencapat hal diatas adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Selain itu, memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk juga harus dilakukan dalam strategi ini.

3. Strategi Marketing

  Strategi yang akan dilakukan oleh usaha ini dalam bidang marketing yaitu dengan memperkenalkan produk kepada konsumen lain melalui internet seperti : facebook, twitter, blog, dan sarana internet lainnya yang mendukung pemasaran ini. Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai macam media promosi yang ada. Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan meyakini walaupun strategi ini sangat sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya juga cukup signifikan. Dengan strategi ini, diharapkan permintaan konsumen akan meningkat terhadap produk yang ditawarkan.

4. Strategi Keuangan

  Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha ini dapat dilakukan dengan mengelola keuntungan yang selama ini didapat (laba ditahan) untuk spekulasi (berjaga–jaga) atas keadaan ekonomi atau pasar yang berubah – ubah yang dapat merugikan perusahaan. Selain itu, untuk memperluas usaha maka usaha ini akan mulai melakukan pinjaman atau kerjasama dengan pihak – pihak bank atau pihak – pihak yang tertarik pada usaha ini.

F. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

  Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, informasi teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap strategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis. Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan lima peran utama di dalam organisasi :

   proses produksi.

  Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di

   di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu,

  Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang diinginkan.

   Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi dengan menggunakan email dan chat.

   Meningkatkan kolaborasi, yaitu menggalang kerjasama antara pimpinan dan bawahan, antar karyawan, ataupun dengan pihak eksternal perusahaan. Meningkatkan kompetitif, yaitu sistem teknologi informasi digunakan untuk keunggulan kompetisi.

G. ANALISIS KEUANGAN

  Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya.

  Berikut ini adalah perencanaan penggunaan oleh tela-tela. Data–data ini merupakan gambaran keuangan usaha tela-tela di masa yang akan datang.

  Laporan ini terdiri atas :

1) Proyeksi Keuangan

  Berikut ini adalah proyeksi laporan keuangan untuk jangka waktu 5 tahun. Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

A. Sumber Pendanaan

Tabel 2.4 Sumber Pendanaan

  Uraian Persentase (%) Jumlah (c=a+b+c+d)

  (a) (b) (c) (d) Modal Sendiri 20.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 50.000.000 Pinjaman 0 0 0 0 0 Jumlah (1+2)

  50.000.000

  Sumber : Perusahaan Tela-tela (2012) B.

   Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Tabel 2.5 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

  Uraian Jumlah Peralatan 972.000

  Jumlah 972.000

  Sumber : Perusahaan Tela-Tela (2012)

C. Laporan Keuangan

Tabel 2.7 PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KEDEPAN

  PERUSAHAAN TELA-TELA

  (dalam Ribuan Rupiah)

  TAHUN Uraian

  5

  1

  2

  3

  4

  a. Investasi 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000

  b. Penggunaan dana 44.172.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000

  c. Arus kas bersih (a-b) 5.850.000 6.800.000 6.800.000 6.800.000 6.800.000

  d. Penjualan 108.000.000 117.000.000 126.000.000 135.000.000 144.000.000

  e. Pendapatan (c+d) 113.828.000 123.800.000 132.800.000 141.800.000 150.800.000

  f. Total Beban 41.400.000 41.400.000 41.400.000 41.400.000 41.400.000

  g. Kenaikan Investasi(e-f) 72.428.000 82.400.000 91.400.000 100.400.000 109.400.000

  h. Keadaan kas awal 72.428.000 154.828.000 346.228.000 346.628.000 i. Keadaan kas akhir (g+h) 72.428.000 154.828.000 346.228.000 346.628.000 456.028.000

  Sumber: Perusahaan Tela-Tela

D. Keterangan Data Proyeksi Penjualan Tahun 1 (Pertama)

  Investasi Rp 50.000.000 Penggunaan Dana

   Kebutuhan Investasi Rp. 972.000+

  Bahan Baku Rp 3.600.000 x 12 bulan=Rp. 43.200.000

   Total Penggunaan dana : Rp. 44.172.000 Arus Kas Bersih (Investasi-Penggunaan dana) Rp. 50.000.000 Rp. 44.172.000-

  Rp. 5.828.000 Penjualan 36.000 x Rp.3000 = 108.000.000 Total Beban

  Rp. 1.500.000  Gaji Pemimpin Rp. 1.500.000  Gaji Anggota (3org)

  Rp 150.000  Biaya Listrik & Air Rp. 100.000  Biaya Telp Rp. 200.000 +  Biaya Pemasaran Rp. 3.450.000

  Kenaikan Investasi ( Pendapatan + Total Beban) Rp.113.828.000 Pendapatan ( Arus Kas Bersih + Penjualan) Rp. 41.400.000 –

  Rp. 72.428.000 Keadaan Kas Awal Rp. 0 Keadaan Kas Akhir Kenaikan Investasi + Keadaan Kas Awal Rp. 72.428.000

  Rp. 0+ Rp 72.428.000 RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) Tela-Tela

  UNTUK TAHUN 2013

  

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

A.

  PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 8.100 8.500 9.000 9.500 9.700 10.300 9.000 8.300 9.000 8.400 8.700 9.500

Sub Total Penerimaan 8.100 8.500 9.000 9.500 9.700 10.300 9.000 8.300 9.000 8.400 8.700 9.500

B.

  PENGELUARAN Pembelian Asset Pembelian Bahan Baku 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 Gaji Pimpinan 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

  Gaji Anggota 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 Biaya Listrik & Air 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 Biaya Telepon 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Biaya Pemasaran 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200

  Sub Total Pengeluaran 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 SELISIH KAS 4.650 5.050 5.550 6.050 6.250 6.850 5.550 4.850 5.550 4.950 5.250 6.050 SALDO KAS AWAL 4.650 9.700 15.250 21.300 27.550 34.400 39.950 44.800 50.350 55.300 60.550 SALDO KAS AKHIR 4.650 9.700 15.250 21.300 27.550 34.400 39.950 44.800 50.350 55.300 60.550 60.600

H. ANALISIS RESIKO USAHA 1. Analisis Resiko Usaha

  Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian pinjaman.

   Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

   Kenaikan harga bahan baku di atas 15%.

   Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang dihasilkan.

   Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

   Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 10%.

   Penurunan daya beli masyarakat.

2. Antisipasi Resiko Usaha

  Menggambarkan strategi/ kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi dan meminimalkan resiko usaha.

   Pembelian stok bahan baku dan bahan penolong.

   Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal.

   Memperluas saluran distribusi pemasaran.