BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Pasar Modern terhadap Pedagang Pasar Tradisional dan Masyarakat dalam Pengembangan Wilayah di Kecamatan Medan Area

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi.

  Kebutuhan ekonomi dari masyarakat sejalan dengan perkembangan masyarakat itu sendiri. Kebutuhan akan pasar sebagai tempat transaksi pedagang dan konsumen merupakan akses untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Pasar dapat diartikan sebagai arena distribusi atau pertukaran barang, dimana kepentingan produsen dan konsumen bertemu dan pada gilirannya menentukan kelangsungan kegiatan ekonomi masyarakatnya. Menurut Ginanjar dalam Kiik (2006) mendefinisikan pasar sebagai tempat untuk menjual dan memasarkan barang atau sebagai bentuk penampungan aktivitas perdagangan.

  Pengaruh liberalisasi perdagangan menyebabkan banyak bermunculan ritel dari luar negeri dengan kemampuan kapital yang besar melakukan aktivitasnya di Indonesia, hal ini dapat dilihat dibangunnya pasar modern di berbagai daerah seperti mini market dan plaza. Kondisi ini semakin terasa, setelah dikeluarkannya Keppres No 96/1998 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan tertentu bagi Penanaman Modal. Bagus (2009) mengemukakan keberadaan Keppres ini mengundang retailer asing masuk untuk membuka usahanya di Indonesia, hal ini semakin terasa dengan perubahan gaya hidup masyarakat modern yang serba praktis.

  Lahirnya perusahaan retail seperti plaza, mini market dan swalayan dipengaruhi oleh gaya hidup yang modern yang menganut paham hedonisme.

  Perkembangan bisnis retail ini tanpa adanya peraturan-peraturan yang berlaku dapat mempengaruhi perkembangan pasar tradisional, seperti dapat mengurangi pendapatan pedagang pasar tradisional karena dari segi kenyamanan untuk berbelanja, masyarakat lebih cenderung ke pasar modern dari pada pasar tradisional. Menurut Rahayu dan Fitanto (2013) Indonesia merupakan salah satu negara yang telah memasuki era persaingan global, di mana tidak ada batasan dalam setiap individu untuk mengembangkan bisnis baik dalam lingkup kecil, menengah maupun besar. Dengan berkembangnya persaingan global yang tidak bisa dibendung perkembangannya, mengakibatkan usaha-usaha kecil yang kalah bersaing dengan usaha menengah keatas di dunia bisnis.

  Munculnya pasar modern ini mengakibatkan pasar tradisional mengalami penyusutan pelanggan dan pendapatannya, hal ini disebabkan adanya anggapan dari sebagian kalangan bahwa pasar tradisional itu kotor dan barang yang dijual tidak berkualitas. Jika tidak diimbangi dengan pelayanan dan manajemen yang lebih baik maka pasar tradisional akan mengalami kelesuan dalam aktivitasnya. Fenomena berkembangnya pasar modern dapat terjadi disetiap daerah di Indonesia, tidak terkecuali di Kota Medan.

  Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia dan sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang. Hal ini memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat yaitu masyarakat yang cenderung hidup praktis. Plaza merupakan salah bentuk perbelanjaan modern yang ikut mendukung masyarakat untuk hidup praktis. Salah satu plaza yang ada di Kota Medan adalah Thamrin Plaza yang terletak di Kelurahan Sei Rengas II Kecamatan Medan Area. Thamrin Plaza sebagai pasar modern berdiri di sebelah pasar tradisional Pasar Ramai yang telah ada sebelum Thamrin Plaza dibangun.

  Keberadaan Thamrin Plaza di sebelah pasar tradisional Pasar Ramai memberikan pengaruh terhadap perekonomian pedagang pasar tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar yang membuka usaha di rumah karena dapat mengurangi keuntungan, omzet dan penjualan fisik dari pedagang pasar tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar. Rahayu dan Fitanto (2013) mengemukakan persaingan pasar tradisional dengan retail modern saat ini bisa dikatakan sebagai persaingan global bukan lagi persaingan lokal. Pasar tradisional telah dihadapkan dengan pesaing-pesaing asing. Retail modern kini telah menjamur diberbagai kota atau pedesaan seluruh Indonesia. Selain itu, secara signifikan perkembangan retail modern mendorong pertumbuhan subsektor perdagangan yang dapat mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) suatu wilayah, sehingga dalam hal ini pemerintah daerah akan tertarik untuk mengembangkan pasar modern masuk ke wilayah daerahnya.

  Tumbuh pesatnya pasar modern ke wilayah pemukiman, berdampak buruk bagi pedagang pasar tradisional yang telah ada di wilayah tersebut. Keberadaan Thamrin Plaza ini akan memberi pengaruh bagi pedagang pasar tradisional Pasar Ramai dan masyarakat yang membuka usaha. Banyak pedagang pasar tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar yang membuka usaha kehilangan pelanggan yang dapat mengurangi omzet penjualan. Keberadaan Thmarin Plaza yang jaraknya sangat berdekatan tentu akan memunculkan persaingan dan monopoli di wilayah tersebut. Dari segi harga, Thamrin Plaza sering mengadakan promosi dengan potongan harga yang menarik. Sehingga para konsumen beralih ke Thamrin Plaza tersebut dengan kualitas pelayanan yang lebih baik dari pedagang pasar tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar yang membuka usaha. Hal ini tentu saja membuat harapan pedagang pasar tradisional Pasar Ramai dan masyarakat yang membuka usaha untuk mencari penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dari keuntungan yang diperoleh mulai berkurang.

  Keberadaaan Thamrin Plaza dapat memiliki dua sisi yang berbeda. Disatu sisi memberi dampak negatif terhadap kelangsungan usaha pedagang pasar tradisional Pasar Ramai dan masyarakat yang membuka usaha, namun disisi lain memberi dampak positif dalam mengurangi jumlah pengangguran dengan membuka banyak kesempatan kerja.

  Pasar tradisional Pasar Ramai merupakan slum area (kawasan kumuh) sedangkan di Thamrin Plaza bersih dan public service-nya memuaskan.

  Masyarakat lebih memilih berbelanja di Thamrin Plaza dengan berbagai pertimbangan, seperti kenyamanan, kebersihan, dan kualitas barang. Dewi (2013) mengemukakan kondisi pasar tradisional secara fisik tertinggal dari pasar modern, dikarenakan rendahnya tingkat kesadaran terhadap kedisiplinan, kebersihan dan ketertiban, maupun kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan sarana fisik (kondisi lingkungan yang kotor, bau dan becek). Selanjutnya Ekapribadi (2007) menyatakan ada beberapa kelemahan yang dimiliki pasar tradisional. Kelemahan tersebut telah menjadi karakter dasar yang sangat sulit diubah. Faktor desain dan tampilan pasar, atmosfir, tata ruang, tata letak, keragaman dan kualitas barang, promosi pengeluaran, jam operasional pasar yang terbatas, serta optimalisasi pemanfaatan ruang jual merupakan kelemahan terbesar pasar tradisional dalam menghadapi persaingan dengan pasar modern.

  Wiboonpongse dan Sriboonchitta dalam Dewi (2013) mengemukakan minat masyarakat berkurang untuk berbelanja di pasar tradisional disebabkan kurang berkembangnya pasar tradisional dan juga dipengaruhi oleh minimnya daya dukung karakteristik pedagang tradisional. Uraian tersebut diperkuat dengan hasil penelitian Paesoro (2007) yang menyimpulkan penyebab utama kalah bersaingnya pasar tradisional dengan supermarket adalah lemahnya manajemen dan buruknya infrastruktur pasar tradisional, bukan semata-mata karena keberadaan supermarket.

  Pasar tradisional Pasar Ramai memiliki keunggulan, seperti terjadi suatu komunikasi yang tidak akan ditemui di pasar modern Thamrin Plaza, yang dicirikan adanya tawar menawar dalam transaksi jual belinya sehingga membuat suatu hubungan tersendiri antar penjual dan pembeli. Sopan santun merupakan strategi dan kunci sukses dari penjual, meskipun tidak mengesampingkan kualitas barang dan harga. Barang dagangan pasar tradisional Pasar Ramai memiliki potensi untuk bersaing dengan pasar modern Thamrin Plaza, seperti kebutuhan sehari-hari sayur dan buah-buahan yang bagus dan segar, bahan pakaian beragam mulai dari yang harganya rendah sampai yang tinggi, sehingga pembeli bisa menyesuaikan dengan budget yang ada. Hal ini akan berbeda dengan pasar modern Thamrin Plaza, dimana harga sudah ditetapkan dan kurang ada komunikasi antara penjual dan pembeli, dengan demikian keberadaan pasar tradisional Pasar Ramai harus dipertahankan karena terdapat nilai-nilai yang tidak terdapat pada pasar modern Thamrin Plaza.

  Keberadaan pasar tradisional tidak mungkin ditiadakan karena sebagian besar masyarakat masih berada dalam kondisi ekonomi menengah ke bawah, sehingga tidak memiliki daya beli yang cukup besar untuk terus-menerus berbelanja di pasar-pasar modern. Hilangnya pasar-pasar tradisional akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu daerah, seperti bertambahnya pengangguran, menurunnya daya beli akibat tingkat pendapatan per kapita yang semakin kecil, melemahnya sektor-sektor perdagangan informal, terhambatnya arus ditribusi kebutuhan pokok, yang pada akhirnya bermuara pada marginalisasi ekonomi pasar tradisional.

  Hasil penelitian Suryadarma et al. (2007) dan Rosfadhila (2007), menyimpulkan

bahwa supermarket bukanlah penyebab utama kelesuan usaha yang dialami pedagang

pasar tradisional. Pasar tradisional di Indonesia masih bergelut dengan masalah internal

pasar seperti buruknya manajemen pasar, sarana dan prasarana pasar yang sangat minim,

pasar tradisional sebagai sapi perah untuk penerimaan retribusi, menjamurnya Pedagang

Kaki Lima (PKL) sehingga mengurangi pelanggan pedagang pasar, dan minimnya

bantuan permodalan yang tersedia bagi pedagang tradisional.

  Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa keberadaan pasar modern menjadi dilema karena disatu sisi berdampak positif terhadap perekonomian nasional tetapi disisi

lain berpotensi sebagai penyebab dari penurunan pendapatan dan jumlah pedagang di

pasar tradisional. Untuk itu perlu dilakukan kajian dengan judul

  Pengaruh Pasar Modern terhadap Pedagang Pasar Tradisional dan Masyarakat dalam Pengembangan Wilayah di Kecamatan Medan Area.

1.2. Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini, adalah :

  1. Bagaimana kondisi sarana, prasarana dan fasilitas pasar modern dan pasar tradisional Pasar Ramai di Kecamatan Medan Area ?

  2. Bagaimana dampak omzet penjualan, keuntungan usaha, jumlah pegawai dan penjualan fisik pedagang tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar akibat munculnya pasar modern Thamrin Plaza ? 3. Bagaimana pengaruh perubahan omzet penjualan, perubahan penjualan fisik dan diversifikasi produk terhadap perubahan keuntungan usaha pedagang tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar akibat munculnya pasar modern Thamrin Plaza ?

  1.3. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Menganalisis kondisi sarana, prasarana dan fasilitas pasar modern dan pasar tradisional Pasar Ramai di Kecamatan Medan Area.

  2. Menganalisis dampak omzet penjualan, keuntungan usaha, jumlah pegawai dan penjualan fisik pedagang tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar akibat munculnya pasar modern Thamrin Plaza.

  3. Menganalisis pengaruh perubahan omzet penjualan, perubahan penjualan fisik dan diversifikasi produk terhadap perubahan keuntungan usaha pedagang tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar akibat munculnya pasar modern Thamrin Plaza.

  1.4. Manfaat Penelitian 1.

  Penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama menyangkut ilmu perencanaan dan pengembangan wilayah pedesaan dan perkotaan.

  2. Bagi Pemerintah Kota Medan penelitian ini berguna dan bermanfaat dalam menyangkut kebijakan mengenai pasar modern dan pasar tradisional.

  3. Penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi para peneliti lain yang berminat melakukan kajian dan menindaklanjuti penelitian sejenis.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Eksistensi Komisi Pemberantasan Korupsi (Kpk) Dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia(Kajian Tentang Kewenangan Kpk Dan Kejaksaan)

0 0 44

BAB II URGENSI PEMBATASAN TRANSAKSI TUNAI DI INDONESIA A. Latar Belakang Lahirnya Pembatasan Transaksi Tunai di Indonesia. - Pembatasan Transaksi Tunai Sebagai Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Dan Tindak Pidana Pencucian Uang Di Indonesia

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pembatasan Transaksi Tunai Sebagai Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Dan Tindak Pidana Pencucian Uang Di Indonesia

0 0 36

PEMBATASAN TRANSAKSI TUNAI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI DAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

0 0 9

Kajian Potensi Produksi Padi Daerah Irigasi Sungai Bunut Di Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan

0 0 18

Kajian Potensi Produksi Padi Daerah Irigasi Sungai Bunut Di Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Pengeringan - Analisa Saluran Pengering Berbentuk Silinder Pada Mesin Pengering Pakan Ternak Sistem Pompa Kalor Dengan Daya 1 Pk

0 0 36

Pengaruh Pasar Modern terhadap Pedagang Pasar Tradisional dan Masyarakat dalam Pengembangan Wilayah di Kecamatan Medan Area

0 0 21

BAB III METODE PENELITIAN - Pengaruh Pasar Modern terhadap Pedagang Pasar Tradisional dan Masyarakat dalam Pengembangan Wilayah di Kecamatan Medan Area

0 0 56

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Pasar Modern terhadap Pedagang Pasar Tradisional dan Masyarakat dalam Pengembangan Wilayah di Kecamatan Medan Area

0 0 30