HUBUNGAN POLITIK ANTARA PANGULU DENGAN MAUJANA NAGORI DI NAGORI TIGA RAS, KECAMATAN DOLOK PARDAMEAN, KABUPATEN SIMALUNGUN PERIODE 2008-2015 NOVELLI GIRSANG 110906046
HUBUNGAN POLITIK ANTARA PANGULU DENGAN MAUJANA
NAGORI DI NAGORI TIGA RAS, KECAMATAN DOLOK
PARDAMEAN, KABUPATEN SIMALUNGUN PERIODE 2008-2015
NOVELLI GIRSANG
110906046
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK NOVELLI GIRSANG (110906046)
HUBUNGAN POLITIK ANTARA PANGULU DENGAN MAUJANA
NAGORI DI NAGORI TIGA RAS, KECAMATAN DOLOK
PARDAMEAN, KABUPATEN SIMALUNGUN PERIODE 2008-2015
ABSTRAK
Penelitian ini mencoba untuk menguraikan bagaimana hubungan politik antara pangulu sebagai lembaga eksekutif dengan maujana nagori sebagai lembaga legislatif di tingkat nagori. Pada dasarnya kedua lembaga ini memiliki posisi yang setara dan sejajar dalam pemerintahan nagori. Namun dalam praktik seringkali tidak sesuai dengan perundang-undangan, serta antara pangulu dan maujana nagori seringkali terjadi hubungan kolusi dan kolaborasi yang pada akhirnya menumbuhkan permasalahan dalam pemerintahan nagori khususnya dalam hubungan kekuasaan dalam pemerintahan nagori.
Metode penelitian yang digunakan didalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, yaitu memecahkan masalah yang ada berdasarkan fakta dan data yang ada. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara langsung, dan studi kepustakaan. Adapun yang menjadi unit analisis dan informan dalam penelitian ini adalah pangulu dengan maujana nagori.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hubungan antara pangulu dengan maujana nagori hingga saat ini belum dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hubungan antara pangulu dengan maujana nagori sebagai mitra kerja pemerintahan nagori yang memiliki posisi yang sejajar diwarnai dengan praktik- praktik yang kurang harmonis dan cenderung didominasi oleh pangulu. Permasalahan di nagori semakin menumpuk dimulai dari pembentukan maujana nagori dan gamot yang dipilih oleh pangulu sendiri, sehingga dimungkinkan maujana nagori dan gamot menjadi tunduk kepada pangulu. Disamping itu partisipatif dan keterlibatan masyarakat tidak ada terlihat dalam melakukan kritik maupun tindakan protes terhadap pangulu maupun maujana nagori. Sehingga kekuasaan benar-benar terpusat pada satu orang yaitu pangulu dan lembaga lain tidak mempunyai kekuasaan yang signifikan didalam nagori. Kata Kunci: Hubungan Politik, Pemerintahan Nagori
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE NOVELLI GIRSANG (110906046)
POLITICAL RELATIONS BETWEEN THE MAUJANA NAGORI AND
PANGULU IN TIGA RAS NAGORI, DOLOK PARDAMEAN DISTRICK,
SIMALUNGUN KABUPATEN PERIOD 2008-2015
ABSTRACK
This study tries to observe how the political relations between pangulu as an executive agency with maujana Nagori as a legislative agency at the level of Nagori. Basically these two institutions have equal and parallel position in implementing Nagori’s government. But in practice often not in accordance with the legislation, as well as between pangulu and maujana Nagori often happens collusion and collaboration relationship, which in turn fosters the problems in government Nagori particularly in relation Nagori power in government.
This research method is qualitative research with descriptive method, where the descriptive research is a means used to solve the existing problems based on facts and data available. Data collection techniques performed by the method of direct interview, and literature study using power theory, the theory of government and political culture theory. As for the unit of analysis and informants in this study are pangulu with maujana Nagori.
The study concluded that the relationship between pangulu with maujana Nagori haven’t been able to run properly up to now. The relationship between pangulu with maujana Nagori Nagori government as a partner who has a position that is parallel tinged with practices that are less harmonious and tend to be dominated by pangulu. Nagori’s problems accumulate starting from the formation of maujana Nagori and gamot are chosen by pangulu, so it is possible maujana Nagori and gamot be subject to pangulu. Besides, participatory and community involvement nothing visible in the criticism and protest actions against pangulu and maujana Nagori. So that the power is really centered on one person namely pangulu. While other agencies do not have significant power in Nagori.
Keyword: Political Relation, Nagori Governance
KATA PENGANTAR
Skripsi ini berjudul “Hubungan Politik antara Pangulu dan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2008-2015”. Skripsi ini menguraikan bahwa hubungan antara pangulu dan maujana nagori hingga saat ini belum dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hubungan antara pangulu dengan maujana nagori sebagai mitra kerja yang memiliki posisi yang sejajar diwarnai dengan praktik-praktik yang kurang harmonis dan cenderung didominasi oleh pangulu. Permasalahan di nagori semakin menumpuk sejak pembentukan maujana nagori dan gamot yang dipilih oleh pangulu sendiri, sehingga dimungkinkan maujana nagori dan gamot menjadi tunduk kepada pangulu. Disamping itu partisipatif dan keterlibatan masyarakat dalam melakukan kritik maupun tindakan protes terhadap pangulu maupun maujana nagori tidak terlihat serta sosial budaya masyarakat masih menerapkan prinsip lama yang sulit hilang, yaitu pola relasi kekuasaan pemerintahan yang mendekati nilai-nilai korupsi, kolusi dan nepotisme.
Puji serta syukur pada Tuhan YME, untuk segala rahmat dan penyertaan- Nya pada penulis terkhusus selama penyelesaian penulisan skripsi ini. Sejak dari awal hingga sampai selesainya skripsi ini, penulis sungguh merasakan campur tangan Tuhan dalam setiap proses yang boleh penulis lalui. Sungguh luar biasa Penyertaan Tuhan dalam kehidupan penulis. Semoga semakin banyak pribadi- pribadi yang merasakannya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada Bapak Adil Arifin, M.A selaku dosen pembimbing yang memberikan bantuan dan bimbingan berupa masukan dan kritik yang membangun bagi penulis sehingga skripsi ini bisa selesai tepat waktu. Semoga Allah membalas kebaikan dan kesabaran yang telah diberikan dengan berkat yang berlipat ganda.
Kepada seluruh keluarga tercinta, ibunda dan ayahanda serta abang dan kakak yang telah banyak membantu, memberikan perhatian kepada penulis dan selalu mengajarkan arti tanggungjawab. Kepada teman-teman seperjuangan angkatan 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terimakasih untuk kebersamaan selama ini.
Kepada bapak-bapak informan dari Nagori Tiga Ras yang telah meluangkan waktunya dan memberikan informasi yang diperlukan, untuk semua itu penulis mengucapkan terimakasih. Semoga Allah membalas kebaikan yang telah diberikan dengan berkat yang berlipat ganda.
Medan, Mei 2015 Novelli Girsang
DAFTAR ISI
Halaman Halaman JudulAbstrak…………………………………………………………………………......
Abstract.....................................................................................................................
Halaman Pengesahan...............................................................................................
Halaman Persetujuan..............................................................................................
Lembar Persembahan..............................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
Daftar Tabel, Gambar, dan Bagan.........................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
14 I. 7. 1. 2 Check and Balances ......................................................................
37 I.8 Metodologi Penelitian .................................................................................
29 I. 7. 4 Teori BudayaPolitik ..........................................................................
27 I. 7. 3. 2 BPD ...............................................................................................
24 I. 7. 3. 1 Kepala Desa ..................................................................................
21 I. 7. 3 Pemerintahan Desa ............................................................................
19 I. 7. 2 Teori Pemerintahan ...........................................................................
10 I. 7. 1. 1 Trias Politika .................................................................................
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ............................................................................................
10 I. 7. 1 Teori Kekuasaan ...............................................................................
9 I. 7 Kerangka Teori ..........................................................................................
9 I. 6 Manfaat Penelitian .....................................................................................
8 I. 5 Tujuan Penelitian .......................................................................................
8 I. 4 Batasan Masalah ........................................................................................
7 I. 3 Rumusan Masalah ......................................................................................
1 I. 2 Penelitian Sebelumnya ...............................................................................
40
I. 8. 1 Metodologi Penelitian .......................................................................
61 II.5 Peraturan Nagori ........................................................................................
Daftar Pustaka ................................................................................................ 105
Daftar Lampiran:IV.2 Saran ........................................................................................................ 104
IV.1 Kesimpulan .............................................................................................. 101
92 BAB IV PENUTUP
87 III. 3 Faktor Penghambat Hubungan Kekuasaan Pangulu dengan Maujana Nagori ..........................................................................................................................
84 B.Pola Relasi ...............................................................................................
82 A.Pembentukan Maujana Nagori Tiga Ras .................................................
78 III. 2 Relasi Hubungan Politik Antara Pangulu dengan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras ...........................................................................................................
MAUJANA NAGORI III. 1 Penyelenggaraan Pemerintahan Nagori Tiga Ras ...................................
71 BAB III ANALISIS HUBUNGAN POLITIK ANTARA PANGULU DAN
66 II.7 Fase Historis Pemerintahan Daerah...........................................................
64 II.6 Sejarah Nagori di Simalungun...................................................................
60 II.4. 2 Maujana Nagori ................................................................................
40 I. 8. 2 Jenis Penelitian ..................................................................................
58 II.4. 1 Pangulu .............................................................................................
55 II.4 Pemerintahan Nagori Tiga Ras ..................................................................
51 II.3. 3 Struktur Sosial Budaya .....................................................................
50 II.3. 2 Keadaan Penduduk ...........................................................................
49 II.3. 1 Letak Geografis ................................................................................
47 II.3 Nagori Tiga Ras .........................................................................................
45 II.2 Kecamatan Dolok Pardamean ...................................................................
43 BAB II PROFIL NAGORI TIGA RAS II.1 Kabupaten Simalungun .............................................................................
42 I. 9 Sistematika Penulisan ................................................................................
41 I. 8. 5 Teknik Analisa Data ..........................................................................
41 I. 8. 4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................
41 I. 8. 3 Lokasi Penelitian ...............................................................................
Lampiran 1. Pedoman Wawancara Lampiran 2. Hasil Wawancara
DAFTAR TABEL
Halaman 2. 1 Nama nagori berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk.......................48 2. 2 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin..................................................51 2. 3 Jumlah penduduk berdasarkan suku ...............................................................51 2. 4 Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian...........................................52 2. 5 Jumlah penduduk berdasarkan agama.............................................................53 2. 6 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan.........................................54 2. 7 Perbedaan BPD dalam UU No. 22 tahun 1999 dengan UU No. 32 tahun 2004........................................................................................................................76
DAFTAR GAMBAR
Halaman 2. 1 Peta Kabupaten Simalungun...........................................................................46
DAFTAR BAGAN
Halaman 1. 1 Struktur organisasi Pemerintahan Desa..........................................................26 1. 2 Hubungan tugas dan fungsi BPD dengan Kepala Desa..................................35 1. 3 Hubungan fungsional Kepala Desa dengan Maujana Nagori.........................36 2. 1 Struktur organisasi Pemerintahan Nagori Tiga Ras........................................59 2. 2 Struktur organisasi maujana nagori di Nagori Tiga Ras.................................63