Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektifitas Iklan Televisi Produk Mie Instan Merek Indomie Goreng Cabe Ijo
Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektifitas Iklan Televisi Produk Mie Instan Merek Indomie Goreng Cabe Ijo
1 Deddy Iskandar, SE 2 , Khairul Amri, SE. M.Si
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Akademi Sekretari dan Manajemen (ASM) Nusantara Banda Aceh
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya tarik iklan, kualitas pesan iklan dan frekuensi penayangan iklan terhadap efektifitas iklan televisi produk mie instan merek indomie cabe ijo dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Sampel penelitian sebanyak 100 orang mahasiswa yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan peralatan statistik regresi linier berganda. Penelitian menemukan bahwa daya tarik iklan, kualitas pesan iklan dan frekuensi penayangan iklan berpengaruh positif terhadap efektifitas iklan televisi produk mie instan merek indomie goreng cabe ijo dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsyiah. Hubungan antara daya tarik iklan, kualitas pesan iklan dan frekuensi penayangan iklan dengan efektifitas iklan televisi produk mie instan merek indomie goreng cabe ijo sangat kuat. Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai F hitung > F tabel dan nilai t hitung masing- masing variabel lebih besar dari nilai t tabel, dapat disimpulkan baik secara simultan maupun parsial variabel daya tarik iklan, kualitas pesan iklan dan frekuensi penayangan iklan berpengaruh signifikan terhadap efektifitas iklan televisi produk mie instan merek indomie goreng cabe ijo.
Kata Kunci : Efektifitas Iklan Televisi, Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan
Latar Belakang Penelitian
dikenali secara lebih baik. Sebaliknya iklan belum Produk Indomie rasa cabe ijo merupakan
dapat dikatakan efektif ketika pemirsa/calon salah satu produk Indomie yang diproduksi oleh
konsumen yang melihat/menonton iklan tidak PT Indofood Sukses Makmur. Akhir-akhir ini,
paham dengan informasi yang disampaikan, sulit iklan produk indomie rasa cabe ijo sangat gencar
untuk mengingat pesan iklan dan tidak mengenal dilakukan melalui media iklan di TV swasta.
merek produk yang diiklankan. Pengiklanan produk tersebut tentunya tidak hanya
Secara teoritis dan empiris, efektifitas iklan bertujuan untuk memberikan informasi tentang
televisi dapat dipengaruhi oleh daya tarik iklan, keberadaan produk kepada konsumen, akan tetapi
kualitas pesan iklan, frekuensi penayangan iklan. merupakan tindakan persuasif yang bertujuan agar
Daya tarik iklan berkaitan dengan sejauhmana produk indomie rasa cabe ijo juga dijadikan salah
iklan yang ditampilkan dapat menarik perhatian satu
pemirsa. Secara umum pemirsa televisi yang mengkonsumsi produk mie instan. Dengan kata
pilihan ketika
konsumen
ingin
dalam hal ini adalah mereka yang melihat iklan lain, penyampaian informasi melalui media iklan
indomie rasa cabe ijo menyukai iklan yang televisi diharapkan mampu menimbulkan
menarik. Ketertarikan terhadap iklan dapat kebutuhan konsumen terhadap indomie rasa cabe
membuat pesan iklan dapat dipahami, mudah ijo dan pada akhirnya diwujudkan dalam
diingat. Tidak hanya itu, daya tarik iklan juga pembelian nyata.
akan memudahkan mereka untuk mengenali Sebagai produsen/pemasar yang meng-
merek produk yang diiklankan. iklankan produknya, PT Indofood Sukses
Kualitas pesan iklan berkaitan dengan Makmur memiliki kepentingan yang tinggi
makna pesan yang disampaikan melalui iklan terhadap efektifitas iklan Indomie goreng rasa
ditinjau dari sudut pandang pemirsa. Umumnya cabe ijo yang mereka tayangkan melalui media
calon konsumen memiliki kepentingan terhadap televisi. Efektifitas iklan dapat dijadikan tolok
kualitas pesan iklan. Kualitas pesan iklan tidak ukur keberhasilan pemilihan media iklan terutama
hanya berkaitan dengan kejelasan informasi yang meda televisi di antara banyak media lain seperti
disampaikan melalui iklan, akan tetapi media cetak dan media elektronik lainnya. Iklan
sejauhmana informasi yang disampaikan melalui yang efektif adalah iklan yang dapat membuat
iklan dapat memberikan makna bagi konsumen pesan iklan dapat dipahami oleh pemirsa, mudah
sebagai pihak yang akan mengambil keputusan diingat dan merek produk yang diiklankan dapat
untuk membeli atau tidak membeli produk yang
Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektifitas Iklan Televisi Produk Mie Instan Merek Indomie Goreng Cabe Ijo
Deddy Iskandar, SE dan Khairul Amri, SE, M.Si
diiklankan. Karena kualitas pesan iklan sangat disampaikan melalui media televisi dapat penting artinya bagi pembentukan pemahaman
dipengaruhi oleh daya tarik iklan, kualitas pesan konsumen akan produk yang diiklankan. Kualitas
iklan, frekuensi penayangan iklan. Penelitian ini pesan iklan tidak hanya menentukan apakah isi
menguji pengaruh daya tarik iklan, kualitas pesan iklan mudah diingat, akan tetapi juga
iklan dan frekuensi penayangan iklan terhadap mempengaruhi sejauhmana konsumen dapat
efektifitas iklan televisi produk mie instan merek mengenal merek produk yang diiklankan.
indomie goreng cabe ijo dikalangan mahasiswa Sejak kehadiran indomie goreng cabe ijo
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. mengisi pasar Indomie di Indonesia, penjualan produk
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Kendatipun tidak ada data lengkap tentang
Periklanan dan Tujuannya
penjualan indomie goreng cabe ijo dalam Lee dan Johnson (2004:3) menyatakan, beberapa tahun terakhir, tetapi peningkatan
periklanan adalah komunikasi komersil dan non penjualan dapat dilihat dari pertumbuhan
personal tentang sebuah organisasi dan produk- penjualan PT Indofood Sukses Makmur secara
produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak keseluruhan. Pada tahun 2012 perusahaan tersebut
target melalui medis bersifat massal seperti berhasil membukukan penjualan bersih sebesar
televisi, radio, koran, majalah, direct mail Rp 45.012,01 miliar jauh lebih besar bila
(pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya
kendaraan umum. Selanjutnya, Kotler (2005:75) sebesar 37.112,03 miliar.
menyatakan bahwa periklanan merupakan semua Masyarakat yang menjadi konsumen
bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, indomie goreng cabe ijo berasal dari berbagai
barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor kalangan termasuk kalangan mahasiswa. Hasil
tertentu.
wawancara dengan beberapa orang mahasiswa
mengenai periklanan yang menjadi konsumen produk indomie,
Pendapat
lain
dikemukakan oleh Suyanto (2007:143) bahwa sebagian di antara mereka juga sudah pernah
periklanan merupakan penggunaan media bayaran mengkonsumsi Indomie Rasa Cabe Ijo. Informasi
oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan mengenai keberadaan produk mie instan tersebut
informasi persuasif tentang produk, jasa atau pun mereka peroleh dari media televisi dengan tagline
organisasi dan merupakan alat promosi yang kuat. (slogan) ijo, mantap dan hot. Slogan tersebut
Iklan mempunyai berbagai macam bentuk menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen,
(nasional, regional, lokal; konsumen, industri, sehingga muncul keinginan untuk mencari tahu
eceran; produk, merek, lembaga dan sebagainya) tentang produk tersebut sesuai dengan janji slogan
yang dirancang untuk mencapai berbagai tujuan iklan yang mereka dengar. Hal ini berarti bahwa
(penjualan seketika, pengenalan merek, preferensi mahasiswa tidak secara langsung menjadi
dan sebagainya).
konsumen produk Indomie Cabe Ijo, akan tetapi
Payne (2002:192) mereka juga menerima informasi tentang
Sementara
itu,
menyatakan, periklanan merupakan salah satu keberadaan produk tersebut melalui iklan produk
bentuk utama komunikasi impersonal yang mie Instan yang ditayangkan melalui media
dipakai oleh perusahaan-perusahaan jasa. Peranan televisi.
periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua
membangun kesadaran akan jasa, untuk mahasiswa tertarik untuk mengkonsumsi produk
menambah pengetahuan pelanggan akan jasa, mie instan Indomie Cabe Ijo. Apalagi produk
untuk membantu membujuk pelanggan supaya indomie tersebut merupakan produk terbaru yang
membeli dan untuk mendiferensiasikan jasa dari diluncurkan oleh PT Indofood Sukses Makmur
penawaran-penawaran jasa yang lain. sehingga informasi mengenai keberadaan produk
Assauri (2007:272) serta kelebihannya dibanding produk mie instan
Sementara
itu,
menyatakan, iklan (advertensi) dalam hubungan lainnya belum seluruhnya dapat dipahami oleh
kebijakan pemasaran umumnya dan strategi masyarakat terutama mahasiswa. Kondisi ini
promosi khususnya dikenal sebagai komunikasi dapat dimaknai bahwa efektifitas iklan Indomie
massa yang dibayar. Di samping itu, advertensi Cabe Ijo berbeda bila diukur dari kemampuan
bersifat non personal untuk menimbulkan iklan tersebut menimbulkan kebutuhan konsumen
kegiatan tertentu, guna mendapatkan keuntungan akan produk tersebut.
dari pemasangan advertensi itu, yang umumnya Seperti dijelaskan sebelumnya, secara
diperoleh melalui penjualan produk yang berupa teoritis dan empiris efektifitas iklan yang
barang atau jasa. Dengan demikian iklan
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
ISSN: 2338-2929
Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 424-437
(advertensi) dapat diartikan sebagai bentuk- merek, mengubah persepsi pembeli tentang bentuk presentasi nonpersonal yang dibayar oleh
atribut produk, membujuk pembeli untuk sponsor untuk mempresentasikan gagasan atau ide
membeli sekarang dan membujuk pembeli promosi dari barang atau jasa tertentu.
menerima kunjungan penjualan. Assauri (2007:273) menyatakan, tujuan
3. Iklan pengingat, bertujuan untuk meng- iklan
ingatkan pada produk yang sudah mapan mempengaruhi tingkat penjualan agar tingkat
dengan mengingatkan pembeli bahwa produk keuntungan perusahaan meningkat. Sedangkan
tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, tujuan advertensi secara khusus, adalah:
mengingatkan pembeli di mana dapat
1. Mempertahankan para langganan yang setia membelinya, membuat pembeli tetap ingat dengan membujuk para langganan agar tetap
produk itu walau tidak sedang dalam membeli.
musimnya, dan mempertahankan kesadaran
2. Menarik kembali para langganan yang hilang
puncak.
atau lari, dengan menarik atau mengarahkan
4. Iklan penambah nilai, bertujuan menambah arus langganan secara perlahan-lahan ke arah
nilai merek pada persepsi konsumen dengan produk yang dihasilkan perusahaan dari
melakukan inovasi, perbaikan kualitas dan merek produk pesaing.
penguatan persepsi konsumen. Iklan yang
3. Menarik langganan baru, dengan menarik arus efektif akan menyebabkan merek dipandang pembeli ke arah produk yang diiklankan
lebih elegan, lebih bergaya, lebih prestisius, perusahaan, dan menggantikan tempat
dan mungkin super dalam persaingan. langganan yang pindah ke merek produk
5. Iklan bantuan usaha lain perusahaan, saingan, serta memperluas pasar secara
bertujuan membantu menfasilitasi usaha lain keseluruhan.
dalam proses komunikasi Sedangkan
perusahaan
pemasaran, misalnya iklan yang membantu menyatakan, tujuan periklanan dapat digolongkan
Suyanto
dalam pelepasan promosi penjualan (kupon), menurut sasarannya, yakni untuk memberi
membantu wiraniaga (perkenalan produk), informasi, persuasi, atau mengingatkan pembeli,
hasil komunikasi menambah nilai dan membantu usaha lain
menyempurnakan
pemasaran yang lain (konsumen dapat perusahaan.
mengidentifikasikan paket produk di toko,
1. Iklan informatif, bertujuan untuk membentuk mengenal nilai produk lebih mudah setelah permintaan pertama dengan memberitahukan
melihat iklan dan alamat situs web yang pasar tentang produk baru, mengusulkan
diperkenalkan).
kegunaan baru suatu produk, memberitahukan Sejalan dengan tujuan di atas, Assauri pasar tentang perubahan harga, menjelaskan
(2007:273) menyatakan, fungsi advertensi dalam cara kerja suatu produk, menjelaskan
pemasaran adalah sebagai berikut: pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan
1. Sebagai alat untuk memberi informasi/ yang salah, mengurangi kecemasan pembeli
penerangan dalam memperkenalkan produk dan membangun citra perusahaan, biasanya
baru ke pasaran.
dilakukan secara besar-besaran pada tahap
2. Untuk membantu ekspansi atau perluasan awal suatu jenis produk. Dengan demikian,
pasar.
periklanan informatif kebanyakan dipakai
3. Untuk menunjang program personal selling. pada tahap perintisan (pengenalan) suatu
4. Untuk mencapai orang-orang yang tidak dapat produk, dimana sasaran yang ingin dicapai
dikunjungi para pramuniaga (sales-person). adalah untuk menciptakan permintaan primair
5. Untuk membentuk nama baik (good will) (primary demand). Tujuannya antara lain
perusahaan.
untuk memberitahu konsumen tentang produk Payne (2002:193) menyatakan, penentuan baru, Memberitahu cara penggunaan produk
tujuan periklanan merupakan persyaratan paling baru, Memberitahu tentang adanya perubahan
penting bagi periklanan yang efektif. Beberapa harga, Menjelaskan cara kerja suatu produk,
tujuan periklanan yang paling umum dalam urutan Memberitahu jenis jasa (pelayanan) yang
kemudahan pengukuran dan menariknya, dalam tesedia, Mengurangi keraguan konsumen dan
urutan terbalik berdasarkan derajat kepen- Membangun citra perusahaan.
tingannya sebagai berikut:
2. Iklan persuasif, bertujuan untuk membentuk
1. Penampakan (exposure). ini berarti anggota- permintaan efektif suatu merek tertentu,
anggota khalayak sasaran yang telah diekspos dilakukan pada tahap kompetitif dengan
mereka benar-benar membentuk preferensi merek, mendorong alih
medium
entah
menyaksikan iklan atau tidak.
Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektifitas Iklan Televisi Produk Mie Instan Merek Indomie Goreng Cabe Ijo
Deddy Iskandar, SE dan Khairul Amri, SE, M.Si
2. Kesadaran dan sikap. Para pengiklan akan
b. Interest (Minat)
merasa lebih senang bila mereka mengetahui Setelah perhatian calon pembeli berhasil bahwa
direbut, persoalan yang dihadapi sekarang membaca iklan mereka dan sejauh mana sikap
adalah bagaimana agar mereka berminat dan positif tercipta atau dikuatkan. Jelas, tujuan
ingin tahu lebih jauh. Perhatian harus dapat ini jauh lebih sulit untuk diukur dibandingkan
segera ditingkatkan menjadi minat sehingga penampakan, khususnya pada produk-produk
timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci dalam yang tidak berwujud seperti jasa.
diri calon pembeli. Untuk itu mereka harus
3. Perilaku diinginkan yang dihasilkan. Para dirangsang agar mau membaca dan mengikuti pengiklan akan mempelajari pengaruh
pesan-pesan yang disampaikan. Dengan periklanan terhadap pasar sasaran mereka dan
demikian, penggunaan kata-kata atau kalimat sejauh mana perilaku pembelian dihasilkan
pembuka sebaiknya dapat merangsang orang dari periklanan ini.
untuk tahu lebih lanjut.
c. Desire (Kebutuhan/Keinginan)
Efektifitas Iklan
Tidak ada gunanya menyenangkan calon Kotler (2008:262) menyatakan, perencanaan
pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira dan pengendalian iklan yang baik bergantung
melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut pada pengukuran efektifitas iklan. Kebanyakan
berhasil menggerakkan keinginan orang untuk pengiklan mencoba mengukur efek komunikasi
memiliki atau menikmati produk tersebut. suatu iklan-maksudnya, dampak potensialnya
Kebutuhan atau keinginan mereka untuk terhadap kesadaran, pengetahuan, atau preferensi.
memiliki, memakai atau melakukan sesuatu Perencanaan dan pengendalian periklanan
harus dibangkitkan.
yang baik sangat tergantung pada ukuran
d. Action (Tindakan)
efektifitas periklanan. Namun jumlah riset dasar Akhirnya kita sampai pada upaya terakhir mengenai efektifitas periklanan sangat sedikit.
untuk membujuk calon pembeli agar sesegera Ukuran efektivitas periklanan umumnya bersifat
melakukan suatu tindakan terapan, berkaitan dengan iklan dan kampanye
mungkin
pembelian atau bagian dari itu. Bujukan yang tertentu, umumnya periklanan
diajukan berupa harapan agar calon pembeli mengukur pengaruh komunikasi dari suatu iklan,
perusahaan
segera pergi ke toko, melihat-lihat di show yaitu potensi pengaruhnya pada kesadaran,
room terdekat, mengambil percontohan, pengetahuan atau preferensi. Mereka juga
mengangkat telepon, mengisi formulir mengukur pengaruh iklan terhadap penjualan,
pesanan atau setidak-tidaknya menyimpan, tetapi merasa bawa itu terlalu sulit diukur, namun
dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk keduanya dapat diteliti.
membelinya kelak.
Khasali (2002:83-86) menyebutkan ada 4 Memilih kata yang tepat agar calon pembeli karakter dasar yang dapat dijadikan standar efektif
bergerak melakukan respon sesuai dengan atau tidaknya suatu iklan. Keempat karakter
yang diharapkan adalah suatu pekerjaan yang tersebut dikenal dengan AIDA (Attention,
sangat sulit. Harus dipergunakan kata perintah Interest, Desire, and Action )
agar calon pembeli tergerak hatinya. Akan
a. Attention (Perhatian) tetapi, harus juga dipikirkan dampak Iklan harus menarik perhatian khlayak
psikologis dari kata-kata perintah seperti itu. sasarannya, baik pembaca, pendengar atau
Seberapa jauh hal kata-kata tersebut berkenan pemirsa. Untuk itu iklan memerlukan
dan tidak menyinggung perasaan calon bantuan, antara lain berupa ukuran (size untuk
pembeli atau menimbulkan antipati. media cetak, atau air time untuk media
Iklan yang disampaikan melalui media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full
televisi pada dasarnya berisi pesan-pesan dari color), tata letak (layout), jenis-jenis huruf
pemasar/pengiklan kepada pemirsa televisi (tipografi) yang ditampilkan, serta berbagai
sebagai calon konsumen. Bovee dan Thil (2007:7) suara khusus untuk iklan pada radio dan
menyatakan untuk menjadikan pesan efektif, televisi. Disamping itu, ada hal lain yang
pesan tersebut praktis, faktual, padat, jelas sama pentingnya dengan alat-alat bantu
mengenai apa yang diharapkan dan persuasif. tersebut memberikan kontribusi saling
a. Sediakan informasi yang praktis menunjang dalam overall effect.
Berilah penerima kesan informasi yang berguna, apakah informasi ini untuk
membantu mereka melakukan tindakan yang
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
ISSN: 2338-2929
Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 424-437
diinginkan atau untuk memahami kebijakan kualitas antara beberapa produk sangat seimbang, baru perusahaan.
hal ini memungkinkan konsumen untuk memilih
b. Berikan fakta, bukan kesan produk berdasarkan dari iklan yang menawarkan Gunakan kalimat konkret, detail yang spesifik
produk yang diminati (Situmorang, 2008). Maka dan informasi yang jelas, meyakinkan, akurat
dalam hal ini, daya tarik iklan dapat dan etis. Bahkan ketika suatu opini
mempengaruhi persepsi konsumen sehingga iklan dibutuhkan, sajikan bukti yang meyakinkan
tersebut dapat efektif.
untuk mendukung kesimpulan.
c. Perjelas dan padatkan informasi
Kualitas Pesan Iklan Televisi dan Efektivitas
Berikan pokok-pokok informasi yang paling
Iklan
Sebuah iklan yang efektif tidak hanya informasi.
penting daripada
memberikan semua
mencakup kandungan informatif atas barang yang profesional menemukan ciri mereka berada
ditawarkan saja, melainkan suatu pesan yang pada serbuan banjir data dan informasi.
dapat menarik perhatian pemirsa (Wahyu dalam Pesan-pesan yang jelas dan ringkas lebih
Sufa dan Bambang, 2012). Dalam penelitiannya efektif daripada yang tidak.
Puspitasari (2009) mengungkapkan bahwa pesan
d. Nyatakan tanggung jawab dengan tepat. yang dikemas dengan menarik akan lebih efektif Tulislah pesan-pesan yang menghasilkan
untuk membuat konsumen melakukan keputusan respon spesifik dari penerima tertentu.
pembelian. Ketika perhatian pemirsa tertuju Nyatakan secara jelas apa yang diharapkan
kepada iklan tersebut, maka pesan-pesan iklan dari penerima pesan atau apa yang dapat
yang tertuang dalam iklan tersampaikan kepada dilakukan untuk mereka.
pemirsa, sehingga pemirsa dapat mengetahui
e. Bujuk orang lain dan tawarkan rekomendasi produk yang ditawarkan. Ketika masyarakat Tunjukkan kepada penerima pesan secara
mampu memahami dan merespon baik struktur tepat, bagaimana mereka akan mendapatkan
pesan yang ada pada iklan yang ditayangkan maka manfaat dengan memberikan respon atas
iklan tersebut termasuk iklan efektif (Arifin, peran Anda sesuai dengan cara yang Anda
2005). Menurut Kotler (2005) efektifitas iklan inginkan. Menyebutkan manfaat bagi para
bergantung pada struktur isi pesan. Idealnya penerima pesan merupakan kunci untuk
sebuah pesan seharusnya dapat mendapat membujuk pemberi kerja, rekan sekerja,
perhatian (attention), menarik minat (interest), pelanggan atau klien untuk menyetujui
keinginan (desire) dan rencana tindakan atau membeli produk.
membangkitkan
menyebabkan tindakan (action) atau model Dalam penelitian ini, indikator yang
AIDA. Suatu iklan tidak perlu secara memaksa digunakan untuk mengukur efektifitas iklan
menjejalkan banyak pesan atau informasi produk mie instan merek Indomie Cabe Ijo
mengenai suatu produk. Cukup dengan satu atau diambil dari ciri-ciri pesan yang efektif seperti
beberapa unsur drai iklan tersebut dirancang dijelaskan oleh Bovee dan Thill. Kelima ciri-ciri
untuk memberikan impact yang mendalam pesan efektif seperti dijelaskan di atas dijabarkan
sehingga membuat para pemirsa mengidentifikasi dalam 12 indikator.
informasi-informasi lain yang ditampilkan dalam pesan iklan tersebut. Maka diharapkan sebuah
Daya Tarik Iklan Televisi dan Efektivitas Iklan
pesan iklan yang mampu berkomunikasi dengan Sebuah iklan yang disampaikan dengan kata-
tepat kepada khalayak, diharapkan dapat kata dan ilustrasi yang sudah dipahami akan
meningkatkan iklan produk. menarik perhatian konsumen. Karena daya tarik sebuah iklan atau power of impression dari suatu
Frekuensi Penayangan Iklan dan dan
iklan adalah seberapa besar iklan mampu
Efektivitas Iklan
memukau atau menarik perhatian pemirsanya
berapa sering untuk (Indiarto, 2006). Dalam menampilkan pesan iklan
Menentukan
mengiklankan merupakan masalah yang penting yang mampu membujuk, mampu membangkitkan
dan sangat komplek untuk bisnis berskala kecil. dan mempertahankan ingatan konsumen akan
Periklanan harus dilakukan secara teratur, dan produk yang ditawarkan, memerlukan daya tarik
mencoba untuk mendorong minat dalam sebuah pemirsa sasaran. Daya tarik iklan sangat penting
barang atau jasa harus menjadi bagian dari karena
program promosi yang berkelanjutan. Iklan hasil komunikasi dengan pemirsa (Sutisna, 2003).
akan meningkatkan
keberhasilan
produksi satu kali yang bukan merupakan bagian Karena pada dasarnya setiap konsumen pasti ingin
dari usaha promosi yang terencana dengan baik, membeli produk yang berkualitas, akan tetapi jika
kehilangan banyak keefektifan mereka dalam
Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektifitas Iklan Televisi Produk Mie Instan Merek Indomie Goreng Cabe Ijo
Deddy Iskandar, SE dan Khairul Amri, SE, M.Si
periode singkat.
signifikan. Hal ini didukung oleh pendapat periklanan melibatkan kelompok faktor, baik
Memutuskan
frekwensi
Indriyanti dan Ilhalauw (2002) menyatakan, secara objektif dan subjektif, dan seorang
pengulangan pesan iklan cukup berpengaruh wirausaha akan bijak menjadi saran profesional.
dalam menarik perhatian, menimbulkan rasa Tentu saja, beberapa periklanan yang tidak
tertarik, keinginan dan mendorong konsumen terus menerus mungkin benar, seperti periklanan
untuk melakukan tindakan pembelian. Karena untuk mempersiapkan para konsumen menerima
hakikatnya suatu pesan yang sama senantiasa sebuah produk baru Periklanan seperti itu
diulang-ulang pada akhirnya akan berakibat mungkin juga digunakan untuk mengusulkan pada
diingatnya iklan tersebut.
para konsumen kegunaan baru untuk produk yang sudah
ada sebelumnya
atau
untuk
Hasil Penelitian Terdahulu
mempromosikan penjualan khusus. Thamrin dkk (2003) mengadakan penelitian Teori advertising media menyebutkan, iklan
dengan judul “Studi Mengenai Proses Adopsi akan memberikan
paska Masa Tayang Iklan Produk Xon-Ce di disampaikan pada tingkat frekuensi yang efektif,
hasil efektif
apabila
Surabaya”. Variabel yang digunakan terdiri dari kemudian menerpa pemirsa dalam jumlah efektif,
kegunaan produk, atribut produk, memori iklan, serta seharusnya ditampilkan pada masa
nilai pelanggan, kepuasan pelanggan dan minat pembelian berlangsung (Sihombing, 2010).
beli ulang. Model analisis yang digunakan adalah Dalam penelitiannya Ray et al yang dikutip oleh
structural equition model (SEM). Penelitian Indiarto (2006) menemukan bahwa pengulangan
tersebut antara lain menyimpulkan bahwa meningkatkan niat beli dalam iklan low-price
kepuasan pelanggan, memori iklan, nilai convinience goods tetapi tidak untuk high-price
pelanggan, kegunaan produk serta atribut produk shopping goods . Namun studi menggunakan iklan
secara langsung maupun tidak langsung dapat televisi memiliki efek positif pengulangan.
mempengaruhi minat beli ulang konsumen. Dimana pengulangan suatu pesan iklan
Sufa dan Bambang (2012) mengadakan merupakan suatu strategi untuk mendekati
penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Daya khalayak sasaran. Karena suatu pesan yang sama
Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan, Frekuensi senantiasa diulang-ulang pada akhirnya akan
Penayangan Iklan Terhadap Efektifitas Iklan berakibat diingatnya pesan tersebut.
Televisi Produk Mie Sedap (Survei Pemirsa Iklan Pemasangan iklan melalui media televisi
Mie Sedap pada Mahasiswa Kost di Sekitar secara geografis memiliki jangkauan yang sangat
Kampus Undip Tembalang). Penelitian tersebut luas. Iklan televisi memilik efek pengulangan
menemukan bahwa variabel daya tarik iklan positif dimana pengulangan suatu pesan iklan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap menjadi strategi untuk mendekati khalayak
efektifitas iklan. Variabel kualitas pesan iklan sasaran. Semakin tinggi frekuensi tayang
juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap memungkinakan penonton semakin sering
efektifitas iklan, dan frekuensi penayangan iklan menerima informasi dari iklan tersebut. Frekuensi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap yang tinggi jika tidak didukung dengan waktu
efektifitas iklan.
penayangan yang tepat akan terasa sia-sia karena Zuraida dan Uswatun (2001) dalam iklan tidak akan menjangkau segmen pasar yang
penelitiannya yang berjudul Analisis Efektivitas tepat. Waktu-waktu dalam sehari ini disebut
Iklan Rinso Soklin dan Attack Dengan sebagai bagian hari (day part). Shimp (2003)
Menggunakan Consumer Decision Model (CDM) menyatakan, ketiga day part utama adalah :
menyimpulkan,
1. Waktu utama (prime time), periode waktu
1. Pesan iklan berpengaruh signifikan terhadap antara pukul 20:00 dan 23:00 atau antara
pengenalan merek, keyakinan konsumen. pukul 19:00 dan 22:00.
2. Pengenalan merek berpengaruh signifkan
2. Siang hari (day time), periode yang dimulai terhadap keyakinan konsumen dan sikap dengan tayangan berita di pagi hari (subuh)
konsumen.
berlangsung sampai pukul 16:30.
3. Keyakinan dan sikap konsumen berpengaruh
3. Waktu tambahan (fringe time), masa sebelum singnifikan terhadap niat beli. dan sesudah waktu utama (prime time).
4. Pesan iklan dapat berpengaruh secara Berkaitan dengan efektifitas iklan, Sihombing
langsung terhadap niat beli tanpa melalui (2010) menyatakan, suatu iklan akan efektif jika
keyakinan konsumen sebagai variabel dilihat rata- rata tiga kali. Jika hanya satu atau dua
perantara.
kali dianggap belum memberikan dampak yang
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
ISSN: 2338-2929
Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 424-437
5. Pesan iklan dapat berpengaruh secara Biore, Pond’s dan Dove. Penelitian tersebut langsung terhadap niat beli tanpa melalui
menemukan bahwa untuk sabun pembersih muka sikap konsumen.
merek Biore, semua hipotesis yang diuji dengan
6. Pengenalan merek memperkuat pengaruh pendekatan regresi yang signifikan. Hal itu berarti antara pesan iklan dan keyakinan konsumen,
terdapat pengaruh positif variabel bebas terhadap pengenalan merek sebagai variabel perantara.
variabel terikat yang diteliti, misalnya pesan iklan
7. Pengenalan merek memperkuat pengaruh
terhadap pengenalan merek.
antara variabel pesan iklan dan sikap
Paradigma Penelitian
konsumen, pengenalan merek sebagai variabel Sesuai dengan tujuan penelitian, dapat perantara.
dipahami bahwa efektifitas iklan produk mie Albari (2007) mengadakan penelitian yang
instan merek Indomie Cabe Ijo merupakan fungsi berjudul efektivitas iklan televisi sabun pembersih
dari daya tarik iklan, kualitas pesan iklan dan muka di Kota Banda Aceh (Pendekatan Consumer
frekuensi penayangan iklan. Karena itu, Decision Model ). Produk sabun pembersih muka
paradigma atau hubungan antar konsep dalam yang dimaksudkan terdiri dari tiga merek meliputi
penelitian ini seperti terlihat dalam Gambar 1.
Gambar 1
Paradigma Penelitian
Daya Tarik
Iklan
Kualitas Pesan
Penayangan Iklan
Hipotesis Penelitian
Ferdinand (2002) menyatakan bahwa bila ukuran Berdasarkan latar belakang penelitian,
sampel terlalu besar maka model menjadi sangat landasan teoritis dan paradigma penelitian yang
sensitif sehingga sulit untuk mendapatkan telah dikemukakan sebelumnya maka yang
goodness of fit yang baik. Untuk itu disarankan menjadi hipotesis penelitian adalah diduga daya
ukuran sampel adalah 100 responden mengikuti tarik iklan, kualitas pesan iklan, frekuensi
Sudman yang dikutip oleh Ma’ruf (2005) penayangan iklan berpengaruh signifikan terhadap
menyarankan bahwa untuk riset atau penelitian efektifitas iklan televisi produk mie instan merek
tentang sikap/persepsi biasanya jumlah minimum Indomie Goreng Cabe Ijo dikalangan mahasiswa
yang menjadi responden penelitian adalah 100 Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala.
orang. Dalam penelitian ini akan diambil sampel dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsyiah. yang
METODE PENELITIAN
menjadi konsumen produk mie instan merek
Populasi dan Penarikan Sampel
Indomie Goreng Cabe Ijo. Penarikan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah
sejumlah tersebut dilakukan secara purposive seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsyiah
sampling dengan ketentuan sebagai berikut. yang menjadi konsumen produk mie instan
1. Sudah pernah mengkonsumsi produk indomie merek Indomie Goreng Cabe Ijo maupun mie
cabe ijo dan indomie merek lain selain instan merek lainnya yang jumlahnya tidak
indomie goreng cabe ijo. diketahui secara pasti. Keterwakilan populasi
2. Pernah menonton dan memperhatikan iklan oleh sampel dalam penelitian merupakan syarat
indomie cabe ijo di media televisi. penting untuk melakukan interpretasi, maka
Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektifitas Iklan Televisi Produk Mie Instan Merek Indomie Goreng Cabe Ijo
Deddy Iskandar, SE dan Khairul Amri, SE, M.Si
Teknik Pengumpulan Data dan Skala
iklan, frekuensi penayangan iklan tidak
Pengukuran
berpengaruh signifikan terhadap efektifitas iklan Pengumpulan data dilakukan dengan
televisi produk mie instan merek indomie goreng mengedarkan kuesioner kepada mahasiswa yang
cabe ijo.
terpilih menjadi sampel penelitian. Kuesioner Selanjutnya uji t digunakan untuk mengetahui tersebut berisi pernyataan-pernyataan yang
signifikansi pengaruh masing-masing variabel berhubungan dengan variabel yang diteliti yaitu
independen secara parsial terhadap efektifitas efektifitas iklan, daya tarik iklan, kualitas pesan
iklan, dengan ketentuan apabila nilai t hitung iklan dan frekuensi penayangan iklan. Masing-
suatu variabel > bila dibandingkan dengan t nilai masing pernyataan disediakan pilihan respon
tabel, berarti variabel tersebut secara parsial dalam bentuk dalam bentuk tingkat kesetujuan.
berpengaruh signifikan terhadap efektifitas iklan Mahaiswa diminta untuk menentukan alternatif
televisi produk mie instan merek indomie goreng pilihan respon yang mereka anggap paling cocok
cabe ijo. Sebaliknya apabila nilai t hitung suatu untuk setiap pernyataan terkait. Setiap pilihan
variabel < bila dibandingkan dengan t nilai tabel, respon diberikan skor berdasarkan skala Likert
berarti variabel tersebut secara parsial tidak (Likert Scale). Pemberian skala dimaksudkan
berpengaruh signifikan terhadap efektifitas iklan untuk memberikan bobot atau skor terhadap
televisi produk mie instan merek indomie goreng masing-masing
cabe ijo.
kesetujuan) yang disediakan pada setiap pernyataan terkait. Skor atau bobot berdasarkan
Operasional Variabel
skala Likert pada masing-masing pilihan respon Variabel penelitian terdiri dari efektifitas iklan (tingkat kesetujuan) berlaku 1 = tidak setuju, 2 =
sebagai variabel bebas, dengan daya tarik iklan, kurang setuju, 3 = cukup setuju, 4 = setuju, dan 5
kualitas pesan iklan dan frekuensi penayangan = sangat setuju.
iklan sebagai variabel terikat. Definisi dan indikator masing-masing variabel tersebut sebagai
Model Analisis Data
berikut.
berkaitan dengan merupakan fungsi dari daya tarik iklan, kualitas
Efektifitas iklan indomie goreng cabe ijo
1. Efektifitas
iklan
kemampuan iklan yang ditayangkan untuk pesan iklan dan frekuensi penayangan iklan.
mempengaruhi kesadaran dan respon pemirsa Karena itu, model empiris yang digunakan untuk
televisi. Indikator yang digunakan untuk menganalisis keterkaitan antar variabel tersebut
mengukur efektifitas iklan didasarkan pada adalah peralatan statistik regresi linier berganda
karakteristik pesan yang efektif (Bovee dan dengan tiga variabel bebas yang diformulasikan
Thill, 2007), terdiri dari iklanmenyediakan sebagai berikut (Supranto, 2000:80):
informasi yang praktis, iklan memberikan
fakta bukan kesan, iklan dapat memperjelas Dimana:
Y=a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e
dan memadatkan informasi, iklan menyatakan Y = Efektifitas iklan
tanggung jawab dengan tepat dan iklan
a = Konstanta membujuk dan menawarkan rekomendasi.
X 1 = Daya tarik iklan
2. Daya tarik iklan berkaitan dengan daya tarik
X 2 = Kualitas pesan iklan iklan televisi dalam mempengaruhi respon
X 3 = Frekuensi penayangan iklan pemirsa televisi. Indikator yang digunakan
b 1 , b 2 dan b 3 = Koefisien regresi X 1 , X 2 terdiri dari iklan memberikan banyak dan X 3 informasi manfaat dan kelebihan produk,
e = Error term iklan menampilkan proses manfaat produk Penerimaan atau pun penolakan hipotesis
sehingga menjadi pesan yang bisa dipercaya menggunakan peralatan statistik uji F dan uji t.
banyak orang dan menimbulkan keinginan Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi
untuk mencoba, pesan yang disampaikan pengaruh keseluruhan variabel independen secara
dapat menyentuh perasaan mengandung simultan terhadap efektifitas iklan indomie goreng
pelajaran, nasehat, pesan yang bermanfaat, cabe ijo, dengan ketentuan apabila nilai F hitung >
iklan
membuat
orang mempunyai
F tabel, berarti secara simultan daya tarik iklan, harapan/impian atas pemakaian produk yang kualitas pesan iklan, frekuensi penayangan iklan
diiklankan dan iklan menampilkan solusi berpengaruh signifikan terhadap efektifitas iklan.
masalah yang bisa terjadi sehari-hari pada Sebaliknya apabila nilai F hitung < F tabel, berarti
konsumen.
secara simultan daya tarik iklan, kualitas pesan
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS ISSN: 2338-2929
Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 424-437
3. Kualitas pesan iklan, berkaitan dengan nilai kualitas pesan iklan bagi pemirsa televisi atas penayangan iklan. Indikator yang digunakan dalam mengukur kualitas pesan iklan terdiri dari iklan mudah diingat, iklan berisi informasi tentang keunggulan produk, pesan iklan memberikan alternatif pilihan bagi konsumen untuk memilih produk, pesan iklan menimbulkan rangsangan untuk mengikuti isi iklan dan iklan berisi berita gembira.
4. Frekuensi penayangan iklan berkaitan dengan seberapa sering pemirsa melihat penayangan iklan televisi. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut terdiri dari intensitas penayangan iklan indomie cabe ijo, melihat dan memperhatikan iklan lebih dari tiga kali per hari di stasiun televisi yang sama, keseringan melihat iklan Indomie Cabe Ijo antara pukul 20.00 s/d 22.00 WIB, keseringan melihat iklan Indomie Cabe Ijo antara pukul
05.30 s/d 16.30 WIB, dan iklan indomie cabe ijo merupakan bagian dari iklan indomie secara keseluruhan.
Variabel efektifitas iklan televisi terdiri dari
5 (lima) item pernyataan dilambangkan dengan A1, A2 hingga A5. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai r hitung untuk setiap item pernyataan lebih besar bila dibandingkan dengan
nilai r tabel. Item pernyataan pertama misalnya dilambangkan dengan A1 menghasilkan nilai r
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Suatu skala pengukuran disebut valid apabila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, penentuan validitas dapat dilakukan dengan mencari nilai korelasi skor masing-masing item dengan skor total item untuk setiap variabel. Nilai korelasi yang diperoleh (disebut r hitung) kemudian dibandingkan dengan nilai kritis r product moment (r tabel). Apabila nilai r hitung suatu item pernyataan dalam variabel tertentu lebih besar bila dibandingkan dengan nilai r tabel, maka item pernyataan dinyatakan valid. Sebaliknya apabila nilai r hitung suatu item lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai r tabel, maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat Tabel 1.
hitung sebesar 0,636. Angka ini lebih besar bila dibandingkan dengan nilai r tabel (n = 100) sebesar 0,194. Dengan demikian dapat diartikan item pernyataan tersebut dinyatakan valid. Demikian pula halnya dengan item pernyataan kedua (A2) hingga item pernyataan kelima (A5)
Tabel 1
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Variabel
Uji Reliabilitas
Uji Validitas
Nilai Cronbach
Alpha
Kete- rangan
Item Pernya
taan
Nilai R hitung
Nilai R tabel (n = 100)
Kete- rangan
Efektifitas Iklan
Kuesioner Handal
Valid Valid Valid Valid Valid
Daya Tarik Iklan
Kuesioner Handal
Valid Valid Valid Valid Valid
Kualitas Iklan
Kuesioner Handal
Valid Valid Valid Valid Valid
Frekuensi Penayangan Iklan
Kuesioner Handal
Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data Primer (Diolah), 2014.
Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektifitas Iklan Televisi Produk Mie Instan Merek Indomie Goreng Cabe Ijo
Deddy Iskandar, SE dan Khairul Amri, SE, M.Si
juga menunjukkan nilai r hitung lebih besar dari Tolok ukur yang digunakan dalam uji nilai r tabel sebesar 0,194, sehingga dapat
normalitas adalah grafik normal probability plot diartikan seluruh item pernyataan yang
yang membandingkan distribusi kumulatif data berhubungan dengan efektivitas iklan televisi
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dinyatakan valid. Item pernyataan yang
normal. Suatu data dikatakan berdistribusi normal berhubungan dengan variabel daya tarik iklan,
apabila normal P-P Plot tidak menyimpang jauh kualitas pesan iklan dan frekuensi penayangan
dari garis diagonal (Umar, 2008:181). Sebaliknya iklan juga menunjukkan nilai r hitung lebih besar
apabila normal P-P Plot menyimpang jauh dari bila dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan
garis diagonal, maka data dinyatakan tidak demikian dapat diartikan seluruh item pernyataan
terdistribusi secara normal. Hasil pengolahan data yang berhubungan dengan variabel-variabel
memperlihatkan normal probability plot seperti tersebut dinyatakan valid. Mengacu pada definisi
ditunjukkan gambar 2.
validitas, dapat dipahami bahwa seluruh item Gambar 2 pernyataan yang dimuat dalam setiap variabel
Normal P-P Plot Regression (Uji Normalitas) penelitian mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal ini bermakna bahwa seluruh item
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
pernyataan yang dimuat dalam variabel efektivitas iklan, Dependent Variable: Efektifitas iklan dapat digunakan untuk mengukur
efektivitas iklan produk mie instan merek indomie 1.0 goreng cabe ijo. Demikian pula halnya item
pernyataan yang berhubungan dengan variabel
rob
daya tarik iklan, kualitas pesan iklan dan 0.6 um P
frekuensi penayangan iklan, juga dapat digunakan untuk mengukur penilaian atau pandangan 0.4
Expected C
mahasiswa terhadap daya tarik iklan, kualitas
pesan iklan dan frekuensi penayangan iklan produk mie instan merek indomie goreng cabe ijo. 0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 Observed Cum Prob 1.0
Tabel 1 memperlihatkan bahwa hasil
menggambarkan data pengujian reliabilitas kuesioner untuk keempat
Garis
yang
sesungguhnya mengikuti garis diagonalnya. variabel penelitian menghasilkan nilai cronbach
Dengan demikian dapat diartikan bahwa data alpha masing-masing sebesar 0,608 untuk yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi variabel efektivitas iklan, sebesar 0,623 untuk
secara normal.
variabel daya tarik iklan, sebesar 0,682 untuk
variabel kualitas pesan iklan dan sebesar 0,720
Hasil Uji Multikolinieritas
untuk variabel frekuensi penayangan iklan.. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa nilai r
adanya gejala multikolinieritas. Dengan kata lain, hitung masing-masing item pernyataan pada uji multikolinieritas mensyaratkan tidak adanya setiap variabel penelitian lebih besar bila
hubungan yang linier di antara sesama variabel dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan bebas yang dalam hal ini adalah daya tarik iklan, demikian dapa diartikan bahwa seluruh item kualitas pesan iklan dan frekuensi penayangan pernyataan yang dimuat dalam kuesioner
iklan. Dalam penelitian ini, uji multikolinieritas dinyatakan valid. Selanjutnya nilai cronbach didasarkan pada nilai variance inflation factor alpha masing-masing variabel penelitian juga
(VIF) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari 0,60 sebagai nilai yang
statistik, dengan ketentuan apabila nilai VIF > dipersyaratkan dalam uji reliabilitas (kehandalan
diartikan terjadi gejala kuesioner), sehingga dapat diartikan kuesioner multikolinieritas. Sebaliknya apabila nilai VIF < yang digunakan dalam pengumpulan data juga
dapat
5,00 berarti tidak terdapat gejala multikolinieritas dinyatakan handal.
(Santoso,
Hasil pengujian menunjukkan nilai VIF masing-masing variabel
Hasil Uji Asumsi Klasik
independent menunjukkan angka sebesar 2,307 Penggunaan statistik regresi linier berganda untuk variabel daya tarik iklan, sebesar 2,511 sebagai peralatan analisis data mensyaratkan
untuk variabel kualitas pesan iklan dan sebesar adanya uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang
1,890 untuk frekuensi penayangan iklan seperti digunakan
terlihat dalam Tabel 2.
multikolinieritas dan heteroskedastisitas.
JURNAL EKONOMI MANAJEMEN DAN BISNIS
ISSN: 2338-2929
Volume 2 Nomor 2 Desember 2014, Halaman 424-437
Tabel 2 Nilai Variance Inflation Factor (VIF) Sebagai Tolok Ukur Multikolinieritas
Nilai VIF
1 Daya Tarik Iklan
2 Kualitas Pesan Iklan
1,890 Sumber: Data Primer (Diolah), 2014.
3 Frekuensi Penayangan Iklan
Tabel 2 memperlihatkan nilai VIF masing- masing variabel independen lebih kecil dari 5,00
Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas
sehingga dapat diartikan tidak terjadi gejala
Pesan Iklan dan Frekuensi Penayangan Iklan
multikolinieritas. Dengan kata lain tidak terdapat
Terhadap Efektifitas Iklan Televisi Produk
korelasi atau hubungan yang erat diantara sesama
Mie Instan Merek Indomie Goreng Cabe Ijo
variabel independen (daya tarik iklan, kualitas Hasil perhitungan statistik menemukan bahwa pesan iklan dan frekuensi penayangan iklan)
daya tarik iklan, kualitas pesan iklan dan sebagai predictor variable bagi efektifitas iklan
frekuensi penayangan iklan berpengaruh positif televisi produk mie instan merek indomie goreng
terhadap efektifitas iklan televisi produk mie cabe ijo.
instan merek indomie goreng cabe ijo. Persamaan regresi linier berganda yang memperlihatkan
Hasil Uji Heteroskedastisitas
efektifitas iklan televisi produk mie instan merek Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
indomie goreng cabe ijo sebagai fungsi dari daya dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tarik iklan, kualitas pesan iklan dan frekuensi tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola
penayangan iklan diformulasikan sebagai berikut tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
(bagian printout SPSS seperti dalam Tabel 3). pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
Y = 0,849 + 0,143X 1 + 0,330X 2 + 0,344X 3 kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas. Hal ini didukung Persamaan di atas memperlihatkan nilai oleh pendapat Nachrowi dan Hardius (2005:130)
konstanta sebesar 0,849 yang secara statistik dapat yang menyatakan heteroskedastisitas akan
apabila variabel terdeksi bila plot menunjukkan pola yang
interpretasikan
bahwa
independen mendekati 0, maka nilai Y akan sistematis. Hasil pengolahan data memperlihatkan
mendekati angka sebesar 0,849. Angka ini grafik scatterplot seperti ditunjukkan dalam
mendekati 1,00 (skor untuk pilihan jawaban gambar 3.
sangat tidak setuju) yang berarti efektifitas iklan Gambar 3
televisi produk mie instan merek indomie goreng Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas
cabe ijo sangat rendah atau bisa dikatakan tidak efektif sama sekali. Dengan demikian dapat
Scatterplot
dikatakan bahwa apabila mahasiswa memiliki
penilaian yang tidak baik terhadap daya tarik
Dependent Variable: Efektifitas iklan
iklan, kualitas pesan iklan frekuensi penayangan
iklan, maka iklan produk mie instan tersebut tidak efektif sama sekali.
zed Residual 1
0 Nilai koefisien regresi masing-masing
tudenti
variabel independen bernilai positif, yaitu sebesar
ion S -1
0,143 untuk variabel daya tarik iklan (X 1 ), sebesar
0,330 untuk variabel kualitas pesan iklan (X 2 ) dan
Regress
-3 -3
0 1 2 sebesar 0,344 untuk variabel frekuensi
penayangan iklan (X 3 ). Hal ini berarti bahwa ketiga variabel tersebut bepengaruh positif Berdasarkan gambar 3 di atas terlihat
Regression Standardized Predicted Value
terhadap efektifitas iklan televisi produk mie bahwa grafik scatter plot tidak memiliki pola
instan merek indomie goreng cabe ijo. yang sistematis, dan titik-titik menyebar di atas
Di antara ketiga variabel tersebut, variabel dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan
dengan nilai koefisien regresi paling besar sebesar demikian dapat diartikan tidak terjadi gejala
0,344 untuk variabel frekuensi penayangan iklan heteroskedastisitas.