Era DUNIA TANPA BBM telah di depan Mata
Era "DUNIA TANPA BBM" telah di depan Mata
Betapa kita telah menyaksikan sejumlah orang menjadi beringas dan mengamuk tak
terkendali demi menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM (premium) dari
Rp.4500 menjadi Rp. 6000. Bagaimana jadinya jika ternyata dalam waktu enam bulan ke
depan, karena faktor-faktor eksternal yang tak dapat dikendalikan pemerintah, harga BBM
bukannya wajib naik menjadi Rp. 6000, melainkan Rp. 10.000? Bagaimana jika setahun
kemudian harga telah menjadi Rp.15.000? Bagaimana jika Rp. 20.000? Bagaimana pula jika
BBM tidak lagi tersedia di pasaran dunia dalam kira-kira dua hingga tiga tahun mendatang?
Pada posting kali ini insya Allah kami akan menunjukkan situasi kritis pasokan BBM dunia
serta resiko-resiko yang sangat nyata bagi meroketnya harga BMM dunia, bahkan resiko
hilangnya BBM di pasar dunia, di masa depan yang dekat. Dibahas juga secara ringkas
potensi dampaknya bagi kehidupan sehari-hari.
Perkembangan pasokan BBM dunia
Di dalam artikel “The Imminent Crash Of The Oil Supply: What Is Going To Happen And
Why Weren't We Forewarned” oleh Nicholas C. Arguimbau, 23 April 2010, ditampilkan
sebuah kurva pasokan vs permintaan BBM dunia yang dipersiapkan oleh Departemen Energi
Amerika Serikat sebagai berikut:
Kurva di atas menunjukkan:
Produksi BBM dunia telah sampai pada puncaknya pada 2012.
Mulai 2012 produksi BBM akan semakin menurun sebesar kira-kira 4-8% per
tahun.
Kekurangan pasokan itu harus dipenuhi oleh proyek-proyek yang belum
diketahui wujudnya (“unidentified projects”) hingga saat ini.
Di lain pihak:
Musibah pada anjungan minyak lepas pantai laut dalam Deepwater Horizon di
Teluk Meksiko pada 2010 mengisyaratkan, bahwa cadangan-cadangan besar
minyak bumi yang tersisa terdapat pada dasar laut yang sangat dalam serta
pada wilayah-wilayah yang sangat sulit untuk dieksploitasi. Lokasi-lokasi yang
“istimewa” ini membutuhkan tambahan peralatan dan teknologi yang
membuat biaya investasinya semakin mahal. Hanya harga BBM dunia yang
sangat mahal saja yang dapat menjadi insentif bagi perusahaan-perusahaan
minyak untuk mulai mengekploitasinya.
Seandainya sumber-sumber cadangan minyak raksasa baru tersebut dapat
ditemukan, masih diperlukan waktu kira-kira sepuluh tahun sebelum BBM
tersebut dapat memasuki pasar dunia.
Konsumsi BBM terbesar adalah pada kendaraan bermotor. Hingga saat ini
dunia belum mempersiapkan diri guna mengganti kendaraan-kendaraan
berbasis BBM tersebut dengan kendaraan berbahan bakar alternatif.
Persiapan pengantian tersebut bukan cuma pada kegiatan riset semacam
mobil listrik, melainkan juga pada proses manufakturing dan distribusinya ke
seluruh dunia.
Jika kendaraan-kendaraan non-BBM berhasil diproduksi secara massal,
harus disediakan juga prasarana bagi pengisian ulang bahan bakar alternatif
tersebut.
Pada kenyataannya, kebanyakan energi alternatif yang dikembangkan adalah
bukan untuk menggantikan minyak - seperti angin, tenaga surya, geothermal,
dan lain-lain - sehingga alternatif bagi penggantian BBM untuk alat
transportasi tetap belum terpecahkan.
Pusat-pusat pembangkit listrik pada umumnya masih bergantung pada BBM.
Pasokan listrik ke sentra-sentra industri pada umumnya juga masih berasal
dari pembangkit-pembangkit listrik berbasis BBM.
Setelah terjadinya krisis perekonomian global, ekonomi negara-negara maju
mengalami masalah utang yang sangat akut yang membuatnya tak mampu
untuk memulai sebuah revolusi energi alternatif.
Harga BBM dunia
Pada 2008 harga BBM pernah mencapai hingga mendekati US$150 per barrel. Lalu karena
krisis ekonomi global yang dimulai pada September 2008, kebutuhan terhadap minyak bumi
diprediksi akan menurun drastis, yang membuat harganya meluncur turun hingga US$ 40 per
barrel. Anjloknya harga ini membuat segenap negara di dunia menjadi terlena, seakan-akan
kepedihan akibat harga yang melangit selama hampir dua tahun menjadi terlupakan dan
mengira bahwa harga BBM akan selamanya kembali “normal.” Merosotnya harga BBM
tersebut juga telah menghilangkan insentif bagi segenap pemerintahan di dunia untuk
mencari energi alternatif, demikian juga bagi dunia industri, khususnya industri otomobil.
Akan tetapi, setelah periode anjloknya harga BBM yang relatif singkat, harga BBM secara
perlahan-lahan - secara zig-zag - terus bergerak naik dengan penyebab sejumlah faktor yang
telah disebutkan di atas plus ketegangan politik di wilayah penyuplai minyak terbesar di
dunia, wilayah Timur Tengah.
Faktor-faktor khusus bagi peningkatan ekstrem harga BBM
Peningkatan harga BBM dunia dapat terjadi secara ekstrem disebabkan oleh sejumlah faktor
khusus, di antaranya:
Ketegangan politik antara Barat & Muslim/Arab kontra Iran yang berlanjut
menjadi perang terbuka
Proses suksesi di Arab Saudi yang tidak mulus
Bagi mereka yang masih meragukan akan pecahnya perang antara Barat & Muslim
versus Syi’ah (Iran), maka cermatilah perkembangan berikut ini:
Pengintegrasian pertahanan negara-negara Teluk dengan sistem pertahanan NATO
Dalam artikel berjudul, “U.S. Arms Persian Gulf Allies For Conflict With Iran” oleh Rick
Rozoff (Stop NATO, 18 November 2011) dilaporkan:
“Penarikan pasukan Amerika dan sekutunya dari Irak dan dimulainya pengurangan pasukan
Amerika serta sekutunya di Afganistan juga dapat dilihat dalam konteks ini, sebagai upaya
untuk menghilangkan target bagi Iran jika serangan besar terhadap Iran telah dilakukan.
Dalam tiga minggu terakhir artikel-artikel telah muncul pada dua surat kabar utama di
Amerika, the New York Times dan the Wall Street Journal, yang mengungkapkan sumber
lain bagi serangan-serangan yang memungkinkan terhadap Iran: Enam negara anggota
Dewan Kerjasama Teluk – GCC. Semuanya merupakan sekutu militer dan penerima
persenjataan dari AS dan terkait dengan NATO…
Pada 11 November harian the Wall Street Journal mengungkapkan bahwa Gedung Putih akan
menyediakan Uni Emirat Arab dengan ‘ribuan bom-bom penghancur bungker yang canggih
dan amunisi yang lainnya, sebagai bagian dari peningkatan upaya AS untuk membangun
koalisi regional untuk menglawan Iran’…
Harian the Wall Street Journal menambahkan:
‘Pemerintahan Obama tengah mencoba menggalang keenam anggota Dewan Kerjasama
Teluk, yang terdiri dari Arab Saudi, Bahrain, Oman, Qatar, UEA, dan Kuwait, sebagai
kekuatan yang bersatu untuk menandingi Iran…’”
AS menyeponsori pembangunan rumah sakit militer di Georgia
Dalam artikel berjudul “US builds hospitals in Georgia, readies for war with Iran” (RT,
11 Januari 2012) dilaporkan:
“Pemerintah Amerika Serikat menyeponsori pembangunan fasilitas di Georgia sebagai
persiapan konflik militer dengan Iran, demikian dinyatakan oleh seorang anggota gerakan
oposisi Georgia Majelis Rakyat, Elizbar Javelidze.
Menurut akademisi tersebut, yang menjelaskan mengapa Presiden Mikhail Saakashvili bolakbalik membuka rumah-rumah sakit baru di wilayah itu,
‘Rumah sakit dengan 20 tempat tidur ini…ini adalah proyek Amerika. Sebuah perang besar
antara AS dan Iran sedang dimulai di Teluk Persia. $5 milyar dialokasikan untuk membangun
20 rumah sakit militer ini,’ Javalidze mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat
kabar Georgia Kronika.
Anggota oposisi itu mengatakan bahwa pembangunan itu didanai terutama dari kocek
Amerika.
Tambahan lagi, bandara-bandara tengah dibangun dengan cepat di Georgia dan ada
pembicaraan-pembicaraan tentang pembangunan pelabuhan untuk kapal-kapal selam di
Kulevi di sebelah timur pantai Laut Hitam di Georgia.
Javelidze percaya bahwa semua ini berhubungan dengan pengerahan pangkalan-pangkalan
militer Amerika di tanah Georgia. Lazika – salah satu mega proyek Saakashvili, sebuah kota
yang dibangun dari nol – akan merupakan ‘kota militer Amerika.’ Menurut politisi itu,
‘sebuah bandara rahasia’ telah mulai dibangun di kota Marneuli, sebelah selatan Georgia…”
Penimbunan logistik AS bagi persiapan perang
Dalam artikel berjudul “Massive U.S. Military Buildup Reported Around Iran; Up to
100,000 Troops Ready By March” oleh Mac Slavo (SHTFplan, 31 Januari 2012)
diberitakan:
“Sementara para pendukung Presiden Obama menyambut penarikan pasukan AS dari Irak
sebagai akhir perang di Timur Tengah, di balik layar Pentagon diam-diam mulai mengirim
tentara dan perlengkapan militer ke dua pulau yang terletak tak jauh di selatan Selat Hormuz,
dan dalam jarak jangkauan serangan ke Iran…
Presiden Barack Obama dilaporkan secara eksklusif oleh DEBKA-Net-Weekly’s military dan
sumber-sumber di Washington telah secara rahasia memerintahkan AU, AL dan Marinir AS
untuk membangun konsentrasi kekuatan yang besar di dua pulau strategis – Socotra, yang
merupakan bagian dari kepulauan Yaman di Samudera Hindia, dan pulau Oman Masirah di
sebelah selatan pintu masuk Selat Hormuz.
Sejak 2010, AS telah secara diam-diam membangun pangkalan-pangkalan udara dan laut
raksasa di Socotra dengan fasilitas untuk kapal-kapal selam, pusat-pusat komando intelejen
dan landasan peluncuran untuk menerbangkan pesawat-pesawat siluman, sebagai bagian dari
suatu rantai fasilitas militer strategis AS yang berkesinambungan di Samudera Hindia dan
Teluk Persia.
Fasilitas Socotra sedemikian rahasia sehingga tidak pernah disebut dalam setiap katalog yang
memuat daftar fasilitas militer AS di setiap belahan bumi ini, yang termasuk Jabal Ali dan al
Dahfa di UEA; Arifjan di Kuwait; al Udaid di Qatar – semua dalam jarak terbang yang
singkat dari Iran.
Tambahan kekuatan AS juga tengah ditumpahkan ke Camp Justice di barren, pulau Oman
Masirah sepanjang 70 km, persis di selatan pintu masuk Hormuz ke Teluk Oman dari Laut
Arab.
…
Sumber-sumber militer Barat yang terbiasa dengan peningkatan kekuatan Amerika di dua
pulau strategis tersebut menyatakan kepada DEBKA-Net-Weekly bahwa, walaupun mereka
tidak dapat menyebut secara persis angka-angkanya, mereka menyaksikan konsentrasi
terbesar Amerika di wilayah tersebut sejak AS menginvasi Irak pada 2003.
Kemudian, 100.000 tentara Amerika dikirim ke Kuwait sebelum invasi tersebut. Kini,
sumber-sumber tersebut memperkirakan dari kekerapan kedatangan di kedua pangkalan
pulau tersebut, bahwa 50.000 pasukan AS telah akan terkumpul di Socotra dan Masirah
sebelum pertengahan Februari. Jumlahnya akan mencapai puncaknya sebanyak 50.000 yang
saat ini telah ada di wilayah Teluk Persia, sehingga dalam kurang dari sebulan, Washington
telah akan memiliki 100.000 personil militer di tempat dan tersedia untuk setiap kebutuhan
darurat.
Pesawat-pesawat pengangkut AS digambarkan melakukan pendaratan hampir setiap hari di
Socotra dan Masirah. Mereka tiba dari pangkalan angkatan laut AS di Diego Garcia, salah
satu fasilitas militer Amerika terbesar, hanya kira-kira 3000 km jauhnya. Kehadiran militer
AS di wilayah tersebut akan terus ditambah hingga minggu pertama Maret ketika tiga kapal
induk AS dan kelompok pemukulnya serta sebuah kapal induk Perancis tiba di Teluk Persia,
Teluk Oman dan Laut Arab: Mereka adalah USS Abraham Lincoln, USS Carl Vinson, USS
Enterprise dan kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle…”
Latihan pendaratan amfibi pasukan Marinir AS dan sekutunya
Dalam artikel berjudul, “Bold Alligator 2012″ drills 20,000 troops on US East Coast for
Persian Gulf action” (DEBKAfile, 7 Februari 2012) diberitakan:
“Sejumlah kira-kira 20.000 marinir, pelaut dan pilot dari enam negara, sebuah kelompok
kapal perang pemukul dengan kapal induk bertenaga nuklir AS serta tiga kapal perang
pembawa Marinir tengah melakukan latihan menyerang suatu divisi mekanis musuh fiktif
yang telah menyerang negara tetangganya.
Ini merupakan latihan amfibi terbesar di negara Barat selama satu dekade, dirancang untuk
menyerupai suatu serangan oleh Iran pada sebuah negara sekutu di Teluk Persia dan
pendaratan marinir di pantai Iran. Dengan terutama menggunakan personil dan peralatan AS,
unsur-unsur militer Perancis, Inggris, Italia, Belanda, Australia dan Selandia Baru ikut serta
dalam latihan tersebut.
Bold Alligator memasuki fase operasionalnya pada Senin 6 Februari, hari yang sama dengan
latihan berskala besar Iran di bagian selatan yang berhadapan dengan Selat Hormuz….”
AS terus memojokkan Iran guna mencari alasan untuk mencetuskan perang
Dalam artikel berjudul, “Thoughts on Negotiation Tactics; Obama Threatens War (Mike
Shedlock, 9 April, ICH):
“Presiden Obama telah meningkatkan retorik terhadap Iran dengan menawarkan untuk
‘bernegosiasi.’ Tawarannya itu sama sekali bukan negosiasi, itu adalah permintaan untuk
menyerah. Tidak akan ada lagi yang tersisa untuk dinegosiasikan jika Iran menerima
penawaran tersebut. Inilah yang diminta Obama sebelum ‘negosiasi’ dimulai:
Segera menutup dan membongkar sebuah fasilitas nuklir yang baru saja selesai
dibangun jauh di bawah gunung
Berhenti dan mengirim keluar dari negara tersebut stok uranium yang diperkaya
hingga kemurnian 20 persen
Menghentikan semua pengayaan walaupun pengayaan hingga 5 persen tidak
menimbukan resiko
Memperbolehkan para pemeriksa untuk mengunjungi semua lokasi di Iran
Memperbolehkan semua pemeriksa mengunjungi ilmuwan nuklir walaupun banyak
ilmuwan nuklir Iran yang telah dibunuh
…..
Presiden Obama tidak menawarkan apa pun untuk ‘negosiasi.’ Sebaliknya pesan
‘Kesempatan Terakhir’ Obama hanya dapat dipahami sebagai ancaman halus untuk memulai
perang.
Tak diragukan lagi, para penggila perang di Kongres dan departemen pertahanan memang
tengah memancingnya. Namun demikian, AS tidak mampu dan dunia tidak butuh perang
yang tidak masuk akal lainnya, yang dapat membuat harga minyak berlipat atau lebih lagi.”
Iran siap untuk menghadapi AS dan Israel
Dalam artikel berjudul, “Ayatollah Khamenei: Iran akan Membalas Setiap Serangan
Israel” (Republika, 21 Maret 2012) dilaporkan:
“Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan, Republik Islam
Iran akan 'menanggapi dengan baik’ setiap kemungkinan serangan Amerika Serikat atau
Israel.
‘Kami tidak memiliki senjata nuklir dan kami tidak akan membangun satu, tapi kami akan
mempertahankan diri melawan agresi apapun, baik oleh AS atau rezim Zionis, dengan tingkat
kekuatan yang sama,’ tegas Ayatollah Khamenei, Selasa…”
Aktivitas Arab Saudi
Dalam artikel berjudul, “Saudi Arabia's Syrian Jihad” (Joshua Jacobs, 5 April, ICH),
analis Timur Tengah Joshua Jacobs telah mengamati aktivitas pemerintah Arab Saudi dalam
menyikapi kasus Suriah. Ia melihat bahwa pemerintah Saudi seperti mengulang aktivitasnya
di masa lalu ketika memobilisasi pasukan jihad untuk dikirim ke Bosnia melawan Serbia dan
pembentukan pasukan jihad untuk dikirim ke Afganistan melawan Uni Soviet. Pemerintah
Saudi telah bekerjasama dengan sejumlah ulama asal Suriah untuk mendeklarasikan jihad
guna menumbangkan Bashar al-Asad. Tentu saja semua ini sebagai ancang-ancang dalam
sebuah skenario besar dalam perang habis-habisan melawan Iran.
Jadi, tak lama lagi, wallahua’lam, kaum Muslimin akan berjihad melawan kaum Syi’ah Iran
dan para sekutunya, yang dilanjutkan dengan jihad melawan bangsa Barat. Perang antara
kaum Muslimin dengan negara-negara Barat akan berlanjut dengan penaklukan kota Roma
sebagaimana yang termuat pada hadits di berikut ini (artinya),
“Kami bersama Abdullah bin Amru al-Ash. Beliau ditanya, ‘Kota mana yang akan
ditaklukan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma? Lalu Abdullah minta
diambilkan kotak berisi cincin raja. Dari dalamnya beliau mengeluarkan sebuah kitab,
dan berkata, ‘Pada saat kami menulis di sekeliling Rasulullah, tiba-tiba Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ditanya, ‘Kota mana yang akan ditakluklan terlebih
dahulu, Konstantinopel atau Roma?’ Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
menjawab, ‘Kota Heraklius akan ditaklukan terlebih dahulu.’ Maksud beliau,
Konstantinopel.’” (HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibn Abi Syaibah, dan al-Hakim dari Abu
Qubail)
Khususnya perang melawan bangsa Barat akan membuat BBM asal negara-negara Muslim
dan Timur Tengah berhenti memasuki pasar dunia. Besarnya kontribusi produksi BBM dari
segenap wilayah di dunia terhadap produksi BBM dunia pada 2009 -2011 adalah sebagai
berikut:
Hal ini akan berarti hilangnya suplai lebih dari 50% produksi BBM ke pasar dunia.
Mengingat ketergantungan teknologi dunia Islam terhadap Barat, maka ladangladang minyak di negeri-negeri Muslim akan sangat mungkin berhenti beroperasi.
Artinya, bukan hanya harganya melangit, tetapi juga BBMnya sendiri tidak lagi
mudah diperoleh di pasar
Maka agaknya, wallahua’lam, itulah waktu bagi terwujudnya sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam berikut ini:
“Dari Yusair bin Jabir, dia berkata, “Angin merah bertiup (telah terjadi kekacauan) di
kota Kufah. Setelah itu, seorang laki-laki datang sambil berseru, ‘Hai Abdullah bin
Mas’ud, sesungguhnya kiamat telah datang!’
Yusair berkata, “Kemudian laki-laki itu duduk, sedangkan Abdullah bin Mas’ud
duduk sambil bersandar. Lalu Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Sesungguhnya kiamat
tidak akan terjadi kecuali setelah harta warisan tidak dibagikan dan harta rampasan
perang tidak membuat gembira.’
Setelah itu Abdullah bin Mas’ud berkata seraya menunjukkan tangannya ke arah
Syam, ‘Di sana ada musuh yang akan menyerang orang-orang Islam dan orang-orang
Islam pun akan menyerang dan menghadapi mereka.
Saya bertanya, ‘Apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Romawi?’
Abdullah bin Mas’ud menjawab, ‘Ya.’
Dalam peperangan tersebut telah terjadi perlawanan yang sangat sengit. Orang-orang
Islam mempersiapkan pasukan berani mati yang tidak akan kembali ke garis
pertahanan kecuali dengan membawa kemenangan.
Mereka bertempur sampai datang waktu malam. Setelah itu, kedua belah pihak bubar
dan kembali ke garis pertahanan semula tanpa ada yang membawa kemenangan.
Gugurlah kesepakatan itu.
Kemudian orang-orang Islam mulai mempersiapkan lagi pasukan berani mati yang
biasanya tidak akan kembali ke garis pertahanan kecuali dengan membawa
kemenangan.
Mereka bertempur sampai datang waktu malam. Setelah itu, kedua belah pihak bubar
dan kembali ke garis pertahanan semula tanpa ada yang membawa kemenangan.
Gugurlah kesepakatan itu.
Lalu orang-orang Muslim mulai mempersiapkan lagi pasukan berani mati yang
biasanya tidak akan kembali ke garis pertahanan kecuali dengan membawa
kemenangan.
Mereka bertempur sampai datang waktu malam. Setelah itu, kedua belah pihak bubar
dan kembali ke garis pertahana semula tanpa ada yang membawa kemenangan, dan
kesepakatan kembali gugur.
Pada hari keempat, pasukan kaum Muslimin yang tersisa mulai menyerang musuh.
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menimpakan kekalahan kepada orang-orang
Islam meskipun mereka bertempur dalam pertempuran yang tak pernah terlihat
pertempuran seperti itu, hingga burung-burung pun turut bertempur mengiringi
mereka sampai jatuh dan binasa.
Setelah itu ada seratus orang yang bersaudara yang ikut pertempuran, mereka
semuanya binasa kecuali hanya seorang. Maka harta rampasan perang apa yang dapat
membuatnya bergembira? Atau harta warisan mana yang akan dibagi-bagikan?
Ketika mereka berada dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba mereka mendapat cobaan
yang lebih besar lagi. Seorang laki-laki mendatangi mereka seraya berkata,
‘Sesungguhnya Dajjal telah mendatangi anak cucu kalian.’
Akhirnya mereka membuang apa yang ada di tangan mereka. Lalu mereka bersiapsiap dengan menugaskan sepuluh orang pasukan berkuda sebagai pengintai.
Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Sungguh aku
mengetahui nama-nama mereka, nama-nama ayah mereka, dan warna kuda-kuda
mereka. Mereka semua adalah pasukan berkuda yang terbaik pada saat itu.” (HR.
Muslim)
Ya, kuda dan alat-alat transportasi non-BBM akan mendominasi dunia sejak dimulainya
perang besar tersebut. Wallahua’lam.
Indonesia
Kurva Produksi vs Konsumsi BBM Indonesia ditampilkan pada gambar di bawah ini.
Kurva di atas menunjukkan, bahwa sejak 2003 praktis semua produksi BBM Indonesia
digunakan untuk konsumsi dalam negeri. Setelah 2003, Indonesia bahkan harus mengimpor
BBM untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya.
Mengapa konsumsi BBM (kurva biru) terus meningkat? Terutama karena kepemilikan
kendaraan semakin meningkat! Mengapa kepemilikan kendaraan semakin meningkat?
Karena cara untuk memiliki kendaraan dibuat semakin mudah! Setiap produsen kendaraan
bermotor secara periodik mengeluarkan produk-produk baru dan selalu menaikkan target
penjualannya setiap tahun. Di antara cara-cara untuk mencapai target tersebut bagi para
agennya adalah dengan menerapkan skema penjualan secara kredit sedemikian rupa sehingga
orang-orang makin mudah untuk memiliki kendaraan bermotor. Tak heran jika jalan-jalan
semakin sesak dengan kendaraan bermotor dan BBM pun habis dikonsumsi.
Akan tetapi, tidak mengapa, karena sebentar lagi mereka akan terpaksa mengandangkan
kendaraan-kendaraan berbasis BBMnya lalu berebut membeli sepeda dan kendaraan
sejenisnya.
Mobil listrik? Depresi Besar yang menyergap dunia dan bencana alam dahsyat yang
diperkirakan akan menghantam negeri ini secara bertubi-tubi akan membuat proyek ini
masuk dalam daftar proyek “iseng” dan dengan mudah segera terlupakan.
Secara umum, kehidupan modern akan berakhir ketika PLN, BUMN dengan utang gigantis,
pemasok utama listrik masyarakat, tidak lagi mendapat pasokan BBM (ia sama sekali tidak
akan mampu untuk membeli BBM secara mandiri dengan harga selangit, sementara
pemerintah juga tak lagi sanggup untuk memberi subsidi), sementara debit air pada wadukwaduk berada pada level yang membuatnya tak mampu untuk menggerakkan turbin-turbin
PLTA akibat perubahan iklim yang dahsyat. Selesai sudah…lalu…back to basic.
Wallahua’lam
Betapa kita telah menyaksikan sejumlah orang menjadi beringas dan mengamuk tak
terkendali demi menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM (premium) dari
Rp.4500 menjadi Rp. 6000. Bagaimana jadinya jika ternyata dalam waktu enam bulan ke
depan, karena faktor-faktor eksternal yang tak dapat dikendalikan pemerintah, harga BBM
bukannya wajib naik menjadi Rp. 6000, melainkan Rp. 10.000? Bagaimana jika setahun
kemudian harga telah menjadi Rp.15.000? Bagaimana jika Rp. 20.000? Bagaimana pula jika
BBM tidak lagi tersedia di pasaran dunia dalam kira-kira dua hingga tiga tahun mendatang?
Pada posting kali ini insya Allah kami akan menunjukkan situasi kritis pasokan BBM dunia
serta resiko-resiko yang sangat nyata bagi meroketnya harga BMM dunia, bahkan resiko
hilangnya BBM di pasar dunia, di masa depan yang dekat. Dibahas juga secara ringkas
potensi dampaknya bagi kehidupan sehari-hari.
Perkembangan pasokan BBM dunia
Di dalam artikel “The Imminent Crash Of The Oil Supply: What Is Going To Happen And
Why Weren't We Forewarned” oleh Nicholas C. Arguimbau, 23 April 2010, ditampilkan
sebuah kurva pasokan vs permintaan BBM dunia yang dipersiapkan oleh Departemen Energi
Amerika Serikat sebagai berikut:
Kurva di atas menunjukkan:
Produksi BBM dunia telah sampai pada puncaknya pada 2012.
Mulai 2012 produksi BBM akan semakin menurun sebesar kira-kira 4-8% per
tahun.
Kekurangan pasokan itu harus dipenuhi oleh proyek-proyek yang belum
diketahui wujudnya (“unidentified projects”) hingga saat ini.
Di lain pihak:
Musibah pada anjungan minyak lepas pantai laut dalam Deepwater Horizon di
Teluk Meksiko pada 2010 mengisyaratkan, bahwa cadangan-cadangan besar
minyak bumi yang tersisa terdapat pada dasar laut yang sangat dalam serta
pada wilayah-wilayah yang sangat sulit untuk dieksploitasi. Lokasi-lokasi yang
“istimewa” ini membutuhkan tambahan peralatan dan teknologi yang
membuat biaya investasinya semakin mahal. Hanya harga BBM dunia yang
sangat mahal saja yang dapat menjadi insentif bagi perusahaan-perusahaan
minyak untuk mulai mengekploitasinya.
Seandainya sumber-sumber cadangan minyak raksasa baru tersebut dapat
ditemukan, masih diperlukan waktu kira-kira sepuluh tahun sebelum BBM
tersebut dapat memasuki pasar dunia.
Konsumsi BBM terbesar adalah pada kendaraan bermotor. Hingga saat ini
dunia belum mempersiapkan diri guna mengganti kendaraan-kendaraan
berbasis BBM tersebut dengan kendaraan berbahan bakar alternatif.
Persiapan pengantian tersebut bukan cuma pada kegiatan riset semacam
mobil listrik, melainkan juga pada proses manufakturing dan distribusinya ke
seluruh dunia.
Jika kendaraan-kendaraan non-BBM berhasil diproduksi secara massal,
harus disediakan juga prasarana bagi pengisian ulang bahan bakar alternatif
tersebut.
Pada kenyataannya, kebanyakan energi alternatif yang dikembangkan adalah
bukan untuk menggantikan minyak - seperti angin, tenaga surya, geothermal,
dan lain-lain - sehingga alternatif bagi penggantian BBM untuk alat
transportasi tetap belum terpecahkan.
Pusat-pusat pembangkit listrik pada umumnya masih bergantung pada BBM.
Pasokan listrik ke sentra-sentra industri pada umumnya juga masih berasal
dari pembangkit-pembangkit listrik berbasis BBM.
Setelah terjadinya krisis perekonomian global, ekonomi negara-negara maju
mengalami masalah utang yang sangat akut yang membuatnya tak mampu
untuk memulai sebuah revolusi energi alternatif.
Harga BBM dunia
Pada 2008 harga BBM pernah mencapai hingga mendekati US$150 per barrel. Lalu karena
krisis ekonomi global yang dimulai pada September 2008, kebutuhan terhadap minyak bumi
diprediksi akan menurun drastis, yang membuat harganya meluncur turun hingga US$ 40 per
barrel. Anjloknya harga ini membuat segenap negara di dunia menjadi terlena, seakan-akan
kepedihan akibat harga yang melangit selama hampir dua tahun menjadi terlupakan dan
mengira bahwa harga BBM akan selamanya kembali “normal.” Merosotnya harga BBM
tersebut juga telah menghilangkan insentif bagi segenap pemerintahan di dunia untuk
mencari energi alternatif, demikian juga bagi dunia industri, khususnya industri otomobil.
Akan tetapi, setelah periode anjloknya harga BBM yang relatif singkat, harga BBM secara
perlahan-lahan - secara zig-zag - terus bergerak naik dengan penyebab sejumlah faktor yang
telah disebutkan di atas plus ketegangan politik di wilayah penyuplai minyak terbesar di
dunia, wilayah Timur Tengah.
Faktor-faktor khusus bagi peningkatan ekstrem harga BBM
Peningkatan harga BBM dunia dapat terjadi secara ekstrem disebabkan oleh sejumlah faktor
khusus, di antaranya:
Ketegangan politik antara Barat & Muslim/Arab kontra Iran yang berlanjut
menjadi perang terbuka
Proses suksesi di Arab Saudi yang tidak mulus
Bagi mereka yang masih meragukan akan pecahnya perang antara Barat & Muslim
versus Syi’ah (Iran), maka cermatilah perkembangan berikut ini:
Pengintegrasian pertahanan negara-negara Teluk dengan sistem pertahanan NATO
Dalam artikel berjudul, “U.S. Arms Persian Gulf Allies For Conflict With Iran” oleh Rick
Rozoff (Stop NATO, 18 November 2011) dilaporkan:
“Penarikan pasukan Amerika dan sekutunya dari Irak dan dimulainya pengurangan pasukan
Amerika serta sekutunya di Afganistan juga dapat dilihat dalam konteks ini, sebagai upaya
untuk menghilangkan target bagi Iran jika serangan besar terhadap Iran telah dilakukan.
Dalam tiga minggu terakhir artikel-artikel telah muncul pada dua surat kabar utama di
Amerika, the New York Times dan the Wall Street Journal, yang mengungkapkan sumber
lain bagi serangan-serangan yang memungkinkan terhadap Iran: Enam negara anggota
Dewan Kerjasama Teluk – GCC. Semuanya merupakan sekutu militer dan penerima
persenjataan dari AS dan terkait dengan NATO…
Pada 11 November harian the Wall Street Journal mengungkapkan bahwa Gedung Putih akan
menyediakan Uni Emirat Arab dengan ‘ribuan bom-bom penghancur bungker yang canggih
dan amunisi yang lainnya, sebagai bagian dari peningkatan upaya AS untuk membangun
koalisi regional untuk menglawan Iran’…
Harian the Wall Street Journal menambahkan:
‘Pemerintahan Obama tengah mencoba menggalang keenam anggota Dewan Kerjasama
Teluk, yang terdiri dari Arab Saudi, Bahrain, Oman, Qatar, UEA, dan Kuwait, sebagai
kekuatan yang bersatu untuk menandingi Iran…’”
AS menyeponsori pembangunan rumah sakit militer di Georgia
Dalam artikel berjudul “US builds hospitals in Georgia, readies for war with Iran” (RT,
11 Januari 2012) dilaporkan:
“Pemerintah Amerika Serikat menyeponsori pembangunan fasilitas di Georgia sebagai
persiapan konflik militer dengan Iran, demikian dinyatakan oleh seorang anggota gerakan
oposisi Georgia Majelis Rakyat, Elizbar Javelidze.
Menurut akademisi tersebut, yang menjelaskan mengapa Presiden Mikhail Saakashvili bolakbalik membuka rumah-rumah sakit baru di wilayah itu,
‘Rumah sakit dengan 20 tempat tidur ini…ini adalah proyek Amerika. Sebuah perang besar
antara AS dan Iran sedang dimulai di Teluk Persia. $5 milyar dialokasikan untuk membangun
20 rumah sakit militer ini,’ Javalidze mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat
kabar Georgia Kronika.
Anggota oposisi itu mengatakan bahwa pembangunan itu didanai terutama dari kocek
Amerika.
Tambahan lagi, bandara-bandara tengah dibangun dengan cepat di Georgia dan ada
pembicaraan-pembicaraan tentang pembangunan pelabuhan untuk kapal-kapal selam di
Kulevi di sebelah timur pantai Laut Hitam di Georgia.
Javelidze percaya bahwa semua ini berhubungan dengan pengerahan pangkalan-pangkalan
militer Amerika di tanah Georgia. Lazika – salah satu mega proyek Saakashvili, sebuah kota
yang dibangun dari nol – akan merupakan ‘kota militer Amerika.’ Menurut politisi itu,
‘sebuah bandara rahasia’ telah mulai dibangun di kota Marneuli, sebelah selatan Georgia…”
Penimbunan logistik AS bagi persiapan perang
Dalam artikel berjudul “Massive U.S. Military Buildup Reported Around Iran; Up to
100,000 Troops Ready By March” oleh Mac Slavo (SHTFplan, 31 Januari 2012)
diberitakan:
“Sementara para pendukung Presiden Obama menyambut penarikan pasukan AS dari Irak
sebagai akhir perang di Timur Tengah, di balik layar Pentagon diam-diam mulai mengirim
tentara dan perlengkapan militer ke dua pulau yang terletak tak jauh di selatan Selat Hormuz,
dan dalam jarak jangkauan serangan ke Iran…
Presiden Barack Obama dilaporkan secara eksklusif oleh DEBKA-Net-Weekly’s military dan
sumber-sumber di Washington telah secara rahasia memerintahkan AU, AL dan Marinir AS
untuk membangun konsentrasi kekuatan yang besar di dua pulau strategis – Socotra, yang
merupakan bagian dari kepulauan Yaman di Samudera Hindia, dan pulau Oman Masirah di
sebelah selatan pintu masuk Selat Hormuz.
Sejak 2010, AS telah secara diam-diam membangun pangkalan-pangkalan udara dan laut
raksasa di Socotra dengan fasilitas untuk kapal-kapal selam, pusat-pusat komando intelejen
dan landasan peluncuran untuk menerbangkan pesawat-pesawat siluman, sebagai bagian dari
suatu rantai fasilitas militer strategis AS yang berkesinambungan di Samudera Hindia dan
Teluk Persia.
Fasilitas Socotra sedemikian rahasia sehingga tidak pernah disebut dalam setiap katalog yang
memuat daftar fasilitas militer AS di setiap belahan bumi ini, yang termasuk Jabal Ali dan al
Dahfa di UEA; Arifjan di Kuwait; al Udaid di Qatar – semua dalam jarak terbang yang
singkat dari Iran.
Tambahan kekuatan AS juga tengah ditumpahkan ke Camp Justice di barren, pulau Oman
Masirah sepanjang 70 km, persis di selatan pintu masuk Hormuz ke Teluk Oman dari Laut
Arab.
…
Sumber-sumber militer Barat yang terbiasa dengan peningkatan kekuatan Amerika di dua
pulau strategis tersebut menyatakan kepada DEBKA-Net-Weekly bahwa, walaupun mereka
tidak dapat menyebut secara persis angka-angkanya, mereka menyaksikan konsentrasi
terbesar Amerika di wilayah tersebut sejak AS menginvasi Irak pada 2003.
Kemudian, 100.000 tentara Amerika dikirim ke Kuwait sebelum invasi tersebut. Kini,
sumber-sumber tersebut memperkirakan dari kekerapan kedatangan di kedua pangkalan
pulau tersebut, bahwa 50.000 pasukan AS telah akan terkumpul di Socotra dan Masirah
sebelum pertengahan Februari. Jumlahnya akan mencapai puncaknya sebanyak 50.000 yang
saat ini telah ada di wilayah Teluk Persia, sehingga dalam kurang dari sebulan, Washington
telah akan memiliki 100.000 personil militer di tempat dan tersedia untuk setiap kebutuhan
darurat.
Pesawat-pesawat pengangkut AS digambarkan melakukan pendaratan hampir setiap hari di
Socotra dan Masirah. Mereka tiba dari pangkalan angkatan laut AS di Diego Garcia, salah
satu fasilitas militer Amerika terbesar, hanya kira-kira 3000 km jauhnya. Kehadiran militer
AS di wilayah tersebut akan terus ditambah hingga minggu pertama Maret ketika tiga kapal
induk AS dan kelompok pemukulnya serta sebuah kapal induk Perancis tiba di Teluk Persia,
Teluk Oman dan Laut Arab: Mereka adalah USS Abraham Lincoln, USS Carl Vinson, USS
Enterprise dan kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle…”
Latihan pendaratan amfibi pasukan Marinir AS dan sekutunya
Dalam artikel berjudul, “Bold Alligator 2012″ drills 20,000 troops on US East Coast for
Persian Gulf action” (DEBKAfile, 7 Februari 2012) diberitakan:
“Sejumlah kira-kira 20.000 marinir, pelaut dan pilot dari enam negara, sebuah kelompok
kapal perang pemukul dengan kapal induk bertenaga nuklir AS serta tiga kapal perang
pembawa Marinir tengah melakukan latihan menyerang suatu divisi mekanis musuh fiktif
yang telah menyerang negara tetangganya.
Ini merupakan latihan amfibi terbesar di negara Barat selama satu dekade, dirancang untuk
menyerupai suatu serangan oleh Iran pada sebuah negara sekutu di Teluk Persia dan
pendaratan marinir di pantai Iran. Dengan terutama menggunakan personil dan peralatan AS,
unsur-unsur militer Perancis, Inggris, Italia, Belanda, Australia dan Selandia Baru ikut serta
dalam latihan tersebut.
Bold Alligator memasuki fase operasionalnya pada Senin 6 Februari, hari yang sama dengan
latihan berskala besar Iran di bagian selatan yang berhadapan dengan Selat Hormuz….”
AS terus memojokkan Iran guna mencari alasan untuk mencetuskan perang
Dalam artikel berjudul, “Thoughts on Negotiation Tactics; Obama Threatens War (Mike
Shedlock, 9 April, ICH):
“Presiden Obama telah meningkatkan retorik terhadap Iran dengan menawarkan untuk
‘bernegosiasi.’ Tawarannya itu sama sekali bukan negosiasi, itu adalah permintaan untuk
menyerah. Tidak akan ada lagi yang tersisa untuk dinegosiasikan jika Iran menerima
penawaran tersebut. Inilah yang diminta Obama sebelum ‘negosiasi’ dimulai:
Segera menutup dan membongkar sebuah fasilitas nuklir yang baru saja selesai
dibangun jauh di bawah gunung
Berhenti dan mengirim keluar dari negara tersebut stok uranium yang diperkaya
hingga kemurnian 20 persen
Menghentikan semua pengayaan walaupun pengayaan hingga 5 persen tidak
menimbukan resiko
Memperbolehkan para pemeriksa untuk mengunjungi semua lokasi di Iran
Memperbolehkan semua pemeriksa mengunjungi ilmuwan nuklir walaupun banyak
ilmuwan nuklir Iran yang telah dibunuh
…..
Presiden Obama tidak menawarkan apa pun untuk ‘negosiasi.’ Sebaliknya pesan
‘Kesempatan Terakhir’ Obama hanya dapat dipahami sebagai ancaman halus untuk memulai
perang.
Tak diragukan lagi, para penggila perang di Kongres dan departemen pertahanan memang
tengah memancingnya. Namun demikian, AS tidak mampu dan dunia tidak butuh perang
yang tidak masuk akal lainnya, yang dapat membuat harga minyak berlipat atau lebih lagi.”
Iran siap untuk menghadapi AS dan Israel
Dalam artikel berjudul, “Ayatollah Khamenei: Iran akan Membalas Setiap Serangan
Israel” (Republika, 21 Maret 2012) dilaporkan:
“Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan, Republik Islam
Iran akan 'menanggapi dengan baik’ setiap kemungkinan serangan Amerika Serikat atau
Israel.
‘Kami tidak memiliki senjata nuklir dan kami tidak akan membangun satu, tapi kami akan
mempertahankan diri melawan agresi apapun, baik oleh AS atau rezim Zionis, dengan tingkat
kekuatan yang sama,’ tegas Ayatollah Khamenei, Selasa…”
Aktivitas Arab Saudi
Dalam artikel berjudul, “Saudi Arabia's Syrian Jihad” (Joshua Jacobs, 5 April, ICH),
analis Timur Tengah Joshua Jacobs telah mengamati aktivitas pemerintah Arab Saudi dalam
menyikapi kasus Suriah. Ia melihat bahwa pemerintah Saudi seperti mengulang aktivitasnya
di masa lalu ketika memobilisasi pasukan jihad untuk dikirim ke Bosnia melawan Serbia dan
pembentukan pasukan jihad untuk dikirim ke Afganistan melawan Uni Soviet. Pemerintah
Saudi telah bekerjasama dengan sejumlah ulama asal Suriah untuk mendeklarasikan jihad
guna menumbangkan Bashar al-Asad. Tentu saja semua ini sebagai ancang-ancang dalam
sebuah skenario besar dalam perang habis-habisan melawan Iran.
Jadi, tak lama lagi, wallahua’lam, kaum Muslimin akan berjihad melawan kaum Syi’ah Iran
dan para sekutunya, yang dilanjutkan dengan jihad melawan bangsa Barat. Perang antara
kaum Muslimin dengan negara-negara Barat akan berlanjut dengan penaklukan kota Roma
sebagaimana yang termuat pada hadits di berikut ini (artinya),
“Kami bersama Abdullah bin Amru al-Ash. Beliau ditanya, ‘Kota mana yang akan
ditaklukan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma? Lalu Abdullah minta
diambilkan kotak berisi cincin raja. Dari dalamnya beliau mengeluarkan sebuah kitab,
dan berkata, ‘Pada saat kami menulis di sekeliling Rasulullah, tiba-tiba Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ditanya, ‘Kota mana yang akan ditakluklan terlebih
dahulu, Konstantinopel atau Roma?’ Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
menjawab, ‘Kota Heraklius akan ditaklukan terlebih dahulu.’ Maksud beliau,
Konstantinopel.’” (HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibn Abi Syaibah, dan al-Hakim dari Abu
Qubail)
Khususnya perang melawan bangsa Barat akan membuat BBM asal negara-negara Muslim
dan Timur Tengah berhenti memasuki pasar dunia. Besarnya kontribusi produksi BBM dari
segenap wilayah di dunia terhadap produksi BBM dunia pada 2009 -2011 adalah sebagai
berikut:
Hal ini akan berarti hilangnya suplai lebih dari 50% produksi BBM ke pasar dunia.
Mengingat ketergantungan teknologi dunia Islam terhadap Barat, maka ladangladang minyak di negeri-negeri Muslim akan sangat mungkin berhenti beroperasi.
Artinya, bukan hanya harganya melangit, tetapi juga BBMnya sendiri tidak lagi
mudah diperoleh di pasar
Maka agaknya, wallahua’lam, itulah waktu bagi terwujudnya sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam berikut ini:
“Dari Yusair bin Jabir, dia berkata, “Angin merah bertiup (telah terjadi kekacauan) di
kota Kufah. Setelah itu, seorang laki-laki datang sambil berseru, ‘Hai Abdullah bin
Mas’ud, sesungguhnya kiamat telah datang!’
Yusair berkata, “Kemudian laki-laki itu duduk, sedangkan Abdullah bin Mas’ud
duduk sambil bersandar. Lalu Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Sesungguhnya kiamat
tidak akan terjadi kecuali setelah harta warisan tidak dibagikan dan harta rampasan
perang tidak membuat gembira.’
Setelah itu Abdullah bin Mas’ud berkata seraya menunjukkan tangannya ke arah
Syam, ‘Di sana ada musuh yang akan menyerang orang-orang Islam dan orang-orang
Islam pun akan menyerang dan menghadapi mereka.
Saya bertanya, ‘Apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Romawi?’
Abdullah bin Mas’ud menjawab, ‘Ya.’
Dalam peperangan tersebut telah terjadi perlawanan yang sangat sengit. Orang-orang
Islam mempersiapkan pasukan berani mati yang tidak akan kembali ke garis
pertahanan kecuali dengan membawa kemenangan.
Mereka bertempur sampai datang waktu malam. Setelah itu, kedua belah pihak bubar
dan kembali ke garis pertahanan semula tanpa ada yang membawa kemenangan.
Gugurlah kesepakatan itu.
Kemudian orang-orang Islam mulai mempersiapkan lagi pasukan berani mati yang
biasanya tidak akan kembali ke garis pertahanan kecuali dengan membawa
kemenangan.
Mereka bertempur sampai datang waktu malam. Setelah itu, kedua belah pihak bubar
dan kembali ke garis pertahanan semula tanpa ada yang membawa kemenangan.
Gugurlah kesepakatan itu.
Lalu orang-orang Muslim mulai mempersiapkan lagi pasukan berani mati yang
biasanya tidak akan kembali ke garis pertahanan kecuali dengan membawa
kemenangan.
Mereka bertempur sampai datang waktu malam. Setelah itu, kedua belah pihak bubar
dan kembali ke garis pertahana semula tanpa ada yang membawa kemenangan, dan
kesepakatan kembali gugur.
Pada hari keempat, pasukan kaum Muslimin yang tersisa mulai menyerang musuh.
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menimpakan kekalahan kepada orang-orang
Islam meskipun mereka bertempur dalam pertempuran yang tak pernah terlihat
pertempuran seperti itu, hingga burung-burung pun turut bertempur mengiringi
mereka sampai jatuh dan binasa.
Setelah itu ada seratus orang yang bersaudara yang ikut pertempuran, mereka
semuanya binasa kecuali hanya seorang. Maka harta rampasan perang apa yang dapat
membuatnya bergembira? Atau harta warisan mana yang akan dibagi-bagikan?
Ketika mereka berada dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba mereka mendapat cobaan
yang lebih besar lagi. Seorang laki-laki mendatangi mereka seraya berkata,
‘Sesungguhnya Dajjal telah mendatangi anak cucu kalian.’
Akhirnya mereka membuang apa yang ada di tangan mereka. Lalu mereka bersiapsiap dengan menugaskan sepuluh orang pasukan berkuda sebagai pengintai.
Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Sungguh aku
mengetahui nama-nama mereka, nama-nama ayah mereka, dan warna kuda-kuda
mereka. Mereka semua adalah pasukan berkuda yang terbaik pada saat itu.” (HR.
Muslim)
Ya, kuda dan alat-alat transportasi non-BBM akan mendominasi dunia sejak dimulainya
perang besar tersebut. Wallahua’lam.
Indonesia
Kurva Produksi vs Konsumsi BBM Indonesia ditampilkan pada gambar di bawah ini.
Kurva di atas menunjukkan, bahwa sejak 2003 praktis semua produksi BBM Indonesia
digunakan untuk konsumsi dalam negeri. Setelah 2003, Indonesia bahkan harus mengimpor
BBM untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya.
Mengapa konsumsi BBM (kurva biru) terus meningkat? Terutama karena kepemilikan
kendaraan semakin meningkat! Mengapa kepemilikan kendaraan semakin meningkat?
Karena cara untuk memiliki kendaraan dibuat semakin mudah! Setiap produsen kendaraan
bermotor secara periodik mengeluarkan produk-produk baru dan selalu menaikkan target
penjualannya setiap tahun. Di antara cara-cara untuk mencapai target tersebut bagi para
agennya adalah dengan menerapkan skema penjualan secara kredit sedemikian rupa sehingga
orang-orang makin mudah untuk memiliki kendaraan bermotor. Tak heran jika jalan-jalan
semakin sesak dengan kendaraan bermotor dan BBM pun habis dikonsumsi.
Akan tetapi, tidak mengapa, karena sebentar lagi mereka akan terpaksa mengandangkan
kendaraan-kendaraan berbasis BBMnya lalu berebut membeli sepeda dan kendaraan
sejenisnya.
Mobil listrik? Depresi Besar yang menyergap dunia dan bencana alam dahsyat yang
diperkirakan akan menghantam negeri ini secara bertubi-tubi akan membuat proyek ini
masuk dalam daftar proyek “iseng” dan dengan mudah segera terlupakan.
Secara umum, kehidupan modern akan berakhir ketika PLN, BUMN dengan utang gigantis,
pemasok utama listrik masyarakat, tidak lagi mendapat pasokan BBM (ia sama sekali tidak
akan mampu untuk membeli BBM secara mandiri dengan harga selangit, sementara
pemerintah juga tak lagi sanggup untuk memberi subsidi), sementara debit air pada wadukwaduk berada pada level yang membuatnya tak mampu untuk menggerakkan turbin-turbin
PLTA akibat perubahan iklim yang dahsyat. Selesai sudah…lalu…back to basic.
Wallahua’lam