RINGKASAN. Hasil Lokakarya Konsultasi Mu

RINGKASAN HASIL LOKAKARYA
KONSULTASI MULTIPIHAK TENTANG
DESAIN BESAR PERTANIAN KOTA
PROPINSI DKI JAKARTA

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian
DKI Jakarta (DKPKP) – 1 Nopember 2017

Ringkasan Lokakarya Konsultasi Multipihak
tentang
Desain Besar Pertanian Perkotaan – Propinsi DKI
Jakarta
1 Nopember 2017
I. Pendahuluan
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta didukung oleh Partners for Resilience (PfR
- aliansi global yang di Indonesia terdiri dari Care International Indonesia,
KARINA KWI, Red Cross Climate Center, Wetland Internasional dan
International Federation of Red Cross Center), Ford Foundation, dan
Platform Muria menyusun draf Desain Besar Pertanian Kota sejak bulan
April 2017. Kegiatan pertanian kota ini sejalan dengan salah satu dari 23
prioritas perencanaan pembangunan gubernur DKI Jakarta, yaitu prioritas

nomor 18. Penyusunan Desain Besar Pertanian Kota ini didasarkan pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang DKI Jakarta sampai dengan 2030
yang bercita-cita untuk menuju Jakarta sebagai kota berketahanan. Desain
Besar ini akan menjadi milik Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dan akan
digunakan untuk memberikan masukan-masukan strategis bagi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Desain Besar Pertanian Kota terdiri dari 5 komponen, yaitu:
1. Kebijakan dan Regulasi (Didiskusikan di kelompok 1)
2. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Produk (Didiskusikan di
kelompok 2A)
3. Peningkatan Kapasitas dan Kerja Multipihak (Didiskusikan di
kelompok 2B)
4. Lingkungan Hidup (Didiskusikan di kelompopk 3)
5. Monitoring & Evaluasi dan Pengelolaan Pengetahuan (Didiskusikan
di kelompok 4)
Komponen 2 dan 3 sebenarnya berada di bawah satu komponen besar
Pelaksanaan Pertanian, sehingga dalam workshop komponen 2 dan 3
disebut sebagai komponen 2A dan 2B. Pada workshop sebelumnya di
bulan Agustus 2017, Draf Desain Besar Pertanian Kota menghasilkan
dokumen dari 5 komponen tersebut yang mencakup Isu Strategis, Capaian

2030, Strategi, Output, Kegiatan dan Penanggung Jawab. Workshop
Desain Besar Pertanian Kota pada tanggal 1 Nopember 2017, bertujuan
untuk memfinalisasikan draf ini. Selanjutnya draf ini akan bersifat sebagai
dokumen hidup dimana isi dokumen dapat direvisi sesuai dengan
perkembangan di lapangan.
2

Tujuan dari Desain Besar Pertanian Kota ini adalah:
1. Terciptanya ketahanan pangan masyarakat kota DKI Jakarta,
khususnya pada aspek penyediaan bahan pangan dan peningkatan
kapasitas masyarakat untuk mengakses pangan
2. Peningkatan luasan area tutupan hijau di wilayah kota DKI Jakarta
untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan bencana
3. Terintegrasinya kebijakan dan program pemerintah dengan pelaku
lainnya (badan usaha, lembaga sosial, kelompok masyarakat,
perguruan tinggi dan lain-lain) dalam praktik pertanian kota
Target desain pertanian perkotaan di Jakarta tahun 2030
1. Peningkatan minimal 30% ruang terbuka hijau produktif
2. Peningkatan 30% produksi pertanian, peternakan, perikanan
(termasuk produk olahan

3. Sertifikasi setidaknya 1000 produk olahan pertanian peternakan dan
perikanan.

II. Sharing dan Masukan Untuk Diskusi Finalisasi Disan
Besar Pertanian Kota
Di awal workshop, sebelum para pemangku kepentingan memasuki
diskusi kelompok untuk finalisasi Desain Besar, Bapak Yohan Rahmat
Santosa yang mewakili Partners for Resilience, Ibu Ana Saleh yang
mewakili Kedutaan Besar Belanda dan Bapak Dr. Ir. Oswar M Mungkasa
selaku Deputi Gubernur untuk Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
memberikan sambutan yang berisi sharing dan input yang perlu
diperhatikan dalam diskusi kelompok. Selain itu Ibu Diah Meidiantie –
Kepala Bidang Pertanian DKPKP memberikan paparan yang berkontribusi
untuk diskusi finalisasi Desain Besar Pertanian Kota. Berikut adalah intisari
dari sharing dan input yang mereka berikan.
Bapak Yohan Rahmat Santosa – Perwakilan Partners for Resilience
di Indonesia
Dalam
mengimplementasikan
programnya

di
Indonesia,
PfR
menggunakan Pengelolaan Risiko Terpadu (Integrated Risk Management IRM) dimana penggunakan IRM ini memberikan hasil positif. IRM ini
mengintegrasikan konsep-konsep pengurangan risiko bencana, adaptasi
perubahan iklim dan juga restorasi manajemen ekosistem. Selama proses
penyusunan draf Desain Besar ini, PfR telah mendiskusikan IRM ini
bersama dengan para pemangku kepentingan yang menyusun Desain
Besar.
Pemerintah Propinsi DKI dan pemangku kepentingan lainnya
menyetujui bahwa IRM memang dibutuhkan dalam penyusunan Desain

3

Besar dan implementasinya nanti. sepakat bahwa pertanian perkotaan
yang dilakukan nantinya akan mengintegrasikan konsep-konsep.
Ibu Ana Saleh – Perwakilan dari Kedutaan Besar Belanda di
Indonesia
Diskusi yang dilakukan dalam Asia Pasifik Forum yang diadakan oleh
Kementerian Kesehatan membicarakan bahwa ketersediaan pangan

bukan lagi merupakan ancaman besar bagi dunia. Namun pangan harus
menjadi terobosan solusi yang bermanfaat bagi dunia. Artinya bagi
manusia bagi perekonomian, dan lingkungan. Untuk itu fokus pertanian
perkotaan adalah tetapi bagaimana kita menanam untuk mendekatkan
bahan pangan pada kita sehingga memperpendek jalur distribusi dan
mengurangi polusi, bagaimana kita memproses bahan pangan tersebut,
bagaimana kita mendistribusikannya, mengonsumsinya, dan menangani
sampah atau sisa makanan kita.
Bapak Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa - Deputi Gubernur Provinsi DKI
Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
Penyusunan desain besar ini dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai
pemangku kepentingan sehingga memakan waktu agak lama tetapi
hasilnya lebih baik karena melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Kegiatan yang bersifat kolaboratif ini sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh Gubernur DKI Jakarta.
Dalam mengimplementasikan suatu program perlu diingat bahwa ada 4
hal yang sebaiknya ada. Ke hal tersebut adalah: pemerintah, masyarakat,
fasilitator yang menghubungkan antara masyarakat dan pemerintah, dan
tenaga ahli.
Ibu Diah Meidiantie – Kepala Bidang Pertanian DKPKP

Desain Besar Pertanian Kota ini tidak berdiri sendiri, namun mempunyai
irisan-irisan dengan Desain Besar Ketahanan Pangan dan Desain Besar
Bangunan Hijau yang saat ini sedang digarap juga oleh pemerintah
propinsi DKI. Ini merupakan pekerjaan rumah selanjutnya yang perlu
digarap bersama oleh para pemangku kepentingan.
Propinsi DKI Jakarta tidak mempunyai lahan yang luas sehingga
implementasi pertanian kota mengacu pada pertanian yang berbasis
ruang, bukan pertanian yang berbasis lahan. Dengan demikian pertanian
kota harus memanfaatkan teknologi yang tidak menggunakan media
tanam konvensional tanah.

III.

Hasil Diskusi Finalisasi Desain Besar Pertanian Kota

4

Para pemangku kepentingan berdiskusi dalam 5 kelompok (komponen dari
pertanian kota) sesuai dengan bidang kerja masing-masing. Hasil diskusi
berupa input-input ke dalam draf Tabel Isu Strategis dan Capaian 2030

untuk masing-masing komponen. Ke lima tabel tersebut ada di bagian
akhir dokumen ini dan input-input baru yang ditambahkan dituliskan
dengan highlight untuk membedakan dengan hasil diskusi sebelumnya
pada bulang Agustus 2017.
Secara singkat input-input baru yang dimasukkan dalam Tabel Isu
Strategis dan Capaian 2030 adalah sebagai berikut:
1. Kelompok 1 - Kebijakan dan Regulasi: Perlu ada Peraturan
Gubernur untuk memayungi kegiatan-kegiatan pertanian kota; Perlu
ada Instruksi Gubernur untuk pengelolaan sampah domestik; Perlu
ada Peraturan Daerah yang mengatur mengenai skema insentif dan
disinsentif pelaku pertanian kota; Regulasi untuk mengatur pasar
2. Kelompok 2A - Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran
Produk: Perlu adanya kesepakatan mengenai mutu dan jumlah air
yang dipergunakan dalam pertanian kota; Penggunaan media tanam
selain tanah; Pendampingan masyarakat dalam menggunakan
teknologi tepat guna; Target penambahan lahan untuk pertanian
kota dipercepat misalnya pertanian kota di rusun-rusun;
memastikan keterlibatan masyarakat (juga perempuan) dalam
setiap kegiatan peningkatan kapasitas pertanian kota yang akan
dilakukan, juga termasuk dalam hal melindungi pertanian kota dari

banjir; Pemanfaatan air hujan; Memastikan keamanan pangan yang
dikonsumsi oleh masyarakat; Usaha-usaha untuk mengurangi risiko
konflik di antara masyarakat setelah kegiatan pertanian kota ini
berhasil dan menghasilkan pendapatan yang lumayan.
3. Kelompok 2B - Peningkatan Kapasitas dan Kerja Multipihak:
Perlu menajamkan istilah-istilah yang dipakai agar lebih jelas; Perlu
penyuluh pendamping yang merupakan penyuluh tetap bukan
harian lepas; Kegiatan peningkatan kapasitas untuk pelaku
pertanian kota dan ada kegiatan berbagi pengetahuan dari para
pelaku pertanian kota; Perlu memberikan penghargaan bagi pelaku
pertanian kota; Mendorong sektor swasta, LSM, Universitas untuk
berpartisipasi dalam pertanian kota. Masukan dari kelompok bahwa
target 30% penduduk DKI melakukan pertanian kota itu mungkin
terlalu ambisius jika targetnya menjadikan kegiatan pertanian kota
sebagai suatu usaha, jika hanya untuk tingkat keluarga untuk hobi,
maka hal itu memungkinkan.
4. Kelompok 3 - Lingkungan Hidup: Menanam jenis-jenis tanaman
yang adaptif terhadap perubahan cuaca; Bimbingan teknis
mengenai perluasan tutupan hijau; Perlu adanya pusat-pusat
pembelajaran sampai ke tingkat-tingkat RT agar lebih menjangkau

masyarakat; Setelah melakukan sosialisasi harus dilanjutkan
bimbingan teknis agar hasil sosialisasi bisa diterapkan dengan baik.
5

5. Kelompok 4 - Monitoring & Evaluasi dan Pengelolaan
Pengetahuan: Penambahan output yaitu pelaku monitoring
evaluasi tidak hanya pegawai negeri tetapi juga dibantu oleh kader
yang berasal dari tokoh-tokoh masyarakat; Belum semua anggota
masyarakat bisa mengakses internet, maka bentuk informasi
disajikan juga dalam bentuk lain selain yang berbasis web.
Di bawah ini adalah tabel-tabel yang memuat hasil diskusi masing-masing
kelompok. Hal-hal baru yang ditambahkan dalam Workshop 1 Nopember
2017 ditulis dengan warna merah dan highlight kuning.

6

HASIL DISKUSI KELOMPOK 1 – ADVOKASI DAN KEBIJAKAN
ISU
Belum adanya
kebijakan

payung di
daerah untuk
kegiatan
Pertanian Kota

CAPAIAN
Peraturan
Gubernur tentang
Pertanian Kota

STRATEGI
Pemetaan
peraturanperaturan terkait
Pertanian Kota

OUTPUT
Peraturan
Gubernur tentang
Pertanian Kota








Belum adanya
kebijakan
pemanfaatan
lahan dan
ruang untuk
Pertanian Kota
secara
komprehensif

• Kebijakan

pengelolaan
lahan tidur
untuk pertanian
• Kebijakan
peruntukan
fasum

perumahan
/apartemen
untuk pertanian
• Kebijakan
penggunaan
lahan pinggir

Pemetaan aset 
daerah dan
kepemilikan
(pemda,
swasta dan
Pribadi)
Memasukan
dalam Pergub
tambahan
penggunaan

fasum untuk
produksi
pertanian
7

Instruksi
Gubernur
untuk
pemanfaatan
lahan milik
OPD DKI
Jakarta
(diserahkan
Pemda ke
Sekda)
Instruksi
Gubernur
pelaksanaan







KEGIATAN
Pemetaan
peraturanperaturan
terkait
Review hasil
pemetaan
dengan tim
kecil
Rapat
koordinasi
penyusunan
draft Pergub

PELAKSANA
Utama:
Biro
Perekonomian,
Biro Hukum,
dan DKPKP

Pendukung:
Dinas-Dinas
terkait: Dinas
Perumahan,
DPPAPP,
Kehutanan,
Lingkungan
Hidup, Dinas
Sosial, Dinas
Pendidikan
Pemetaan
Utama:
BPAD (Badan
regulasi
Pengelola Aset
(termasuk
Daerah), Cipta
RTRW/ RDTR)
Karya
Diskusi
Dinas CKPRT,
dengan
Bapeda, BPAD, dan Dinas
Perumahan dan
Cipta Karya
Gedung Pemda
dan instansi
terkait
Pendukung:
Rapat
Dinas-Dinas
koordinasi
terkait: Dinas
penyusunan

ISU

Belum adanya
kebijakan
pengelolaan air
dan sampah
domestik

CAPAIAN
sungai untuk

pertanian
• Kebijakan
pemanfaatan
atap rusun dan
perkantoran
untuk pertanian
(integrasi
dengan desain
Green Building)

• Kebijakan
pengelolaan
ketersediaan
air untuk
pertanian di
rusun
• Kebijakan
pengelolaan
sampah,
seperti di rusun
dan lingkungan
sekitar untuk
pertanian

STRATEGI
Kerja sama
dengan team
Green Building
untuk
memasukan
isu pertanian
kota dalam
penggunaan
atap

Pemberian
prioritas
ketersediaan air
untuk pertanian
di lokasi
Pertanian Kota





8

OUTPUT
green building
di seluruh
wilayah (tidak
hanya lokasi
percontohan)

KEGIATAN
Instruksi
Gubernur

PELAKSANA
Perumahan,
DPPAPP, Dinas
Kehutanan,
Dinas
Lingkungan
Hidup, Dinas
Sosial, Dinas
Pendidikan
(terkait
pemetaan)

Instruksi

Gubernur
untuk
penyediaan air
layak
pertanian di
lokasi
pertanian kota 
bisa melalui :
PDAM, air
hujan,
pengolahan
air limbah, air
sungai, air
tanah
Instruksi
Gubernur

Melakukan
pemetaan
kebijakan dan
regulasi
terkait tata
kelola air dan
sampah
Rapat
koordinasi
penyusunan
Instruksi
Gubernur

Utama:
DKPKP, Dinas
Tata Air dan
DLH
Dinas
Perumahan
(lokasi yg
mengatur
perumahan),
Dinas
Kehutanan,
DPPAPP (karena
behubungan
dengan trotoar)
Pendukung:
DCKPRT, PDAM

ISU

Belum ada
kebijakan
terkait pelaku
Pertanian Kota

CAPAIAN

STRATEGI

OUTPUT
terkait
pengelolaan
sampah
domestik

• Kebijakan
kerjasama
antar pelaku
untuk pertanian
kota
• Kebijakan
insentif bagi
pelaku
pertanian kota
• Kebijakan
penyuluh
pertanian

Membangun
kerjasama antar
pelaku dan
memberikan
insentif untuk
pelaku pertanian
kota

Instruksi
Gubernur
untuk insentif
dan disinsentif
bagi pelaku
pertanian kota
 Perda untuk
insentif dan
disinsentif
pelaku
pertanian kota
karena Ingub
dan Pergub
tidak cukup
kuat untuk
mencakup
pihak di luar
pemerintahan
 Mekanisme
penyelesaian
konflik untuk
pelaku
pertanian kota
 Regulasi yang
mengatur


9

KEGIATAN









Kajian
penyusunan
Instruksi
Gubernur
untuk insentif
dan disinsentif
pelaku
pertanian kota
(produsen dan
konsumen)
Penyusunan
naskah
akademik
Ranperda
ketahanan
pangan untuk
skema insentif
dan disinsentif
Rapat
koordinasi
penyusunan
Instruksi
Gubernur
Melakukan
kajian dan

PELAKSANA

Utama:
BPKD & Biro
TAPEM,
Walikota, dan
DKPKP
Pendukung:
Dinas-dinas
terkait: dinas
perumahan,
DPPAPP,
kehutanana,
lingkungan
hidup, dinas
sosial, dinas
pendidikan
(terkait
pemetaan)

ISU

CAPAIAN

STRATEGI



Belum ada
kebijakan
terkait
pendidikan
Pertanian Kota
di sekolah

Integrasi dalam
kurikulum
sekolah/madrasa
h yang sudah ada

Akan dimasukan
ke dalam
Peraturan
Gubernur tentang
Pertanian Kota

OUTPUT
terkait konflik
antar pelaku
pertanian
perkotaan
(berhubungan
dengan Isu 2
karena konflik
biasanya
terjadi akibat
penggunaan
lahan)
Regulasi yang
mengatur
mengenai
pasar

Instruksi
Gubernur
pendidikan
Pertanian Kota di
sekolah/madrasa
h

10

KEGIATAN
pembelajaran
untuk
menyusun
regulasi
penyelesaian
konflik dan
kebijakan
untuk
penyuluh
pertanian
 Rapat
koordinasi
penyusunan
mekanisme
penyelesaian
konflik
 Rapat
koordinasi
penyusunan
kebijakan
untuk
penyuluh
pertanian
Penyusunan
Kurikulum
pertanian kota di
sekolah/madrasa
h dan ruang
publik

PELAKSANA

Utama:
Dinas
Pendidikan dan
DKPKP
Pendukung:
Dinas-Dinas

ISU

CAPAIAN

STRATEGI

OUTPUT

11

KEGIATAN

PELAKSANA
terkait: Dinas
Perumahan,
DPPAPP, Dinas
Kehutanan,
Dinas
Lingkungan
Hidup, Dinas
Sosial, Dinas
Pendidikan
(terkait
pemetaan)

RENCANA AKSI ADVOKASI DAN KEBIJAKAN
OUTPUT
Peraturan Gubernur
tentang Pertanian
Kota

Instruksi
Gubernur untuk
pemanfaatan
lahan milik OPD
DKI Jakarta
(diserahkan
Pemda ke Sekda)
 Instruksi
Gubernur
pelaksanaan
green building di
seluruh wilayah
(tidak hanya
lokasi
percontohan)
 Instruksi
Gubernur untuk
penyediaan air


KEGIATAN
Pemetaan peraturanperaturan terkait
Review hasil pemetaan
dengan tim kecil
Rapat koordinasi
penyusunan draft
pergub
Pemetaan regulasi
(termasuk RTRW/ RDTR)

PELAKSANA
UTAMA
Biro
Perekonomian
Biro Hukum





Diskusi dengan Bapeda,
BPAD, Cipta Karya dan
instansi terkait
Rapat koordinasi
penyusunan Instruksi
Gubernur



Melakukan pemetaan
kebijakan dan regulasi
terkait tata kelola air
dan sampah





BPAD (badan
pengelola
Aset Daerah)
Dinas CKPRT
& Dinas
Perumahan
dan Gedung
Pemda



DKPKP
DCKPRT
DLH

12

Tahun
2018-22

Tahun
2023-27

Tahun
2028-30

OUTPUT
layak pertanian
di lokasi
pertanian kota
bisa melalui :
PDAM, air hujan,
pengolahan air
limbah, air
sungai, air tanah
 Instruksi
Gubernur untuk
pengelolaan
sampah kota
 Instruksi
Gubernur untuk
insentif dan
disinsentif bagi
pelaku pertanian
Kota.
 Perda untuk
mengatur
insentif dan
disinsentif bagi
pelaku pertanian
kota
 Regulasi
mengenai pasar

KEGIATAN

PELAKSANA
UTAMA

Rapat koordinasi
penyusunan Instruksi
Gubernur



Kajian penyusunan
Instruksi Gubernur untuk
insentif dan disinsentif
pelaku pertanian kota
(produsen dan
konsumen)

BPKD & Biro
TAPEM

Penyusunan naskah
akademik ranperda
ketahanan pangan untuk
skema insentif dan
disinsentif
Rapat koordinasi
penyusunan Instruksi
Gubernur
Mekanisme
Melakukan kajian dan
Walikota
penyelesaian konflik pembelajaran untuk
13

Tahun
2018-22

Tahun
2023-27

Tahun
2028-30

OUTPUT

KEGIATAN

untuk pelaku
pertanian kota
(Regulasi yang
mengatur konflik
yang terjadi di
antara pelaku
pertanian kota)
Kebijakan mengenai
penyuluh pertanian

menyusun regulasi
penyelesaian konflik dan
kebijakan untuk
penyuluh pertanian
Rapat koordinasi
penyusunan mekanisme
penyelesaian konflik
Rapat koordinasi
penyusunan kebijakan
untuk penyuluh
pertanian
Penyusunan Kurikulum
pertanian kota di
sekolah/madrasah dan
ruang public

Instruksi Gubernur
pendidikan
Pertanian Kota di
sekolah/madrasah

PELAKSANA
UTAMA

DKPKP

Dinas Pendidikan

14

Tahun
2018-22

Tahun
2023-27

Tahun
2028-30

HASIL DISKUSI KELOMPOK 2A - BUDIDAYA, PENGOLAHAN, DAN PEMASARAN PRODUK
BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN
ISU
Terbatasnya
luas lahan
untuk
Pertanian
Kota

CAPAIAN
Pelaksanaan
intensifikasi
pertanian
dengan
teknologi dan
sarana
pertanian tepat
guna, seperti
verikultur,
hidroponik, dan
lain-lain







STRATEGI
Bekerjasama
dengan
masyarakat dan
berbagai pihak,
termasuk
perguruan tinggi
untuk menerapkan
teknologi dan
sarana pertanian
tepat guna
Bekerjasama
dengan produsen
pertanian,
peternakan, dan
perikanan untuk
bahan olahan dari
wilayah sekitar DKI
Jakarta
Target perluasan
lahan dipercepat
terutama di lahan
rusun dan
pendampingan
bagi warga rusun
untuk melakukan
pertanian kota





15

OUTPUT
Implementasi
tentang
teknologi dan
sarana
pertanian
tepat guna
untuk
mencapai
target hasil
pada tahun
2030
Terpenuhinya
bahan baku
produk olahan
pertanian,
peternakan,
dan perikanan







KEGIATAN
Sosialisasi dan
pembuatan
informasi
teknologi dan
sarana pertanian
tepat guna yang
berbasis ruang.
Memberikan
pendampingan
dalam
menggunakan
teknologi tepat
guna
Bekerjasama
dengan
masyarakat,
kelompok
komunitas,
sekolah, wilayah
pemerintah/swast
a dan lembaga
sosial untuk
melaksanakan
teknologi
pertanian tepat
guna.
Memastikan

PELAKSANA
Utama:
DKPKP
Pendukung:
DISKOMINFO,
DLH, DPRKP,
DISDIK,
DPPAPP, … (perusahaan,
perguruan
tinggi)

ISU

CAPAIAN


STRATEGI
Penguatan/peningk
atan kapasitas
kelembagaan
masyarakat dalam
melakukan
pertanian kota

OUTPUT





Kesulitan
akses modal
bagi petani

Meningkatnya
akses modal
dana dari
lembaga
keuangan dan
CSR kepada

Kerjasama dengan
lembaga keuangan
pemerintah swasta
dan CSR

Fasilitas kredit
bunga rendah,
untuk pertanian
kota, dari
lembaga
keuangan dan
16



KEGIATAN
keterlibatan aktif
perempuan
dalam kegiatankegiatan
tersebut.
Kontrak farming
dengan produsen
bahan baku
produk olahan
pertanian,
peternakan, dan
perikanan dari
wilayah sekitar
DKI Jakarta
Pendampingan
masyarakat
dalam hal
pembibitan
hingga bertunas
dan
pendampingan
dalam hal
monitoring &
evaluasi
Identifikasi usaha
pertanian kota
skala kecil dan
menengah yang
membutuhkan
modal

PELAKSANA

Utama:
D.UKM dan
DKPKP
Pendukung:
……

ISU

Sedikitnya
ketersediaan
air untuk
pertanian

CAPAIAN
pelaku
pertanian kota
skala kecil dan
menengah

Tersedianya air
untuk pertanian
kota

STRATEGI

 Bekerjasama
dengan Dinas
terkait
 Pemanfaatan air
hujan

OUTPUT
bantuan dari CSR

Terpenuhi
kebutuhan air
untuk pertanian
kota















17

KEGIATAN
Fasilitasi
komunikasi dan
kerjasama antar
pelaku pertanian
kota skala kecil
dan menengah
untuk
memperoleh
peminjaman
modal
Membangun
komunikasi dan
kerjasama
Membuat
embung dan
sumur resapan
Memanfaatkan
media tanam
selain tanah
Pengecekan
berkala kuantitas
dan kualitas air
untuk pertanian
Membangun
alternatif
pemenuhan
kebutuhan air
dari air hujan
Implementasi
Recyling Water

PELAKSANA
(perbankan)

Utama:
DSDA dan
DKPKP
Pendukung:
PAM JAYA,
DPRKP, DLH

ISU

CAPAIAN

STRATEGI

OUTPUT

Pelaksanaan
pertanian
yang aman
terhadap
ancaman
banjir

Berkurangnya
kerugian
pertanian akibat
banjir

 Memahami risiko
banjir di lokasi
pertanian dan
membuat
mitigasinya
 Memberikan
pendampingan bagi
masyarakan tunuk
mengurangi risiko
banjir

Praktik
pelaksanaan
pertanian yang
aman terhadap
banjir



Partisipasi
perempuan
dalam
pertanian
perkotaan

Meningkatnya
partisipasi
perempuan
dalam
ketahanan
pangan dan
kemandirian
ekonomi

 Bekerjasama
dengan Dinas
pemberdayaan
perempuan
 Peningkatan
pengetahuan untuk
perempuan
 Pendampingan
pengolahan hasil
untuk perempuan

Terpenuhinya
kebutuhan
pangan dan gizi
keluarga







18

KEGIATAN
termasuk recyling
grey water dan
black water
Penjelasan risiko
banjir di lokasi
pertanian kota
Mendampingi
masyarakat
dalam membuat
upaya mitigasi
untuk
menghilangkan
risiko kerugian
pertanian akibat
banjir
Membangun
koordinasi dan
kerjasama
dengan Dinas
Pemberdayaan
Perempuan dan
organisasi
perempuan yang
fokus dengan
Pertanian Kota.
Penjelasan
tentang peran
dan
tanggungjawab
yang bisa

PELAKSANA

Utama:
BPBD dan
DKPKP
Pendukung:
… (LSM,
perusahaan,
dll)

Utama:
DKPKP dan
Dinas PPPA
Pendukung:
… (LSM,
perguruan
tinggi,
perusahaan
dll)

ISU

CAPAIAN

STRATEGI

OUTPUT



KEGIATAN
dilakukan antara
perempuan dan
laki-laki dalam
Pertanian Kota
Pelaksanaan
Pertanian Kota
oleh kelompokkelompok
perempuan

PELAKSANA

RENCANA AKSI BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN:
OUTPUT

KEGIATAN

Implementasi tentang
teknologi tepat guna
sesuai dengan target
capaian pada tahun
2030

Sosialisasi dan
pembuatan informasi
teknologi pertanian tepat
guna yang berbasis
ruang.
Memberikan
pendampingan dalam
menggunakan teknologi
tepat guna
Bekerjasama dengan
masyarakat, kelompok
komunitas, sekolah,
wilayah
pemerintah/swasta dan
lembaga sosial untuk
melaksanakan teknologi
pertanian tepat guna.

PELAKSANA
UTAMA
DKPKP,
DISKOMINFO

DKPKP,
DISKOMINFO,
DLH, DPRKP,
DISDIK,
DPPAPP

19

Tahun
2018-22

Tahun
2023-27

Tahun
2028-30

OUTPUT

Terpenuhinya bahan
baku produk olahan
pertanian,
peternakan, dan
perikanan

Fasilitas kredit bunga
rendah untuk
pertanian kota dari
lembaga keuangan
dan bantuan dari CSR

Terpenuhi kebutuhan
air untuk pertanian

KEGIATAN
Memastikan keterlibatan
aktif perempuan dalam
kegiatan-kegiatan
tersebut.
Kontrak farming dengan
produsen bahan baku
produk olahan pertanian,
peternakan, dan
perikanan dari wilayah
sekitar DKI Jakarta
Pendampingan
masyarakat dalam hal
pembibitan hingga
bertunas dan
pendampingan dalam hal
monitoring & evaluasi
Identifikasi usaha
pertanian kota skala kecil
dan menengah yang
membutuhkan modal
Fasilitasi komunikasi dan
kerjasama antar pelaku
pertanian kota skala kecil
dan menengah untuk
memperoleh peminjaman
modal
Membangun komunikasi
dan kerjasama

PELAKSANA
UTAMA

Tahun
2018-22

DKPKP

Dinas UKM
DKPKP
Dinas UKM
Biro
Perekonomian
DKPKP, Bank
DKI Jakarta
DKPKP
PAM JAYA
20

Bekerjasama
dengan Bank
DKI Jakarta

Tahun
2023-27

Tahun
2028-30

OUTPUT

KEGIATAN

PELAKSANA
UTAMA

kota
Membuat embung dan
sumur resapan

Praktik pelaksanaan
pertanian yang aman
terhadap banjir

Terpenuhinya
kebutuhan pangan
dan gizi keluarga

Memanfaatkan media
tanam selain tanah
Pengecekan berkala
kuantitas dan kualitas air
untuk pertanian
Membangun alternatif
pemenuhan kebutuhan air
dari air hujan
Implementasi Recyling
Water termasuk recyling
grey water dan black
water
Penjelasan risiko banjir di
lokasi pertanian kota
Mendampingi masyarakat
dalam membuat upaya
mitigasi untuk
menghilangkan risiko
kerugian pertanian akibat
banjir
Membangun koordinasi
dan kerjasama dengan
Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan
organisasi perempuan

DSDA
DPRKP
DLH

BPBD
DKPKP
BPBD
DKPKP

DKPKP

21

Tahun
2018-22

Tahun
2023-27

Tahun
2028-30

OUTPUT

KEGIATAN
yang fokus dengan
Pertanian Kota.
Penjelasan tentang peran
dan tanggungjawab yang
bisa dilakukan antara
perempuan dan laki-laki
dalam Pertanian Kota
Pelaksanaan Pertanian
Kota oleh kelompokkelompok perempuan
Memastikan keamanan
pangan dengan sistem
pangan terbaru dengan
memenuhi standar yang
aman - produk pangan
yang berstandar dan
sertifikat (3K)
Kegiatan pengambilan
contoh produk pangan
dan melakukan pengujian
sampel

PELAKSANA
UTAMA
DKPKP
DPPPA

DKPKP

22

Tahun
2018-22

Tahun
2023-27

Tahun
2028-30

PEMASARAN PRODUK
ISU

CAPAIAN

STRATEGI

Kurangnya
jaminan
mutu
produk
pertanian,
terutama
produk
olahan
Kurangnya
publikasi
dan
informasi
pasar
(termasuk
supply dan
demand,
akses
pasar)

Terwujudnya
jaminan
mutu produk
olahan
pertanian,
peternakan,
dan
perikanan
Terbukanya
akses pasar
langsung
dari petani
kota
langsung
kepada
konsumen

Sertifikasi Produk

Belum
pastinya
kontinuitas
stabilitas

Menjaga
kuantitas
produk yang
konsisten

OUTPUT

KEGIATAN

Tersedianya
produk hasil
pertanian
yang
berkualitas
(mutu yang
baik)







Sosialisasi keamanan pangan.
Penerapan GAP.
Penerapan GHP.
Penerapan GMP.
Pendampingan terhadap
masyarakat tentang sertifikasi
produk.

Memastikan
media promosi
melalui pusat
informasi pasar
Bekerjasama
dengan BUMD
dan perusahaan
swasta untuk
memaksimalkan
pemasaran
produk
pertanian,
khususnya
produk olahan

Terwujudnya
transaksi
pemasaran
hasil produk
pertanian




Membentuk
jaringan komunitas
antara produsen

Terwujudnya
kerja sama
antara
produsen

Pameran-pameran
Sistem informasi pemasaran
berbasis web
Temu usaha (buyer meet
seller)
Pengembangan Toko Tani
Indonesia di DKI Jakarta
Kerjasama dengan sentra
pertanian di luar wilayah DKI
Jakarta (misalnya dengan
kontrak pertanian) untuk
membangun jalur distribusi
dan pemasaran produk
pertanian, termasuk untuk
produk olahan pertanian,
peternakan, dan perikanan
Pembinaan pelaku usaha
untuk kontrol kualitas produk
Pengadaan sarana produksi
untuk kelompok, berbentuk









23




PELAKSA
NA
Utama:
DKPKP
Pendukung
: Dinas
UKM
Utama:
DKPKP
Pendukung
:
Diskominfo
tik, …
(LSM,
perguruan
tinggi,
perusahaa
n dll)

Utama:
DKPKP dan
Dinas
UMKM

ISU

CAPAIAN

STRATEGI

OUTPUT

produk

KEGIATAN

PELAKSA
NA

voucher bukan uang dan
memilih sarana produksi mikro

Pendukung
:
… (LSM,
perguruan
tinggi,
perusahaa
n dll)

RENCANA AKSI PEMASARAN PRODUK:
OUTPUT
Tersedianya produk hasil
pertanian yang
berkualitas (mutu yang
baik)

Terwujudnya transaksi
pemasaran hasil produk
pertanian

KEGIATAN

PELAKSAN
A UTAMA

Sosialisasi keamanan pangan
Penerapan GAP
Penerapan GHP
Penerapan GMP
Pendampingan terhadap
masyarakat tentang sertifikasi
produk.
Pameran-pameran

DKPKP
DKPKP
DKPKP
DKPKP
DKPKP

Sistem informasi pemasaran
berbasis web
Temu usaha (buyer meet seller)
Pengembangan Toko Tani
Indonesia di DKI Jakarta
Kerjasama dengan sentra
pertanian di luar wilayah DKI

Diskominfot
ik
DKPKP
DKPKP

24

DKPKP

DKPKP

Tahun
2018-22

Tahun
202327

Tahun
2028-30

OUTPUT

Terwujudnya kerja sama
antara produsen

KEGIATAN

PELAKSAN
A UTAMA

Jakarta (misalnya dengan
kontrak pertanian) untuk
membangun jalur distribusi dan
pemasaran produk pertanian,
termasuk untuk produk olahan
pertanian, peternakan, dan
perikanan
Pembinaan pelaku usaha
Pengadaan sarana produksi
untuk kelompok, berbentuk
voucher bukan uang dan
memilih sarana produksi mikro

25

DKPKP
Dinas
UMKM
DKPKP
Dinas
UMKM

Tahun
2018-22

Tahun
202327

Tahun
2028-30

HASIL DISKUSI KELOMPOK 2B - PENINGKATAN KAPASITAS DAN KERJASAMA MULTI-PIHAK
PENINGKATAN KAPASITAS
ISU
Kurangnya
tenaga
Penyuluh

CAPAIAN
Adanya
tenaga
penyuluh
yang akan
mendampin
gi pelaku
utama
pertanian
kota

STRATEGI






Diutamakan
merekrut warga
lokal yang
memenuhi
syarat tenaga
penyuluh PNS
sesuai
mekanisme
regular
Melibatkan
“petani maju”
sebagai
penyuluh
swadaya
Statusnya
ditingkatkan
menjadi tenaga
pendamping
penyuluh (local
champion,
praktisi)

OUTPUT






Setiap
Kecamatan
memiliki
1(satu)
Penyuluh
PNS.
Setiap
kelurahan
memiliki
minimal 1
(satu)
Penyuluh
Setiap
penyuluh
PNS min
memiliki 1
penyuluh
pendampin
g atau lebih
sesuai
kebutuhan
dan potensi
wilayah
kerjanya

26

KEGIATAN








Mengusulkan penyuluh baru
dan penyuluh pendamping
baru kepada Kementerian
Pertanian. Yg ditambahkan. 1
penyuluh 1 penyuluh
pendamping (minimum); lebih
banyak penyuluh pendamping
yang disesuaikan dengan
kebutuhan akan lebih baik
Pelatihan berjenjang bagi
Penyuluh PNS dan penyuluh
pendamping yg ditambahkan.
Mengidentifikasi petani maju
di Kelurahan: (petani
berhasil)
 Menyusun indikator petani
berhasil
 Pendataan petani berhasil
di setiap kelurahan
(diperlukan indikator
penentuan petani berhasil)
Melibatkan PKK kelurahan
(POKJA 3) mengaktifkan
kelompok kerja 3 dalam
pertanian

PELAKSAN
A
Utama:
DKPKP
Pendukung:
DPPPA,
SUDIN
KPKP,
… (LSM,
perguruan
tinggi,
perusahaan
dll)

ISU

CAPAIAN

STRATEGI

OUTPUT

KEGIATAN


Masih
sedikitnya
Pelaku
Utama
pertanian
kota
Petani itu
sendiri
SKPD
terkait
Pihak
swasta
LSM
Universitas
Sekolah
Media

Bertambahn
ya pelaku
utama
pertanian
kota











Mepromosikan
keberhasilan
petanian kota
melalui media
informasi
Memanfaatkan
fasum sebagai
demplot
pertanian kota
Memperkenalka
n praktek
pertanian kota
dimulai dari
siswa sekolah
dasar
Melibatkan
sektor swasta,
LSM,
universitas, dll
dalam
meningkatkan
pertanian kota
Penghargaan di
bidang
perkotaan
pertanian kota

30% (?) warga
DKI Jakarta
melakukan
pertaniaan
kota (termasuk
instansi
pemerintahan
dan pihak
swasta)












27

Pelatihan teknis tugastugasnya penyuluh swadaya,
penyuluh pendamping
Menentukan definisi Pelaku
Utama pertanian kota
Mengidentifikasi contoh
sukses/baik pelaku utama
pertanian kota
Mensosialisasikan
keberhasilan/contoh sukses
melalui media
Berkoordinasi dengan
kelurahan, dinas PPAPP
(pemberdayaan perlindungan
anak dan pengendalian
penduduk) dan lembaga
usaha serta lembaga lain
pengelola fasilitas umum
untuk memanfaatkan fasum
(termasuk RPTRA) sebagai
contoh pertanian kota
Berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan untuk
memperkenalkan pertanian
kota kepada siswa sekolah
Menyusun kerangka acuan
kerja pengahargaan di bidang
penghargaan kota lomba
pertanian kota, dan

PELAKSAN
A

Utama:
DKPKP
Pendukung:
Dinas
Kominfotik,
SUDIN
KPKP,
DPPPA,
DCKPRT,
DLH, Dinas
Pendidikan,
… (LSM,
perguruan
tinggi,
perusahaan
dll)

ISU

CAPAIAN

STRATEGI

OUTPUT

secara dan
melakukan
penelitian
berjenjang
setiap tahun
mulai tingkat
kelurahan
sampai tingkat
provinsi

KEGIATAN







Masih
terbatasnya
pengetahua
n dan
keterampila
n pelaku
pertanian
kota
(petani,
Penyuluh,
pendampin
g)

Meningkatka
n
pengetahua
n
keterampila
n pelaku
sesuai
perkembang
an teknologi
dan sarana
yang tepat
untuk








Pendampingan
Memaksimalkan
peran
penyuluh
/pendamping
Menyediakan
media KIE untuk
teknologi
pertanian
perkotaan
Bekerja sama
dengan pihak





Tersedianya
tenaga
penyuluh
tenaga/
pendampin
g terampil
yang
mampu
menyesuaik
an dengan
teknologi
Meningkatn
28









melakukan seleksi berjenjang
setiap tahun
Membangun jejaring
kemitraan dengan sektor
swasta dan media dalam
meningkatkan pertanian kota
Menyusun KAK penghargaan
di bidang pertanian kota dan
melakukan penelitian
berjenjang setiap tahun
Mendorong perguruan tinggi
untuk meningkatkan
penelitian pengembangan dan
pengabdian masyarakat dan
kuliah kerja nyata (KKN) di
bidang pertanian kota di
Jakarta
Gelar teknologi pertanian kota
Pembuatan demplot
Magang
Diklat
Studi Banding
Pendistribusian buku teknologi
pertanian kota
Sharing knowledge antar
pelaku pertanian kota

PELAKSAN
A

Utama:
BPTP &
DKPKP
Pendukung:
SUDIN
KPKP,
SMK, ……..
(LSM,
perguruan
tinggi,
perusahaan

ISU

CAPAIAN
pertanian
kota

STRATEGI

OUTPUT

lain yang dapat
digunakan untuk
studi
banding/magan
g





KEGIATAN

PELAKSAN
A
dll)

ya
kemampua
n petani
dalam
menerapka
n budidaya
berbagai
komoditas
Tersedia
media KIE
teeknologi
pertanian
kota
(mutakhir)
Transformas
i
pengetahua
n antar
pelaku.

RENCANA AKSI PENINGKATAN KAPASITAS



OUTPUT

KEGIATAN

Setiap
Kecamatan
memiliki
1(satu)

Mengusulkan penyuluh baru dan
penyuluh pendamping baru
kepada Kementerian Pertanian.
Yg ditambahkan. 1 penyuluh 1
penyuluh pendamping

PELAKS
ANA
UTAMA
DKPKP

29

Tahun
2018-22

Tahun
202327

Tahun
2028-30

OUTPUT





Penyuluh
PNS.
Setiap
kelurahan
memiliki
minimal 1
(satu)
Penyuluh
swadaya
Setiap
penyuluh
PNS min
memiliki 1
penyuluh
pendamping
atau lebih
sesuai
kebutuhan
dan potensi
wilayah
kerjanya

30% (?) warga
DKI Jakarta
melakukan
pertaniaan kota
(termasuk
instansi

KEGIATAN
(minimum); lebih banyak
penyuluh pendamping yang
disesuaikan dengan kebutuhan
akan lebih baik
Pelatihan berjenjang bagi
Penyuluh PNS dan penyuluh
pendamping yg ditambahkan.
Mengidentifikasi petani maju di
Kelurahan : (petani berhasil)
Menyusun indikator petani
berhasil
 Pendataan petani berhasil
di setiap kelurahan
(diperlukan indikator
penentuan petani berhasil)
Melibatkan PKK kelurahan (POKJA
3) mengaktifkan kelompok kerja
3 dalam pertanian

PELAKS
ANA
UTAMA

DKPKP
Sudin
KPKP



Pelatihan teknis tugas-tugas
penyuluh swadaya, penyuluh
pendamping
Menentukan definisi Pelaku
Utama pertanian kota
Mengidentifikasi contoh
sukses/baik pelaku utama
pertanian kota
Mensosialisasikan

DPPPA

DKPKP
Sudin
KPKP

Diskominf
30

Tahun
2018-22

Tahun
202327

Tahun
2028-30

OUTPUT
pemerintahan
dan pihak
swasta)

KEGIATAN
keberhasilan/contoh sukses
melalui media
Berkoordinasi dengan kelurahan,
dinas PPAPP (pemberdayaan
perlindungan anak dan
pengendalian penduduk) dan
lembaga usaha serta lembaga
lain pengelola fasilitas umum
untuk memanfaatkan fasum
(termasuk RPTRA) sebagai
contoh pertanian kota
Berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan untuk
memperkenalkan pertanian kota
kepada siswa sekolah
Menyusun kerangka acuan kerja
pengahargaan di bidang
penghargaan kota lomba
pertanian kota, dan melakukan
seleksi berjenjang setiap tahun
Membangun jejaring kemitraan
dengan sektor swasta dan media
dalam meningkatkan pertanian
kota

PELAKS
ANA
UTAMA
otik
Sudin
KPKP

DKPKP

DKPKP

Menyusun KAK penghargaan di
bidang pertanian kota dan
melakukan penelitian berjenjang

31

Tahun
2018-22

Tahun
202327

Tahun
2028-30

OUTPUT

KEGIATAN

PELAKS
ANA
UTAMA

setiap tahun







Tersedianya
tenaga
penyuluh
tenaga/
pendamping
terampil
yang mampu
menyesuaika
n dengan
teknologi
Meningkatny
a
kemampuan
petani dalam
menerapkan
budidaya
berbagai
komoditas
Tersedia
media KIE
teeknologi

Mendorong perguruan tinggi
untuk meningkatkan penelitian
pengembangan dan pengabdian
masyarakat dan kuliah kerja
nyata (KKN) di bidang pertanian
kota di Jakarta
Gelar teknologi pertanian kota
Pembuatan demplot
Magang
Diklat
Studi Banding
Pendistribusian buku teknologi
pertanian kota
Sharing knowledge antar pelaku
pertanian kota

BPTP &
DKPKP
Sudin
KPKP
DKPKP
DKPKP
DKPKP
Sudin
KPKP

32

Tahun
2018-22

Tahun
202327

Tahun
2028-30

OUTPUT



KEGIATAN

PELAKS
ANA
UTAMA

Tahun
2018-22

Tahun
202327

Tahun
2028-30

pertanian
kota
(mutakhir)
Transformasi
pengetahuan
antar pelaku.

KERJASAMA MULTI-PIHAK
ISU
Belum
adanya
mekanisme
kerjasama
Multi-pihak
untuk
pertanian
kota

Belum
adanya

CAPAIAN

STRATEGI

OUTPUT

Tercapainya

mekanisme
kerjasama
(B-B, G-G, BG) MultiPihak dalam
pertanian

kota
SIDA tematik
pertanian
kota

Membangun/
mengoptimalka
n forum
komunikasi
kerjasama MultiPihak yang ada
Mendorong
munculnya
kebijakan untuk
membangun
/optimalisasi
forum
komunikasi
Multi-Pihak



Terbentukny
a

Bekerjasama
dengan









KEGIATAN

Draft format bentuk 
kerjasama MultiPihak pertanian

kota
Model/Business
model Multi-Pihak

dengan skema
insentif -> Analisa
usaha tani yang
jelas.
Kebijakan tentang
kolaborasi MultiPihak &
pengelolaan
datanya.

Identifikasi bentuk
kerjasama.
Pembuatan dan testing
model kolaborasi &
benchmarking.
Pembentukan &
penguatan forum
komunikasi Multi-Pihak.

Kesepakatan
pembagian kerja

Identifikasi para pelaku
penyedia kebutuhan

33



PELAKSAN
A
Utama:
Biro
Perekonomi
an,
Biro TAPEM,
dan DKPKP

Utama:
Biro

ISU

CAPAIAN

pembagian
peran untuk
pemenuhan
sarana dan
tehnologi
pertanian
kota

mekanisme
pembagian
peran untuk
sarana dan
tehnologi
pertanian

STRATEGI
penyedia sarana
dan tehnologi
untuk pertanian,
baik dari
perguruan
tinggi, lembaga
usaha, dan
lembaga sosial

OUTPUT
antar pelaku untuk
pemenuhan
kebutuhan sarana
dan tehnologi
pertanian kota

KEGIATAN





PELAKSAN
A
sarana dan tehnologi
Perekonomi
pertanian
an dan
Penyusunan rancangan DKPKP
mekanisme kerjasama
pemenuhan sarana
dan tehnologi
pertanian
Pertemuan untuk
membangun
kesepakatan
mekanisme kerjasama
pemenuhan sarana
dan tehnologi
pertanian

RENCANA AKSI KERJA SAMA MULTI-PIHAK
OUTPUT




Draft format
bentuk
kerjasama
Multi-Pihak
pertanian kota
Model/Business
model MultiPihak dengan
skema insentif
-> Analisa
usaha tani yang

KEGIATAN
Identifikasi bentuk kerjasama

Pembuatan dan testing model
kolaborasi & benchmarking
Pembentukan & penguatan
forum komunikasi Multi-Pihak

PELAKSANA
UTAMA
Biro
Perekonomian
Biro TAPEM
DKPKP
Biro
Perekonomian
Biro
Perekonomian

34

Tahun
2018-22

Tahun
2023-27

Tahun
2028-30

OUTPUT





jelas.
Kebijakan
tentang
kolaborasi
Multi-Pihak &
pengelolaan
datanya.
Kesepakatan
pembagian
kerja antar
pelaku untuk
pemenuhan
kebutuhan
sarana dan
tehnologi
pertanian kota

KEGIATAN

Identifikasi para pelaku
penyedia kebutuhan sarana
dan tehnologi pertanian
Penyusunan rancangan
mekanisme kerjasama
pemenuhan sarana dan
tehnologi pertanian
Pertemuan untuk membangun
kesepakatan mekanisme
kerjasama pemenuhan sarana
dan tehnologi pertanian

PELAKSANA
UTAMA

DKPKP
Biro
Perekonomian
dan DKPKP
Biro
Perekonomian
dan DKPKP

35

Tahun
2018-22

Tahun
2023-27

Tahun
2028-30

HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 - LINGKUNGAN HIDUP
ISU
Hasil
pertanian kota
yang rusak
ketika terjadi
banjir dan
cuaca panas

CAPAIAN
Penerapan
pertanian
kota yang
adaptif
terhadap
risiko banjir
dan cuaca
panas

STRATEGI
Mempertimbang
kan lokasi risiko
banjir untuk
membuat
pertanian kota
yang adaptif
Mempertimbang
kan risiko cuaca
panas untuk
mengatur
kebutuhan air
Menanam
tanaman yang
adaptif terhadap
cuaca (panas)
dan
membutuhkan
air yang
minimum



Membangun pusat
produksi dan pusat
belajar pembuatan
pupuk organic









Sampah
organik
berlimpah
yang belum

Penggunaan
pupuk
organik
untuk

OUTPUT





Pelaksanaan
teknologi/tehn
ik/cara praktis
pelaksanaan
pertanian kota
yang adaptif
dengan risiko
banjir
Pelaksanaan
efektifitas
pengaturan
air untuk
pertanian kota
Tanaman
varietas
unggul yang
membutuhkan
sedikit air dan
tetap
menghasilkan
walaupun
cuaca
berubah-ubah
Terdapat
setidaknya 5
pusat
produksi
36

KEGIATAN









Sosialisasi lokasi rawan
banjir
Pembuatan booklet tehnik
praktis pelaksanaan
pertanian yang adaptif
terhadap banjir dan cuaca
panas (melalui efisiensi air)
Pengembangan model
contoh pertanian yang
adaptif terhadap banjir dan
cuaca panas (melalui
efisiensi air)
Penyebaran informasi
pertanian yang adaptif
terhadap banjir dan cuaca
panas melalui berbagai
media (hingga tingkat RT)
dan pendampingan
masyarakat untuk
melakukan praktek

Pembangunan pusat
produksi pupuk organik
berbasis komunitas atau
perusahaan

PELAKSA
NA
Utama:
BPBD,
DKPKP dan
Badan
Penelitian
Pendukung
:


Utama:
Dinas LH
Pendukung

ISU
dimanfaatkan

Sedikitnya
luasan
tutupan hijau
di wilayah
perkotaan

CAPAIAN

STRATEGI

pertanian
kota

Penambaha
n luasan
tutupan
hijau yang
produktif di
tiap-tiap
kota/kabupa
ten

Bekerjasama
dengan berbagai
pihak untuk
menambah luasan
tutupan hijau

OUTPUT
pupuk organik
di tiap-tiap
kota/kabupate
n (menurut
DLH bahkan
bisa 1 pusat
produksi per
kelurahan)
 Terdapat
setidaknya 1
pusat belajar
pembuatan
pupuk organik
di tiap-tiap
kota/kabupate
n (bahkan jika
memungkinka
n 1 di tiap
RW/RT)
Setidaknya ada
penambahan
10% luasan
tutupan hijau
produktif di tiaptiap
Kota/kabupaten

37

KEGIATAN











Pembangunan pusat belajar
pembuatan pupuk organik
berbasis komunitas atau
perusahaan (study banding
ke tempat yang sudah baik)
(untuk tingkat komunitas
bisa di tiap-tiap RT)
Sosialisasi pusat produksi
dan pusat belajar pupuk
organic (hingga tingkat RT)
dan pendampingan
masyarakat untuk
melakukan praktek
Study visit dari kelompokkelompok pelaksana
pertanian kota

Sosialisasi dan penyebaran
informasi untuk melakukan
penambahan tutupan hijau
produktif
Bimbingan teknis tentang
perluasan tutupan hijau
Memberikan penghargaan
kepada pelaku pertanian
kota yang melaksanakan
penambahan tutupan hijau

PELAKSA
NA
:
DKPKP, …

Utama:
DKPKP
Pendukung
:
DLH, …

ISU

CAPAIAN

Kualitas air
tanah/permuk
aan yang
buruk untuk
pertanian

Terpenuhiny
a sebagian
kebutuhan
air
pertanian/
peternakan/
perikanan
dari hasil
pengelolaan
air limbah
dan air
hujan

STRATEGI





Pengembangan
pengelolaan air
limbah
Penampungan
air hujan

OUTPUT





KEGIATAN

Terdapat
setidaknya 10
pengelolaan
air limbah
untuk
kebutuhan
pertanian/
peternakan/
perikanan di
tiap-tiap
kota/kabupate
n



Meningkatnya
masyarakat/
badan
pemerintah
/badan usaha
dll yang
menampung
air hujan



RENCANA AKSI LINGKUNGAN HIDUP

38







produktif secara luas
Pembangunan pengelolaan
air limbah berbasis
komunitas dan perusahaan
Sosialisasi dan penyebaran
informasi terkait
pengelolaan air limbah
Sosialisasi dan penyebaran
informasi terkait upaya
penampungan air hujan
(hingga tingkat RT) dan
pendampingan masyarakat
untuk melakukan praktek
Memberikan insentif kepada
pelaku pengelolaan air
limbah dan penampung air
hujan yang melakukannya
secara besar
Dinas Kehutanan
mengkoordinasikan
pembuatan SUMUR
RESAPAN atau fiber air yang
ditanam di tanah atau bio
pori

PELAKSA
NA
Utama:
DLH
Pendukung
:
DKPKP, …

OUTPUT








Pelaksanaan
teknologi/tehnik/cara
praktis pelaksanaan
pertanian kota yang
adaptif dengan risiko
banjir
Pelaksanaan
efektifitas
pengaturan air untuk
pertanian kota
Tanaman varietas
unggul yang
membutuhkan sedikit
air dan tetap
menghasilkan
walaupun cuaca
berubah-ubah

KEGIATAN

Sosialisasi lokasi rawan
banjir
Pembuatan booklet teknik
praktis pelaksanaan
pertanian yang adaptif
terhadap banjir dan cuaca
panas (melalui efisiensi air)
Pengembangan model
contoh pertanian yang
adaptif terhadap banjir dan
cuaca panas (melalui
efisiensi air)
Penyebaran informasi
pertanian yang adaptif
terhadap banjir dan cuaca
panas melalui berbagai
media (hingga tingkat RT)
dan pendampingan
masyarakat untuk
melakukan praktek
Terdapat setidaknya
Pembangunan pusat
produksi pupuk organik
5 pusat produksi
pupuk organik di tiap- berbasis komunitas atau
perusahaan
tiap kota/kabupaten
Pembangunan pusat belajar
(menurut DLH
pembuatan pupuk organik
bahkan bisa 1 pusat
berbasis komunitas atau
produksi per
perusahaan (untuk tingkat
kelurahan)
komunitas bisa di tiap-tiap

PELAKSAN
A UTAMA
BPBD
DKPKP

DKPKP

Diskominfot
ik

DLH

DLH

39

Tahun 201822

Tahun
2023-27

Tahun
2028-30

OUTPUT


Terdapat setidaknya
1 pusat belajar
pembuatan pupuk
organik di tiap-tiap
kota/kabupaten
(bahkan jika
memungkinkan 1 di
tiap RW/RT)

Setidaknya ada
penambahan 10%
luasan tutupan hijau
produktif di tiap-tiap
kota/kabupaten



Terdapat setidaknya
10 pengelolaan air
limbah untuk
kebutuhan
pertanian/peternakan
/ perikanan di tiaptiap kota/kabupaten

KEGIATAN
RT)
Sosialisasi pusat produksi
dan pusat belajar pupuk
organik (hingga tingkat RT)
dan pendampingan
masyarakat untuk
melakukan praktek
Study visit berkelanjutan
dari kelompok-kelompok
pelaksana pertanian kota
Sosialisasi dan penyebaran
informasi untuk melakukan
penambahan tutupan hijau
produktif
Bimbingan teknis tentang
perluasan tutupan hijau
Memberikan penghargaan
kepada pelaku pertanian
kota yang melaksanakan
penambahan tutupan hijau
produktif secara luas
Pembangunan pengelolaan
air limbah berbasis
komunitas dan perusahaan
Sosialisasi dan penyebaran
informasi terkait
pengelolaan air limbah
Sosialisasi dan penyebaran

PELAKSAN
A UTAMA
DLH

DKPKP
DKPKP

DKPKP

DLH

DLH
DLH
40

Tahun 201822

Tahun
2023-27

Tahun
2028-30



OUTPUT

KEGIATAN

Meningkatnya
masyarakat/badan
pemerintah /badan
usaha dll yang
menampung air
hujan

informasi terkait upaya
penampungan air hujan
Sosialisasi dan penyebaran
informasi terkait upaya
penampungan air hujan
(hingga tingkat RT) dan
pendampingan masyarakat
untuk melakukan
Memberikan insentif kepada
pelaku pengelolaan air
limbah dan penampung air
hujan yang melakukannya
secara besar
Dinas Kehutanan
mengkoordinasikan
pembuatan SUMUR
RESAPAN atau fiber air yang
ditanam di tanah atau bio
pori

PELAKSAN
A UTAMA

DLH

41

Tahun 201822

Tahun
2023-27

Tahun
2028-30

HASIL DISKUSI KELOMPOK 4 – MONITORING EVALUASI DAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN
ISU
Tidak
tersedianya
mekanisme
pelaksanaa
n
monitoring
dan
evaluasi

CAPAIAN

STRATEGI

Mekanisme

MonEv untuk
4 komponen
pertanian
kota




Penyusunan
mekanisme
secara
partisipatif dan
integratif
Bekerjasama
dengan BPS
untuk
memasukan
semua
komoditas
target desain
Pertanian Kota
Melibatkan
masyarakat
(metode
kaderisasi)
dalam
melakukan
monitoring dan
evaluasi

OUTPUT








Mekanisme
pengukuran
keberhasila
n
Data dasar
dan data
akhir
(kualitatif
dan
kuantitatif)
pelaksanaa
n
komponen
pertanian
kota per
RPJMD
Dokumenta
si hasil
MonEv
Hasil
capaian di
wilayah
pengelolaan
dapat
dilaporkan
oleh kader
42

KEGIATAN















Sosialisasi Pertanian Kota
kepada seluruh pihak di DKI
Jakarta
Peningkatan kapasitas
multipihak dalam
mengembangkan alat MonEv
Pengembangan alat MonEv
Pembentukan Forum MonEv
pelaksanaan komponen
pertanian kota
Pelaksanaan hasil evaluasi (2
kali dalam setahun)
Pendokumentasian hasil
MonEv
Pemutakhiran data secara
berkala pelaksanaan
komponen pertanian kota (1
kali dalam setahun melalui
pendataan BPS)
Pemutakhiran data melalui
interaksi dan informasi dari
masyarakat dan berbagai
pihak dengan perangkat
crowd source
Menciptakan tools yang bisa
digunakan oleh kader dalam

PELAKSA
NA
Utama:
Biro
Perekonomi
an dan
DKPKP
Pendukung:
Diskominfo
tik, BPS,
DLH, …

ISU

CAPAIAN

STRATEGI

OUTPUT

KEGIATAN



Tidak
tersedianya
Sistem
Informasi,
Edukasi,
dan
Komunikasi
hasil MonEv

Publikasi
pembelajara
n atas
praktik
pertanian
kota dapat
dengan
mudah
diakses oleh
multipihak

 Pengembangan
portal
pembelajaran
sebagai basis
data, informasi,
edukasi dan
komunikasi
untuk pertanian
kota
 Menyediakan
informasi yang
mudah diakses
oleh masyarakat







Tersedianya
web based
data dan
informasi
pelaksanaa
n4
komponen
pertanian
kota
Tersedianya
peta pelaku
dan
kegiatan 4
komponen
pertanian
kota
Tim
pengelola
data dan
informasi
pertanian
43














melakukan tugas monitoring
dan evaluasi secara langsung
ke masyarakat.
Melibatkan tokoh masyarakat
dan kelompok budidaya
masyarakat (seperti PKK dan
Karang Taruna) dalam
melakukan pertanian kota
Pengembangan konsep
struktur data dan informasi
pertanian kota
Pembuatan web based data
dan informasi pertanian kota
Pembentukan tim pengelola
web based data dan informasi
Konsultasi web based data
dan informasi kepada para
pelaku pertanian kota
Pemetaan pelaku dan
kegiatan pertanian kota yang
diintegrasikan dengan web
based data dan informasi
Launching web based data
dan informasi pertanian kota
Menciptakan format (lengkap
dengan spesifikasinya) yang
perlu ditampilkan di media
elektronik ataupun cetak.
Menyampaikan surat

PELAKSA
NA

Utama:
Diskominfo
tik dan
DKPKP
Pendukung:
… (LSM,
perguruan
tinggi,
perusahaa
n dll)

ISU

CAPAIAN

STRATEGI

OUTPUT





KEGIATAN

kota
Replikasi
pembelajar
an
Pembuatan
media
(elektronik
dan cetak)






44

permohonan kepada
Diskominfotik perihal
pembuatan media informasi
dilampirkan dengan
spesifikasinya (Apakah
berisikan data saja atau
informasi seperti
mensosialisasikan dan
mengajak masyarakat
berpartisipasi, data hasil
evaluasi atau cerita sukses).
Memberikan nama domain
untuk alamat web.
Memaparkan dan
mengevaluasi hasil media
yang sudah dibuat
Mempublikasi informasi
dengan memberdayakan
semua stakeholders terkait

PELAKSA
NA

RENCANA AKSI: MONITORING EVALUASI DAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN
OUTPUT








Mekanisme
pengukuran
keberhasilan
Data dasar dan
data akhir
(kualitatif dan
kuantitatif)
pelaksanaan
komponen
pertanian kota
per RPJMD
Dokumentasi
hasil MonEv
Hasil capaian di
wilayah
pengelolaan
dapat dilaporkan
oleh kader

KEGIATAN
Sosialisasi Pertanian Kota
kepada seluruh pihak di DKI
Jakarta
Peningkatan kapasitas
multipihak dalam
mengembangkan alat MonEv
Pengembangan alat MonEv
Pembentukan Forum MonEv
pelaksanaan komponen
pertanian kota
Pelaksanaan hasil evaluasi (2
kali dalam setahun)
Pendokumentasian hasil MonEv
Pemutakhiran data secara
berkala pelaksanaan komponen
pertanian kota (1 kali dalam
setahun melalui pendataan
BPS)
Pemutakhiran data melalui
interaksi dan informasi dari
masyarakat dan berbagai pihak
dengan perangkat crowd source
Menciptakan tools yang bisa
digunakan oleh kader dalam
melakukan tugas monitoring
dan evaluasi secara langsung

PELAKSANA
UTAMA
DKPKP
Biro
Perekonomian
DKPKP
Biro
Perekonomian
Biro
Perekonomian
Biro
Perekonomian
DKPKP

45

Tahun
201822

Tahun
202327

Tahun
202830

OUTPUT

KEGIATAN

PELAKSANA
UTAMA

ke masyarakat.










Tersedianya web
based data dan
informasi
pelaksanaan 4
komponen
pertanian kota
Tersedianya peta
pelaku dan
kegiatan 4
komponen
pertanian kota
Tim pengelola
data dan
informasi
pertanian kota
Replikasi
pembelajaran
Pembuatan
media
(elektronik dan
cetak)

Melibatkan tokoh masyarakat
dan kelompok budidaya
masyarakat (seperti PKK dan
Karang Taruna)
Pengembangan konsep struktur
data dan informasi pertanian
kota
Pembuatan web based data dan
informasi pertanian kota
Pembentukan tim pengelola
web based data dan informasi
Konsultasi web based data dan
informasi kepada para pelaku
pertanian kota
Pemetaan pelaku dan kegiatan
pertanian kota yang
diintegrasikan dengan web
based data dan informasi
Launching web based data dan
informasi pertanian kota
Men