ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI (4)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI
KINERJA PT MAYORA INDAH DAN PT INDOFOOD
SUKSES MAKMUR PERIODE 2013 - 2017
Carolina Anggraeni
Universitas Trilogi

1. Latar Belakang Masalah
Situasi ekonomi yang ditandai dengan persaingan global sekarang ini
sangat mempengaruhi kelangsungan suatu mempengaruhi kelangsungan
usahanya dan mampu memenangkan persaingan dengan perusahaan lain.
Kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan usahanya dan dalam
memenangkan setiap persaingan sangat dipengaruhi oleh kondisi keuangan
perusahaan yang bersangkutan.
Perusahaan yang sedang berkembang ataupun mengalami pertumbuhan
tidak dapat hanya dilihat dari hasil ekspansi atau perkembangan gedung saja,
karena perusahaan tersebut dapat saja membiayai ekspansi melalui utang
perusahaan. Jika kita melihat hal tersebut dari sisi luarnya seperti gedung atau
tanah maka perusahaan tersebut tergolong perusahaan yang menguntungkan.
Jika kita melihat laporan keuangan perusahaan tersebut ternyata dapat baik atau
buruk. Untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan yang sebenarnya
perlu suatu analisis, sehingga dapat diketahui apakah kinerja perusahaan sudah

baik atau belum.
Alat yang sering digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan adalah
laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan objek analisis dari keuangan.
Ada tiga jenis laporan keuangan yang dapat dianalisa untuk menganalisis
kinerja keuangan, yaitu (1) neraca yang memberikan informasi mengenai
kekayaan, utang, dan modal, (2) laporan laba rugi, yang memberi informasi
mengenai aktivitas perusahaan, dan (3) laporan arus kas, yang memberi
informasi mengenai aliran kas masuk dan aliran kas keluar perusahaan.
Kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat dilihat dari analisis laporan
keuangan dengan membandingkan rasio – rasio laporan keuangan perusahaan
dengan perusahaan lain yang sejenis dalam periode yang sama.
Analisis tersebut sangat membantu manajemen dalam menilai kebijakan
yang telah dijalani perusahaan sehingga dapat membantu dalam pengambilan
keputusan untuk periode berikutnya. Selain itu, manajemen juga dapat
mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi keuangan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK MENILAI KINERJA PT MAYORA INDAH DAN PT INDOFOOD
PERIODE 2013 - 2017”.


2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kinerja keuangan pada PT. Mayora Indah Tbk dan PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk selama tahun 2013 sampai tahun 2017?
2. Berdasarkan analisis laporan keuangan pada PT. Mayora Indah Tbk dan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk selama tahun 2013 sampai tahun
2017, perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan yang terbaik?

3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. Mayora Indah Tbk dan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk selama tahun 2013 sampai tahun
2017.
2. Untuk mengetahui perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan
yang terbaik antara pada PT. Mayora Indah Tbk dan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk selama tahun 2013 sampai tahun 2017.

4. Hipotesis Penelitian
1. Diduga kinerja keuangan pada PT. Mayora Indah Tbk dan PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk menghasilkan kinerja yang sehat.
2. Diduga kinerja keuangan PT. Mayora Indah Tbk lebih baik dari kinerja
keuangan PT. Indofood.


5. Landasan Teori
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi mengenai keuangan
suatu perusahaan dalam satu periode tertentu, sehingga bisa
menggambarkan kinerja dari sebuah perusahaan. Dalam sebuah
perusahaan atau organisasi wajib memiliki laporan keuangan. Dibuat
satu bulan sekali, sehingga tahu tentang arus keuangan dari sebuah
perusahaan atau organisasi. Semua proses pemasukan, pengeluaran,
utang dan piutang harus tertulis semua di laporan keuangan.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan untuk memberikan sebuah informasi
mengenai posisi keuangan, arus kas dan kinerja dari perusahaan.
Sehingga dapat digunakan dalam sebuah laporan laba rugi perusahaan.
Laporan keuangan menunjukkan kewajiban yang harus dibayar, aset
perusahaan, pendapatan dan beban, kerugian dan keuntungan serta arus
kas.

3. Unsur – Unsur Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi
dan peristiwa lain yang diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok
besar menurut karakteristik ekonomi, yang merupakan unsur laporan
keuangan yaitu:
a. Unsur posisi keuangan
Unsur ini berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi
keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Masing – masing
unsur yang berkaitan dengan posisi keuangan tersebut
didefinisikan sebagai berikut:
1. Aktiva
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan
memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan dimasa depan.
2. Kewajiban
Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang
timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya
diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah

dikurangi semua kewajiban.
b. Unsur kinerja keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran
kinerja perusahaan disajikan pada laporan keuangan yang disebut
laporan laba rugi. Masing – masing unsur yang berkaitan dengan
kinerja perusahaan tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Penghasilan (income)
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal.
2. Beban (expense)
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya
aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada
penanam modal.
4. Bentuk Laporan Keuangan
a. Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi
mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas)
perusahaan pada saat tertentu.
b. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan
informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba selama periode tertentu.
c. Laporan arus kas
Laporan arus kas dibuat untuk menunjukkan aliran masuk dan
keluar kas perusahaan pada periode tertentu, dan sebagai indikator
jumlah arus kas di periode yang akan datang. Laporan arus kas juga
digunakan sebagai salah satu alat pertanggungjawaban arus kas
masuk dan keluar selama periode pelaporan. Alur kas masuk dapat
dilihat dari hasil atau pendapatan kegiatan operasional atau
pinjaman. Alur kas keluar dapat dilihat dari beban biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan investasi dan operasional.
5. Pemakai Dan Kebutuhan Informasi
Pemakai laporan keuangan meliputi para investor dan calon
investor, kreditur (pemberi pinjaman), pemasok, kredit usaha lainnya,

pelanggan, pemerintah, karyawan, masyarakat dan stakeholders (para
pemegang saham).

B. Analisis Laporan Keuangan
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan
dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan
tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling
mungkin mengenai kondisi kinerja perusahaan pada masa yang akan
datang.
2. Metode Analisis Laporan Keuangan
Ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisis
laporan keuangan, yaitu:
a. Analisis horizontal adalah analisis dengan membandingkan laporan
keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan
diketahui perkembangannya.
b. Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis
hanya meliputi satu periode saja, yaitu dengan membandingkan
antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan

keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan
atau hasil operasi pada saat itu saja.
C. Analisis Rasio Keuangan
Analisis laporan keuangan terhadap suatu perusahaan digunakan
untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan
terutama bagi pihak manejemen. Hasil analisis dapat digunakan untuk
melihat kelemahan perusahaan selama periode waktu berjalan.

Sedangkan hasil yang cukup baik harus dipertahankan pada waktu
mendatang.
Dalam menganalisis dan menilai posisi keuangan dan potensi
perusahaan, langkah – langkah yang harus dilakukan adalah menghitung
rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas.
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek.
a. Current Ratio
Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban yang harus segera
dipenuhi dengan aktiva yang dimilikinya.

Current ratio dikatakan baik jika angka rasio ini lebih besar
dari 2. Semakin tinggi rasio ini semakin besar kemampuan
perusahaan dalam menjamin setiap rupiah utang – utangnya
dengan jaminan aktiva lancarnya.
Current Ratio =

Aktiva Lancar
Utang Lancar

b. Quick Ratio
Quick Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid .
Quick Ratio =

Aktiva Lancar−Persediaan
Utang Lancar

c. Cash Ratio
Cash Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan
kas yang tersedia dan efek (surat berharga) yang dapat segera
dicairkan.
Cash ratio ini dikatakan bagus jika angka rasio lebih dari
angka minimal 2. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin
semakin kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia.
Cash Ratio =

Cash+Efek

Utang Lancar

2. Rasio Leverage
Ratio leverage mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh
pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan
tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa
jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan
indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank).
a. Total Debt To Capital Assets Ratio


Total debt to capital assets ratio digunakan untuk setiap
rupiah aktiva perusahaan yang dijadikan jaminan keseluruhan
kewajiban atau utang. Total debt to capital assets ratio dikatakan
bagus jika angka rasio lebih kecil atau sama dengan 1.
Semakin tinggi rasio ini menunjukkan total utang lebih
besar dari total aktiva, sehingga semakin beresiko bagi
perusahaan dan kreditur. Semakin rendah angka rasio ini
menunjukan total utang perusahaan lebih rendah dari total aktiva
yang dimiliki perusahaan.
Total Debt To Capital Assets Ratio =

Total Utang

Jumlah Aktiva

b. Total Debt To Equity Ratio
Total Debt To Equity Ratio digunakan untuk mengukur
bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk
keseluruhan kewajiban atau utang. Total debt to equity ratio
dikatakan bagus jika angka rasio lebih kecil atau sama dengan 1.
Semakin kecil angka rasio ini semakin baik bagi
perusahaan, sebab total utang perusahaan dapat dijamin dengan
modal sendiri.
Total Debt To Equity Ratio =

Total Utang

Jumlah Modal Sendiri

c. Times Interest Earned Ratio
Times Interest Earned Ratio digunakan untuk mengukur
besar jaminan keuntungan yang digunakan untuk membayar
bunga kewajiban jangka panjang.
Rasio ini dikatakan bagus jika angka rasio lebih dari 2 kali.
Rasio ini dikatakan semakin baik apabila semakin tingi angka
rasio, sebab perusahaan dapat menjamin bunga utang dengan
laba usahanya.
Times Interest Earned Ratio =

EBIT

Bunga Kewajiban Jangka Panjang

3. Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan
menggunakan sumber daya yang dimiliki.
a. Working Capital Turnover
Working Capital Turnover digunakan untuk mengukur
kemempuan modal kerja yang berputar pada suatu siklus kas
yang terdapat di perusahaan. Semakin besar rasio ini menunjukan
perusahaan tersebut sudah memanfaatkan modal kerja dengan
efisien dan efektif.
Working Capital Turnover=

Penjualan Netto

Aktiva Lancar−Utang Lancar

b. Total Assets Turnover
Total assets turnover digunakan untuk mengukur
kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang
berputar pada suatu periode atau kemampuan modal yang
diinvestasikan untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi angka
rasio ini berarti pengelolaan asset perusahaan semakin baik.
Total Assets Turnover=

Penjualan Netto
Total Aktiva

c. Receivable Turnover
Receivable turnover dipakai untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mengelola dana yang tertanam dalam piutang
yang berputar pada suatu periode waktu.
Semakin tinngi angka rasio ini berarti pengelolaan dana
yang tertanam dalam piutang semakin baik. Untuk industri hotel
dan travel service mepunyai limit kredit 30 hari, maka perputaran
piutang dikatakan bagus jika angka rasio minimal 12 kali.
Receivable Turnover=

Penjualan Netto

Piutang Rata−Rata

d. Fixed Asset Turnover
Fixed Asset Turnover dipakai untuk mengukur perputaran
aktiva tetap dalam perusahaan. Semakin besar angka rasio ini
semakin baik bagi perusahaan karena perusahaan semakin efisien
dalam menggunakan aktiva tetapnya.
Fixed Asset Turnover =

Penjualan Netto

Aktiva Tetap Netto

4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan
penjualan,aktiva maupun laba dan modal sendiri.
a. Net profit margin
Net profit margin digunakan untuk mengukur keuntungan
netto atau laba bersih per rupiah penjualan. Semakin besar angka
rasio ini semakin besar keuntungan netto dari setiap satuan uang
penjualan.
Net Profit Margin =

Laba Bersih Setelah Pajak EAT

b. Rate of return on total assets (ROA)

Penjualan Netto

Rate of return on total assets digunakan untuk mengukur
kemampuan menejemen perusahaan dalam mengelola modal
perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bagi semua investor.
Semakin tinggi angka rasio ini semakin baik kondisi suatu
perusahaan, yang berarti perusahaan dalam mengelola modal
perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
berjalan efektif.
ROA =

EBIT

Total Aktiva

c. Rate of return on equity (ROE)
Rate of return on equity digunakan untuk mengukur
kemampuan dari modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan
bagi pemegang saham. Semakin besar angka rasio ini semakin
baik, karena menguntungkan bagi pemilik modal sendiri atau
pemegang saham perusahaan.
ROE =

Laba Bersih Setelah Pajak EAT
Jumlah Modal Sendiri

d. Rate of return on investment (ROI)
Rate of return on investment digunakan untuk mengukur
kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan keuntungan bersih. Semakin besar angka
rasio ini maka semakin efektif suatu perusahaan dalam mengelola
asset, yang akhirnya semakin menguntungkan bagi pemegang
obligasi dan saham perusahaan.
ROI =

Laba Bersih Setelah Pajak EAT
Jumlah Aktiva

6. Metode Penelitian
1. Jenis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data
sekunder yang meliputi:
• Laporan keuangan (neraca) PT. Mayora Indah Tbk dan PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk pada periode 2013 – 2017.
• Laporan laba – rugi PT. Mayora Indah Tbk dan PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk pada periode 2013 – 2017.
• Laporan arus kas PT. Mayora Indah Tbk dan PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk pada periode 2013 – 2017.
2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk memperoleh data antara lain sebagai
berikut:
▪ Library Study (Study Kepustakaan)
Penulis melakukan pengumpulan data dengan membaca literature,
sumber – sumber bacaan, serta sumber – sumber tertulis lainnya
yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi
ini.
▪ Field Research (Penelitian Lapangan)
Data yang digunakan dalam analisa ini adalah laporan keuangan
PT. Mayora Indah Tbk pada periode 2013 – 2016 yang diambil dari
situs www.mayoraindah.co.id dan laporan keuangan PT. Indofood
Tbk pada periode 2013 – 2016 yang diambil dari situs
www.indofood.com.
3. Metode Analisis
Untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini, maka penulis
menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan analisis rasio
keuangan sebagai berikut :
a. Analisis Likuiditas
Analisis ini dimaksudkan untuk melihat posisi financial perusahaan
atau sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kewajiban
finansialnya yang harus segera dipenuhi. Analisis ini meliputi:
Current Ratio =

Cash Ratio =

Aktiva Lancar
Utang Lancar

Cash+Efek

Utang Lancar

Quick Ratio =

Aktiva Lancar−Persediaan
Utang Lancar

b. Analisis Leverage
Total Debt To Capital Assets Ratio =

Total Debt To Equity Ratio =

Jumlah Aktiva

Total Utang

Jumlah Modal Sendiri

Times Interest Earned Ratio =

c. Analisis Aktivitas

Total Utang

EBIT

Bunga Kewajiban Jangka Panjang

Working Capital Turnover=

Fixed Asset Turnover =

Receivable Turnover=

Penjualan Netto

Aktiva Lancar−Utang Lancar

Penjualan Netto

Aktiva Tetap Netto

Penjualan Netto

Piutang Rata−Rata

Total Assets Turnover=

Penjualan Netto
Total Aktiva

d. Analisis Profitabilitas
ROE =

Laba Bersih Setelah Pajak EAT

ROI =

Laba Bersih Setelah Pajak EAT

Jumlah Modal Sendiri

ROA =

Jumlah Aktiva

EBIT

Total Aktiva

Net Profit Margin =

Laba Bersih Setelah Pajak EAT
Penjualan Netto

7. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai hal-hal yang
dibahas dalam penulisan ini, maka sistematika penulisannya terdiri dari
beberapa bab dan sub bab yang secara rinci adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULAUAN
Merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Merupakan landasan teori yang berisi tentang pengertian dan fungsi
manajemen keuangan, fungsi, pengertian laporan keuangan, bentuk-bentuk
laporan keuangan, pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan,
tujuan laporan keuangan, karekteristik kualitatif laporan keuangan, pengertian
kinerja keuangan, analisis rasio keuangan, jenis-jenis rasio keuangan,

pengertian dan fungsi pembelanjaan perusahaan, serta kerangka pikir dan
hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Merupakan metode penelitian yang berisi tentang metode pengumpulan
data, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan definisi operasional.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Merupakan bab yang berisi tentang sejarah singkat perusahaan yang
diteliti, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab serta bagaimana proses
penyaluran barang dagangan pada perusahaan tersebut.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Merupakan analisis data dan pembahasan yang berupa laporan keuangan,
perhitungan rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio
profitabilitas.
BAB VI PENUTUP
Penutup merupakan bab yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

8. Daftar Pustaka
1)

2)

3)

4)

5)
6)
7)
8)
9)

Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case
Study of Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12).
Journal of Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.
Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital
Asset Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in
Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange.
American Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1,
No. 3, 2015, pp. 184-189
Kisman, Z. Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of
Theories and Evidence. Transylvanian Review. Vol XXIV, No.
08,2016.
Liani, Novita. 2017. “Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi
Kondisi Financial Distress Dengan Metode Diskriminan Pada
Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012 – 2015”. Jakarta: Universitas Trilogi.
https://repository.usd.ac.id/2637/2/022214126_Full.pdf
http://eprints.ums.ac.id/26854/1/Halaman_Depan.pdf
http://rocketmanajemen.com/definisi-laporan-keuangan/
https://ukirama.com/id/blogs/5-jenis-laporan-keuangan-dalamakuntansi-yang-harus-anda-ketahui
https://shelmi.wordpress.com/2009/03/04/rasio-%E2%80%93-rasiokeuangan-perusahaan