Upaya Membangunkan Raksasa Ekonomi yang
Edisi 1 ǀ Januari-Februari 2018
M E. MAGAZINE
ARIKULTUR
Informatif dan Aktual
KJA Untuk Indonesia
Fluktuasi Harga Barramundi Landai "Sciences Business Forum" IPB
Bahas Usaha Udang Lobster
Upaya Membangunkan Raksasa Ekonomi yang Tertidur
EDISI I 2018 || M ARIKULTUR 3
E DITORIAL
Salam Marikultur,
M ARIKULTUR
E. MAGAZINE
Lega sekali rasanya, setelah melalui proses panjang E. M agazine
M arikultur Informatif dan Aktual dapat hadir ke tengah-tengah pembaca. Majalah ini diharapkan mampu menjadi sumber informasi untuk stakeholder
bidang akuakultur, khususnya marikultur. Setiap edisi E. M agazine DEWAN REDAKSI M arikultur akan memaparkan secara konprehensif komoditas
Rokhmin Dahuri perikanan laut yang hangat diperbincangkan dan menjadi peluang
Coco Kokarkin Sutrisno usaha yang perlu dikembangkan dalam peningkatan sumber ekonomi
bangsa. Pilihan majalah elektronik agar kami dapat menyampaikan PEMIMPIN REDAKSI berita dengan sasaran pembaca lebih luas, serta dapat diperoleh secara gratis dan dinikmati kapan dan dimana saja oleh pembaca
Muhibbuddin Koto melalui gadget-nya.
REDAKTUR Sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar dunia, Indonesia
mempunyai potensi marikultur terbesar dunia diperkirakan mencapai Nanang S. Sukarya 100 juta ton.Namun sayangnya produksi marikultur tahun 2017 baru
REPORTER mencapai 10,5 juta ton saja atau baru sekitar 10% dari potensi yang
ada, ini pun masih didominasi oleh rumput laut sebesar 9,8 juta ton. Diana Sisanya sekitar 700 ribu ton terdiri dari kerapu, barramundi, bawal
Mohar Syarif bintang, kekerangan, bandeng dan kelompok crustacea (udang,
lobster, kepiting dan rajungan). DESAIN & LAYOUT Pada edisi perdana ini kami mengangkat Topik Utama "Budidaya
Eka Fitriyani Barramundi; Upaya Membangunkan Raksasa Ekonomi yang
Tertidur". Produksi barramundi dunia tahun 2017 sekitar 90 ribu ton, MARKETING produksi Indonesia masih 2 ribu ton (2,2% produksi dunia). Ini angka
Fitri Dahlia yang sangat kecil bila dibandingkan dengan Malaysia yang sudah
berproduksi sebesar 32 ribu ton (35,6% produksi dunia). Dari fakta ini mempertegas bahwa prospek marikultur sangat besar. Apabila dikelola secara professional, menggunakan sains dan teknologi serta manajemen yang inovatif, usaha marikultur dapat menjadi salah satu sektor unggulan yang dapat berkontribusi bagi kemajuan perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
E. M agazine M arikultur tampil untuk mendorong kemajuan sektor perikanan budidaya khususnya marikultur. Beragam rubrik dengan bermacam pembahasan terkait industri barramundi akan dipaparkan dan dibahas oleh para ahli dan praktisi yang kompeten dibidangnya.
Kemudian perkenankan kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan sehingga penerbitan E.
ALAMAT REDAKSI M agazine M arikultur ini dapat terealisasi. Kami menyadari pada edisi
perdana ini masih mempunyai banyak kekurangan di sana-sini. Oleh Wisma Iskandarsyah Blok A No. 10 karena itu saran dan kritik dari pembaca sekalian sangat kami harapkan
Jl Iskandarsyah Raya Kav 12–14 untuk perbaikan di edisi mendatang. Kebayoran Baru, Jakarta 12160 Tlp. 021-29641403 Akhir kata kami berharap semoga kehadiran majalah ini dapat
Fax. 021 29641499 bermanfaat bagi kita semua.
Web: admin@indoagribiz.com Website: indoagribis.com
Selamat membaca,
Pemimpin Redaksi
4 M ARIKULTUR || EDISI I 2018
D AFTAR I SI
laporan utama
6 Upaya Membangunkan Raksasa Ekonomi
yang Tertidur
kata pakar
15 Menguak Potensi Marikultur Nasional kebijakan
20 Menebar Barramundi di Keramba Ala Norwegia
23 Benih dan Pakan Pun Disiapkan Profil
25 Hasanuddin Atjo: Dari Bisnis, Penemu Teknologi Supra Intensif, Hingga
Konsultan FAO
peluang
27 Mengulik Bisnis Seksi Barramundi teknologi
33 KJA Untuk Indonesia
32 Pemerintah Perlu Lakukan Selective Breeding Barramundi
advertorial
38 Catatan Kaum Marginal
39 Aquatec Perkuat Budidaya Offshore Nasional dengan KJA Offshore
51 Pertemuan MAI-Dirjen PDSPKP Hasilkan Diskusi Akuakultur Bulanan
MOmen
Konsultasi
41 MAI Minta Permen-KP yang Kontraproduktif Dicabut
54 Soal Lobster, Perlu Peningkatan Teknik Budidaya dan Peraturan Penangkapan Bukan
43 Dengan Beberapa Catatan, Cantrang
Pelarangan
Diizinkan Melaut Kembali
45 Mengupas Polemik Cantrang
pasar
47 " Sciences Business Forum" IPB Bahas
56 Usaha Udang Lobster Fluktuasi Harga Barramunddi Landai
49 Ri buan Nemo dan Kuda Laut Dilepas di Perairan Lampung
EDISI I 2018 || M ARIKULTUR 5
LAPORAN UTAMA
Upaya Membangunkan Raksasa Ekonomi yang Tertidur
Jauh panggang dari api, cita-cita menjadi produsen barramundi
terbesar dunia masih sebatas mimpi
MARIKULTUR –– Seperti lirik dalam lagu Koes Plus; pernah dilirik serius sebagai aset pembangunan “orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu
nasional. Diungkap Menteri Kelautan dan Perikanan dan batu jadi tanaman. Itulah Indonesia. Kekayaan
tahun 2001-2004, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, bahwa alam yang melimpah ruah harusnya bisa menjadi
sektor marikultur memiliki potensi produksi lestari aset untuk membuat rakyatnya lebih sejahtera.
sekitar 60 sampai 100 juta ton/tahun (terbesar Namun sayangnya segala potensi yang ada masih
di dunia). Jika dikalkulasikan secara ekonomi banyak yang belum berkembang, tak terkecuali
langsung (on farm) nilainya lebih dari 120 milyar AS sektor marikultur.
per tahun. Dikonversi dalam rupiah nilainya bisa Ada salah satu sektor yang dapat menjadi raksasa
mencapai 1.440 triliun rupiah setara dengan lebih pembangunan yang saat ini masih tertidur. Raksasa
setengah APBN (Anggaran Belanja Negara Nasional) itu adalah marikultur, sektor yang selama ini tidak
2018 sekitar 2.220,7 triliun rupiah.
6 M ARIKULTUR || EDISI I 2018
KJA Offshore barramundi
Senada dengan Rokhmin, praktisi marikultur luar biasa besarnya, seru Rokhmin. Lalu langkahnya Muhibbuddin Koto yang akrab disapa Budhy,
ke mana?
mengatakan jika potensi marikultur Indonesia Berkaca pada Norwegia yang berhasil sedikitnya mencapai 60 juta ton, yang terdiri dari
mengembangkan salmon, harusnya dengan
45 juta marine, dan 15 juta coastal aquaculture atau limpahan potensi yang ada, Indonesia mampu secara keseluruhan bisa dianggap marikultur. Kalau
membangun salah satu komoditas menjadi rata-rata harga komoditas marikultur diasumsikan
kekuatan besar. Budhy meyakini barramundi Rp 50.000 per kg saja dikali 60 juta ton, maka
merupakan salah satu komoditi marikultur yang hasilnya bisa Rp 3.000 triliun, ungkap Budhy, angka
bisa jadi prioritas. Para praktisi marikultur lainnya ini bisa melebihi APBN kita saat ini.
rasanya juga sepakat, jika barramundi (kakap putih), Hitung-hitungan di atas kertas, memperlihatkan
mampu menjadi salmonnya Indonesia. bagaimana sektor marikultur adalah raksasa
Alasannya kenapa barramundi di gadang gadang ekonomi yang masih tertidur sampai saat ini. Karena menjadi raksasa marikultur, didasarkan pada aspek kenyataannya, produksi marikultur (budidaya
pasar. Dalam hal ini barramundi memiliki pasar laut) Indonesia masih jauh dari hitungan angka
yang luas misalnya untuk Australia, Singapura, di atas kertas. Rokhmin mengungkapkan sampai
Hongkong, USA, Timur Tengah dan Eropa. saat ini baru 350 ribu hektar atau 1,5% wilayah
Bukti lainnya adalah ikan ini telah dibudidayakan yang sudah termanfaatkan. Hal ini juga diakui
di beberapa negara seperti Australia, Iran, Perancis, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dalam
Amerika, (Hawaii, Massachusetts) Israel. Bahkan hal ini Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang
juga di Asia seperti Thailand, Vietnam, Filipina, menyebut potensi pemanfaatan lahan yang ada
Malaysia, dan Indonesia.
untuk sektor marikultur baru sekitar 325 ribu hektar. Disebutkan thefishsite.com, barramundi sudah Artinya peluang investasi dan bisnis untuk
mulai dibudidayakan sejak 1970-an di Thailand dan menciptakan lapangan pekerjaan, memacu
menyebar dengan cepat ke seluruh Asia Tenggara. pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan
Di antara atribut yang membuat barramundi calon kesejahteraan rakyat di sub-sektor marikultur masih
ideal untuk dibudidayakan adalah spesies yang
EDISI I 2018 || M ARIKULTUR 7
LAPORAN UTAMA
relatif kuat yang mentolerir
Sementara itu berdasarkan
kepadatan dan memiliki toleransi
data yang dikeluarkan
fisiologis yang luas. Selain itu
Kementerian Kelautan dan
fekunditas ikan betina spesies ini
Perikanan (KKP), diakui produksi
juga sangat tinggi, sehingga untuk barramundi hasil budidaya ketersediaan produksi benih
di Indonesia memang sangat
harusnya tidak menjadi masalah.
kecil. Namun KKP dalam hal ini
Dari sisi pasar maupun
Direktorat Jenderal Perikanan
aspek biologis tidak diragukan
Budidaya (DJPB) mengklaim
lagi komoditas barramundi
dalam sepuluh tahun terakhir
patut diperhitungkan sebagai
produksi barramundi trennya
raksasa marikultur yang
mengalami kenaikan rata-rata 4
harus dikembangkan. Namun
persen.
sayangnya produksi barramundi
KKP menyebut, dalam lima
nasional masih harus digenjot tahun terakhir, misalnya, produksi Muhibbuddin Koto, Praktisi Marikultur agar dapat menjadi raksasa
kesabaran, dan kekuatan ekonomi sungguhan.
barramundi hasil budidaya
sebesar 6.198 ton. Pada 2013 naik
finansial yang cukup untuk dapat
menjadi 6.735 ton. Namun pada
mengembangan bisnis ini.
Produksi Anjlok
Senada dengan Agus, saat Jauh panggang dari api,
tahun 2014 turun menjadi 5.447
dimintai keterangan oleh Redaksi cita-cita menjadi produsen
ton dan naik menjadi 6.558 ton
E-Magazine Marikultur, Radja barramundi terbesar dunia
pada 2015. Dan pada tahun 2016
Pasaribu salah satu anggota masih sebatas mimipi. Budhy
turun kembali menjadi 5.545 ton
family owner Fega Marikultura memperkirakan, berdasarkan
(DJPB KKP).
mengungkapkan, Karena data yang ia himpun dari sumber
Berbeda dengan KKP, mau
banyak investasi dalam bentuk terpercaya, menunjukan kalau
tidak mau harus diakui, tahun
pioneering, yang mana very long produksi barramundi tahun 2017
2017 angka produksi barramundi
term investment, akhirnya Fega lalu kurang dari 2.000 ton.
anjlok dari tahun tahun
mengalami gangguan cashflow Perhitungannya adalah
sebelumnya. Bahkan ada dua
dan sementara menutup bisnis saat ini tinggal 4 farm besar
farm besar barramundi yang juga
barramundinya, ungkap Radja. barramundi saja yang masih
terpaksa harus tutup di tahun
Padahal saat itu angka produksi beroperasi di Indonesia. Ia
sebelumnya. Sebut saja Fega
Marikultura dan Suri Tani Pemuka Fega Marikultur telah mencapai menyebut 4 farm besar tersebut,
hampir 900 ton di tahun terakhir Philip Seafood, Indomarine, Bali
(STP).
Agus Somamihardja praktisi
Barramundi, dan PT Metok Arjasa. marikultur dan perudangan Poin masalahnya adalah Diperkirakan masing- masing
karena bisnis ini memerlukan farm produksinya tidak sampai
nasional yang dulu sempat
investasi yang besar dan 500 ton/tahun, berkisar antara
bergabung di PT Suri Tani
memerlukan waktu lama (jangka 60–300 ton/tahun. Sehingga jika
Pemuka mengatakan, salah
panjang) untuk menghasilkan, ditotal tidak sampai 1.800 ton/
satu yang menyebabkan STP
sokongan financial menjadi tahun.
memilih menutup usaha
sangat penting. Hal ini lah yang Ditambah dari gabungan
budidaya barramundi karena
perlu disadari pemerintah, pembudidaya barramundi skala
dinilai budidayanya terlalu lama.
diperlukan insentif investasi bagi kecil yang masuk ke pasar lokal,
Pihak owner juga menganggap
pengusaha yang mau menggeluti dengan estimasi tidak lebih
barramundi bukan bisnis
bisnis di sektor ini. dari 20 ton per bulan atau 240
yang tepat untuk dijalani STP,
Radja mengungkapkan, ton per tahun. Jumlah produksi
ungkapnya.
bahwa kegiatan pioneering di barramundi 2017, hanya bergerak
Namun menurut Agus,
bidang usaha marikultur sangat di angka 2.000 ton berdasarkan
sebetulnya prospek barramundi
'capital incentive '. “Sebagai hitungan real .
masih sangat baik, hanya
saja diperlukan dedikasi,
perbandingan yang sering diambil
8 M ARIKULTUR || EDISI I 2018
Total Production by Major Producing Countries
Sumber: Global Aquaculture Alliance (Goal)
sekarang ini adalah Norway,
Hal ini menjadi pembelajaran
tahun ini.
yang mana pemerintah Norway
Membaca peta produksi sangat mendukung baik dari
bagi yang akan memulai
barramundi saat ini, harus diakui sisi akademik maupun finansial
investasi untuk pengembangan
Indonesia masih tertinggal oleh untuk pengembangan industri
barramundi.
negara ASEAN lainnya. Budhy akuakulturnya,
memaparkan, berdasarkan data Radja menceritakan, Fega
Strategi Mengejar Produksi
Global Aquaculture Alliance Marikultura sebetulnya telah
Kata orang bijak, yang berlalu
(GOAL) (lihat grafik), tampak merintis usaha budidaya
biarlah berlalu. Produksi yang
bahwa produksi Indonesia masih barramundi sejak tahun 90
anjlok pada 2017, janganlah
berada di peringkat ke-4 setelah an awal. Dalam perjalanan
menjatuhkan semangat untuk
Malaysia, Taiwan, dan Vietnam. untuk merintis usaha ini,
terus maju di masa mendatang.
Mantan GM Marikultur Perum Fega mengambil langkah-
Semua pihak yang terlibat harus
Perindo ini mengungkapkan langkah untuk membuat
bersama sama singsingkan
tidak ada perubahan yang berarti usaha ini terintegrasi vertikal
lengan baju, memasang strategi
dari tahun 1991 hingga 2018. secara menyeluruh dengan
untuk mengejar produksi
Berdasarkan grafik diperkirakan mengembangkan pembibitan
barramundi.
produksi barramundi kita sekitar (hatchery), budidaya off
Menurut Budhy, tidak
7.000 ton tahun 2017, padahal real shore (farming/grow out)
perlu muluk-muluk, idealnya
produksinya tidak sampai segitu, serta mengembangkan unit
Pemerintah mendorong setiap
tahun produksi barramundi
ungkapnya.
pengolahan (processing plant)
Saat ini, lanjutnya, produksi dengan standar keamanan
bisa naik 5.000 ton, sehingga
barramundi tertinggi masih pangan internasional (BRC
dalam 5-6 tahun Indonesia
dipegang Malaysia, diangka 32 Certified ).
mampu menjadi produsen
ribu ton, disusul Taiwan sekitar Fega Marikultura melakukan
utama barramundi dunia.
28 ribu ton, dan Vietnam sekitar semua itu dengan biaya sendiri
Upaya untuk meningkatkan
18 ribu ton, baru Indonesia 7 sehingga pada saat ekspansi
produksi sebetulnya juga telah
ribu ton (berdasarkan grafik). farming dimana pasar sudah
dilakukan KKP, melalui project
Lalu pertanyaannya, mampukah mulai lebih terbentuk, terbentur
KJA offshore untuk komoditas
Indonesia memproduksi 50 ribu dengan funding untuk investasi
barramundi, yang diharapkan
ton dalam 10 tahun ke depan? pengembangan selanjutnya.
mampu mendongkrak produksi
barramundi tembus 5.000 ton
Menjawab pertanyaan
EDISI I 2018 || M ARIKULTUR 9
LAPORAN UTAMA
tersebut, menurut Budhy, ton, jadi jika ada 7 lokasi maka secara matematis dan melihat
Indonesia bisa memperoleh potensi lahan yang ada tentu
produksi 70 ribu ton barramundi. tidaklah sulit. Namun secara
Hitungan sederhananya, praktis, saya kira butuh upaya
adalah setiap lokasi untuk keras dari stakeholder, terutama
dapat memproduksi 10 ribu pemerintah.
ton barramundi maka harus Meskipun begitu, Budhy
disiapkan paling tidak 200 hole masih yakin jika hal itu mungkin
KJA (Keramba Jaring Apung). Jika saja tercapai dengan semangat
ada 50 ton produksi per hole-nya, dan upaya dari semua pihak,
maka dari 200 hole akan diperoleh untuk bersama-sama bergerak.
produksi sebanyak 10 ribu ton. Salah satu langkah mengejar
Tujuh lokasi ini dikembangkan produksi, bisa diawali dengan
sudah menjadikan Indonesia memetakan lokasi. Menurut
sebagai produsen barramundi Budhy, banyak sekali lokasi
terbesar, tandas Budhy. yang sesuai untuk barramundi
Wajan Sudjja Ketua Abilindo, Asosiasi Pembudidaya Ikan Laut Indonesia
Tidak hanya bicara produksi, mulai dari Aceh hingga Papua.
perlu diingat multiplier effect Sebetulnya ada ratusan lokasi
(Lihat Tabel Parameter Pemilihan
dari peningkatan produksi yang dapat dijadikan lokasi
Lokasi)
Lima parameter pertimbangan barramundi akan memberikan potensial untuk budidaya
manfaat ekonomi yang luas. barramundi, namun saya ingin
pemilihan lokasi adalah rencana
Misalnya saja dari potensi menunjuk 7 lokasi tersebut
tata ruang wilayah, akses,
tenaga kerja, jika satu hole dapat terlebih dahulu, tandasnya.
infrastruktur dasar, kualitas
mempekerjakan 2 orang, berarti Sambil menunjukan pada
perairan, dan dukungan sosial
jika ada 200 hole di satu lokasi peta dan titik lokasi tersebut,
masyarakat. Tujuh lokasi tersebut
paling sedikit akan ada 400 orang Budhy menyebutkan 7 lokasi
memiliki semua parameter
tenaga kerja yang dibutuhkan. Ini tersebut. Antara lain Nusa Penida
yang diperlukan, sehingga pas
baru tenaga untuk usaha utama, Bali, Sumbawa, Konawe Selatan,
kalau kita jadikan lokasi sentra
belum termasuk tenaga di bidang Natuna, Karimun, Sumatera
budidaya barramundi, tegas
lain yang terkait dengan usaha Barat, dan Lampung. Saat ditanya
Budhy.
Ia pun mengkalkulasi hitungan utama tersebut, ujar Budhy. pertimbangan ia menyebut lokasi
Belum lagi secara ekonomis tersebut, ia pun menunjukkan
dari setiap lokasi tersebut.
berapa pendapatan yang tabel-tabel beberapa parameter.
Menurutnya, setiap lokasi bisa
di setting untuk produksi 10 ribu
bisa diperoleh dari produksi
Tabel Parameter Pemilihan Lokasi
1 2 3 4 5 6 7 Contoh Penentuan Prioritas Lokasi di 7 Daerah
1 Rencana Tata Ruang Wilayah ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ 1 (Nusa Penida, Bali) 2 (Sumbawa, NTB)
3 (Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara)
3 Infrastruktur Dasar
4 (Natuna, Kep. Riau) 5 (Karimun, Kep. Riau) 6 (Pesisir Selatan, Sumbar)
4 Kualitas Perairan
7 (Pesawaran, Lampung) 5 Dukungan Sosial Masyarakat
+++ ++++ (Sangat Baik) +++ (Baik)
6 Prioritas 1 2 4 3 5 4 3 ++ (Cukup)
10 M ARIKULTUR || EDISI I 2018 10 M ARIKULTUR || EDISI I 2018
permintaan pasar memang diperlukan waktu dikalikan 70 ribu ton, maka hasilnya bisa mencapai
budidaya yang lebih panjang mencapai 2,5 tahun. Rp 4,9 triliun.
Ia berharap ada benih hasil selective breeding seperti pada salmon. Jika dulu perlu waktu 8 tahun
Tantangan Produksi
budidaya untuk mencapai salmon ukuran 4,5 kg, Dari aspek lokasi untuk produksi bukanlah
kini dengan benih hasil selective breeding bisa masalah, namun sejumlah tantangan dalam
diperoleh salmon ukuran 4,5 kg dengan waktu produksi barramundi masih menghinggapi. Budhy
budidaya hanya 2,5 tahun.
menginformasikan, masalah budidaya barramundi Selain masalah benih, masih banyak yang ada saat ini umumnya ada 3 hal, yakni
tantangan produksi barramundi lain, mulai dari kestabilan biaya produksi, kualitas benih, dan
permodalan dan juga infrastruktur. KJA yang ada kualitas pakan.
tidak bisa dijadikan agunan ke bank, untuk masa Ia berharap pemerintah dapat membantu tiga
pemeliharaan yang panjang pembudidaya harus permasalahan pokok tersebut.Harus dicari cara
punya modal yang besar dan ini sulit dilakukan bagaimana menurunkan FCR/Feed Convertion
untuk pembudidaya dalam skala kecil, karena Rate dari 1,8 menjadi 1,2, SR/Survival Rate dari
panennya memerlukan waktu tahunan, ungkap 60% menjadi 80%, ini tugas pemerintah, untuk
Esther. Ditambahkan, hal ini belum lagi terkait memikirkan hal tersebut, pesan Budhy.
infrastruktur di lokasi-lokasi budidaya yang juga Lanjut dia, misalnya saja untuk masalah induk
masih jauh dari harapan.
saat ini menurut Budhy ketersediaan induk Untuk menarik minat investor untuk terjun dan barramundi yang dimiliki pemerintah jumlahnya
mau berinvestasi di budidaya barramundi tentunya masih sangat kecil. Dalam hal ini, Balai di Aceh,
harus ada kepastian usaha dari pemerintah. Batam, Situbondo, Lombok, Lampung, dan Ambon
Sehingga tanpa itu semua, bisa dikatakan mustahil jumlah indukan diperkirakan tidak lebih dari 300
untuk mencapai impian menjadi produsen ekor. Padahal untuk meningkatan produksi tentunya barramundi terbesar di dunia dalam 10 tahun ke ketersediaan induk unggul, sangat diperlukan untuk
depan. Padahal dari aspek pasar terbuka memperoleh benih yang memiliki pertumbuhan
luas, namun lagi lagi juga ada tantangan cepat.
untuk menggapainya. Ikut angkat bicara, Wajan Sudja Ketua Abilindo (Asosiasi Budidaya Ikan Laut
Aspek Pasar
Indonesia), untuk budidaya barramundi hingga Budhi Wibowo, Ketua Umum panen ukuran 2,5 kg saat ini dengan benih yang
Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan ada, waktu budidayanya masih terlalu lama
Pemasaran Produk Perikanan Indonesia yakni sekitar 2 tahun. Kata Wajan, dari
(AP5I) menyatakan, kalau ingin pernyataan yang disampaikan di Grup
mengembangkan pasar ekspor WA Marikultur Nasional, kalau
marikultur dalam jumlah dihitung dari segi bisnis, hitungan
yang besar maka harus bisa IRR (Internal Rate of Return) yang
bersaing dengan negara merupakan indikator untuk
lain dalam bentuk frozen . melihat tingkat efisiensi dari
Memang harga jual suatu investasi masih di bawah
dalam bentuk frozen 50% dengan payback period
akan lebih murah (jangka pengembalian modal
dibandingkan dengan investasi) juga cukup lama
ekspor dalam bentuk sekitar 6 tahun.
live atau fresh, namun Begitupun dengan
pasarnya sangat besar yang disampaikan Esther
dibandingkan pasar Satyono, Pemilik Ocean
untuk produk live . Selain Mitramas/Indomarine,
itu ekspor dalam bentuk
Budhi Wibowo, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I)
EDISI I 2018 || M ARIKULTUR 11
Peta lokasi potensial budidaya barramundi (tanda )
frozen lebih murah dan mudah dibandingkan dalam Budhi Wibowo saja yang memiliki gagasan untuk bentuk live atau fresh , ungkap Budhi.
marikultur nasional. Muhibbuddin Koto, sebagai Menurutnya, untuk dapat meningkatkan ekspor
Pengurus MAI (Koordinator Pengembangan komoditas marikultur, Indonesia harus bisa bersaing Marikultur) dan juga pengagas dari grup WA dengan negara lain. Oleh karena itu menurut
Marikultur Nasional, punya suara untuk menggenjot Budhi, perlu upaya untuk menurunkan harga
produksi barramundi.
pokok produksi. Upaya untuk menurunkan harga Budhy berharap, pemerintah dapat melakukan pokok produksi harus terus dilakukan terutama
upaya-upaya berikut untuk mewujudkan cita- melalui upaya untuk menghasilkan benih unggul
cita menjadi produsen barramundi terbesar di dan mencari formulasi pakan terbaik khusus
dunia. Pertama, Membentuk Komisi Barramundi untuk spesies marikultur tersebut. Selain itu
Indonesia. Kedua, susun rencana strategis setiap perlu penelitian untuk menekan tingkat kematian
5 tahun. Ketiga, lakukan mapping lokasi yang budidaya komoditas marikultur, tandas Budhi.
lebih terencana, bekerjasama dengan Pemda Ia optimis pasar marikultur masih sangat luas,
setempat menyesuaikan dengan RTRW. Keempat, dan bisa sebagai pengganti ikan hasil tangkapan
rangkul investor melalui forum Komisi Barramundi yang dari waktu ke waktu suplainya menurun.
Indonesia. Kelima, jalin komunikasi dengan Produk marikultur diharapkan lebih disukai
negara tujuan pasar. Keenam, kembangkan induk daripada hasil tangkap, karena langsung diolah/
berkualitas dan teknologi pembenihan, pendederan, dibekukan dalam kondisi yang sangat segar,
serta grow up . Ketujuh, kembangkan industri berbeda dengan hasil tangkapan yang sebagian
pengolahan, pakan, logistik, vaksin dan aspek besar memerlukan waktu dari waktu penangkapan
pendukung lainnya.
sampai bisa dilakukan pembekuan yang umumnya Tentunya ini semua harus didukung dengan dilakukan di daratan (land frozen ), ucap Budhi.
regulasi yang baik serta insentif untuk para investor agar tertarik untuk berinvestasi di sektor marikultur,
Strategi Barramundi
seru Budhy. Upaya apapun yang dilakukan tentunya Ketua AP5I mengatakan perlu mempersiapkan
tidak bisa dilakukan sendiri, perlu dukungan semua hulu terlebih dahulu. Sebab jika hulu sudah siap,
pihak untuk mewujudkan cita-cita menjadikan maka ia siap mempertemukan antara pembudidaya,
sektor marikultur besar dan menjadi raksasa dalam pakan, dan pengolah untuk bersinergi. Tak hanya
perekonomian nasional. [dia]
12 M ARIKULTUR || EDISI I 2018
EDISI I 2018 || M ARIKULTUR 13
14 M ARIKULTUR || EDISI I 2018 KATA PAKAR
MARIKULTUR –– Lima pekerjaan rumah utama yang belum
kunjung terselesaikan dalam mewujudkan cita-cita luhur Kemerdekaan NKRI adalah pengangguran, kemiskinan, kesenjangan antara kelompok penduduk kaya vs miskin yang sangat lebar, disparitas pembangunan antar wilayah (Jawa vs Luar Jawa, dan kota vs desa) yang sangat njomplang, dan rendahnya daya saing bangsa.
Pasalnya, bagaiamana pun baiknya kinerja makroekonomi seperti tingginya pertumbuhan ekonomi, rendahnya inflasi, dan relatif kecilnya rasio utang terhadap PDB tidak akan ada artinya.
Jika kita kelola dengan menggunakan inovasi IPTEK mutakhir, manajemen profesional, dan akhlak mulia, sejatinya kelima permasalahan utama bangsa di atas sebagian besar bisa diselesaikan melalui pembangunan ekonomi kelautan yang meliputi sebelas sektor: (1) perikanan tangkap, (2) perikanan budidaya, (3) industri pengolahan hasil perikanan dan seafood, (4) industri bioteknologi kelautan, (5) ESDM, (6) pariwisata bahari, (7) kehutanan pesisir (coastal forestry), (8) transportasi/ perhubungan laut, (9) sumber daya wilayah pulau-pulau kecil, (10) industri dan jasa maritim, dan (11) sumber daya kelautan non-konvensional.
Total nilai ekonomi sebelas sektor kelautan itu diperkirakan mencapai 1,33 trilyun dolar
AS per tahun atau 1,4 kali lipat PDB 2016 atau 7 kali lipat APBN 2016. Lapangan kerja yang bisa dibangkitkan dari sebelas sektor kelautan itu mencapai 45 juta orang atau 35,2 % total angkatan kerja.
Dari total potensi nilai ekonomi kelautan sebesar 1,33 trilyun dolar AS/tahun itu, potensi ekonomi sektor perikanan budidaya sekitar 200 milyar dolar AS/tahun (15%). Sedangkan, potensi ekonomi sektor perikanan tangkap hanya sekitar 15 milyar dolar AS/tahun (1,1%). Sektor perikanan budidaya mencakup: (1) perikanan budidaya di laut (mariculture), (2) perikanan budidaya di perairan payau/ tambak (coastal aquaculture), dan (3) perikanan budidaya di perairan tawar atau darat seperti di danau, waduk, sungai, kolam, sawah (minapadi), akuarium, dan wadah lainnya.
Prospek dan Tantangan Marikultur
Apabila dikelola secara professional, menggunakan sains dan teknologi serta manajemen yang inovatif, inklusif, dan ramah lingkungan; sub-sektor marikultur bukan hanya bakal berkontribusi secara signifikan bagi kemajuan perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarkat, tetapi juga bisa menjadi salah satu sektor unggulan (leading sector) yang dapat menghela Indonesia menjadi negara maju, sejahtera, dan berdaulat. Sebab, sebagai
negara kepulauan terbesar di dunia yang tiga perempat wilayahnya berupa laut, Indonesia memiliki potensi produksi marikultur terbesar di dunia, sekitar 60 juta ton/tahun.
Usaha marikultur bukan hanya menghasilkan sumber pangan protein berupa berbagai jenis ikan, kekerangan (moluska), dan crustacean (udang, lobster, kepiting, rajungan, dan lainnya). Tetapi juga sumber bahan baku bagi industri farmasi, kosmetik, perhiasan (seperti kerang mutiara), cat, film, biofuel, dan ratusan jenis industri lainnya, yang berasal dari micro algae, macro algae , avertebrata, dan biota (organisme) laut lainnya.
Bahkan, dalam dekade terakhir Tiongkok sudah berhasil membudidayakan padi di perairan laut pesisir. Dengan perkataan lain, ke depan usaha marikultur juga bisa menghasilkan sumber pangan karbohidrat. Sementara itu, permintaan (demand) manusia, baik di Indonesia maupun pada tataran global, terhadap ikan, seafood, dan produk-produk marikultur lain seperti tersebut akan terus meningkat, seiring dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dunia.
Tidak hanya memiliki
Menguak Potensi Marikultur Nasional
Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, MS*
prospek cerah saja, namun
development ). sektor marikultur juga memiliki
pada umumnya yang terkalahkan.
Ketiga, infrastruktur, tantangan dan permasalahan
Dengan kata lain, kepastian
aksesibilitas, dan konektivitas yang penghambat kinerja
dan keberlanjutan berusaha
antara sentra kawasan marikultur pembangunan sub-sektor
marikultur menjadi sangat riskan.
dengan daerah konsumen marikultur.
Kedua, sebagian besar (lebih
(pasar) dalam negeri maupun Pertama, adalah bahwa sub-
dari 65%) usaha marikultur
pelabuhan ekspor kurang sektor marikultur belum secara
sampai sekarang masih bersifat
memadai. Keempat, ketersediaan resmi dianggap sebagai salah
tradisional. Dalam pengertian,
benih, bibit, peralatan dan satu sektor pengguna ruang
usahanya masih mengandalkan
mesin marikultur (termasuk KJA pembangunan dalam sistem
benih atau bibit dari alam,
berbahan HDPE), dan sarana RTRW nasional. Akibatnya,
tidak memenuhi skala ekonomi
produksi lainnya yang berkualitas ketika terjadi konflik penggunaan
sehingga keuntungannya kecil
tinggi dan harganya relatif murah ruang wilayah pesisir dan
(tidak mensejahterakan pelaku
masih kurang mencukupi. lautan dengan sektor-sektor
usaha), tidak menggunakan
Kelima, harga jual hasil panen pembangunan lainnya (seperti
teknologi budidaya mutakhir,
usaha marikultur pada umumnya industri, pertanian, pemukiman,
tidak menerapkan manajemen
masih fluktuatif, dan posisi tawar perkotaan, pariwisata, dan
rantai pasok terpadu, dan tidak
pembudidaya marikultur lebih pertambangan), sektor marikultur berkelanjutan (sustainable
taat pada azas pembangunan
rendah dari pada pembeli (buyers) Keenam, pencemaran perairan laut, baik akibat buangan limbah dari aktiitas manusia di daratan maupun di lautan.
Ketujuh, Perubahan Iklim Global beserta segenap dampak negatifnya, seperti pemasaman laut (ocean acidification), suhu laut yang semakin meningkat,
dan anomali iklim. Kedelapan, kebijakan KKP dalam tiga tahun terakhir kurang begitu kondusif
bagi kemajuan marikultur.
Agenda Pembangunan
Supaya sub-sektor marikultur mampu membuka lapangan kerja yang luas, menghasilkan pertumbuhan ekonomi tinggi yang berkualitas (inklusif), dan meningkatkan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan (sustainable), kita mesti melaksanakan empat agenda pembangunan berikut.
Pertama, revitalisasi seluruh usaha marikultur yang ada (existing mariculture businesses ). Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan
produktivitas, efisieni, dan keberlanjutan (sustainability) dari seluruh bisnis marikultur
EDISI I 2018 || M ARIKULTUR 15
KATA PAKAR
yang ada. Sehingga, keuntungan usahanya dapat yang menguntungkan pembudidaya dan terjangkau mensejahterakan pelaku usaha (termasuk karyawan) oleh konsumen (sesuai nilai keekonomian), dan budidaya, yakni minimal 300 dolar AS (sekitar Rp 4
keberlanjutan usaha seluruh mata rantai sistem juta)/orang/bulan secara berkelanjutan. Angka ini
bisnis marikultur.
dihitung berdasarkan pada garis kemiskinan Bank Untuk menghindari ekses negatif dari usaha Dunia (2014). Yakni seseorang digolongkan sejahtera
marikultur, kita harus memastikan, bahwa pakan (tidak miskin), bila pengeluarannya lebih besar dari
tambahan (pelet) semaksimal mungkin dapat
2 dolar AS per hari. Mengingat bahwa ukuran rata- dikonsumsi oleh ikan atau organisme lainnya yang rata keluarga Indonesia di pedesaan adalah 5 orang
kita budidayakan, sehingga tidak menimbulkan (ayah, ibu, dan 3 anak) dan yang bekerja hanya
limbah pakan yang acap kali mengakibatkan ayah atau ibunya saja. Maka, pendapatan minimal
pencemaran perairan sekitarnya. Selain itu, kita sebuah keluarga sejahtera adalah 2 dolar AS/hari ×
harus hati-hati jangan sampai ikan atau organisme
30 hari/bulan × 5 orang = 300 dolar AS/orang/bulan. lain yang kita budidaya lepas ke perairan sekitarnya. Untuk dapat mencapai target tersebut, seluruh
Hal ini untuk menghindari dampak negatif dari unit usaha marikultur harus memenuhi skala
invasi spesies asing yang dapat mengganggu ekonomi (economy of scale), yakni ukuran unit usaha
keseimbangan ekosistem perairan setempat. yang dapat menghasilkan pendapatan bagi pelaku
Kedua, berupa ekstensifikasi (perluasan) usaha usaha minimal Rp 4 juta/orang/bulan. Setiap unit
marikultur di wilayah perairan laut baru yang usaha harus menggunakan teknologi mutakhir yang
cocok untuk usaha marikultur. Untuk meratakan
ramah lingkungan dan menerapkan Best Aquaculture pembangunan, pusat-pusat pertumbuhan Practices (BAP). BAP meliputi: (1) pemilihan lokasi
ekonomi, dan kesejahteraan rakyat, sebaiknya usaha yang tepat, (2) penggunaan bibit atau benih
program ekstensifikasi ini diprioritaskan ke unggul (bebas penyakit, tahan terhadap serangan
luar Jawa. Sangat baik, bila wilayah-wilayah penyakit, dan cepat tumbuh), (3) pemberian pakan
perbatasan kita makmurkan dengan beragam berkualitas, (4) pengelolaan kualitas air, (5) tata letak, usaha marikultur beserta segenap industri hulu desain, dan konstruksi media budidaya (cage nets,
dan hilir nya. Sehingga, bersama pengembangan floating nets, line nets, sea ranching, dan lainnya)
sektor-sektor ekonomi lainnya (seperti perikanan secara benar, (6) pengendalian hama dan penyakit,
tangkap, pertanian tanaman pangan, hortikultura, (7) biosecurity, dan (8) luas areal dan intensitas
perkebunan, peternakan, industri industri teknologi budidaya tidak melampaui daya dukung
pengolahan berbasis SDA, manufakturing, lingkungan wilayah setempat.
pertambangan dan energi, dan pariwisata), Selain itu, kita harus menerapkan pendekatan
marikultur dapat membangun sabuk kemakmuran sistem rantai suplai (hatchery dan pabrik pakan –
(prosperity belt ) yang melingkari wilayah NKRI, dari pembesaran – industri pasca panen – pasar) secara
Sabang hingga Merauke dan dari Miangas ke Rote. terintegrasi. Pendekatan ini sangat penting untuk
Prosperity belt ini diyakini juga akan membantu menjamin stabilitas harga jual produk akuakultur
terbangunnya security belt (sabuk hankam) yang
16 M ARIKULTUR || EDISI I 2018 16 M ARIKULTUR || EDISI I 2018
push development”, yakni: (1) unit usahanya harus budidaya. Sebagai negara dengan keanekaragaman
besar supaya memenuhi economy of scale (skala hayati perairan (aquatic biodiversity) tertinggi di
ekonomi) nya; (2) menggunakan teknologi mutakhir dunia mestinya Indonesia sudah membudidayakan
(state of the art technology ); (3) menerapkan banyak biota perairan. Namun, hingga 2014 kita
integrated supply chain management system baru berhasil membudidayakan tidak lebih dari
(sistem manajemen rantai pasok terpadu) yang
25 spesies. Sementara, Tiongkok dengan potensi dapat memastikan stabilitas pasokan dan harga; keanekaragaman hayati perairan jauh lebih rendah
(4) menerapkan prinsip-prinsip pembangunan dari pada Indonesia telah mampu membudidayakan
berkelanjutan yang ramah lingkungan; dan (5) 125 spesies orgnisme perairan.
pengamanan dari gelombang, cuaca buruk, bencana Keempat, pembangunan industri hilir (processing
alam, pencurian, perampokan, dan bahaya lainnya. and packaging) yang dapat memproses dan
Kakap putih (barramundi) sebagai komoditas mengemas komoditas hasil marikultur menjadi
usaha offshore aquaculture adalah pilihan yang beragam jenis produk hilir untuk memenuhi pasar
tepat, meskipun komoditas (spesies) lain yang nilai domestik maupun ekspor yang terus berkembang.
ekonominya lebih tinggi (seperti lobster dan cobia) bisa juga dikembangkan di wilayah perairan laut
Budidaya Offshore
yang secara bio-ekologis cocok (suitable) untuk Sebagai antisipasi dan untuk kepentingan
pertumbuhan spesies tersebut. jangka panjang, seruan Presiden Jokowi untuk
Mengingat, sampai sekarang kita baru mengembangkan usaha budidaya perikanan di laut
memanfaatkan perairan laut dangkal (coastal waters lepas di atas 12 mil dari garis pantai ke arah laut
= perairan laut pesisir) untuk usaha marikultur lepas sangat bagus. Akan tetapi, karena letaknya
kurang dari 5% total wilayah laut pesisir yang cocok dan kondisi dinamika kelautan (oseanografis) yang
untuk usaha marikultur. Maka, prioritas utama lebih keras ketimbang usaha marikultur di peraian
pengembangan marikultur dalam jangka pendek laut dangkal (coastal waters), maka biaya produksi,
haruslah di wilayah perairan laut pesisir. Mulai 2018 transportasi, logistik, dan pengamanan offshore
ini sampai 2024, kita bisa mengembangkan unit aquaculture pasti lebih mahal dan memerlukan
usaha offshore aquaculture dengan pendekatan teknologi yang lebih canggih (sophisticated)
“big-push development” seperti diatas sebanyak di ketimbang usaha marikultur di coastal waters .
30 lokasi (unit usaha). Masing-masing 10 lokasi di Oleh karena itu, pengembangan offshore
Indonesia Bagian Barat, Bagian Tengah, dan Bagian Timur. Harus dicatat, bahwa pengembangan usaha offshore aquaculture harus menggunakan teknologi dan SDM dalam negeri (nasional). Jangan, seperti tahun lalu teknologinya dari asing (Norwegia). Sebab, kita bangsa Indonesia sudah mampu mengembangkan dan menggunakan teknologi offshore aquaculture . Boleh kerjasama dengan negara maju, asalkan dananya dari hibah (grant), bukan pinjaman (loan ).
*) Penulis, Menteri Kelautan dan Perikanan Periode 2001 - 2004
EDISI I 2018 || M ARIKULTUR 17
M E. MAGAZINE
ARIKULTUR
Informatif dan Aktual
Show Your Advertisement at
Majalah versi digital
M ARIKULTUR
E. MAGAZINE
E-Magazine Marikultur lahir dari dukungan berbagai pihak Menjangkau Lebih Luas,
Informatif dan Aktual
Informatif, dan Terpercaya
di sektor perikanan.
E-Magazine Marikultur dapat di download free di Playstore dan diakses di http://www.indoagribiz.com
Wisma Iskandarsyah Blok A No. 10
Jl Iskandarsyah Raya Kav 12–14 Kebayoran Baru, Jakarta 12160
Tlp: 021-29641403, Fax: 021 29641499 Web: admin@indoagribiz.com
Mari bersama bergandengan tangan, dorong kebangkitan dan kemajuan sektor perikanan budidaya
nasional khususnya marikultur.
Supported by :
18 M ARIKULTUR || EDISI I 2018
KEBIJAKAN
Menebar Barramundi di Keramba Ala Norwegia
MARIKULTUR –– Penebaran perdana kakap putih di keramba
jaring apung (KJA) offshore seyogyanya akan dilakukan oleh Presiden Jokowi berbarengan dengan pelaksanaan Sail Sabang, pada 2 Desember 2017. Namun rupanya Presiden Jokowi batal datang di acara sail tahunan itu dan diwakilkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Entah kenapa, penebaran kakap putih pun batal dilaksanakan pula. Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beralasan komponen KJA yang didatangkan langsung dari Norwegia itu belum selesai dirakit.
Walhasil proyek anggaran tahun 2017 itu tertunda hingga habis tahun.
Ada yang berada di kawasan konservasi ada juga Direktur Perbenihan, Ditjen Perikanan Budidaya,
lantaran mengganggu di alur pelayaran, makanya Kementerian Kelautan dan Perikanan Coco Kokarkin
harus dipindah ke zona aman,” ujar sumber PRL itu. menjelaskan, program ini tetap akan berlanjut pada
Namun Coco optimis awal Maret KJA offshore tahun 2018. Sementara keterlambatan pengerjaan
ini sudah bisa ditebari benih. Meskipun, lagi- itu diakuinya karena berbagai faktor, salah satunya
lagi, rupanya awal Maret pun, KKP tidak akan cuaca, karena ombak dan kecepatan arus sedang
mengisi 8 lubang sekaligus sebagaimana yang telah tidak bersahabat. Di sisi lain, berbagai proses
direncanakan. Karena keterbatasan anggaran,
perizinan pun harus diselesaikan. Semisal izin lokasi, dari tiga titik yakni di Sabang, Karimuan Jawa izin bangunan dari Kementerian Perhubungan dan
dan Pangandaran, hanya baru akan diisi untuk Dishidros (Dinas Hidrografi dan Oseanografi) TNI
dua lobang di masing-masing titik. Sisanya akan AL.
dikerjasamakan kepada pihak lain, baik BUMN Terang saja, karena digolongkan sebagai
atau swasta. “Februari akhir sudah kita putuskan bangunan di tengah laut maka perlu suar
siapa yang akan menyewa sisa yang enam lubang sebagai bagian dari keselamatan pelayaran oleh
di tiap-tiap titik. Tidak hanya BUMN, swasta pun Kementerian Perhubungan. Begitu juga dengan
dipersilahkan dengan ketentuan harus tender,” izin lokasi, sempat beberapa kali pindah lokasi
tambahnya.
karena berada di kawasan konservasi dan jalur Usaha budidaya keramba jaring apung memang pelayaran. Pihak Ditjen PRL (Penataan Ruang Laut)
bukanlah hal asing bagi dunia perikanan di KKP saat dikonfirmasi terkait dengan izin lokasi
Indonesia. Selama ini sering dilalukan di danau, membenarkan terjadinya beberapa kali pindah titik
sungai atau pantai berteluk. Tetapi jika lokasi lokasi karena peruntukannya kurang tepat. “Di tiga
usaha tersebut dilakukan di lepas pantai atau lokasi itu, awalnya titik koordinatnya kurang pas.
offshore (sekira 12 mil laut dari pantai), baru kali ini
EDISI I 2018 || EDISI I 2018 || M M ARIKULTUR ARIKULTUR 19 19
KEBIJAKAN
dikembangkan oleh Dirjen Perikanan Budidaya, KKP. Norwegia ini. Pada tiap kesempatan Dirjen Perikanan Budidaya
Sebagai gambaran, budidaya laut lepas pantai ini Slamet Soebijakto mengungkapkan, teknologi KJA
dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern antara super intensif secara keseluruhan mengadopsi
lain, kapal kerja (working boat) yang dilengkapi teknologi ala Norwegia. Karakteristik perairan
dengan crane untuk membantu proses panen Indonesia dinilai sangat cocok untuk pengembangan dan pemeliharaan KJA, feeding barge dan feeding budidaya laut sistem ini. Sehingga diharapkan akan
system yang memungkinkan pemberian dan kontrol mampu mendorong optimalisasi pemanfaatan
pakan secara otomatis, KJA sebanyak 8 lubang per potensi budidaya laut Indonesia.
unit dengan volume masing-masing 5.100 m 3 , dan Di sisi lain, luas potensi pengembangan
fasilitas penunjang lainnya.
budidaya laut di Indonesia mencapai 12 juta hektar, Melalui pengelolaan sistem produksi yang di mana total luas pemanfaatannya hingga saat
memadai, katanya, produktivitas budidaya ini baru mencapai ± 285.527 hektar atau sekitar
diharapkan hingga mencapai 96 ton per lubang per 2,36%. Sehingga peluang pemanfaatan ekonomi
siklus. Dengan demikian, KKP menargetkan melalui budidaya laut masih sangat besar dan berpotensi
pengembangan KJA offshore di tiga lokasi tersebut mendongkrak perekonomian nasional. Maka
akan menghasilkan produksi ikan kakap putih dibuatlah usaha percontohan budidaya lepas pantai
hingga mencapai 2.160 ton per tahun dengan nilai di tiga lokasi, yakni di Kota Sabang-Propinsi Aceh,
ekonomi mencapai 151,2 milyar rupiah per tahun. Kabupaten Pangandaran-Propinsi Jawa Barat dan
Pengembangan KJA offshore ini akan Kepulauan Karimunjawa-Propinsi Jawa Tengah.
memberikan multiplier effect bagi masyarakat Pemilihan tiga tempat tersebut pun menjadi
melalui usaha pada proses produksi pendederan di pertimbangan tersendiri bagi KKP. Di tiga tempat ini,
tambak maupun KJA milik masyarakat. Dari proses Pemerintah Provinsi-nya telah memiliki zonasi dan
segmentasi ini akan membuka peluang kesempatan tata ruang laut, sehingga mudah dalam penempatan
usaha bagi setidaknya 1.450 orang petambak dan ruangnya, tidak akan khawatir berbenturan dengan
akan memicu tumbuhnya tambak-tambak. sektor lain. Termasuk, tentu, di dalamnya ada izin lingkungan untuk usaha budidaya yang disebut
Gengsi Baramundi
Upaya Pemantauan Lingkungan dan Pengendalian Pemilihan komoditas kakap putih atau Lingkungan.
barramundi karena komoditas ini bersifat fleksibel dibandingkan kerapu atau bawal bintang. Negara
Teknologi tinggi
tujuan ekspor kerapu, misalnya, terbatas sekitar Norwegia merupakan eksportir produk perikanan Hongkong dan China. Sementara jika kakap putih nomor dua terbesar dunia, di mana industri akuakultur memberikan kontribusi paling besar. Upaya transfer teknologi ini menjadi penting bagi Indonesia sebagai acuan dalam melakukan pengelolaan budidaya laut secara berkelanjutan dengan nilai tambah ekonomi yang lebih besar.
Slamet menjelaskan, disebut teknologi tinggi karena seluruh teknologi yang digunakan didesain dengan baik, sehingga memungkinkan pengelolaan secara efisien, terukur dan ramah lingkungan. Ia juga menilai dari sekian banyak teknologi budidaya lepas pantai, Indonesia dan Vietnam merupakan negara di Asia Tenggara yang mengadopsi teknologi ala
20 20 M M ARIKULTUR ARIKULTUR || || EDISI I 2018 EDISI I 2018 20 20 M M ARIKULTUR ARIKULTUR || || EDISI I 2018 EDISI I 2018
Coco berkomitmen jika proyek percontohan dengan anggaran Rp 120 milyar ini bisa menguntungkan secara ekonomi, ke depan siapa pun dipersilahkan untuk menirunya dan memodifikasi serupa dengan standar yang selevel pula. Terang saja, katanya, yang ditiru KKP bukan Norwegia-nya tetapi standar FAO yang secara kebetulan KJA ala Norwegia ini memenuhi standar yang dipersyaratkan itu.
“Norwegia telah mulai 40 tahun lamanya mengembangkan ini. Norwegia sudah jatuh bangun mulai dari tradisional hingga yang sekarang. Standar dan keamanannya ketat. Ke depan kita akan mendorong pengusaha lokal dengan buatan lokal pula, asal sudah bisa mencontoh seperti ini. Dan pihak Norwegia dengan senang hati siap mentransfer teknologi ini kepada kita,” ujarnya.
Coco mengakui kelemahan komoditas ikan barramundi di Indonesia saat ini adalah belum memiliki induk unggul. Belum ada benih unggul
atau barramundi bisa ke negara mana pun; ke untuk barramundi yang pertumbuhannya melalui Australia, Kanada, Eroupa, Timur Tengah dan
selective breeding sehingga memotong pemeliharaan lainnya.
budidaya. “Di balai milik KKP pemilihan induk Kelebihan kakap putih lainnya adalah pada
memang sudah ada, tapi yang super belum ada. ukuran siap konsumsi. Kakap putih diminat pasar
Mengawinkan yang unggul dengan yang unggul untuk segala ukuran. Sementara jika kerapu atau
sehingga menghasilkan super unggul ini belum kita bawal bintang dibatasi oleh size. Saat ini rerata
miliki,” jelasnya. [nak]
ukuran 500 gram sampai 1 kilogram kakap putih banyak diminati karena siap saji (plate size ). Intinya, kakap putih bisa dipanen tergantung kebutuhan konsumen.
Harga barramundi pun cukup bagus di pasaran. Bahkan di Malaysia harga ikan baramundi hasil budidaya dihargai lebih bagus ketimbang hasil tangkapan. “Di supermarket, misalnya di Sydney Market, harga ukuran 1,5 kg ikan barramundi lebih mahal dari ikan salmon. Harga barramundi di sana
39 dolar Australia, sementara salmon hanya 30 dolar Asutralia,” ungkap Coco. Produksi kakap putih hasil budidaya di Indonesia memang sangat kecil. Namun dalam sepuluh tahun terakhir produksi kakap putih trennya mengalami kenaikan rerata 4 persen. Dalam lima tahun terakhir, misalnya, produksi kakap putih hasil budidaya sebesar 6.198 ton. Pada 2013 naik menjadi 6.735 ton. Namun
EDISI I 2018 || EDISI I 2018 || M M ARIKULTUR ARIKULTUR 21 21
KEBIJAKAN
Benih dan Pakan Disiapkan
MARIKULTUR –– Program KJA offshore sudah Kata Jalal, Balai Budidaya Perikanan Air digulirkan. Jika saja nanti menjadi massal
Payau (BBAP) BPBAP Ujung Batee, Aceh, akan dilakukan oleh masyarakat, itu artinya akan
membina masyarakat kelompok pembenihan membutuhkan benih dan pakan yang banyak.
dan pendederan baramundi di sekitar pesisir Tentunya akan menjadi peluang usaha
Aceh. Terang saja, saat ini BPBAP Ujung Batee perbenihan dan pendederan baramundi bagi
yang lebih dekat ke lokasi KJA offshore di Sabang masyarakat.
daripada harus mengambil benih dari Batam atau Untuk lokasi KJA offshore di Sabang saja
balai lainnya.
diperkirakan akan membutuhkan 1,2 juta per tahun atau 200 ribu per siklus (per dua bulan
Pasokan Pakan
sekali). Kebutuhan ini tidak mungkin hanya Tidak kalah penting adalah soal pelet dipasok oleh balai budidaya perikanan milik KKP.
atau pakan. Apalagi KKP menyatakan jika Butuh pasokan dari pihak swasta, apalagi untuk
barramundi sudah mendekati masa panen, akan penebaran di KJA offshore, benih yang dibutuhkan membutuhkan pakan 1 ton per hari untuk satu minimum berukuran 19 cm atau setara dengan 1
lobang sekitar 120 ribu ekor. Chairman Gabungan ons (100 gram).
Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Denny D. Namun Kementerian Kelautan dan Perikanan
Indradjaja menjamin ketersediaan pakan tidak (KKP) telah menjamin untuk pasokan benih tidak
ada masalah. “Berapa pun permintaannya, kami ada masalah. Untuk tiga lokasi titik percontohan
sediakan. Tidak ada masalah bagi para pengusaha KJA ini KKP telah menyiapkan empat balai ikan
soal pakan,” ujar Denny saat ditemui redaksi laut seperti Balai Budidaya Perikanan Air Laut
E-Magazine Marikultur di bilangan Jakarta Pusat, (BPBL) Batam, BBPBL Lampung, BPBL Lombok
awal Januari lalu.
dan BPBL Ambon. Tidak itu saja, bahkan untuk Saat ini industri perikanan marikultur memang Balai Budidaya Perikanan Air Payau (BBAP)
sedang mengalami masalah akibat kebijakan BPBAP Ujung Batee, Aceh, pun disiapkan untuk
kapal angkut asing yang selama ini menjadi mensuplai benih yang dibutuhkan. KKP juga akan
tulang punggung untuk angkutan produksi para menggandeng pihak swasta soal pasokan benih.
pembudidaya kerapu. Dari fakta ini, ada beberapa Meski fokus pada produk perikanan air payau
pabrik pakan yang mengurangi produksi untuk seperti udang, saat ini BPBAP Ujung Batee,
pakan budidaya ikan laut. Denny menyebut misalnya, sudah memproduksi benih baramundi
penurunannya memang tidak signifikan karena sebanyak 250 ribu ekor per tahun. Benih-benih itu sebelumnya pun produk pakan untuk budidaya diperuntukkan bagi usaha budidaya masyarakat
laut sangat kecil. Dari produksi 1,3 juta ton di sekitar Banda Aceh. Dengan adanya KJA
produk pakan untuk akuakultur, hanya sekitar 1 offshore, menurut Kepala Seksi Pengujian dan
persen pakan untuk marikultur. Dukungan Teknik BPBAP Ujung Batee Jalaluddin,
“Dulu pernah mencapai 100 ribu ton untuk akan menjadi tantangan untuk terus memacu
pakan marikultur, tapi sekarang paling tersisa 10 produksi karena dipastikan permintaan benih
ribu ton saja,” terang Denny. Ia menambahkan, akan meningkat tinggi.
dari produksi sekitar 10 ribu ton pun lebih banyak “Tidak saja balai yang akan tertantang,
diekspor ke Malaysia, Brunai Darussalam dan jika permintaan sampai 1,2 juta ekor, maka
beberapa negara di Afrika. Di dua negara itu sekaligus akan menumbuhkan pembenihan
(Malaysia dan Brunai) marikulturnya lebih maju dan pendederan di tingkat masyarakat di Banda
dari Indonesia.