10 Artikel Tentang Pelanggaran HAM

10 Artikel
Tentang
Pelanggaran
HAM
Naura Najela
Junior High School 1-A [Sekolah Menengah Pertama
1-A]

PEMBUNUHAN MUNIR SALIB THALIB
PENYEBAB
Delapan tahun silam, tepatnya pada 2004, Indonesia dikejutkan
oleh meninggalnya seorang aktivis HAM, Munir Saib Thalib.
Kematianya menimbulkan kegaduhan politik yang menyeret
Badan Intelijen Negara (BIN) dan instituti militer negeri ini.
Berdasarkan hasil autopsi, diketahui bahwa penyebab kematian
sang aktivis yang terkesan mendadak adalah karena adanya
kandungan arsenik yang berlebihan di dalam tubuhnya. Munir
meninggal ketika melakukan perjalanan menuju Belanda. Ia
berencana melanjutkan studi S2 Hukum di Universitas Utrecht,
Belanda, pada 7 September 2004. Dia menghembuskan nafas
terakhirnya ketika pesawat sedang mengudara di langi Rumania.

HAK YANG DI LANGGAR
Hak yang di langgar dalam kasus munir yaitu karena telah
menghilangkan nyawa dengan sengaja atau sudah melanggar
hak untuk hidup. Banyak orang yang terlibat dalam kejadian itu.
Orang pertama yang menjadi tersangka pertama pembunuhan
Munir (dan akhirnya terpidana) adalah Pollycarpus Budihari
Priyanto. Selama persidangan, terungkap bahwa pada 7
September 2004, seharusnya Pollycarpus sedang cuti. Lalu ia
membuat surat tugas palsu dan mengikuti penerbangan Munir ke
Amsterdam. Aksi pembunuhan Munir semakin terkuat tatkala
Pollycarpus ‘meminta’ Munir agar berpindah tempat duduk
dengannya. Sebelum pembunuhan Munir, Pollycarpus menerima
beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar

oleh agen intelijen senior. Dan pada akhirnya, 20 Desember 2005
Pollycarpus BP dijatuhi vonis 20 tahun hukuman penjara.
Meskipun sampai saat ini, Pollycarpus tidak mengakui dirinya
sebagai pembunuh Munir, berbagai alat bukti dan skenario
pemalsuan surat tugas dan hal-hal yang janggal. Namun, timbul
pertanyaan, untuk apa Pollycarpus membunuh Munir. Apakah dia

bermusuhan atau bertengkar dengan Munir. Tidak ada historis
yang
menggambarkan
hubungan
mereka
berdua.
Selidik demi selidik, akhirnya terungkap nomor yang pernah
menghubungi Pollycarpus dari agen Intelinjen Senior adalah
seorang mantan petinggi TNI, yakni Mayor Jenderal (Purn) Muchdi
Purwoprandjono. Mayjen (Purn) Muchdi PR pernah menduduki
jabatan sebagai Komandan Koppassus TNI Angkatan Darat yang
ditinggali Prabowo Subianto (pendiri Partai Gerindra). Selain itu, ia
juga pernah menjabat sebagai Deputi Badan Intelijen Indonesia
PENYELESAIAN
Kasus Munir merupakan contoh lemahnya penegakan HAM di
Indonesia. Kasus Munir juga merupakan hasil dari sisa-sisa
pemerintahan orde baru yang saat itu lebih bersifat otoriter.
Seharusnya kasus Munir ini dijadikan suatu pelajaran untuk
bangsa ini agar meninggalkan cara-cara yang bersifat otoriter k
arena setiap manusia atau warga Negara memiliki hak untuk

memperoleh kebenaran, hak hidup, hak memperoleh keadilan,
dan hak atas rasa aman. Sedangkan bangsa Indonesia saat ini
memiliki sistem pemerintahan demokrasi yang seharusnya
menjunjung tinggi HAM seluruh masyarakat Indonesia.
[http://rakaraperz.blogspot.com ]

PETRUS 1982-1985

Penembakan misterius atau sering disingkat Petrus alias operasi
clurit adalah operasi rahasia yang digelar mantan Presiden
Soeharto dengan dalih mengatasi tingkat kejahatan yang begitu
tinggi. Operasi ini secara umum meliputi operasi penangkapan
dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap
mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat, khususnya
di Jakarta dan Jawa Tengah. Pelakunya tak jelas, tak pernah

tertangkap, dan tak pernah diadili. Hasil dari operasi clurit ini,
sebanyak 532 orang tewas pada tahun 1983. Dari jumlah itu, 367
orang di antaranya tewas akibat luka tembakan. Kemudian pada
tahun 1984, tercatat 107 orang tewas, di antaranya 15 orang

tewas ditembak. Setahun kemudian, pada 1985, tercatat 74
orang tewas, 28 di antaranya tewas ditembak.
[http://www.rappler.com/ ]

PEMBANTAIAN SANTA CRUZ

Insiden Santa Cruz (juga dikenal sebagai Pembantaian Santa
Cruz atau Peristiwa
12
November)
adalah
penembakan
pemrotes Timor
Timur di kuburan
Santa
Cruz di
ibu
kota Dili pada 12November 1991. Kasus ini masuk dalam catatan
kasus pelanggaran HAM di Indonesia, yaitu pembantaian yang
dilakukan oleh militer atau anggota TNI dengan menembak warga

sipil di Pemakaman Santa Cruz, Dili, Timor-Timur pada tanggal 12
November 1991. Kebanyakan warga sipil yang sedang menghadiri
pemakaman rekannya di Pemakaman Santa Cruz ditembak oleh
anggota
militer
Indonesia.
Puluhan
demonstran
yang
kebanyakkan mahasiswa dan warga sipil mengalami luka-luka dan
bahkan ada yang meninggal. Banyak orang menilai bahwa kasus
ini murni pembunuhan yang dilakukan oleh anggota TNI dengan
melakukan agresi ke Dili, dan merupakan aksi untuk menyatakan
Timor-Timur ingin keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) dan membentuk negara sendiri
[http://mdimasekop.blogspot.com/]

Kasus Pembantaian di Mesuji (April 2011)
Kasus ini bermula dari sengketa lahan perkebunan antara
perusahaan perkebunan kelapa sawit PT SWA dengan Warga

Mesuji yang terjadi di Desa Sungai Sodong, Mesuji, Kabupaten
Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. karena sengketa ini terjadi

pelanggaran HAM Berat. Perih, luka, pedih dan miris rasanya
kalau kita lihat video kasus pembantaian di mesuji banyak tubuh
tanpa kepala, anggota badan kehilangan tubuhnya, kepala yang
kehilangan tubuh dan kenapa kasus kayak gini masih saja terjadi
di jaman yang semodern ini.
[https://www.facebook.com/conanmergarugwa ]

Kasus Bom Bali
Dua ledakan pertama
terjadi di Paddy's Pub
dan Sari Club (SC) di
Jalan Legian, Kuta, Bali.
Kurang lebih 10 menit
kemudian, ledakan
kembali mengguncang
Bali. Pada pukul 23.15
WITA, bom meledak di

Renon, berdekatan
dengan kantor Konsulat
Amerika Serikat. Namun
tak ada korban jiwa
dalam peristiwa itu.
Rangkaian pengeboman
ini merupakan
pengeboman pertama yang kemudian disusul oleh pengeboman
dalam skala yang jauh lebih kecil yang juga bertempat di Bali
pada tahun 2005.
Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera,
kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang
berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut.
Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam
sejarah Indonesia.
Saat itu, untuk membantu Polri, Tim Forensik Australia ikut
diterjunkan untuk identifikasi jenazah.

Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang
telah dibentuk untuk menangani kasus ini menyimpulkan, bom

yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kilogram dan di depan
Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50-150 kg.
Sementara bom di dekat konsulat Amerika Serikat menggunakan
jenis TNT berbobot kecil yakni 0,5 kg.
Pemerintah yang saat itu dipegang oleh Megawati Soekarnoputri
terus mendesak polisi untuk menuntaskan kasus yang mencoreng
nama Indonesia itu. Putri Soekarno itu memberideadline, kasus
harus tuntas pada November 2002.
Pada 5 November 2002, salah satu tersangka kunci ditangkap.
Amrozi bin Nurhasyim ditangkap di rumahnya di di Desa
Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur. Sedangkan, 10 orang yang
diduga ikut terkait juga ditangkap di sejumlah tempat di Pulau
Jawa. Hari itu juga, Amrozi diterbangkan ke Bali dan pukul 20.52
WIB, Amrozy tiba di Bandara Ngurah Rai.
Lalu, lima hari kemudian, Amrozi membeberkan lima orang yang
menjadi tim inti peledakan. Ali Imron, Ali Fauzi, Qomaruddin
adalah eksekutor di Sari Club dan Paddy's. Sementara M Gufron
dan Mubarok menjadi orang yang membantu mempersiapkan
peledakan. Polisi pun memburu Muhammad Gufron (kakak
Amrozi), Ali Imron (adik Amrozi), dan Ari Fauzi (saudara lain dari

ibu kandung Amrozi). Kakak tiri Amrozi, Tafsir. Tafsir dianggap
tahu seluk-beluk mobil Mitsubishi L-300 dan meminjamkan
rumahnya untuk dipakai Amrozi sebagai bengkel.
Saat namanya disebut-sebut ikut terlibat dalam peristiwa
berdarah itu, Abu Bakar Baasyir membantah. Ba'asyir menilai
pengakuan Amrozi saat diperiksa di Polda Jatim merupakan
rekayasa pemerintah dan Mabes Polri yang mendapat tekanan
dari Amerika Serikat.
Imam Samudra, Idris dan Dulmatin diduga merupakan perajik
bom Bali I. Bersama Ali Imron, Umar alias Wayan, dan Umar alias
Patek, mereka pun ditetapkan sebagai tersangka.
Kemudian pada 26 November 2002, Imam Samudra, satu lagi
tersangka bom Bali, ditangkap di dalam bus Kurnia di kapal
Pelabuhan Merak. Rupanya dia hendak melarikan diri ke
Sumatera. Tim Investigasi Bom Bali I pun berhasil

mengungkap mastermind bom Bali yang jumlahnya empat orang,
satu di antaranya anggota Jamaah Islamiah (JI).
Ali Gufron alias Muklas (kakak Amrozi) menyusul ditangkap di
Klaten, Jawa Tengah. Selanjutnya, sejumlah tersangka satu per

satu ditangkap, termasuk sejumlah wanita yang diduga
merupakan istri para tersangka.

[ http://nasional.news.viva.co.id/ ]

Sekeluarga Dibantai Pria Misterius
Pembunuh sadis membantai sekeluarga merenggut 3 nyawa
sekaligus, terdiri ibu, jabang bayi dan putri sulung. Korban Ny Sri
Roswati, 35, Amelia, 10 dan jabang bayi yang tengah dalam
kandungan Ny Sri berusia 4 bulan, meregang nyawa ditusuk pria
misterius yang menyatroni rumah korban yang terletak dipinggir
Jalan Terusan Kapten Halim, Purwakarta.
Peristiwa itu terjadi Minggu (15/2) sekira pukul 02.00 dinihari.
Saat itu, korban yang tinggal bersama dua orang anaknya Amelia,
10 dan Alfin, 5, tengah tertidur lelap.
Tiba tiba terdengar suara mengetuk pintu depan rumahnya yang
dikira sang suami yang baru pulang kerja di PT Dunlop. Tak
disangka, saat pintu dibuka seorang pria misterius menyerang
dan menusuk Ny Sri secara bertubi-tubi. Mendengar teriak
kesakitan, putri sulung Amelia terbangun lalu menangis histeris

mendapati ibunya sudah ambruk bersimbah darah.
Pelaku makin bringas. Amelia pun ditusuk pada bagian pinggang
hingga tewas. Begitupun Alfin, sibungsu, menangis dan menjerit
histeris membuat si pelaku makin gelap mata. Alfin pun ditusuk,
namun nyawanya masih tertolong.
Peristiwa pembantaian sadis sontak menyedot perhatian
masyarakat setempat dan pengguna Jalan Terusan Kapten Halim,
Pasirkihiang. Ratusan warga hingga Minggu siang terpantau ramai
disekitar rumah sekeluarga yang dibantai.

“Biasanya, saya nonton di tv kalau ada pembunuhan sadis ini. Eh,
sekarang malah di kota sendiri terjadi aksi pembunuhan. Ngeri
banget,” ucap Didi, pengguna jalan yang menyempatkan diri
turun dari motor dan menyaksikan rumah korban yang di police
line.
Diperoleh keterangan,sejumlah warga Pasirkihiang sempat
menangkap dan menggebuki pelaku yang mengendarai motor
seorang diri, namun pelaku berhasil meloloskan diri. “Kosentrasi
warga terbagi untuk menyelamatkan korban, sehingga pelaku
terabaikan,” ujar warga yang enggan identitasnya diwartakan.
Sementara itu, Mimin, 48, bibi korban menuturkan,masih ingat
dipikirannya,saat sehari lalu keponakannya Sri meminta
mengumpulkan seluruh keluarga dan tetangganya untuk
syukuran 4 bulan kehamilan dirumahnya.
“Bi, 24 Februari nanti kita kumpul ya seluruh keluarga
disini,sekalian syukuran 4 bulanan” ucap Mimin sedih, menirukan
permintaan keponakannya itu.
Setelah peristiwa tragis ini, Mimin baru sadar bisa saja
permintaan tersebut sebuah isyarat bahwa keponakannya akan
pergi untuk selama-lamanya menghadap Sang Kholik.”Permintaan
terakhir Sri begitu. Ya, dengan peristiwa ini seluruh keluarga
berkumpul,” imbuhnya.
Kasatreskrim Polres Purwakarta AKP Tri Suhartanto menjelaskan,
pihaknya masih menyelidiki motif pembantaian sadis sekeluarga
di Pasirkihiang. “Kasusnya masih kita dalami,” ujar Tri dihubungi
Pos Kota, Minggu (15/2) siang.

[ http://postkotanews.com/ ]

Pembunuhan Sadis Wanita Cantik di
Batuceper
Petugas Polsek Batuceper, Kota Tangerang, akhirnya berhasil
menangkap pelaku pembunuhan sadis terhadap wanita cantik
bernama Tri Nursamsiah. Pembunuhan yang dilakukan pada Sabtu

7 Februari tersebut dilakukan oleh tetangga korban, Royani (24).
Motif pembunuhan itu ternyata dilatari pencurian. Wanita berusia
29 tahun tersebut memergoki Royani sedang mencuri di
rumahnya, Kelurahan Kebon besar, RT 2/3, Kecamatan Batuceper,
Kota Tangerang. Royani langsung membunuh korban saat
terpergok
melakukan
pencurian.
“Setelah korban terkapar, pelaku langsung mengambil ponsel,
anting emas dan dompet berisi uang Rp1,2 juta milik korban.
Kemudian dia kabur lewat atap dengan menjebol plafon rumah,”
kata Kanit Reskrim Polsek Batuceper Iptu Nurjaya, Minggu
(15/2/2015).
Penangkapan pelaku sendiri berawal dari penemuan barang bukti
pisau dapur yang dipakai untuk membunuh korban. Polisi
menemukan sidik jari pelaku di pisau tersebut. Dalam
pengembangan kasus, pelaku diketahui berada di Kecamatan
Baros,
Kabupaten
Serang,
Banten.
“Saat kami sergap di tempat persembunyiannya, Royani sempat
mencoba kabur. Akhirnya pelaku terpaksa ditembak di bagian
kaki
kiri,”
jelas
Nurjaya.
Seperti diketahui, Tri Nursamsiah, ditemukan tewas dengan luka
sayat pada leher dan lengan kiri oleh Ibunya Sri Wahyu, usai
pulang belanja di pasar. Tri tewas tergeletak bersimbah darah.
Karena terkejut, Sri langsung berteriak kencang, sehingga
membuat warga setempat berdatangan ke lokasi kejadian .
[ http://metro.sindonews.com/ ]

Dalang Pembunuhan Buruh PTPN 7 Ternyata
Isterinya Sendiri
Di luar dugaan. Perampokan disertai pembunuhan yang menimpa
Bambang Saputra bin Sarusin (33), warga Kompleks PTPN 7
Kecamatan Lubukraja Kabupaten OKU, ternyata didalangi Maryam
(23) isteri korban sendiri.

Fakta ini terungkap setelah jajaran Polsek Lubukraja dipimpin oleh
Kapolsek Lubukraja Iptu M Roy Zulisrin SH berhasil menangkap
dua tersangkanya.
Pelaku yang berhasil dibekuk polisi pada Rabu (11/2/2015) atas
nama Maryam yang tak lain istri korban Bambang.
Tersangka Maryam yang juga buruh di PTPN 7 beralamat di Blok J
Batumarta unit 4 Kecamatan Lubukraja Kabupaten Ogan
Komering Ulu.
Kemudian tersangka kedua Dwi Apriansyah (25) buruh PTPN 7
beralamat di Blok I Batumarta Unit 4 Kecamatan Lubukraja.
Kapolres OKU AKBP Mulyadi SIK MH didampingi Kapolsek
Lubukraja Iptu M Roy Zulistrin SH menjelaskan, dua pelaku sudah
diamankan, sedang eksekutornya Rudi masih dalam pengejaran
polisi.
[http://palembang.tribunnews.com/ ]

Pembunuhan Mahasiswa Muslim Timbulkan
Duka dan Kemarahan
Warga menggelar doa
bersama bagi tiga
mahasiswa Muslim yang
ditembak mati di kampus
Universitas North Carolina
di Chapel Hill, Rabu malam
(11/2) dalam apa yang
menurut teman dan
keluarga mereka sebagai
tindak kejahatan karena
dipicu kebencian.
Ribuan
mahasiswa
berkumpul
mengenang
pasangan muda yang baru
saja menikah Deah Shaddy Barakat dan isterinya Yusor AbuSalha, serta adik perempuan Yusor umur 19 tahun, bernama
Razan Abu-Salha. Mereka dibunuh hari Selasa (11/2) di sebuah
kompleks apartemen di luar kampus.

Craig Stephen Hicks, tetangga mereka yang berumur 46 tahun,
telah didakwa melakukan pembunuhan berencana sehubungan
dengan pembunuhan tersebut.
Polisi berpendapat perselisihan yang telah berlangsung lama
mengenai tempat parkir di kompleks itu memicu aksi
penembakan tersebut, tetapi Mohammad Abu-Salha, ayah kedua
perempuan tersebut, mengatakan hari Rabu (11/2), dia yakin
penembakan itu adalah kejahatan karena rasa benci.
Hicks telah mengonfrontasi puteri dan suaminya itu beberapa kali
dengan membawa sepucuk pistol di pinggangnya. Sebuah
kampanye Twitter berslogan “Muslim Lives Matter" atau “Nyawa
Muslim Berharga” telah diluncurkan untuk menarik perhatian
media masa di seluruh dunia.
Banyak yang dengan marah mengklaim tragedi itu diabaikan
karena korbannya adalah Muslim. Sebuah poster di Twitter
berbunyi "Muslim hanya menjadi berita bila di belakang senjata,
bukan di depan."
[http://kaltengpos.web.id/ ]

Pembunuh Bantai Dua Warga Saat Jam Salat
Jumat
Peristiwa pembunuhan sadis menggegerkan warga Desa
Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang,
Jumat siang, 30 Januari 2015. Dua korban, Misdi, 24 tahun,
warga Desa Dawuhan Lor dan Agus, 45 tahun, warga Desa
Kutorenon,
tewas
dengan
luka
bacok.
Informasi yang dihimpun Tempo, pembunuhan terjadi sekitar
pukul 12.15 di rumah Agus ketika warga sekitar sedang
menunaikan ibadah salat Jumat di masjid. Lokasi
pembunuhan tidak jauh dari kantor Kepolisian Sektor
Sukodono.

Saksi yang melihat pembunuhan hanya istri korban yang
waktu itu berada di dalam rumah. Pelaku diduga berjumlah
tiga orang berboncengan sepeda motor. "Tidak ada yang tahu
siapa pelakunya, karena terjadi bersamaan ketika salat
Jumat,"
kata
tetangga
korban.
Warga baru mengetahui pembunuhan itu sepulang dari
masjid. Aparat Kepolisian Sektor Sukodono yang datang ke
tempat kejadian perkara menemukan korban dengan luka
bacok di kepala bagian atas serta kepala bagian belakang.
Polisi menduga korban telah mengenal pelakunya. "Salah
satu korban, Misdi, yang mengantar para pelaku ke rumah
Agus, juga ikut dihabisi," kata Kepala Polsek Sukodono Ajun
Komisaris Sudartono. "Pelaku membangunkan korban yang
sedang
tidur
dan
langsung
menghabisinya."
Selain membunuh Agus, para pelaku juga menghabisi Misdi.

Seusai membunuh para korbannya, pelaku langsung
melarikan diri. Sudartono mengatakan belum mengetahui
motif pembunuhan tersebut
[ http://www.tempo.co/ ]

Dokumen yang terkait

Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kota Batu Periode 2012-2017 (Studi Tentang Strategi Pemenangan Pilkada Langsung Pasangan Calon Edi Rumpoko Dan Punjul Santoso)

2 49 40

MANAJEMEN SIARAN PADA VOICE OF AMERICA (VOA) INDONESIA (Studi Tentang Pengolahan dan Penyebaran Program Acara Radio dan Televisi Oleh VOA Indonesia)

3 48 23

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2

ANALISIS YURIDIS PERANAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DALAM PENATAAN REKLAME BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME

2 64 102

Dari Penangkapan Ke Budidaya Rumput Laut: Studi Tentang Model Pengembangan Matapencaharian Alternatif Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

2 37 2

Pandangan Islam Tentang politik pendidikan

0 29 69

Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Sukabumi (Studi Deskriptif Tentang Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Sukabumi)

4 40 1

Konstruksi Makna Gaya Blusukan (studi Fenomenologi Tentang Konstruksi Makna Gaya Blusukan Gubenur Joko Widodo Bagi Masyarakat Jakarta Pusat)

1 65 112

Pengaruh Implementasi Kebijakan Tentang Sistem Komputerisasi Kantor Pertahanan (KKP) Terhadap Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Di Kantor Pertanahan Kota Cimahi

24 81 167