T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Bimbingan Kelompok Motivasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak T2 BAB IV
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Deskriptif Subjek
Responden yang dijadikan objek penelitian adalah siswa
kelas XI jurusan Pemasaran SMKN 1 Demak. Berikut
deskripsi objek penelitian berdasarkan kelas, usia, jenis
kelamin, jarak rumah dengan sekolah, dan pendidikan orang
tua.
4.1.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan usia
Berdasarkan usia subjek, distribusinya sebagai berikut:
Tabel 4.1
Usia Subjek
NO
1
2
3
USIA
16
17
18
JUMLAH
f
7
6
1
14
%
50
42.30
7.7
100
Dilihat dari usia subjek, sebagian besar subjek berusia
16 tahun yaitu sebesar 50%.
4.1.1.2
Karakteristik
Responden
berdasarkan
Jenis
Kelamin
Berdasarkan
Jenis
Kelamin
sebagai berikut:
27
subjek,
distribusinya
Tabel 4.2
Jenis Kelamin subjek
NO
JENIS KELAMIN
f
%
1
PEREMPUAN
13
92.86
2
LAKI-LAKI
1
7.14
14
100
JUMLAH
Berdasarkan jenis kelamin subjek, mayoritas subjek
berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 92.86 %.
4.1.1.3 Karakteristik Responden berdasarkan Jarak rumah
dengan sekolah
Berdasarkan jarak rumah subjek ke sekolah subjek,
distribusinya sebagai berikut:
Tabel 4.3
Jarak rumah subjek ke sekolah
NO
JARAK
f
%
1
0 – 5 Km
5
35.71
2
6 Km – 10 Km
2
14.28
3
11 Km – 15 Km
4
28.57
4
16 Km – 20 Km
2
14.28
5
21 Km – 25 Km
1
7.14
14
100
JUMLAH
Berdasarkan jarak dari rumah ke sekolah, paling
banyak jarak rumah ke sekolah antara 0 kilometer sampai 5
kilometer yaitu terdapat 5 siswa ( 35.71 % ).
4.1.1.4 Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan
orang tua
Berdasarkan pendidikan orang tua subjek, distribusinya
sebagai berikut:
28
Tabel 4.4
Pendidikan orang tua subjek
NO
JENJANG
f
%
1
SD / MI
9
64.28
2
SMP / MTs
2
14.28
3
SMA / MA / SMK
3
21.44
14
100
JUMLAH
Berdasarkan jenjang pendidikan orang tua subjek,
sebagian besar pendidikan terakhir orang tua subjek adalah
SD/MI yaitu sebesar 9 subjek (64.28%)
4.1.1.5 Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan
orang tua
Berdasarkan
pekerjaan
orang
tua
subjek,
distribusinya
sebagai berikut:
Tabel 4.5
Pekerjaan orang tua subjek
NO
PEKERJAAN
f
%
1
PNS
1
7.14
2
SWASTA
9
64.28
3
PETANI
4
28.57
14
100
JUMLAH
Berdasarkan pekerjaan orang tua subjek, sebagian
besar pekerjaan orang tua subjek adalah pekerja swasta yaitu
sebesar 9 subjek (64.28%)
4.1.2 Analisis Deskriptif
Deskripsi variabel motivasi belajar ini bertujuan untuk
melihat gambaran variabel motivasi belajar berdasarkan
jawaban subjek penelitian. Motivasi adalah proses dimana
tujuan diarahkan pada aktivitas langsung yang didukung dan
secara berkelanjutan Pintrich dan Schunk (2008:4). Motivasi
adalah proses bukan sebuah produk. Sebagai proses, jangan
mengamati
motivasi
dengan
29
langsung
melainkan
kita
menyimpulkan dari tindakan dan mengungkapkan dengan
kata-kata. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa
motivasi bukan suatu produk namun suatu proses yang
berjalan yang dapat dilihat melalui tindakan atau perilaku
yang timbul.
Indikator motivasi belajar adalah 1) Choice of tasks;
selection
of
tasks
under
free-choice
conditions
indicates
motivation to perform the task. penghargaan tugas: dimana jika
seeseorang memilih tugasnya sendiri maka orang tersebut
memiliki motivasi dalam melaksanakan tugas tersebut. 2)
Effort; High effort-especially on difficult tasks-is indicative of
motivation. upaya; semakin tinggi usaha seseorang dalam
menjalankan tugas, apalagi tugas yang sulit, maka hal
tersebut menunjukkan motivasi. 3) Persistence; working for a
longer
time-especially
when
one
encounters
obstacles-is
associated with higher motivation. Kegigihan; melakukan suatu
pekerjaan secara terus menerus dan dalam waktu yang lama,
dan orang tersebut menghadapi masalah, maka semakin
tinggi motivasi orang tersebut. 4) Achievement; choice, effort,
and persistence raise task achievement. prestasi; pemilihan
tugas,
usaha
yang
dilakukan,
serta
ketekunan
dapat
meningkatkan prestasi dalam menjalankan tugas.
Motivasi belajar dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan 44 (empat puluh empat) item pernyataan
(MLSQ Pintrich, R. R., & DeGroot, E. V. (1990)). Untuk
mengetahui persepsi responden secara keseluruhan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Skor Maksimal
: 44 x 4 = 176
2) Skor Minimal
: 44 x 1 = 44
Interval
= 175-44 = 26.2 = 26
5
30
Tabel 4.6
Pembagian rentang dan hasil posttest
NO
KATEGORI
INTERVAL
f
%
1
Sangat Rendah
44 - 69
0
0
2
Rendah
70 - 95
0
0
3
Sedang
96 - 121
12
85.71
4
Tinggi
122 - 147
2
14.29
5
Sangat Tinggi
148 - 176
0
0
14
100
JUMLAH
Dari hasil analisis jawaban posttest subjek terhadap 44
butir pernyataan motivasi belajar , dan dari penghitungan
diatas maka interval yang diperoleh adalah 26.2, namun
peneliti membulatkan interval tersebut menjadi 26. Dari
kategorinya dapat dilihat siswa yang memiliki motivasi belajar
sedang 12 siswa (85.71%) dan 2 siswa (14.26 %) memiliki
motivasi belajar tinggi.
4.1.3 Analisis Uji Beda
Data yang diperoleh pada intrumen penelitian harus
diolah, kemudian dianalisis sesuai dengan alat analisis yang
digunakan.
Data
yang
akan
dianalisis,
terlebih
dahulu
dilakukan uji pengujian asumsi normalitas. Setelah dilakukan
uji
normalitas
maka
selatjutnya
dilakukan
uji
beda
menggunakan alat uji yang sesuai.
4.1.3.1 Hasil uji normalitas
Uji
normalitas
data
dilakukan
dengan
tujuan
memperlihatkan bahawa data berasal dari subjek berdistribusi
normal. Penyebaran data dikategorikan normal jika nilai
probabilitas > 0.05, sebaliknya jika nilai probabilitas < 0,05
maka sebarannya dinyatakan tidak normal.
31
Tabel 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
14
Normal Parametersa,b
Mean
,0000000
Std. Deviation
2,34074579
Most Extreme Differences
Absolute
,122
Positive
,087
Negative
-,122
Kolmogorov-Smirnov Z
,457
Asymp. Sig. (2-tailed)
,985
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil uji terhadap distribusi data motivasi belajar
diperoleh nilai K-S Z = 0.457 dengan signifikansi 0.985. Nilai
signifikansi 0.985 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan sebaran
datanya normal.
Histogram Batang 4.1
32
Histogram Batang 4.2
Tabel 4.8
Paired Samples Statistics
Pair
1
Preetest
Mean
79,71
Posttest
112,79
N
14
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
8,315
2,222
14
8,341
2,229
Berdasarkan hasil diatas, diketahui nilai skor rata-rata
pretest motivasi belajar adalah 79.71 dan nilai skor rata-rata
posttest motivasi belajar sebesar 112.79.
4.1.3.2 Hasil Uji beda dua mean
Untuk melihat perbadaan motivasi belajar setelah dan
sebelum
diberikan
layanan
bimbingan
kelompok
menggunakan uji t. pengujian ini ditujukan untuk mengetahui
apakah hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang
diajukan atau hasilnya tidak sesuai dengan hipotesis yang
diajukan.
33
Tabel 4.9
Paired Samples Test
Pai preetest r 1 posttest
Mea
n
33,0
71
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std.
Std.
Difference
Deviati
Error
on
Mean
Lower
Upper
2,369
,633 -34,439 -31,704
t
52,2
44
df
13
Sig. (2tailed)
,000
Berdasarkan hasil analisis pada tabel ditemukan nilai t
sebesar -52,244 dan probabilitas dengan signifikansi (2-tailed)
0,000 < 0.05 berarti berbeda secara signifikan dan ditemukan
perbedaan nilai rata-rata pretest sebesar 79.71 dan posttest
sebesar 112.79 dengan selisih nilai rata-rata sebesar 33.08
sehingga dapat dikatakan ada perbedaah motivasi belajar.
Jadi
bimbingan
kelompok
motivasi
belajar
dapat
meningkatkan motivasi belajar secara signifikan pada siswa
kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak. layanan bimbingan
kelompok motivasi belajar dapat meningkatkan motivasi
belajar secara signifikan dari motivasi belajar rendah menjadi
motivasi belajar sedang atau tinggi.
4.2 Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan layanan
bimbingan kelompok pada siswa kelas XI Pemasaran SMKN 1
Demak dengan jumlah subjek penelitian adalah 14 siswa.
Adapun
masalah
yang
diteliti
adalah
apakah
layanan
bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah one group
pretest-posttest desaign.
34
Sesuai
dengan
tujuan
penelitian
yaitu
untuk
Mengetahui signifikansi peningkatan motivasi belajar siswa
melalui pemberian Bimbingan Kelompok motivasi belajar
kepada siswa kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak, maka
pengumpulan data yang dilakukan meliputi pretest dan
posttest.
Pretest
bimbimbingan
dilakukan
sebelum
kelompok.
Setelah
diberikan
diberikan
layanan
layanan
bimbingan kelompok sebanyak 10 kali yang diadakan pada
bulan januari hingga bulan februari 2015. Posttest diberikan
pada siswa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok.
Pada penelitian ini, motivasi belajar subjek mulai
terlihat
meningkat
setelah
diberikan
treatment
atau
melakukan bimbingan kelompok pada pertemuan ke-7. Pada
pertemuan tersebut membahas topik aku pasti bisa. Dinamika
kelompok begitu hangat karena interaksi antar anggota sudah
tidak canggung lagi. Anggota kelompok memahami bahwa
seberat apapun tugas harus dikerjakan dengan sungguhsungguh pasti bisa mengerjakannya. Walaupun hasilnya
belum begitu memuaskan tetapi semangat untuk mengerjakan
akan mendapatkan resppon positif dari guru yang memberi
tugas. Subjek memahami bahwasannya tugas yang benar atau
salah akan diketahui setelah tugas tersebut dikerjakan dan
dikumpulkan.
Sehingga
motivasi
belajar
siwa
kelas
XI
Pemasaran SMKN 1 Demak meningkat. Seperti disampaikan
pada analisis uji beda yang membuktikan bahwa terjadi
peningkatan secara signifikan motivasi belajar siswa kelas XI
Pemasaran
SMKN
1
Demak
setelah
diberikan
layanan
bimbingan kelompok.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa teori motivasi
dari Pintrich yaitu “Motivation is the process whereby goaldirected activity is instigated and sustained”. Motivasi adalah
35
proses dimana tujuan diarahkan pada aktivitas langsung yang
didukung dan secara berkelanjutan. Motivasi memang dapat
ditingkatkan
jika
diberikan
secara
terus
menerus
dan
berkesinambungan. Sehingga untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa perlu dilakukan terus menerus dan dilakukan
dengan langkah nyata atau secara langsung.
Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan aktivitas
langsung dan berkelanjutan, maka guru harus terus terus
menerus merangsang motivasi siswa supaya tetap dalam
kategori sedang, tinggi atau sangat tinggi. Bila motivasi belajar
siswa baik maka akan berpengaruh pada hasil belajar siswa
dan prestasi siswa. Hasil belajar dan prestasi siswa dapat
digunakan siswa dalam meraih masa depan yang lebih baik.
Dengan demikian penelitian ini sejalan dengan dengan
hasil penelitian Sampurnawati (2013). Dimana penelitian
Sampurnawati
membuktikan
bahwa
layanan
bimbingan
kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK
Perintis 29 Semarang.
Penelitian
Sampurnawati
ini
berbada
(2013).
dengan
Dimana
dengan
penelitian
penelitian
Sampurnawati
adalah penelitian PTBK untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa di SMK Perintis 29 Semarang. Sedangkan penelitian ini
adalah penelitian ekperimen dengan one group pretestposttest desaign.
4.2.1 Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
bimbingan kelompok motivasi belajar dapat meningkatkan
motivasi belajar secara signifikan pada siswa kelas XI
Pemasaran SMKN 1 Demak. Hasil analisis menunjukkan
layanan
bimbingan
kelompok
36
motivasi
belajar
dapat
meningkatkan motivasi belajar secara signifikan pada siswa
kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak sehingga hipotesis
diterima.
37
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Deskriptif Subjek
Responden yang dijadikan objek penelitian adalah siswa
kelas XI jurusan Pemasaran SMKN 1 Demak. Berikut
deskripsi objek penelitian berdasarkan kelas, usia, jenis
kelamin, jarak rumah dengan sekolah, dan pendidikan orang
tua.
4.1.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan usia
Berdasarkan usia subjek, distribusinya sebagai berikut:
Tabel 4.1
Usia Subjek
NO
1
2
3
USIA
16
17
18
JUMLAH
f
7
6
1
14
%
50
42.30
7.7
100
Dilihat dari usia subjek, sebagian besar subjek berusia
16 tahun yaitu sebesar 50%.
4.1.1.2
Karakteristik
Responden
berdasarkan
Jenis
Kelamin
Berdasarkan
Jenis
Kelamin
sebagai berikut:
27
subjek,
distribusinya
Tabel 4.2
Jenis Kelamin subjek
NO
JENIS KELAMIN
f
%
1
PEREMPUAN
13
92.86
2
LAKI-LAKI
1
7.14
14
100
JUMLAH
Berdasarkan jenis kelamin subjek, mayoritas subjek
berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 92.86 %.
4.1.1.3 Karakteristik Responden berdasarkan Jarak rumah
dengan sekolah
Berdasarkan jarak rumah subjek ke sekolah subjek,
distribusinya sebagai berikut:
Tabel 4.3
Jarak rumah subjek ke sekolah
NO
JARAK
f
%
1
0 – 5 Km
5
35.71
2
6 Km – 10 Km
2
14.28
3
11 Km – 15 Km
4
28.57
4
16 Km – 20 Km
2
14.28
5
21 Km – 25 Km
1
7.14
14
100
JUMLAH
Berdasarkan jarak dari rumah ke sekolah, paling
banyak jarak rumah ke sekolah antara 0 kilometer sampai 5
kilometer yaitu terdapat 5 siswa ( 35.71 % ).
4.1.1.4 Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan
orang tua
Berdasarkan pendidikan orang tua subjek, distribusinya
sebagai berikut:
28
Tabel 4.4
Pendidikan orang tua subjek
NO
JENJANG
f
%
1
SD / MI
9
64.28
2
SMP / MTs
2
14.28
3
SMA / MA / SMK
3
21.44
14
100
JUMLAH
Berdasarkan jenjang pendidikan orang tua subjek,
sebagian besar pendidikan terakhir orang tua subjek adalah
SD/MI yaitu sebesar 9 subjek (64.28%)
4.1.1.5 Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan
orang tua
Berdasarkan
pekerjaan
orang
tua
subjek,
distribusinya
sebagai berikut:
Tabel 4.5
Pekerjaan orang tua subjek
NO
PEKERJAAN
f
%
1
PNS
1
7.14
2
SWASTA
9
64.28
3
PETANI
4
28.57
14
100
JUMLAH
Berdasarkan pekerjaan orang tua subjek, sebagian
besar pekerjaan orang tua subjek adalah pekerja swasta yaitu
sebesar 9 subjek (64.28%)
4.1.2 Analisis Deskriptif
Deskripsi variabel motivasi belajar ini bertujuan untuk
melihat gambaran variabel motivasi belajar berdasarkan
jawaban subjek penelitian. Motivasi adalah proses dimana
tujuan diarahkan pada aktivitas langsung yang didukung dan
secara berkelanjutan Pintrich dan Schunk (2008:4). Motivasi
adalah proses bukan sebuah produk. Sebagai proses, jangan
mengamati
motivasi
dengan
29
langsung
melainkan
kita
menyimpulkan dari tindakan dan mengungkapkan dengan
kata-kata. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa
motivasi bukan suatu produk namun suatu proses yang
berjalan yang dapat dilihat melalui tindakan atau perilaku
yang timbul.
Indikator motivasi belajar adalah 1) Choice of tasks;
selection
of
tasks
under
free-choice
conditions
indicates
motivation to perform the task. penghargaan tugas: dimana jika
seeseorang memilih tugasnya sendiri maka orang tersebut
memiliki motivasi dalam melaksanakan tugas tersebut. 2)
Effort; High effort-especially on difficult tasks-is indicative of
motivation. upaya; semakin tinggi usaha seseorang dalam
menjalankan tugas, apalagi tugas yang sulit, maka hal
tersebut menunjukkan motivasi. 3) Persistence; working for a
longer
time-especially
when
one
encounters
obstacles-is
associated with higher motivation. Kegigihan; melakukan suatu
pekerjaan secara terus menerus dan dalam waktu yang lama,
dan orang tersebut menghadapi masalah, maka semakin
tinggi motivasi orang tersebut. 4) Achievement; choice, effort,
and persistence raise task achievement. prestasi; pemilihan
tugas,
usaha
yang
dilakukan,
serta
ketekunan
dapat
meningkatkan prestasi dalam menjalankan tugas.
Motivasi belajar dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan 44 (empat puluh empat) item pernyataan
(MLSQ Pintrich, R. R., & DeGroot, E. V. (1990)). Untuk
mengetahui persepsi responden secara keseluruhan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Skor Maksimal
: 44 x 4 = 176
2) Skor Minimal
: 44 x 1 = 44
Interval
= 175-44 = 26.2 = 26
5
30
Tabel 4.6
Pembagian rentang dan hasil posttest
NO
KATEGORI
INTERVAL
f
%
1
Sangat Rendah
44 - 69
0
0
2
Rendah
70 - 95
0
0
3
Sedang
96 - 121
12
85.71
4
Tinggi
122 - 147
2
14.29
5
Sangat Tinggi
148 - 176
0
0
14
100
JUMLAH
Dari hasil analisis jawaban posttest subjek terhadap 44
butir pernyataan motivasi belajar , dan dari penghitungan
diatas maka interval yang diperoleh adalah 26.2, namun
peneliti membulatkan interval tersebut menjadi 26. Dari
kategorinya dapat dilihat siswa yang memiliki motivasi belajar
sedang 12 siswa (85.71%) dan 2 siswa (14.26 %) memiliki
motivasi belajar tinggi.
4.1.3 Analisis Uji Beda
Data yang diperoleh pada intrumen penelitian harus
diolah, kemudian dianalisis sesuai dengan alat analisis yang
digunakan.
Data
yang
akan
dianalisis,
terlebih
dahulu
dilakukan uji pengujian asumsi normalitas. Setelah dilakukan
uji
normalitas
maka
selatjutnya
dilakukan
uji
beda
menggunakan alat uji yang sesuai.
4.1.3.1 Hasil uji normalitas
Uji
normalitas
data
dilakukan
dengan
tujuan
memperlihatkan bahawa data berasal dari subjek berdistribusi
normal. Penyebaran data dikategorikan normal jika nilai
probabilitas > 0.05, sebaliknya jika nilai probabilitas < 0,05
maka sebarannya dinyatakan tidak normal.
31
Tabel 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
14
Normal Parametersa,b
Mean
,0000000
Std. Deviation
2,34074579
Most Extreme Differences
Absolute
,122
Positive
,087
Negative
-,122
Kolmogorov-Smirnov Z
,457
Asymp. Sig. (2-tailed)
,985
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil uji terhadap distribusi data motivasi belajar
diperoleh nilai K-S Z = 0.457 dengan signifikansi 0.985. Nilai
signifikansi 0.985 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan sebaran
datanya normal.
Histogram Batang 4.1
32
Histogram Batang 4.2
Tabel 4.8
Paired Samples Statistics
Pair
1
Preetest
Mean
79,71
Posttest
112,79
N
14
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
8,315
2,222
14
8,341
2,229
Berdasarkan hasil diatas, diketahui nilai skor rata-rata
pretest motivasi belajar adalah 79.71 dan nilai skor rata-rata
posttest motivasi belajar sebesar 112.79.
4.1.3.2 Hasil Uji beda dua mean
Untuk melihat perbadaan motivasi belajar setelah dan
sebelum
diberikan
layanan
bimbingan
kelompok
menggunakan uji t. pengujian ini ditujukan untuk mengetahui
apakah hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang
diajukan atau hasilnya tidak sesuai dengan hipotesis yang
diajukan.
33
Tabel 4.9
Paired Samples Test
Pai preetest r 1 posttest
Mea
n
33,0
71
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std.
Std.
Difference
Deviati
Error
on
Mean
Lower
Upper
2,369
,633 -34,439 -31,704
t
52,2
44
df
13
Sig. (2tailed)
,000
Berdasarkan hasil analisis pada tabel ditemukan nilai t
sebesar -52,244 dan probabilitas dengan signifikansi (2-tailed)
0,000 < 0.05 berarti berbeda secara signifikan dan ditemukan
perbedaan nilai rata-rata pretest sebesar 79.71 dan posttest
sebesar 112.79 dengan selisih nilai rata-rata sebesar 33.08
sehingga dapat dikatakan ada perbedaah motivasi belajar.
Jadi
bimbingan
kelompok
motivasi
belajar
dapat
meningkatkan motivasi belajar secara signifikan pada siswa
kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak. layanan bimbingan
kelompok motivasi belajar dapat meningkatkan motivasi
belajar secara signifikan dari motivasi belajar rendah menjadi
motivasi belajar sedang atau tinggi.
4.2 Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan layanan
bimbingan kelompok pada siswa kelas XI Pemasaran SMKN 1
Demak dengan jumlah subjek penelitian adalah 14 siswa.
Adapun
masalah
yang
diteliti
adalah
apakah
layanan
bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah one group
pretest-posttest desaign.
34
Sesuai
dengan
tujuan
penelitian
yaitu
untuk
Mengetahui signifikansi peningkatan motivasi belajar siswa
melalui pemberian Bimbingan Kelompok motivasi belajar
kepada siswa kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak, maka
pengumpulan data yang dilakukan meliputi pretest dan
posttest.
Pretest
bimbimbingan
dilakukan
sebelum
kelompok.
Setelah
diberikan
diberikan
layanan
layanan
bimbingan kelompok sebanyak 10 kali yang diadakan pada
bulan januari hingga bulan februari 2015. Posttest diberikan
pada siswa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok.
Pada penelitian ini, motivasi belajar subjek mulai
terlihat
meningkat
setelah
diberikan
treatment
atau
melakukan bimbingan kelompok pada pertemuan ke-7. Pada
pertemuan tersebut membahas topik aku pasti bisa. Dinamika
kelompok begitu hangat karena interaksi antar anggota sudah
tidak canggung lagi. Anggota kelompok memahami bahwa
seberat apapun tugas harus dikerjakan dengan sungguhsungguh pasti bisa mengerjakannya. Walaupun hasilnya
belum begitu memuaskan tetapi semangat untuk mengerjakan
akan mendapatkan resppon positif dari guru yang memberi
tugas. Subjek memahami bahwasannya tugas yang benar atau
salah akan diketahui setelah tugas tersebut dikerjakan dan
dikumpulkan.
Sehingga
motivasi
belajar
siwa
kelas
XI
Pemasaran SMKN 1 Demak meningkat. Seperti disampaikan
pada analisis uji beda yang membuktikan bahwa terjadi
peningkatan secara signifikan motivasi belajar siswa kelas XI
Pemasaran
SMKN
1
Demak
setelah
diberikan
layanan
bimbingan kelompok.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa teori motivasi
dari Pintrich yaitu “Motivation is the process whereby goaldirected activity is instigated and sustained”. Motivasi adalah
35
proses dimana tujuan diarahkan pada aktivitas langsung yang
didukung dan secara berkelanjutan. Motivasi memang dapat
ditingkatkan
jika
diberikan
secara
terus
menerus
dan
berkesinambungan. Sehingga untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa perlu dilakukan terus menerus dan dilakukan
dengan langkah nyata atau secara langsung.
Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan aktivitas
langsung dan berkelanjutan, maka guru harus terus terus
menerus merangsang motivasi siswa supaya tetap dalam
kategori sedang, tinggi atau sangat tinggi. Bila motivasi belajar
siswa baik maka akan berpengaruh pada hasil belajar siswa
dan prestasi siswa. Hasil belajar dan prestasi siswa dapat
digunakan siswa dalam meraih masa depan yang lebih baik.
Dengan demikian penelitian ini sejalan dengan dengan
hasil penelitian Sampurnawati (2013). Dimana penelitian
Sampurnawati
membuktikan
bahwa
layanan
bimbingan
kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK
Perintis 29 Semarang.
Penelitian
Sampurnawati
ini
berbada
(2013).
dengan
Dimana
dengan
penelitian
penelitian
Sampurnawati
adalah penelitian PTBK untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa di SMK Perintis 29 Semarang. Sedangkan penelitian ini
adalah penelitian ekperimen dengan one group pretestposttest desaign.
4.2.1 Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
bimbingan kelompok motivasi belajar dapat meningkatkan
motivasi belajar secara signifikan pada siswa kelas XI
Pemasaran SMKN 1 Demak. Hasil analisis menunjukkan
layanan
bimbingan
kelompok
36
motivasi
belajar
dapat
meningkatkan motivasi belajar secara signifikan pada siswa
kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak sehingga hipotesis
diterima.
37