T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Di SMP Negeri ebonagung Kabupaten Demak T2 BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan dan dibahas hasil
penelitian.
Pembahasannya
akan
dibagi
kedalam
beberaapa sub bab, yakni: diskripsi subjek penelitian,
paparan data subjek penelitian, serta hasil penelitian
dan pembahasannya.
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala
sekolah dan guru-guru SMP Negeri 1 Kebonagung
Kabupaten
Demak.
Berikut
ini
disajikan
Profil
sekolah tersebut :
1. Nama Sekolah
: SMP Negeri 1
Kebonagung
2. No.Statistik Sekolah
: 2101032107006.P / 200080
3. Tipe Sekolah
:B
4. Alamat Sekolah
: Desa
:
MIJEN
Kecamatan
KEBONAGUNG
: Kabupaten DEMAK
: Propinsi
JAWA
TENGAH
5. Telepon/HP/Fax
: (0292) 5135847
6. Status Sekolah
: Negeri
7. Nilai Akreditasi Sekolah : 85,58 (Amat Baik) A
8. Luas Lahan, dan jumlah rombel:
Luas Lahan
: 12.499 m2
Jumlah ruang pada lantai 1 : 21 + 5
1
Jumlah ruang pada lantai 2 : 2
Jumlah Rombel
: 24
Lokasi SMP Negeri 1 Kebonagung yang terletak
di tepi jalan raya antara Mintreng-Godong cukup
strategis. Secara geografis sangat kondusif untuk
kegiatan pembelajaran. Sekolah ini dulu bernama
SMP Negeri 1 Dempet. Seiring pemekaran wilayah
Kecamatan Dempet dibagi menjadi dua, Kecamatan
Dempet dan Kecamatan Kebonagung. Karena sekolah
yang berada di wilayah Kecamatan Kebonagung,
maka
sejak
tahun
2009/2010
berubah
nama
menjadi SMP Negeri 1 Kebonagung.
1.2
Hasil Penelitian
Data-data
yang
sudah
disajikan
dan
dipaparkan sebagai bahan pijakan dalam temuan
hasil
penelitian.
didapat
meliputi:
Temuan
hasil
hasil
penelitian
perencanaan
yang
supervisi
akademik kepala sekolah untuk peningkatan kinerja
guru, hasil pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah untuk peningkatan kinerja guru, dan hasil
tindak lanjut supervisi akademik kepala sekolah
untuk peningkatan kinerja guru.
1.2.1 Perencanaan Supervisi Akademik
Rencana yang digunakan dalam pengelolaan
supervisi akademik kepala sekolah di SMP Negeri 1
Kebonagung Kabupaten Demak dilakukan dengan
cara
untuk
mengkoordinasikan
menentukn
kepada
jadwal
semua
rencana
guru
supervisi
2
akademik. Dengan melihat kalender pendidikan
yang ada dan menyiapkan buku-buku sebagai
sarana
pendukung
yang
diperlukan.
Kegiatan
konkritnya berupa menyusun program supervisi
akademik,
serta
evaluasi
menyusun
pelaksanaan
program
pembelajaran
tindak
lanjutan.
Sedangkan mekanismenya melalui rapat guru,
yaitu guru diundang untuk mensosialisasikan
program supervisi yang akan dilakukan oleh
kepala sekolah.
Pelaksanaan
penyusunan
program
perencanaan supervisi tersebut tiap awal tahun
pelajaran. Pada saat menyusun program supervisi,
guru-guru sudah mempunyai tugas menyusun
program
pembelajaran.
Guru
dilibatkan
penyusunan program dan jadwal supervisi, agar
guru menjadi paham mengenai supervisi akademik
ini.
Penyusunan
program
supervisi
dilakukan
kepala sekolah dalam bentuk tabel yang berisi
nama guru, mengampu dan kelas. Kepala sekolah
selalu
menyempatkan
dua
kali
mensupervisi
dalam satu bulan. Supervisi yang dilakukan ini
terkadang
mendadak
tetapi
terkadang
sudah
disosialisasikan terlebih dahulu sesuai dengan
situasi dan kondisi.
Kepala sekolah dalam menyusun laporan
baik mengeni hasil evaluasi dan melihat tindak
lanjut, artinya buku-buku sebagai sarana dalam
supervisi ini untuk melihat kinerja guru dalam
pembelajaran. Cara mengelola sarana yang efektif
3
untuk
mendukung
perencanaan
supervisi
akademik adalah senantiasa dilakukan dengan
mengisi
buku-buku
secara
rutin
dan
berkesinambungan. Maksudnya agar bermanfaat
secara optimal, baik bagi kepala sekolah maupun
guru. Sarana yang digunakan dalam mendukung
program supervisi akademik antara lain: program
supervisi, buku kunjungan kepala sekolah / buku
supervisi, buku tamu kelas, buku tamu kelas,
buku program supervisi kelas, serta buku pesan
dan kesan. Semua itu dibuat dan digunakan
untuk mendukung tercapainya tujuan pengelolaan
supervisi
akademik
yaitu
peningkatan
mutu
pendidikan agar lebih bermakna dan bermanfaat
bagi kinerja guru ke depannya.
Perolehan hasil wawancara diketahui bahwa
supervisi akademik kepala sekolah di SMP Negeri 1
Kebonagung,
sebagai
bagian
dari
proses
manajemen.
Kegiatannya
didahului
dengan
perencanaan
setiap
semester.
Program
awal
pelaksanaan supervisi disusun oleh kepala sekolah
disampaikan kepada sasaran supervisi yaitu guru
dan
siswa.
Teknik
pelaksanaannya
dengan
diumumkan secara lisan dalam forum pembinaan.
Hal ini dikemukakan oleh Rofieq Irhas Laela, S.Pd.,
kepala SMP Negeri 1 Kebonagung, sebagai berikut.
“Rencana program pengelolaan supervisi akademik
kepala sekolah di SMP Negeri 1 Kebonagung ini,
diawali dengan melakukan koordinasi kepada semua
guru. Penentuan jadwal rencana program supervisi
akademik disesuaikan dengan kalender pendidikan,
dan penyiapan buku-buku sebagai sarana pendukung
yang diperlukan”.
4
“Perencanaan dalam supervisi akademik di SMP ini
kegiatan konkritnya berupa menyusun program
tindak lanjutan, sedangkan mekanismenya melalui
rapat dewan guru”.
“Dalam program supervisi ini, saya selalu menyusun
program perencanaan supervisi itu awal semester.
Pada saat saya menyusun program supervisi, guruguru sudah mempunyai tugas menyusun program
pembelajaran, dan itu tugas dan tanggungjawab”.
“Penyusunan program supervisi ini dalam bentuk
tabel yang berisi nama guru, mata pelajaran dan
kelas. Saya selalu menyempatkan dua kali tiap bulan
untuk mensupervisi. Pelaksanaan supervisi yang saya
lakukan ini bervariatif, terkadang mendadak tetapi
terkadang sudah saya sosialisasikan sesuai dengan
situasi dan kondisi”. (Wawancara tanggal 10
Januari 2015)
Mengenai perencanaan supervisi akademik
kepala sekolah di SMP Negeri 1 Kebonagung, salah
satu guru juga diwawancarai untuk mengkroscek
apa yang dikatakan olah kepala sekolah. Seperti
diungkapkan oleh Supoyo, BA. selaku guru PKn
mengatakan:
“Dalam perencanaan, guru juga diajak membuat
kesepakatan dalam penyusunan program dan jadwal
supervisi, karena dilibatkan, kami jadi paham
mengenai supervisi akademik ini. Walaupun dalam
pelaksanaannya kepala sekolah seringkali mendadak.
Tetapi itu menandakan bahwa kami sebagai guru
harus benar-benar selalu siap untuk disupervisi.
Supervisi akademik mendorong semangat kami dan
dapat pula sebagai koreksi apa yang telah saya
lakukan”. (Wawancara tanggal 10 Januari
2015)
Berdasarkan
hasil
observasi
dokumen
mengenai perencanaan program supervisi di SMP
Negeri 1 Kebonagung formatnya adalah sebagai
berikut.
5
Dalam perencanaan supervisi di SMP Negeri
1 Kebonagung, dibutuhkan sarana yang akan
digunakan
dalam
kegiatan
supervisi.
Sarana
meliputi buku kunjungan supervisi, buku tamu
kelas, buku program supervisi kelas, buku pesan
dan kesan.
Supervisi akademik yang dilakukan oleh
kepala
sekolah
SMP
Negeri
1
Kebonagung
Kabupaten Demak untuk memberikan layanan
dan bantuan kepada guru-guru, tujuannya agar
dapat mengembangkan situasi pembelajaran yang
dilakukan guru di kelas. Selain itu juga untuk
mengkoordinasi,
menstimulasi,
mendorong
ke
arah pertumbuhan profesi guru di samping untuk
memperbaiki proses. Hasil yang diperoleh dalam
penelitian
ini
berupa:
perencanaan
tujuan,
perencanaan waktu, perencanaan tempat, dan
perencanaan
tersebut
instrumen.
perlu
Dari
keempat
dikembangkan
sesuai
hasil
situasi
pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
4.2.2 Pelaksanaan Supervisi Akademik
Kegiatan
kemudian
kinerja
supervisi
perencanaan
dilaksanakan
guru.
Langkah
akademik
yang
disusun
untuk
peningkatan
konkrit
pelaksanaan
dilakukan
dengan
cara:
kunjungan kelas, observasi pembelajaran, dan
administrasi guru, selanjutnya didokumentasikan
dengan guru yang bersangkutan. Bila diperlukan
kepala sekolah turut memberikan solusi demi
6
keberhasilan
diadakan
pembelajaran.
rapat
Secara
mengevaluasi
berkala
pelaksanaan
supervisi akademik.
Metode atau teknik-teknik yang digunakan
dalam supervisi pembelajaran di SMP Negeri 1
Kebonagung berbeda-beda untuk masing-masing
guru yaitu pendekatan directive dan non direct.
Bagi guru yang tingkat abstraksinya rendah dan
mempunyai komitmen rendah, supervisi dilakukan
dengan pendekatan direktif. Hal yang dilakukan
sebagai
kepala
sekolah
pada
pendekatan
ini
adalah memberi contoh konkrit dan petunjuk
maupun frekuensi supervisi yang lebih banyak
dari guru yang lain.
Kepala sekolah dalam melakukan supervisi
sering
melakukan
dengan
cara
mengkomunikasikan di luar kelas, selanjutnya
masuk
kelas
mengamati
proses
pembelajaran
selama satu jam pelajaran. Pelaksanaan supervisi
sesuai dengan jadwal, terkadang dilakukan secara
mendadak,
langsung
menanyakan
RPP
tentang
RPP
masuk
kepada
meliputi
kelas
guru.
dan
Pertanyaan
materi,
metode
pembelajaran, dsb. Berikutnya kepala sekolah
melakukan pengamatan proses pembelajaran, dan
mengecek
apakah
pembelajaran
yang
guru
lakukan sudah sesuai dengan RPP, atau apakah
dalam pembelajaran tersebut ada pengembangan
dari guru.
7
Supervisi dilakukan terkadang dari luar
kelas
untuk
melihat
pengelolaan
guru
dalam
pembelajaran,
melakukan
tujuannya
untuk
melakukan monitoring administrasi kelas. Metode
yang dilakukan bervariatif disesuaikan dengan
karakteristik guru-guru. Untuk guru senior kepala
sekolah selalu mengadakan percakapan pribadi
tentang merumuskan masalah, tentang bagaimana
melakukan
pembelajaran
yang
baik.
Dalam
percakapan ini guru tersebut juga diajak untuk
memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam
pembelajaran,
untuk
guru
yang
lain
kepala
sekolah melakukan kunjungan kelas.
Selain
teknik
dilaksanakan
administrasi
percakapan
secara
pribadi
kelompok.
pembelajaran
juga
Supervisi
dilakukan
melalui
pembinaan rutin, tekniknya semua administrasi
dikumpulan ke ruang kepala sekolah, selanjutnya
memberikan
komentar
dalam
dokumen
administrasi tersebut. Untuk supervisi akademik
terkait
aspek
administrasi
kelas,
semuanya
dikumpulkan ke ruang kepala sekolah. Setelah
dilihat
kepala
sekolah
dan
ditandatangani
kemudian dikembalikan kepada guru-guru. Pada
saat pembinaan kepala sekolah mengomentari
kesimpulan penyusunan perangkat pembelajaran
oleh guru secara umum dengan kekurangankekurangannya.
Semua
diteliti
satu
persatu
kemudian dilakukan resume masing-masing guru,
baik
kekurangan
atau
kelebihannya
untuk
8
menentukan
bagaimana
guru
tersebut
perlu
disupervisi. Dalam pembinaan kepada guru-guru,
kepala
sekolah
menyampaikan
hasil
koreksi
supervisi administrasi pembelajaran yang disusun
oleh guru secara global.
Pelaksanaan Supervisi Akademik di SMP
Negeri 1 Kebonagung dilakukan dengan cara
observasi pembelajaran, kemudian berkomunikasi
dengan guru yang bersangkutan. Hasil wawancara
mengenai hal tersebut dikemukakan oleh Ali
Mas’adi selaku guru Geografi, sebagai berikut:
“Langkah konkrit pelaksanaan supervisi akademik
yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMP ini
dengan
cara
kunjungan
kelas,
observasi
pembelajaran,
administrasi
guru,
kemudian
dikomunikasikan dengan guru yang bersangkutan.
Kepala sekolah memberikan solusi demi keberhasilan
pembelajaran. Secara berkala diadakan rapat
mengevaluasi pelaksanaan supervisi akademik”
“Caranya
dilaksanakan
sesuai
jadwal/rencana
program
supervisi
akademik
yang
telah
dikomunikasikan kepada guru terlebih dahulu”.
(Wawancara tanggal 10 Januari 2015)
Kepala Sekolah dalam hal ini juga mengatakan:
“Dalam pelaksanaannya saya atur dengan jadwal
yang telah disusun, kemudian saya mengadakan
kunjungan kelas dan observasi langsung dengan
pendekatan direktif dan nondirektif”. (Wawancara
tanggal 10 Januari 2015)
Komunikasi kepala
akan
melakukan
sekolah pada
supervisi
dilakukan
waktu
secara
akrab dan menerapkan pola hubungan kerja
sama. Hal ini terungkap dalam peraturannya
sebagai berikut:
9
“Kepala
sekolah
dalam
melakukan
supervisi
akademik kepada saya, dilakukan dengan cara
mengkomunikasikan diluar kelas. Setelah itu Kepala
sekolah masuk ke kelas dan mengamati proses
pembelajaran
selama
satu
jam
pelajaran”.
(Wawancara tanggal 10 Januari 2015)
Dilanjutkan
lagi
mengenai
pelaksanaan
supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala
sekolah juga dituturkan oleh Ismawati, S.Pd.,
guru SBK, sebagai berikut :
“Pada saat menyupervisi kepada saya, sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan dalam rapat. Tetapi
terkadang kepala sekolah juga melakukan secara
mendadak langsung masuk kelas dan menanyakan
RPP meliputi materi, metode pembelajaran, dan
sebagainya.
Selanjutnya
berkomunikasi
dan
mendapat jawaban apa saja yang saya lakukan saat
itu. Kepala sekolah melakukan pengamatan proses
pembelajaran dan mengecek, apakah pembelajaran
yang saya lakukan sudah sesuai dengan RPP, dan
jawaban yang saya kemukakan adalah dalam
pembelajaran tersebut ada pengembangan diri saya”.
(Wawancara tanggal 10 Januari 2015)
Berkaitan dengan apa yang dikemukakan
bahwa perilaku kepala sekolah dalam supervisi
tidak selamanya seperti yang dituturkan di atas.
Adakalanya kepala sekolah dalam melaksanakan
hanya
melakukan
pengamatan
di
lingkungan
sekitar kelas yaitu dengan melakukan pengamatan
tentang
pengelolaan
kelas,
sesuai
penuturan
Ismawati, S.Pd., guru SBK, sebagai berikut:
“Kepala Sekolah pada saat melakukan supervisi
akademik di SMP ini, terkadang hanya dengan
mengelilingi kelas. Dari luar kelas beliau melihat saya
dalam
melakukan
pengelolaan
pembelajaran.
Menurut saya hal ini mungkin dikaitakan dengan
tujuan supervisi yang dilakukan kepala sekolah
10
dalam melakukan monitoring dan administrasi kelas”.
(Wawancara tanggal 10 Januari 2015)
Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala
sekolah
di
SMP
Negeri
1
Kebonagung
menggunakan metode yang bervariasi, karena
guru-guru mempunyai karakteristik yang berbedabeda,
seperti
yang
diungkapkan
oleh
Kepala
Sekolah sebagai berikut:
“Metode yang saya lakukan sesuaikan dengan
karakteristik guru-guru. Saya tidak menggunakan
metode yang sama untuk semua guru. Pelaksanaan
supervisi guru senior, saya selalu mengadakan
percakapan pribadi. Caranya, saya ajak berdiskusi
untuk merumuskan masalah tentang bagaimana
melakukan
pembelajaran
yang
baik.
Dalam
percakapan ini, guru senior juga memberi solusi
untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi
dalam pembelajaran. Bagi guru yang lain saya
melakukan kunjungan kelas sudah cukup bagus.”
“Saya memperhatikan pendapat guru tentang
masalah
pembelajaran,
kemudian
saya
mengemukakan
pandangan
mengenai
masalah
pembelajaran yang dihadapinya. Saat yang demikian
inilah terjadi komunikasi yang melibatkan guru dan
saya sehingga diperoleh kesepakatan tentang
tanggung jawab. Selanjutnya, bagi guru yang tingkat
abstraksinya rendah dan komitmen rendah, supervisi
dilakukan dengan pendekatan direktif. Hal yang saya
lakukan sebagai kepala sekolah pada pendekatan ini
adalah memberi contoh konkrit dan petunjuk
maupun frekuensi supervisi yang lebih banyak dari
guru yang lain”. (Wawancara tanggal 10
Januari 2015)
Mengenai
penggunaan
metode
yang
bervariasi, pada pelaksanaan, saya kroscekkan
dengan pendapat guru. Hasil wawancara mengenai
hal itu disampaikan oleh Katimin, S.Pd., guru
bahasa inggris sebagai berikut:
11
“Kepala Sekolah dalam melaksanakan supervisi
akademik dengan teknik/metode yang berbeda-beda
untuk
semua
guru.
Metode/teknik
tersebut
disesuaikan dengan pengalaman guru yang ada di
sini”. (Wawancara tanggal 10 Januari 2015)
Berdasarkan
hasil
observasi
dokumen
mengenai pelaksanaan supervisi akademik di SMP
Negeri 1 Kebonagung diketahui bahwa kepala
sekolah juga melakukan monitoring mengenai
administrasi kelas yang dilakukan oleh guru. Hasil
wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 1
Kebonagung adalah sebagai berikut:
“Selain penggunaan tehnik percakapan pribadi juga
melaksanakan secara kelompok. Dengan mengadakan
pembinaan secara kelompok, biasanya saya tekankan
pada supervisi administrasi pembelajaran. Mengenai
aspek ini dapat anda lihat dalam dokumen notulen
rapat supervisi. Supervisi administrasi pembelajaran
saya lakukan melalui pembinaan rutin. Caranya
semua administrasi pembelajaran dikumpulkan ke
ruang saya selanjutnya saya memberikan sedikit
komentar dalam dokumen administrasi tersebut”.
(Wawancara tanggal 11 Januari 2015)
Seperti penuturan Iswahyudi, S.Pd., guru
bahasa Indonesia sebagai berikut :
“Untuk Supervisi akademik terkait aspek administrasi
kelas, semuanya dikumpulkan ke ruang kepala
sekolah. Setelah dilihat pak kepala sekolah dan
ditandatangani kemudian dikembalikan kepada guruguru.
Saat
pembinaan
pak
kepala
sekolah
mengomentari kesimpulan penyusunan perangkat
pcmbelajaran oleh guru secara umum dengan
kekurangan-kekurangannya”.
(Wawancara 11
Januari 2015)
Penuturan yang disampaikan oleh guru di
atas mengenai supervisi akademik berdasarkan
12
aspek administrasi pembelajaran dibenarkan oleh
kepala sekolah dalam penuturannya berikut:
“Supervisi aspek administrasi, guru saya suruh
mengumpulkan ke ruangan saya pada awal semester
dan setelah saya lihat dan saya teliti satu persatu
kemudian saya resume masing-masing guru, baik
kekurangan atau kelebihannya untuk menentukan
bagian mana guru tersebut perlu disupervisi”.
(Wawancara tanggal 11 Januari 2015)
Berdasarkan hasil observasi di atas, yang
dilakukan kepala sekolah sebelum melakukan
supervisi akademik adalah dengan mensupervisi
administrasi pembelajaran guru secara kolektif
atau kelompok.
Kepala sekolah menggunakan cara yang
akrab.
Penyampaiannya
kepada
guru
terjadi
komunikasi dua arah. Hal itu sesuai dengan yang
dituturkan oleh Nurkandi, S.Pd., guru Fisika,
sebagai berikut:
“Dalam pembinaan kepada guru-guru, kepala sekolah
menyampaikan hasil koreksi supervisi administrasi
pembelajaran yang disusun oleh guru secara global
dan sekaligus beliau mengatakan bahwa besok suatu
saat akan saya adakan supervisi kunjungan kelas
kepada bapak ibu guru. Dalam pertemuan tersebut
ada pertanyaan-pertanyaan walaupun hanya satu
dua guru yang mengungkapkan sehubungan dengan
akan adanya kunjungan kelas”. (Wawancara 11
Januari 2015)
Wawancara
dan
observasi
mengenai
pelaksanaan supervisi akademik di atas, kepala
sekolah
dalam
menyelesaikan
masalah
pembelajaran mengedepankan hubungan personal.
Setelah mengadakan tatap muka dengan guru
yang
telah
selesai
disupervisi,
selanjutnya
13
mendokumentasikan
kegiatan
supervisi.
Atas
dasar kesepakatan dengan guru untuk ditanda
tangani bersama lalu dijadikan dokumen sekolah
di
SMP
Negeri
1
Kebonagung.
Supervisi
dilaksanakan sesuai jadwal atau rencana program
yang telah dikomunikasikan kepada guru-guru.
Kepala sekolah mengatur sesuai dengan
jadwal yang tersusun, kemudian mengadakan
kunjungan kelas dan observasi. Implementasi
supervisi akademik ini berupa kegiatan kunjungan
kelas secara rutin, melakukan kegiatan yang
melibatkan
penataran
guru
dan
dan
siswa,
workshop
pelaksanaan
kurikulum
baru,
penilaian kinerja guru dan reward yang dijanjikan.
4.2.3.
Tindak lanjut Supervisi Akademik
Tindak lanjut dalam pelaksanan supervisi
akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung adalah
mengkomunikasikan hasil supervisi kepada guru.
Hal ini sebagai feedback untuk memperbaiki
kekurangan dengan tindak lanjutnya. Dengan
adanya tindak lanjut tersebut diharapkan ada
perbaikan proses pembelajaran. Perbaikan akan
terlihat pada peningkatan mutu pembelajaran,
peningkatan
pelayanan
siswa
pada
proses
pembelajaran dan meningkatnya hasil perolehan
basil belajar. Setelah disupervisi guru dipanggil di
ruang kepala sekolah diajak berdiskusi mengenai
hasil
pelaksanaan
supervisi,
dimotivasi
dan
dikirim ke penataran sampai tingkat provinsi.
Pembicaraan di ruang kepala sekolah pada saat
14
supervisi
diajak
diskusi
mengenai
apa
saja
kekurangan ketika guru mengajar. Kepala sekolah
kemudian memberikan balikan berupa masukan
berdasarkan
temuan-temuan
atas
kekurangan
ketika guru mengajar.
Kepala sekolah memberikan balikan dalam
bentuk informasi untuk mempengaruhi kualitas
basil pembelajaran di SMP ini, dengan harapan ke
depannya akan ada perubahan lebih baik. Tindak
lanjut
hasil
supervisi
dilakukan
oleh
kepala
sekolah dapat berupa penguatan, menganalisis
pencapaian tujuan pengajaran, menganalisis target
keterampilan pembelajaran, menyimpulkan hasil
dan apa yang diperolehnya selama supervisi,
mendorong guru untuk merencanakan latihanlatihan, serta menetapkan rencana berikutnya.
Pengiriman penataran untuk guru
disupervisi
dirasa perlu untuk mengikutinya.
Hasil supervisi akademik di SMP Negeri 1
Kebonagung
merupakan
hasil
pelaksanaan
supervisi masing-masing guru, sedangkan tindak
lanjutnya
merupakan
rangkaian
pembicaraan
kepala sekolah dengan guru yang
keduanya.
Selanjutnya
keduanya
disepakati
menanda
tangani untuk dijadikan dokumen sekolah. Tindak
lanjut
dilakukan
fungsinya
untuk
dengan
cara
mendorong
memotivasi,
guru
agar
melaksanakan proses pembelajaran lebih baik.
Tindak lanjut ini digunakan oleh kepala sekolah
untuk memotivasi guru agar siswa asuhannya
15
mencapai prestasi belajar yang meningkat. Tindak
lanjut
diberikan
langsung
oleh
setelah
kepala
kepala
sekolah
secara
sekolah
selesai
melakukan supervisi, agar guru masih teringat
akan permasalahan pembelajaran yang ditemukan
pada waktu disupervisi oleh kepala sekolah.
Pelaksanaan tindak lanjut dilakukan secara
individual,
dimana
berhadapan
dengan
kepala
dilakukan
pada
tersebut
tempat
duduk
saling
sekolah.
Kegiatan
akhir
semester,
tujuannya untuk melihat kinerja guru dalam satu
semester tersebut. Pada saat pelaksanaan tersebut
kepala sekolah dan guru membicarakan mengenai
kinerja guru yang disupervisi. Diskusi tersebut
membahas rnengenai masalah yang berkaitan
dengan pembelajaran, dan mulai penggunaan
media,
metode,
penilaian,
dan
inovasi
yang
dilakukan guru beserta kendala yang dihadapinya.
Dengan adanya tindak lanjut ini diharapkan
dapat memperbarui proses pembelajaran yang
diinginkan. Perbaikan proses pembelajaran dan
meningkatnya mutu pembelajaran yaitu dengan
terlihatnya peningkatan pelayanan siswa pada
proses
pembelajaran
dan
meningkatnya
hasil
perolehan hasil belajar. Hasil wawancara mengenai
tindak lanjut ini diungkapkan oleh
Drs. Tri
Harjanto, guru bahasa Jawa, sebagai berikut:
“Setelah disupervisi saya dipanggil di ruang kepsek.
Padahal pada waktu disupervisi saya merasa gerogi
karena saya guru yunior di sekolah ini. Tetapi
akhirnya saya merasa bangga, karena pada saat Pak
Kepala Sekolah menyampaikan hasil pelaksanaan
16
supervisi banyak diberi motivasi, menjanjikan pada
saya untuk mengkuti penataran”. (Wawancara 11
Januari 2015)
Tindak
lanjut
hasil
supervisi
akademik
dilakukan oleh kepala sekolah sebagai upaya
untuk
meningkatkan
kinerja
guru
dalam
pembelajaran. Hal yang dilakukan oleh kepala
sekolah
dapat
bersifat
informasi,
seperti
diungkapkan oleh Nurkandi, S.Pd., guru Fisika
sebagai berikut ini:
“Setelah disupervisi selesai, saya dipanggil ke ruang
kepala sekolah. Begitu duduk saya diajak berdiskusi
mengenai apa saja kekurangan ketika saya mengajar.
Beliau memberikan tanggapan berupa masukan
berdasarkan temuan-temuan atas kekurangan ketika
saya mengajar tadi.” (Wawancara 11 Januari 2015)
Tindak lanjut yang dilalukan oleh kepala
sekolah
merupakan
balikan
dalam
bentuk
informasi untuk mempengaruhi kualitas hasil
pembelajaran
di
SMP
Negeri
1
Kebonagung.
Dengan supervisi dapat menambah motivasi untuk
meningkatkan
kinerja
guru.
Terlihat
dari
kehadiran guru di sekolah dan di kelas. Hasil
pemantauan kepala sekolah sudah menunjukkan
adanya
peningkatan
kinerja
yang
dibuktikan
dengan kenaikan prosentase kehadiran guru.
Berdasarkan studi dokumen yang dilakukan
peneliti, bahwa dokumen hasil supervisi akademik
di SMP Negeri 1 Kebonagung merupakan hasil
pelaksanaan
supervisi
masing-masing
guru.
Sedangkan tindak lanjutnya merupakan rangkaian
pembicaraan kepala sekolah dengan guru yang
17
disepakati
keduanya.
menandatanganinya
Selanjutnya
lalu
keduanya
dijadikan
dokumen
sekolah.
Dalam
observasi
pelaksanaan
individual.
tindak
diketahui
lanjut
Pelaksanaannya
dilakukan
dilakukan
bahwa
secara
dengan
duduk saling berhadapan antara guru dan kepala
sekolah. Diskusi tersebut membahas masalah
yang berkaitan dengan pembelajaran mulai dari
penggunaan media, metode, penilaian dan inovasi
yang
dilakukan
guru
dan
kendala
yang
dihadapinya. Drs. Tri Harjanto, guru B.Jawa
mengatakan:
“Tindak lanjut juga diberikan oleb kepala sekolah
untuk mengubah kinerja kami para guru. Biasanya
diberikan kepada guru tidak segera, setelah guru
disupervisi karena bila diberikan secara langsung
kadang guru malah merasa dikritik atau dicari
kesalahan-kesalahannya
dalam
melakukan
pekerjaannya pada pembelajaran”. (Wawancara 11
Januari 2015)
Secara keseluruhan proses kegiatan tindak
lanjut (feedback) hasil supervisi yang dilaksanakan
oleh kepala sekolah di SMP Negeri 1 Kebonagung
digambarkan dalam skema gambar berikut:
Skema balikan hasil supervisi
18
Tindak lanjut diberikan kepada guru tidak
segera
setelah
guru
disupervisi
karena
bila
diberikan secara langsung kadang guru merasa
dikritik atau dicari kesalahan-kesalahannya dalam
melakukan
pekerjaannya
dalam
pembelajaran.
Dari wawancara dan observasi mengenai tindak
lanjut
supervisi
akademik,
dilakukan
untuk
mengetahui pelaksanaan supervisi akademik yang
dilakukan oleh kepala sekolah. Pelaksanaannya
dilakukan dengan cara komunikasi, memberikan
masukan mengenai rnasalah yang dihadapi oleh
guru selama proses perubelajaran. Dalam tindak
lanjut ini juga ditemukan faktor-faktor yang dapat
memberi
dukungan
terhadap
pelaksanaai
supervisi akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung,
di
antaranya
sarana
prasarana
yang
cukup
lengkap, latar belakang pendidikan guru yang
tinggi, serta suasana kekeluargaan yang baik.
Pada pokok tindak lanjut, hasil penelitian ini
berupa pemberian penguatan, kepuasan, motivasi,
kerjasama, intervensi memberi bantuan didaktis
atau bimbingan, supervisi terhadap diri sendiri
dan diberi pengetahuan tambahan. Tindak lanjut
hasil
supervisi
menganalisis
akademik
pencapaian
berupa
penguatan,
tujuan
pengajaran,
menganalisis target keterampilan pembelajaran,
menyimpulkan hasil dan apa yang diperolehnya
selama
supervisi
akademik,
mendorong
guru
untuk merencanakan latihan-latihan, sekaligus
menetapkan rencana berikutnya.
19
4.3 Pembahasan
Temuan-temuan
hasil
penelitian
sudah
dikelornpokkan sesuai dengan porsinya masingmasing. Selanjutnya temuan tersebut dibahas sesuai
dengan rinciannya sebagai berikut: perencanaan
supervisi
akademik;
implementasi
supervisi
akademik; dan tindak lanjut supervisi akademik.
4.3.1 Perencanaan Supervisi Akademik
Perencanaan
keputusan
yang
merupakan
menjadi
sejumlah
pedoman
untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan
mengandung
dua
unsur
yaitu
tujuan
dan
pedoman. Sebuah perencanaan supervisi menjadi
pedoman
kepala
sekolah
dalam
memberikan
arahan. Pelaksanaan supervisi memuat tujuan,
sasaran yang jelas dan mudah dipahami guru yang
menjadi sasaran supervisi. Supervisi akademik
dalam pemahaman kepala sekolah merupakan
kewajiban
kepala
sekolah,
yaitu
mengkomunikasikan perencanaan kepada guru
baik waktu, metode, maupun sasaran disesuaikan
dengan kondisi yang ada.
Dari temuan penelitian diketahui bahwa
tujuan supervisi akadernik di SMP Negeri 1
Kebonagung adalah untuk memberikan layanan
dan
bantuan
mengembangkan
kepada
guru-guru
situasi
pembelajaran
dalam
yang
dilakukan guru di kelas. Proses manajemennya
didahului dengan perencanaan setiap awal tahun
20
pelajaran oleh kepala sekolah. Adapun dalam
program
perencanaan
supervisi
yang
disusun
disampaikan kepada sasaran supervisi yaitu guruguru dan siswa, Caranya dengan diumunkan
secara lisan dalam forum pembinaan. Salah satu
agendanya berupa penentuan jadwal supervisi
yang
disesuaikan
dengan
kalender
akademik.
Pelaksanaannya berdasarkan program yang telah
disusun dan disepakati bersama dengan seluruh
pihak
sekolah.
Perencanaan
sarana
yang
digunakan dalam supervisi akademik di SMP
Negeri 1 Kebonagung berupa pembuatan format
supervisi akademik, gunanya untuk mencatat apa
saja
yang
dilihat
selama
pelaksanaan
pembelajaran secara sistematis.
Hasil penelitian di atas mendukung temuan
dalam jurnal internasional berjudul Supervision as
Professional Development: Compatible or Strange
Bedfellows in the Policy Quest for Increased Student
Achievement oleh Rucinski dan Hazi (2007) yang
rnenyatakan bahwa supervisi merupakan usaha
evaluasi guru yang berguna untuk meningkatkan
kualifikasi guru tersebut sebagai tenaga pengajar.
Proses tersebut berlangsung secara berjangka atau
bertahap yang dilakukan oleh kepala sekolah
dalam rangka peningkatan pembelajaran siswa di
kelas melalui guru yang disupevisi. Penelitian
terdahulu memiliki perbedaan dengan penelitian
ini
yang
terletak
pada
fokus
penelitiannya,
sedangkan persamaannya adalah membahas cara
21
peningkatan profesionalisme guru melalui suatu
pembinaan dalam bentuk supervisi.
Berdasarkan temuan penelitian ini dalam
perencanaan
mengenai
instrument/sarana
waktu,
yang
tempat,
digunakan
dan
dalam
supervisi akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung
berupa jadwal yang berisi waktu, sasaran, tempat
dan jenis kegiatan; buku supervisi; dan daftar
hadir guru. Semua itu dibuat dan digunakan
untuk mendukung tercapainya tujuan pengelolaan
supervisi akademik yaitu peningkatan kinerja guru
agar
lebih
mengelola
bermakna
yang
dan
efektif
bermanfaat.
adalah
Cara
senantiasa
dilaksanakan dengan mengisi buku-buku secara
rutin
dan
berkesinambungan.
Sarana
ini
membantu dalam menyusun laporan mengenai
hasil evaluasinya dan melihat tindak lanjutnya,
artinya
buku-buku
tersebut
mampu
melihat
kinerja guru dalam pembelajaran.
4.3.2 Pelaksanaan Supervisi Akademik
Hasil
penelitian
ini
menemukan
bahwa
pelaksanaan supervisi akademik di SMP Negeri 1
Kebonagung dilakukan dengan cara observasi dan
kemudian
berkomunikasi
bersangkutan.
Langkah
dengan
kongkrit
guru
yang
pelaksanaan
supervisi akademik di SMP ini yaitu dengan cara
kunjungan
kelas,
observasi
pembelajaran,
administrasi guru, lalu dikomunikasikan dengan
guru yang bersangkutan. Secara berkala diadakan
22
rapat untuk mengevaluasi pelaksanaan supervisi
akademik,
sedangkan
pelaksanaan
supervisi
akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung sesuai
jadwal
atau
rencana
program
yang
dikomunikasikari kepada guru-guru.
Sistem kegiatannya, kepala sekolah masuk
ke dalam kelas dan menanyakan RPP kepada guru
yang
berkaitan
dengan
pembelajaran.
Seteah
materi
dan
berkomunikasi
metode
dan
mendapat jawaban apa saja yang guru lakukan
saat pembelajaran, berikutnya kepala sekolah
melakukan pengamatan proses pembelajaran dan
mengecek apakah pembelajaran yang dilakukan
oleh guru sudah sesuai dengan RPP atau ada
pengembangan
Terkadang
yang
dilakukan
pelaksanaan
oleh
supervisi
guru.
akademik
dilakukan hanya di sekitar tingkungan kelas.
Kepala
sekolah
melakukan
supervisi
berupa
pengamatan mengenai pengelolaan kelas yang
dilakukan
oleh
berlangsung.
pelaksanaan
guru
Pola
ketika
yang
supervisi
pembelajaran
dilakukan
akademik
dalam
adalah
berdasarkan pola hubungan kerja sama antara
kepala sekolah dengan guru.
Temuan penelitian juga menemukan bahwa
metode yang dilakukan dalam supervisi akadernik
di SMP Negeri 1 Kebonagung disesuaikan dengan
karakteristik guru-guru yang ada. Contohnya guru
yang senior diajak diskusi tentang merumuskan
masalah,
bagaimana
melakukan
pembelajaran
23
yang baik. Dalam percakapan ini guru tersebut
juga diajak untuk memecahkan masalah-masalah
yang terjadi dalam pembelajaran, untuk guru yang
lain dilakukan dengan kunjungan kelas.
Kepala sekolah mengemukakan pandangan
mengenai
dihadapinya.
masalah
Pada
pembelajaran
kesempatan
ini
yang
terjadi
komunikasi yang melibatkan guru dan kepala
sekolah sehingga disepakati tentang tanggung
jawab antara kepala sekolah sebagai supervisor
dan guru yang disupervisi. Selanjutnya bagi guru
yang tingkat abstraksinya rendah dan mempunyai
komitmen rendah, supervisi dilakukan dengan
pendekatan direktif. Hal yang dilakukan kepala
sekolah pada pendekatan ini yaitu memberi contoh
konkrit dan petunjuk maupun frekuensi supervisi
yang lebih banyak dan guru yang lain. Namun
intinya adalah komunikasi untuk mendiskusikan
masalah pembelajaran secara dua arah antara
kepala sekolah dan guru. Demikian pula perhatian
kepada murid untuk meningkatkan konsentrasi
belajarnya agar seimbang yaitu guru dan murid
sama-sama aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Hasil temuan penelitian diatas hampir sama
dengan penelitian Journal Effectiveness of the
Blended Supervision Model: a Case Study of
Student Teachers Learning to Teach in English
Schools of Zimbabwe oleh Mutandwa, Muropa dan
Oadzirayi (2007) yang menjelaskan bahwa model
supervisi merupakan upaya mengkolaborasikan
24
atau mencampurkan model tutorial guru dan
murid dalam pembelajaran. Metode ini banyak
memfokuskan
pada
Perbedaannya
melakukan
aktivitas
terletak
pada
supervisi,
diskusi.
subjek
yaitu
apabila
yang
dalam
penelitian terdahulu yang melakukan supervisi
adalah guna terhadap siswa, sedangkan pada
penelitian ini adalah kepala sekolah terhadap
guru. Persamaannya adalah penggunaan metode
kualitatif
dan
pembahasan
metode
supervisi
dengan cara hubungan kerja sama atau diskusi.
Aspek
administrasi
dalam
pelaksanaan
supervisi akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung
dilakukan untuk mengetahui administrasi kelas
yang
dikerjakan
akademik
oleh
terkait
guru.
aspek
Untuk
supervisi
administrasi
kelas,
mekanisme adalah semua dokumen mengenai
administrasi kelas dikumpulkan ke ruang kepala
sekolah, setelah diobservasi oleh kepala sekolah
dan
ditandatangani
kepada
guru-guru.
memberikan
kemudian
Kepala
pembinaan
dikembalikan
sekolah
peyusunan
saat
perangkat
pembeiajaran oleh guru secara umum dengan
kekurangan-kekurangannya. Dalam pelaksanaan
supervisi akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung
pada aspek administrasi kelas dilakukan secara
individual
atau
kelompok.
Hasil
pelaksanaan
supervisi akademik dicatat dalam buku laporan
supervisi sekolah.
25
Selain
juga
mensupervisi
membahas
aspek
mengenai
aspek
pembelajaran
administrasi
kelas. Hal ini dilakukan oleh kepala sekolah secara
berkala
dengan
(pengawasan)
sekolah
tujuan
secara
sebagai
melakukan
monitoring
terus-menerus.
administrator
Kepala
mempunyai
kewajiban dalam melakukan supervisi akademik
dan
monitoring
terhadap
administrasi
pembelajaran secara teratur, bertujuan untuk
mengurangi benturan SDM yang dikelola, baik
secara vertikal maupun horizontal.
4.3.3 Tindak lanjut Supervisi Akademik
Pertemuan tindak lanjut merupakan tindak
lanjut hasil supervisi yang dicatat oleh supervisor.
Pertemuan
ini
akan
disepakati
bersama
rnemberikan
oleh
kedua
hasil
belah
yang
pihak
tentang hal-hal positif yang sudah baik dan halhal yang masih perlu diperbaiki. Fungsi tindak
lanjut
supervisi
akadeniik
di
SMP
Negeri
1
Kebonagung mengkomunikasikan hasil supervisi
kepada guru sebagai feedback (balikan) untuk
memperbaiki kesalahan dengan tindak lanjutnya.
Sedangkan tujuannya untuk memberi penguatan
agar termotivasi, merasa semangat, dan puas akan
hasil yang dikerjakannya.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa tindak
lanjut dan hasil supervisi akademik SMP Negeri 1
Kebonagung yang dilakukan oleh kepala sekolah
berupa pemberian penguatan, kepuasan, motivasi,
26
kerja sama, intervensi memberi bantuan didaktis
(bimbingan), supervisi terhadap diri sendiri dan
diberi
pengetahuan
pengiriman
tambahan
penataran-penataran
termasuk
untuk
guru.
Penataran ini pada akhirnya bertujuan untuk
mempersiapkan skill (kemampuan) guru dalam
kegiatan
pembelajaran
sehingga
mampu
membentuk guru profesional. Tindak lanjut hasil
supervisi
akademik
menganalisa
berupa
pencapaian
penguatan,
tujuan
pengajaran,
menganalisa target keterampilan pembelajaran,
menyimpulkan hasil dari apa yang diperolehnya
selama
supervisi
akademik,
untuk
merencanakan
mendorong
guru
latihan-latihan,
dan
menetapkan rencana berikutnya.
Pemanfaatan basil supervisi akademik SMP
Negeri 1 Kebonagung untuk meningkatkan kinerja
guru terlihat dari tingkat kehadiran guru, baik di
sekolah maupun di kelas yang se1au dipantau
oleb kepala sekolah dan menunjukkan adanya
peningkatan
kinerja.
Temuan
penelitian
juga
menyebutkan bahwa hasil supervisi akademik di
SMP Negeri 1 Kebonagung dalarn tindak lanjutnya
merupakan rangkaian pembicaraan kepala sekolah
dengan guru yang disepakati keduanya, kemudian
keduanya
menandatanganinya
dan
dijadikan
dokumen sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah
berusaha melakukan motivasi terhadap guru.
Tindak lanjut ini diberikan oleh kepala sekolah
secara langsung setelah kepala sekolah selesai
27
melakukan
supervisi.
Apabila
sudah
dikomunikasikan dan terjadi kesepakatan bersama
maka tindak lanjutnya adalah sesuai dengan
masalah yang dihadapi oleh tiap-tiap guru.
Kepala sekolah sebagai supervisor harus
mampu
menciptakan
menghayati
hubungan
pribadi,
menyesuaikan
watak,
dengan
harmonis,
bakat
sifat
guru.
dan
Temuan
penelitian di atas sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Black (2003) berjudul TAFE Head
Teachers: Discourse Brokers at the Management
Teaching Interface, bahwa kemampuan manajerial
kepala sekolah dalam pendidikan, salah satunya
mempunyai
Kepala
strategi
sekolah
pengelolaan
dalam
memanage
merupakan
tersebut.
Seperti
kunci
halnya
guru.
dalam
kegiatan
supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dalam
pendidikan.
Adanya
supervisi
ini
mampu
mempengaruhi kinerja guru secara berkelanjutan.
Dijelaskan lebih dalam lagi mengenai pengelolaan
guru dan staf, sarana dan prasarana, hubungan
masyarakat
dengan
sekolah,
pengelolaan
kesiswaan dan kurikulum. Hal tersebut dalam
rangka
pendayagunaan
sumber
daya
secara
optimal. Pada pokoknya adalah faktor utama
dikelola dengan baik maka komponen yang lain
akan terimbas juga. Dengan demikian apabila
faktor semangat guru sudah termotivasi dengan
baik maka semua yang berkaitan dengan tugas
guru akan menghasilkan produk yang optimal.
28
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan dan dibahas hasil
penelitian.
Pembahasannya
akan
dibagi
kedalam
beberaapa sub bab, yakni: diskripsi subjek penelitian,
paparan data subjek penelitian, serta hasil penelitian
dan pembahasannya.
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala
sekolah dan guru-guru SMP Negeri 1 Kebonagung
Kabupaten
Demak.
Berikut
ini
disajikan
Profil
sekolah tersebut :
1. Nama Sekolah
: SMP Negeri 1
Kebonagung
2. No.Statistik Sekolah
: 2101032107006.P / 200080
3. Tipe Sekolah
:B
4. Alamat Sekolah
: Desa
:
MIJEN
Kecamatan
KEBONAGUNG
: Kabupaten DEMAK
: Propinsi
JAWA
TENGAH
5. Telepon/HP/Fax
: (0292) 5135847
6. Status Sekolah
: Negeri
7. Nilai Akreditasi Sekolah : 85,58 (Amat Baik) A
8. Luas Lahan, dan jumlah rombel:
Luas Lahan
: 12.499 m2
Jumlah ruang pada lantai 1 : 21 + 5
1
Jumlah ruang pada lantai 2 : 2
Jumlah Rombel
: 24
Lokasi SMP Negeri 1 Kebonagung yang terletak
di tepi jalan raya antara Mintreng-Godong cukup
strategis. Secara geografis sangat kondusif untuk
kegiatan pembelajaran. Sekolah ini dulu bernama
SMP Negeri 1 Dempet. Seiring pemekaran wilayah
Kecamatan Dempet dibagi menjadi dua, Kecamatan
Dempet dan Kecamatan Kebonagung. Karena sekolah
yang berada di wilayah Kecamatan Kebonagung,
maka
sejak
tahun
2009/2010
berubah
nama
menjadi SMP Negeri 1 Kebonagung.
1.2
Hasil Penelitian
Data-data
yang
sudah
disajikan
dan
dipaparkan sebagai bahan pijakan dalam temuan
hasil
penelitian.
didapat
meliputi:
Temuan
hasil
hasil
penelitian
perencanaan
yang
supervisi
akademik kepala sekolah untuk peningkatan kinerja
guru, hasil pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah untuk peningkatan kinerja guru, dan hasil
tindak lanjut supervisi akademik kepala sekolah
untuk peningkatan kinerja guru.
1.2.1 Perencanaan Supervisi Akademik
Rencana yang digunakan dalam pengelolaan
supervisi akademik kepala sekolah di SMP Negeri 1
Kebonagung Kabupaten Demak dilakukan dengan
cara
untuk
mengkoordinasikan
menentukn
kepada
jadwal
semua
rencana
guru
supervisi
2
akademik. Dengan melihat kalender pendidikan
yang ada dan menyiapkan buku-buku sebagai
sarana
pendukung
yang
diperlukan.
Kegiatan
konkritnya berupa menyusun program supervisi
akademik,
serta
evaluasi
menyusun
pelaksanaan
program
pembelajaran
tindak
lanjutan.
Sedangkan mekanismenya melalui rapat guru,
yaitu guru diundang untuk mensosialisasikan
program supervisi yang akan dilakukan oleh
kepala sekolah.
Pelaksanaan
penyusunan
program
perencanaan supervisi tersebut tiap awal tahun
pelajaran. Pada saat menyusun program supervisi,
guru-guru sudah mempunyai tugas menyusun
program
pembelajaran.
Guru
dilibatkan
penyusunan program dan jadwal supervisi, agar
guru menjadi paham mengenai supervisi akademik
ini.
Penyusunan
program
supervisi
dilakukan
kepala sekolah dalam bentuk tabel yang berisi
nama guru, mengampu dan kelas. Kepala sekolah
selalu
menyempatkan
dua
kali
mensupervisi
dalam satu bulan. Supervisi yang dilakukan ini
terkadang
mendadak
tetapi
terkadang
sudah
disosialisasikan terlebih dahulu sesuai dengan
situasi dan kondisi.
Kepala sekolah dalam menyusun laporan
baik mengeni hasil evaluasi dan melihat tindak
lanjut, artinya buku-buku sebagai sarana dalam
supervisi ini untuk melihat kinerja guru dalam
pembelajaran. Cara mengelola sarana yang efektif
3
untuk
mendukung
perencanaan
supervisi
akademik adalah senantiasa dilakukan dengan
mengisi
buku-buku
secara
rutin
dan
berkesinambungan. Maksudnya agar bermanfaat
secara optimal, baik bagi kepala sekolah maupun
guru. Sarana yang digunakan dalam mendukung
program supervisi akademik antara lain: program
supervisi, buku kunjungan kepala sekolah / buku
supervisi, buku tamu kelas, buku tamu kelas,
buku program supervisi kelas, serta buku pesan
dan kesan. Semua itu dibuat dan digunakan
untuk mendukung tercapainya tujuan pengelolaan
supervisi
akademik
yaitu
peningkatan
mutu
pendidikan agar lebih bermakna dan bermanfaat
bagi kinerja guru ke depannya.
Perolehan hasil wawancara diketahui bahwa
supervisi akademik kepala sekolah di SMP Negeri 1
Kebonagung,
sebagai
bagian
dari
proses
manajemen.
Kegiatannya
didahului
dengan
perencanaan
setiap
semester.
Program
awal
pelaksanaan supervisi disusun oleh kepala sekolah
disampaikan kepada sasaran supervisi yaitu guru
dan
siswa.
Teknik
pelaksanaannya
dengan
diumumkan secara lisan dalam forum pembinaan.
Hal ini dikemukakan oleh Rofieq Irhas Laela, S.Pd.,
kepala SMP Negeri 1 Kebonagung, sebagai berikut.
“Rencana program pengelolaan supervisi akademik
kepala sekolah di SMP Negeri 1 Kebonagung ini,
diawali dengan melakukan koordinasi kepada semua
guru. Penentuan jadwal rencana program supervisi
akademik disesuaikan dengan kalender pendidikan,
dan penyiapan buku-buku sebagai sarana pendukung
yang diperlukan”.
4
“Perencanaan dalam supervisi akademik di SMP ini
kegiatan konkritnya berupa menyusun program
tindak lanjutan, sedangkan mekanismenya melalui
rapat dewan guru”.
“Dalam program supervisi ini, saya selalu menyusun
program perencanaan supervisi itu awal semester.
Pada saat saya menyusun program supervisi, guruguru sudah mempunyai tugas menyusun program
pembelajaran, dan itu tugas dan tanggungjawab”.
“Penyusunan program supervisi ini dalam bentuk
tabel yang berisi nama guru, mata pelajaran dan
kelas. Saya selalu menyempatkan dua kali tiap bulan
untuk mensupervisi. Pelaksanaan supervisi yang saya
lakukan ini bervariatif, terkadang mendadak tetapi
terkadang sudah saya sosialisasikan sesuai dengan
situasi dan kondisi”. (Wawancara tanggal 10
Januari 2015)
Mengenai perencanaan supervisi akademik
kepala sekolah di SMP Negeri 1 Kebonagung, salah
satu guru juga diwawancarai untuk mengkroscek
apa yang dikatakan olah kepala sekolah. Seperti
diungkapkan oleh Supoyo, BA. selaku guru PKn
mengatakan:
“Dalam perencanaan, guru juga diajak membuat
kesepakatan dalam penyusunan program dan jadwal
supervisi, karena dilibatkan, kami jadi paham
mengenai supervisi akademik ini. Walaupun dalam
pelaksanaannya kepala sekolah seringkali mendadak.
Tetapi itu menandakan bahwa kami sebagai guru
harus benar-benar selalu siap untuk disupervisi.
Supervisi akademik mendorong semangat kami dan
dapat pula sebagai koreksi apa yang telah saya
lakukan”. (Wawancara tanggal 10 Januari
2015)
Berdasarkan
hasil
observasi
dokumen
mengenai perencanaan program supervisi di SMP
Negeri 1 Kebonagung formatnya adalah sebagai
berikut.
5
Dalam perencanaan supervisi di SMP Negeri
1 Kebonagung, dibutuhkan sarana yang akan
digunakan
dalam
kegiatan
supervisi.
Sarana
meliputi buku kunjungan supervisi, buku tamu
kelas, buku program supervisi kelas, buku pesan
dan kesan.
Supervisi akademik yang dilakukan oleh
kepala
sekolah
SMP
Negeri
1
Kebonagung
Kabupaten Demak untuk memberikan layanan
dan bantuan kepada guru-guru, tujuannya agar
dapat mengembangkan situasi pembelajaran yang
dilakukan guru di kelas. Selain itu juga untuk
mengkoordinasi,
menstimulasi,
mendorong
ke
arah pertumbuhan profesi guru di samping untuk
memperbaiki proses. Hasil yang diperoleh dalam
penelitian
ini
berupa:
perencanaan
tujuan,
perencanaan waktu, perencanaan tempat, dan
perencanaan
tersebut
instrumen.
perlu
Dari
keempat
dikembangkan
sesuai
hasil
situasi
pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
4.2.2 Pelaksanaan Supervisi Akademik
Kegiatan
kemudian
kinerja
supervisi
perencanaan
dilaksanakan
guru.
Langkah
akademik
yang
disusun
untuk
peningkatan
konkrit
pelaksanaan
dilakukan
dengan
cara:
kunjungan kelas, observasi pembelajaran, dan
administrasi guru, selanjutnya didokumentasikan
dengan guru yang bersangkutan. Bila diperlukan
kepala sekolah turut memberikan solusi demi
6
keberhasilan
diadakan
pembelajaran.
rapat
Secara
mengevaluasi
berkala
pelaksanaan
supervisi akademik.
Metode atau teknik-teknik yang digunakan
dalam supervisi pembelajaran di SMP Negeri 1
Kebonagung berbeda-beda untuk masing-masing
guru yaitu pendekatan directive dan non direct.
Bagi guru yang tingkat abstraksinya rendah dan
mempunyai komitmen rendah, supervisi dilakukan
dengan pendekatan direktif. Hal yang dilakukan
sebagai
kepala
sekolah
pada
pendekatan
ini
adalah memberi contoh konkrit dan petunjuk
maupun frekuensi supervisi yang lebih banyak
dari guru yang lain.
Kepala sekolah dalam melakukan supervisi
sering
melakukan
dengan
cara
mengkomunikasikan di luar kelas, selanjutnya
masuk
kelas
mengamati
proses
pembelajaran
selama satu jam pelajaran. Pelaksanaan supervisi
sesuai dengan jadwal, terkadang dilakukan secara
mendadak,
langsung
menanyakan
RPP
tentang
RPP
masuk
kepada
meliputi
kelas
guru.
dan
Pertanyaan
materi,
metode
pembelajaran, dsb. Berikutnya kepala sekolah
melakukan pengamatan proses pembelajaran, dan
mengecek
apakah
pembelajaran
yang
guru
lakukan sudah sesuai dengan RPP, atau apakah
dalam pembelajaran tersebut ada pengembangan
dari guru.
7
Supervisi dilakukan terkadang dari luar
kelas
untuk
melihat
pengelolaan
guru
dalam
pembelajaran,
melakukan
tujuannya
untuk
melakukan monitoring administrasi kelas. Metode
yang dilakukan bervariatif disesuaikan dengan
karakteristik guru-guru. Untuk guru senior kepala
sekolah selalu mengadakan percakapan pribadi
tentang merumuskan masalah, tentang bagaimana
melakukan
pembelajaran
yang
baik.
Dalam
percakapan ini guru tersebut juga diajak untuk
memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam
pembelajaran,
untuk
guru
yang
lain
kepala
sekolah melakukan kunjungan kelas.
Selain
teknik
dilaksanakan
administrasi
percakapan
secara
pribadi
kelompok.
pembelajaran
juga
Supervisi
dilakukan
melalui
pembinaan rutin, tekniknya semua administrasi
dikumpulan ke ruang kepala sekolah, selanjutnya
memberikan
komentar
dalam
dokumen
administrasi tersebut. Untuk supervisi akademik
terkait
aspek
administrasi
kelas,
semuanya
dikumpulkan ke ruang kepala sekolah. Setelah
dilihat
kepala
sekolah
dan
ditandatangani
kemudian dikembalikan kepada guru-guru. Pada
saat pembinaan kepala sekolah mengomentari
kesimpulan penyusunan perangkat pembelajaran
oleh guru secara umum dengan kekurangankekurangannya.
Semua
diteliti
satu
persatu
kemudian dilakukan resume masing-masing guru,
baik
kekurangan
atau
kelebihannya
untuk
8
menentukan
bagaimana
guru
tersebut
perlu
disupervisi. Dalam pembinaan kepada guru-guru,
kepala
sekolah
menyampaikan
hasil
koreksi
supervisi administrasi pembelajaran yang disusun
oleh guru secara global.
Pelaksanaan Supervisi Akademik di SMP
Negeri 1 Kebonagung dilakukan dengan cara
observasi pembelajaran, kemudian berkomunikasi
dengan guru yang bersangkutan. Hasil wawancara
mengenai hal tersebut dikemukakan oleh Ali
Mas’adi selaku guru Geografi, sebagai berikut:
“Langkah konkrit pelaksanaan supervisi akademik
yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMP ini
dengan
cara
kunjungan
kelas,
observasi
pembelajaran,
administrasi
guru,
kemudian
dikomunikasikan dengan guru yang bersangkutan.
Kepala sekolah memberikan solusi demi keberhasilan
pembelajaran. Secara berkala diadakan rapat
mengevaluasi pelaksanaan supervisi akademik”
“Caranya
dilaksanakan
sesuai
jadwal/rencana
program
supervisi
akademik
yang
telah
dikomunikasikan kepada guru terlebih dahulu”.
(Wawancara tanggal 10 Januari 2015)
Kepala Sekolah dalam hal ini juga mengatakan:
“Dalam pelaksanaannya saya atur dengan jadwal
yang telah disusun, kemudian saya mengadakan
kunjungan kelas dan observasi langsung dengan
pendekatan direktif dan nondirektif”. (Wawancara
tanggal 10 Januari 2015)
Komunikasi kepala
akan
melakukan
sekolah pada
supervisi
dilakukan
waktu
secara
akrab dan menerapkan pola hubungan kerja
sama. Hal ini terungkap dalam peraturannya
sebagai berikut:
9
“Kepala
sekolah
dalam
melakukan
supervisi
akademik kepada saya, dilakukan dengan cara
mengkomunikasikan diluar kelas. Setelah itu Kepala
sekolah masuk ke kelas dan mengamati proses
pembelajaran
selama
satu
jam
pelajaran”.
(Wawancara tanggal 10 Januari 2015)
Dilanjutkan
lagi
mengenai
pelaksanaan
supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala
sekolah juga dituturkan oleh Ismawati, S.Pd.,
guru SBK, sebagai berikut :
“Pada saat menyupervisi kepada saya, sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan dalam rapat. Tetapi
terkadang kepala sekolah juga melakukan secara
mendadak langsung masuk kelas dan menanyakan
RPP meliputi materi, metode pembelajaran, dan
sebagainya.
Selanjutnya
berkomunikasi
dan
mendapat jawaban apa saja yang saya lakukan saat
itu. Kepala sekolah melakukan pengamatan proses
pembelajaran dan mengecek, apakah pembelajaran
yang saya lakukan sudah sesuai dengan RPP, dan
jawaban yang saya kemukakan adalah dalam
pembelajaran tersebut ada pengembangan diri saya”.
(Wawancara tanggal 10 Januari 2015)
Berkaitan dengan apa yang dikemukakan
bahwa perilaku kepala sekolah dalam supervisi
tidak selamanya seperti yang dituturkan di atas.
Adakalanya kepala sekolah dalam melaksanakan
hanya
melakukan
pengamatan
di
lingkungan
sekitar kelas yaitu dengan melakukan pengamatan
tentang
pengelolaan
kelas,
sesuai
penuturan
Ismawati, S.Pd., guru SBK, sebagai berikut:
“Kepala Sekolah pada saat melakukan supervisi
akademik di SMP ini, terkadang hanya dengan
mengelilingi kelas. Dari luar kelas beliau melihat saya
dalam
melakukan
pengelolaan
pembelajaran.
Menurut saya hal ini mungkin dikaitakan dengan
tujuan supervisi yang dilakukan kepala sekolah
10
dalam melakukan monitoring dan administrasi kelas”.
(Wawancara tanggal 10 Januari 2015)
Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala
sekolah
di
SMP
Negeri
1
Kebonagung
menggunakan metode yang bervariasi, karena
guru-guru mempunyai karakteristik yang berbedabeda,
seperti
yang
diungkapkan
oleh
Kepala
Sekolah sebagai berikut:
“Metode yang saya lakukan sesuaikan dengan
karakteristik guru-guru. Saya tidak menggunakan
metode yang sama untuk semua guru. Pelaksanaan
supervisi guru senior, saya selalu mengadakan
percakapan pribadi. Caranya, saya ajak berdiskusi
untuk merumuskan masalah tentang bagaimana
melakukan
pembelajaran
yang
baik.
Dalam
percakapan ini, guru senior juga memberi solusi
untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi
dalam pembelajaran. Bagi guru yang lain saya
melakukan kunjungan kelas sudah cukup bagus.”
“Saya memperhatikan pendapat guru tentang
masalah
pembelajaran,
kemudian
saya
mengemukakan
pandangan
mengenai
masalah
pembelajaran yang dihadapinya. Saat yang demikian
inilah terjadi komunikasi yang melibatkan guru dan
saya sehingga diperoleh kesepakatan tentang
tanggung jawab. Selanjutnya, bagi guru yang tingkat
abstraksinya rendah dan komitmen rendah, supervisi
dilakukan dengan pendekatan direktif. Hal yang saya
lakukan sebagai kepala sekolah pada pendekatan ini
adalah memberi contoh konkrit dan petunjuk
maupun frekuensi supervisi yang lebih banyak dari
guru yang lain”. (Wawancara tanggal 10
Januari 2015)
Mengenai
penggunaan
metode
yang
bervariasi, pada pelaksanaan, saya kroscekkan
dengan pendapat guru. Hasil wawancara mengenai
hal itu disampaikan oleh Katimin, S.Pd., guru
bahasa inggris sebagai berikut:
11
“Kepala Sekolah dalam melaksanakan supervisi
akademik dengan teknik/metode yang berbeda-beda
untuk
semua
guru.
Metode/teknik
tersebut
disesuaikan dengan pengalaman guru yang ada di
sini”. (Wawancara tanggal 10 Januari 2015)
Berdasarkan
hasil
observasi
dokumen
mengenai pelaksanaan supervisi akademik di SMP
Negeri 1 Kebonagung diketahui bahwa kepala
sekolah juga melakukan monitoring mengenai
administrasi kelas yang dilakukan oleh guru. Hasil
wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 1
Kebonagung adalah sebagai berikut:
“Selain penggunaan tehnik percakapan pribadi juga
melaksanakan secara kelompok. Dengan mengadakan
pembinaan secara kelompok, biasanya saya tekankan
pada supervisi administrasi pembelajaran. Mengenai
aspek ini dapat anda lihat dalam dokumen notulen
rapat supervisi. Supervisi administrasi pembelajaran
saya lakukan melalui pembinaan rutin. Caranya
semua administrasi pembelajaran dikumpulkan ke
ruang saya selanjutnya saya memberikan sedikit
komentar dalam dokumen administrasi tersebut”.
(Wawancara tanggal 11 Januari 2015)
Seperti penuturan Iswahyudi, S.Pd., guru
bahasa Indonesia sebagai berikut :
“Untuk Supervisi akademik terkait aspek administrasi
kelas, semuanya dikumpulkan ke ruang kepala
sekolah. Setelah dilihat pak kepala sekolah dan
ditandatangani kemudian dikembalikan kepada guruguru.
Saat
pembinaan
pak
kepala
sekolah
mengomentari kesimpulan penyusunan perangkat
pcmbelajaran oleh guru secara umum dengan
kekurangan-kekurangannya”.
(Wawancara 11
Januari 2015)
Penuturan yang disampaikan oleh guru di
atas mengenai supervisi akademik berdasarkan
12
aspek administrasi pembelajaran dibenarkan oleh
kepala sekolah dalam penuturannya berikut:
“Supervisi aspek administrasi, guru saya suruh
mengumpulkan ke ruangan saya pada awal semester
dan setelah saya lihat dan saya teliti satu persatu
kemudian saya resume masing-masing guru, baik
kekurangan atau kelebihannya untuk menentukan
bagian mana guru tersebut perlu disupervisi”.
(Wawancara tanggal 11 Januari 2015)
Berdasarkan hasil observasi di atas, yang
dilakukan kepala sekolah sebelum melakukan
supervisi akademik adalah dengan mensupervisi
administrasi pembelajaran guru secara kolektif
atau kelompok.
Kepala sekolah menggunakan cara yang
akrab.
Penyampaiannya
kepada
guru
terjadi
komunikasi dua arah. Hal itu sesuai dengan yang
dituturkan oleh Nurkandi, S.Pd., guru Fisika,
sebagai berikut:
“Dalam pembinaan kepada guru-guru, kepala sekolah
menyampaikan hasil koreksi supervisi administrasi
pembelajaran yang disusun oleh guru secara global
dan sekaligus beliau mengatakan bahwa besok suatu
saat akan saya adakan supervisi kunjungan kelas
kepada bapak ibu guru. Dalam pertemuan tersebut
ada pertanyaan-pertanyaan walaupun hanya satu
dua guru yang mengungkapkan sehubungan dengan
akan adanya kunjungan kelas”. (Wawancara 11
Januari 2015)
Wawancara
dan
observasi
mengenai
pelaksanaan supervisi akademik di atas, kepala
sekolah
dalam
menyelesaikan
masalah
pembelajaran mengedepankan hubungan personal.
Setelah mengadakan tatap muka dengan guru
yang
telah
selesai
disupervisi,
selanjutnya
13
mendokumentasikan
kegiatan
supervisi.
Atas
dasar kesepakatan dengan guru untuk ditanda
tangani bersama lalu dijadikan dokumen sekolah
di
SMP
Negeri
1
Kebonagung.
Supervisi
dilaksanakan sesuai jadwal atau rencana program
yang telah dikomunikasikan kepada guru-guru.
Kepala sekolah mengatur sesuai dengan
jadwal yang tersusun, kemudian mengadakan
kunjungan kelas dan observasi. Implementasi
supervisi akademik ini berupa kegiatan kunjungan
kelas secara rutin, melakukan kegiatan yang
melibatkan
penataran
guru
dan
dan
siswa,
workshop
pelaksanaan
kurikulum
baru,
penilaian kinerja guru dan reward yang dijanjikan.
4.2.3.
Tindak lanjut Supervisi Akademik
Tindak lanjut dalam pelaksanan supervisi
akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung adalah
mengkomunikasikan hasil supervisi kepada guru.
Hal ini sebagai feedback untuk memperbaiki
kekurangan dengan tindak lanjutnya. Dengan
adanya tindak lanjut tersebut diharapkan ada
perbaikan proses pembelajaran. Perbaikan akan
terlihat pada peningkatan mutu pembelajaran,
peningkatan
pelayanan
siswa
pada
proses
pembelajaran dan meningkatnya hasil perolehan
basil belajar. Setelah disupervisi guru dipanggil di
ruang kepala sekolah diajak berdiskusi mengenai
hasil
pelaksanaan
supervisi,
dimotivasi
dan
dikirim ke penataran sampai tingkat provinsi.
Pembicaraan di ruang kepala sekolah pada saat
14
supervisi
diajak
diskusi
mengenai
apa
saja
kekurangan ketika guru mengajar. Kepala sekolah
kemudian memberikan balikan berupa masukan
berdasarkan
temuan-temuan
atas
kekurangan
ketika guru mengajar.
Kepala sekolah memberikan balikan dalam
bentuk informasi untuk mempengaruhi kualitas
basil pembelajaran di SMP ini, dengan harapan ke
depannya akan ada perubahan lebih baik. Tindak
lanjut
hasil
supervisi
dilakukan
oleh
kepala
sekolah dapat berupa penguatan, menganalisis
pencapaian tujuan pengajaran, menganalisis target
keterampilan pembelajaran, menyimpulkan hasil
dan apa yang diperolehnya selama supervisi,
mendorong guru untuk merencanakan latihanlatihan, serta menetapkan rencana berikutnya.
Pengiriman penataran untuk guru
disupervisi
dirasa perlu untuk mengikutinya.
Hasil supervisi akademik di SMP Negeri 1
Kebonagung
merupakan
hasil
pelaksanaan
supervisi masing-masing guru, sedangkan tindak
lanjutnya
merupakan
rangkaian
pembicaraan
kepala sekolah dengan guru yang
keduanya.
Selanjutnya
keduanya
disepakati
menanda
tangani untuk dijadikan dokumen sekolah. Tindak
lanjut
dilakukan
fungsinya
untuk
dengan
cara
mendorong
memotivasi,
guru
agar
melaksanakan proses pembelajaran lebih baik.
Tindak lanjut ini digunakan oleh kepala sekolah
untuk memotivasi guru agar siswa asuhannya
15
mencapai prestasi belajar yang meningkat. Tindak
lanjut
diberikan
langsung
oleh
setelah
kepala
kepala
sekolah
secara
sekolah
selesai
melakukan supervisi, agar guru masih teringat
akan permasalahan pembelajaran yang ditemukan
pada waktu disupervisi oleh kepala sekolah.
Pelaksanaan tindak lanjut dilakukan secara
individual,
dimana
berhadapan
dengan
kepala
dilakukan
pada
tersebut
tempat
duduk
saling
sekolah.
Kegiatan
akhir
semester,
tujuannya untuk melihat kinerja guru dalam satu
semester tersebut. Pada saat pelaksanaan tersebut
kepala sekolah dan guru membicarakan mengenai
kinerja guru yang disupervisi. Diskusi tersebut
membahas rnengenai masalah yang berkaitan
dengan pembelajaran, dan mulai penggunaan
media,
metode,
penilaian,
dan
inovasi
yang
dilakukan guru beserta kendala yang dihadapinya.
Dengan adanya tindak lanjut ini diharapkan
dapat memperbarui proses pembelajaran yang
diinginkan. Perbaikan proses pembelajaran dan
meningkatnya mutu pembelajaran yaitu dengan
terlihatnya peningkatan pelayanan siswa pada
proses
pembelajaran
dan
meningkatnya
hasil
perolehan hasil belajar. Hasil wawancara mengenai
tindak lanjut ini diungkapkan oleh
Drs. Tri
Harjanto, guru bahasa Jawa, sebagai berikut:
“Setelah disupervisi saya dipanggil di ruang kepsek.
Padahal pada waktu disupervisi saya merasa gerogi
karena saya guru yunior di sekolah ini. Tetapi
akhirnya saya merasa bangga, karena pada saat Pak
Kepala Sekolah menyampaikan hasil pelaksanaan
16
supervisi banyak diberi motivasi, menjanjikan pada
saya untuk mengkuti penataran”. (Wawancara 11
Januari 2015)
Tindak
lanjut
hasil
supervisi
akademik
dilakukan oleh kepala sekolah sebagai upaya
untuk
meningkatkan
kinerja
guru
dalam
pembelajaran. Hal yang dilakukan oleh kepala
sekolah
dapat
bersifat
informasi,
seperti
diungkapkan oleh Nurkandi, S.Pd., guru Fisika
sebagai berikut ini:
“Setelah disupervisi selesai, saya dipanggil ke ruang
kepala sekolah. Begitu duduk saya diajak berdiskusi
mengenai apa saja kekurangan ketika saya mengajar.
Beliau memberikan tanggapan berupa masukan
berdasarkan temuan-temuan atas kekurangan ketika
saya mengajar tadi.” (Wawancara 11 Januari 2015)
Tindak lanjut yang dilalukan oleh kepala
sekolah
merupakan
balikan
dalam
bentuk
informasi untuk mempengaruhi kualitas hasil
pembelajaran
di
SMP
Negeri
1
Kebonagung.
Dengan supervisi dapat menambah motivasi untuk
meningkatkan
kinerja
guru.
Terlihat
dari
kehadiran guru di sekolah dan di kelas. Hasil
pemantauan kepala sekolah sudah menunjukkan
adanya
peningkatan
kinerja
yang
dibuktikan
dengan kenaikan prosentase kehadiran guru.
Berdasarkan studi dokumen yang dilakukan
peneliti, bahwa dokumen hasil supervisi akademik
di SMP Negeri 1 Kebonagung merupakan hasil
pelaksanaan
supervisi
masing-masing
guru.
Sedangkan tindak lanjutnya merupakan rangkaian
pembicaraan kepala sekolah dengan guru yang
17
disepakati
keduanya.
menandatanganinya
Selanjutnya
lalu
keduanya
dijadikan
dokumen
sekolah.
Dalam
observasi
pelaksanaan
individual.
tindak
diketahui
lanjut
Pelaksanaannya
dilakukan
dilakukan
bahwa
secara
dengan
duduk saling berhadapan antara guru dan kepala
sekolah. Diskusi tersebut membahas masalah
yang berkaitan dengan pembelajaran mulai dari
penggunaan media, metode, penilaian dan inovasi
yang
dilakukan
guru
dan
kendala
yang
dihadapinya. Drs. Tri Harjanto, guru B.Jawa
mengatakan:
“Tindak lanjut juga diberikan oleb kepala sekolah
untuk mengubah kinerja kami para guru. Biasanya
diberikan kepada guru tidak segera, setelah guru
disupervisi karena bila diberikan secara langsung
kadang guru malah merasa dikritik atau dicari
kesalahan-kesalahannya
dalam
melakukan
pekerjaannya pada pembelajaran”. (Wawancara 11
Januari 2015)
Secara keseluruhan proses kegiatan tindak
lanjut (feedback) hasil supervisi yang dilaksanakan
oleh kepala sekolah di SMP Negeri 1 Kebonagung
digambarkan dalam skema gambar berikut:
Skema balikan hasil supervisi
18
Tindak lanjut diberikan kepada guru tidak
segera
setelah
guru
disupervisi
karena
bila
diberikan secara langsung kadang guru merasa
dikritik atau dicari kesalahan-kesalahannya dalam
melakukan
pekerjaannya
dalam
pembelajaran.
Dari wawancara dan observasi mengenai tindak
lanjut
supervisi
akademik,
dilakukan
untuk
mengetahui pelaksanaan supervisi akademik yang
dilakukan oleh kepala sekolah. Pelaksanaannya
dilakukan dengan cara komunikasi, memberikan
masukan mengenai rnasalah yang dihadapi oleh
guru selama proses perubelajaran. Dalam tindak
lanjut ini juga ditemukan faktor-faktor yang dapat
memberi
dukungan
terhadap
pelaksanaai
supervisi akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung,
di
antaranya
sarana
prasarana
yang
cukup
lengkap, latar belakang pendidikan guru yang
tinggi, serta suasana kekeluargaan yang baik.
Pada pokok tindak lanjut, hasil penelitian ini
berupa pemberian penguatan, kepuasan, motivasi,
kerjasama, intervensi memberi bantuan didaktis
atau bimbingan, supervisi terhadap diri sendiri
dan diberi pengetahuan tambahan. Tindak lanjut
hasil
supervisi
menganalisis
akademik
pencapaian
berupa
penguatan,
tujuan
pengajaran,
menganalisis target keterampilan pembelajaran,
menyimpulkan hasil dan apa yang diperolehnya
selama
supervisi
akademik,
mendorong
guru
untuk merencanakan latihan-latihan, sekaligus
menetapkan rencana berikutnya.
19
4.3 Pembahasan
Temuan-temuan
hasil
penelitian
sudah
dikelornpokkan sesuai dengan porsinya masingmasing. Selanjutnya temuan tersebut dibahas sesuai
dengan rinciannya sebagai berikut: perencanaan
supervisi
akademik;
implementasi
supervisi
akademik; dan tindak lanjut supervisi akademik.
4.3.1 Perencanaan Supervisi Akademik
Perencanaan
keputusan
yang
merupakan
menjadi
sejumlah
pedoman
untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan
mengandung
dua
unsur
yaitu
tujuan
dan
pedoman. Sebuah perencanaan supervisi menjadi
pedoman
kepala
sekolah
dalam
memberikan
arahan. Pelaksanaan supervisi memuat tujuan,
sasaran yang jelas dan mudah dipahami guru yang
menjadi sasaran supervisi. Supervisi akademik
dalam pemahaman kepala sekolah merupakan
kewajiban
kepala
sekolah,
yaitu
mengkomunikasikan perencanaan kepada guru
baik waktu, metode, maupun sasaran disesuaikan
dengan kondisi yang ada.
Dari temuan penelitian diketahui bahwa
tujuan supervisi akadernik di SMP Negeri 1
Kebonagung adalah untuk memberikan layanan
dan
bantuan
mengembangkan
kepada
guru-guru
situasi
pembelajaran
dalam
yang
dilakukan guru di kelas. Proses manajemennya
didahului dengan perencanaan setiap awal tahun
20
pelajaran oleh kepala sekolah. Adapun dalam
program
perencanaan
supervisi
yang
disusun
disampaikan kepada sasaran supervisi yaitu guruguru dan siswa, Caranya dengan diumunkan
secara lisan dalam forum pembinaan. Salah satu
agendanya berupa penentuan jadwal supervisi
yang
disesuaikan
dengan
kalender
akademik.
Pelaksanaannya berdasarkan program yang telah
disusun dan disepakati bersama dengan seluruh
pihak
sekolah.
Perencanaan
sarana
yang
digunakan dalam supervisi akademik di SMP
Negeri 1 Kebonagung berupa pembuatan format
supervisi akademik, gunanya untuk mencatat apa
saja
yang
dilihat
selama
pelaksanaan
pembelajaran secara sistematis.
Hasil penelitian di atas mendukung temuan
dalam jurnal internasional berjudul Supervision as
Professional Development: Compatible or Strange
Bedfellows in the Policy Quest for Increased Student
Achievement oleh Rucinski dan Hazi (2007) yang
rnenyatakan bahwa supervisi merupakan usaha
evaluasi guru yang berguna untuk meningkatkan
kualifikasi guru tersebut sebagai tenaga pengajar.
Proses tersebut berlangsung secara berjangka atau
bertahap yang dilakukan oleh kepala sekolah
dalam rangka peningkatan pembelajaran siswa di
kelas melalui guru yang disupevisi. Penelitian
terdahulu memiliki perbedaan dengan penelitian
ini
yang
terletak
pada
fokus
penelitiannya,
sedangkan persamaannya adalah membahas cara
21
peningkatan profesionalisme guru melalui suatu
pembinaan dalam bentuk supervisi.
Berdasarkan temuan penelitian ini dalam
perencanaan
mengenai
instrument/sarana
waktu,
yang
tempat,
digunakan
dan
dalam
supervisi akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung
berupa jadwal yang berisi waktu, sasaran, tempat
dan jenis kegiatan; buku supervisi; dan daftar
hadir guru. Semua itu dibuat dan digunakan
untuk mendukung tercapainya tujuan pengelolaan
supervisi akademik yaitu peningkatan kinerja guru
agar
lebih
mengelola
bermakna
yang
dan
efektif
bermanfaat.
adalah
Cara
senantiasa
dilaksanakan dengan mengisi buku-buku secara
rutin
dan
berkesinambungan.
Sarana
ini
membantu dalam menyusun laporan mengenai
hasil evaluasinya dan melihat tindak lanjutnya,
artinya
buku-buku
tersebut
mampu
melihat
kinerja guru dalam pembelajaran.
4.3.2 Pelaksanaan Supervisi Akademik
Hasil
penelitian
ini
menemukan
bahwa
pelaksanaan supervisi akademik di SMP Negeri 1
Kebonagung dilakukan dengan cara observasi dan
kemudian
berkomunikasi
bersangkutan.
Langkah
dengan
kongkrit
guru
yang
pelaksanaan
supervisi akademik di SMP ini yaitu dengan cara
kunjungan
kelas,
observasi
pembelajaran,
administrasi guru, lalu dikomunikasikan dengan
guru yang bersangkutan. Secara berkala diadakan
22
rapat untuk mengevaluasi pelaksanaan supervisi
akademik,
sedangkan
pelaksanaan
supervisi
akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung sesuai
jadwal
atau
rencana
program
yang
dikomunikasikari kepada guru-guru.
Sistem kegiatannya, kepala sekolah masuk
ke dalam kelas dan menanyakan RPP kepada guru
yang
berkaitan
dengan
pembelajaran.
Seteah
materi
dan
berkomunikasi
metode
dan
mendapat jawaban apa saja yang guru lakukan
saat pembelajaran, berikutnya kepala sekolah
melakukan pengamatan proses pembelajaran dan
mengecek apakah pembelajaran yang dilakukan
oleh guru sudah sesuai dengan RPP atau ada
pengembangan
Terkadang
yang
dilakukan
pelaksanaan
oleh
supervisi
guru.
akademik
dilakukan hanya di sekitar tingkungan kelas.
Kepala
sekolah
melakukan
supervisi
berupa
pengamatan mengenai pengelolaan kelas yang
dilakukan
oleh
berlangsung.
pelaksanaan
guru
Pola
ketika
yang
supervisi
pembelajaran
dilakukan
akademik
dalam
adalah
berdasarkan pola hubungan kerja sama antara
kepala sekolah dengan guru.
Temuan penelitian juga menemukan bahwa
metode yang dilakukan dalam supervisi akadernik
di SMP Negeri 1 Kebonagung disesuaikan dengan
karakteristik guru-guru yang ada. Contohnya guru
yang senior diajak diskusi tentang merumuskan
masalah,
bagaimana
melakukan
pembelajaran
23
yang baik. Dalam percakapan ini guru tersebut
juga diajak untuk memecahkan masalah-masalah
yang terjadi dalam pembelajaran, untuk guru yang
lain dilakukan dengan kunjungan kelas.
Kepala sekolah mengemukakan pandangan
mengenai
dihadapinya.
masalah
Pada
pembelajaran
kesempatan
ini
yang
terjadi
komunikasi yang melibatkan guru dan kepala
sekolah sehingga disepakati tentang tanggung
jawab antara kepala sekolah sebagai supervisor
dan guru yang disupervisi. Selanjutnya bagi guru
yang tingkat abstraksinya rendah dan mempunyai
komitmen rendah, supervisi dilakukan dengan
pendekatan direktif. Hal yang dilakukan kepala
sekolah pada pendekatan ini yaitu memberi contoh
konkrit dan petunjuk maupun frekuensi supervisi
yang lebih banyak dan guru yang lain. Namun
intinya adalah komunikasi untuk mendiskusikan
masalah pembelajaran secara dua arah antara
kepala sekolah dan guru. Demikian pula perhatian
kepada murid untuk meningkatkan konsentrasi
belajarnya agar seimbang yaitu guru dan murid
sama-sama aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Hasil temuan penelitian diatas hampir sama
dengan penelitian Journal Effectiveness of the
Blended Supervision Model: a Case Study of
Student Teachers Learning to Teach in English
Schools of Zimbabwe oleh Mutandwa, Muropa dan
Oadzirayi (2007) yang menjelaskan bahwa model
supervisi merupakan upaya mengkolaborasikan
24
atau mencampurkan model tutorial guru dan
murid dalam pembelajaran. Metode ini banyak
memfokuskan
pada
Perbedaannya
melakukan
aktivitas
terletak
pada
supervisi,
diskusi.
subjek
yaitu
apabila
yang
dalam
penelitian terdahulu yang melakukan supervisi
adalah guna terhadap siswa, sedangkan pada
penelitian ini adalah kepala sekolah terhadap
guru. Persamaannya adalah penggunaan metode
kualitatif
dan
pembahasan
metode
supervisi
dengan cara hubungan kerja sama atau diskusi.
Aspek
administrasi
dalam
pelaksanaan
supervisi akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung
dilakukan untuk mengetahui administrasi kelas
yang
dikerjakan
akademik
oleh
terkait
guru.
aspek
Untuk
supervisi
administrasi
kelas,
mekanisme adalah semua dokumen mengenai
administrasi kelas dikumpulkan ke ruang kepala
sekolah, setelah diobservasi oleh kepala sekolah
dan
ditandatangani
kepada
guru-guru.
memberikan
kemudian
Kepala
pembinaan
dikembalikan
sekolah
peyusunan
saat
perangkat
pembeiajaran oleh guru secara umum dengan
kekurangan-kekurangannya. Dalam pelaksanaan
supervisi akademik di SMP Negeri 1 Kebonagung
pada aspek administrasi kelas dilakukan secara
individual
atau
kelompok.
Hasil
pelaksanaan
supervisi akademik dicatat dalam buku laporan
supervisi sekolah.
25
Selain
juga
mensupervisi
membahas
aspek
mengenai
aspek
pembelajaran
administrasi
kelas. Hal ini dilakukan oleh kepala sekolah secara
berkala
dengan
(pengawasan)
sekolah
tujuan
secara
sebagai
melakukan
monitoring
terus-menerus.
administrator
Kepala
mempunyai
kewajiban dalam melakukan supervisi akademik
dan
monitoring
terhadap
administrasi
pembelajaran secara teratur, bertujuan untuk
mengurangi benturan SDM yang dikelola, baik
secara vertikal maupun horizontal.
4.3.3 Tindak lanjut Supervisi Akademik
Pertemuan tindak lanjut merupakan tindak
lanjut hasil supervisi yang dicatat oleh supervisor.
Pertemuan
ini
akan
disepakati
bersama
rnemberikan
oleh
kedua
hasil
belah
yang
pihak
tentang hal-hal positif yang sudah baik dan halhal yang masih perlu diperbaiki. Fungsi tindak
lanjut
supervisi
akadeniik
di
SMP
Negeri
1
Kebonagung mengkomunikasikan hasil supervisi
kepada guru sebagai feedback (balikan) untuk
memperbaiki kesalahan dengan tindak lanjutnya.
Sedangkan tujuannya untuk memberi penguatan
agar termotivasi, merasa semangat, dan puas akan
hasil yang dikerjakannya.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa tindak
lanjut dan hasil supervisi akademik SMP Negeri 1
Kebonagung yang dilakukan oleh kepala sekolah
berupa pemberian penguatan, kepuasan, motivasi,
26
kerja sama, intervensi memberi bantuan didaktis
(bimbingan), supervisi terhadap diri sendiri dan
diberi
pengetahuan
pengiriman
tambahan
penataran-penataran
termasuk
untuk
guru.
Penataran ini pada akhirnya bertujuan untuk
mempersiapkan skill (kemampuan) guru dalam
kegiatan
pembelajaran
sehingga
mampu
membentuk guru profesional. Tindak lanjut hasil
supervisi
akademik
menganalisa
berupa
pencapaian
penguatan,
tujuan
pengajaran,
menganalisa target keterampilan pembelajaran,
menyimpulkan hasil dari apa yang diperolehnya
selama
supervisi
akademik,
untuk
merencanakan
mendorong
guru
latihan-latihan,
dan
menetapkan rencana berikutnya.
Pemanfaatan basil supervisi akademik SMP
Negeri 1 Kebonagung untuk meningkatkan kinerja
guru terlihat dari tingkat kehadiran guru, baik di
sekolah maupun di kelas yang se1au dipantau
oleb kepala sekolah dan menunjukkan adanya
peningkatan
kinerja.
Temuan
penelitian
juga
menyebutkan bahwa hasil supervisi akademik di
SMP Negeri 1 Kebonagung dalarn tindak lanjutnya
merupakan rangkaian pembicaraan kepala sekolah
dengan guru yang disepakati keduanya, kemudian
keduanya
menandatanganinya
dan
dijadikan
dokumen sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah
berusaha melakukan motivasi terhadap guru.
Tindak lanjut ini diberikan oleh kepala sekolah
secara langsung setelah kepala sekolah selesai
27
melakukan
supervisi.
Apabila
sudah
dikomunikasikan dan terjadi kesepakatan bersama
maka tindak lanjutnya adalah sesuai dengan
masalah yang dihadapi oleh tiap-tiap guru.
Kepala sekolah sebagai supervisor harus
mampu
menciptakan
menghayati
hubungan
pribadi,
menyesuaikan
watak,
dengan
harmonis,
bakat
sifat
guru.
dan
Temuan
penelitian di atas sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Black (2003) berjudul TAFE Head
Teachers: Discourse Brokers at the Management
Teaching Interface, bahwa kemampuan manajerial
kepala sekolah dalam pendidikan, salah satunya
mempunyai
Kepala
strategi
sekolah
pengelolaan
dalam
memanage
merupakan
tersebut.
Seperti
kunci
halnya
guru.
dalam
kegiatan
supervisi untuk meningkatkan kinerja guru dalam
pendidikan.
Adanya
supervisi
ini
mampu
mempengaruhi kinerja guru secara berkelanjutan.
Dijelaskan lebih dalam lagi mengenai pengelolaan
guru dan staf, sarana dan prasarana, hubungan
masyarakat
dengan
sekolah,
pengelolaan
kesiswaan dan kurikulum. Hal tersebut dalam
rangka
pendayagunaan
sumber
daya
secara
optimal. Pada pokoknya adalah faktor utama
dikelola dengan baik maka komponen yang lain
akan terimbas juga. Dengan demikian apabila
faktor semangat guru sudah termotivasi dengan
baik maka semua yang berkaitan dengan tugas
guru akan menghasilkan produk yang optimal.
28