LALIN JALAN Semester VI – D4 Logistik Bisnis

LALU LINTAS JALAN

APA ITU LALU LINTAS??
 Gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan,
 Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang
diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang,
dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas
pendukung.
 Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu
lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat,
lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui
manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

APA ITU MANAJEMEN LALIN??
Pengelolaan dan pengendalian
arus lalu
lintas dengan melakukan
optimasi penggunaan prasarana
yang ada untuk
memberikan kemudahan kepada
lalu lintas secara efisien dalam

penggunaan
ruang jalan serta memperlancar
sistem
pergerakan.

DEFINISI

MRLL

:

UU No. 22 Th. 2009 Ttg LLAJ psl 1 angka 29
 Manajemen

dan Rekayasa Lalu Lintas
(MRLL) adlh serangkaian usaha dan
kegiatan yg meliputi perencanaan,
pengadaan, pemasangan, pengaturan,
dan pemeliharaan fasilitas
perlengkapan jalan dlm rangka

mewujudkan, mendukung dan
memelihara keamanan, keselamatan,
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

TUJUAN MANAJEMEN
LALIN??
1.

2.

3.
4.

Mendapatkan tingkat efisiensi dari pergerakan lalu lintas
secara menyeluruh dengan tingkat aksesibilitas (ukuran
kenyamanan) yang tinggi dengan menyeimbangkan
permintaan pergerakan dengan sarana penunjang yang
ada.
Meningkatkan tingkat keselamatan dari pengguna yang
dapat diterima oleh semua pihak dan memperbaiki tingkat

keselamatan tersebut sebaik mungkin.
Melindungi dan memperbaiki keadaan kondisi lingkungan
dimana arus lalu lintas tersebut berada.
Mempromosikan penggunaan energi secara efisien.

SASARAN MANAJEMEN
LALIN??
1.

Mengatur dan menyederhanakan arus lalu lintas dengan
melakukan manajemen terhadap tipe, kecepatan dan
pemakai jalan yang berbeda untuk meminimumkan
gangguan untuk melancarkan arus lalu lintas.

2.

Mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dengan
menambah kapasitas atau mengurangi volume lalu lintas
pada suatu jalan. Melakukan optimasi ruas jalan dengan
menentukan fungsi dari jalan dan terkontrolnya aktifitasaktifitas yang tidak cocok dengan fungsi jalan tersebut.


Strategi dan Teknik
Manajemen Lalu Lintas ??

ATCS Kota Surakarta diresmikan pada Tahun 2006

ATCS Kota Surakarta diresmikan pada Tahun 2006

KINERJ A ITS MENGENDALIKAN LALIN
PERSIMPANGAN DAN LOKASI RAWAN
KEMACETAN/KECELAKAAN

35 KM J ARINGAN FO
33 CAMERA DOM
7 CAMERA FIX

17 DETECTOR
2 VMS
6 PELICAN CROSSING


07.05.2015

Page 35
Seite

(VMS) variable message signs berada pada Simpang Kerten dan Sutarto

Rambu Pendahuluan
Penunjuk Jalan (RPPJ)

07.05.2015

Page 42
Seite

UPTD PERPARKIRAN SURAKARTA

On Street Parking

Pengembangan Sistem Perparkiran Kota


Automatic Parking System

Pengembangan Sistem Perparkiran Kota
Automatic Parking System

Pengembangan Prasarana Pedestrian Kota

Pengembangan Park and Ride Kota

Pengembangan Prasarana LLAJ lainnya di Kota

SINDILA (SISTEM INFORMASI DINI LALU LINTAS)

SINDILA (SISTEM INFORMASI DINI LALU LINTAS)

INTELLEGENSI TRANSPORT SURAKARTA
TRAFFIC
REPORT
INFORMASI


WEBSITE
DISHUB

MONETO
RING

INFO LALIN

ITS

LALU
LINTAS

BATIK
SOLO
TRANS

PENGENDA
LIAN


TRAFICT
COUNTING

KOORDI
NASI

DYSPLAY
WAKTU
MENUNGGU

CAMERA
DI
HALTE

SMART
CARD
GPS

7 May 2015


4
07.05.2015

Page 40
Seite

ELECTRONIC ROAD PRICING

ARUS LALU LINTAS
Variasi arus dalam waktu

Variasi Bulanan Volume Lalu Lintas

Variasi Bulanan Untuk Berbagai Jenis
Fasilitas Jalan

Variasi Harian Berbagai Jenis Fasilitas Jalan

Variasi Jam-jaman di San Fransisco-Oakland

Bay Bridge

Pola Arus Jam-jaman di Jalan Antar Kota

Hubungan Volume per Kapasitas (Q/C) dengan
Tingkat Pelayanan Untuk Lalu Lintas Dalam
Kota

Kep. Menhub 14/2006
Tingkat pelayanan yang diinginkan pada
ruas jalan sistem jaringan jalan primer
a. jalan arteri primer, minimal B;
b. jalan kolektor primer, minimal B;
c. jalan lokal primer, minimal C;
d. jalan tol, minimal B.
Tingkat pelayanan yang diinginkan pada
ruas jalan sistem jaringan jalan sekunder
a. jalan arteri sekunder, minimal C;
b. jalan kolektor sekunder, minimal C;
c. jalan lokal sekunder, minimal D;

d. jalan lingkungan, minimal D.

ERSIMPANGAN

Apa itu
Persimpangan??? .........
Persimpangan adalah simpul dalam jaringan
transportasi di mana dua atau lebih ruas jalan
bertemu , di sini arus lalu lintas mengalami
konflik. Untuk mengendalkan konflik ini
ditetapkan aturan lalu lintas untuk menetapkan
siapa yang mempunyai hak terlebih dahulu
untuk menggunakan pesimpangan.

Permasalahan di simpang.........
1.
2.
3.
4.

.............
.............
.............
.............

Permasalahan di
Persimpangan








Hambatan/tundaan > antrian
Kemacetan
Kecelakaan lalin, akibat adanya konflik antar
kendaraan dengan kendaraan, dan kendaraan dgn
pejalan kaki.
Parkir angkutan umum > naik turun penump.
Penyeberang pejalan kaki.
Jarak pandang simpang.

Penyebabnya .........
1.
2.
3.
4.

.............
.............
.............
.............

Penyebabnya......






Persimpangan merupakan simpul pada jaringan
jalan dimana ruas-ruas jln bertemu & lintasan
kendaraan berpotongan > volume lalu lintas yg
sangat tinggi.
Desain geometri & jarak pandang yg buruk.
Pengendalian persimpangan yang tidak tepat
Kurangnya pengaturan angkutan umum &
penyeberang pejalan kaki.

Persimpangan faktor penting pd
sistem jaringan jalan










Persimp : simpul pada jaringan jalan di mana jalan-jalan
bertemu dan lintasan kendaraan berpotongan.
Disamping itu, persimp : tempat rawan kecelakaan krn
terjadinya konflik ant kend dg kend lain atau ant kend dg
pejalan kaki.
Operasi pada setiap persimpangan selalu menjadi faktor
penting di dalam menentukan kinerja (performance) dan
kapasitas keseluruhan jaringan jalan.
Untuk itu masalah pengendalian arus lalu lintas di
persimpangan menjadi amat vital.
Suatu solusi yang baik akan dapat memperbaiki kinerja
jaringan jalan secara keseluruhan.

Persimpangan faktor penting pd
sistem jaringan jalan






Setiap persimpangan memiliki karakteristik yang unik,
misalnya dalam bentuk fisik, tingkat arus kenderaan,
gerakan belok kendaraan, serta gerakan pejalan kaki;
Hal ini akan menimbulkan semakin kompleksnya
masalah pengendalian persimpangan.
Oleh karenanya pada daerah persimpangan perlu
diupayakan suatu pengatuaran/pengendalian yang
baik.

Konflik di Simpang

Diverging
 Memisahnya

kendaraan dari suatu arus yg
sama ke jalur yg lain

Merging
 Menggabungnya

kendaraan dari suatu jalur
menjadi arus yg sama

Crossing
 Perpotongan

antara arus kendaraan dari satu
jalur dgn jalur yg lain pd persimp.

Weaving


Pertemuan (scr bersilangan) dua arus lalin
atau lebih dr jalur yg berbeda yg berjalan
mnrt arah yg sama sepanjang suatu
lintasan, dan akhirnya berpisah utk jalur yg
berbeda kembali.

Potential Conflict at Intersections
DIVERGING
MERGING
CROSSING

DIVERGING
MERGING

Titik Konflik




Vehicle Stream

Primary Conflict

Pedestrian Stream

Secondary Conflict

Konflik utama
(primer) : terdiri dr
konflik2 yg terjadi
akibat alih gerak
yg berpotongan.
Konflik kedua
(sekunder) : terdiri
gerakan
membelok dr arus
lalin melawan dan
gerakan lalin
membelok dgn
penyeberang jln.

Titik Konflik
Sp. Empat

titik konflik --> area konflik

(32)

perlu dikendalikan/dieleminir

Jumlah konflik tergantung
pd :
1.Jml kaki persimpangan
Sp. Tiga

(9)

2.Jml lajur tiap kaki persim
3. Jenis pengaturan
4.Jumlah arah pergerakan
yg
diijinkan

Pengendalian Persimpangan






Mengurangi/menghindari kemungkinan terjadinya
kecelakaan yg disebabkan oleh adanya titik-2 konflik
Menjaga agar kapasitas persimpangan dpt maksimal
sesuai rencana
Harus memberikan petunjuk yg jelas & pasti serta
sederhana, dlm mengarahkan arus lalin yg menggunakan
persimpangan

Perlengkapan Pengendalian
Persimpangan
 Kanalisasi

& pulau-2 lalin, berupa : marka jln,
paku2 jln (road studs), median2, & pulau2
lalin yg ditinggikan.
 Pelebaran lajur masuk.
 Lajur percepatan dan lajur perlambatan.
 Lajur belok kanan.
 Pengendalian thdp pejalan kaki.

Jenis Pengendalian Persimpangan
1. Persimpangan sebidang :
a. Persimp tanpa pengendalian (uncontrolled
intersection)
b. Persimp prioritas (priority intersection)
c. Persimp dg bundaran lalin
d. Persimp dg APILL
>> Persimp dgn pengendalian ruang/kanalisasi (space
sharing intersection)
2. Persimp tidak sebidang.

Persimpangan Sebidang

Persimpangan Sebidang????
Persimpangan sebidang adalah
persimpangan dimana ruas jalan saling bertemu dalam satu
bidang sedangkan persimpangan tidak sebidang dimana ruas
jalan bertemu tidak dalam satu bidang tetapi salah satu ruas
berada diatas atau dibawah ruas jalan yang lain.

Persimpangan Sebidang
Persimpangan Prioritas

Simpang Prioritas

Simpang Prioritas

JENIS – JENIS PENGENDALIAN
PERSIMPANGAN

PRIORITAS
UU 22/2009 psl 113
Pada Persimpangan Prioritas Hak Utama Diberikan
kepada :
a.
Kend. dari depan dan/atau cabang lain ada
rambu/marka
b.
Kend. dari jalan utama bila datang dari cabang yg
lebih kecil atau jalan akses (pekarangan)
c.
Kend. dari sebelah kiri untuk Sp. 4 atau lebih sama
besar
d.
Kend. dari sebelah kiri untuk Sp. 3 tidak tegak lurus
e.
Kend. dari arah cabang yang harus untuk Sp. 3 tegak
lurus

1.

PENGENDALIAN
PERSIMPANGAN
PRIORITAS

Jarak Pandang

Persimpangan Sebidang
Bundaran Lalu Lintas

Bundaran Lalin
Prinsip Prioritas adalah kendaraan
yang telah berada di bundaran
mendapat hak utama untuk jalan &
kend lain yg datang dr arah kanan
(UU 22/2009 psl 113)

Perambuan di bundaran lalu lintas
Marka jalan


Marka pemisah lajur lalu lintas pada pendekat dan dibundaran yang mempunyai
lebih dari satu lajur



Marka beri kesempatan berupa dua garis putus-putus berdampingan yang
melintang,



Marka zebra cross, bila pada bundaran banyak pejalan kaki yang menyeberang
jalan,

Rambu lalu lintas


Rambu perintah mengelilingi bundaran,



Rambu peringatan bahwa di depan ada bundaran lalu lintas,



Rambu beri kesempatan

Lampu lalu lintas


Bila arus yang melewati bundaran semakin tinggi ada kalanya pada beberapa
pergerakan ditambahkan lampu lalu lintas untuk meningkatkan kapasitas bundaran
lalu lintas seperti di Bundaran HI di Jakarta Pusat, Bundaran Senayan di
Jakarta Selatan

MANAJEMEN LALU LINTAS
BUNDARAN

LALU LINTAS DI BUNDARAN
CONTOH PENERAPAN &
PENGATURAN
ARUS LALU LINTAS DI
BUNDARAN

LAJUR
TUNGGAL
LAJUR
GANDA

PERSIMPANGAN KERETA API

Persimpangan Sebidang
Persimpangan Ber-Apill

Persimpangan Ber-APILL????
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) adalah
perangkat peralatan teknis yang menggunakan isyarat lampu
untuk mengatur lalu lintas orang dan atau kendaraan di
persimpangan atau ruas jalan.

Simpang Ber- APILL

Simpang
BerAPILL
Terdapat dua fungsi sinyal dalam
persimpangan, yaitu:
1.Sinyal primer, merupakan sinyal
utama, ditempatkan pada sisi kiri dan
kanan pendekat. Pendekat adalah
daerah dari lengan persimpangan jalan
untuk kendaraan mengantri sebelum
keluar melewati garis henti.
2.Sinyal sekunder, merupakan sinyal
tambahan, ditempatkan pada pendekat
yang berseberangan dengan sinyal
primer. Sinyal sekunder berfungsi agar
pengguna jalan tidak mengalami
kesulitan untuk melihat sinyal apabila
pengguna jalan menghentikan
kendaraan pada garis stop.

P

P
S in y a l P rim e r
S in y a l S e k u n d e r
S in y a l p e ja la n k a k i
A ra h k e n d a ra an
S in y a l p a d a tia n g
le n g k u n g

Besar waktu siklus ditentukan
oleh?
1. Fase
Fase adalah pengaturan pemisahan arus lalu lintas dengan
pemisahan waktu. Penggunaan dan pemilihan fase tergantung
pada arus konflik utama yang terjadi.
2. Aspek sinyal
Aspek sinyal adalah tanda berupa warna yang ditunjukkan oleh lampu
lalu lintas. Aspek sinyal umumnya berupa urutan warna hijau,
kuning, dan merah. Di beberapa kota besar di dunia, termasuk
Jakarta, menggunakan urutan warna hijau, kuning, merah, dan
merah kuning.

Besar waktu siklus ditentukan
oleh?
Jenis
pergerakan lalu lintas terbagi menjadi dua gerakan, yaitu:
Arus Berangkat Tipe Terlawan adalah arus keluaran dengan konflik
antara gerak belok kanan dan gerak lurus menerus atau belok kiri dari
berbagai pendekat dengan isyarat hijau dalam fase yang sama,
Arus Berangkat Tipe Terlindung adalah arus keluaran tanpa
pertentangan antara gerakan lalu lintas belok kanan dan lurus
menerus.
Arus Lalu Lintas tipe Terlawan

Arus Lalu Lintas tipe Terlindung

Time Sequence
for Two-Phase Signal Control

Street A

Street B

Time Sequence
for Four-Phase Signal Control

Besar waktu siklus ditentukan
oleh?
3. Waktu antar hijau
Waktu antar hijau adalah perbedaan waktu antara berakhirnya lampu hijau pada satu
fase dan dimulainya lampu hijau pada fase yang lain. Lamanya waktu antar hijau
dipengaruhi oleh:
• Banyaknya volume pejalan kaki (pedestrian).
• Besarnya volume arus belok kanan.
• Bentuk persimpangan.
• Volume lalu lintas yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
Waktu antar hijau (intergreen) minimum adalah 4 detik, jika kuning 3 detik, maka
terdapat periode selama 1 detik dimana lalu lintas tidak diperkenankan lewat dari semua
pendekat simpang, atau seluruh sinyal berwarna merah.
Kegunaan dari waktu antar hijau adalah :
1.Memberi peringatan kepada arus kendaraan yang sedang bergerak atau keluar dari
pendekat bahwa waktu fase akan berakhir, hal ini merupakan fungsi dari sinyal lampu
berwarna kuning.
2.Memberikan kesempatan kepada kendaraan terakhir yang keluar pada saat sinyal
lampu berwarna hijau untuk menyelesaikan gerakannya walaupun mengalami konflik
sebelum fase berikutnya dimulai, hal ini merupakan fungsi dari waktu merah
keseluruhan kaki (all red).

Time Sequence
for Two-Phase Signal Control
Intergreen A  B

Intergreen B  A

Green Time

Intergreen A  B

A
B
All Red A  B

Green Time

All Red B  A
Cycle Time
Street A

Street B

All Red A  B

Kendaraan masih boleh lewat
pada saat lampu kuning menyala

Kendaraan tidak boleh lewat
pada saat lampu kuning menyala

Fase 1

Fase 2

Waktu antar hijau = 4 detik
Fase 1

Fase 2

Waktu antar hijau = 6 detik

Persimpangan Tidak Sebidang :
 Yg dimaksud tdk sebidang adlh apbl suatu
lajur lalin atau jln dinaikkan ke atas jln yg lain
melalui penggunaan jembatan atau
terowongan.
 Hal ini akan menghilangkan konflik &
mengurangi vol. lalin yg menggunakan
daerah yg digunakan scr bersama-2 & akan
mengurangi hambatan.

Persimpangan Tidak Sebidang

Persimpangan Tidak
Sebidang????
Persimpangan tidak sebidang adalah
satu-satunya pilihan bila pengaturan maupun pengendalian
arus lalu lintas pada persimpangan sebidang tidak lagi dapat
dilakukan untuk memperbesar kapasitas .

Persimpangan Tidak Sebidang

Persimpangan Tidak Sebidang

Persimpangan Tidak Sebidang

Pengendalian Persimpangan
Dengan APILL

Prinsip-prinsip desain simpang
bersinyal
Suatu persimpangan membutuhkan lampu
lalulintas jika :
waktu tunggu rata-rata kendaraan sudah lebih
besar daripada waktu tunggu rata-rata
kendaraan pada persimpangan dengan lampu
lalulintas.

Prinsip-prinsip desain simpang
bersinyal






Waktu tunggu rata-rata kendaraan pada
persimpangan bersinyal dipengaruhi oleh :
Arus lalulintas pada masing-masing arah,
Waktu antara kedatangan kendaraan dari masing-masing
arah,
Keberanian pengemudi untuk menerima waktu antara
yang tersedia guna menyeberangi jalan.

Prinsip-prinsip desain simpang
bersinyal

Delay

Unsignalised

Traffic Flow

Signalised

KRITERIA PENENTUAN PENGATURAN
PERSIMPANGAN
15

MINOR ROAD (1000 Kend/hr)

GRADE
SEPARATED
10

BUNDARAN
ATAU APILL

5

PRIORITAS

10

20

MAJOR ROAD (1000 Kend/hr)
Sumber : Australian Road Research Board (ARRB)

30

40

50

KRITERIA PENENTUAN PENGATURAN
PERSIMPANGAN
15

MINOR ROAD (1000 Kend/hr)

GRADE
SEPARATED
10

BUNDARAN
ATAU APILL

5

PRIORITAS

10

20

MAJOR ROAD (1000 Kend/hr)
Sumber : Australian Road Research Board (ARRB)

30

40

50

Kriteria
Arus lalin minimal rata2 > 750 kend/jam selama
8 jam sehari
 Atau bila wkt menunggu rata2 kend = 30 dtk
 Atau persimp digunakan oleh rata2 > 175
pejalan kaki/jam selama 8 jam sehari
 Atau sering terjadi kecelakaan
 Atau mrpk kombinasi dr sebab2 yg disebutkan di
atas
 Atau krn pd daerah ybs dipasang suatu sistem
pengendalian lalin terpadu (ATCS).


APILL
PRINSIP DASAR
Pd persimp ber-APILL, konflik antar arus ll dikendalikan dgn
isyarat lampu, konflik dpt dihilangkan dgn melepaskan hanya
satu arus ll, ttp akan mengakibatkan hambatan yg besar bg arusarus ll dr kaki-kaki persimp lainnya dan scr keseluruhan
mengakibatkan penggunaan persimp tdk efisien.
Krn itu perlu dipertimbangkan utk mengalirkan bbrp arus
bersamaan utk mempertinggi sefisiensi penggunaan persimp
dgn tdk mengurangi perhatian pd aspek keselamatan.

APILL
Langkah2 menurunkan hambatan & meningkatkan
kapasitas persimp
Menggunakan tahap sesedikit mungkin
Arus yg memasuki persimp hrs dpt ditampung
Wkt yg dialokasikan msg2 tahap hrs memenuhi
kebutuhan
Bila memungkinkan sebaiknya dikoordinasikan dgn APILL
yg berdekatan.

Teknik-Teknik
1.

Mengijinkan pergerakan
Di mana derajat terjadinya konflik msh dlm batas
kewajaran (rendah), pergerakan dpt dilakukan dgn
aman dan konflik pergerakan dpt diterima (misal :
belok kanan bersamaan dgn arus lurus yg
berlawanan)

2.

Membatasi pergerakan
>> misal : larangan belok kanan.
>> perlu jaringan jalan di sekitar persimp yg dpt
mengakomodasikan pengalihan lalin.

3.

Memisahkan pergerakan

a.

Pemotongan cepat (early-cut-off)

b.

Mulai terlambat (late-start)

c.

Tahap terpisah khusus utk pergerakan belok kanan

Jenis Pengaturan APILL
1.

2.
3.

Berdiri sendiri :
- Waktu tetap (belok kanan > 200 smp/jam
harus diberi fase sendiri)
- Dipengaruhi oleh arus lalin
Koordinasi antar APILL
Pengendalian daerah scr terpadu (ATCS)