ancaman keamanan pasca Perang Dingin

Nama : Veren Nita Permatasari
Kelas

: XI SMA

SEJARAH
PERANG DINGIN

Perang Dingin atau Cold War merupakan sebutan bagi suatu periode konflik yang
menyebabkan ketegangan dan kopetisi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet berserta
sekutu-sekutunya yang terbagung ke dalam Blok Barat dan Blok Timur. Perang Dingin
ditenggarai terjadi antara tahun 1947-1991. Persaingan yang terjadi dalam Perang Dingin
adalah persaingan mempertahankan hegemoni dipelbagai kawasan dengan
mempertahankan Ideologi antara kedua belah pihak, Sosialisme-Komunisme oleh Uni
Soviet dan Liberalisme-Kapitalisme oleh Amerika Serikat.
Persaingan terjada dalam pelbagai bidang seperti koalisi militer, teknologi, antariksa,
perlombaan senjata nuklir, perang proksi, dan lain sebagainya. Perang Dingin juga
mengakibatkan ketegangan tinggi yang pada akhirnya memicu konflik militer regional
seperti Blokade Berlin (1948–1949), Perang Korea (1950–1953), Krisis Suez (1956), Krisis
Berlin 1961, Krisis Rudal Kuba (1962), Perang Vietnam (1959–1975), Perang Yom Kippur
(1973), Perang Afganistan (1979–1989), dan Penembakan Korean Air Penerbangan 007

oleh Soviet (1983).
Alih-alih terlibat dalam konflik secara langsung, kedua belah pihak berkompetisi melalui
koalisi militer, penyebaran ideologi dan pengaruh, memberikan bantuan kepada negara
klien, spionase, kampanye propaganda secara besar-besaran, perlombaan nuklir, menarik
negara-negara netral, bersaing di ajang olahraga internasional, dan kompetisi teknologi
seperti Perlombaan Angkasa

Fase-fase Perang Dingin


Periode 1947-1953; Dikeluarkannya Truman Doctrine, pembagian Jerman,
Marshall Plan, kudeta Komunis di Cekoslowakia, Pembelotan Tito, Blokade
Berlin, Pendirian NATO, Kemenangan Komunis di Cina, perang Korea.



Periode 1953-1956; Ekspansi NATO, perang di Indocina, pembentukan
SEATO dan METO, krisis di Quemoy dan Matsu, Krisis Suez




Periode 1956-1958; Hubungan Amerika-Soviet memanas karena Soviet
melakukan penindasan terhadap revolusi Hongaria, Krisis di Irak, Libanon,
dan Jordania, Krisis Taiwan berlanjut



Periode 1958-1962: meningkatnya dukungan Uni Soviet terhadap gerilya
Komunis di Vietnam, Krisis Laos, Kongo, dan Krisis Kuba



Periode 1962-1985: Ancaman perang nuklir merebak, Krisis nuklir di Kuba,
Agresi Uni Soviet ke Afganistan



Periode 1985-1990: Perang Dingin mereda dengan makin intensifnya
pembicaraan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pasca munculnya
Gorbachev




1991: PERANG DINGIN BERAKHIR

Mencuatnya Perang Dingin

Perang Dunia II membawa perubahan yang besar dalam konstelasi kehidupan masyarakat
dunia. Perubahan terjadi dalam pelbagai bidang seperti bidang politik, ekonomi, dan sosialbudaya. Dalam bidang politik Amerika Serikat dan Uni Soviet membentuk suatu koalisi
militer setela muncul sebagai pemenang Perang Dunia II, keduanya tampil sebagai
negara super power (Adi Daya). Amerika Serikat dan Uni Soviet kemudian berusaha
memegang hegemoni politik di Dunia, keduanya merasa paling kuat dan berusaha menaruh
pengaruh dipelbagai negara di Dunia, khususnya negara Dunia ke 3 yaitu negara-negara
yang berada di kawasan Asia Afrika yang baru merdeka.
Amerika Serikat semakin memperkuat pengaruhnya dan berupaya menyebarluaskan
paham liberal dengan cara memberikan bantuan ekonomi dan militer terhadap negara yang
hancur akibat Perang Dunia II seperti Turki dan Yunani. Tujuannya adalah untuk mencegah
agar kedua negara tersebut tidak jatuh dalam pengaruh komunisme Uni Soviet.
Sebagai negara yang secara ekonomi sangat kuat , Amerika Serikat juga memberikan
bantuan kepada negara-negara di kawasan eropa dan asia sehingga lahirnya negara "Blok

Kapitalis" atau "Blok Barat" yang berideologi Liberal-Kapitalis . untuk menangkal pengaruh
komunis maka Amerika serikat dan negara-negara yang tergabung dalam blok barat
mendirikan pakta pertahana militer bersama pada tahun 1949 yang disebut NATO (North
Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara.
Adapun negara-negara awal yang menjadi anggota NATO adalah Inggris, Irlandia,
Norwegia, Denmark, Belgia, Jerman Barat, Belanda, Luksemburg, Prancis, Portugal,
Kanada, dan Amerika Serikat yang bermarkas pusat di Brussel, Belgia. Uni Soviet yang
juga menjadi pemenang dalam perang Dunia II juga berusaha menyebarkan pengaruh
kepada negara negara yang baru merdeka dengan cara membentuk Cominfrom atau
Organisasi Komunis Internasional untuk dijadikan sebagai alat propaganda dalam
menyebarluaskan pengaruh ideologi komunis ke seluruh dunia, salah satunya Indonesia.
Untuk mengimbangin kekuatan NATO maka pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan suatu
pakta pertahanan, yaitu Pakta Warsawa yang anggotanya terdiri atas Uni Soviet, Albania,
Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania yang berideologi
komunis dengan adanya perebutan pengaruh antara kedua negara adikuasa tersebut
situasi politik di dunia kembali tegang dan mengakibatkan timbulnya rasa saling curiga dan
perlombaan senjata antara antara kedua belah pihak sehingga masing-masing pihak diliputi
susana perang dingin.
Perang dingin adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan konflik antara
blok barat dan blok Timur . Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

Perang Dingin , antara lain sebagai berikut .
Penyebab Terjadinya Perang Dingin
Perang Dingin antara Amerika Serikat (US) dan sekutu-sekutunya di satu pihak dan Uni
Soviet (USSR) serta kawan-kawannya di pihak lain berawal dari masalah penyelesaian

Perang Dunia II. Dalam Perang Dunia II tersebut, US dan USSR berada dalam satu Sekutu
dan memenangkan perang terhadap Jerman, Italia, dan Jepang.
Ternyata, kemenangan total Sekutu tersebut tidak diikuti dengan terciptanya perdamaian
sejati. Persekutuan US dan USSR ditandai dengan perbedaan ideologi yang kontras antara
kapitalis-liberalis dan sosialis-komunis. Keduanya berseteru setelah perang melawan Hitler,
Musolini, dan kawan-kawan berakhir. Konferensi antara Stalin (USSR), Roosevelt (US) dan
Churchill (Inggris) yang dikenal dengan The Big Three atau Tiga Besar yang
diselenggarakan di kota Iran, Teheran (Konferensi Teheran), pada November 1943,
merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian-kejadian berikutnya. Dalam
konferensi tersebut, mereka menyatakan untuk menghancurkan Jerman dan berusaha
mencari strategi militer terbaik.
Pada Konferensi pasca perang di Postdam (Juli 1945), perbedaan yang berlangsung lama
mengenai Eropa Timur, akhirnya muncul kembal lebih jelas, Presiden US, Harry S. Truman,
memiliki kebijaksanaan berbeda dengan pendahulunya. Dia menginginkan
diselenggarakannya pemilu yang bebas di seluruh negara-negara di Eropa Timur. Stalin

menolak usulan tersebut dengan mengatakan, “Sebuah pemerintahan yang dipilih secara
bebas di Eropa Timur akan membentuk "pemerintahan anti Uni Soviet" dan kami tidak akan
mengizinkannya.”
Perbedaan pandangan antara Uni Soviet dan US dalam Konferensi Posdam tersebut
dianggap sebagai kunci asal mula Perang Dingin. Sikap orang-orang Amerika Serikat yang
dipengaruhi oleh “perang suci” terhadap Hitler dan pandangan politik di Amerika Serikat
yang dipengaruhi oleh jutaan pemilih dari negara-negara Eropa Timur, menginginkan
diadakannya pemilu yang bebas di negara-negara yang telah diduduki oleh Uni Soviet. Di
pihak lain, Stalin yang merasakan dan menyaksikan sendiri negerinya hancur akibat dua
serangan raksasa pasukan Nazi Jerman menginginkan keamanan militer yang total dari
Jerman dan sekutu-sekutu potensialnya di Eropa Timur untuk selamanya.
Stalin percaya bahwa hanya negara-negara komunis yang dapat menjadi sekutu sejati bagi
Uni Soviet Oleh karena itu, Stalin khawatir bahwa pemilu yang bebas akan menghasilkan
pemerintahan yang bermusuhan dengan USSR di perbatasan sebelah barat. Sejak
pasukan Stalin menduduki negara-negara timur, Stalin merasa harus konsisten dengan
keyakinannya.
Respon dari Amerika Serikat terhadap konsep keamanan Stalin, yang tampaknya
berlebihan, mulai terlihat. Pada Mei 1945, sebelum diselenggarakan Konferensi Postdam,
Truman mengusulkan dihentikannya semua bantuan ke USSR. Pada Oktober 1945,
Truman menyatakan bahwa US tidak akan mengakui suatu pemerintahan yang didirikan

dengan paksa dan tidak mengabaikan aspirasi politik rakyatnya.
Pada Maret 1946, mantan PM Inggris, Churchill, ketika mengunjungi Amerikat Serikat,
menyatakan di depan publik Amerika bahwa “Iron Curtain atau Tirai Besi” telah digelar
diseluruh daratan Eropa dengan membagi Jerman dan Eropa ke dalam dua kubu yang
saling berlawanan. Segera setelah itu muncul kembali sikap emosional dan sikap mencela
orang Amerika Serikat terhadap Stalin serta Uni Soviet. Sikap tersebut kemudian menjadi
bagian dari kehidupan politik Amerika Serikat di era Perang Dingin. Amerika Serikat sendiri

meresponnya dengan melakukan mobilisasi dipelbagai bidang dengan cepat.
Agen-agen intelijen rahasia Stalin diseluruh dunia memanaskan situasi dengan
mengungkapkan pentingnya “perjuangan ideologi melwan imperialisme kapitalis.” Partai
Komunis besar dan terorganisasi dengan baik di Italia dan Perancis mengungkapkan
rencana Amerika Serikat untuk mengambil alih Eropa dan dengan agresif menentang
pemerintahan mereka melalui cara-cara kekerasan dan pemogokan. Uni Soviet juga
melakukan tekanan terhadap Iran yang disokong oleh Rezim Syah Reza Pahlavi dan Turki
yang terlalu pro Amerika. Perang sipil yang disponsori Amerikat Serikat juga terjadi di
Yunani dan Cina. Sejak musim semi 1947, di mata Amerika Serikat, Uni Soviet telah
berusaha mengeskpor komunisme dan melakukan kegiatan subversif ke negara-negara
Eropa Barat.
Untuk menyikapi USSR, Amerika Serikat melalui Doktrin Presiden Truman melaksanakan

politik containing atau pengepungan terhadap komunisme di kawasan yang sudah dikuasai
oleh Tentara Merah. Truman meminta kepada Kongres US untuk mengirimkan bantuan
militer ke Yunani dan Turki. Agar negara-negara Barat tidak jatuh ke tangan komunis, US
juga menawarkan program bantuan ekonomi dan militer kepada negara-negara Eropa
melalui Marshall Plan.
Stalin menolak program bantuan Marshall Plan bagi semua negara-negara Eropa Timur.
Sebagai jawaban terhadap rencana tersebut, Stalin segera membersihkan unsur-unsur anti
komunis dalam tubuh pemerintahan Eropa Timur dengan membentuk sistem Pemerintahan
Soviet, yaitu sistem satu partai komunis. Pendudukan Cekoslovakia pada Februari 1948,
merupakan jawaban Uni Soviet terhadap sikap US.

Sekutu menjatuhkan bahan makanan dan obat-obatan dari pesawat kepada masyarakat Jerman di Be
Barat (Foto: brighthub.com)

Pendudukan tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap semakin berkembangnya
komunisme di Eropa yang dimulai dari negara-negara Eropa Timur dan Jerman Timur.
Ketika Stalin memblokade semua lalu lintas barang dabnmanusia dari zona pendudukan
Jerman ke Berlin Barat, Sekutu meresponya degan melakukan “Air Lift atau Jembatan
Udara”, menjatuhkan bahan makanan dan obat-obatan dengan pesawat terbang ke Berlin
Barat. Selama 324 hari “Jembatan Udara” mengangkut berton-ton bahan makanan dan

obat-obatan ke Berlin sebagai bentuk pelaksanaan politik containing.

Penyebaran pesawat sekutu saat melakukan "Jembatan Udara"
(Foto: brighthub.com)

Pada 4 April 1949, Amerika Serikat berhasil membujuk negara-negara Eropa Barat untuk
menandatangani pendirian suatu pakta pertahanan yang dikenal dengan nama North
Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Anggotanya
terdiri atas Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Jerman Barat, Belgia, Belanda,
Luxemburg, Prancis, Portugal dan Kanada serta Amerika Serikat. Segera setelah itu pada
1955, Uni Soviet juga mengikat negara-negara satelitnya di Eropa Timur yang berhaluan
komunis dalam Pakta Warsawa. Anggotanya terdiri atas Unis Soviet, Albania, Bulgaria,
Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia dan Rumania. Dengan adanya pakta
petahanan, kedua pemimpin blok militer berlomba-lomba saling mengembangkan senjata,

memata-matai dengan intelijen dan mempertahankan pegaruhnya bersama sekutunya
masing-masing yang sengaja ditujukan untuk menghadapi ancaman NATO.
Peredaan Perang Dingin (Detente)




Sejak 1970-an hubungan antarnegara dunia mulai membaik dan
ketegangan dalam perang dingin mulai berkurang. Peredaan ditandai oleh
peristiwa sebagai berikut.



Isu Berlin Barat dapat diselsaikan dalam meja perundingan tahun 1971.



Inggris mulai bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa



Negara barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada 1973



Terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan

ditandatanganinya persetujuan SALT1(Strategic Arm Limited Task) dan SALT
II atau pembatasan persenjataan strategis



Presiden Ronald Reagen meningkatkan kemampuan persenjataan yang
mempengaruhi sikap Mikhail Gorbachev untuk melakukan persetujuan
pembatasan nuklir balistik tahun 1987



Keberhasilan Deng Xiaoping yang merupakan pemimpin kelompok yang
menghendaki reformasi ekonomi menguasai Partai Komunis Cina(PKC),
pasca meninggalnya Mao Tse Tung di RRC

Akhir Perang Dingin (1989)

Kedua negara adidaya, AS dan Uni Soviet, mendeklarasikan berakhimya Perang Dingin
setelah berbincang dua hari di Pertemuan Puncak Malta. Pada konferensi pers bersama
yang diadakan di kapal layar Soviet, Maxim Gorky, kedua pihak menyatakan akan
mengurangi jumlah pasukan dan persenjataan di Eropa. Pemimpin Soviet, Mikhail
Gorbachev, mengatakan ia tidak akan pernah menyulut perang terbuka dengan AS.
Winston Churchill, Franklin Delano Roosevelt, dan Joseph Stalin saat Konferensi
Yalta (Foto: Pinterest)

Sementara itu, Presiden AS George Bush mengatakan kedua pihak dapat merealisasikan
perdamaian dan bekerja sama untuk waktu yang lama. Pertemuan Puncak Malta
merupakan pertemuan terpenting sejak 1945, ketika Churchill, Stalin, dan Roosevelt
menyetujui rencana pascaperang untuk Eropa di Yalta.
Dalam beberapa jam terakhir dari pembicaraan yang dilakukan kedua pemimpin negara
adidaya itu, terjadi perbedaan mengenai kebijakan di Amerika Tengah dan pemotongan
dalam armada laut. Maka, kedua pihak memutuskan melakukan pembicaraan lebih lanjut

pada Juni 1990.

Dampak Perang Dingin
Dampak Positif

AS menjadi negara pertama yang mendarat di Bulan (SKS UI)

Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok
ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama
masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di
mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya
disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi
antara tahun 1947-1991.
Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik
sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan
persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang
nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun
1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan
hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.

1.

Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada
perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai
dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power, maka
perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba

untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan
modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah.
Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati
untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan
tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara
pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak
langsung juga membawa unsur politik didalamnya.
Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang
modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi
ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa
tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah
negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.

2. Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara
mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan
negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu
semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masingmasing.

3. Bidang Sosial Budaya
Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya
undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu
sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak
ada lagi penindasan bagi kaum lemah.

4.

Luar angkasa

Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan
yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana
bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlombalomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan
menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.
Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba
untuk meluncurkan roket ke luar angkasa.
Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa,
kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan
berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak

pada perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.

5. Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer
mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana
yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada
masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu
atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada
wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali
sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang
dengan skala yang besar.
Dampak Negatif

Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin
berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari
perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu
Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.

1. Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka
masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang
nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat
beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan
ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika
kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi pertahanan
yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang
maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka
pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.

2. Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman
sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara
ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang beribukota di Bonn dan
Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya
2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan
Komunis yang dianut jerman timut.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh

lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang
memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin
antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang
pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk
membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya
kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki
orang-orang yang masih berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal
orang sebagai simbol bagi perang dingin.
Fenomena Perang Dingin









Terbentuknya aliansi baru dengan munculnya

Blok Barat: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman Barat,
Vietnam Selatan, Korea Selatan, Australia, Kanada dsb

Blok Timur: Uni Soviet, Cekoslavia, Jerman Timur, China, Korea
Utara, dsb

Kedua blok tersebut mempengaruhi negara-negara di dunia
untuk bergabung dalam bloknya.
Perang spionase antara dinas intelijen AS(CIA) dan agen rahasia Uni
Soviet (KGB)
Terjadinya kembali perlombaan senjata
Persaingan di bidang IPTEK. Hal ini ditandai dengan adanya persaingan
untuk menguasai teknologi luar angkasa.
Perpecahan di dunia(perang saudara)
Berkembangnya pakta-pakta militer dan pakta ekonomi.








Blok Barat
Pakta Militer: NATO, SEATO, METO, ANZUS
Program Bantuan Ekonomi: Marshall Plan, Truman Doctrine, Point
four of Truman, MSA, Colomba Plan
Blok Timur
Pakta Militer: Pacta Warsawa, Kominform
Program Bantuan Ekonomi: COMECON, Molotov Plan