Analisis Pengaruh Grinding Aid HI 2822 N DAN 702 A Terhadap Kualitas Semen Di PT. Holcim Indonesia Tbk

   EDISI 8 NO 1 April 2016

  ITEKS “ISSN 1978-2497” Intuisi Teknologi Dan Seni

  

Analisis Pengaruh Grinding Aid HI 2822 N DAN 702 A

Terhadap Kualitas Semen Di PT. Holcim Indonesia Tbk

Nuning Artati 1 1 Program Studi Teknik Industri Purwokerto Jl. Semingkir No. 1 Purwokerto Email :nuningartati@yahoo.co.id Abstract Cement is derived from the Latin meaning caementum adhesive. Interpreted as an adhesive cement which has properties capable of binding materials - solid material into a strong unity. Domestic cement demand continues to increase every year, in 2014 is estimated to increase 6% -8%. PT. Holcim Indonesia Tbk is a producer of cement, ready- mixed concrete and aggregates as well as offering a comprehensive solution leading to the construction of the house which operates three cement factories in Narogong, West Java, Cilacap, Central Java and Tuban, East Java, as well as cement grinding plant in Ciwandan, Banten, West Java . PT. Holcim Indonesia Tbk Cilacap plant continues to innovate to meet the needs of the domestic market, one of which is the addition of grinding aid in cement grinding process end. It is expected that with the addition of grinding aid can improve the production and quality of the cement, and clinker factor targets by 2014 up to 70% can be achieved. If this target can be achieved will impact the company's production cost savings (cost savings) and reduce the environmental impact of CO2 emissions on global warming. The method used for the research data is linear regression with SPSS software version 16. Normality test data showed normally distributed data. Multiple linear regression could not be used to predict the ratio of 702 A and Hi 2822 N towards subtlety, time early binding, late binding time, compressive strength 3, 7, 28 days.The optimum grinding aid doses are Hi 2822 N is 500 ppm and 702 A is 100 ppm.

  Keywords: Cement, grinding aid, quality.

1. Pendahuluan

  Semen merupakan salah satu bahan bangunan yang penting untuk konstruksi bangunan seperti rumah, gedung bertingkat, jalan, jembatan, dan lain-lain. Semen berasal dari bahasa latin caementum yang berarti bahan perekat. Secara sederhana, definisi semen adalah bahan perekat atau lem, yang bisa merekatkan bahan

  • – bahan material lain seperti batu bata dan batu koral hingga bisa membentuk sebuah bangunan. Sedangkan dalam pengertian secara umum semen diartikan sebagai bahan perekat yang memiliki sifat mampu mengikat bahan
  • – bahan padat menjadi satu kesatuan yang kuat [1] .

  Permintaan semen di dalam negeri terus meningkat setiap tahun, 2014 diperkirakan naik 6%-8%. Pendorongnya karena kini semen tak hanya ditopang oleh bisnis properti, namun proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan, perumahan serta berbagai fasilitas publik dengan teknologi beton yang akan berkembang sejalan dengan meningkatnya jumlah dan pendapatan penduduk. Kebutuhan semen nasional setiap tahunnya semakin meningkat, yaitu di tahun 2012 sebanyak 54,97 juta ton, pada tahun 2013 sebanyak 58,5 juta ton dan di tahun 2014 permintaannya diperkirakan naik 6-8 % atau sekitar 64 juta ton [2] , oleh karena itu PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Beberapa hal telah dilakukan yaitu di antaranya melakukan ekspansi dengan mendirikan Pabrik baru di Tuban, pembangunan Grinding Mill dan pembangunan Cement

  

Silo . Selain itu perusahaan banyak melakukan percobaan, salah satunya penambahan

  83

  Edisi 8 No 1 April 2016

ISSN 1978-2497

  ITEKS Intuisi Teknologi Dan Seni =======================================================================

grinding aid di proses penggilingan akhir semen. Diharapkan dengan penambahan grinding

[3] aid dapat meningkatkan kualitas semen dan produksi .

  Penambahan grinding aid dilakukan untuk mencapai target clinker factor yang lebih rendah, yaitu target di tahun 2013 sebesar 72 % sedangkan di awal tahun 2014 maksimal 70 [3] % . Apabila target ini dapat tercapai akan berdampak pada penghematan biaya produksi perusahaan (cost saving) dari sisi konsumsi energy listrik, mengurangi keausan ball mill dan menjaga lingkungan yakni dengan berkurangnya emisi CO 2 yang berpengaruh pada pemanasan global.

2. Metode Penelitian

2.1 Objek Penelitian

  Objek penelitian ini adalah semen dengan penambahan grinding aid di PT Holcim Indonesia Tbk yang antara lain meliputi : [4] a.

  . Penggujian kuat tekan, waktu pengikatan dan kehalusan semen [5] b. .

  Hasil observasi dan pengujian sampel [6] c. menggunakan SPSS . Analisis hasil observasi

  Semen adalah suatu campuran bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat hidraulis, bila dicampur dengan air akan bereaksi dan berubah menjadi bahan yang mempunyai sifat perekat, sehingga bisa mengikat bahan-bahan lain menjadi suatu satuan massa padat dan [5] mengeras . Persenyawaan antara semen dan air dinamakan hidratasi sedangkan hasil yang [6] terbentuk disebut hidrasi semen . Proses hidrasi semen terdiri dari beberapa reaksi kimia yang berjalan secara bersama-sama yaitu:

  6CaO.SiO 2 2 + 6H 2 O 2

  3CaO.SiO 2 2 .3 H 2 2 O + 3Ca(OH) 2 2

  4CaO.SiO + 4H O

  3CaO.SiO .3 H O + Ca(OH)

  3CaO.Al 2 O 2 3 3 + 6H 2 3 2 O 2

  3CaO.Al 2 O 3 .6 H 2 3 2 O + Panas 2 2 3 2 [7]

  4CaO.Al O .Fe O + 17H O 3CaO.Al O .12H O + CaO.Fe O .5H O( CaOH) 2 Semen portland dibuat dari bahan-bahan mentah yang mengandung kapur, silika,

  alumina dan besi. Bahan-bahan tersebut adalah batu kapur, tanah liat, pasir silika, dan pasir [3] besi . Berikut persyaratan Standar Nasional Indonesia mengenai kualitas fisika semen pada tabel 2.1 [2]

  

Tabel. 2.1 Persyaratan kualitas semen

   EDISI 8 NO 1 April 2016

  ITEKS “ISSN 1978-2497” Intuisi Teknologi Dan Seni

  Pada beberapa produk semen dibutuhkan sfat fisika tambahan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.2. [2]

Tabel 2.2 Sifat Fisika Tambahan

  Perbandingan bahan baku untuk pembuatan semen portland adalah: a. 3 88-92 % Batu kapur 75-80 % dengan kadar CaCO b. 2 55-65 %, Al 2 O 3 17-23 %

  Tanah liat 16-20 % dengan kadar SiO c. 2 90-94 % Pasir silika 3-6 % dengan kadar SiO d. 2 O 3 40-60 %

  Pasir besi 1-2 % dengan kadar Fe 2.2.

   Grinding Aid

  Pada proses penggilingan di Finish Mill atau Tube Mill akan menimbulkan coating yang terjadi pada steel ball sehingga dapat mengurangi efektifitas grinding di dalam Tube

  

Mill , coating dapat berdampak pada penurunan kapasitas produksi dan juga pemborosan

  energi yang digunakan. Aglomerasi Coating Tumbukan mekanik dari steel ball terhadap material , steel ball dengan liner dan di antara steel ball itu sendiri terjadi secara terus menerus ditambah panas awal clinker yang masuk ke dalam Tube Mill memicu terjadinya coating Grinding Aid (CGA). Berikut bagian dalam finish mill pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Bagian dalam Finish Mill

  Edisi 8 No 1 April 2016

ISSN 1978-2497

  ITEKS Intuisi Teknologi Dan Seni

=======================================================================

  Cement Grinding Aid (CGA), CGA terbukti dapat mengatasi masalah steel ball coating

  yang terjadi, lapisan film CGA yang melapisi steel ball menghalangi terbentuknya coating pada steel ball serta menghilangkan efek elektrostatika yang bekerja pada partikel semen tersebut.Secara otomatis dengan hilangnya penghalang-penghalang tersebut diatas, proses

  

grinding di dalam Finish Mill berjalan lebih efektif dan diperoleh output produksi per jam

  yang meningkat. Grinding aid dengan tipe Hi 2822 N meningkatkan kualitas dari sisi kuat tekan tetapi memiliki kelemahan yaitu waktu pengikatan yang lama. Oleh karena itu produsen

  

grinding aid mendesain tipe 702 A yang diharapkan memperbaiki waktu pengikatan agar

  tidak melampui batas maksimal target kualitas sesuai spesifikasi dengan data sebagaimana tabel 2.3

2.3 Statistika a.

   Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

  Uji normalitas adalah usaha untuk menentukan apakah data variabel yang kita miliki mendekati populasi distribusi normal atau tidak. Data yang terdistribusi normal adalah data yang memiliki kurva normal. Ada beragam cara menguji normalitas, di antaranya menggunakan rasio kurtosis dan rasio skewness, menggunakan pendekatan grafik [7]

  84

  (histogram), menggunakan Shapiro Wilk Test, atau Kolmogorov-Smirnov Test . Program SPSS dengan Kolmogorov-Smirnov Test akan membuat data virtual yang sudah dibuat normal. Kemudian, data yang kita punya akan diperbandingkan dengan data virtual tersebut, apakah data mentah kita menyerupai kurva normal atau tidak. Ada 2 macam asumsi berdasarkan angka signifikansi yaitu : a) Data terdistribusi normal apabila nilai signifikansi (p) > 0,05.

  b) Data terdistribusi tidak normal apabila nilai signifikansi (p) < 0,05.

  b.

  Uji Analisis Regresi Linear Ganda Uji analisis korelasi ganda merupakan suatu analisis yang digunakan untuk menguji korelasi linear antara satu variabel dependen (Y) dengan beberapa (dua atau lebih) variabel independen (X). Regresi linear ganda berguna untuk mencari pengaruh dua atau lebih variabel bebas (predictor) atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel predictor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. Rumus yang digunakan sama seperti pada regresi sederhana namun, disesuaikan dengan jumlah variabel yang diteliti. Rumus persamaan regresinya adalah [8] Y = a+b1X1+b2X2+....+bn

  Xn ………..Rumus 2.1 Untuk melakukan uji korelasi ganda dengan satu variabel terikat (Y) dan dua variabel bebas (X 1 dan X 2 ), maka digunakan rumus sebagai berikut : [9]

  ……Pers 2.2 Keterangan : Ry.12 = Korelasi antara X 1 dan X 2 dengan Y; ry.1 = Korelasi antara X 1 dengan Y ry.2 = Korelasi antara X 2 dengan Y ; r12 = Korelasi antara X 1 dengan X 2 c.

  SPSS SPSS ketika awal mula dikenalkan memiliki singkatan Statistical Package for the

Social Sciences. SPSS merupakan program terkenal yang digunakan untuk analisis statistic.

   EDISI 8 NO 1 April 2016

  ITEKS “ISSN 1978-2497” Intuisi Teknologi Dan Seni

2.3. Flow chart penelitian

Gambar 2.2. Diagram alir penelitian

  Selesai Yes Kesimpulan dan Saran

  Perumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh grinding aid Hi 2822 N dan 702 A ? 2.

  Berapa dosis optimum grinding aid ? Pengumpulan Data :

Trial grinding aid dengan dosis berbeda

 Analisa kuat tekan, waktu pengikatan, kehalusan semen  Pengumpulan data analisa Pengolahan Data :

  Menggunakan analisis regresi linear berganda & sederhana Analisa dan Pembahasan:  Mengetahui korelasi antara grinding aid Hi 2822 N & 702 A terhadap kualitas semen (kuat tekan, waktu pengikatan dan kehalusan)Mengetahui dosis optimum penambahan grinding aid Hi 2822 N & 702 A

  Penentuan Tujuan Studi Pustaka Mulai

  N o

  Edisi 8 No 1 April 2016

ISSN 1978-2497

3. Hasil Dan Pembahasan

  0.25

  20 10.06.14 4282 160 270 224 300 360

  0.25

  19 09.06.14 4061 160 262 226 300 363

  0.22

  18 08.06.14 4127 155 273 229 295 364

  0.23

  17 07.06.14 4141 159 258 224 297 363

  21 11.06.14 4133 153 265 226 290 361

  16 06.06.14 4264 153 251 223 300 352

  0.28

  15 05.06.14 4122 153 260 209 274 338

  0.30

  14 04.06.14 4096 150 262 221 290 352

  0.23

  22 12.06.14 4105 156 260 220 290 352

  0.29

  13 03.06.14 4042 154 266 211 270 342

  0.28

  23 13.06.14 4123 151 258 217 286 359

  0.26

  24 14.06.14 4113 144 252 223 289 370

  0.26

  25 15.06.14 4031 150 251 227 294 374

  0.25

  26 16.06.14 4081 157 262 229 283 352

  0.20

  27 17.06.14 4031 153 258 217 290 357

  0.23

  28 18.06.14 4073 150 259 208 280 348

  0.20

  0.27

  0.32

  ITEKS Intuisi Teknologi Dan Seni =======================================================================

  Kuat tekan

  0.33

  2 20.05.14 3891 156 260 201 273 366

  0.31

  1 19.05.14 4248 151 256 196 271 368

  (cm 2 /g) (menit) (menit) (kg/ cm 2 ) (kg/ cm 2 ) (kg/ cm 2 ) ppm

  28 H Ratio GA 702 A dan Hi 2822 N

  Kuat tekan 3 H Kuat tekan 7 H

  0.27

  No Tanggal Kehalusan Waktu pengikatan awal Waktu pengikatan

akhir

  Setiap ada material grinding aid baru yang akan digunakan untuk proses produksi, langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan bahwa grinding aid tersebut

Tabel 3.1. berpengaruh terhadap kuat tekan, waktu pengikatan dan kehalusan dalam semen

  

grinding aid Hi 2822 N dan 702 A berpengaruh terhadap kuat tekan, waktu pengikatan dan

kehalusan dalam semen. Pada tabel 3.1.

  Data perlakuan Penambahan grinding aid Hi 2822 N dan 702 A tidak berpengaruh terhadap kuat tekan, waktu pengikatan dan kehalusan semen, dan H 1 = Penambahan

  

107

  3 21.05.14 3887 160 267 204 271 361

  4 22.05.14 3873 153 261 203 274 354

  12 02.06.14 3985 159 270 196 269 326

  0.20

  0.31

  11 01.06.14 3968 153 260 199 270 340

  0.23

  10 31.05.14 3994 153 264 208 273 344

  0.22

  9 27.05.14 4048 154 256 220 284 365

  8 26.05.14 3890 155 275 217 289 367

  0.28

  0.19

  7 25.05.14 3975 154 261 213 296 371

  0.26

  6 24.05.14 3922 154 263 219 292 372

  0.26

  5 23.05.14 3911 159 266 224 291 375

a. Data Analisis Grinding Aid Hi 2822 N dan 702 A

   EDISI 8 NO 1 April 2016

3 D

  

Semen tanpa GA 198 277 362 158 260

300 200 227 330 430 157 267 400 200 233 335 409 140 255

500 100 254 342 450 145 250

  adalah 500 ppm dan dosis 702 A 100-250 ppm.

  Dapat diambil kesimpulan bahwa grinding aid tipe Hi 2822 N dan 702 A berpengaruh baik terhadap kualitas kuat tekan. Dari grafik di atas dosis optimum dari grinding aid tipe Hi 2822 N

Gambar 3.1 Hubungan dosis grinding aid dan kuat tekan

  Berikut hubungan antara Hubungan dosis grinding aid dan kuat tekan pada grafik 3.1

  

500 200 265 355 447 146 255

500 250 253 351 443 153 265

600 100 233 333 415 140 242

600 250 222 327 401 142 247

  28 D

  ITEKS “ISSN 1978-2497” Intuisi Teknologi Dan Seni

  7 D

  

Dosis Tipe GA (ppm) Kuat Tekan ( kg/cm2) Waktu Pengikatan (min)

2822 N 702 A

Tabel 3.2. Data pengujian kualitas kuat tekan dan waktu pengikatan

  

grinding aid . Kemudian pengujian grinding aid dilakukan dengan cara menambahkan

dosis masing-masing grinding aid.

  berdampak positif terhadap kualitas semen yang pengujiannya dilakukan di Laboratorium. Sebelum melakukan pengujian semen dengan penambahan grinding aid, hal pertama yang dilakukan adalah merencanakan masing-masing dosis penggunaan

IS FS

  

108

  Edisi 8 No 1 April 2016

ISSN 1978-2497

  ITEKS Intuisi Teknologi Dan Seni =======================================================================

Gambar 3.2 Hubungan dosis grinding aid dan waktu pengikatan

  Dari grafik hubungan penggunaan grinding aid dan pengujian waktu pengikatan dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi waktu pengikatan baik dari waktu pengikatan awal dan akhir tetapi memiliki kecenderungan penurunan yang tidak signifikan.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

  Kesimpulan dari percobaan awal yang dilakukan di Laboratorium Fisika, meliputi pengujian kualitas kuat tekan, waktu pengikatan dan kehalusan semen sebagai variabel x. Sedangkan ratio antara grinding aid 702 A dan Hi 2822 N sebagai variabel y. Nilai rata- 2 ratanya adalah kehalusan sebesar 4.051 cm /g, waktu pengikatan awal 154 menit, waktu 2 2 pengikatan akhir 261 menit, kuat tekan 3 hari 215 kg/cm , kuat tekan 7 hari 285 kg/cm , kuat 2 tekan 3 hari 357 kg/cm , dan rasio Hi 2822 N dan 702 A sebesar 0,256. Sedangkan untuk 2 simpangan bakunya adalah kehalusan sebesar 113 cm /g, waktu pengikatan awal 4 menit, 2 2 waktu pengikatan akhir 6 menit, kuat tekan 3 hari 10 kg/cm , kuat tekan 7 hari 10 kg/cm , 2 kuat tekan 3 hari 12 kg/cm , dan rasio Hi 2822 N dan 702 A sebesar 0,04. Dari Uji

  Probabilitas yaitu Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai Probabilitas : Jika probabilitas (sig) > α maka Ho diterima

   Jika probabilitas (sig) < α maka Ho ditolak

   Dengan nilai probabilitas (sig) = 0,184 dan nilai taraf signifikan α = 0,05. Ternyata nilai probabilitas (sig) > α yaitu 0,184 > 0,05 maka kesimpulannya adalah model regresi linear berganda tidak dapat digunakan untuk memprediksi rasio 702 A dan Hi 2822 N yang dipengaruhi kehalusan, waktu pengikatan awal, waktu pengikatan akhir, kuat tekan 3, 7 dan 28 hari.

  Persamaan regresi berganda untuk memperkirakan rasio 702 A dan Hi 2822 N yang dipengaruhi oleh kehalusan, waktu pengikatan awal, waktu pengikatan akhir, kuat tekan 3, 7 dan 28 hari adalah; Y= 0,601 + 0,00004X1 + 0,002X2 + 0,0X3 + (-0,001)X4 + (-0,001)X5 + 0,0X6 Digambarkan pada grafik 4.3

  

109

   EDISI 8 NO 1 April 2016

  ITEKS “ISSN 1978-2497” Intuisi Teknologi Dan Seni

  Gambar 4.3Prediksi nilai dengan regresi

  c.Analisis efisiensi biaya produksi

  Berikut harga material , Harga grinding aid tipe Hi 2822 N adalah Rp 16.900,-/kg, Harga grinding aid tipe Hi 2822 N adalah Rp 27.200,-/kg, Harga clinker adalah Rp 400.000,-/ton. Dalam perhitungan di atas diasumsikan produksi clinker per jam adalah 208 ton dan data clinker factor rata-rata tiap bulan di tahun 2014 sebesar 68 %. Sehingga clinker

  

factor yang dapat dihemat dengan penggunaan grinding aid tipe ini dibandingkan dengan

clinker factor tahun 2013 yang nilainya 72 % sebesar 4 %. Dari estimasi biaya produksi

  dosis optimum grinding aid ditunjukkan Hi 2822 N dan 702 A sebesar 300 & 200, 400 & 200, 500 & 100 ppm. Jika kita mengambil kesimpulan dosis optimum grinding aid dari sisi kualitas dan biaya maka dosis optimum Hi 2822 N adalah 500 ppm dan 702 A adalah 100 ppm.

4. Kesimpulan Dan Saran

4.1. Kesimpulan

  Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  a. Nilai R square yang diperoleh dari regresi linear sederhana yaitu kehalusan sebesar 0,010; waktu pengikatan awal : 0; waktu pengikatan akhir : 0,002; kuat tekan 3 hari : 0,271, kuat tekan 7 hari : 0,262, dan kuat tekan 28 hari : 0,076. Dari kelima parameter analisa yang paling berpengaruh signifikan pada ratio grinding aid 702 A dan Hi 2822 N adalah kuat tekan 3 hari dan 7 hari. Sedangkan untuk kuat tekan 28 hari dan kehalusan semen memiliki pengaruh yang tidak terlalu signifikan. Untuk waktu pengikatan awal dan akhir tidak berpengaruh pada ratio grinding aid.

  b. Uji normalitas data menunjukkan bahwa data yang ada terdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari Asymp. Sig (2-tailed) dari seluruh data variabel bahwa seluruh variabel signifikan karena nilai sig lebih besar dari 0,05.

  c. Persamaan regresi linear berganda adalah Y= 0,601 + 0,00004X1 + 0,002X2 + 0,0X3 + (-0,001)X4 + (-0,001)X5 + 0,0X6.

  

110

  Edisi 8 No 1 April 2016

ISSN 1978-2497

  ITEKS Intuisi Teknologi Dan Seni ======================================================================= d.

  Dosis optimum grinding aid dari sisi kualitas dan biaya maka dosis optimum Hi 2822 N adalah 500 ppm dan 702 A adalah 100 ppm.

  e.

  Efisiensi setahun biaya produksi penggunaan dosis Hi 2822 N adalah 500 ppm dan 702 A adalah 100 ppm sebesar Rp8.680.089.600,00.

  f.

  Secara proses produksi dengan penurunan clinker factor dan pemakaian energy listrik maka proses produksi di finish mill akan lebih efisien dan menghemat biaya produksi yaitu penggunaan clinker factor dapat menurun hampir 2,5 % dan untuk pemakaian konsumsi energi listrik turun sekitar 0,5 kWh/t.

4.2. Saran

  Berdasarkan hasil penelitian maka masukan yang dapat diberikan adalah perlu adanya pemantauan untuk menjaga kestabilan produksi Finish Mill dan kualitas semen dengan penggunaan dosis optimum grinding aid Hi 2822 N dan 702 A. Pengoptimalan dosis grinding aid Hi 2822 N adalah 500 ppm dan 702 A adalah 100 ppm. Memastikan alat pengukuran flowmeter grinding aid berfungsi dengan baik agar pengukurannya real sesuai dengan pemakaian grinding aid. Meningkatkan koordinasi dengan supplier grinding aid agar informasi stok grinding aid selalu terupdate.

5. Referensi

  [1] ABB. Knowledge manager. http://hc-cc-tis-srv/km/. Finish Mill Operation .PT. Holcim Indonesia Tbk. Cilacap. 2010

  [2] Pt. Semen Holcim tbk.Cilacap, 2014, Data produksi semen tahun 2014 [3] [2] Pt. Semen Holcim tbk.Cilacap, 2013, penggunaan grinding aid pada proses produksi semen [4] Siregar, Syofian. 2012. Metode Peneltian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perhitungan

  Manual & SPSS. Jakarta : PT Kencana Prenada Media [5] Sudaryono. 2011. Statistika Probabilitas. Yogyakarta : Andi Offset [6] Uyanto, Stainislaus S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi Ketiga.

  Yogyakarta : PT Graha Ilmu [7] Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta [8] Suprananto J. 2000. Statistik. Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga [9] Widiyanto, Mikha Agus. 2013. Statistika Terapan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

  

111