149106552 Asuhan Keperawatan Pada Ny s A
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S
DENGAN ASMA ATTACK
RUANG BAITUL IZZAH 1
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
Di Susun Oleh:
Tutik Kurnia Rahman
092080271
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2012
Nama
: Tutik Kurnia Rahman
Nim
: 092080271
Ruang : Baitus Izzah 1
I.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan tanggal 10 Desember 2012 jam 09.00 hari Senin di
Ruang Baitus Izzah 1, Rumah Sakit Islam Sultan Agung secara Alloanemnesa dan
Autoanamnesa.
A. Identitas pasien
Nama
: Ny. S
Umur
: 54 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Status
: Menikah
Alamat
: Kp. Sedompyong Rt/w 5/10 Semarang Timur
Tanggal Masuk
: 8 November 2012
Jam Masuk
: 12.27 WIB
No. Reg
: 117.10.42
Dx.Medis
: Asma Attack
Identitas Penanggung Jawab
Nama
: Tn. B
Umur
: 60 Tahun
Alamat
: Kp. Sedompyong Rt/w 5/10 Semarang Timur
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Status
: Menikah
Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah
Pekerjaan
: Wiraswasta
Hub. dengan klien
: Suami Klien
B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung dengan diantar suaminya.
Keadaan pasien lemas dan sesak nafas sejak semalam disertai pusing serta
batuknya berdahak. Kemudian mendapatkan pelayanan diIGD Rumah Sakit
sultan agung Injeksi Metyl Prednisolon 1 Vial dan Ketorolac 1 Ampul, O2
kanul 2 liter/menit, Nebulizer menggunakan Ventolin dan Bisolvon 1 cc.
Kemudian jam 12.45 Wib dipindah di ruangan Baitul Izzah 1.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti ini. Pasien
mengatakan tidak mempunyai alergi pada makanan ataupun obat-obatan.
Pasien belum pernah pernah mendapatkan imunisasi. Pasien tidak
menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota yang pernah mengalami Asma yang
diderita pasien.
Genogram:
Keterangan:
= Laki-Laki
= Perempuan
= Sudah Meninggal
= Klien
= Ikatan Keluarga
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Pasien mengeluh karena lingkungannya kurang mendukung banyaknya
saluran pembuangan air tidak berfungsi jadi disekitar rumahnya banyak
nyamuk,
jadi
keluarga
dan
klieen
sangat
sering
membersihkan
rumahnya.karena keluarga mengerti akan pentingnya kebersihan serta setiap
seminggu sekali mengikuti kegiatan kerja bakti bersama.
C. Observasi dan pemeriksaan fisik (body system/ head to toe)
1. Pola persepsi dan menejemen kesehatan
Sebelum Sakit: Pasien mengatakan pada saat sehat mampu melakukan
aktifitas sehari-hari dengan baik. Pasien mandi 2X sehari secara mandiri,
keramas 2-3 X dalam seminggu, menggosok gigi 2X sehari pada saat pagi
dan sore.
Selama Sakit: Pasien tidak mengerti akan penyakit asma, karena keluarganya
tidak ada yang pernah sakit seperti ini, sehingga tidak pernah mengontrolkan
kesehatannya. Pada saat sakit seperti ini pasien melakukan kegiatan tetap
mandiri. Mandi tetap dengan mandi sendiri tetapi hanya pagi hari, tetapi
selama di rawat klien belum pernah keramas tetapi tetap gosok gigi 2X
sehari.
2. Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit: pasien melakukan aktifitas sehari-hari tanpa bantuan orang
lain. Pasien tidak ada dalam kesulitan dalam makan, berpakaian, mandi,
eliminasi dll.
Selama sakit: pasien tetap dapat melakukan aktifitas
dengan mandiri
walaupun dilakukan secara pelan dan hati-hati.
3. Pola istirahat dan tidur
Sebelum Sakit: pasien bisa tidur dalam 6-7 jam/hari, tidak mengalami
gangguan tidur.
Selama sakit: kebutuhan tidur pasien terganggu, pasien hanya tidur ± 4
jam/hari, sering terbangun karena batuk dan sesak nafas.
4. Pola nutrisi/metabolic
Sebelum sakit: pasien makan 3x/hari, habis satu porsi, pasien minum 8-10x/
hari.
Selama sakit: pasien tetap makan dengan yang disesuaikan Rumah ssakit dan
selalu habis, dan pasien minumya juga ± 6 gelas/hari.
5. Pola Eliminasi
Sebelum sakit: pasien BAB lancar dan tidak sakit saat BAK dan lancar.
Selama sakit: pasien tetap bisa BAB sehari 2 kali dan BAK nya lancar
berwarna kuning jernih dan bau yang khas dan tidak merasa sakit saat BAK.
6. Pola persepsi dan kognitif
Pasien
kesehatannya
akan
pulih
seperti
sedia
kala,setelah
pasien
mendapatkan perawatan dan penanganan selama dirawat inap diRumah sakit
Islam sultan agung, serta selalu sabar dan lapang dada dalam menghadapi
penyakitnya, dan pasien kurang mengerti akan pengetahuan tentang
pentingnya kesehatan tersebut.
7. Pola konsep diri
1) Konsep diri, pasien mengatakan suasana hatinya sedih karena
penyakitnya yang dialaminya.
2) Body image, pasien mengatakan tentang dirinya, tidak mengerti akan arti
kesehatan yang harus dijaga dan dirawatnya.
3) Ideal diri, pasien berharap bisa segera sembuh dan bisa cepat pulang agar
dapat kumpul dengan keluarganya,serta bisa bekerja lagi dilingkungan
sekitar rumahnya.
4) Harga diri, pasien tidak minder ataupun malu dalam berinteraksi dengan
perawat serta pasien lainnya, pasien juga bisa diajak kerjasama dalm
penyembuhan penyakitnya.
5) Aktualisasi diri, pasien menerima penyakitnya dengan tabah dan
menganggap sebagian ujian Allah SWT.
8. Pola peran dan hubungan
Hubungan pasien dan keluarganya tetap harmonis serta hubungan dengan
masyarakat baik, terbukti saat pasien sakit banyak keluarga dan tetangga
yang berkunjung dan pasien mudah serta akrab kepada semua orang yang
ada disekitarnya.
9. Pola kebiasaan seksual
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dengan reproduksinya dan
pasien mempunyai 3 orang anak.
10. Pola pertahanan koping
Sebelum sakit: pasien mengatakan menghadapi masalahnya dengan bercerita
kepada anak serta suaminya.
Selama sakit: pasien mengatakan menanggapi masalahnya
dengan
mendapatkan saran dari keluarganya, serta untuk mengambil keputusan
dengan suaminya.
11. Pola keyakinan dan kepercayaan.
Sebelum sakit: pasien mengatakan rajin sholat dan selalu ikut pengajian
minggu pagi.
Selama sakit: pasien mengatakan tidak pernah sholat,dikarenakan pasien
merasa dirinya kotor dan kurang bersih serta terganggu dengan banyak
orang. Hanya bisa berdoa diatas tempat tidur.
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : lemah
2. Kesadaran
: Composmentis
3. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah: 150/100mmHg
RR
: 32 x/menit
Nadi
: 86 x/menit
Suhu
: 36,4°C
4. Kepala
a. Bentuk Kepala: Mesochepal
b. Rambut dan kulit kepala: Penyebaran kurang merata, rambut tebal,
serta beruban, kulit kepala bersih, tidak ada lesi pada kulit kepala
lesi, rambut lembek, mudah rontok.
c. Mata:
Konjungtiva tidak anemis
Sclera tidak ikterik
Reflex pupil baik
Bentuk simetris
Tidak menggunakan alat bantu ; kacamata ataupun lensa mata
d. Hidung
Terpasang kanul O2 2 liter/menit
Tidak ada pernafasan pada cuping hidung
Tidak ada sumbatan pada saluran hidung
Tidak ada gangguan polip dan peradangan
e. Telinga
Bentuk simetris
Tidak ada penumpukan serumen
Respon pendengaran baik
Tidak terdapat alat bantu pendengaran
f. Mulut dan Tenggorokan
Bibir kering, Pucat.
Tidak ada perdarahan gusi
Kebersihin gigi baik tidak ada caries gigi
Tidak ada kesulitan berbicara
5. Dada
a. Jantung
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak, bentuk simetris.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba, tetapi sakit dada
seperti (senut-senut)
Perkusi: Pekak
Auskultasi: Terdapat bunyi jantung murni antara I-II, tidak ada suara
tambahan, bising jantung (-), Gallap (-), Murmur (-)
b. Paru-paru
Inspeksi: Simetris, statis, tidak ada lesi, tidak ada retraksi otot-otot
tambahan intercosta saat bernafas.
Palpasi: Vocal fremitus teraba (getaran + paru kanan= paru kiri)
Perkusi: Suara Whezzing (paru kanan dan kiri)
Auskultasi: Vesikuler
6. Abdomen
Inspeksi: Bentuk perut datar dan tidak ada massa
Auskultasi: terdengar suara bising usus teraba 13X/menit
Perkusi: Tympani
Palpasi: tidak ada nyeri tekan,tidak ada massa.
7. Genetalia
Bersih dan tidak terpasang DC.
8. Ekstremitas
Superior : Tangan kiri terpasang infuse RL 20 tpm, tidak terdapat oedem,
tidak ada lesi.
Inferior : tidak ada varises, tidak ada oedem, dan tidak ada lesi.
D. Diagnostic test
Tanggal 8 Desember 2012
Pemeriksaan
Nilai
Darah Rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
GD/RH
15,3
46,2
6,9
226
B/+
Imunoserologi (HbsAg)
Hasil
Satuan
g/dl
%
Ribu/uL
Ribu/uL
-
Therapy 10/12/2012
Ondancentron 8 mg
Ranitidin 1 Ampul
OBH expectoran 3 X 1
Salbutamol 3 X 4 mg
Losartan 50 mg 1 X 1
Cipofloxsin tab 2 X 500 mg
Nebul : Ventolin dan Bisolvon 1 cc
Diit: Bubur
Nilai Normal
11,7 – 15,5
33 – 45
3,6 – 11,0
150 – 440
-
Therapy 11/12/2012
Ondancentron 8 mg
Ranitidin 1 Ampul
OBH expectoran 3 X 1
Salbutamol 3 X 4 mg
Losartan 50 mg 1 X 1
Cipofloxsin tab 2 X 500 mg
Nebul : Ventolin dan Bisolvon 1 cc
Diit: Bubur
Therapy 12/12/2012
Ondancentron 8 mg
Ranitidin 1 Ampul
OBH expectoran 3 X 1
Salbutamol 3 X 4 mg
Losartan 50 mg 1 X 1
Cipofloxsin tab 2 X 500 mg
Nebul : Ventolin dan Bisolvon 1 cc
Diit: Bubur
E. Analisa datan dan sintesa data
Tanggal/
Data fokus
Problem
jam
10 Des 2012 Ds: pasien mengatakan Ketidakefektifa
09.30
nafasnya sesak dan sakit n pola nafas
dadanya saat nafas.
Do: TTV
TD: 150/100mmHg
Etiologi
Keletihan
otot
pernapasan
RR: 32 x/menit
Nadi: 86 x/menit
Suhu : 36,4°C
10.45
Pasien lemah
Pasien nafasnya sesak
Pasien
menggunakan
kanul
oksigen
2
liter/menit
Pasien batuk berdahak
Ds: Pasien mengatakan Gangguan Pola
istirahat tidur sering Tidur
terganggu karena sering
merasakan sesak nafas
pada malam hari dan
batuk – batuk..
Do : Tidur hanya 4 jam.
Napas
pendek
Mata cowong.
Kurang
bergairah
dan
lemas.
11.05
Ds :
Nyeri Akut
· Pasien mengeluh sesak
nafas
· Pasien mengatakan agak
susah bernafas.
Do :
· Pasien sering terlihat
memegangi dadanya.
RR: 32 x/menit
II. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d Keletihan otot pernapasan
Agen Cidera
Biologis
Ttd
2. Gangguan Pola Tidur b/d Napas pendek
3. Nyeri Akut b/d Agen Cidera Biologis
III. Intervensi
Tgl/jam
Dx
Tujuan & KH
10 Des 12
Dx.
Setelah dilakukan
09.35
1
tindakan keperawatan
3x24 jam,klien dapat
menunjukkan jalan
nafas menjadi efektif
dengan kriteria hasil :
tidak ada sekresi
lender/sputum
Respirasi 18-20
Intervensi
1. Monitor TTV dan
KU
2. Beri tindakan batuk
efektif
3. Berikan minum air
hangat
4. Anjurkan banyak
minum air
5. Kolaborasikan
x/menit
dengan pemberian
Tidak ada retraksi otot
nebulizer
bantu bantu dada
10.50
Dx.
Setelah dilakukan
2
tindakan keperawatan
istirahat da perlunya
3x24 jam,klien
keseimbangan
menunjukkan tidur
aktivitas dan
menjadi nyaman
istirahat
dengan criteria hasil :
1. Jelaskan pentingnya
2. Bantu pasien
Kelelahan dan
memilih posisi
kelemahan menurun
nyaman untuk
Aktivitas meningkat
istirahat / tidur
Tidur menjadi
nyaman.
3. Bantu aktivitas
perawatan diri yang
diperlukan
4. Anjurkan posisi
tidur semi fowler
11.10
Dx.
Setelah dilakukan
(1/2 duduk)
1. Monitor TTV dan
KU
Ttd
3
tindakan keperawatan
3x24 jam,klien nyeri
akan hilang dengan
kriteria hasil :
2. Berikan
tindakan
nyaman (perubahan
posisi,
latihan
nafas)
3. Tekan dada selama
batuk
Nyeri pasien terkontrol
Aktivitas pasien
meningkat,
Pasien bisa istirahat
IV. Implementasi
Tanggal Dx.Ke
/ jam
p
10 Des Dx. 1
12
09.40
Implementasi
1. Memonitor TTV dan KU
S: TD: 150/100mmHg
2. Memberikan tindakan batuk
RR: 32 x/menit
efektif
3. Memberikan minum air
hangat
4. Menganjurkan banyak
minum air
5. Mengkolaborasikan dengan
pemberian nebulizer
11.00
Dx. 2
Respon Klien
1. Menjelaskan pentingnya
istirahat da perlunya
keseimbangan aktivitas dan
istirahat
Nadi: 86 x/menit
Suhu : 36,4°C
O: Pasien lemah
Pasien nafasnya sesak.
S: klien mengatakan bersedia
dilakukan batuk efektif
O: klien mendengarkan dan
mengikuti perintah.
S: klien mengatakan akan minum
air hangat
O: klien minum the hangat yang
disediakan RS.
S: klien mengatakan bersedia
menggunakan nebulizer.
O: klien membawa kantung
plastikdan meludahkan dahak
selama diberikan nebulizer.
S: Klien mengatakan sulit untuk
tidur.
O: klien lemah dan kurang
bergairah.
S: klien mengatakan lebih mudah
Ttd
2. Membantu pasien memilih
1. Memonitor TTV dan KU
tidur kalau matanya ditutup kain.
O: klien tidur dengan matanya
ditutup kain yang dibawanya.
S: pasien mengatakan tidurnya
bisa tenang dan enak kalau
spreinya diganti tiap pagi.
O:
klien
menginginkan
selimutnya dan sarung bantal
diganti.
S: klien mengatakan bersedia
tidur setengah duduk.
O: klien istirhat setengah duduk/
semi fowler.
S: TD: 150/100mmHg
2. Memberikan tindakan
RR: 32 x/menit
posisi nyaman untuk
istirahat / tidur
3. Membantu aktivitas
perawatan diri yang
diperlukan
4. Menganjurkan posisi tidur
semi fowler (1/2 duduk)
11.20
Dx. 3
nyaman (perubahan posisi,
Nadi: 86 x/menit
latihan nafas)
Suhu : 36,4°C
3. Menekankan dada selama
batuk
O: klien mrnrksn dadanya.
RR: 32 x/menit
S: klien bersedia dengan teknik
nafas dalam
O: klien kooperatif dan
menirukan apa yang dijelaskan.
S: klien bersedia memegangi
dadanya atu menekan saat batuk.
O: klien kooperatif dan
mengikuti.
V. EVALUASI
Tanggal/ jam
13/12/2012
14.00
Dx kep
Dx. 1
Evaluasi
S : klien mengatakan lega dan bisa bernafas
(setelah diberi air hangat)
Sering mengeluarkan secret (setelah latihan batuk
efektif)
O : Pasien bernafas 22 x/menit
Sekret warna putih agak encer
A : Masalah teratasi sebagian
Ttd
P : Lanjutkan intervensi
14.05
Dx. 2
-
melebarkan jalan nafas
-
tindakan batuk efektif
- Memberikan minum air hangat
S : klien mengatakan nyaman degan posisi tidur
semi fowler
O : Wajah tampak segar, nafas normal
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
14.10
Dx. 3
S: pasien mengatakan sesak nafasnya berkurang
dan sudah tidak susah lagi.
O: TD: 130/90 mmHg
RR: 22 x/menit
S: 36,7°C
N: 88 x/menit
Klien mudah bernafas dan tidak memegangi
dadanya ssat bernafas.
· Pasien mengatakan agak susah bernafas.
A: masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
- tindakan nyaman (perubahan posisi, latihan
nafas)
-
Menekankan dada selama batuk
DENGAN ASMA ATTACK
RUANG BAITUL IZZAH 1
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
Di Susun Oleh:
Tutik Kurnia Rahman
092080271
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2012
Nama
: Tutik Kurnia Rahman
Nim
: 092080271
Ruang : Baitus Izzah 1
I.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan tanggal 10 Desember 2012 jam 09.00 hari Senin di
Ruang Baitus Izzah 1, Rumah Sakit Islam Sultan Agung secara Alloanemnesa dan
Autoanamnesa.
A. Identitas pasien
Nama
: Ny. S
Umur
: 54 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Status
: Menikah
Alamat
: Kp. Sedompyong Rt/w 5/10 Semarang Timur
Tanggal Masuk
: 8 November 2012
Jam Masuk
: 12.27 WIB
No. Reg
: 117.10.42
Dx.Medis
: Asma Attack
Identitas Penanggung Jawab
Nama
: Tn. B
Umur
: 60 Tahun
Alamat
: Kp. Sedompyong Rt/w 5/10 Semarang Timur
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Status
: Menikah
Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah
Pekerjaan
: Wiraswasta
Hub. dengan klien
: Suami Klien
B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung dengan diantar suaminya.
Keadaan pasien lemas dan sesak nafas sejak semalam disertai pusing serta
batuknya berdahak. Kemudian mendapatkan pelayanan diIGD Rumah Sakit
sultan agung Injeksi Metyl Prednisolon 1 Vial dan Ketorolac 1 Ampul, O2
kanul 2 liter/menit, Nebulizer menggunakan Ventolin dan Bisolvon 1 cc.
Kemudian jam 12.45 Wib dipindah di ruangan Baitul Izzah 1.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti ini. Pasien
mengatakan tidak mempunyai alergi pada makanan ataupun obat-obatan.
Pasien belum pernah pernah mendapatkan imunisasi. Pasien tidak
menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota yang pernah mengalami Asma yang
diderita pasien.
Genogram:
Keterangan:
= Laki-Laki
= Perempuan
= Sudah Meninggal
= Klien
= Ikatan Keluarga
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Pasien mengeluh karena lingkungannya kurang mendukung banyaknya
saluran pembuangan air tidak berfungsi jadi disekitar rumahnya banyak
nyamuk,
jadi
keluarga
dan
klieen
sangat
sering
membersihkan
rumahnya.karena keluarga mengerti akan pentingnya kebersihan serta setiap
seminggu sekali mengikuti kegiatan kerja bakti bersama.
C. Observasi dan pemeriksaan fisik (body system/ head to toe)
1. Pola persepsi dan menejemen kesehatan
Sebelum Sakit: Pasien mengatakan pada saat sehat mampu melakukan
aktifitas sehari-hari dengan baik. Pasien mandi 2X sehari secara mandiri,
keramas 2-3 X dalam seminggu, menggosok gigi 2X sehari pada saat pagi
dan sore.
Selama Sakit: Pasien tidak mengerti akan penyakit asma, karena keluarganya
tidak ada yang pernah sakit seperti ini, sehingga tidak pernah mengontrolkan
kesehatannya. Pada saat sakit seperti ini pasien melakukan kegiatan tetap
mandiri. Mandi tetap dengan mandi sendiri tetapi hanya pagi hari, tetapi
selama di rawat klien belum pernah keramas tetapi tetap gosok gigi 2X
sehari.
2. Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit: pasien melakukan aktifitas sehari-hari tanpa bantuan orang
lain. Pasien tidak ada dalam kesulitan dalam makan, berpakaian, mandi,
eliminasi dll.
Selama sakit: pasien tetap dapat melakukan aktifitas
dengan mandiri
walaupun dilakukan secara pelan dan hati-hati.
3. Pola istirahat dan tidur
Sebelum Sakit: pasien bisa tidur dalam 6-7 jam/hari, tidak mengalami
gangguan tidur.
Selama sakit: kebutuhan tidur pasien terganggu, pasien hanya tidur ± 4
jam/hari, sering terbangun karena batuk dan sesak nafas.
4. Pola nutrisi/metabolic
Sebelum sakit: pasien makan 3x/hari, habis satu porsi, pasien minum 8-10x/
hari.
Selama sakit: pasien tetap makan dengan yang disesuaikan Rumah ssakit dan
selalu habis, dan pasien minumya juga ± 6 gelas/hari.
5. Pola Eliminasi
Sebelum sakit: pasien BAB lancar dan tidak sakit saat BAK dan lancar.
Selama sakit: pasien tetap bisa BAB sehari 2 kali dan BAK nya lancar
berwarna kuning jernih dan bau yang khas dan tidak merasa sakit saat BAK.
6. Pola persepsi dan kognitif
Pasien
kesehatannya
akan
pulih
seperti
sedia
kala,setelah
pasien
mendapatkan perawatan dan penanganan selama dirawat inap diRumah sakit
Islam sultan agung, serta selalu sabar dan lapang dada dalam menghadapi
penyakitnya, dan pasien kurang mengerti akan pengetahuan tentang
pentingnya kesehatan tersebut.
7. Pola konsep diri
1) Konsep diri, pasien mengatakan suasana hatinya sedih karena
penyakitnya yang dialaminya.
2) Body image, pasien mengatakan tentang dirinya, tidak mengerti akan arti
kesehatan yang harus dijaga dan dirawatnya.
3) Ideal diri, pasien berharap bisa segera sembuh dan bisa cepat pulang agar
dapat kumpul dengan keluarganya,serta bisa bekerja lagi dilingkungan
sekitar rumahnya.
4) Harga diri, pasien tidak minder ataupun malu dalam berinteraksi dengan
perawat serta pasien lainnya, pasien juga bisa diajak kerjasama dalm
penyembuhan penyakitnya.
5) Aktualisasi diri, pasien menerima penyakitnya dengan tabah dan
menganggap sebagian ujian Allah SWT.
8. Pola peran dan hubungan
Hubungan pasien dan keluarganya tetap harmonis serta hubungan dengan
masyarakat baik, terbukti saat pasien sakit banyak keluarga dan tetangga
yang berkunjung dan pasien mudah serta akrab kepada semua orang yang
ada disekitarnya.
9. Pola kebiasaan seksual
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dengan reproduksinya dan
pasien mempunyai 3 orang anak.
10. Pola pertahanan koping
Sebelum sakit: pasien mengatakan menghadapi masalahnya dengan bercerita
kepada anak serta suaminya.
Selama sakit: pasien mengatakan menanggapi masalahnya
dengan
mendapatkan saran dari keluarganya, serta untuk mengambil keputusan
dengan suaminya.
11. Pola keyakinan dan kepercayaan.
Sebelum sakit: pasien mengatakan rajin sholat dan selalu ikut pengajian
minggu pagi.
Selama sakit: pasien mengatakan tidak pernah sholat,dikarenakan pasien
merasa dirinya kotor dan kurang bersih serta terganggu dengan banyak
orang. Hanya bisa berdoa diatas tempat tidur.
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : lemah
2. Kesadaran
: Composmentis
3. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah: 150/100mmHg
RR
: 32 x/menit
Nadi
: 86 x/menit
Suhu
: 36,4°C
4. Kepala
a. Bentuk Kepala: Mesochepal
b. Rambut dan kulit kepala: Penyebaran kurang merata, rambut tebal,
serta beruban, kulit kepala bersih, tidak ada lesi pada kulit kepala
lesi, rambut lembek, mudah rontok.
c. Mata:
Konjungtiva tidak anemis
Sclera tidak ikterik
Reflex pupil baik
Bentuk simetris
Tidak menggunakan alat bantu ; kacamata ataupun lensa mata
d. Hidung
Terpasang kanul O2 2 liter/menit
Tidak ada pernafasan pada cuping hidung
Tidak ada sumbatan pada saluran hidung
Tidak ada gangguan polip dan peradangan
e. Telinga
Bentuk simetris
Tidak ada penumpukan serumen
Respon pendengaran baik
Tidak terdapat alat bantu pendengaran
f. Mulut dan Tenggorokan
Bibir kering, Pucat.
Tidak ada perdarahan gusi
Kebersihin gigi baik tidak ada caries gigi
Tidak ada kesulitan berbicara
5. Dada
a. Jantung
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak, bentuk simetris.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba, tetapi sakit dada
seperti (senut-senut)
Perkusi: Pekak
Auskultasi: Terdapat bunyi jantung murni antara I-II, tidak ada suara
tambahan, bising jantung (-), Gallap (-), Murmur (-)
b. Paru-paru
Inspeksi: Simetris, statis, tidak ada lesi, tidak ada retraksi otot-otot
tambahan intercosta saat bernafas.
Palpasi: Vocal fremitus teraba (getaran + paru kanan= paru kiri)
Perkusi: Suara Whezzing (paru kanan dan kiri)
Auskultasi: Vesikuler
6. Abdomen
Inspeksi: Bentuk perut datar dan tidak ada massa
Auskultasi: terdengar suara bising usus teraba 13X/menit
Perkusi: Tympani
Palpasi: tidak ada nyeri tekan,tidak ada massa.
7. Genetalia
Bersih dan tidak terpasang DC.
8. Ekstremitas
Superior : Tangan kiri terpasang infuse RL 20 tpm, tidak terdapat oedem,
tidak ada lesi.
Inferior : tidak ada varises, tidak ada oedem, dan tidak ada lesi.
D. Diagnostic test
Tanggal 8 Desember 2012
Pemeriksaan
Nilai
Darah Rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
GD/RH
15,3
46,2
6,9
226
B/+
Imunoserologi (HbsAg)
Hasil
Satuan
g/dl
%
Ribu/uL
Ribu/uL
-
Therapy 10/12/2012
Ondancentron 8 mg
Ranitidin 1 Ampul
OBH expectoran 3 X 1
Salbutamol 3 X 4 mg
Losartan 50 mg 1 X 1
Cipofloxsin tab 2 X 500 mg
Nebul : Ventolin dan Bisolvon 1 cc
Diit: Bubur
Nilai Normal
11,7 – 15,5
33 – 45
3,6 – 11,0
150 – 440
-
Therapy 11/12/2012
Ondancentron 8 mg
Ranitidin 1 Ampul
OBH expectoran 3 X 1
Salbutamol 3 X 4 mg
Losartan 50 mg 1 X 1
Cipofloxsin tab 2 X 500 mg
Nebul : Ventolin dan Bisolvon 1 cc
Diit: Bubur
Therapy 12/12/2012
Ondancentron 8 mg
Ranitidin 1 Ampul
OBH expectoran 3 X 1
Salbutamol 3 X 4 mg
Losartan 50 mg 1 X 1
Cipofloxsin tab 2 X 500 mg
Nebul : Ventolin dan Bisolvon 1 cc
Diit: Bubur
E. Analisa datan dan sintesa data
Tanggal/
Data fokus
Problem
jam
10 Des 2012 Ds: pasien mengatakan Ketidakefektifa
09.30
nafasnya sesak dan sakit n pola nafas
dadanya saat nafas.
Do: TTV
TD: 150/100mmHg
Etiologi
Keletihan
otot
pernapasan
RR: 32 x/menit
Nadi: 86 x/menit
Suhu : 36,4°C
10.45
Pasien lemah
Pasien nafasnya sesak
Pasien
menggunakan
kanul
oksigen
2
liter/menit
Pasien batuk berdahak
Ds: Pasien mengatakan Gangguan Pola
istirahat tidur sering Tidur
terganggu karena sering
merasakan sesak nafas
pada malam hari dan
batuk – batuk..
Do : Tidur hanya 4 jam.
Napas
pendek
Mata cowong.
Kurang
bergairah
dan
lemas.
11.05
Ds :
Nyeri Akut
· Pasien mengeluh sesak
nafas
· Pasien mengatakan agak
susah bernafas.
Do :
· Pasien sering terlihat
memegangi dadanya.
RR: 32 x/menit
II. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d Keletihan otot pernapasan
Agen Cidera
Biologis
Ttd
2. Gangguan Pola Tidur b/d Napas pendek
3. Nyeri Akut b/d Agen Cidera Biologis
III. Intervensi
Tgl/jam
Dx
Tujuan & KH
10 Des 12
Dx.
Setelah dilakukan
09.35
1
tindakan keperawatan
3x24 jam,klien dapat
menunjukkan jalan
nafas menjadi efektif
dengan kriteria hasil :
tidak ada sekresi
lender/sputum
Respirasi 18-20
Intervensi
1. Monitor TTV dan
KU
2. Beri tindakan batuk
efektif
3. Berikan minum air
hangat
4. Anjurkan banyak
minum air
5. Kolaborasikan
x/menit
dengan pemberian
Tidak ada retraksi otot
nebulizer
bantu bantu dada
10.50
Dx.
Setelah dilakukan
2
tindakan keperawatan
istirahat da perlunya
3x24 jam,klien
keseimbangan
menunjukkan tidur
aktivitas dan
menjadi nyaman
istirahat
dengan criteria hasil :
1. Jelaskan pentingnya
2. Bantu pasien
Kelelahan dan
memilih posisi
kelemahan menurun
nyaman untuk
Aktivitas meningkat
istirahat / tidur
Tidur menjadi
nyaman.
3. Bantu aktivitas
perawatan diri yang
diperlukan
4. Anjurkan posisi
tidur semi fowler
11.10
Dx.
Setelah dilakukan
(1/2 duduk)
1. Monitor TTV dan
KU
Ttd
3
tindakan keperawatan
3x24 jam,klien nyeri
akan hilang dengan
kriteria hasil :
2. Berikan
tindakan
nyaman (perubahan
posisi,
latihan
nafas)
3. Tekan dada selama
batuk
Nyeri pasien terkontrol
Aktivitas pasien
meningkat,
Pasien bisa istirahat
IV. Implementasi
Tanggal Dx.Ke
/ jam
p
10 Des Dx. 1
12
09.40
Implementasi
1. Memonitor TTV dan KU
S: TD: 150/100mmHg
2. Memberikan tindakan batuk
RR: 32 x/menit
efektif
3. Memberikan minum air
hangat
4. Menganjurkan banyak
minum air
5. Mengkolaborasikan dengan
pemberian nebulizer
11.00
Dx. 2
Respon Klien
1. Menjelaskan pentingnya
istirahat da perlunya
keseimbangan aktivitas dan
istirahat
Nadi: 86 x/menit
Suhu : 36,4°C
O: Pasien lemah
Pasien nafasnya sesak.
S: klien mengatakan bersedia
dilakukan batuk efektif
O: klien mendengarkan dan
mengikuti perintah.
S: klien mengatakan akan minum
air hangat
O: klien minum the hangat yang
disediakan RS.
S: klien mengatakan bersedia
menggunakan nebulizer.
O: klien membawa kantung
plastikdan meludahkan dahak
selama diberikan nebulizer.
S: Klien mengatakan sulit untuk
tidur.
O: klien lemah dan kurang
bergairah.
S: klien mengatakan lebih mudah
Ttd
2. Membantu pasien memilih
1. Memonitor TTV dan KU
tidur kalau matanya ditutup kain.
O: klien tidur dengan matanya
ditutup kain yang dibawanya.
S: pasien mengatakan tidurnya
bisa tenang dan enak kalau
spreinya diganti tiap pagi.
O:
klien
menginginkan
selimutnya dan sarung bantal
diganti.
S: klien mengatakan bersedia
tidur setengah duduk.
O: klien istirhat setengah duduk/
semi fowler.
S: TD: 150/100mmHg
2. Memberikan tindakan
RR: 32 x/menit
posisi nyaman untuk
istirahat / tidur
3. Membantu aktivitas
perawatan diri yang
diperlukan
4. Menganjurkan posisi tidur
semi fowler (1/2 duduk)
11.20
Dx. 3
nyaman (perubahan posisi,
Nadi: 86 x/menit
latihan nafas)
Suhu : 36,4°C
3. Menekankan dada selama
batuk
O: klien mrnrksn dadanya.
RR: 32 x/menit
S: klien bersedia dengan teknik
nafas dalam
O: klien kooperatif dan
menirukan apa yang dijelaskan.
S: klien bersedia memegangi
dadanya atu menekan saat batuk.
O: klien kooperatif dan
mengikuti.
V. EVALUASI
Tanggal/ jam
13/12/2012
14.00
Dx kep
Dx. 1
Evaluasi
S : klien mengatakan lega dan bisa bernafas
(setelah diberi air hangat)
Sering mengeluarkan secret (setelah latihan batuk
efektif)
O : Pasien bernafas 22 x/menit
Sekret warna putih agak encer
A : Masalah teratasi sebagian
Ttd
P : Lanjutkan intervensi
14.05
Dx. 2
-
melebarkan jalan nafas
-
tindakan batuk efektif
- Memberikan minum air hangat
S : klien mengatakan nyaman degan posisi tidur
semi fowler
O : Wajah tampak segar, nafas normal
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
14.10
Dx. 3
S: pasien mengatakan sesak nafasnya berkurang
dan sudah tidak susah lagi.
O: TD: 130/90 mmHg
RR: 22 x/menit
S: 36,7°C
N: 88 x/menit
Klien mudah bernafas dan tidak memegangi
dadanya ssat bernafas.
· Pasien mengatakan agak susah bernafas.
A: masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
- tindakan nyaman (perubahan posisi, latihan
nafas)
-
Menekankan dada selama batuk