149106552 Asuhan Keperawatan Pada Ny s A

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S
DENGAN ASMA ATTACK
RUANG BAITUL IZZAH 1
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

Di Susun Oleh:
Tutik Kurnia Rahman
092080271

PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2012

Nama

: Tutik Kurnia Rahman

Nim


: 092080271

Ruang : Baitus Izzah 1
I.

Pengkajian
Pengkajian dilakukan tanggal 10 Desember 2012 jam 09.00 hari Senin di
Ruang Baitus Izzah 1, Rumah Sakit Islam Sultan Agung secara Alloanemnesa dan
Autoanamnesa.
A. Identitas pasien
Nama

: Ny. S

Umur

: 54 Tahun

Jenis kelamin


: Perempuan

Agama

: Islam

Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah
Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Suku/Bangsa

: Jawa/Indonesia

Status

: Menikah

Alamat


: Kp. Sedompyong Rt/w 5/10 Semarang Timur

Tanggal Masuk

: 8 November 2012

Jam Masuk

: 12.27 WIB

No. Reg

: 117.10.42

Dx.Medis

: Asma Attack

Identitas Penanggung Jawab

Nama

: Tn. B

Umur

: 60 Tahun

Alamat

: Kp. Sedompyong Rt/w 5/10 Semarang Timur

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Jawa/Indonesia


Status

: Menikah

Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah

Pekerjaan

: Wiraswasta

Hub. dengan klien

: Suami Klien

B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung dengan diantar suaminya.
Keadaan pasien lemas dan sesak nafas sejak semalam disertai pusing serta

batuknya berdahak. Kemudian mendapatkan pelayanan diIGD Rumah Sakit
sultan agung Injeksi Metyl Prednisolon 1 Vial dan Ketorolac 1 Ampul, O2
kanul 2 liter/menit, Nebulizer menggunakan Ventolin dan Bisolvon 1 cc.
Kemudian jam 12.45 Wib dipindah di ruangan Baitul Izzah 1.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti ini. Pasien
mengatakan tidak mempunyai alergi pada makanan ataupun obat-obatan.
Pasien belum pernah pernah mendapatkan imunisasi. Pasien tidak
menggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota yang pernah mengalami Asma yang
diderita pasien.
Genogram:

Keterangan:

= Laki-Laki

= Perempuan
= Sudah Meninggal


= Klien
= Ikatan Keluarga
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Pasien mengeluh karena lingkungannya kurang mendukung banyaknya
saluran pembuangan air tidak berfungsi jadi disekitar rumahnya banyak
nyamuk,

jadi

keluarga

dan

klieen

sangat

sering


membersihkan

rumahnya.karena keluarga mengerti akan pentingnya kebersihan serta setiap
seminggu sekali mengikuti kegiatan kerja bakti bersama.
C. Observasi dan pemeriksaan fisik (body system/ head to toe)
1. Pola persepsi dan menejemen kesehatan
Sebelum Sakit: Pasien mengatakan pada saat sehat mampu melakukan
aktifitas sehari-hari dengan baik. Pasien mandi 2X sehari secara mandiri,
keramas 2-3 X dalam seminggu, menggosok gigi 2X sehari pada saat pagi
dan sore.
Selama Sakit: Pasien tidak mengerti akan penyakit asma, karena keluarganya
tidak ada yang pernah sakit seperti ini, sehingga tidak pernah mengontrolkan
kesehatannya. Pada saat sakit seperti ini pasien melakukan kegiatan tetap
mandiri. Mandi tetap dengan mandi sendiri tetapi hanya pagi hari, tetapi
selama di rawat klien belum pernah keramas tetapi tetap gosok gigi 2X
sehari.

2. Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit: pasien melakukan aktifitas sehari-hari tanpa bantuan orang
lain. Pasien tidak ada dalam kesulitan dalam makan, berpakaian, mandi,

eliminasi dll.
Selama sakit: pasien tetap dapat melakukan aktifitas

dengan mandiri

walaupun dilakukan secara pelan dan hati-hati.
3. Pola istirahat dan tidur
Sebelum Sakit: pasien bisa tidur dalam 6-7 jam/hari, tidak mengalami
gangguan tidur.
Selama sakit: kebutuhan tidur pasien terganggu, pasien hanya tidur ± 4
jam/hari, sering terbangun karena batuk dan sesak nafas.
4. Pola nutrisi/metabolic
Sebelum sakit: pasien makan 3x/hari, habis satu porsi, pasien minum 8-10x/
hari.
Selama sakit: pasien tetap makan dengan yang disesuaikan Rumah ssakit dan
selalu habis, dan pasien minumya juga ± 6 gelas/hari.
5. Pola Eliminasi
Sebelum sakit: pasien BAB lancar dan tidak sakit saat BAK dan lancar.
Selama sakit: pasien tetap bisa BAB sehari 2 kali dan BAK nya lancar
berwarna kuning jernih dan bau yang khas dan tidak merasa sakit saat BAK.

6. Pola persepsi dan kognitif
Pasien

kesehatannya

akan

pulih

seperti

sedia

kala,setelah

pasien

mendapatkan perawatan dan penanganan selama dirawat inap diRumah sakit
Islam sultan agung, serta selalu sabar dan lapang dada dalam menghadapi
penyakitnya, dan pasien kurang mengerti akan pengetahuan tentang

pentingnya kesehatan tersebut.
7. Pola konsep diri
1) Konsep diri, pasien mengatakan suasana hatinya sedih karena
penyakitnya yang dialaminya.
2) Body image, pasien mengatakan tentang dirinya, tidak mengerti akan arti
kesehatan yang harus dijaga dan dirawatnya.

3) Ideal diri, pasien berharap bisa segera sembuh dan bisa cepat pulang agar
dapat kumpul dengan keluarganya,serta bisa bekerja lagi dilingkungan
sekitar rumahnya.
4) Harga diri, pasien tidak minder ataupun malu dalam berinteraksi dengan
perawat serta pasien lainnya, pasien juga bisa diajak kerjasama dalm
penyembuhan penyakitnya.
5) Aktualisasi diri, pasien menerima penyakitnya dengan tabah dan
menganggap sebagian ujian Allah SWT.
8. Pola peran dan hubungan
Hubungan pasien dan keluarganya tetap harmonis serta hubungan dengan
masyarakat baik, terbukti saat pasien sakit banyak keluarga dan tetangga
yang berkunjung dan pasien mudah serta akrab kepada semua orang yang
ada disekitarnya.
9. Pola kebiasaan seksual
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dengan reproduksinya dan
pasien mempunyai 3 orang anak.
10. Pola pertahanan koping
Sebelum sakit: pasien mengatakan menghadapi masalahnya dengan bercerita
kepada anak serta suaminya.
Selama sakit: pasien mengatakan menanggapi masalahnya

dengan

mendapatkan saran dari keluarganya, serta untuk mengambil keputusan
dengan suaminya.
11. Pola keyakinan dan kepercayaan.
Sebelum sakit: pasien mengatakan rajin sholat dan selalu ikut pengajian
minggu pagi.
Selama sakit: pasien mengatakan tidak pernah sholat,dikarenakan pasien
merasa dirinya kotor dan kurang bersih serta terganggu dengan banyak
orang. Hanya bisa berdoa diatas tempat tidur.

Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : lemah
2. Kesadaran

: Composmentis

3. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah: 150/100mmHg
RR

: 32 x/menit

Nadi

: 86 x/menit

Suhu

: 36,4°C

4. Kepala
a. Bentuk Kepala: Mesochepal
b. Rambut dan kulit kepala: Penyebaran kurang merata, rambut tebal,
serta beruban, kulit kepala bersih, tidak ada lesi pada kulit kepala
lesi, rambut lembek, mudah rontok.
c. Mata:
 Konjungtiva tidak anemis
 Sclera tidak ikterik
 Reflex pupil baik
 Bentuk simetris
 Tidak menggunakan alat bantu ; kacamata ataupun lensa mata
d. Hidung
 Terpasang kanul O2 2 liter/menit
 Tidak ada pernafasan pada cuping hidung
 Tidak ada sumbatan pada saluran hidung
 Tidak ada gangguan polip dan peradangan
e. Telinga
 Bentuk simetris
 Tidak ada penumpukan serumen
 Respon pendengaran baik
 Tidak terdapat alat bantu pendengaran

f. Mulut dan Tenggorokan
 Bibir kering, Pucat.
 Tidak ada perdarahan gusi
 Kebersihin gigi baik tidak ada caries gigi
 Tidak ada kesulitan berbicara
5. Dada
a. Jantung
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak, bentuk simetris.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba, tetapi sakit dada
seperti (senut-senut)
Perkusi: Pekak
Auskultasi: Terdapat bunyi jantung murni antara I-II, tidak ada suara
tambahan, bising jantung (-), Gallap (-), Murmur (-)
b. Paru-paru
Inspeksi: Simetris, statis, tidak ada lesi, tidak ada retraksi otot-otot
tambahan intercosta saat bernafas.
Palpasi: Vocal fremitus teraba (getaran + paru kanan= paru kiri)
Perkusi: Suara Whezzing (paru kanan dan kiri)
Auskultasi: Vesikuler
6. Abdomen
Inspeksi: Bentuk perut datar dan tidak ada massa
Auskultasi: terdengar suara bising usus teraba 13X/menit
Perkusi: Tympani
Palpasi: tidak ada nyeri tekan,tidak ada massa.
7. Genetalia
Bersih dan tidak terpasang DC.
8. Ekstremitas
Superior : Tangan kiri terpasang infuse RL 20 tpm, tidak terdapat oedem,
tidak ada lesi.
Inferior : tidak ada varises, tidak ada oedem, dan tidak ada lesi.

D. Diagnostic test
Tanggal 8 Desember 2012
Pemeriksaan
Nilai
Darah Rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
GD/RH

15,3
46,2
6,9
226
B/+

Imunoserologi (HbsAg)

Hasil
Satuan
g/dl
%
Ribu/uL
Ribu/uL

-

Therapy 10/12/2012
Ondancentron 8 mg
Ranitidin 1 Ampul
OBH expectoran 3 X 1
Salbutamol 3 X 4 mg
Losartan 50 mg 1 X 1
Cipofloxsin tab 2 X 500 mg
Nebul : Ventolin dan Bisolvon 1 cc
Diit: Bubur

Nilai Normal
11,7 – 15,5
33 – 45
3,6 – 11,0
150 – 440
-

Therapy 11/12/2012
Ondancentron 8 mg
Ranitidin 1 Ampul
OBH expectoran 3 X 1
Salbutamol 3 X 4 mg
Losartan 50 mg 1 X 1
Cipofloxsin tab 2 X 500 mg
Nebul : Ventolin dan Bisolvon 1 cc
Diit: Bubur

Therapy 12/12/2012
Ondancentron 8 mg
Ranitidin 1 Ampul
OBH expectoran 3 X 1
Salbutamol 3 X 4 mg
Losartan 50 mg 1 X 1
Cipofloxsin tab 2 X 500 mg
Nebul : Ventolin dan Bisolvon 1 cc
Diit: Bubur

E. Analisa datan dan sintesa data
Tanggal/
Data fokus
Problem
jam
10 Des 2012 Ds: pasien mengatakan Ketidakefektifa
09.30
nafasnya sesak dan sakit n pola nafas
dadanya saat nafas.
Do: TTV
TD: 150/100mmHg

Etiologi
Keletihan
otot
pernapasan

RR: 32 x/menit
Nadi: 86 x/menit
Suhu : 36,4°C

10.45

Pasien lemah
Pasien nafasnya sesak
Pasien
menggunakan
kanul
oksigen
2
liter/menit
Pasien batuk berdahak
Ds: Pasien mengatakan Gangguan Pola
istirahat tidur sering Tidur
terganggu karena sering
merasakan sesak nafas
pada malam hari dan
batuk – batuk..
Do : Tidur hanya 4 jam.

Napas
pendek

Mata cowong.
Kurang

bergairah

dan

lemas.
11.05

Ds :
Nyeri Akut
· Pasien mengeluh sesak
nafas
· Pasien mengatakan agak
susah bernafas.
Do :
· Pasien sering terlihat
memegangi dadanya.
RR: 32 x/menit

II. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d Keletihan otot pernapasan

Agen Cidera
Biologis

Ttd

2. Gangguan Pola Tidur b/d Napas pendek
3. Nyeri Akut b/d Agen Cidera Biologis
III. Intervensi
Tgl/jam

Dx

Tujuan & KH

10 Des 12

Dx.

Setelah dilakukan

09.35

1

tindakan keperawatan
3x24 jam,klien dapat
menunjukkan jalan
nafas menjadi efektif
dengan kriteria hasil :
tidak ada sekresi
lender/sputum
Respirasi 18-20

Intervensi
1. Monitor TTV dan
KU
2. Beri tindakan batuk
efektif
3. Berikan minum air
hangat
4. Anjurkan banyak
minum air
5. Kolaborasikan

x/menit

dengan pemberian

Tidak ada retraksi otot

nebulizer

bantu bantu dada
10.50

Dx.

Setelah dilakukan

2

tindakan keperawatan

istirahat da perlunya

3x24 jam,klien

keseimbangan

menunjukkan tidur

aktivitas dan

menjadi nyaman

istirahat

dengan criteria hasil :

1. Jelaskan pentingnya

2. Bantu pasien

Kelelahan dan

memilih posisi

kelemahan menurun

nyaman untuk

Aktivitas meningkat

istirahat / tidur

Tidur menjadi
nyaman.

3. Bantu aktivitas
perawatan diri yang
diperlukan
4. Anjurkan posisi
tidur semi fowler

11.10

Dx.

Setelah dilakukan

(1/2 duduk)
1. Monitor TTV dan
KU

Ttd

3

tindakan keperawatan
3x24 jam,klien nyeri
akan hilang dengan
kriteria hasil :

2. Berikan
tindakan
nyaman (perubahan
posisi,
latihan
nafas)
3. Tekan dada selama
batuk

Nyeri pasien terkontrol
Aktivitas pasien
meningkat,
Pasien bisa istirahat

IV. Implementasi
Tanggal Dx.Ke
/ jam
p
10 Des Dx. 1
12
09.40

Implementasi
1. Memonitor TTV dan KU

S: TD: 150/100mmHg

2. Memberikan tindakan batuk

RR: 32 x/menit

efektif
3. Memberikan minum air
hangat
4. Menganjurkan banyak
minum air
5. Mengkolaborasikan dengan
pemberian nebulizer

11.00

Dx. 2

Respon Klien

1. Menjelaskan pentingnya
istirahat da perlunya
keseimbangan aktivitas dan
istirahat

Nadi: 86 x/menit
Suhu : 36,4°C
O: Pasien lemah
Pasien nafasnya sesak.
S: klien mengatakan bersedia
dilakukan batuk efektif
O: klien mendengarkan dan
mengikuti perintah.
S: klien mengatakan akan minum
air hangat
O: klien minum the hangat yang
disediakan RS.
S: klien mengatakan bersedia
menggunakan nebulizer.
O: klien membawa kantung
plastikdan meludahkan dahak
selama diberikan nebulizer.
S: Klien mengatakan sulit untuk
tidur.
O: klien lemah dan kurang
bergairah.
S: klien mengatakan lebih mudah

Ttd

2. Membantu pasien memilih

1. Memonitor TTV dan KU

tidur kalau matanya ditutup kain.
O: klien tidur dengan matanya
ditutup kain yang dibawanya.
S: pasien mengatakan tidurnya
bisa tenang dan enak kalau
spreinya diganti tiap pagi.
O:
klien
menginginkan
selimutnya dan sarung bantal
diganti.
S: klien mengatakan bersedia
tidur setengah duduk.
O: klien istirhat setengah duduk/
semi fowler.
S: TD: 150/100mmHg

2. Memberikan tindakan

RR: 32 x/menit

posisi nyaman untuk
istirahat / tidur
3. Membantu aktivitas
perawatan diri yang
diperlukan
4. Menganjurkan posisi tidur
semi fowler (1/2 duduk)
11.20

Dx. 3

nyaman (perubahan posisi,

Nadi: 86 x/menit

latihan nafas)

Suhu : 36,4°C

3. Menekankan dada selama
batuk

O: klien mrnrksn dadanya.
RR: 32 x/menit
S: klien bersedia dengan teknik
nafas dalam
O: klien kooperatif dan
menirukan apa yang dijelaskan.
S: klien bersedia memegangi
dadanya atu menekan saat batuk.
O: klien kooperatif dan
mengikuti.

V. EVALUASI
Tanggal/ jam
13/12/2012
14.00

Dx kep
Dx. 1

Evaluasi
S : klien mengatakan lega dan bisa bernafas
(setelah diberi air hangat)
Sering mengeluarkan secret (setelah latihan batuk
efektif)
O : Pasien bernafas 22 x/menit
Sekret warna putih agak encer
A : Masalah teratasi sebagian

Ttd

P : Lanjutkan intervensi

14.05

Dx. 2

-

melebarkan jalan nafas

-

tindakan batuk efektif

- Memberikan minum air hangat
S : klien mengatakan nyaman degan posisi tidur
semi fowler
O : Wajah tampak segar, nafas normal
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien

14.10

Dx. 3

S: pasien mengatakan sesak nafasnya berkurang
dan sudah tidak susah lagi.
O: TD: 130/90 mmHg
RR: 22 x/menit
S: 36,7°C
N: 88 x/menit
Klien mudah bernafas dan tidak memegangi
dadanya ssat bernafas.
· Pasien mengatakan agak susah bernafas.
A: masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
- tindakan nyaman (perubahan posisi, latihan
nafas)
-

Menekankan dada selama batuk

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65