Makalah perencanaan Bengkel Pendidikan O
A. Rasional
Dalam kehidupan setiap manusia memiliki suatu tujuan, untuk mencapai
tujuan tersebut maka harus di siapkan perencanaan yang matang. Dalam
manajemen, perencanaan merupakan proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja organisasi. Hal tersebut selaras dengan pendapat Erly Suandy
(2012) yang mengungkapkan bahwa secara umum perencanaan merupakan proses
penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan
(mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata
cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk
mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dari dua definisi tersebut, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan bertujuan untuk mencapai tujuan
bersama. Sehingga dalam pelaksanaannya setiap anggota atau orang yang terlibat
dalam perencaaan harus mengetahui dan menjalankan rencana tersebut.
Perencanaan dapat diterapkan dalam segala aspek kehidupan mausia.
Salah satu contoh penerapannya adalah perencanaan bengkel, khususnya bengkel
pendididkan. Perencanaan dalam bengkel pendidikan diharapkan dapat
menunjang proses belajar peserta didik. Apalagi peserta didik dalam hal ini
dipersiapkan untuk memasuki dunia industri setelah mereka lulus. Sehingga
perencanaan bengkel pendidikan diharapkan mampu membiasakan mereka
dengan lingkungan bengkel yang tertata, aman, dan sebagainya.
B. Tujuan Perencanaan
Secara umum perencanaan bengkel memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik
b. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
c. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar
d. Meminimumkan hambatan pada kesehatan
e. Meminimumkan usaha membawa bahan
Sedangkan tujuan perencanaan bengkel pendidikan memiliki tujuan
sebagai berikut :
Universitas Negeri Malang
1
a. Agar bengkel tertata sehingga memudahkan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
b. Agar proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cepat, akurat, relevan, aman
dan nyaman.
c. Untuk meningkatkan produktivitas kerja pabrik, dan pembudayaan kerja
efektif, efisien, produktif sehingga akan meningkatkan kualitas pembelajaran
itu sendiri.
C. Manfaat
Perencanaan bengkel otomotif pada pendidikan memiliki manfaat, sebagai
berikut :
a. Peserta didik mampu melakukan pembelajaran dengan mudah karena
bengkel yang tertata.
b. Proses pembelajaran yang ada dapat dilakukan dengan cepat, akurat,
relevan, dan nyaman.
c. Dapat meningkatkan produktivitas kerja praktik, dan pembudayaan kerja
efektif, efisien, produktif sehingga akan meningkatan kualitas
pembelajaran.
D. Peralatan Bengkel Otomotif
Bengkel merupakan suatu tempat untuk orang bekerja, dan atau tempat
untuk berlatih. Di dalam pendidikan, bengkel dibedakan menjadi beberapa
macam. Salah satunya adalah bengkel perawatan dan perbaikan yang dalam hal
ini berkaitan pada bengkel mesin otomotif. Pada bengkel jenis ini fokus
kegiatannya adalah memberikan layanan teknis kepada konsumen, atau
memberikan pelayanan kepada perusahaan/industri maupun perorangan mengenai
perbaikan mesin/perawatan.
Dalam bengkel otomotif, tentu saja harus terdapat peralatan-peralatan yang
memenuhi standart untuk mendukung kegiatan praktik di bengkel, baik untuk
praktik chasis, electrical, maupun engine. Peralatan-peralatan tercantum pada
Tabel 1:
Universitas Negeri Malang
2
Tabel 1. Peralatan-peralatan pada Bengkel Otomotif
No. Nama
Spesifikasi
Fungsi
General
Untuk menepatkan saat
Gambar
Peralatan
Alat
Tes/Alat
Tangan
1.
Timing
Light
pengapian mesin agar
tercapai tenaga mesin
yang optimal
2.
Cylinder
Mm
Bore Gauge
3.
Untuk mengukur diameter
dalam suatu silinder
AVO Meter Analog/Digital Untuk mengukur ampere,
volt, dan ohm meter pada
komponen
4.
Hydrometer General
Untuk mengukur kadar
asam air
5.
Feeler
0,05-1,0 mm
Gauge
6.
7.
Valve
Untuk mengukur/menstel
keregangan klep dan baut
General
Untuk memasang dan
Spring
melepas kelengkapan
Compresor
klep
Torque
6-25 kgm
Wrench
Untuk memberikan gaya
berputar seperti saat
mengencangkan baut
Universitas Negeri Malang
3
8.
Vernier
300 mm
Caliper
9.
Dial Test
Untukmengukur
komponen dengen teliti
General
Indicator
Untuk mengukur
kebengkokan poros,
keolengan, dan kekocakan
10.
11.
Outside
0-25, 25-50,
Untuk mengukur dimensi
Mikrometer 50-75 mm
luar
Radiator
Untuk mengukur tekanan
General
Cap Tester
standar pada katup-katup
radiator dan kebocoran
cooling
12.
Spring
General
Untuk mengukur massa
12 V - 30 A
Untuk mengukur tegangan
Scale
13.
Volt
Ampere
listrik
Meter
14.
Ring
General
Untuk melepas piton ring
General
Untuk mencegah
Expender
15.
Piston Ring
Compresor
terjadinya kebocoran
kompresi
16.
V Blok
30 x 50 cm
Digunakan untuk
pencekaman pada poros
Universitas Negeri Malang
4
17.
Kunci Sok
Mm
Untuk membuka baut
yang sukar dibuka dengan
kunci pas/Ring
18.
Kunci Pas
Mm
Untuk membuka dan
memasang baut
19.
Kunci Ring
Mm
Untuk membuka baut
yang sulit dijangkau
dengan kunci pas
20.
Kunci
Mm
Kombinasi
21.
Kunci L
Gabungan dari kunci pas
dan ring
General
Untuk
membuka/mengencangkan
baut yang kepala bautnya
menjorok ke dalam
22.
Kunci
General
Inggris
Untuk membuka/
mengencangkan kepala
baut yang ukuran kunci ini
dapat diubah hingga limit
maksimumnya
23.
Kunci Roda General
Untuk melepas dan
mengganti mur roda
kendaraan bermotor
Universitas Negeri Malang
5
24.
Obeng +
General
dan -
Untuk memasang/
melepas sekrup pada
kendaraan bermotor
25.
Oilgun
mm3
Untuk menyemprot oli
pelumas pada bagian
mesin yang harus dilumasi
26.
Sikat
General
Kawat
Untuk Membersihkan
kotoran yang menempel
pada mesin
27.
Trolley
General
Untuk letak/sebagai rak
kunci
28.
Tang
General
Kombinasi
29.
Tang
Dapat digunakan untuk
menjepit benda
General
Potong
Universitas Negeri Malang
Untuk memotong
kawat/kabel
6
30.
Tang
General
Pengunci
Untuk
menjepit/membelokan
benda yang sedang
dipegangnya
31.
Kunci Busi
General
Untuk membuka dan
mengencangkan busi
32.
Palu
General
Untuk memukul bagian
yang tidak bisa dibuka
secara normal
32.
Pahat
General
Untuk membuka baut
yang aus dan susah dibuka
33.
Ragum
General
Untuk pegangan ketika
akan memotong suatu
bahan
34.
Gergaji
General
Besi
Untuk memotong bagian
yang sudah tidak bisa
dibuka secara normal
35.
Dongkrak
General
Untuk membantu dalam
pergantian roda
Universitas Negeri Malang
7
36.
Kompresor
General
Untuk meningkatkan
tekanan suatu udara
37.
Tabung
General
Untuk mengatasi
Pemadam
kemungkinan terjadinya
Kebakaran
kebakaran
Komponen
1.
Baut dn
Metris
-
-
General
-
-
General
-
-
Mur
2.
Motor
Stater
3.
Kunci
Kontak
4.
Kabel
0,2 mm
-
-
5.
Busi
General
-
-
6.
Snapring
General
-
-
7.
Kampas
General
-
-
Ganeral
-
-
Rem
8.
Master
Cylinder
Bahan
1.
Bensin
General
-
-
2.
Oli
SAE 20-50 W
-
-
3.
Gasket set
General
-
-
4.
Amplas
General
-
-
5.
Sealer
General
-
-
6.
Majun
General
Untuk membersihkan
-
tangan dan alat yang
terkena minyak
Prabotan
Universitas Negeri Malang
8
1.
Lemari Job
General
Umtuk menyimpan job
sheet
2.
-
sheet siswa
Lemari alat
General
Untuk Menyimpan
-
Peralatan
E. Standar Ruang Bengkel Kerja Otomotif
Didalam perencanaan yang juga harus diperhatikan adalah ruang bengkel
kerja. Karena ruang bengkel ini sangat mempengaruhi psikologis peserta didik.
Jika ruang bengkel tersebut sesuai dengan standar, peserta didik saat melakukan
kegiatan praktik merasa aman dan nyaman.
Berikut merupakan penjelasan mengenai ruang bengkel otomotif menurut
PERMENDIKNAS Nomor 40 Tahun 2008 :
a. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran : pekerjaan mesin otomotif,
kelistrikan otomotif, serta chasis otomotif dan sistem pemindah tenaga.
b. Luas minimum Ruang praktik Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif
adalah 256 m2 untuk menampung 32 peserta didik yang meliputi : area kerja
mesin otomotif 96 m2, area kerja kelistrikan 48 m2, area kerja chasis dan
pemindah tenaga 64 m2, ruang penyimpanan dan instruktur 48 m2.
c. Ruang praktik Program keahlian Teknik Mekanik Otomotif dilengkapi
prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program
Keahlian Teknik Mekanik Otomotif
No.
1.
Jenis
Rasio
Deskripsi
Area kerja mesin
6 m2/peserta
Kapasitas untuk 16 Peserta didik.
otomotif
didik
Lias minimum adalah 96 m2
Lebar minimum adalah 8 m
2.
Area kerja
6 m2/peserta
Kapasitas untuk 8 peserta didik
kelistrikan
didik
Luas minimum adalah 48 m2
Lebar minimum adalah 6 m
Universitas Negeri Malang
9
3.
Area kerja chasis
8 m2/peserta
Kapasitas untuk 8 Peserta didik
Luas Minimum adalah 64 m2
dan pemindah tenaga didik
Lebar minimum 8 m
4.
Ruang penyimpanan
4 m2/instruktur
dan instruktur
Luas minimum adalah 48 m2
Lebar minimum adalah 6 m
d. Ruang praktik Program Keahlian Trknik Mekanik Otomotif dilengkapi sarana
sebagaimana tercantum pada Tabel 3
Tabel 3. Standar Sarana pada Area Kerja Mesin Otomotif
No.
Jenis
1.
Perabot
1.1
Meja Kerja
1.2
Kursi kerja
1.3
Lemari simpan
Rasio
Deskripsi
Untuk minimum 16 peserta didik pada
1 set/area
Pekerjaan mesin otomotif
(mobil dan sepeda motor)
alat dan bahan
2.
Peralatan
2.1
Peralatan untuk
1 set/area
Untuk minimum 16 peserta didik pada
pekerjaan mesin
pekerjaan mesin otomotif (mobil dan
otomotif
sepeda motor)
3.
Media pendidikan
3.1
Papan tulis
1 buah/area
Untuk mendukung minimum 16
peserta didik pada pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang
bersifat teoritis
4.
Perlengkapan lain
4.1
Kotak kontak
Minimum 4
Untuk mendukung operasionalisai
buah/area
peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2
Tempat sampah
Minimum 1
buah/area
Universitas Negeri Malang
10
Tabel 4. Standar Sarana pada Area Kerja Kelistrikan Otomotif
No.
Jenis
1.
Perabot
1.1
Meja Kerja
1.2
Kursi kerja
1.3
Lemari simpan
Rasio
Deskripsi
Untuk minimum 8 peserta didik pada
1 set/area
Pekerjaan kelistrikan otomotif
(mobil dan sepeda motor)
alat dan bahan
2.
Peralatan
2.1
Peralatan untuk
1 set/area
Untuk minimum 8 peserta didik pada
pekerjaan
pekerjaan kelistrikan otomotif (mobil
kelistrikan
dan sepeda motor)
otomotif
3.
Media pendidikan
3.1
Papan tulis
1 buah/area
Untuk mendukung minimum 8 peserta
didik pada pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar yang bersifat teoritis
4.
Perlengkapan lain
4.1
Kotak kontak
Minimum 2
Untuk mendukung operasionalisai
buah/area
peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2
Tempat sampah
Minimum 1
buah/area
Tabel 5. Standar Sarana pada Area Kerja chasis dan Pemindah Tenaga
No.
Jenis
1.
Perabot
1.1
Meja Kerja
1.2
Kursi kerja
1.3
Lemari simpan
Rasio
Deskripsi
Untuk minimum 8 peserta didik pada
1 set/area
Pekerjaan chasis mobil dan pemindah
Tenaga
alat dan bahan
2.
Peralatan
Universitas Negeri Malang
11
2.1
Peralatan untuk
1 set/area
Untuk minimum 8 peserta didik pada
pekerjaan mesin
pekerjaan chasis mobil dan pemindah
otomotif
tenaga
3.
Media pendidikan
3.1
Papan tulis
1 buah/area
Untuk mendukung minimum 8 peserta
didik pada pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar yang bersifat teoritis
4.
Perlengkapan lain
4.1
Kotak kontak
Minimum 2
Untuk mendukung operasionalisai
buah/area
peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2
Tempat sampah
Minimum 1
buah/area
Tabel 6. Standar sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur
No.
Jenis
1.
Perabot
1.1
Meja Kerja
1.2
Kursi kerja
1.3
Rak alat dan
Rasio
Deskripsi
Untuk minimum 12 instruktur
1 set/ruang
bahan
1.4
Lemari simpan
alat dan bahan
2.
Peralatan
2.1
Peralatan untuk
1 set/ruang
Untuk minimum 12 instruktur
1 buah/
Untuk pendataan kemajuan siswa
ruang
dalam pencapaian tugas praktik dan
ruang
penyimpanan dan
instruktur
3.
Media pendidikan
3.1
Papan data
jadwal
Universitas Negeri Malang
12
4.
Perlengkapan lain
4.1
Kotak kontak
Minimum 2
Untuk mendukung operasionalisai
buah/ruang
peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2
Tempat sampah
Minimum 1
buah/ruang
Dari stanadar bengkel teknik mekanik otomotif yang tercantum dalam peraturan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa praktik dilakukan dengan sistem rolling.
F. Layout Peralatan/mesin
Dalam perencanaan bengkel, selain merencanakan ruang bengkelnya, hal
yang harus ditata adalah peralatan/mesinnya. Hal tersebut dikarenakan tata
letak/layout peralatan menentuakan keselamatan kerja baik alat, lingkungan,
maupun pelaksana praktik. Selain itu, tata letak juga dapat menambah nilai
esetetika pada bengkel, sehingga bengkel terlihat nyaman.
Menurut Sumaryono (1992) ada 2 pedoman yang dipergunakan untuk tata
letak peralatan/mesin pada bengkel :
1) Tata letak berdasarkan fungsi (fungsional layout),
2) Tata letak berdasarkan produk(product layout)
Pada bengkel pendidikan otomotif yang direncanakan ini menggunakan
pedoman yang kedua, yakni tata letak berdasarkan product. Artinya
peralatan/mesin berada didalam satu ruangan. Akan tetapi, meskipun berada
didalam satu ruangan, peralatan/mesin tetap dikelompokkan berdasarkan jenisnya.
Berikut adalah layout dari bengkel pendidikan mesin otomotif.
Layout bengkel pendidikan mesin otomotif (terlampir)
G. Penutup
a. Kesimpulan
Perencanaan bengkel merupakan hal yang penting karena dapat
memprengaruhi keseluruhan proses dari kegiatan praktik. Dalam perencanaan
bengkel banyak yang perlu diperhatikan, mulai dari peralatan yang digunakan,
Universitas Negeri Malang
13
luas bangunan, dan sebagainya. Hal tersebut dikarenakan agar kegiatan di bengkel
menjadi aman dan nyaman.
b. Saran
Dalam pelaksanannya hal yang paling sering diabaikan adalah
penggunaan area dengan jumlah peserta didik yang melebihi batas. Itu
dikarenakan sarana praktik yang tidak sebanding dengan jumlah peserta didik.
Saran penulis, setiap sekolah seharusnya benar-benar membuat jadwal dengan
rolling agar peserta didik tidak menumpuk pada satu area.
Universitas Negeri Malang
14
DAFTAR PUSTAKA
BPIKJUR. 2010. Teknik Otomotif, (Online).
(http://bpdikjur.pdkjateng.go.id.2010). Diakses tanggal 1 oktober
Muhammad, Said Isa. 2014. Analisis Kebutuhan dalam Perencanaan atau
Pengembangan Bengkel Otomotif di SMK, (Online).
(http://yokealjauza.wordpress.com/2014/01/01/analisis-kebutuhan-dalamperencanaan-atau-pengembangan-bengkel-otomotif-di-smk/) diakses
tanggal 1 oktober 2014
Nor, Hidayat T. 2012. Laporan Manajemen Bengkel Observasi Manajemen
Bengkel di Bengkel Otomotif Pt United Motors Centre dan Smk Negeri 6
Malang, (Online). (http://tiwitnorhidayat.blogspot.com/2012/11/laporanmanajemen-bengkel-observasi.html). Diakses tanggal 1 oktober 2014
Raharja, Herna. 2014. Materi PDTO – Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
(Online). (http://inihradzhkhan.blogspot.com/2014/05/materi-pdtokeselamatan-dan-kesehatan.html). Diakses tanggal 1 oktober
Ramadesa, Andes. 2011. Perencanaan dan Pengelolaan Ruang Bengkel /
Laboratorium Sekolah, (Online). (http://ramadesa.blogspot.com/2011/09/perencanaan-dan-pengelolaan-ruang.html).
Diakses tanggal 1 oktober
Yoto. 2014. Manajemen Bengkel Teknik Mesin. Malang : UM Press
............ 2010. Peralatan Bengkel, (Online).
(http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_XI_PERALATAN_BENGKEL._J
ALIUS)
............ 2012. Perlengkapan Peralatan di Tempat Kerja, (Online).
(http://qtussama.wordpress.com/materi-ajar-x-tkr/perlengkapan-peralatandi-tempat-kerja/). Diakses tanggal 1 oktober 2014
Universitas Negeri Malang
15
LAMPIRAN
a. Layout Bengkel Teknik Mekanik Otomotif
Universitas Negeri Malang
16
b. Layout Area Peralatan/mesin bengkel otomotif
Universitas Negeri Malang
Chasis
Bench
ToolRoom
Engine
Sepeda
Motor
Kelistrikan
Meja Guru
17
Dalam kehidupan setiap manusia memiliki suatu tujuan, untuk mencapai
tujuan tersebut maka harus di siapkan perencanaan yang matang. Dalam
manajemen, perencanaan merupakan proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja organisasi. Hal tersebut selaras dengan pendapat Erly Suandy
(2012) yang mengungkapkan bahwa secara umum perencanaan merupakan proses
penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan
(mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata
cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk
mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dari dua definisi tersebut, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan bertujuan untuk mencapai tujuan
bersama. Sehingga dalam pelaksanaannya setiap anggota atau orang yang terlibat
dalam perencaaan harus mengetahui dan menjalankan rencana tersebut.
Perencanaan dapat diterapkan dalam segala aspek kehidupan mausia.
Salah satu contoh penerapannya adalah perencanaan bengkel, khususnya bengkel
pendididkan. Perencanaan dalam bengkel pendidikan diharapkan dapat
menunjang proses belajar peserta didik. Apalagi peserta didik dalam hal ini
dipersiapkan untuk memasuki dunia industri setelah mereka lulus. Sehingga
perencanaan bengkel pendidikan diharapkan mampu membiasakan mereka
dengan lingkungan bengkel yang tertata, aman, dan sebagainya.
B. Tujuan Perencanaan
Secara umum perencanaan bengkel memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik
b. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
c. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar
d. Meminimumkan hambatan pada kesehatan
e. Meminimumkan usaha membawa bahan
Sedangkan tujuan perencanaan bengkel pendidikan memiliki tujuan
sebagai berikut :
Universitas Negeri Malang
1
a. Agar bengkel tertata sehingga memudahkan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
b. Agar proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cepat, akurat, relevan, aman
dan nyaman.
c. Untuk meningkatkan produktivitas kerja pabrik, dan pembudayaan kerja
efektif, efisien, produktif sehingga akan meningkatkan kualitas pembelajaran
itu sendiri.
C. Manfaat
Perencanaan bengkel otomotif pada pendidikan memiliki manfaat, sebagai
berikut :
a. Peserta didik mampu melakukan pembelajaran dengan mudah karena
bengkel yang tertata.
b. Proses pembelajaran yang ada dapat dilakukan dengan cepat, akurat,
relevan, dan nyaman.
c. Dapat meningkatkan produktivitas kerja praktik, dan pembudayaan kerja
efektif, efisien, produktif sehingga akan meningkatan kualitas
pembelajaran.
D. Peralatan Bengkel Otomotif
Bengkel merupakan suatu tempat untuk orang bekerja, dan atau tempat
untuk berlatih. Di dalam pendidikan, bengkel dibedakan menjadi beberapa
macam. Salah satunya adalah bengkel perawatan dan perbaikan yang dalam hal
ini berkaitan pada bengkel mesin otomotif. Pada bengkel jenis ini fokus
kegiatannya adalah memberikan layanan teknis kepada konsumen, atau
memberikan pelayanan kepada perusahaan/industri maupun perorangan mengenai
perbaikan mesin/perawatan.
Dalam bengkel otomotif, tentu saja harus terdapat peralatan-peralatan yang
memenuhi standart untuk mendukung kegiatan praktik di bengkel, baik untuk
praktik chasis, electrical, maupun engine. Peralatan-peralatan tercantum pada
Tabel 1:
Universitas Negeri Malang
2
Tabel 1. Peralatan-peralatan pada Bengkel Otomotif
No. Nama
Spesifikasi
Fungsi
General
Untuk menepatkan saat
Gambar
Peralatan
Alat
Tes/Alat
Tangan
1.
Timing
Light
pengapian mesin agar
tercapai tenaga mesin
yang optimal
2.
Cylinder
Mm
Bore Gauge
3.
Untuk mengukur diameter
dalam suatu silinder
AVO Meter Analog/Digital Untuk mengukur ampere,
volt, dan ohm meter pada
komponen
4.
Hydrometer General
Untuk mengukur kadar
asam air
5.
Feeler
0,05-1,0 mm
Gauge
6.
7.
Valve
Untuk mengukur/menstel
keregangan klep dan baut
General
Untuk memasang dan
Spring
melepas kelengkapan
Compresor
klep
Torque
6-25 kgm
Wrench
Untuk memberikan gaya
berputar seperti saat
mengencangkan baut
Universitas Negeri Malang
3
8.
Vernier
300 mm
Caliper
9.
Dial Test
Untukmengukur
komponen dengen teliti
General
Indicator
Untuk mengukur
kebengkokan poros,
keolengan, dan kekocakan
10.
11.
Outside
0-25, 25-50,
Untuk mengukur dimensi
Mikrometer 50-75 mm
luar
Radiator
Untuk mengukur tekanan
General
Cap Tester
standar pada katup-katup
radiator dan kebocoran
cooling
12.
Spring
General
Untuk mengukur massa
12 V - 30 A
Untuk mengukur tegangan
Scale
13.
Volt
Ampere
listrik
Meter
14.
Ring
General
Untuk melepas piton ring
General
Untuk mencegah
Expender
15.
Piston Ring
Compresor
terjadinya kebocoran
kompresi
16.
V Blok
30 x 50 cm
Digunakan untuk
pencekaman pada poros
Universitas Negeri Malang
4
17.
Kunci Sok
Mm
Untuk membuka baut
yang sukar dibuka dengan
kunci pas/Ring
18.
Kunci Pas
Mm
Untuk membuka dan
memasang baut
19.
Kunci Ring
Mm
Untuk membuka baut
yang sulit dijangkau
dengan kunci pas
20.
Kunci
Mm
Kombinasi
21.
Kunci L
Gabungan dari kunci pas
dan ring
General
Untuk
membuka/mengencangkan
baut yang kepala bautnya
menjorok ke dalam
22.
Kunci
General
Inggris
Untuk membuka/
mengencangkan kepala
baut yang ukuran kunci ini
dapat diubah hingga limit
maksimumnya
23.
Kunci Roda General
Untuk melepas dan
mengganti mur roda
kendaraan bermotor
Universitas Negeri Malang
5
24.
Obeng +
General
dan -
Untuk memasang/
melepas sekrup pada
kendaraan bermotor
25.
Oilgun
mm3
Untuk menyemprot oli
pelumas pada bagian
mesin yang harus dilumasi
26.
Sikat
General
Kawat
Untuk Membersihkan
kotoran yang menempel
pada mesin
27.
Trolley
General
Untuk letak/sebagai rak
kunci
28.
Tang
General
Kombinasi
29.
Tang
Dapat digunakan untuk
menjepit benda
General
Potong
Universitas Negeri Malang
Untuk memotong
kawat/kabel
6
30.
Tang
General
Pengunci
Untuk
menjepit/membelokan
benda yang sedang
dipegangnya
31.
Kunci Busi
General
Untuk membuka dan
mengencangkan busi
32.
Palu
General
Untuk memukul bagian
yang tidak bisa dibuka
secara normal
32.
Pahat
General
Untuk membuka baut
yang aus dan susah dibuka
33.
Ragum
General
Untuk pegangan ketika
akan memotong suatu
bahan
34.
Gergaji
General
Besi
Untuk memotong bagian
yang sudah tidak bisa
dibuka secara normal
35.
Dongkrak
General
Untuk membantu dalam
pergantian roda
Universitas Negeri Malang
7
36.
Kompresor
General
Untuk meningkatkan
tekanan suatu udara
37.
Tabung
General
Untuk mengatasi
Pemadam
kemungkinan terjadinya
Kebakaran
kebakaran
Komponen
1.
Baut dn
Metris
-
-
General
-
-
General
-
-
Mur
2.
Motor
Stater
3.
Kunci
Kontak
4.
Kabel
0,2 mm
-
-
5.
Busi
General
-
-
6.
Snapring
General
-
-
7.
Kampas
General
-
-
Ganeral
-
-
Rem
8.
Master
Cylinder
Bahan
1.
Bensin
General
-
-
2.
Oli
SAE 20-50 W
-
-
3.
Gasket set
General
-
-
4.
Amplas
General
-
-
5.
Sealer
General
-
-
6.
Majun
General
Untuk membersihkan
-
tangan dan alat yang
terkena minyak
Prabotan
Universitas Negeri Malang
8
1.
Lemari Job
General
Umtuk menyimpan job
sheet
2.
-
sheet siswa
Lemari alat
General
Untuk Menyimpan
-
Peralatan
E. Standar Ruang Bengkel Kerja Otomotif
Didalam perencanaan yang juga harus diperhatikan adalah ruang bengkel
kerja. Karena ruang bengkel ini sangat mempengaruhi psikologis peserta didik.
Jika ruang bengkel tersebut sesuai dengan standar, peserta didik saat melakukan
kegiatan praktik merasa aman dan nyaman.
Berikut merupakan penjelasan mengenai ruang bengkel otomotif menurut
PERMENDIKNAS Nomor 40 Tahun 2008 :
a. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran : pekerjaan mesin otomotif,
kelistrikan otomotif, serta chasis otomotif dan sistem pemindah tenaga.
b. Luas minimum Ruang praktik Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif
adalah 256 m2 untuk menampung 32 peserta didik yang meliputi : area kerja
mesin otomotif 96 m2, area kerja kelistrikan 48 m2, area kerja chasis dan
pemindah tenaga 64 m2, ruang penyimpanan dan instruktur 48 m2.
c. Ruang praktik Program keahlian Teknik Mekanik Otomotif dilengkapi
prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program
Keahlian Teknik Mekanik Otomotif
No.
1.
Jenis
Rasio
Deskripsi
Area kerja mesin
6 m2/peserta
Kapasitas untuk 16 Peserta didik.
otomotif
didik
Lias minimum adalah 96 m2
Lebar minimum adalah 8 m
2.
Area kerja
6 m2/peserta
Kapasitas untuk 8 peserta didik
kelistrikan
didik
Luas minimum adalah 48 m2
Lebar minimum adalah 6 m
Universitas Negeri Malang
9
3.
Area kerja chasis
8 m2/peserta
Kapasitas untuk 8 Peserta didik
Luas Minimum adalah 64 m2
dan pemindah tenaga didik
Lebar minimum 8 m
4.
Ruang penyimpanan
4 m2/instruktur
dan instruktur
Luas minimum adalah 48 m2
Lebar minimum adalah 6 m
d. Ruang praktik Program Keahlian Trknik Mekanik Otomotif dilengkapi sarana
sebagaimana tercantum pada Tabel 3
Tabel 3. Standar Sarana pada Area Kerja Mesin Otomotif
No.
Jenis
1.
Perabot
1.1
Meja Kerja
1.2
Kursi kerja
1.3
Lemari simpan
Rasio
Deskripsi
Untuk minimum 16 peserta didik pada
1 set/area
Pekerjaan mesin otomotif
(mobil dan sepeda motor)
alat dan bahan
2.
Peralatan
2.1
Peralatan untuk
1 set/area
Untuk minimum 16 peserta didik pada
pekerjaan mesin
pekerjaan mesin otomotif (mobil dan
otomotif
sepeda motor)
3.
Media pendidikan
3.1
Papan tulis
1 buah/area
Untuk mendukung minimum 16
peserta didik pada pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang
bersifat teoritis
4.
Perlengkapan lain
4.1
Kotak kontak
Minimum 4
Untuk mendukung operasionalisai
buah/area
peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2
Tempat sampah
Minimum 1
buah/area
Universitas Negeri Malang
10
Tabel 4. Standar Sarana pada Area Kerja Kelistrikan Otomotif
No.
Jenis
1.
Perabot
1.1
Meja Kerja
1.2
Kursi kerja
1.3
Lemari simpan
Rasio
Deskripsi
Untuk minimum 8 peserta didik pada
1 set/area
Pekerjaan kelistrikan otomotif
(mobil dan sepeda motor)
alat dan bahan
2.
Peralatan
2.1
Peralatan untuk
1 set/area
Untuk minimum 8 peserta didik pada
pekerjaan
pekerjaan kelistrikan otomotif (mobil
kelistrikan
dan sepeda motor)
otomotif
3.
Media pendidikan
3.1
Papan tulis
1 buah/area
Untuk mendukung minimum 8 peserta
didik pada pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar yang bersifat teoritis
4.
Perlengkapan lain
4.1
Kotak kontak
Minimum 2
Untuk mendukung operasionalisai
buah/area
peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2
Tempat sampah
Minimum 1
buah/area
Tabel 5. Standar Sarana pada Area Kerja chasis dan Pemindah Tenaga
No.
Jenis
1.
Perabot
1.1
Meja Kerja
1.2
Kursi kerja
1.3
Lemari simpan
Rasio
Deskripsi
Untuk minimum 8 peserta didik pada
1 set/area
Pekerjaan chasis mobil dan pemindah
Tenaga
alat dan bahan
2.
Peralatan
Universitas Negeri Malang
11
2.1
Peralatan untuk
1 set/area
Untuk minimum 8 peserta didik pada
pekerjaan mesin
pekerjaan chasis mobil dan pemindah
otomotif
tenaga
3.
Media pendidikan
3.1
Papan tulis
1 buah/area
Untuk mendukung minimum 8 peserta
didik pada pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar yang bersifat teoritis
4.
Perlengkapan lain
4.1
Kotak kontak
Minimum 2
Untuk mendukung operasionalisai
buah/area
peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2
Tempat sampah
Minimum 1
buah/area
Tabel 6. Standar sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur
No.
Jenis
1.
Perabot
1.1
Meja Kerja
1.2
Kursi kerja
1.3
Rak alat dan
Rasio
Deskripsi
Untuk minimum 12 instruktur
1 set/ruang
bahan
1.4
Lemari simpan
alat dan bahan
2.
Peralatan
2.1
Peralatan untuk
1 set/ruang
Untuk minimum 12 instruktur
1 buah/
Untuk pendataan kemajuan siswa
ruang
dalam pencapaian tugas praktik dan
ruang
penyimpanan dan
instruktur
3.
Media pendidikan
3.1
Papan data
jadwal
Universitas Negeri Malang
12
4.
Perlengkapan lain
4.1
Kotak kontak
Minimum 2
Untuk mendukung operasionalisai
buah/ruang
peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.2
Tempat sampah
Minimum 1
buah/ruang
Dari stanadar bengkel teknik mekanik otomotif yang tercantum dalam peraturan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa praktik dilakukan dengan sistem rolling.
F. Layout Peralatan/mesin
Dalam perencanaan bengkel, selain merencanakan ruang bengkelnya, hal
yang harus ditata adalah peralatan/mesinnya. Hal tersebut dikarenakan tata
letak/layout peralatan menentuakan keselamatan kerja baik alat, lingkungan,
maupun pelaksana praktik. Selain itu, tata letak juga dapat menambah nilai
esetetika pada bengkel, sehingga bengkel terlihat nyaman.
Menurut Sumaryono (1992) ada 2 pedoman yang dipergunakan untuk tata
letak peralatan/mesin pada bengkel :
1) Tata letak berdasarkan fungsi (fungsional layout),
2) Tata letak berdasarkan produk(product layout)
Pada bengkel pendidikan otomotif yang direncanakan ini menggunakan
pedoman yang kedua, yakni tata letak berdasarkan product. Artinya
peralatan/mesin berada didalam satu ruangan. Akan tetapi, meskipun berada
didalam satu ruangan, peralatan/mesin tetap dikelompokkan berdasarkan jenisnya.
Berikut adalah layout dari bengkel pendidikan mesin otomotif.
Layout bengkel pendidikan mesin otomotif (terlampir)
G. Penutup
a. Kesimpulan
Perencanaan bengkel merupakan hal yang penting karena dapat
memprengaruhi keseluruhan proses dari kegiatan praktik. Dalam perencanaan
bengkel banyak yang perlu diperhatikan, mulai dari peralatan yang digunakan,
Universitas Negeri Malang
13
luas bangunan, dan sebagainya. Hal tersebut dikarenakan agar kegiatan di bengkel
menjadi aman dan nyaman.
b. Saran
Dalam pelaksanannya hal yang paling sering diabaikan adalah
penggunaan area dengan jumlah peserta didik yang melebihi batas. Itu
dikarenakan sarana praktik yang tidak sebanding dengan jumlah peserta didik.
Saran penulis, setiap sekolah seharusnya benar-benar membuat jadwal dengan
rolling agar peserta didik tidak menumpuk pada satu area.
Universitas Negeri Malang
14
DAFTAR PUSTAKA
BPIKJUR. 2010. Teknik Otomotif, (Online).
(http://bpdikjur.pdkjateng.go.id.2010). Diakses tanggal 1 oktober
Muhammad, Said Isa. 2014. Analisis Kebutuhan dalam Perencanaan atau
Pengembangan Bengkel Otomotif di SMK, (Online).
(http://yokealjauza.wordpress.com/2014/01/01/analisis-kebutuhan-dalamperencanaan-atau-pengembangan-bengkel-otomotif-di-smk/) diakses
tanggal 1 oktober 2014
Nor, Hidayat T. 2012. Laporan Manajemen Bengkel Observasi Manajemen
Bengkel di Bengkel Otomotif Pt United Motors Centre dan Smk Negeri 6
Malang, (Online). (http://tiwitnorhidayat.blogspot.com/2012/11/laporanmanajemen-bengkel-observasi.html). Diakses tanggal 1 oktober 2014
Raharja, Herna. 2014. Materi PDTO – Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
(Online). (http://inihradzhkhan.blogspot.com/2014/05/materi-pdtokeselamatan-dan-kesehatan.html). Diakses tanggal 1 oktober
Ramadesa, Andes. 2011. Perencanaan dan Pengelolaan Ruang Bengkel /
Laboratorium Sekolah, (Online). (http://ramadesa.blogspot.com/2011/09/perencanaan-dan-pengelolaan-ruang.html).
Diakses tanggal 1 oktober
Yoto. 2014. Manajemen Bengkel Teknik Mesin. Malang : UM Press
............ 2010. Peralatan Bengkel, (Online).
(http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_XI_PERALATAN_BENGKEL._J
ALIUS)
............ 2012. Perlengkapan Peralatan di Tempat Kerja, (Online).
(http://qtussama.wordpress.com/materi-ajar-x-tkr/perlengkapan-peralatandi-tempat-kerja/). Diakses tanggal 1 oktober 2014
Universitas Negeri Malang
15
LAMPIRAN
a. Layout Bengkel Teknik Mekanik Otomotif
Universitas Negeri Malang
16
b. Layout Area Peralatan/mesin bengkel otomotif
Universitas Negeri Malang
Chasis
Bench
ToolRoom
Engine
Sepeda
Motor
Kelistrikan
Meja Guru
17