Teori Belajar Robert M. Gagne
TEORI BELAJAR ROBERT M. GAGNE
Disusun Oleh:
KELOMPOK III
III E MATEMATIKA
ABDUL RAIS P.
10536 4631 13
SITI FAHMIA
10536 4632 13
ERLIANI
10536 4633 13
KHAERA UMMAH
10536 4634 13
NURJANNAH
10536 4635 13
Mata Kuliah :
TEORI BELAJAR MATEMATIKA
Dosen Pengampuh :
AGUSTAN S., S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat
kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini
kami membahas “TEORI BELAJAR ROBERT M. GAGNE”.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Agustan S.,
S.Pd., M.Pd yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga makalah ini
dapat selesai dengan lancar. Dan terima kasih pula kami ucapkan kepada bapak dan ibu dirumah
yang telah memberikan bantuan materil maupun do’anya, sehingga pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu
pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Makassar, 13 November 2014
Kelompok III
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mempelajari ilmu pendididkan, sering dikemukakan pertanyaan berupa
”mengapa seseorang perlu belajar?” untuk menjawab pertanyaan ini, sepertinya kita
sependapat bahwa di dunia ini tak ada makhluk hidup yang ketika baru dilahirkan dapat
melakukan segala sesuatu dengan sendirinya, begitu juga dengan manusia. Sejak ia bayi,
bahkan ketika dewasa pun, ia pasti membutuhkan bantuan orang lain.
Jika bayi manusia yang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa
lainnya, tentu ia akan binasa. Ia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik
oleh manusia. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Selain itu, manusia
juga makhluk berbudaya, sehingga belajar merupakan kebutuhan yang vital sejak manusia
dilahirkan. Manusia selalu memerlukan dan melakukan perbuatan belajar kapan saja dan
dimana saja ia berada.
Banyak ilmuan yang telah menemukan teori belajar. Salah satu teori belajar tersebut
adalah teori belajar dari Robert M. Gagne, yang akan kami bahas dalam maklah ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakng tersebut, rumusan masalah yang kami buat adalah:
1. Bagaiman teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne?
2. Bagaimana implikasi dan aplikasi teori Gagne dalam pembelajaran?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne.
2. Untuk mengetahui dan memahami implikasi dan aplikasi reori Gagne dalam
pembelajaran.
BAB II
3
PEMBAHASAN
I.
Teori Belajar Menurut Robert M. Gagne
Sebagaimana tokoh-tokoh lainnya dalam psikologi pembelajaran, Gagne berpendapat
bahwa belajar dipengaruhi oleh pertumbuhan dan lingkungan, namun yang paling besar
pengaruhnya adalah lingkungan individu seseorang. Lingkungan indiviu seseorang meliputi
lingkungan rumah, geografis, sekolah, dan berbagai lingkungan sosial. Berbagai lingkungan
itulah yang akan menentukan apa yang akan dipelajari oleh seseorang dan selanjutnya akan
menentukan akan menjadi apa ia nantinya.
Bagi Gagne, belajar tidak dapat didefinisikan dengan mudah karena belajar itu bersifat
kompleks. Dalam pernyataan tersebut, dinyatakan bahwa hasil belajar akan mengakibatkan
perubahan pada seseorang yang berupa perubahan kemampuan, perubahan sikap, perubahan
minat atau nilai pada seseorang. Perubahan tersebut bersifat menetap meskipun hanya
sementara.
Menurut Gagne, ada tiga elemen belajar, yaitu individu yang belajar, situasi stimulus, dan
responden yang melaksanakan aksi sebagai akibat dari stimulasi. Selanjutnya, Gagne juga
mengemukakan tentang sistematika delapan tipe belajar, sistematika lima jenis belajar, fasefase belajar, implikasi dalam pembelajaran, serta aplikasi dalam pembelajaran.
A. Sistematika ”Delapan TipeBelajar”
Menurut Robert M. Gagne, ada 8 tipe belajar, yaitu:
1. Tipe belajar tanda (Signal learning)
Belajar dengan cara ini dapat dikatakan sama dengan apa yang dikemukakan oleh
Pavlov. Semua jawaban/respons menurut kepada tanda/sinyal.
2. Tipe belajar rangsang-reaksi (Stimulus-response learning)
Tipe ini hampir serupa dengan tipe satu, namun pada tipe ini, timbulnya respons
juga karena adanya dorongan yang datang dari dalam serta adanya penguatan
sehingga seseorang mau melakukan sesuatu secara berulang-ulang.
3. Tipe belajar berangkai (Chaining Learning)
Pada tahap ini terjadi serangkaian hubungan stimulus-respons, maksudnya adalah
bahwa suatu respons pada gilirannya akan menjadi stimulus baru dan selanjutnya
akan menimbulkan respons baru.
4. Tipe belajar asosiasi verbal (Verbal association learning)
4
Tipe ini berhubungan dengan penggunaan bahasa, dimana hasil belajarnya yaitu
memberikan reaksi verbal pada stimulus/perangsang.
5. Tipe belajar membedakan (Discrimination learning)
Hasil dari tipe belajar ini adalah kemampuan untuk membeda-bedakan antar
objek-objek yang terdapat dalm lingkungan fisik.
6. Tipe belajar konsep (Concept Learning)
Belajar pada tipe ini terutama dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman atau
pengertian tentang suatu yang mendasar.
7. Tipe belajar kaidah (RuleLearning)
Tipe belajar ini menghasilkan suatu kaidah yang terdiri atas penggabungan
beberapa konsep.
8. Tipe belajar pemecahan masalah (Problem solving)
Tipe belajar ini menghasilkan suatu prinsip yang dapat digunakan untuk
memecahkan suatu permasalahan.
B. Sistematika “Lima Jenis Belajar”
Sistematika ini tidak jauh berbeda dengan sistematika delapan tipe belajar,
dimana isinya merupakan bentuk penyederhanaan dari sistematika delapan tipe belajar.
Uraian tentang sistematika lima jenis belajar ini memperhatikan pada hasil belajar yang
diperoleh siswa. Hasil belajar ini merupakan kemampuan internal yang telah menjadi
milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang tersebut melakukan sesuatu yang
dapat memberikan ptrestasi tertentu.
Sistematika ini mencakup semua hasil belajar yang dapat diperoleh, namun tidak
menunjukkan setiap hasil belajar atau kemampuan internal satu-persatu. Akan tetapi
memgelompokkan hasil-hasil belajar yang memiliki ciri-ciri sama dalam satu kategori
dan berbeda sifatnya dari kategori lain. Maka dapat dikatakan, bahwa sistematika Gagne
meliputi lima kategori hasil belajar. Kelima kategori hasil belajar tersebut adalah
informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, keterampilan
motorik, dan sikap.
1. Informasi verbal (Verbal information)
5
Merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat diungkapkan
dalam bentuk bahasa, lisan, dan tertulis. Pengetahuan tersebut diperoleh dari
sumber yang juga menggunakan bahasa, lisan maupun tertulis. Informasi verbal
meliputi ”cap verbal” dan ”data/fakta”. Cap verbal yaitu kata yang dimiliki
seseorang untuk menunjuk pada obyek-obyek yang dihadapi, misalnya ’kursi’.
Data/fakta adalah kenyataan yang diketahui, misalnya ’Ibukota negara Indonesia
adalah Jakarta’.
2. Kemahiran intelektual (Intellectual skill)
Yang
dimaksud
adalah
kemampuan
untuk
berhubungan
dengan
lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi, khususnya
konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf, angka, kata, dan gambar). Kategori
kemahiran intelektual terbagi lagi atas empat subkemampuan, yaitu:
a. Diskriminasi jamak, yaitu kemampuan seseorang dalam mendeskripsikan
benda yang dilihatnya.
b. Konsep, ialah satuan arti yang mewakili sejumlah obyek yang memiliki ciriciri sama. Konsep dibedakan atas konsep konkret dan konsep yang harus
didefinisikan. Konsep konkret adalah pengertian yang menunjuk pada
obyek-obyek dalam lingkungan fisik. Konsep yang didefinisiskan adalah
konsep yang mewakili realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada
realitas dalam lingkungan hidup fisik.
c. Kaidah, yaitu kemampuan seseorang untuk menggabungkan dua konsep atau
lebih sehingga dapat memahami pengertiannya.
d. Prinsip. Dalam prinsip telah terjadi kombinasi dari beberapa kaidah,
sehingga terbentuk suatu kaidah yang bertaraf lebih tinggi dan lebih
kompleks. Berdasarkan prinsip tersebut, seseorang mampu memecahkan
suatu permasalahan, dan kemudian menerapkan prinsip tersebut pada
permasalahan yang sejenis.
6
3. Pengaturan kegiatan kognitif (Cognitive strategy)
Merupakan suatu cara seseorang untuk menangani aktivitas belajar dan
berpikirnya sendiri, sehingga ia menggunakan cara yang sama apabila
menemukan kesulitan yang sama.
4. Keterampilan motorik (Motor skill)
Adalah kemampuan seseorang dalam melakukan suatu rangkaian gerakgerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerakgerik berbagai anggota badan secara terpadu.
5. Sikap (Attitude)
Merupakan kemampuan seseorang yang sangat berperan sekali dalam
mengambil tindakan, apakah baik atau buruk bagi dirinya sendiri.
C. Fase-Fase Belajar
Fase-fase belajar ini berlaku bagi semua tipe belajar. Menurut Gagne, ada 4 buah
fase dalam proses belajar, yaitu:
1. Fase penerimaan (apprehending phase)
Pada fase ini, rangsang diterima oleh seseorang yang belajar. Ini ada
beberapa langkah. Pertama timbulnya perhatian, kemudian penerimaan, dan
terakhir adalah pencatatan (dicatat dalam jiwa tentang apa yang sudah
diterimanya).
2. Fase penguasaan (Acquisition phase)
Pada tahap ini akan dapat dilihat apakah seseorang telah belajar atau
belum.
Orang
yang
telah
belajar
akan
dapat
dibuktikannya
dengan
memperlihatkan adanya perubahan pada kemampuan atau sikapnya.
3. Fase pengendapan (Storage phase)
Sesuatu yang telah dimiliki akan disimpan agar tidak cepat hilang
sehingga dapat digunakan bila diperlukan. Fase ini berhubungan dengan ingatan
dan kenangan.
4. Fase pengungkapan kembali (Retrieval phase)
Apa yang telah dipelajari, dimiliki, dan disimpan (dsalam ingatan) dengan
maksud untuk digunakan (memecahkan masalah) bila diperlukan. Jika kita akan
7
menggunakan apa yang disimpan, maka kita harus mengeluarkannya dari tempat
penyimpanan tersebut, dan inilah yang disebut dengan pengungkapan kembali.
Fase ini meliputi penyadaran akan apa yang telah dipelajari dan dimiliki, serta
mengungkapkannya dengan kata-kata (verbal) apa yang telah dimiliki tidak
berubah-ubah.
Menurut Gagne, fase pertama dan kedua merupakan stimulus, dimana terjadinya
proses belajar,sedangkan pada fase ketiga dan keempat merupakan hasil belajar.
D. Implikasi Teori Gagne dalam Pembelajaran
1. Mengontrol perhatian siswa.
2. Memberikan informasi kepada siswa mengenai hasil belajar yang diharapkan guru.
3. Merangsang dan mengingatkan kembali kemampuan-kemampuan siswa.
4. Penyajian stimuli yang tak bisa dipisah-pisahkan dari tugas belajar.
5. Memberikan bimbingan belajar.
6. Memberikan umpan balik.
7. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memeriksa hasil belajar yang telah
dicapainya.
8. Memberikan kesempatan untuk berlangsungnya transfer of learning.
9. Memberikan kesempatan untuk melakukahn praktek dan penggunaan kemampuan
yang baru diberikan.
E. Aplikasi Teori Gagne dalam Pembelajaran
Karakteristik materi matematika yang berjenjang (hirarkis) memerlukan cara
belajar yang berjenjang pula. Untuk memahami suatu konsep dan/atau rumus
matematika yang lebih tinggi, diperlukan pemahaman yang memadai terhadap konsep
dan/atau rumus yang ada di bawahnya.
Menurut asumsi Gagne, pembelajaran di kelas mencakup sifat dari pembelajaran
dan proses yang disebut sebagai desain pembelajaran. Desain pembelajaran yang
dimaksud adalah untuk menangani semua kejadian yang mungkin mempengaruhi belajar
individual. Prinsip Gagne untuk desain dan pengembangan pembelajaran adalah bagian
8
dari upaya yang lebih besar yang dikenal sebagai desain sistem. Lima asumsi yang
mendukung rekomendasi Gagne untuk desain pembelajaran yakni sebagai berikut :
Asumsi
1.
Pembelajaran
untuk
Alasan
harus
menfasilitasi
dirancang
belajar
1.
siswa
untuk pembelajaran, belajar terjadi di
individual.
2.
Meskipun siswa sering dikelompokkan
dalam individual.
Baik itu tahapan jangka panjang
2.
Guru atau perancang pembelajaran,
maupun menengah harus dimasukkan
merencanakan pelajaran haria, namun
dalam desain pembelajaran.
pelajaran itu harus berada di dalam
segmen unit dan pelajaran yang lebih luas
danharus serasi
3.
Perencanaan pembelajaran tidak
boleh
sembarangan
memberikan
3.
atau
sekadar
melahirkan orang dewasa yang tidak
lingkungan
yang
kompeten. Karena itu, pembelajaran harus
mengasuh.
4.
Perencanaan yang sembarangan dapat
dikembangkan sesitematis mungkin.
Pembelajaran
harus
didesain
4.
menggunakan pendekatan sisem
Pendakatan sistem adalah pemilihan
komponen
yang
terorganisasi
daan
sekuensial yang : (a) menggunakan data,
informasi dan prinsip teoretis sebagai
masukan untuk setiap tahap perencanaan;
(b) tes dan cek silang hasil dari tahap
perkembangan
;
dan
(c)
membuat
perubahan jika diperlukan.
5.
Desain
pembelajaran
harus
didasarkan pada cara manusia belajar
5.
Data dari temuan riset dan uji coba
pembelajarandapat
memberi
informasi
hal-hal yang berhasil dikerjakan.
9
Robert Gagne memberi kerangka pada analisis kondisi belajar yang memengaruhi
belajar manusia dari perspektif pengidentifikasian faktor-faktor yang dapat memberi
perbedaan dalam pembelajaran. Akibatnya, peralihan dari prinsip belajar secara teoretis
ke dalam prinsip pembelajaran tidak membutuhkan penerjemahan. Menurut asumsi
Gagne, pembelajaran di kelas mencakup sifat dari pembelajaran dan proses yang disebut
sebagai desain pembelajaran. Desain pembelajaran yang dimaksud adalah untuk
menangani semua kejadian yang mungkin mempengaruhi belajar individual. Prinsip
Gagne untuk desain dan pengembangan pembelajaran adalah bagian dari upaya yang
lebih besar yang dikenal sebagai desain sistem. Lima asumsi yang mendukung
rekomendasi Gag ne untuk desain pembelajaran yakni sebagai berikut :
Asumsi
Alasan
2. Pembelajaran harus dirancang
3.
2. Meskipun siswa sering dikelompokkan
untuk menfasilitasi belajar siswa
untuk pembelajaran, belajar terjadi di
individual.
dalam individual.
Baik itu tahapan jangka panjang
3. Guru atau perancang pembelajaran,
maupun menengah harus
merencanakan pelajaran haria, namun
dimasukkan dalam desain
pelajaran itu harus berada di dalam
pembelajaran.
segmen unit dan pelajaran yang lebih
luas danharus serasi
4. Perencanaan pembelajaran tidak
4. Perencanaan yang sembarangan dapat
boleh sembarangan atau sekadar
melahirkan orang dewasa yang tidak
memberikan lingkungan yang
kompeten. Karena itu, pembelajaran
mengasuh.
harus dikembangkan sesitematis
mungkin.
5. Pembelajaran harus didesain
menggunakan pendekatan sisem
5. Pendakatan sistem adalah pemilihan
komponen yang terorganisasi daan
sekuensial yang : (a) menggunakan
data, informasi dan prinsip teoretis
sebagai masukan untuk setiap tahap
perencanaan; (b) tes dan cek silang hasil
10
dari tahap perkembangan ; dan (c)
membuat perubahan jika diperlukan.
6. Desain pembelajaran harus
6. Data dari temuan riset dan uji coba
didasarkan pada cara manusia
pembelajarandapat memberi informasi
belajar
hal-hal yang berhasil dikerjakan.
Dalam buku Condition of Learning, Gagne (1997) mengemukakan sembilan prinsip
yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikut:
1. Menarik perhatian (gaining attention) : hal yang menimbulkan minat siswa dengan
mengemukakan sesuatu yang baru, aneh, kontradiksi, atau kompleks.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learner of the objectives) :
memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti
pelajaran.
3. Mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari (stimulating recall or prior learning)
: merangsang ingatan tentang pengetahuan yang telah dipelajari yang menjadi prasyarat
untuk mempelajari materi yang baru.
4. Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus) : menyampaikan materimateri pembelajaran yang telah direncanakan.
5. Memberikan bimbingan belajar (providing learner guidance) : memberikan pertanyaanpertanyaan yang membimbing proses/alur berpikir siswa agar memiliki pemahaman
yang lebih baik.
6. Memperoleh kinerja/penampilan siswa (eliciting performance) ; siswa diminta untuk
menunjukkan apa yang telah dipelajari atau penguasaannya terhadap materi.
7. Memberikan balikan (providing feedback) : memberitahu seberapa jauh ketepatan
performance siswa.
8. Menilai hasil belajar (assessing performance) :memberiytahukan tes/tugas untuk
mengetahui seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran.
9. Memperkuat retensi dan transfer belajar (enhancing retention and transfer):
merangsang kamampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan
rangkuman, mengadakan review atau mempraktekkan apa yang telah dipelajari.
11
Contoh Kelas
Keterampilan yang dipelajari : siswa dapat mengidentifikasi pernyataan yang merupakan
gagasan pokok dalam bahan bacaan pendek
(untuk siswa kelas empat dan lima)
Kegitan Pembelajaran
1. Menarik Perhatian
Medium Pembelajaran
Komunikasi oleh guru
Aktivitas di Kelas
Guru meminta siswa
menyebutkan acara TV
atau cerita yang mereka
2. Memberikan informasi
Komunikasi oleh guru
gemari.
Guru bertanya pada siswa
tujuan pembelajaran
apakah mereka tau cara
kepada siswa
menceritakan cerita
tersebut kepada orang lain.
Guru menjelaskan bahwa
mereka akan menemukan
gagasan pokok cerita
sehingga mereka dapat
menceritakan cerita
3. Menstimulasi ingatan atas
Komunikasi oleh guru
hal-hal yang telah
dipelajari
4. Menyajikan stimulus
secara jelas
tersebut kepada orang lain.
Siswa diminta untuk
mengingat tentang isi
Transparansi dan
cerita.
Guru menjelaskan gagasan
komunikasi oleh guru
utama suatu cerita dengan
mengambil sebuah contoh
cerita. Dan menjalaskan
mengapa hal tersebut
5. Memberi bimbingan
Diskusi kelompok
merupakan gagasan utama.
Guru menyajikan
12
belajar
pertanyaan pada siswa
untuk berdiskusi.
Permainan akademik
Sesuaikan dengan media
bila ada gunakan media
dengan permainan kuis
misalnya dengan
dibacakan sebuah cerita
singkat dan siswa dituntut
untuk mencari ide pokok
6. Memunculkan kinerja
dari cerita tersebut.
Anak diberikan pilihan
Bahan Cetak
yang mengandung gagasan
pokok untuk dipilih.
Contoh : Film timun mas
Pilihan gagasan pokok :
a.
Timun mas membuat
raksasa mati
b. Timun mas selalu hidup
bahagia.
c.
Timun mas dengan
kegigihannya dapat
mengalahkan raksasa jahat
7. Memberi tanggapan atau
Diskusi kelompok dan
yang ingin memakannya.
Kelas membahas jawaban
umpan balik
8. Peforma / Respon
komunikasi guru
Materi cetak
Anak anak diberi beberapa
bacaan pendek yang
mengandung gagasan
pokok dan mereka
merumuskan kalimat yang
menyatakan keseluruhan
cerita.
13
9. Memberikan penguatan
Anak diberikan penguatan
saat mereka berani untuk
mngutarakan apa yang
mereka pikirkan dan juga
pada saat mereka dapat
menjawab pertanyaan
maupun masalah yang
mereka temui dalam
pembelajaran.
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Prinsip belajar Gagne berbeda dengan prinsip-prinsip dari teoritisi sebelumnya yang
menemukan prinsip belajar melalui studi belajar laboratorium. Gagne lebih memusatkan
perhatiannya
pada kompleksitas
belajar manusia yang memiliki keunikan yang
membedakannya dengan spesies yang lain. Belajar menurut Gagne adalah seperangkat proses
yang bersifat internal bagi setiap individu sebagai hasil dari transformasi rangsangan yang
berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan. Bertolak dari
define belajar tersebut, Gagne mengungkapkan bahwa dalam belajar terdapat komponen
kondisi belajar internal dan eksternal yang mengalami interaksi akan menghasilkan suatu
kapabilitas (kemampuan) sebagai hasil belajar. Ada lima kriteria hasil belajar yaitu informasi
verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.
Menurut asumsi Gagne, pembelajaran di kelas mencakup sifat dari pembelajaran dan
proses yang disebut sebagai desain pembelajaran. Desain pembelajaran yang dimaksud
adalah untuk menangani semua kejadian yang mungkin mempengaruhi belajar individual.
Dalam buku Condition of Learning, Gagne (1997) mengemukakan sembilan prinsip yang
dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, yaitu: Menarik perhatian (gaining
attention), menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learner of the objectives),
mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari (stimulating recall or prior learning),
menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus), memberikan bimbingan belajar
(providing learner guidance) : memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing
proses/alur berpikir siswa agar memiliki pemahaman yang lebih baik, memperoleh
kinerja/penampilan siswa (eliciting performance), memberikan balikan (providing feedback),
menilai hasil belajar (assessing performance) dan Memperkuat retensi dan transfer belajar.
Aplikasi pembelajaran Gagne bertitik tumpu pada variasi tau ragam belajar yang
ditemukannya. Dalam aplikasi pmbelajarannya Gagne menguraikan beberapa hal, (a) isu
kelas, dimana isu kelas ini merukapan sebuah persiapan bagi siswa untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran yang terdiri dari kesiapan mental dan juga pemberian motivasi dalam belajar;
15
(b) mengembangkan strategi kelas, pengembangan strategi kelas ini mengulas tentang model
perancangan system dan langkah-langkah dalam merangcang pembelajaran yang tentunya
merupakan suatu hal yang harus dikuasai oleh seorang pendidik; (c) contoh kelas, contoh
kelas merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa terbagi dalam Sembilan
peristiwa pembelajaran yang ditemukan oleh Gagne; (d) ulasan teori, Pavlof, Skinner, dan
Gestalt mengembangkan teorinya dalam laboratorium, namun Gagne menemukan ragam
belajar manusia yang kemudian di aplikasikannya dalam teori pembelajaran.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui tentang kondisi
belajar Robert Gagne yang diulas secara luas melalui teori, prinsip, dan aplikasinya. Dalam
menulis makalah ini, penulis mengharapkan adanya suatu saran dan kritik agar nantinya
makalah ini dapat direvisi dan disempurnakan lagi. Semoga makalah ini dapat menjadi
sebuah refrensi untuk memecahkan masalah-masalah yang ada yang khususnya berkaitan
dengan kondisi belajar Robert Gagne.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://dedinoviyanto.wordpress.com/Teori-Belajar-Robert-gagne.net (di akses Rabu,12
November 2014)
http://septianari.blogdetik.com/ (di akses Rabu,12 November 2014)
www.belajar-matematika.com (di akses Rabu,12 November 2014)
http://articlesgenius.wordpress.com/2013/03/16/aplikasi-dari-pembelajaran-robert-gagne/
www.scribd.com (di akses Rabu,12 November 2014)
17
Disusun Oleh:
KELOMPOK III
III E MATEMATIKA
ABDUL RAIS P.
10536 4631 13
SITI FAHMIA
10536 4632 13
ERLIANI
10536 4633 13
KHAERA UMMAH
10536 4634 13
NURJANNAH
10536 4635 13
Mata Kuliah :
TEORI BELAJAR MATEMATIKA
Dosen Pengampuh :
AGUSTAN S., S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat
kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini
kami membahas “TEORI BELAJAR ROBERT M. GAGNE”.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Agustan S.,
S.Pd., M.Pd yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga makalah ini
dapat selesai dengan lancar. Dan terima kasih pula kami ucapkan kepada bapak dan ibu dirumah
yang telah memberikan bantuan materil maupun do’anya, sehingga pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu
pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Makassar, 13 November 2014
Kelompok III
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mempelajari ilmu pendididkan, sering dikemukakan pertanyaan berupa
”mengapa seseorang perlu belajar?” untuk menjawab pertanyaan ini, sepertinya kita
sependapat bahwa di dunia ini tak ada makhluk hidup yang ketika baru dilahirkan dapat
melakukan segala sesuatu dengan sendirinya, begitu juga dengan manusia. Sejak ia bayi,
bahkan ketika dewasa pun, ia pasti membutuhkan bantuan orang lain.
Jika bayi manusia yang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari manusia dewasa
lainnya, tentu ia akan binasa. Ia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik
oleh manusia. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial. Selain itu, manusia
juga makhluk berbudaya, sehingga belajar merupakan kebutuhan yang vital sejak manusia
dilahirkan. Manusia selalu memerlukan dan melakukan perbuatan belajar kapan saja dan
dimana saja ia berada.
Banyak ilmuan yang telah menemukan teori belajar. Salah satu teori belajar tersebut
adalah teori belajar dari Robert M. Gagne, yang akan kami bahas dalam maklah ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakng tersebut, rumusan masalah yang kami buat adalah:
1. Bagaiman teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne?
2. Bagaimana implikasi dan aplikasi teori Gagne dalam pembelajaran?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne.
2. Untuk mengetahui dan memahami implikasi dan aplikasi reori Gagne dalam
pembelajaran.
BAB II
3
PEMBAHASAN
I.
Teori Belajar Menurut Robert M. Gagne
Sebagaimana tokoh-tokoh lainnya dalam psikologi pembelajaran, Gagne berpendapat
bahwa belajar dipengaruhi oleh pertumbuhan dan lingkungan, namun yang paling besar
pengaruhnya adalah lingkungan individu seseorang. Lingkungan indiviu seseorang meliputi
lingkungan rumah, geografis, sekolah, dan berbagai lingkungan sosial. Berbagai lingkungan
itulah yang akan menentukan apa yang akan dipelajari oleh seseorang dan selanjutnya akan
menentukan akan menjadi apa ia nantinya.
Bagi Gagne, belajar tidak dapat didefinisikan dengan mudah karena belajar itu bersifat
kompleks. Dalam pernyataan tersebut, dinyatakan bahwa hasil belajar akan mengakibatkan
perubahan pada seseorang yang berupa perubahan kemampuan, perubahan sikap, perubahan
minat atau nilai pada seseorang. Perubahan tersebut bersifat menetap meskipun hanya
sementara.
Menurut Gagne, ada tiga elemen belajar, yaitu individu yang belajar, situasi stimulus, dan
responden yang melaksanakan aksi sebagai akibat dari stimulasi. Selanjutnya, Gagne juga
mengemukakan tentang sistematika delapan tipe belajar, sistematika lima jenis belajar, fasefase belajar, implikasi dalam pembelajaran, serta aplikasi dalam pembelajaran.
A. Sistematika ”Delapan TipeBelajar”
Menurut Robert M. Gagne, ada 8 tipe belajar, yaitu:
1. Tipe belajar tanda (Signal learning)
Belajar dengan cara ini dapat dikatakan sama dengan apa yang dikemukakan oleh
Pavlov. Semua jawaban/respons menurut kepada tanda/sinyal.
2. Tipe belajar rangsang-reaksi (Stimulus-response learning)
Tipe ini hampir serupa dengan tipe satu, namun pada tipe ini, timbulnya respons
juga karena adanya dorongan yang datang dari dalam serta adanya penguatan
sehingga seseorang mau melakukan sesuatu secara berulang-ulang.
3. Tipe belajar berangkai (Chaining Learning)
Pada tahap ini terjadi serangkaian hubungan stimulus-respons, maksudnya adalah
bahwa suatu respons pada gilirannya akan menjadi stimulus baru dan selanjutnya
akan menimbulkan respons baru.
4. Tipe belajar asosiasi verbal (Verbal association learning)
4
Tipe ini berhubungan dengan penggunaan bahasa, dimana hasil belajarnya yaitu
memberikan reaksi verbal pada stimulus/perangsang.
5. Tipe belajar membedakan (Discrimination learning)
Hasil dari tipe belajar ini adalah kemampuan untuk membeda-bedakan antar
objek-objek yang terdapat dalm lingkungan fisik.
6. Tipe belajar konsep (Concept Learning)
Belajar pada tipe ini terutama dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman atau
pengertian tentang suatu yang mendasar.
7. Tipe belajar kaidah (RuleLearning)
Tipe belajar ini menghasilkan suatu kaidah yang terdiri atas penggabungan
beberapa konsep.
8. Tipe belajar pemecahan masalah (Problem solving)
Tipe belajar ini menghasilkan suatu prinsip yang dapat digunakan untuk
memecahkan suatu permasalahan.
B. Sistematika “Lima Jenis Belajar”
Sistematika ini tidak jauh berbeda dengan sistematika delapan tipe belajar,
dimana isinya merupakan bentuk penyederhanaan dari sistematika delapan tipe belajar.
Uraian tentang sistematika lima jenis belajar ini memperhatikan pada hasil belajar yang
diperoleh siswa. Hasil belajar ini merupakan kemampuan internal yang telah menjadi
milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang tersebut melakukan sesuatu yang
dapat memberikan ptrestasi tertentu.
Sistematika ini mencakup semua hasil belajar yang dapat diperoleh, namun tidak
menunjukkan setiap hasil belajar atau kemampuan internal satu-persatu. Akan tetapi
memgelompokkan hasil-hasil belajar yang memiliki ciri-ciri sama dalam satu kategori
dan berbeda sifatnya dari kategori lain. Maka dapat dikatakan, bahwa sistematika Gagne
meliputi lima kategori hasil belajar. Kelima kategori hasil belajar tersebut adalah
informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, keterampilan
motorik, dan sikap.
1. Informasi verbal (Verbal information)
5
Merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat diungkapkan
dalam bentuk bahasa, lisan, dan tertulis. Pengetahuan tersebut diperoleh dari
sumber yang juga menggunakan bahasa, lisan maupun tertulis. Informasi verbal
meliputi ”cap verbal” dan ”data/fakta”. Cap verbal yaitu kata yang dimiliki
seseorang untuk menunjuk pada obyek-obyek yang dihadapi, misalnya ’kursi’.
Data/fakta adalah kenyataan yang diketahui, misalnya ’Ibukota negara Indonesia
adalah Jakarta’.
2. Kemahiran intelektual (Intellectual skill)
Yang
dimaksud
adalah
kemampuan
untuk
berhubungan
dengan
lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi, khususnya
konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf, angka, kata, dan gambar). Kategori
kemahiran intelektual terbagi lagi atas empat subkemampuan, yaitu:
a. Diskriminasi jamak, yaitu kemampuan seseorang dalam mendeskripsikan
benda yang dilihatnya.
b. Konsep, ialah satuan arti yang mewakili sejumlah obyek yang memiliki ciriciri sama. Konsep dibedakan atas konsep konkret dan konsep yang harus
didefinisikan. Konsep konkret adalah pengertian yang menunjuk pada
obyek-obyek dalam lingkungan fisik. Konsep yang didefinisiskan adalah
konsep yang mewakili realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada
realitas dalam lingkungan hidup fisik.
c. Kaidah, yaitu kemampuan seseorang untuk menggabungkan dua konsep atau
lebih sehingga dapat memahami pengertiannya.
d. Prinsip. Dalam prinsip telah terjadi kombinasi dari beberapa kaidah,
sehingga terbentuk suatu kaidah yang bertaraf lebih tinggi dan lebih
kompleks. Berdasarkan prinsip tersebut, seseorang mampu memecahkan
suatu permasalahan, dan kemudian menerapkan prinsip tersebut pada
permasalahan yang sejenis.
6
3. Pengaturan kegiatan kognitif (Cognitive strategy)
Merupakan suatu cara seseorang untuk menangani aktivitas belajar dan
berpikirnya sendiri, sehingga ia menggunakan cara yang sama apabila
menemukan kesulitan yang sama.
4. Keterampilan motorik (Motor skill)
Adalah kemampuan seseorang dalam melakukan suatu rangkaian gerakgerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerakgerik berbagai anggota badan secara terpadu.
5. Sikap (Attitude)
Merupakan kemampuan seseorang yang sangat berperan sekali dalam
mengambil tindakan, apakah baik atau buruk bagi dirinya sendiri.
C. Fase-Fase Belajar
Fase-fase belajar ini berlaku bagi semua tipe belajar. Menurut Gagne, ada 4 buah
fase dalam proses belajar, yaitu:
1. Fase penerimaan (apprehending phase)
Pada fase ini, rangsang diterima oleh seseorang yang belajar. Ini ada
beberapa langkah. Pertama timbulnya perhatian, kemudian penerimaan, dan
terakhir adalah pencatatan (dicatat dalam jiwa tentang apa yang sudah
diterimanya).
2. Fase penguasaan (Acquisition phase)
Pada tahap ini akan dapat dilihat apakah seseorang telah belajar atau
belum.
Orang
yang
telah
belajar
akan
dapat
dibuktikannya
dengan
memperlihatkan adanya perubahan pada kemampuan atau sikapnya.
3. Fase pengendapan (Storage phase)
Sesuatu yang telah dimiliki akan disimpan agar tidak cepat hilang
sehingga dapat digunakan bila diperlukan. Fase ini berhubungan dengan ingatan
dan kenangan.
4. Fase pengungkapan kembali (Retrieval phase)
Apa yang telah dipelajari, dimiliki, dan disimpan (dsalam ingatan) dengan
maksud untuk digunakan (memecahkan masalah) bila diperlukan. Jika kita akan
7
menggunakan apa yang disimpan, maka kita harus mengeluarkannya dari tempat
penyimpanan tersebut, dan inilah yang disebut dengan pengungkapan kembali.
Fase ini meliputi penyadaran akan apa yang telah dipelajari dan dimiliki, serta
mengungkapkannya dengan kata-kata (verbal) apa yang telah dimiliki tidak
berubah-ubah.
Menurut Gagne, fase pertama dan kedua merupakan stimulus, dimana terjadinya
proses belajar,sedangkan pada fase ketiga dan keempat merupakan hasil belajar.
D. Implikasi Teori Gagne dalam Pembelajaran
1. Mengontrol perhatian siswa.
2. Memberikan informasi kepada siswa mengenai hasil belajar yang diharapkan guru.
3. Merangsang dan mengingatkan kembali kemampuan-kemampuan siswa.
4. Penyajian stimuli yang tak bisa dipisah-pisahkan dari tugas belajar.
5. Memberikan bimbingan belajar.
6. Memberikan umpan balik.
7. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memeriksa hasil belajar yang telah
dicapainya.
8. Memberikan kesempatan untuk berlangsungnya transfer of learning.
9. Memberikan kesempatan untuk melakukahn praktek dan penggunaan kemampuan
yang baru diberikan.
E. Aplikasi Teori Gagne dalam Pembelajaran
Karakteristik materi matematika yang berjenjang (hirarkis) memerlukan cara
belajar yang berjenjang pula. Untuk memahami suatu konsep dan/atau rumus
matematika yang lebih tinggi, diperlukan pemahaman yang memadai terhadap konsep
dan/atau rumus yang ada di bawahnya.
Menurut asumsi Gagne, pembelajaran di kelas mencakup sifat dari pembelajaran
dan proses yang disebut sebagai desain pembelajaran. Desain pembelajaran yang
dimaksud adalah untuk menangani semua kejadian yang mungkin mempengaruhi belajar
individual. Prinsip Gagne untuk desain dan pengembangan pembelajaran adalah bagian
8
dari upaya yang lebih besar yang dikenal sebagai desain sistem. Lima asumsi yang
mendukung rekomendasi Gagne untuk desain pembelajaran yakni sebagai berikut :
Asumsi
1.
Pembelajaran
untuk
Alasan
harus
menfasilitasi
dirancang
belajar
1.
siswa
untuk pembelajaran, belajar terjadi di
individual.
2.
Meskipun siswa sering dikelompokkan
dalam individual.
Baik itu tahapan jangka panjang
2.
Guru atau perancang pembelajaran,
maupun menengah harus dimasukkan
merencanakan pelajaran haria, namun
dalam desain pembelajaran.
pelajaran itu harus berada di dalam
segmen unit dan pelajaran yang lebih luas
danharus serasi
3.
Perencanaan pembelajaran tidak
boleh
sembarangan
memberikan
3.
atau
sekadar
melahirkan orang dewasa yang tidak
lingkungan
yang
kompeten. Karena itu, pembelajaran harus
mengasuh.
4.
Perencanaan yang sembarangan dapat
dikembangkan sesitematis mungkin.
Pembelajaran
harus
didesain
4.
menggunakan pendekatan sisem
Pendakatan sistem adalah pemilihan
komponen
yang
terorganisasi
daan
sekuensial yang : (a) menggunakan data,
informasi dan prinsip teoretis sebagai
masukan untuk setiap tahap perencanaan;
(b) tes dan cek silang hasil dari tahap
perkembangan
;
dan
(c)
membuat
perubahan jika diperlukan.
5.
Desain
pembelajaran
harus
didasarkan pada cara manusia belajar
5.
Data dari temuan riset dan uji coba
pembelajarandapat
memberi
informasi
hal-hal yang berhasil dikerjakan.
9
Robert Gagne memberi kerangka pada analisis kondisi belajar yang memengaruhi
belajar manusia dari perspektif pengidentifikasian faktor-faktor yang dapat memberi
perbedaan dalam pembelajaran. Akibatnya, peralihan dari prinsip belajar secara teoretis
ke dalam prinsip pembelajaran tidak membutuhkan penerjemahan. Menurut asumsi
Gagne, pembelajaran di kelas mencakup sifat dari pembelajaran dan proses yang disebut
sebagai desain pembelajaran. Desain pembelajaran yang dimaksud adalah untuk
menangani semua kejadian yang mungkin mempengaruhi belajar individual. Prinsip
Gagne untuk desain dan pengembangan pembelajaran adalah bagian dari upaya yang
lebih besar yang dikenal sebagai desain sistem. Lima asumsi yang mendukung
rekomendasi Gag ne untuk desain pembelajaran yakni sebagai berikut :
Asumsi
Alasan
2. Pembelajaran harus dirancang
3.
2. Meskipun siswa sering dikelompokkan
untuk menfasilitasi belajar siswa
untuk pembelajaran, belajar terjadi di
individual.
dalam individual.
Baik itu tahapan jangka panjang
3. Guru atau perancang pembelajaran,
maupun menengah harus
merencanakan pelajaran haria, namun
dimasukkan dalam desain
pelajaran itu harus berada di dalam
pembelajaran.
segmen unit dan pelajaran yang lebih
luas danharus serasi
4. Perencanaan pembelajaran tidak
4. Perencanaan yang sembarangan dapat
boleh sembarangan atau sekadar
melahirkan orang dewasa yang tidak
memberikan lingkungan yang
kompeten. Karena itu, pembelajaran
mengasuh.
harus dikembangkan sesitematis
mungkin.
5. Pembelajaran harus didesain
menggunakan pendekatan sisem
5. Pendakatan sistem adalah pemilihan
komponen yang terorganisasi daan
sekuensial yang : (a) menggunakan
data, informasi dan prinsip teoretis
sebagai masukan untuk setiap tahap
perencanaan; (b) tes dan cek silang hasil
10
dari tahap perkembangan ; dan (c)
membuat perubahan jika diperlukan.
6. Desain pembelajaran harus
6. Data dari temuan riset dan uji coba
didasarkan pada cara manusia
pembelajarandapat memberi informasi
belajar
hal-hal yang berhasil dikerjakan.
Dalam buku Condition of Learning, Gagne (1997) mengemukakan sembilan prinsip
yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikut:
1. Menarik perhatian (gaining attention) : hal yang menimbulkan minat siswa dengan
mengemukakan sesuatu yang baru, aneh, kontradiksi, atau kompleks.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learner of the objectives) :
memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti
pelajaran.
3. Mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari (stimulating recall or prior learning)
: merangsang ingatan tentang pengetahuan yang telah dipelajari yang menjadi prasyarat
untuk mempelajari materi yang baru.
4. Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus) : menyampaikan materimateri pembelajaran yang telah direncanakan.
5. Memberikan bimbingan belajar (providing learner guidance) : memberikan pertanyaanpertanyaan yang membimbing proses/alur berpikir siswa agar memiliki pemahaman
yang lebih baik.
6. Memperoleh kinerja/penampilan siswa (eliciting performance) ; siswa diminta untuk
menunjukkan apa yang telah dipelajari atau penguasaannya terhadap materi.
7. Memberikan balikan (providing feedback) : memberitahu seberapa jauh ketepatan
performance siswa.
8. Menilai hasil belajar (assessing performance) :memberiytahukan tes/tugas untuk
mengetahui seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran.
9. Memperkuat retensi dan transfer belajar (enhancing retention and transfer):
merangsang kamampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan
rangkuman, mengadakan review atau mempraktekkan apa yang telah dipelajari.
11
Contoh Kelas
Keterampilan yang dipelajari : siswa dapat mengidentifikasi pernyataan yang merupakan
gagasan pokok dalam bahan bacaan pendek
(untuk siswa kelas empat dan lima)
Kegitan Pembelajaran
1. Menarik Perhatian
Medium Pembelajaran
Komunikasi oleh guru
Aktivitas di Kelas
Guru meminta siswa
menyebutkan acara TV
atau cerita yang mereka
2. Memberikan informasi
Komunikasi oleh guru
gemari.
Guru bertanya pada siswa
tujuan pembelajaran
apakah mereka tau cara
kepada siswa
menceritakan cerita
tersebut kepada orang lain.
Guru menjelaskan bahwa
mereka akan menemukan
gagasan pokok cerita
sehingga mereka dapat
menceritakan cerita
3. Menstimulasi ingatan atas
Komunikasi oleh guru
hal-hal yang telah
dipelajari
4. Menyajikan stimulus
secara jelas
tersebut kepada orang lain.
Siswa diminta untuk
mengingat tentang isi
Transparansi dan
cerita.
Guru menjelaskan gagasan
komunikasi oleh guru
utama suatu cerita dengan
mengambil sebuah contoh
cerita. Dan menjalaskan
mengapa hal tersebut
5. Memberi bimbingan
Diskusi kelompok
merupakan gagasan utama.
Guru menyajikan
12
belajar
pertanyaan pada siswa
untuk berdiskusi.
Permainan akademik
Sesuaikan dengan media
bila ada gunakan media
dengan permainan kuis
misalnya dengan
dibacakan sebuah cerita
singkat dan siswa dituntut
untuk mencari ide pokok
6. Memunculkan kinerja
dari cerita tersebut.
Anak diberikan pilihan
Bahan Cetak
yang mengandung gagasan
pokok untuk dipilih.
Contoh : Film timun mas
Pilihan gagasan pokok :
a.
Timun mas membuat
raksasa mati
b. Timun mas selalu hidup
bahagia.
c.
Timun mas dengan
kegigihannya dapat
mengalahkan raksasa jahat
7. Memberi tanggapan atau
Diskusi kelompok dan
yang ingin memakannya.
Kelas membahas jawaban
umpan balik
8. Peforma / Respon
komunikasi guru
Materi cetak
Anak anak diberi beberapa
bacaan pendek yang
mengandung gagasan
pokok dan mereka
merumuskan kalimat yang
menyatakan keseluruhan
cerita.
13
9. Memberikan penguatan
Anak diberikan penguatan
saat mereka berani untuk
mngutarakan apa yang
mereka pikirkan dan juga
pada saat mereka dapat
menjawab pertanyaan
maupun masalah yang
mereka temui dalam
pembelajaran.
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Prinsip belajar Gagne berbeda dengan prinsip-prinsip dari teoritisi sebelumnya yang
menemukan prinsip belajar melalui studi belajar laboratorium. Gagne lebih memusatkan
perhatiannya
pada kompleksitas
belajar manusia yang memiliki keunikan yang
membedakannya dengan spesies yang lain. Belajar menurut Gagne adalah seperangkat proses
yang bersifat internal bagi setiap individu sebagai hasil dari transformasi rangsangan yang
berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan. Bertolak dari
define belajar tersebut, Gagne mengungkapkan bahwa dalam belajar terdapat komponen
kondisi belajar internal dan eksternal yang mengalami interaksi akan menghasilkan suatu
kapabilitas (kemampuan) sebagai hasil belajar. Ada lima kriteria hasil belajar yaitu informasi
verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.
Menurut asumsi Gagne, pembelajaran di kelas mencakup sifat dari pembelajaran dan
proses yang disebut sebagai desain pembelajaran. Desain pembelajaran yang dimaksud
adalah untuk menangani semua kejadian yang mungkin mempengaruhi belajar individual.
Dalam buku Condition of Learning, Gagne (1997) mengemukakan sembilan prinsip yang
dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, yaitu: Menarik perhatian (gaining
attention), menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learner of the objectives),
mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari (stimulating recall or prior learning),
menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus), memberikan bimbingan belajar
(providing learner guidance) : memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing
proses/alur berpikir siswa agar memiliki pemahaman yang lebih baik, memperoleh
kinerja/penampilan siswa (eliciting performance), memberikan balikan (providing feedback),
menilai hasil belajar (assessing performance) dan Memperkuat retensi dan transfer belajar.
Aplikasi pembelajaran Gagne bertitik tumpu pada variasi tau ragam belajar yang
ditemukannya. Dalam aplikasi pmbelajarannya Gagne menguraikan beberapa hal, (a) isu
kelas, dimana isu kelas ini merukapan sebuah persiapan bagi siswa untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran yang terdiri dari kesiapan mental dan juga pemberian motivasi dalam belajar;
15
(b) mengembangkan strategi kelas, pengembangan strategi kelas ini mengulas tentang model
perancangan system dan langkah-langkah dalam merangcang pembelajaran yang tentunya
merupakan suatu hal yang harus dikuasai oleh seorang pendidik; (c) contoh kelas, contoh
kelas merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa terbagi dalam Sembilan
peristiwa pembelajaran yang ditemukan oleh Gagne; (d) ulasan teori, Pavlof, Skinner, dan
Gestalt mengembangkan teorinya dalam laboratorium, namun Gagne menemukan ragam
belajar manusia yang kemudian di aplikasikannya dalam teori pembelajaran.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui tentang kondisi
belajar Robert Gagne yang diulas secara luas melalui teori, prinsip, dan aplikasinya. Dalam
menulis makalah ini, penulis mengharapkan adanya suatu saran dan kritik agar nantinya
makalah ini dapat direvisi dan disempurnakan lagi. Semoga makalah ini dapat menjadi
sebuah refrensi untuk memecahkan masalah-masalah yang ada yang khususnya berkaitan
dengan kondisi belajar Robert Gagne.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://dedinoviyanto.wordpress.com/Teori-Belajar-Robert-gagne.net (di akses Rabu,12
November 2014)
http://septianari.blogdetik.com/ (di akses Rabu,12 November 2014)
www.belajar-matematika.com (di akses Rabu,12 November 2014)
http://articlesgenius.wordpress.com/2013/03/16/aplikasi-dari-pembelajaran-robert-gagne/
www.scribd.com (di akses Rabu,12 November 2014)
17