Annual Report 2008 Bank Mega Syariah

  vision, mission and values visi, misi dan nilai-nilai Vision I visi Pride of the Nation’s Sharia Bank.

  Bank Syariah Kebanggaan Bangsa.

  Mission I misi T o provide the best sharia financial service to people from all walks of life, through an excellent organizational performance in order to give the stakeholders more added value to attain the national wealth.

  Memberikan layanan jasa keuangan syariah

  

table of content daftar isi curriculum vitae of board of commissioners

  riwayat hidup dewan komisaris

  sambutan komisaris utama

  pengembangan bisnis

  business development

  sumber daya manusia

  human resources

  operasional dan teknologi informasi

  

operation and information technology

  manajemen risiko

  risk management

  tata kelola perusahaan

  good corporate governance

  sambutan direktur utama

  message from president director

  sambutan dewan pengawas syariah

  

message from sharia supervisory board

  

message from president commissioner

  curriculum vitae of sharia supervisory board

  struktur organisasi PT. Bank Syariah Mega Indonesia

  riwayat hidup dewan pengawas syariah

  

curriculum vitae of board of directors

  riwayat hidup dewan direksi

  executive of authority

  pejabat eksekutif

  organizational structure

  composition of shareholders

  kaleidoskop 2008

  komposisi pemegang saham

  64 // 68 // 70 // 72 // 76 // 78 // 80 // financial report

  laporan keuangan

  

a brief of bank syariah mega indonesia

  sejarah perjalanan bank syariah mega indonesia

  kaleidoscope 2008

  04 // 16 // 18 // 20 // 24 // 26 // 34 // 46 // 54 // 58 //

  financial highlight laporan keuangan

  1.186

  The amount of business volume (after deducted by PPAP) was Rp. 3.096.204 million. It increased 20.86% or amounting to Rp. 534.397 million from Rp. 2.561.807 million in the previous year.

  December 2007 Desember 2007

  December 2008 Desember 2008

  12.889

  Items of Productive Assets ( in million rupiah) Pos Aktiva Produktif ( dalam juta rupiah) Demand Deposit in Other Banks Giro pada Bank Lain Investment in Other Banks Penempatan pada Bank Lain Commercial Paper and Other Claim Surat Berharga dan Tagihan Lain

  The amount of productive assets is as much as Rp. 2.789.371million. Compared to that of the previous year which was Rp. 2.388.074 million, it increased 16,80% or amounting to Rp 401.297 million. The particular of productive assets are as follow:

  b. Productive Assets

  a. Business Volume

  Kinerja Usaha Tahun 2008

  Business Performance of 2008

  Adapun rincian pos-pos aktiva produktif adalah sebagai berikut :

  Jumlah aktiva produktif sebesar Rp. 2.789.371 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 2.388.074 juta mengalami kenaikan 16,80% atau sebesar Rp 401.297 juta.

  b. Aktiva Produktif

  Jumlah volume usaha (setelah dikurangi PPAP) sebesar Rp.3.096.204 juta mengalami kenaikan 20.86 % atau sebesar Rp. 534.397 juta dari Rp. 2.561.807 juta pada tahun sebelumnya.

  a. Volume Usaha

  • 682.000
  • 544.000
financial highlight

  Demand Deposit in Other Banks Giro pada Bank Lain The amount of demand deposit Jumlah giro pada bank lain sebesar Rp. 12.889 in other banks was Rp. 12.889 million. juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 1.186 juta Compared to the previous year, which mengalami kenaikan 986,79% atau was Rp. 1.186 million, it increased 986,79% sebesar Rp. 11.703 juta. or as much as Rp. 11.703 million.

  Surat Berharga dan Tagihan Lain Commercial Paper and Other Claim Surat berharga (inc.SBIS) sebesar Rp. 682.000 juta, Commercial Paper in the form of SWBI was dibanding periode yang sama tahun lalu as much as Rp. 682.000 million. Compared to sebesar Rp. 544.000 juta mengalami the same period in the previous year, which was kenaikan yang cukup signifikan sebesar Rp. 544.000 million, the increase is quite Rp. 138.000 juta atau 25,37%. significant which is amounting to Rp. 138.000 million or 25,37%.. Pembiayaan yang Diberikan

  Jumlah pembiayaan yang diberikan sebesar Financing Granted Rp. 2.094.482 juta, dibanding tahun lalu The amount of financing granted was as sebesar Rp. 1.842.888 juta mengalami much as Rp. 2.094.482 million. Compared to kenaikan sebesar Rp. 251.593 juta atau 13,65%. that of the previous year which was Rp. 1.842.888 million, it increased Rp. 251.593 million or as much as 13,65%.

  c. Quality of Productive Assets Kualitas Aktiva Produktif

  The composition of productive assets based on the collectibility is as follows: Komposisi Aktiva Produktif berdasarkan kolektibilitasnya adalah sebagai berikut:

  in million rupiah) Collectibility (

  December 2008 % December 2007 % dalam juta rupiah)

  Kolektibilitas ( Desember 2008 Desember 2007

  

Current 2.684.302 96.23% 2.288.850 95.85% d. Classified Productive Assets

  d. Aktiva Produktif Diklasifikasikan

  The amount of Productive Assets classified Jumlah aktiva produktif yang diklasifikasikan

  st

  per December 31 , 2008 was Rp. 39.420 million. posisi 31 Desember 2008 sebesar Rp. 39.420 Compared to the previous year, which was juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 31.431 juta Rp. 31.431 million, it increased 25,42% or mengalami kenaikan sebesar 25,42% atau sebesar Rp. 7.989 million. Rp. 7.989 juta.

  The details of the classified productive assets Adapun rincian aktiva produktif diklasifikasikan are as follows: sebagai berikut :

  December 2008 December 2007 Desember 2008 Desember 2007

  Collectibility ( in million rupiah) Baki % APD Baki % APD +/- %

  Kolektibilitas ( dalam juta rupiah) Debt Debt

  

Under Special Attention 73.741 25% 18.435 80.576 25% 20.144 (1.709) -8.48%

Dalam Perhatian Khusus Deliquent

  13.949 50% 6.975 13.772 50% 6.886 89 1.29% Kurang Lancar Doubtful

  13.475 75% 10.106 1.899 75% 1.424 8.682 609.58% Diragukan Non Performing

  3.904 100% 3.904 2.977 100% 2.977 927 31.14% Macet Total 105.069 39.420 99.224 31.431 7.989 25.42% Jumlah

e. The Elimination of Productive Assets

  e. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Redemption (PPAP) Jumlah PPAP yang telah dibentuk posisi financial highlight The Details of PAPP per 31 December 2008 ( in million rupiah) Rincian PAPP per 31 Desember 2008 ( dalam juta rupiah) Current

  23.573 Lancar Under Special Attention

  2.903 Dalam Perhatian Khusus Deliquent

  1.771 Kurang Lancar Doubtful

  2.903 Diragukan Non Performing Macet

  3.409 Total 34.559

  Jumlah

  f. Position of Non Performing Finance

  f. Posisi Non Performing Finance

  The position of Non Performing Loan (NPL) at the Posisi Non Performing Loan (NPL) pada akhir end of December 2008 was .1,50%,. Compared Desember 2008 sebesar 1,50%, dibanding to the previous year, which was 1,01%, the quality tahun lalu 1,01% mengalami penurunan kualitas increased as much as 0,49 basic point, showing sebesar 0,49 basis point, namun demikian that the financing management is still very good. pengelolaan pembiayaan bermasalah masih tergolong sangat baik.

  g. Third Party Fund

  The amount of third party fund was

  g. Dana Pihak Ketiga

  Rp.2.646.451 million. Compared to that of the Jumlah dana pihak ketiga sebesar Rp.2.646.451 previous year, which was Rp. 2.169.454 million, juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 2.169.454 it increased 21,99% or as much as juta meningkat 21,99% atau sebesar

  Details of the third party fund are as follows: Demand deposits reached Rp. 130.355 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 111.767 million, it increased 16,63% or as much as Rp. 18.587 million.

  Savings reached Rp. 531.276 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 420.814 million, it increased 26,25% or much as Rp. 110.463 million.

  Posisi CAR per 31 Desember 2008 adalah 13,47%, dibanding tahun lalu sebesar 12,91% mengalami peningkatan signifikan sebesar 0,57 basis poin.

  i. CAR

  Jumlah ekuitas per 31 Desember 2008 sebesar Rp. 258.935 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 242.615 juta mengalami kenaikan 6,37% atau sebesar Rp. 16.320 juta. Peningkatan ekuitas secara organik melalui pemupukan laba tahun berjalan.

  h. Ekuitas

  Deposito berjangka sebesar Rp. 1.984.820 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 1.636.873 juta naik 21,26% atau sebesar Rp. 347.947 juta.

  Tabungan sebesar Rp. 531.276 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 420.814 juta naik 26,25% atau sebesar Rp. 110.463 juta.

  Rincian dana pihak ketiga adalah sebagai berikut: Giro sebesar Rp. 130.355 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 111.767 juta mengalami kenaikan 16,63% atau sebesar Rp. 18.587 juta.

  , 2008 was 13,47%, compared to that of the previous year, which was 12,91% it significantly increased as much as 0,57 basic point.

  st

  The amount of CAR per December 31

  , 2008 was Rp. 258.935 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 242.615 million, it increased 6,37% or as much as Rp. 16.320 million. The organic increase of equity resulted from the profit gain in current year.

  st

  The amount of equity per December 31

  Time deposits reached Rp. 1.984.820 million. Compared to that of last year, which was Rp. 1.636.873 million, it increased 21,26% or as much as Rp. 347.947 million.

h. Equity

i. CAR

  Recapitulation of Profit/Loss

  a. Income Main Operating Income (Nett)

  The amount of income gained from sharia activites during 2008 was Rp. 331.258 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 384.751 million, it decreased 13,90% or as much as Rp. 53.493 million.

  Other Operating Income The amount of other operating income was Rp. 36.052 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 7.974 million, it increased 352,13% or as much as Rp. 28.078 million.

  b. Operating Liabilities Liability for Wadiah Bonus

  The amount of liability for wadiah bonus during 2008 was Rp. 65.100 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 34.627 million. It increased 15,18% or as much as Rp. 5.256 million.

  Liability for Loss Elimination of Productive Assets, Commitment and Contingency In 2008, the recorded liability for the cost of the Elimination of Productive Assets Redemption (PPAP) was Rp. 24.934 million, while in the previous year the liability for the cost of PPAP was Rp. 16.204 million. It increased 18,36% or

  Penghitungan Laba/Rugi

  a. Pendapatan Pendapatan Operasi Utama (Bersih) Jumlah pendapatan dari kegiatan syariah selama tahun 2008 sebesar Rp. 331.258 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 384.751 juta mengalami penurunan sebesar 13,90% atau Rp. 53.493 juta.

  Pendapatan Operasional Lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya sebesar Rp. 36.052 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 7.974 juta mengalami peningkatan 352,13% atau sebesar Rp. 28.078 juta.

  b. Beban Operasional Lainnya Beban Bonus Wadiah jumlah beban bonus wadiah pada tahun 2008 adalah sebesar Rp. 65.100 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 34.627 juta meningkat 15,18% atau sebesar Rp. 5.256 juta.

  Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Komitmen dan Kontinjensi Pada tahun 2008 telah dibukukan beban biaya Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) sebesar Rp. 24.934 juta, sedangkan pada tahun lalu beban biaya PPAP adalah sebesar Rp. 16.204 juta mengalami kenaikan 18,36% atau sebesar Rp. 3.867 juta.

  financial highlight

  Liabilities for Salary and Fringe Benefit Beban Gaji dan Tunjangan were Rp. 87.197 million. Compared to sebesar Rp. 87.197 juta, dibanding tahun that of the previous year, which was lalu sebesar Rp. 23.902 juta mengalami

  

Rp. 23.902 million, it increased 264,82% kenaikan 264,82% atau sebesar

or as much as Rp. 63.295 million. Rp. 63.295 juta.

  

General and Administrative Liabilities Beban Umum dan Administrasi

were Rp. 31.745 million. Compared to Beban umum dan administrasi sebesar that of the previous year, which was Rp. 31.745 juta, dibanding tahun lalu

  Rp. 27.089 million, it increased 17,19% sebesar Rp. 27.089 juta mengalami

or as much as Rp. 4.656 million. kenaikan 17,19% atau sebesar

Rp. 4.656 juta.

  Other Liabilities were Rp. 18.020 million. Compared to Beban Lainnya that of the previous year, which was sebesar Rp. 18.020 juta, dibanding tahun

  Rp. 9.458 million, it decreased 90,52% lalu sebesar Rp. 9.458 juta mengalami or as much as Rp. 8.561 million. kenaikan 90,52% atau sebesar

  Rp. 8.561 juta

  c. Business Profit (and Loss) The nett profit of the business during 2007 c. Laba (Rugi) Usaha

reached 16.320 million. Compared to that of Hasil usaha selama tahun 2008 mencatat laba

last year which was Rp. 87. 024 million, it bersih Rp. 16.320 juta, dibanding tahun lalu

decreased 81.25% or amounting sebesar Rp. 87. 024 juta mengalami penurunan

to Rp. 70.703 million. 81.25% atau sebesar Rp. 70.703 juta.

  Lain-Lain

  a. Teknologi Sistem Informasi

  Operasionalisasi menggunakan sistem SYLVERLAKE, untuk menjalankan kegiatan usaha perbankan dengan prinsip syariah secara terintegrasi sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat dan keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik.

  b. Jenis Produk & Jasa

  Bank Mega Syariah merancang berbagai produk dan jasa yang unggul dan inovatif guna memenuhi kebutuhan finansial masyarakat yang beragam.

  1. Produk Simpanan

  • Tabungan Utama iB Mega Syariah is a wadiah saving account that enables investment under Sharia Principles and at the same time facility to manage funds just like saving account.
  • Tabungan Pendidikan Plus iB Mega Syariah is a saving plan for education funds under Sharia principle complete with insurance coverage.
  • Tabungan Umrah Plus iB Mega Syariah is a saving plan under Sharia principle to facilitate customers in their preparation for umrah travel.
  • Giro Utama iB Mega Syariah is a wadiah current account allowing customers to manage the funds conveniently according to their needs.
  • Deposito Plus iB Mega Syariah is a mudharabah time deposit account providing competitive profit sharing nisbah and can be used as collateral for customer’s financing purposes.
  • Fleksi iB Mega Syariah is a flexible saving account under Sharia Principle in wadiah concept that may be beneficial for investment in a more freely term.
  • Tabungan Utama iB Mega Syariah adalah simpanan wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus memperoleh kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan
  • Tabungan Pedidikan Plus iB Mega Syariah merupakan simpanan perencanaan dana pendidikan sesuai syariah yang dilengkapi dengan perlindungan asuransi
  • Tabungan Haji Plus iB Mega Syariah adalah simpanan terencana sesuai syariah yang memudahkan nasabah dalam mempersiapkan biaya perjalanan haji.
  • Giro Utama iB Mega Syariah merupakan rekening koran wadiah yang memudahkan nasabah mengelola dana dengan nyaman sesuai kebutuhan.
  • Deposito Plus iB Mega Syariah merupakan simpanan berjangka mudharabah yang memberikan nisbah bagi hasil yang kompetitif serta dapat dijadikan jaminan bagi kebutuhan pembiayaan nasabah.
  • Fleksi iB Mega Syariah adalah simpanan fleksibel sesuai syariah dengan konsep wadiah yang dapat di manfaatkan untuk berinvestasi dalam jangka waktu yang lebih leluasa
  • >Mega Mitra Syariah (M2S) is developed to include the business segment of small and medium communities focusing in trading sector. With its motto “simple and blessed”, M2S was launched in early July 2008 in Palembang and keeps developing in other cities in Indonesia, making a total of 210 unit at the end of 2008.
  • UKM Syariah is focused on financing the requirements of businessmen with Rp 2 billion assets.
  • Gadai Mega Syariah is the product of service that may respond to urgent financial needs by pawning the valuables such as gold and diamond. The product is managed under Sharia principle without<
  • Mega Mitra Syariah (M2S) dikembangkan untuk merangkul segmen usaha masyarakat kecil dan menengah dengan fokus pembiayaan di sektor perdagangan. Dengan motto “mudah dan berkah”, M2S mulai hadir pada awal Juli 2008 di kota Palembang dan terus dikembangkan di berbagai kota lainnya di Indonesia, hingga berjumlah 210 unit pada akhir 2008.
  • UKM Syariah merupakan pembiayaan yang difokuskan untuk membiayai kebutuhan pengusaha dengan aset
The ownership of Directors, Commissioners in Group (PARA Group) is nihil, while the composition of share ownership in Group can be seen in details in the following table:

  2. Produk Pembiayaan

  financial highlight Others

  a. Information System Technology

  The operational process applies SILVERLAKE system for integrated banking business activities under Sharia Principle, with the purpose that any information re sulted is more accurate and decision to be taken is more enhanced.

  b. Products &amp; Services

  Bank Mega Syariah designs various excellent and innovative products and services in order to meet various financial needs of the public.

  1. Saving Products

  2. Financing Products

  e. Ownership of Directors, Commissioners, Shareholders in Group

  PT. Para Rekan Investama

Deddy

  1 Head Office, 18 Branch Offices, 177 Sub-branch Offices and 6 Cash Outlets. The network spreads in various cities in Java, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi islands with the purpose of reaching customers in all of the corners of Indonesia.

  By the end of 2008 the network of Bank Mega Syariah totals to 202 offices in the following details:

  d. Office Network

  The business development achieved in 2008 indicates that on financing side the main market target of Bank Syariah Mega Indonesia is the retail sector, especially in distribution of financing motor vehicle ownership and micro businesses. On fund mobilization side, the market is targeted in some big cities where Bank Syariah Mega Indonesia has office network. Corporate segment is focused in Jakarta, while retail/ individual segment is focused outside Jakarta such as Bandung, Semarang and Surabaya.

  c. Market Target

  Purnomo

  Putra Ismail Ani Murdiati Haryanto Budi

  

Kusdedi

Beny Witjaksono Gandhi G.

  93.55% - - - - 52.22% - - - - 99.99% - - - -

  

c. Target Pasar

  Percentage of Share Ownership Jumlah Kepemilikan Saham PT. Para Multifinance PT. Bank Mega, Tbk. PT. Mega Capital PT. Mega Corpora PT. Para Bandung Propertindo PT. Televisi Transformasi Indonesia PT. Asuransi Jiwa Mega Life PT. Asuransi Umum Mega PT. Mega Central Finance

  Ari Prabowo Mar’ie Muhammad

  Names of companies in the group Nama Perusahaan dalam grup PT. Mega Corpora

  Kepemilikan Direksi, Komisaris dalam Grup (Para Grup) adalah nihil, sedangkan komposisi kepemilikan pemegang saham dalam Grup dapat dilihat selengkapnya pada tabel berikut ini :

  e. Kepemilikan Direksi, Komisaris, Pemegang saham dalam Grup

  Hingga akhir tahun 2008, jaringan Bank Mega Syariah berjumlah 202 kantor dengan perincian :1 Kantor Pusat, 18 Kantor Cabang, 177 Kantor Cabang Pembantu, dan 6 Kantor Kas. Jaringan ini tersebar di berbagai kota di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi guna menjangkau nasabah di seluruh pelosok Indonesia.

  

d. Jaringan Kantor

  Pengembangan usaha yang dicapai di tahun 2008 menunjukkan bahwa di sisi pembiayaan target pasar utama Bank Syariah Mega Indonesia adalah di sektor retail khususnya dalam bentuk penyaluran pembiayaan pemilikan kendaraan bermotor dan usaha mikro. Di sisi kegiatan penghimpunan dana, target pasar di beberapa kota besar dimana terdapat jaringan kantor Bank Syariah Mega Indonesia. Pada segmen korporat difokuskan di kota Jakarta,sedangkan pada segmen retail/perorangan fokus di luar Jakarta seperti Bandung, Semarang dan Surabaya.

  • 0.01% - - -
  • 0.01% - - -
  • 0.01% - - - 50.00% - - - - 99.99% 0.01% - - - 35.00% - - - -

  Transparansi Grup

  Transaksi dengan Pihak Terkait Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada posisi 31 Desember 2008 terdiri dari giro pada bank lain, pembiayaan yang diberikan, tabungan, dan deposito berjangka.

  Rincian transaksi dengan pihak terkait per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

  Group Transparency

  Transactions with Relevant Parties Transactions with closely related parties per December 31

  st

  , 2008 including demand deposits in other banks, granted financing, savings, and time deposits. Details of transactions with relevant parties per December 31

  st

  , 2008 are as follows:

  Trancsaction Type ( in million rupiah) Jenis Transaksi ( dalam juta rupiah) Demand Deposit in Other Banks Giro pada Bank Lain Purchased Shares Promised to Be Resold Efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali Granted Financing Pembiayaan yang Diberikan Demand Deposit Giro Saving Tabungan Time Deposit Deposito Berjangka

  Total Total

  9.463 1000 1.908 6.183 2.848 1.912 Other Information Informasi Lain

  Important events and transactions after Peristiwa maupun transaksi penting setelah tanggal

  st

  December 31 , 2008 are as follows:

  31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Based on the Bank’s 3 month financial report Berdasarkan laporan keuangan Bank untuk

  st

  ending on March 31 , 2009 before audit, tiga bulan yang berakhir pada tanggal below is the financial information:

  31 Maret 2009 yang tidak diaudit, disajikan informasi keuangan sebagai berikut:

  in million rupiah) Details of Financial Report (

  Total dalam juta rupiah)

  Pos Laporan Keuangan ( Total

  Total Assets Jumlah Aktiva 3.321.471 Total Liabilities Jumlah Kewajiban 3.058.252 Total Equity Jumlah Ekuitas 263.219 Sharia Activity Income Pendapatan dari Kegiatan Syariah 159.703 Sharia Activity Expense Beban dari Kegiatan Syariah 154.521 Operating Income Laba Operasional 5.182 Profit before Tax Laba Sebelum Pajak 5.212

  Initiating from a business owned by Tugu Group (subsidiary of Pertamina) known as PT. Bank Umum Tugu, established in 1990 and domiciled in Jakarta, then in 2001 PT. Bank Tugu was taken over by CT Corpora (PT. Mega Corpora and PT. Para Rekan Investama) to be developed as Sharia Bank.

  In 2004 PT. Bank Umum Tugu changed to PT. Bank Syariah Mega Indonesia and to be precise on 25 August 2004 PT. Bank Syariah Mega Indonesia officially operates as sharia bank.

  In order to enhance the image and to have the same character as the other subsidiaries under Berawal dari sebuah usaha milik Kelompok Tugu (anak Perusahaan Pertamina) yang bernama PT. Bank Umum Tugu yang didirikan pada tahun 1990 berkedudukan di Jakarta, selanjutnya pada tahun 2001 PT. Bank Umum Tugu diambil alih oleh CT Corpora (PT. Mega Corpora dan PT. Para Rekan Investama) untuk dikembangkan menjadi Bank Syariah.

  Pada tahun 2004 PT. Bank Umum Tugu berubah nama menjadi PT. Bank Syariah Mega Indonesia dan tepatnya pada tanggal 25 Agustus 2004 PT. Bank Syariah Mega Indonesia resmi beroperasi syariah.

  a brief of bank syariah mega indonesia sejarah perjalanan bank mega syariah Bank Mega Syariah yang bersemboyan “Untuk Kita Semua” tumbuh dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah termuda dan ternama yang mampu disejajarkan dengan Bank Umum Syariah terkemuka di Indonesia dan telah mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi.

  Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, Bank Mega Syariah berpegang pada nilai-nilai visioner, amanah, profesional, konsisten, interpreneurship, teamwork, berbagi dan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini.

  PT. Bank Syariah Mega Indonesia with the slogan “For All of Us” grows rapidly and expediently, and becomes the youngest and recognized sharia financial institution, favorably comparable with leading Sharia Commercial Banks in Indonesia and has been awarded various appreciations and performances.

  PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang memiliki semboyan “untuk kita semua” tumbuh pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah ternama yang berhasil memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi.

  Bank Mega Syariah with the slogan “For All of Us” grows rapidly and expediently, and becomes the youngest and recognized sharia financial institution, favorably comparable with leading Sharia Commercial Banks in Indonesia and has been awarded various appreciations and performances.

  In the effort exerted to realize the performance to be in harmony with its name, Bank Mega Syariah holds to the values of visionary, amanah, professional, consistence, entrepreneurship, teamwork, sharing and in observance of prudential principles with strong capital structure as well as the newest banking products and facilities.

  kaleidoscope 2008 kaleidoskop 2008

  17 June 2008

  17 July 2008

  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2007 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa The 2007 Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary Meeting of Shareholders

  30 June 2008

  Pembukaan Gallery Bekasi Innauguration of the First Gallery in Bekasi

  19 June 2008

  Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Telkom Signing of Cooperation Agreement with PT. Telkom Tbk.

  Karim Business Award and Cup Karim Business Award and Cup

  23 January 2008

  January May June July 7-10 may 2008

  Peserta “ Ayo Ke Bank “ Program Edukasi Perbankan Participation in “ Ayo Ke Bank “ Banking Education Program

  28 January 2008

  Peserta FES dan Fun Walk Festival 2008 Participation in the 2008 Sharia Economic Festival and Fun Walk Festival

  25 January 2008

  Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Perumnas Signing of Cooperation Agreement with Perumnas

  Pelaksanaan Corporate Social Responsibility melalui Zakat Korporasi kepada 10 Lembaga Penerima Zakat Implementation of Corporate Social Responsibility through distribution of Corporate Zakat to 10 Zakat

  August September October November December

  16 October 2008

  16 December 2008

  Pembukaan Kantor Cabang Malang Jawa Timur Inauguration of Branch Office in Malang East Java

  15 December 2008

  Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Rembang Jawa Tengah

  13 November 2008

  Pelepasan Keberangkatan Haji Karyawan Departure of Employees for Pilgrimage to Mecca

  11 November 2008

  Memperoleh ijin Bank Devisa dari Bank Indonesia Obtained the license of Foreign Exchange Bank from Bank Indonesia

  Pembukaan Gadai Syariah di Kantor Cabang Utama Jakarta Tendean, Kantor Cabang Jakarta Rawamangun dan Kantor Cabang Jakarta Panglima Polim Inauguration of Sharia Pawn in the Main Branch Office of Jakarta Tendean, Branch Office of Jakarta Rawamangun and Branch Office of Jakarta Panglima Polim

  14 August 2008

  14 October 2008

  Perjanjian Kerjasama

  18 September 2008

  Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan PT. Mega Auto Finance Signing of Cooperation Agreement with PT. Mega Auto Finance

  9 September 2008

  Para Merdeka 2008 Para Merdeka 2008

  17 August 2008

  Launching Medika Mega Syariah Launching Medika Mega Syariah product

  Pembukaan Gallery Tanjung Duren, Bendungan Hilir, Fatmawati, Kemang Inauguration of Galleries in Tanjung Duren, Bendungan Hilir, Fatmawati, Kemang

  message from the commissioner sambutan presiden komisaris Bismillaahirrahmaanirrahiim

  We are pleased to present the development of Bank Mega Syariah throughout 2008 in this Report. Presently the journey of Bank Mega Syariah has entered the fifth year, a very young age in banking industry. If it were a human, it is in the growing stage, not to mention that banking management under sharia is more complex than conventional bank, which performance indicators are also effective for sharia banking including Bank Mega Syariah. In the 2008 Report, readers may follow the performances achieved during 2008.

  Alhamdulillah Bank Mega Syariah has booked satisfactory performance. Nevertheless, the management and employees will not be confined in self satisfaction and hold to admitting the existing weaknesses. Recognition of weakness is pre-requisite and initial resources for the recovery ahead.

  Bank Indonesia as regulator has determined a number of indicators to be used in measuring the level of

  Bismillaahirrahmaanirrahiim

  Dalam Laporan Tahun 2008 ini, disajikan perkembangan Bank Mega Syariah selama tahun 2008. Perjalanan Bank Mega Syariah saat ini memasuki tahun kelima, usia yang masih muda untuk suatu industri perbankan.

  Jika diumpamakan manusia ia masih dalam tahap tumbuh, apalagi jika diingat pengelolaan perbankan yang berdasarkan syariah lebih kompleks dibandingkan dengan bank konvensional termasuk semua indikator kinerja, tetap diberlakukan dalam perbankan konvensional termasuk semua indikator kinerja, tetap diberlakukan dalam perbankan yang berdasarkan syariah termasuk Bank Mega Syariah. Dalam buku Laporan Tahun 2008 ini, para pembaca dapat mengikuti prestasi yang diraih selama tahun 2008. Alhamdulillah Bank Mega Syariah telah membukukan prestasi yang menggembirakan. Meskipun demikian jajaran manajemen beserta karyawan tidak akan terperangkap rasa puas diri dan tetap mengakui kelemahan-kelemahan yang masih ada. Pengakuan terhadap kelemahan merupakan

  Alhamdulillah Bank Mega Syariah has booked satisfactory performance. Nevertheless, the management and employees will not be confined in self satisfaction and hold to admitting

the existing weaknesses. Recognition of weakness is

pre-requisite and initial resources for the recovery ahead.

  Alhamdulillah Bank Mega Syariah telah membukukan prestasi yang menggembirakan. Meskipun demikian jajaran manajemen

beserta karyawan tidak akan terperangkap rasa puas diri dan tetap mengakui kelemahan-kelemahan yang masih ada. Pengakuan terhadap kelemahan merupakan prasyarat dan modal awal untuk perbaikan ke depan. namun masih memiliki kelemahan-kelemahan yang masih dalam batas pengendalian dan dapat diatasi oleh manajemen dengan tindakan-tindakan rutin. Tentu peringkat ini perlu diberi catatan, jika tidak terjadi gejolak- gejolak yang dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja Bank Mega Syariah. Catatan khusus ini perlu diberikan karena perekonomian global sedang mengalami krisis yang terparah setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua. Krisis ekonomi dan keuangan global tentunya dan perbankan yang tentunya mempunyai pengaruh bagi Indonesia, termasuk sektor keuangan dan perbankan. Menghadapi keadaan yang penuh ketidakpastian dan risiko, maka manajemen untuk Tahun 2009 dan ke depan seharusnya akan semakin memperketat pemantauan risiko bisnis yang dihadapi. Pemantauan ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan karena itu Bank Mega Syariah menyuguhkan tema sentral “Steering Toward Sustainable Growth“. Dengan demikian manajemen dalam pengelolaan perusahaan tidak hanya berfikir dan bertindak hanya untuk jangka pendek. Mengantisipasi lingkungan bisnis yang demikian itu maka strategi Bank Mega Syariah mengarah pada prinsip konsolidasi tetapi tumbuh. Core business sejak tahun 2008 mengalami pergeseran dari Joint Financing ke arah Pembiayaan untuk Mikro. if only no disturbances occurred that might directly or indirectly influence the performance of Bank Mega Syariah. This special note needs to be remarked as the global economy is suffering the worst crisis after the end of the Second World War. Economic and global financial crises as well as banking for sure bring about impact on Indonesia, including the financial and banking sectors. Facing the conditions filled with uncertainty and risks, in the year 2009 ahead the management should be tightly monitoring the business risks. The monitoring must be arranged on continuous basis and accordingly Bank Mega Syariah presents the central theme “Steering Toward Sustainable Growth”. Consequently in managing the company, the management thinks and acts not for short term only. In anticipation of such business environment, the strategy of Bank Mega Syariah is directed to consolidation principle yet remains growing. As of 2008 the core business is moving from Joint Financing toward Micro Financing. Similarly at present all requirements have been made ready for the operation of Sharia Pawn (Rahn). Sharia Pawn maintains sufficient potentials that may be combined with micro financing, known by the predicate of Mega Mitra Syariah. Prudential principles remain the main

Apalagi untuk bank yang berbasis syariah maka prinsip amanah harus menjiwai seluruh operasi perbankan. Dengan berbagai sistem yang berbasis teknologi yang mutakhir pelayanan kepada nasabah akan terus ditingkatkan sebagai mitra usaha dan bahkan diperlakukan sebagai satu keluarga. Inilah semangat yang akan menjiwai seluruh operasi Bank Mega Syariah selama ini, dan terus akan ditingkatkan ke depan secara cerdas dan konsisten.

  Insya Allah, kerja-kerja besar yang penuh tantangan ini dapat kita capai dengan selalu memohon keridhoan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

  On behalf of the Board of Commisioners PT. Bank Syariah Mega Indonesia Atas nama Dewan Komisaris PT. Bank Syariah Mega Indonesia

  Furthermore for banks on sharia basis, amanah principle must inspire the whole banking operations. With various latest systems based on technology, services to customers will continue to be improved as business partners and even treated as one family. This is the spirit that is so far inspiring the whole operations of Bank Mega Syariah, and in the future it will continue to be enhanced smartly and consistently.

  Insya Allah, we may achieve big works which are filled with challenges and always beseech for the blessings of Allah Subhanahu Wa Ta’ala .

  message from sharia advisory board sambutan dewan pengawas sharia Bismillahirrahmanirrahiim, Alhamdulillah, our prayer of thanks is raised to the presence of Allah SWT for His blessings and gifts to all of us. Shalawat and respect are hopefully poured upon the Prophet Muhammad SAW including his family and relatives.

  In the year 2008, Sharia Supervisory Board of PT Bank Mega Syariah Indonesia saw a moving strategy taken by the management of PT Bank Syariah Mega Indonesia (”Bank Mega Syariah”). This year, the management of Bank Mega Syariah commenced the expansion in medium and micro financing through Mega Mitra Syariah that touched more on the real sector. This is in line with the existence of sharia bank that represents the bank focusing on the real sector. Sharia Supervisory Board expects that the change of strategy can increase the Bank’s profitability in the years to come.

  Howerver, the management is prompted to keep observing sharia norms, thus beside increasing profitability sharia compliance also remains well-guarded.

  In the economic condition that is quite difficult at the moment, Sharia Supervisory Board anticipates Bank Mega Syariah to stay participating and performing in future years and give high contribution to the development of sharia banks in Indonesia.

  Sharia Supervisory Board of Bank Mega Syariah hereby states that the banking activities conducted by Bank Mega Syariah, both operations and products in general for the period of 2008, has conformed to the advice of National Sharia Council – MUI and the opinion issued by Sharia Supervisory Board.

  May God always shower His divine direction and support to us and so at all times stay under His guidance and allow us to achieve worldly and ukhrawi success. Amen.

  Bismillahirrahmanirrahiim, Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan kerabatnya.

  Pada tahun 2008 ini, Dewan Pengawas Syariah PT Bank Mega Syariah Indonesia melihat adanya pergeseran strategi yang dilakukan oleh manajemen PT Bank Syariah Mega Indoesia (Bank Mega Syariah). Tahun ini, manajemen Bank Mega Syariah mulai melakukan ekspansi ke dalam pembiayaan menengah dan mikro melalui Mega Mitra Syariah yang lebih menyentuh kepada sektor riil. Hal ini sejalan dengan keberadaan bank syariah yang merupakan bank yang berfokus pada sektor ril. Dewan Pengawas Syariah berharap bahwa perubahan strategi ini dapat meningkatkan profitabilitas Bank Mega Syariah pada masa mendatang.

  Namun demikian, Dewan Pengawas Syariah juga mengingatkan manajemen untuk tetap menjaga rambu-rambu syariah, sehingga disamping profitabilitas yang meningkat juga kepatuhan akan syariah (shariah compliance) tetap terjaga. Dalam kondisi perekonomian yang cukup sulit pada saat ini, DPS berharap Bank Mega Syariah tetap dapat terus berkiprah dan berprestasi pada masa mendatang dan memberikan kontribusi yang tinggi terhadap perkembangan bank syariah di Indonesia. Dewan Pengawas Syariah Bank Mega Syariah dengan ini menyatakan bahwa kegiatan perbankan yang dilakukan oleh Bank Mega Syariah baik operasional maupun produk-produknya untuk periode tahun 2008 secara umum telah sesuai dengan fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI serta opini yang dikeluarkan oleh Dewan Pengawas Syariah Mudah-mudahan Allah selalu memberikan taufiq dan inayah-Nya serta kita selalu berada dalam hidayah-Nya untuk kita dapat meraih sukses duniawi maupun ukhrawi. Amin.

  message from Along the year of 2008, in particular up to the third quarter, Indonesian economy still indicated good development, until when during the last three months of 2008 the economic growth started to slow down, thus in overall Indonesian economic growth in 2008 was still able to reach 6.1%.

  Upon reaching the high point in June 2008, inflation rate cooled off. In the last three months in 2008, inflation rate was relatively lower than the same months in 2007. The decrease of fuel price in November 2008 brought about positive impact in a deflation of 0.04% in December 2008, and so the annual inflation rate was 11.06% or still below Government’s target of 11.4%. In the third quarter of 2008, the banking sector began experiencing the impact of global financial crisis of the period, financial industry suffered liquidity problem. Decrease of Rupiah exchange rate, decrease of share price index as foreign investors disbursed funds, capital flight through stock exchange or bond market, were the factors triggering liquidity problem. On the other side, BI increased BI rate to maintain the soaring inflation rate since the increase of fuel price early July 2008.

  This condition had actually been predicted by Bank Sepanjang tahun 2008, terutama sampai triwulan Ke- III, ekonomi Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan yang baik, sehingga ketika pada tiga bulan terakhir tahun 2008 pertumbuhan ekonomi mulai melambat, maka secara keseluruan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008 masih bisa mencapai 6,1 %.

  Setelah mencapai puncaknya pada bulan Juni 2008, inflasi mulai mereda. Pada tiga bulan terakhir di tahun 2008, inflasi relatif lebih rendah dari bulan yang sama tahun 2007. Penurunan harga BBM pada bulan November 2008 berdampak positif berupa deflasi sebesar 0,04% pada bulan Desember 2008, sehingga inflasi tahunan mencapai 11,06% atau masih dibawah target Pemerintah sebesar 11,4%.

  Pada triwulan III 2008 Perbankan mulai merasakan dampak krisis keuangan global pada periode tersebut, industri keuangan mengalami kesulitan likuiditas. Penurunan nilai tukar Rupiah, penurunan indeks harga saham akibat investor asing melakukan pencairan dana, pelarian modal ke luar negeri baik melalui bursa saham maupun pasar obligasi Pemerintah merupakan faktor- faktor pemicu kesulitan likuiditas. Di sisi lain, BI menaikan BI rate untuk menjaga inflasi yang melambung sejak kenaikan harga bahan bakar minyak awal Juli 2008.

  the Bank attempted to anticipate it with various innovations, particularly by moving the financing balance from Joint Financing to Micro Financing, which is called as reprofiling the financing portfolio.

  Bank Mega Syariah mencoba mengantisipasi dengan berbagai terobosan, khususnya dengan melakukan pemindahan saldo pembiayaan dari pos Joint Financing ke pembiayaan mikro. Upaya ini kami sebut dengan reprofiling portofolio pembiayaan.

  Pada dasarnya, reprofiling portofolio pembiayaan merupakan komitmen Bank Mega Syariah sejak beberapa tahun sebelumnya. Hal ini kami tujukan untuk meminimalisir tingkat risiko pembiayaan sekaligus menerapkan azas prudential banking yang menjadi landasan Bank Mega Syariah dalam menjalankan roda bisnis. Upaya ini dilakukan sebagai langkah untuk menyikapi kondisi pasar dan melakukan diversifikasi risiko pembiayaan. Bank Mega Syariah melakukan perubahan strategi bisnis dengan melakukan reprofiling portofolio dari sektor konsumer yang disalurkan melalui skema Joint Financing ke sektor mikro. Hal ini berakibat pada pergeseran komposisi portofolio pembiayaan konsumer Bank Mega Syariah Patut disyukuri, upaya ini menbuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Selama tahun kinerja 2008, Bank Mega Syariah mampu mencatat peningkatan kinerja dengan pencapaian angka yang bagus. Bank Mega Syariah berhasil meningkatkan aset menjadi sebesar Rp 3,103 triliun pada akhir tahun 2008. Pada akhir tahun 2007, aset Bank Mega Syariah masih sebesar Rp 2,561 Tilyun Selama tahun tersebut, Bank Mega Syariah juga berhasil memperoleh laba usaha sebesar Rp 27,060 milyar. Bank Mega Syariah juga masih mampu memenuhi ketentuan tentang Rasio Kecukupan modal dimana posisi CAR sebesar 13,50% Sesuai rencana bisnis yang telah ditetapkan awal tahun, pembiayaan ke sektor mikro menjadi salah satu fokus Bank Mega Syariah. Hal ini juga merupakan salah satu wujud dari upaya reprofiling portofolio pembiayaan. Kami mengakui, pembiayaan sektor mikro merupakan skema pembiayaan baru bagi Bank Mega Syariah. Hal ini merupakan tantangan yang cukup berat. Meski demikian, kami melihat bahwa pada sektor tersebut, terdapat banyak peluang yang dapat diambil demi kemajuan bisnis Bank Mega Syariah Melalui upaya tersebut, selama tahun 2008, pembiayaan Bank Mega Syariah tumbuh sebesar 13,65% dibanding tahun 2007 menjadi sebesar Rp. 2,094 pada akhir tahun 2008.

  Basically, reprofiling the financing portfolio has been the commitment of Bank Mega Syariah since the last few years, which is directed to minimize financing risk and at the same time to apply the prudential banking principle that has been the foundation for Bank Mega Syariah in its business operations.

  This is the effort taken as a measure to respond the market condition and to diversify the financing risk. This condition has given rise to moving the composition of the Bank’s consumers financing portfolio.

  We should be thankful as this effort produced quite a satisfactory outcome. During the performance year of 2008, Bank Mega Syariah was able to book improved performance with achievement in good figures. The Bank managed to increase its assets up to Rp 3.103 trillion at the end of 2008. At the end of 2007 the assets was recorded at Rp 2.561 trillion. During the year, Bank Mega Syariah also managed to gain business profit of Rp 27,060 billion. The Bank was also able to meet the required Capital Adequacy Ratio (CAR) at the position of 13.50%.

  Pursuant to the business plan determined early in the year, micro financing became one of the focuses of Bank Mega Syariah. This was also the realization of reprofiling the financing portfolio. We admitted that micro financing was a new financing scheme for Bank Mega Syariah, which constituted a tough challenge. Nonetheless, we viewed this sector as bringing up many opportunities for the business progress of Bank Mega Syariah. Through this effort, in 2008 the Bank’s financing account grew by 13,65% compared to 2007, to Rp. 2,094 at the end of 2008. The decrease of public purchasing power caused the business of Joint Financing, which was the backbone of Bank Mega Syariah for the last few years, unlikely to have optimal growth in 2008. For this reason, the Bank moved the portfolio of Joint Financing to Micro Financing.