Analisis Kredit Pada Bank Mega Syariah

(1)

UNIVER FAKULT PROGRA SITAS SUM TAS EKON AM DIPLO ANALISIS Guna M MATERA NOMI OMA III S KREDIT NAMA NIM PROGRA Memenuhi S Pendidik F UNIVER UTARA

T PADA BA TUGAS Diajuka

AM STUD

Salah Satu kan Pada P FAKULTAS RSITAS SU ME 20 ANK MEGA S AKHIR

an Oleh : : NURH : 062101 I : KEUA

u Syarat Un Program Di S EKONOM UMATERA EDAN 009 A SYARIA ASANAH 1064 ANGAN ntuk Menye iploma III MI A UTARA AH MEDAN elesaikan N


(2)

(3)

KATA PENGANTAR Assalammualaikum wr.wb.

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatNya yang melimpah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya ini. Adapun tugas akhir ini dengan judul ”Analisis Kredit Pada Bank Mega Syariah Medan”

Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Universitas Sumatera Utara. Penulisan tugas akhir ini dapat berjalan dengan baik tidak terlepas dari jasa/bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, selaku Ketua Jurusan Departemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, Ak, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan dan penulisan tugas akhri ini.

4. Ibu Drs. Wahidin Yasin, selaku Dosen Wali yang telah senantiasa membimbing dan memberikan arahan serta nasehat untuk penulis.

5. Ibu Dra. Fepty Aniar, selaku Kasubag Pendidikan dan serta pegawai administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah berjasa dan memberikan segala kemudahan dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir ini. 6. Bapak/Ibu Staff pengajar yang telah memberikan segenap ilmu yang akan sangat

berguna bagi penulis.

7. Bapak Pimpinan, staff dan seluruh karyawan Bank Mega Syariah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan memberikan data yang diperlukan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. Teristimewa buat Ayahanda H. Hasan Abdullah dan Ibunda Hj. Hafifah yang telah membesarkan dan membimbing penulis dengan kasih sayangnya.

9. Buat my brother and my sister yang telah memberikan support dan masukan yang sangat berarti sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, thanks for all.


(4)

10. Sahabat-sahabatku tersayang: Putri, Anita, Mirna yang telah kulewati bersama kalian adalah hal yang terindah dalam hidupku, terima kasih banyak untuk semuanya.

11. Buat someone special Andre thanks a lot yang telah membantu terselesaikannya tugas akhir ini dan memberikan support dan motivasi kepada penulis

12. Buat teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu namanya khususnya anak-anak keuangan stambuk 2006 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Apabila dalam penulisan tugas akhir ini terdapat kesalahan maupun kekurangan, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang berkepentingan dan terlibat sehingga nantinya tugas akhir saya ini menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut berperan dalam penyusunan tugas akhir ini. Saya berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi khususnya mahasiswa/i Departemen Keuangan Universitas Sumatera Utara dalam menyusun tugas akhir.

Medan, 11 Mei 2009 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI ………... iii

DAFTAR TABEL ……….. iv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ……….. 4

C. Tujuan Penelitian ……….. 5

D. Manfaat Penelitian ………. 5

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah perusahaan ……… 7

B. Jenis Usaha Kegiatan dan Kegiatan ………. 9

C. Struktur Organisasi ……… 10

D. Job Description ……….. 12

E. Kinerja Usaha Kerja Terkini ……… 15

F. Rencana Kegiatan ……….. 18

BAB III : PEMBAHASAN A. Jenis-Jenis Penyaluran dana ………. 19

B. Jenis Produk Pembiayaan Bank Mega Syariah 22 C. Syarat-Syarat Penyaluran Kredit ………. 23

D. Prosedur Pemberian Kredit ……….. 26

E. Pelaksanaan Pemberian Kredit ………. 28

F. Jumlah Debitur Pada Bank Mega Syariah ….. 31

G. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pemberian Kredit ……… 33

H. Penanganan Kredit Bermasalah ………... 35

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………. 38

B. Saran ……… 39 DAFTAR PUSTAKA


(6)


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Jumlah Pemohon Kredit Pada Bank Mega Syariah

Medan Tahun 2006 s/d 2008 ………. 18 Tabel 3.2 Jumlah Pemohon Kredit Pada Bank Mega Syariah

Medan Tahun 2006 s/d 2008 ………. 31 Tabel 3.3 Persentase Jenis Kredit yang Ditawarkan Pada bank

Mega Syariah Medan Tahun 2006 s/d 2008 ……… 32 Tabel 3.4 Perbandingan Persentase Jenis Kredit yang

Ditawarkan Pada bank Mega Syariah Medan


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang berubah cepat, tantangan yang dinamis, semakin kompleks serta terintegrasi dengan perekonomian internasional diperlukan berbagai penyesuaian kebijakan di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan memperkokoh ketahanan nasional.

Peran dari bank akan sangat penting dan sangat membantu dalam kelancaran operasional usaha bagi yang telah menerima kredit atau pinjaman. Karena itu pihak bank diminta untuk memberi kemudahan dalam pelayanan akan jasa-jasa bagi perbankan.

Dalam melakukan pengawasan dan pembinaan pada bank syariah memiliki kekhususan dibidang organisasi maupun operasional berdasarkan prinsip Islam. Perbankan syariah pada dasarnya adalah sistem perbankan yang dalam usahanya didasarkan pada prinsip-prinsip hukum atau syariah Islam dengan mengacu kepada Al Qur’an dan Al – Hadist. Maksud dari sistem yang sesuai dengan syariah Islam adalah beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat, misalnya dengan menjauhi praktik-praktik yang mengandung unsur-unsur riba dan melakukan kegiatan instansi atas dasar bagi hasil pembiayaan. Sedangkan kegiatan usaha dengan mengacu pada Al-Qur’an dan Al-Hadist yang


(9)

dimaksudkan adalah beroperasi mengikuti perintah-perintah Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Muhammad SAW.

Keberadaan sistem perbankan syariah adalah untuk memenuhi kebutuhan sebagian masyarakat yang tidak bersedia memanfaatkan jasa-jasa bank konvensional karena prinsip keyakinan atau kepercayaan. Pada dasarnya, produk perbankan syariah bersifat universal, tidak hanya dikhususkan untuk suatu kelompok masyarakat tertentu, meskipun prinsip operasional bank syariah didasarkan pada syariah Islam.

Perbankan syariah pada dasarnya dijalankan sesuai dengan ajaran atau syariah Islam yang menekankan prinsip keadilan, kejujuran, transparansi dan tanggung jawab. Bank syariah dalam menjalankan operasinya tidak menggunakan sistem bunga sebagai dasar penentuan imbalan yang akan diterima atas pembiayaan yang akan diberikan atau pemberian imbalan atas dana yang ditanamkan oleh masyarakat. Penentuan imbalan yang akan diinginkan dan yang akan diberikan tersebut semata-mata didasarkan pada prinsip syariah. Hal ini berkebalikan dengan bank konvensional dimana imbalan selalu dihitung dalam bentuk bunga.

Perbankan syariah hadir sebagai solusi yang cerdas dan amanah dan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Perbankan syariah sangat menarik untuk digunakan sebagai solusi karena mempunyai unsur-unsur keadilan didalamnya, karena didalam perbankan syariah terdapat akad-akad ijab Kabul, sehingga mampu meminimalisir ketidakpuasan dan ketidakadilan antara pelaku ekonomi.


(10)

Lembaga Keuangan syariah kembali membuktikan daya tahannya dari terapan krisis Keuangan yang melanda dunia. Sementara bank-bank konvensional di seluruh dunia bangkrut atau merugi hingga lebih dari 400 milyar dollar akibat krisis di sector kreditnya, industri perbankan syariah menunjukkan kebalikannya. Lembaga-lembaga Keuangan syariah tetap memberikan keuntungan, kenyamanan dan keamanan bagi para pemegang sahamnya, pemegang surat berharga, peminjam dan para penyimpan dana yang mempercayakan uangnya didepositkan di bank-bank syariah.

Ditengah krisis Keuangan global, industri Keuangan syariah malah mengalami pertumbuhan sebesar 1 triliun dollar dan diprkirakan akan terus berkembang meliputi investor-investor non muslim.

Perbankan syariah adalah lembaga Keuangan dengan prinsip syariah yang kegiatannya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Pembiayaan pada bank syariah merupakan pembiayaan dengan sistem bagi hasil, yaitu berdasarkan kesepakatan antara pihak pihak bank dengan nasabah atau konsumen.

Pemberian kredit merupakan salah satu tugas pokok perbankan dimana bank menyalurkan dana yang diperoleh dari masyarakat. Semakin tinggi pelayanan pemberian kredit yang dilakukan oleh bank maka semakin lancar pula prosedur pemberian kredit dan secara otomatis semakin cepat pula terpenuhinya kebutuhan dana yang diperlukan oleh usaha kecil dan menengah atau masyarakat. Namun dalam realisasinya kredit yang disalurkan oleh bank belum tentu berjalan dengan lancar karena tidak semua nasabah dapat atau mampu


(11)

mengembalikan kredit pada bank dikarenakan berbagai macam masalah yang dihadapi.

Dengan adanya prosedur pemberian kredit yang efisien dan efektif diharapkan dapat terpenuhinya kebutuhan dana yang diperlukan baik oleh perusahaan, pedagang dan masyarakat. Hal ini pekerjaan yang akan terus berlangsung selama kredit belum dilunasi. Dalam pemantauan ini bank harus terus menerus mengikuti perkembangan bisnis para nasabah dan berbagai aspek yang mempengaruhi kualitas dari kredit tersebut. Dari semua uraian diatas maka dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mengambil judul “ ANALISIS KREDIT PADA BANK MEGA SYARIAH”

B. Perumusan Masalah

Setiap organisasi/perusahaan pasti mempunyai konflik atau masalah baik dari dalam perusahaan maupun dari luar organisasi/perusahaan itu sendiri. Dalam menarik nasabah, bank mempunyai pesaing yang semakin banyak dan kompetitif.

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa yang menjadi permasalah dari penulisan tugas akhir ini adalah “Bagaimanakah penyaluran kredit yang dilakukan oleh BANK MEGA SYARIAH kepada nasabah dan masyarakat luas?”


(12)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

a. Untuk mengetahui secara jelas jenis-jenis penyaluran dana yang dilakukan dan jaminan yang diterima oleh Bank Mega Syariah

b. Untuk menganalisa pelaksanaan-pelaksanaan penyaluran yang akan meningkatkan penyaluran saluran kredit.

c. Mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin timbul dalam penyaluran kredit.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dirasakan penulis sendiri maupun perusahaan tempat melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Bagi Penulis

1. Berguna untuk memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi penulis. 2. Sebagai bahan perbandingan antara teori yang diperoleh pada

perkuliahan dengan dunia kerja yang sebenarnya. b. Bagi Perusahaan

Dapat menjadi suatu bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam pemberian kredit dan penganalisaan kredit dimasa yang akan dating sehingga memperkecil tingkat kredit macet pada perusahaan.


(13)

c. Bagi Lembaga Pendidikan

Sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti atau yang membutuhkannya selanjutnya untuk meneliti masalah yang sama dengan penelitian ini yang berkaitan dengan masalah kredit.


(14)

BAB II

PROFIL BANK MEGA SYARIAH MEDAN

A. Sejarah Perusahaan

Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank umum bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama), kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega, Tbk., Trans TV, dan beberapa Perusahaan lainnya, mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, pada 25 Agustus 2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mega Indonesia.

Komitmen penuh PT Para Global Investindo sebagai pemilik saham mayoritas untuk menjadikan PT Bank Syariah Mega Indonesia sebagai bank syariah terbaik, diwujudkan dengan mengembangkan bank ini melalui pemberian modal yang kuat demi kemajuan perbankan syariah dan perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. Penambahan modal dari Pemegang Saham merupakan landasan utama untuk memenuhi tuntutan pasar perbankan yang semakin meningkat dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang memiliki semboyan "untuk kita semua" tumbuh pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah ternama yang berhasil memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi.

Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Syariah Mega Indonesia selalu berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian. Didukung oleh beragam produk dan fasilitas perbankan terkini, PT. Bank Syariah Mega Indonesia terus berkembang, hingga saat ini memiliki 15 jaringan


(15)

kerja yang terdiri dari kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Pulau Jawa dan di luar Jawa.

Guna memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhannya di bidang keuangan, PT Bank Syariah Mega Indonesia juga bekerjasama dengan PT Arthajasa Pembayaran Elektronis sebagai penyelenggara ATM Bersama serta PT. Rintis Sejahtera sebagai penyelenggara ATM Prima dan Prima Debit. Ini dilakukan agar nasabah dapat melakukan berbagai transaksi perbankan dengan lebih efisien, praktis, dan nyaman.

Visi

Bank Syariah Kebanggan bangsa

Misi

Memberikan jasa layanan keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan, melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.

Nilai-nilai

Visioner, Amanah, Profesional, Konsisten, Interpreneurship, Teamwork.

B. Jenis Usaha dan Kegiatan

Bank Mega Syariah selaku bank yang berprinsip syariah, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tidak menggunakan sistem bunga dalam menentukan imbalan atas dana yang digunakan dan ditanamkan oleh suatu pihak. Penentuan yang dipinjamkan maupun dana yang disimpan dibank berdasarkan prinsip bagi hasil sesui


(16)

dengan hukum islam. Dalam hukum islam,bunga adalah riba dan harus dihindarkan.Dalam hal ini penulis membatasi pembahasan mengenai bagaimana Bank Syariah maenyalurkan dana, dalam hal ini kredit mikronya kepada masyarakat.

Bank Mega Syariah menyalurkan dana dalam bentuk : 1. Pembiayaan atas dasar Murabahah

Murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati oleh kedua pihak, diman penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli. 2. Pembiayaan atas dasar Musyarakah

Musyarakah adalah transaksi dana dari dua atau lebih pemilik dana atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah dengan pembagian hasil antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang disepakati ,sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal masing-masing.

3. Pembiayaan atas dasar Qardh

Qardh adalah transaksi pinjam-meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan landasan kerja bagi seluruh karyawan yang ada dalam suatu perusahaan, dimana struktur organisasi ini pada pokoknya mengandung penerapan batas-batas tuga, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing


(17)

karyawan perusahaan. Oleh sebab itu pemimpin unit sebagai orang yang bertanggung jawab atas kelangsungan organisasi harus mampu mengkoordinasikan seoptimal mungkin, khususnya terhadap seluruh sumber daya manusia yang ada didalam baik secara vertikal, horizontal maupun lateral.

Adapun gambar struktur organisasi dari BANK MEGA SYARIAH MEDAN sebagai berikut

Gambar I Struktur Organisasi

BANK MEGA SYARIAH MEDAN Unit Manager

Unit Manager

Relation Officer

Financing Officer

Operational Officer

Load

Admint Teller

Field Collector

Back Hand Fron Hand


(18)

D. Uraian Tugas 1. Unit Manager

Tugasnya :

a. Bertanggung jawab atas pencapaian budget yang telah ditetapkan perusahaan

b. Bertanggung jawab mengatur / merencanakan semua hubungan bank dengan nasabah maupun calon nasabah yang ditanda tanganinya serta mempunya perencanaan dan strategi pemasaran yang jelas sesuai dengan visi dan misi perusahaan serta mengidentifikasikan peluang bisnis yang dapat dikembangkan.

c. Mengkoordinasikan dan membimbing para marketing officer untuk bekerja optimal, efektif, efisien dan sesuai dengan kualifikasi yang dimilki dan juga memonitor pelaksanaan pemberian kredit agar sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.

d. Membuat pemetaan (map out ) area pemasaran dan membagi zona penjualan ke masing-masing accounyt officer..

2. Staff Audit ( Operational Officer) Tugasnya :

a. Memeriksa tiket-tiket transaksi operasional b. Memeriksa adanya selisih pembukuan

c. Menyusun laporan rekonsiliasi secara dua mingguan

3. Staff Administrasi ( Loan Admint ) Tugasnya :


(19)

a. Melakukan entry data dan upgating modul pembiyaan b. Melakukan updata kartu pembiayaan

c. Melakukan perencanaan saldo pembiayaan menurut modul pembiayaan d. Mencetak dana tunggakan pembiyaan sesuai dengan permintaan

pemimpin atau marketing

4. Staff Remedial ( Relationship Officer ) Tugasnya :

a. Membuat daftar kunjungan nasabah dan daftar penagihan harian

b. Menjaga hubungan baik dengan nasabah, untuk kelancaran pembayaran pembayaran kredit pinjamannya

c. Memberikan rekomendasi kepada unit manager untuk nasabah-nasabah lancar yang akan diberikan fasilitas pinjaman tambahan ( Top up )

d. Melakukan penagihan terhadap nasabah bermasalah,sesuai account yang dibagikan untuk nasabah yang keterlambatan pembayarannya 1- 15 hari. 5. Field Collector, ada 2

Tugasnya :

a. Melakukan penagihan terhadap nasabah bermasalah,sesuai account yang dibagikan

b. Melakukan proses penyelamatan pembiayaan, reschulduling, restrukturisasi, hapus buku dan sebagainya

c. Membuat surat teguran atas kelalaian pembayaran

d. Melengkapi dokumen yang diperlukan sesuai ketentuan prinsip mengenal nasabah


(20)

5.1. Front hand Tugasnya :

- Keterlambatan pembayaran antara 15- 120 hari 5.2. Back hand

Tugasnya

- Keterlambatan pembayaran antara 120-150 hari 6. Staff Marketing ( Account Officer )

Tugasnya :

a. Membuat usulan kepada unit manager tentang pembiayaan yang akan dibiayai

b. Mengelola portofolio pembiayaan nasabah

c. Menerima dan mencatat permohonan pembiayaan d. Memandu nasabah menyusun permohonan pembiayaan e. Mengevaluasi kelayakan pemberian pembiayaan f. Menangani komplain para nasabah.

g. Melakukan monitoring kelancaran pembiayaan nasabah account masing-masing

h. Memfollow up kelengkapan data nasabah yang dibutuhkan sesuai prinsip mengenal nasabah.

7. Financing Officer ( FIO ) Tugasnya :

a. Melakukan proses kredit sesuai dengan kebijakan kredit

b. Melakukan pengchek-an terhadap pendaftaran formulir aplikasi permohonan kredit.


(21)

c. Melakukan penyelidikan informasinegatif calon debitur. d. Mempersiapkan dokumen pengikatan

e. Mematuhi prosedur dan kebijakan kredit SEMM.

E. Kinerja Usaha Terkini

Bank Mega Syariah sebagai bank yang berprinsip Syariah sudah tidak diragukan lagi eksistensinya di dunia perbankan Indonesia. Hal ini terbukti dari beberapa penghargaan yang diterimanya pada tahun 2004, 2006, dan 2007.

- Bank Mega Syariah meraih The Most Growing Earning Asset Market Share Sharia Bank 2006 Versi Karim Business Consulting

- Penghargaan untuk Bank Mega Syariah dari Infobank untuk bank berpredikat sangat bagus untuk kinerja keuangan tahun 2007

- Bank Syariah Terbaik 2007 Versi Majalah Investor - Bank non devisa terefisien 2007 Versi Bisnis Indonesia

Sampai saat ini aset Bank Mega Syariah (BMS) berhasil menembus Rp2,8 triliun (per Oktober 2008), dimana terjadi kenaikan sebesar 17,85 % dari Rp 2,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan aset ini didukung oleh perolehan penghimpunan dana dari pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp2,5 triliun. Penyumbang DPK terdiri dari dana simpanan wadiah yang mencapai Rp841,8 miliar dan dana investasi tidak terikat (mudharabah muthlaqah) sebesar Rp 1,7 triliun. Dana simpanan wadiah sendiri terdiri dari giro wadiah sebesar Rp147, 5 miliar dan tabungan wadiah sebesar Rp 694, 3 miliar. Sedangkan dana investasi tidak terikat terdiri dari tabungan mudharabah sebesar Rp5 miliar dan deposito mudharabah sebesar Rp1,69 triliun.


(22)

Dari sisi pembiayaan yang berhasil disalurkan per Oktober 2008 mencapai Rp147,3 miliar, dimana terjadi kenaikan sebesar 57,3% dari Rp93,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penyaluran pembiayaan per Oktober 2008 ini terbilang cukup kecil jika dibandingkan dengan perolehan DPK. Hal ini bisa dilihat dari tingkat FDR (Financing to Debt Ratio/ Rasio Pembiayaan berbanding DPK) yang hanya sebesar 73.85%.

Porsi pembiayaan yang kecil jika dibandingkan perolehan penghimpunan DPK ini bisa dianggap wajar, karena krisis global yang terjadi mengakibatkan sektor perbankan termasuk perbankan syariah di dalamnya berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaannya dalam rangka untuk menghindari terjadinya peningkatan kredit macet. Penurunan penyaluran pembiayaan tidak hanya dilakukan oleh BMS saja, tapi juga bank syariah lainnya.

Dari Pembiayaan yang disalurkan sektor KUK (Kredit Usaha Kecil) hanya mencapai Rp, 28,3 miliar atau hanya sebesar 19,2% dari total pembiayaan yang disalurkan. Sedangkan untuk sektor non KUK mencapai Rp119,02 miliar atau sebesar 80,8% dari total pembiayaan.

Dari pembiayaan yang disalurkan, jumlah pembiayaan yang pengembaliannya lancar mencapai Rp139,04 miliar. Pembiayaan dalam perhatian khusus mencapai Rp1,88 miliar, sedangkan diragukan dan macet masing-masing sebesar Rp6,1 miliar dan Rp 0,297 miliar. Berdasarkan data publikasi laporan keuangan dapat diketahui bahwa NPF (Non Performing Financing) per Oktober 2008 mencapai 4,3%. Dimana Terjadi peningkatan NPF sebesar 21% dari posisi 3,55% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan NPF ini penyebabnya adalah efek dari krisis global yang


(23)

terjadi. Dan hampir semua sektor perbankan termasuk perbankan syariah di dalamnya mengalami hal yang serupa.

Dari sisi laba, Bank Mega Syariah berhasil mencatat laba (per Oktober 2008) sebesar Rp36,4 miliar. Penyumbang laba tersebut terdiri dari pendapatan operasional sebesar Rp 276,09 miliar dan pendapatan operasional berbasis fee (fee based income) sebesar Rp 22,250 miliar. Dari sisi distribusi bagi hasil yang berhasil diberikan oleh BMI mencapai Rp 72,4 miliar. Sedangkan beban operasional berbanding pendapatan operasional (BOPO) bank ini per Oktober 2008 hanya sebesar 78,73%. Semakin rendah nilai BOPO menggambarkan, semakin efisien kinerja operasional bank tersebut.

Sedangkan tingkat ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) BMS per Oktober 2008 masing-masing sebesar 1,89% dan 20,40%. Untuk tingkat CAR (Capital Adequcy Ratio / Rasio Kecukupan Modal) BMS mencapai 14,77% yaitu berada jauh diatas syarat CAR yang ditetapkan BI sebesar 8%.

Berikut ini kerangka mengenai jumlah nasabah dari para pemohon kredit BANK MEGA SYARIAH MEDAN dari tahun 2006, 2007, 2008 seperti terlihat pada tabel :

Tabel 3.1

Jumlah Pemohon kredit pada Bank Mega Syariah Medan

Tahun 2006 s/d 2008

Tahun Jumlah nasabah

( orang ) %

2006 325 19.58 2007 535 32.22 2008 800 48.20

Dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa jumlah nasabah tiap tahunnya mangalami kenaikan dimana selama tiga tahun terakhir. Ditemukan jumlah nasabah tahun 2006


(24)

ketahun 2007 mengalami kenaikan rata- rata 24,41 % atau sekitar 210 nasabah,sedang pada tahun 2008 kenaikannya dari tahun 2006 adalah rata - ratanya 19,85 % nasabahnya sekitar 265 orang dilihat dari tahun ketahun mengalami kenaikan. Dari sini dapat dilihat bahwa Bank Mega Syariah senantiasa meningkatkan jumlah nasabahnya dari tahun ke tahun.


(25)

BAB III PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Bank Mega Syariah Medan, penulis mambatasi masalah pembahasan mengenai penyaluran kredit mikro yang disalurkannya :

A. Jenis Penyaluran Dana

B. Jenis Produk Pembiayaan pada Bank Mega Syariah C. Syarat- Syarat Pemberian Kredit

D. Prosedur Pemberian Kredit E. Pelaksanaan Pemberian Kredit

F. Jumlah Debitur Bank Mega Syariah

G. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pemberian Kredit H. Penanganan Kredit Bermasalah.

A. Jenis- Jenis Penyaluran Dana

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Bank Mega Syariah selaku bank yang berprisip islami tidak menggunakan sistem bunga dalam menentukan imbalan atas dana baik yang digunakan maupun dititipkan oleh suatu pihak . Penentuan imbalan terhadap dana yang dipinjamkan maupun dana yang disimpan dibank berdasarkan prisip bagi hasil sesuai dengan hukum islam.

Dalam hukum islam, bunga yang diterapkan oleh bank konvensional merupakan pelanggaran terhadap prinsip syariah. Bank Mega syariah hadir untuk


(26)

memberikan pelayanan dan mendayagunakan segmen pasar perbankan yang tidak setuju atau tidak menyukai sistem bunga.

Dalam menjalankan fungsinya ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Bank Mega Syariah , kegiatan- kegiatan tersebut antara lain :

a. Pembiayaan Mudharabah

Ketentuan umum dari pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut :  Jumlah modal yang disetor kepada nasabah selaku pengelola modal harus

diserahkan tunai, dan dapat berupa uang atau barang yang dinyatakan nilainya dalam satuan uang. Apabila modal diserahkan bertahap, maka harus jelas tahapannya dan disepakati bersama.

 Hasil usaha yang dibagi sesuai dengan perhitungan dalam akad, pada setiap bulan atau waktu yang disepakati. Bank selaku pemilik modal menanggung kerugian kecuali akibat kelalaian dan penyimpangan dari pihak nasabah.

 Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan, namin tidak berhak mencampuri urusan nasabah. Jika nasabah tidak mau membayar kewajiban / menunda pembayaran kewajiban, maka ia dapat dikenakan sanksi admnistrasi


(27)

b. Pembiayaan Murabahah Ciri- ciri pembiayaan murabahah :

 Penjual ( bank ) memberitahu harga pokok pembelian kepada nasabah.

 Bank dapat menawarkan beberapa alternatif keuntungan yang diharapkannya, yang dibedakan berdasarkan jangka waktu pembayaran. Margin keuntungan yang diambil dapat lebih tinggi apabila jangka waktu cicilan lebih lama.

 Nasabah memilih salah satu harga untuk diberikan nantinya didalam akad jual beli. Tidak lebih dari satu harga didalam akad.

 Bank nasabah melakukan akad jual beli dengan spesifikasi barang yang jelas. Bank dapat mengkuasakan kepada nasabah untuk melakukan pembelian barang. Selanjutnya akan jual beli ditanda tangani setelah barang dibeli oleh nasabah yang mendapat kuasa ( barang secara pinsip telah menjadi milik bank).

 Bank dapat menerima uang muka atas barang yang akan dijual kepada nasabah.

c. Qard

Dalam Bank Syariah tidak dibenarkan transaksi peminjaman uang. Apabila dilakukan peminjaman uang, maka harus dikembalikan dengan jumlah sama. Apabila terdapat penambahan, maka dikategorikan sebagai riba. Karena itu bank syariah melakukan jual beli atau kerjasama modal usaha, bukan penyerahan


(28)

uang dalam bentuk peminjaman. Sekalipun terdapat peminjaman dalam bentuk uang ( A-Qard), maka tidak ada penambahan dalam bentuk apapun.

Aplikasi Qard dalam perbankan ada 4 ( empat ) yaitu :.

 Sebagai pinjaman pengusaha kecil, dimana menurut perhitungan bank akan memberatkan pengusaha bila diberikan pembiayaan dengan skema jual beli, ijarah atau bagi hasil.

 Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana pihak bank menyediakan fasilitas ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus bank. Pengurus bank akan mengembalikan dana pinjaman itu secara cicilan melalui potongan gaji

B. Jenis Produk Dan Pembiayaan Bank Mega Syariah 1. Pembiayaan Murabahah ( akad jual beli )

a. Mega Pembiayaan 500 IB

Adalah jenis pembiayaan murabahah dengan target market pemilk usaha dan mempunyai agunan dalam bentuk tanah, bangunan dan deposito. Radius tempat usaha maksimum 50 km dari unit Mega Syariah, besarnya pembiayaan minimal Rp 50 juta - Rp 500 juta.

b. Mega Pembiayaan 50 IB

Adalah jenis pembiayaan murabahah dengan target market pemilik usaha dan mempunyai agunan dalam bentuk tanah, bangunan dan deposito. Radius tempat usaha maksimum 50 km dari unit Mega Syariah, besarnya pembiayaan


(29)

c. Mega Talangan 50 IB

Adalah jenis pembiayaan murabahah dengan target market pemilik usaha yang tidak memiliki agunan, telah lama berusaha dan menginginkan pembiayaan investasi atau barang modal kerja untuk usahanya.. Radius tempat usaha maksimum 50 km dari unit Mega Syariah, besarnya pembiayaan minimal Rp juta- Rp 50juta untuk nasabah baru.

d. Mega Siaga IB

Adalah jenis pembiayaan murabahah dengan target market pemilik usaha yang tidak memiliki agunan, tetapi memiliki historical pinjaman yang baik pada bank dan lembaga keuangan lainnya, yang dibuktikan melalui BI Checking atau fisik bukti pembayaran.

2. Prinsip Musyarakah ( bagi hasil ) a. PRK Mitra

Adalah jenis pembiayaan musyarakah, tujuannya adalah untuk membiayai kebutuhan modal nasabah.Dengan target market pemilik usaha yang memiliki agunan ( tanah, tanah dan bangunan, kendaraan, deposito).

C. Syarat- Syarat Penyaluran Kredit

Syarat dan ketentuannya yang ditetapkan oleh Bank Mega Syariah adalah sebagai berikut :


(30)

a. Berusia minimum 21 tahun atau telah menikah dan maksimum 60 tahun pada saat pembiayaan diajukan.

b. Minimal usaha telah berjalan selama 2 tahun c. Jangka waktu pembiayaan :

 Pembiayaan untuk investasi ( 12- 60 bulan), untuk kios atau ruko

 Pembiayaan untuk barang modal kerja ( 6- 48 bulan )  Untuk account maintenance 60 bulan.

e. Margin yang dikenakan tergantung dari pokok pinjamannya :  Pembiayaan > Rp 200 juta , margin setara 1,2 % - 0,9 %

flat perbulan.

 Pembiayaan Rp 100 juta- 200 juta, margin 1,4 % – 1,0 % flat perbulan

 Pembiayaan Rp 50 juta – 100 juta , margin 1,6 % - 1,1 % flat perbulan.

f. Biaya administrasi sebesar 1 % dari total pembiayaan Rp 50 juta- Rp 200 juta ditambah Rp 250 ribu. Biaya administrasi yang dikenakan tergantung plafon pembiayaan yang diajukan. g. Jenis jaminan :

 Tanah dan bangunan ( SHM, SHGB, SHMASRS) + IMB  Tanah ( SHM )


(31)

 Deposito, tabungan bank ( Bank Mega Syariah atau Bank Mega )

 Lokasi jaminan maksimum 50 km dari unit Mega Syariah yang memberi pinjaman.

i. Rasio Pembiayaan dengan Jaminan : Deposito dan tabungan 90 % Selain deposito 80 %

i. Syarat dokumentasi :

 Fotocopy KTP

 Fotocopy KK / surat nikah

 NPWP ( untuk pembiayaan > Rp 50 juta)

 Fotocopy dokumen jaminan j. BI- Checking wajib dilakukan untuk pembiayaan > Rp 25 juta k. Menggunakan akad pelengkap wakalah.

l. Pengikatan jaminan, mengikuti hukum positif Indonesia :

 APHT ( Notani )

 Fiducia ( Notaril)

 Cassie ( Notaril )

 Gadai Deposito

m. Menggunakan asuransi jiwa pembiayaan, tarif asuransi diatur dalam memo tersendiri


(32)

n. Jenis pembayaran ada dua macam :

 Angsuran tetap , secara mingguan, dua mingguan, bulanan.  Pembayaran angsuran melalui auto debet ( penedbitan

langsung) dari tabungan Unit Mega Syariah.

o. Menggunakan metode pencairan pembiayaan melalui tabungan Wadiah Mega Syariah.

p. Proses pembiayaan 2-3 hari kerja, sejak dokumen yang dipersyaratkan lengkap diterima oleh Unit Bank Mega Syariah. q. Dikenakan denda keterlambatan ( Ta’zir ) sebesar 4 % dari

total cicilan tertunggak perbulan ( didebet secara harian ) r. Pelunasan dipercepat tidak diperbolehkan.

s. Pelunasan dipercepat diperbolehkan dengan membayar nilai sisa harga beli bank ditambah dua bulan kewajiban dimuka pada saat pelunasan.

D. Prosedur Pemberian Kredit

Nasabah yang datang ke Bank untuk memperoleh kredit, tentu Bank tidak langsung memberikan kreditnya begitu saja. Bank memerlukan informasi tentang data-data yang dimilki calon penerima kredit.

Adapun yang pertama dilakukan adalah menyampaikan surat permohonan untuk mendapatkan kredit antara lain berisi :


(33)

3. Jumlah kredit yang diajukan. 4. Tujuan pemakain kredit

Disamping surat permohonan tersebut diatas masih diperlukan data- data lain yang dapat menunjang calon debitur tersebut :

1. laporan keuangan, neraca, perhitungan laba rugi

2. Perencanaan proyek / usaha yang akan dibayar dengan kredit 3. Barang jaminan yang dapat digunakan.

Sama halnya seperti bank konvensional, Bank Mega Syariah juga melakukan penilain terhadap calon debitur untuk mengetahui apakah calon debitur tersebut adalah orang yang dapat dipercaya atau berdasarkan prinsip 5C yaitu :

1. Character ( karakter )

Merupakan sifat atau kelakuan pada diri seseorang. Untuk mengetahui sifat- sifat positif / negatif dari para calon debitur,bank melakukan survey, study, dan riset terhadap tingkah laku mengenai kemampuan dan tanggung jawab atas setiap kewajiban yang diperjanjikan.

2. Capacity ( kemampuan )

Capacity disini maksudnya adalah gambaran mengenai kemampuan debitur untuk memenuhi kewajibannya, kemampuan debitur untuk mencari dan mengkombinasikan resource yang terkait dengan bidang usaha, kemampuan memproduksi barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pasar.


(34)

3. Capital ( modal )

Modal merupakan jaminan dana suatu modal sendiri yang dimiliki saat permohonan diajukan. Nasabah wajib menyediakan modal sendiri, sedangkan kekurangannya itu dapat dibiayai dengan kredit bank.

4. Collateral ( jaminan )

Merupakan barang- barang yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang telah diterima , baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak.

5. Condition of economic

Merupakan keadaan perekonomian secara keseluruhan. Kondisi yang dipersyaratkan adalah bahwa kegiatan usaha debitur mampu mengikuti fluktuasi ekonomi baik dalam maupun luar negeri dan usaha masih mempunyai prospek kedepan selama kredit masih dinikmati debitur .

E. Pelaksanaan Pemberian Kredit

Apabila seseorang ingin mendapatkan kredit dari Bank Mega Syariah, maka ada beberapa tahap yang harus dilengkapi oleh calon pemohon kredit antara lain :


(35)

1. Tahapan Pembahasan Kredit

Pembahasan Kredit adalah suatu pembelajaran terhadap suatu proyek atau calon nasabah yang meminjam dari berbagai aspek .Bank . Pembahasan mengenai kredit yang diterapkan oleh Bank Mega Syariah dimulai dari permohonan kredit yang akan diajukan nasabah kepada pihak bank, lalu pihak bank akan melakukan penyelidikan dan analisa terhadap jenis usaha yang mengajukan permohonan atau debitur. Setelah itu dilakukan penganalisaan atas kredit nasabah dan pihak bank akan melakukan keputusan atas permohonan kredit yang diminta oleh nasabah, apakah keputusan kredit yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah disetujui, dipertimbangkan lebih lanjut oleh bank atau ditolak bank.

2. Tahapan Pemeriksaan Oleh Kepala Unit

Setelah data lengkap lalu diproses dan disajikan dalam sebuah memo dan dikirim kepada pimpinan ( kepala unit ). Kemudian kepala unit akan memeriksa dan meneliti hasil pembahsan kredit untuk mengambil keputusan apakah pemohon kredit dapat diterima atau ditolak. Jika pemohon kredit tersebut layak dibiayai maka langsung diputuskan oleh kepala unit untuk diterima. Namun jika dianggap perlu diteliti lebih lanjut, maka kepala unit meminta untuk diperiksa dan diteliti kembali rapat komitee kredit unit.

3. Tahapan Pemeriksaan Oleh Rapat Komitee Unit Kredit

Tujuan dilakukan pemerikaan dan penelitian oleh rapat komite kredit unit adalah sebagai filter dalam mempertimbangkan kelayakn suatu proyek atau rencana usaha, apakah dapat dibiayai oleh bank atau tidak. Hasil rapat komitee


(36)

kemudian diajukan kembali kepada kepala unit dengan pendapat dan rekomendasi apakah proyek tersebut dibiayai atau tidak agar segera diputuskan oleh kepala unit.

Jika pemohon kredit diterima, maka dilakukan perikatan dengan perjanjian kredit yang merealisaaikan kredit sesuai persyaratan dan ketentuan kepada calon nasabah selanjutnya bank memonitor dan mengadakan pengaturan atas kredit yang diberikan tersebut, sampai kredit lunas.

F. Jumlah Debitur Bank Mega Syariah

Sebagai mana kita ketahui bahwa eksistensi dari Bank Mega Syariah tidak diragukan lagi di dunia perbankan berprisip syariah. Dimana kita ketahui tujuan pemberian kredit tidak terlepas dari tujuan perbankan dalam pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka peningkatan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.Dimana Bank Mega Syariah hadir untuk melayani nasabah yang tidak setuju terhadap penerapan bunga yang selama ini dterapkan Bank Konvensional.Berikut ini tabel mengenai jumlah nasabah dari para calon debitur dilihat dari pekerjaan seperti terlihat pada tabel.

Tabel 3.1

Jumlah Pemohon kredit pada

Bank Mega Syariah Kacapem Medan Petisah Tahun 2006 s/d 2008

Pekerjaan

2006 2007 2008


(37)

Pengusaha 190 58.46 320 59.81 425 53.12

Pedagang 95 29.32 190 35.51 300 37.5 Lain-lain 40 12.30 25 4.67 75 9.37 Sumber Bank Mega Syariah Medan

Jumlah pemohon kredit dilihat dari pekerjaannya dari tabel 3.1. Pengusahalah yang paling banyak menjadi nasabahnya, tapi kebanyakan pengusaha kecil, seperti pengusaha pupuk,kerena dilihat dari kreditnya kredit mikro. Pada tahun 2007 jumlah pemohon kredit dari jenis pekerjaan pengusaha mengalami kenaikan dari tahun 2006 jumlah pemohon kredit dari jenis pekerjaan pengusaha mengalami kenaikan sebesar 1.35 %. Pada tahun 2008 pemohon kredit dari jenis pekerjaan pengusaha mengalami kenaikan sebesar 6,69 %. Sedangkan pada jenis pekerjaan pedagang pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 6.19 %. Dan pada tahun 2008 juga mengalami kenaikan sebesar 1.99%. Pada jenis pekerjaan lain- lain mengalami penurunan sebesar 7.63 % kemudian pada tahun 2008 nengalami kenaikan sebesar 4.7 %.

Tabel 3.3

Persentase jenis kredit yang ditawarkan Bank Mega Syariah Medan

Tahun 2006 s/d 2008

Jenis Kredit

2006 2007 2008 Jumlah Nasabah (Orang) % Jumlah Nasabah (Orang) % Jumlah Nasabah (Orang) % Pembiayaan 50IB 4500 41.28 3500 30.98 4200 27.28 Pembiayaan500IB 3200 29.35 6000 53.09 8200 53.25 Talangan IB 2000 18.35 1000 8.85 1800 11.69 Siaga IB 1200 11.00 800 7.07 1200 7.8 Sumber Bank Mega Syariah Kacapem Medan Petisah


(38)

Medan,tetapi pada tahun 2007 mengalami penurunan pada pembiayaan 50IB dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan. Sedangkan pada pinjaman 500IB selalu mengalami kenaikian setiap tahunnya. Sedangkan talangan IB dan siga IB tahun 2007 mengalami penurunan dari tahun 2006 dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan. Dari data ini dapat kita lihat bahwa Bank Mega Syariah Medan selalu berusaha meningkatkan kinerjanya dan selalu menangani permasalahan kenaikan nasabah dan produknya apabila terjadi kesalahan dan kemunduran kinerja.

G. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pemberiam Kredit Kendala yang dihadapi dalam pemberian kredit adalah :

 Masalah jaminan  Terjadinya kredit macet

Tabel 3.4 Perbandingan

Persentase jumlah kredit yang ditawarkan dan presentase jumlah kredit macet

atau bermasalah tiap tahunnya

Jenis kredit 2006 2007 2008

Jumlah Nasabah ( orang) ( % ) Jumlah Kredit Macet ( % ) Jumlah Nasabah ( orang) ( % ) Jumlah Kredit Macet ( % ) Jumlah Nasabah ( orang) ( % ) Jumlah Kredit Macet ( % ) Pembiayaan 50IB 41.28 1.1 30.98 1 27.28 0.9 Pembiayaan500IB 29.35 3 53.09 2 53.25 1.5

Talangan IB 18.35 2 8.85 1.5 11.69 1 Siaga IB 11.00 1.4 7.07 1.3 7.8 1.2 Sumber : Bank Mega Syariah Medan


(39)

macet yang paling tinggi terdapat pada jenis kredit dana pinjaman 500IB. Dan kredit macet terendah terdapat pada pjenis pembiayaan 50 IB dan jenis kredit yang paling diminati pada tahun 2006 dari jenis kredit yang ditawarkan adalah pembiayaan 50 IB.

Pada tahun 2007 jenis kredit yang paling tinggi masih terdapat pada jenis pembiayaan 500 IB, tetapi dibandingkan tahun 2006kredit macet ini sudah mengalami penurunan sebanyak 1 % dari data tabel diatas Bank Mega Syariah Medan sudah berusaha untuk memperkecil terjadinya kredit macet yang dapat merugikan Bank Mega Syariah.

Pada tahun 2008 persentase jumlah nasabah paling tinggi dari jenis pembiayaan yang ditawarkan terdapat pada jenis pembiayaan 500IB. Dan persentase kredit macet tertinggi pada tahun 2008 terdapat pada jenis pembiayaan 50B. Tetapi bila dibandingkan dengan tahun 2007 telah mengalami penurunan sebesar 0,5 %. Dan jumalh nasabah paling tinggin dari jenis kredit yang ditawarkan terdapat pada jenis pembiayaan 500IB.

Dari data tabel diatas jumlah kredit macet mengalami penurunan tiap tahunnya dan jumlah nasabah dari jenis pembiayaan yang ditawarkan mengalami kenaikan tiap tahunnya . Dari data ini dapat dilihat bahwa Bank Mega Syariah Medan sudah berusaha untuk meningkatkan jumlah nasabah tiap tahunnya dan memperkecil kredit macet.


(40)

H. Penanganan Kredit Bermasalah

Upaya – upaya penyelamatan kredit bermasalah yang dilakukan Bank Mega Syariah Medan.

a. Rescheduling ( Penjadwalan kembali )

Yaitu suatu upaya untuk melakukan perubahan terhadap beberapa syarat perjanjian kredit yang berkenaan dengan jadwal pembayaran kembali / jangka waktu kredit termasuk tenggang ( grace periodic ) termasuk perubahan kredit.

a. Reconditioning ( Persyaratan Kembali )

Yaiyu melakukan perubahan sebagian atau seluruh syarat- syarat perjanjian yang tidak terbatas hanya kepada perubahan jadwal angsuran dan jangka waktu kredit saja.

b.Restructuring ( Penataan kembali )


(41)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan diatas maka pada bab ini dapat dtarik kesimpulan bahwa :

1. Bank Mega Syariah Medan adalah suatu lembaga keuangan yang berprinsip syariah yang usaha pokonya memberikan kredit kepada masyarakat.

2. Bank Mega Syariah dalam menyalurlkan kreditnya lebih mengutamakan perusahaan mikro atau perusahaan yang memiliki ekonomo lemah, dan usaha kecil sehingga diharapkan perusahaan atau usaha tersebut mempunyai kesempatan untuk mengembangkan usahanya.

3. Dari pembahasan atas pemberian kredit pada Bank Mega Syariah Medan diberi kesimpulan bahwa Prosedur pemberian penyaluran kredit mikronya sangat sederhana dan relatif singkat yaitu melalui tahapan yang ditetapkan. 4. Pihak Bank Mega Syariah Medan dalam prosedur penyaluran kredit mikronya

mengalami kenaikan jumlah nasabah tiap tahunnya, dan dilihat dari tingkat kemacetan kreditnya mengalami penurunan tiap tahunnya. Dari data tabel,dapat dilihat bahwa Bank Mega Syariah Medan sudah cukup baik setiap tahunnya.


(42)

B. SARAN

Setelah mengemukakan kesimpulan, maka akan dikemukakan saran yang dianggap perlu untuk meningkatkan keberhasilan Bank Mega Syariah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.Adapun saran tersebut sebagai berikut 1. Pihak Bank Mega Syariah Medan harus mempertahankan dan meningkatkan proses penyaluran maupun pemberian kredit terutama lebih mengutamakan masyarakat, atau nasabah yang berekonomi lemah sehingga diharapkan nasabah itu mempunyai kesempatan untuk mengembangkan usahanya.

2. Bank Mega Syariah Medan hendaknya melakukan penilaian yang lebih ketat lagi terhadap jaminan yang diterima agar tingkat pengembalian lebih terjamin dan lancar.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Bank Mega Syariah, 2009. Profil Sekulas Bank Mega. Diakses tanggal 5 Mei 2009(http://www.bsmi.coid/Profil.sekilas BSMI. php)

Karim A, Adiwarman, 2006 Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi Ketiga, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Madura, Jeff, 2004. Pengantar Bisnis. Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.

Slamat, Dahlan, 2005 Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Kelima, Jakarta Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


(44)

(1)

macet yang paling tinggi terdapat pada jenis kredit dana pinjaman 500IB. Dan kredit macet terendah terdapat pada pjenis pembiayaan 50 IB dan jenis kredit yang paling diminati pada tahun 2006 dari jenis kredit yang ditawarkan adalah pembiayaan 50 IB.

Pada tahun 2007 jenis kredit yang paling tinggi masih terdapat pada jenis pembiayaan 500 IB, tetapi dibandingkan tahun 2006kredit macet ini sudah mengalami penurunan sebanyak 1 % dari data tabel diatas Bank Mega Syariah Medan sudah berusaha untuk memperkecil terjadinya kredit macet yang dapat merugikan Bank Mega Syariah.

Pada tahun 2008 persentase jumlah nasabah paling tinggi dari jenis pembiayaan yang ditawarkan terdapat pada jenis pembiayaan 500IB. Dan persentase kredit macet tertinggi pada tahun 2008 terdapat pada jenis pembiayaan 50B. Tetapi bila dibandingkan dengan tahun 2007 telah mengalami penurunan sebesar 0,5 %. Dan jumalh nasabah paling tinggin dari jenis kredit yang ditawarkan terdapat pada jenis pembiayaan 500IB.

Dari data tabel diatas jumlah kredit macet mengalami penurunan tiap tahunnya dan jumlah nasabah dari jenis pembiayaan yang ditawarkan mengalami kenaikan tiap tahunnya . Dari data ini dapat dilihat bahwa Bank Mega Syariah Medan sudah berusaha untuk meningkatkan jumlah nasabah tiap tahunnya dan memperkecil kredit macet.


(2)

H. Penanganan Kredit Bermasalah

Upaya – upaya penyelamatan kredit bermasalah yang dilakukan Bank Mega Syariah Medan.

a. Rescheduling ( Penjadwalan kembali )

Yaitu suatu upaya untuk melakukan perubahan terhadap beberapa syarat perjanjian kredit yang berkenaan dengan jadwal pembayaran kembali / jangka waktu kredit termasuk tenggang ( grace periodic ) termasuk perubahan kredit.

a. Reconditioning ( Persyaratan Kembali )

Yaiyu melakukan perubahan sebagian atau seluruh syarat- syarat perjanjian yang tidak terbatas hanya kepada perubahan jadwal angsuran dan jangka waktu kredit saja.

b.Restructuring ( Penataan kembali )


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan diatas maka pada bab ini dapat dtarik kesimpulan bahwa :

1. Bank Mega Syariah Medan adalah suatu lembaga keuangan yang berprinsip syariah yang usaha pokonya memberikan kredit kepada masyarakat.

2. Bank Mega Syariah dalam menyalurlkan kreditnya lebih mengutamakan perusahaan mikro atau perusahaan yang memiliki ekonomo lemah, dan usaha kecil sehingga diharapkan perusahaan atau usaha tersebut mempunyai kesempatan untuk mengembangkan usahanya.

3. Dari pembahasan atas pemberian kredit pada Bank Mega Syariah Medan diberi kesimpulan bahwa Prosedur pemberian penyaluran kredit mikronya sangat sederhana dan relatif singkat yaitu melalui tahapan yang ditetapkan. 4. Pihak Bank Mega Syariah Medan dalam prosedur penyaluran kredit mikronya

mengalami kenaikan jumlah nasabah tiap tahunnya, dan dilihat dari tingkat kemacetan kreditnya mengalami penurunan tiap tahunnya. Dari data tabel,dapat dilihat bahwa Bank Mega Syariah Medan sudah cukup baik setiap tahunnya.


(4)

B. SARAN

Setelah mengemukakan kesimpulan, maka akan dikemukakan saran yang dianggap perlu untuk meningkatkan keberhasilan Bank Mega Syariah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.Adapun saran tersebut sebagai berikut 1. Pihak Bank Mega Syariah Medan harus mempertahankan dan meningkatkan proses penyaluran maupun pemberian kredit terutama lebih mengutamakan masyarakat, atau nasabah yang berekonomi lemah sehingga diharapkan nasabah itu mempunyai kesempatan untuk mengembangkan usahanya.

2. Bank Mega Syariah Medan hendaknya melakukan penilaian yang lebih ketat lagi terhadap jaminan yang diterima agar tingkat pengembalian lebih terjamin dan lancar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bank Mega Syariah, 2009. Profil Sekulas Bank Mega. Diakses tanggal 5 Mei 2009(http://www.bsmi.coid/Profil.sekilas BSMI. php)

Karim A, Adiwarman, 2006 Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi Ketiga, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Madura, Jeff, 2004. Pengantar Bisnis. Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat. Slamat, Dahlan, 2005 Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Kelima, Jakarta

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


(6)

Dokumen yang terkait

Konsep akad bank garansi dan pelaksanaanya pada bank mega syariah

3 16 77

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi nasabah Bank Syariah (studi kasus pada Bank Mega Syariah KCP Panglima Polim)

3 19 206

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN UMKM, KUK, CAR DAN BOPO TERHADAP KREDIT BERMASALAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi pada Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

2 7 139

PENDAHULUAN Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah Di Indonesia Dengan Menggunakan Data Evelopment Analysis (DEA) (Studi pada Bank BNI Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Bukopin Syariah

1 8 10

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TINGKAT KREDIT MACET BANK KONVENSIONAL DAN PEMBIAYAAN BERMASALAH BANK Analisis Perbandingan Antara Tingkat Kredit Macet Bank Konvensional Dan Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank Mega Dan Bank Mega Syaria

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Antara Tingkat Kredit Macet Bank Konvensional Dan Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank Mega Dan Bank Mega Syariah).

0 3 8

NASKAH PUBLIKASI Analisis Perbandingan Antara Tingkat Kredit Macet Bank Konvensional Dan Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank Mega Dan Bank Mega Syariah).

0 2 12

PENDAHULUAN Analisis Kinerja Sosial Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, dan Muamalat Indonesia).

0 1 8

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA.

0 0 10

PT BANK MEGA SYARIAH

0 3 162