Kelompok Kelompok Sosial budaya dal

Kelompok-Kelompok Sosial
Desny Putri Sunjaya (1306376004)
Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri. Namun, apabila dibandingkan dengan makhluk
hidup lainnya seperti hewan, manusia tidak akan dapat hidup sendiri. Manusia tanpa manusia
lainnya pasti akan mati. Tuhan tidak mengaruniai manusia dengan alat-alat fisik yang cukup
untuk dapat hidup sendiri. Tetapi, manusia diberi alat ampuh dan istimewa, jauh lebih sempurna
daripada alat-alat fisik hewan, yaitu pikiran. Pikiran tak dapat langsung digunakan sebagai alat
hidup, namun dapat dimanfaatkan untuk mencari alat-alat materiil yang diperlukan bagi
kehidupan. Unsur-unsur yang mendorong manusia terhadap bersama:
1. Secara naluriah untuk berkembang dan kebutuhan biologis
2. Keterbatasan atau kelemahan manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar dan
mempertahankan diri
Apabila manusia hidup sendirian, misalnya dalam keadaan terkurung di dalam sebuah ruangan
tertutup, sehingga dia tak dapat mendengarkan suara orang lain atau tak dapat melihat orang lain,
maka akan terjadi gangguan dalam perkembangan jiwanya. Naluri manusia untuk hidup dengan
orang lain disebut gregariousness sehingga manusia disebut juga social animal (hewan sosial).
Hewan yang memiliki naluri untuk senantiasa hidup bersama.
Di dalam hubungan antarmanusia, yang penting adalah reaksi yang timbul sebagai alat hubungan
yang menyebabkan tindakan seseorang bertambah luas. Terdapat suatu kecenderungan manusia
untuk memberikan keserasian dengan tindakan-tindakan orang lain, karena sejak dilahirkan
manusia sudah memiliki dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu:

1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (yaitu masyarakat)
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Manusia menggunakan pikiran, perasaan, dan kehendaknya untuk menghadapi dan
menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut. Interaksi manusia dengan sesamanya
maupun dengan lingkungannya menimbulkan kelompok-kelompok sosial atau social group,
yang merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Kumpulan terjadi karena
tidak adanya interaksi, di mana sejumlah orang di tempat dan waktu yang sama tetapi tidak
berinteraksi satu sama lain (berkumpul secara fisik). Seperti penonton bola basket dan

penumpang bus. Golongan merupakan sejumlah orang yang memiliki atribut atau karakeristik
serupa, misalnya umur, jenis kelamin, dan jenis pekerjan.
Syarat menentukan himpunan manusia dinamakan kelompok sosial:
1. Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari
kelompok yang bersangkutan
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya
3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antarmereka tambah erat,
yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama,
ideologi politik yang sama, dll.
4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku
5. Bersistem dan berporos

Pendekatan sosiologis terhadap kelompok-kelompok sosial
Kegiatan saling tukar-menukar pengalaman (social experience) di dalam kehidupan berkelompok
mempunyai pengaruh yang besar di dalam pembentukan kepribadian orang-orang yang
bersangkutan. Penelitian terhadap social experience ini sangat penting untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh kelompok terhadap individu, bagaimana reaksi kelompok, dan bagaimana reaksi
individu terhadap pengaruh tersebut dalam pembentukan kepribadian.
Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak menjadi kelompok yang statis, namun selalu
berkembang serta mengalami perubahan-perubahan dalam aktivitas dan bentuknya. Manusia
memiiki naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya sehingga menghasilkan pola
pergaulan yang dinamakan pola interaksi sosial.pergaulan tersebut menghasilkan pandanganpandangan yang berupa nilai-nilai manusia yang sangat berpengaruh terhadap cara dan pola
berpikirnya. Pola perilaku yang sudah membudaya dan melembaga akan menjadi patokan
perilaku yang disebut norma atau kaidah kaidah-kaidah tersebut terdiri dari kaidah kepercayaan,
kesusilaan, kesopanan dan hukum, yang kemudian menjadi patokan interaksi sosial.
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya
hubngan di antara mereka yang menyangkut timbal balik yang saling memengaruhi dan juga
suatu kesadaran untuk saling menolong.
Tipe-tipe Kelompok Sosial

Klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial berdasarkan ukuran besar-kecilnya jumlah anggota
kelompok (George Simmel), tinggi rendahnya derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial

tersebut (Stuart Chapin), kepentingan dan wilayah, serta derajat organisasi.
Sistematika Kelompok-Kelompok Terpenting dalam Struktur Sosial
Kelompok atau organisasi (individu dalam hubungan dengan individu lainnya)
Katerori utama

Kesatuan wilayah

kesatuan atas dasar kepentingan
yang sama, tanpa organisas

Tipe umum

Komunitif

1. Kelas
2. Kelompok etnis dan ras
3. Kerumunan

Tipe khusus


Suku bangsa, daerah,
kota, desa, rukun tetangga

1. Kasta, elit, kelas atas dasar
persaingan, kelas atas dasar
kerja sama
2. kelompok atas dasar
perbedaan warna kulit, kelompok
imigran, kelompok nasional
3. kerumunan dengan
kepentingan
yang sama dan dengan kepentingan
umum
1. sikap yang sama dari anggota
kelompok yang bersangkutan
dan
organisasi yang tidak tetap
2. organisasi sosial yang tidak
tetap
1. kepentingan yang sementara

2. sifat kelompom yang sementara

kriteria utama

kriteria tambahan

1. Kepentingan utama
2. Bertempat tinggal di
suatu
wilayah tertentu

kesatuan atas dasar kepentingan
yang sama, dengan organisasi
yang tetap
1. Kelompok primer
2. Asosiasi besar
1. keluarga, kelompok
permainan,
klik (clique), klub
2. negara, gereja, perkumpulan

atas dasar ekonomi, persatuan
buruh, dll

1. kepentingan yang terbatas

2. organisasi sosial tertentu
1. jumlah keanggotaan terbatas
2. organisasi sosial formal
3. pentingnya hubungan yang
tidak
bersifat pribadi
4. jenis kepentingan yang dikejar

Sumber : Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar.h.106

Adakalanya dasar untuk membedakan kelompok-kelompok sosial adalah faktor-faktor:
1. Kesadaran akan jenis yang sama
2. Adanya hubungan sosial

3. Orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan

Dengan demikian, tipe-tipe umum kelompok sosial adalah sebagai berikut:
1.Kategori statistik
2.kategori sosial
3.Kelompok sosial
4.Kelompok tak teratur
5.Organisasi formal

1
+
+
±
+

2
+
±
+

3
+


Sumber : Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar.h.106

Penjelasan (tanda + berarti ada faktor seperti disebut di atas, sedangkan tanda–berarti tidak ada ):
1. Kategori statistik adalah pengelompokan berdasarkan atas dasar ciri tertentu yang sama,
seperti kelompok umur
2. Kategoti sosial merupakan kelompok individu yang sadar akan ciri-ciri yang dimiliki
bersama, umpamanya Ikatan Dokter Indonesia
3. Kelompok sosial, seperti misalnya, keluarga batih
4. Kelompok tidak teratur, yakni berkumpulnya orang-orang di satu tempat pada waktu yang
sama karena pusat perhatian yang sama. Contohnya, orang-orang antri karcis kereta api
5. Organisasi formal, yaitu setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuantujuan tertentu dan telah ditentukan terlebih dahulu. Contohnya, birokrasi.
Kelompok Teratur:
1. Kelompok sukarela, di mana dalam keadaan tertentu seseorang dapat memilih kelompok
yang diiginkannya, seperti Mapala
2. Kelompok paksa, di mana dalam keadaan tertentu seseorang tidak diberi kesempatan
untuk memilih sendiri, seperti wajib militer dan narapidana.
Kelompok Dalam dan Kelompok Luar (In group dan Out Group)
1. In Group adalah kelompok sosial di mana individu mengidentifikasika dirinya
2. Out Group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai


lawan in

groupnya.
Batasan keduanya bisa secara formal, yakni adanya persyaratan kelompok seperti pakaian
seragam dan kartu anggota, maupun secara informal, di mana tidak adanya persyaratan secara
jelas terlihat seperti kedatangan dan perhatian.
Primary Group dan Secondary Group

Kelompok Primer (Primary Group) menurut Cooley adalah kelompok-kelompok yang ditandai
cirri-ciri kenal-mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi.
Salah satu hasilnya adalah peleburan-peleburan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok
sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok. Secara singkat dapatlah dikatakan bahwa
kelompok primer adalah kelompok-kelompok kecil yang agak langgeng (permanen) dan
berdasarkan kenal-mengenal secara pribadi antar sesama anggotanya. Contohnya adalah keluarga
dan pesahabatan.
Kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang yang
hubungannya tak perlu berdasarkan saling kenal-mengnal secara pribadi, dan sifatnya juga tidak
begitu langgeng. Contohnya adalah kontrak (jual-beli), kelompok bisnis, dan kelompok
kemiliteran. Suatu bangsa merupakan kelompok sekunder, tetapi memiliki pula beberapa cirri

kelompok primer, yaitu faktor tujuan yang sama dan kelanggengan tertentu. Dapat disimpulkan
bahwa syarat-syarat dan sifat-sifat kelompok primer dan kelompok sekunder saling mengisi dan
dalam kenyataannya tak dapat dipisahkan secara mutlak.
Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesellschaft)
Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh
hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut
adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan tersebut
dinamakan juga bersifat nyata dan organis. Di dalam paguyuban terdapat kemauan bersama
(common will), ada suatu pengertian (understanding), serta juga kaidah-kaidah yang timbul
sendirinya dari kelompok tersebut. Apanila terdapat pertentangan antara anggota paguyuban
tidak akan dapat diatasi dalam satu hal saja, karena adanya hubungan yang menyeluruh antara
anggota-anggotanya. Paguyuban terutama akan dapat dijumpai di dalam keluarga, kelompok
kerabatan, rukun tetangga, masyarakat pedesaan, dsb.
Oleh Tonnes dikatakan bahwa suatu paguyuban mempunyai beberapa cirri pokok, yaitu sbb:
1. Intimate yaitu hubungan menyeluruh yang mesra
2. Private yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja
3. Exclusive yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orangorang lain di luar “kita”

Tiga tipe paguyuban:
1. Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by body) yaitu paguyuban yang didasarkan

pada ikatan darah atau keturunan. Contoh : keluarga, kelompok kekerabatan
2. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place) yaitu suatu paguyuban yang terdiri dari
orang-orang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong-menolong. Contoh :
RT, RW, dan arisan.
3. Paguyuban karena jiwa-pikiran (gemeinschaft of mind) yang merupakan paguyuban yang
terdiri dari orang-orang yang walaupun tak mempunyai hubungan darah ataupun tempat
tinggalnya tak berdekatan, tetapi mereka mempunya jiwa dan pikiran yang sama,
ideology yang sama. Paguyuban ini biasanya ikatannya tidaklah sekuat paguyuban karena
darah atau keturunan.
Patembayan (gesellschaft) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang
pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imaginary) serta strukturya bersifat
mekanis. Pada patembayan terdapat public life yang berarti bahwa hubungannya bersifat untuk
semua orang. Pertentangan-pertentangan yang terjadi antara anggota dapat diatasi pada bidangbidang tertentu sehingga suatu persoalan dapat dilokalisasi. Bentuk gesellschaft terutama
terdapat di dalam hubungan perjanjian antara pedagang, organsasi salam suatu pabrik industri,
masyarakat perkotaan, dsb.
Formal Group dan Informal Group
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan
anggota-anggotanya untuk megatur hubungan antarsesama. kriteria rumusan formal group
merupakan keberadaan tata cara untuk memobilisasikan dan mengoordinasikan usaha-usaha,
yang mencapai tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat spesialisasi. Organsasi
biasanya ditegakkan pada landasan mekanisme administratif. Staf admnistratif bertanggung
jawab terhadap pemeliharaan organisasi dan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan organisasi
seperti kepolisian lalu lintas, bagian administrasi, bagian logistic, dll. Organisasi seperti itu bisa
disebut birokrasi. Menurut Max Weber, organsasi yang dibentuk berdasarkan cara-cara birokrasi
mempunyai cirri sbb:
a. Tugas-tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa posisi yang merupakan tugastugas jabatan
b. Posisi-posisi dalam organisasi terdiri dari hierarkistruktur wewenang

c. Suatu sistem peraturan menguasai keputusan-keputusan dan pelaksanaan
d. Unsur staf yang merupakan pejabat bertugas memelihara organisasi yang khususnya
keteraturan komunikasi
e. Para pejabat berharap bahwa hubungan dengan bawahan dan pihak lain bersifat orientasi
impersonal
f. Penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada karier
Informal group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau pasti. Kelompokkelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali dan itu
menjadi dasar bagi bertemunyakepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama. Contoh
lain adalah klik (clique) suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam
kelompok-kelompok besar. Klik tersebut ditandai dengan adanya pertemuan-pertemuan timbal
balik antaranggota, biasanya bersifat “antara kita” saja.
Membership Group dan Reference Group
Membership group merupakan kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota
kelompok tersebut. Batas-batas yang digunakan untuk menentukan keanggotaan seseorang pada
suatu kelompok secara fisik tidak dapat dilakukan secara mutlak yang disebabkan karena
perubahan-perubahan keadaan. Untuk membedakan secara tegas keanggotaan atas dasar derajat
interaksi, maka dikemukakan istilah nominal group-member (anggota-anggota lain yang masih
berinteraksi dengan kelompok sosial yang bersangkutan tetapi inetraksinya tidak intens) dan
peripheral group-member (seolah-olah sudah tidak berhubungan lagi dengan kelompok yang
bersangkutan sehingga kelompok tersebut tidak mempunyai kekuasaan apapun atas anggota
tadi).
Perbedaan derajat interaksi dapat menimbulkan sub group karena biasanya anggota-anggota
yang sering berinteraksi akan membuat kelompok-kelompok tersendiri. Hal ini terjadi karena
faktor-faktor kepentingan yang sama, nilai-nilai sosial yang sama, dll. Jadi, ukuran utama bagi
keanggotaan seseorang adalah interaksinya dengan kelompok sosial tersebut, termasuk para
anggotanya. Kelompok bukan peserta dapat dipecah-pecah atas beberapa kategori:
a. Orang-orang bukan anggota sesuatu membership group yang tidak memenuhi syarat
dapat dibedakan dari bukan anggota yang memenuhi syarat, tetapi tidak berafiliasi
dengan kelompok yang bersagkutan.

b. Sikap terhadap keanggotaan kelompok, ada yang ingn sekali menjadi anggota kelompok,
ada yang bersikap masa bodoh, ada juga yang tetap tidak ingin menjadi anggota-anggota.
c. Kelompok terbuka dan tertutup. Keompom yang tertutup biasanya ingin mempertahankan
pola-pola interaksi yang telah ada sehingga keanggotannya terbatas. Kelompok terbuka
biasanya memilki pengikut sebanyak-banyaknya.
d. Ukuran waktu bagi bukan anggota. Faktor ini juga penting dalam hubungannya dengan
reference group.
Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota
kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seorang yang bukan
anggota kelompok sosial bersangkutan mengidentifikasi dirinya dengan kelompok tadi. Seperti
contoh, seseorang yang gagal memenuhi persyaratan sebagai seorang mahasiswa, namun
bertingkah laku seperti mahasiswa meskipun dia bukan mahasiswa. Tipe umum reference group:
a. Tipe normative (normative type) yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian
seseorang. Tipe ini merupakan sumber nilai bagi individu, baik yang menjadi anggota
maupun bukan anggota kelompok.
b. Tipe perbandingan (comparison type) yang merupakan tegangan bagi individu di dalam
menilai kepribadiannya. Tipe ini lebih dipakai sebagai perbandingan untuk menentukan
kedudukan seseorang.
Kelompok Okupasional dan Volunteer
Kelompok okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi
kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis.
Contohnya kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan dokter Indonesia, dll.
Kelompok volunteer adalah kelompok orang yang memiliki kepentingan sama, namun tidak
mendapatkan perhatian masyarakat. melalui kelompok ini diharapkan akan dapat memenuhi
kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara
umum.
Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur
Bermacam-macam bentuk kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur pada dasarnya dapat
dimasukkan ke dalam dua golongan besar, yaitu kerumunan dan public.

A. Kerumunan
Kerumunan adalah individu-individuyang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan waktu
yang sama. Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik. Paling
tidak batas kerumunan adalah sejauh mata dapat melihat dan telinga dapat mendengarkannya.
Kerumunan akan segera hilang setelah orang-orangnya bubar (bersifat sementara). Krumunan
tidak jelas terorganisisir, yakni dapat mempunyai pimpinan, namun tidak mempunyai sistem
pembagian kerja maupun sistem pelapisan sosial. Artinya, interaksi di alamnya bersifat spontan
dan tidak terduga, serta orang-orang yang hadir dan berkumpul mempunyai kedudukan yang
sama. Suatu kerumunan mudah sekali beraksi karena individu-individu yang berkumpul
mempunyai satu pusat perhatian dan keinginan-keinginan mereka akan tersalurkan dengan
mengadakan suatu aksi. Untuk membubarkan suatu kerumunan diperlukan usaha-usaha
mengalihkan perhatian. Contoh kerumunan di antaranya sedang antri bioskop, menunggu giliran
diperiksa dokter, memesan makanan pada kafetaria, dsb.
Secara garis besar, kerumunan dapat dibedakan antara kerumunan yang berguna bagi organisasi
sosial masyarakat, serta timbul dengan sendirinya. Dengan pembedaaan kerumunan yang
dikendalikan oleh keinginan-keinginan pribadi.
Bentuk-bentuk kerumunan:
a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
1) Formal Audience, merupakan kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian
dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif. Contohnya adalah penonton film, jemaah
khutbah, dsb.
2) Planned Experessive Group adalah kerumunan yang pusat perhatiannya tak begitu
penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan tersimpul dalam aktifitas kerumunan
tersebut sertakepuasan yang dihasilkannya. Fungsi kerumunan adalah sebagai penyalur
ketegangan-ketegangan yang dialami orang karena pekerjaan sehari-hari, seperti berpesta,
berdansa, dsb.
b. Kerumunan yang bersifat sementara (casual crowds)
1) Kumpulan yang kurang menyenangkan (Inconvenient Aggregations) adalah orang-orang
yang menunggu antrean karcis, menunggu bis, dsb. Dalam kerumunan ini kehadiran
orang lain merupakan halangan tercapainya maksud seseorang.

2) Kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik (Panic Crowds) adalah
orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya.
Dorongan dalam diri individu-individu dalam kerumunan tersebut mempunyai
kecenderungan untuk mempertinggi rasa panik.
3) Kerumunan penonton (Spectator Crowds) terjadi karena ingin melihat suatu kejadian
tertentu. Kerumanan ini hampir sama dengan khalayak penonton, namun kerumunan
tidak direncanakan an kegiatan-kegiatan pada umumnya tidak terkendalikan.
c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum (Lawless Crowds)
1) Kerumunan yang bertindak emosional (Acting Mobs) bertujuan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan normanorma yang berlaku dalam masyarakat. biasanya kumpulan orang-orang tersebut
bergerak karena merasa bahwa haknya diinjak-injak atau karena tidak adanya keadilan.
2) Kerumunan yang bersifat immoral (Immoral Crowds) hampir sama dengan kelompok
ekspresif namun berfsifat bertentangan dengan norma-norma masyarakat. contohnya
adalah orang-orang yang mabuk.

B. Publik
Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi yang terjadi secara tidak
langsung melalui alat-alat komunikasi seperti pembicaraan pribadi yang berantai (jarkom),
desas-desus, surat kabar, radio, televise, film, dsb. Alat-alat penghubung semacam ini lebih
memungkinkan suatu public mempunyai pengikut-pengikut yang lebih luas dan lebih besar.
Namun, tak ada pusatperhatian yang tajam sehingga tak ada kesatuan.
Tingkah laku pribadi kelakuan public didasarkan pada tingkah laku atau perilaku individu. Untuk
memudahkan mengumpulkan public tersebut, digunakan cara-cara dengan menggandeng nilainilai sosial atau tradisi masyarakat bersangkutan, atau dengan menyiarkan pemberitaanpemberitaan, baik yang benar maupun yang palsu sifatnya.
Kelompok Kecil (Small Group)
Klompok kecil (small group) adalah suatu kelompok yang secara teoritis terdiri dari paling
sedikit dua orang yang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan tertentu dan menganggap
hubungan tersebut penting baginya. Dalam kelompok besar, ada kelompok kecil karena tidak
setiap manusia mempunyai kepentingan sama, makan small group adalah wadahnya.

Kelompok kecil penting, sebab:
1. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku individu-individu dalam kehidupan
sehari-hari
2. Merupakan pertemuan antarakepentingan-kepentingan sosial dengan kepentingan individu
3. Pada hakekatnya merupakan sel yang merupakan suatu organisme yang dinamakan
masyarakat
4. Merupakan bentuk khusus dalam kerangka sistem sosial secara keseluruhan
Dinamika Kelompok Sosial
Dinamika kelompok sosial di antaranya, kelompok sosial mengalami perubahan-perubahan
dengan cepat, kelompok sosial mengalami perubahan karena akibat proses formasi atau
reformasi dari pola-pola di dalam kelompok tersebut dan karena pengaruh dari luar, keadaan
tidak stabil dalam kelompok karena konflik antar individu-individu dalam kelompok maupun
konflik antar bagian-bagian dalam kelompok, konflik ini bisa mengakibatkan perpecahan
kelompok yang menimbulkan perubahan dalam strukturnya, perubahan struktur kelompok sosial
karena adanya perubahan situasi, pergantian anggota kelompok serta perubahan-perubahan yang
terjadi dalam situasi sosek. Tercapainya keadaan stabil tergantung pada faktor kepemimpinan dan
ideologi.

Daftar Pustaka:
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Perkasa.