ANALISIS DAMPAK KEBERADAAN LIPPO PLAZA T

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016
Hotel Swiss-Belinn, Kupang – 28-29 Oktober 2016

ANALISIS DAMPAK KEBERADAAN LIPPO PLAZA TERHADAP
KINERJA LALU LINTAS DI RUAS JALAN VETERAN KOTA KUPANG
Margareth Evelyn Bolla1, I Made Udiana2 dan Andi Agung W. Utama3
1

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana Kupang, Jl. Adisucipto Kupang
Email: margiebolla@gmail.com
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana Kupang, Jl. Adisucipto Kupang
Email: made_udiana@yahoo.com
3
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana Kupang, Jl. Adisucipto Kupang
Email: a600_nk@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja jalan akibat adanya pembangunan Lippo Plaza,
yaitu dari segi tingkat layanan di ruas Jl. Veteran yang meliputi perbandingan volume lalu lintas,
kapasitas dan derajat kejenuhan (DS) sebelum dan setelah Lippo Plaza beroperasi. Hasil analisis

menunjukkan keberadaan Lippo Plaza mengakibatkan perubahan volume dimana di ruas Jalan
Veteran pada area Patung Kirab, Taman Nostalgia, Ina Bo’i, Jalan R.W. Monginsidi dan Jalan
Perintis Kemerdekaan mengalami kenaikan volume sebesar berturut-turut 81.5 smp/jam, 35.97
smp/jam, 17.41 smp/jam, 8.83 smp/jam dan 38.94 smp/jam, sedangkan pada ruas jalan yang menuju
belakang Ruko Oebobo mengalami penurunan volume sebesar 1.37 smp/jam. Tingkat layanan jalan
pada ruas Jalan Veteran masih tergolong baik meski sebagian lokasi tinjauan mengalami perubahan
nilai DS seperti pada ruas jalan Veteran area Patung Kirab, Taman Nostalgia, Ina Bo’I, jalan W.R.
Monginsidi, dan jalan Perintis Kemerdekaan yang mengalami kenaikan sebesar 4.05 %, 2.07 %,
0.75 %, 0.34 % dan 2.86 %. Berdasarkan pengamatan di lapangan, terlihat potensi kemacetan
sehingga disarankan adanya tindakan pencegahan dan penanganan potensi-potensi tersebut seperti
pemasangan lampu peringatan di area perempatan Jalan Veteran, Taman Nostalgia dan Ruko
Oebobo, serta perlu adanya pemisah/ separator yang bersifat sementara di ruas jalan Veteran, yang
berguna pula untuk mencegah kecelakaan lalulintas pada titik-titik konflik yang ada.
Kata kunci: kinerja, lalu lintas, Lippo Plaza

1.

PENDAHULUAN

Keberadaan Lippo Plaza yang mulai beroperasi tanggal 23 April 2015, sebagai pusat perbelanjaan terbaru bagi

masyarakat Kota Kupang memberi pengaruh terhadap kondisi lalu lintas di ruas jalan yang berada di sekitarnya.
Salah satunya adalah kemungkinan terjadinya perubahan volume lalu lintas dan tingkat layanan akibat banyaknya
pengguna jalan di ruas Jl. Veteran yang berada di depan area Lippo Plaza. Untuk itu perlu dianalisis kinerja jalan
akibat keberadaan Lippo Plaza, terutama dari segi tingkat layanan di ruas Jl. Veteran.

2.

TINJAUAN PUSTAKA

Volume Lalu Lintas
Volume lalu lintas adalah sejumlah kendaraan (atau mobil penumpang) yang melalui suatu titik tiap satuan waktu
(Alamsyah, 2008). Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997) kendaraan itu sendiri digolongkan
menjadi 4 jenis yaitu:
a.
b.

c.

d.


Kendaraan ringan/ Light Vehicle (LV), kendaraan bermotor beroda empat, dengan dua gandar berjarak 2,0 m –
3,0 m (termasuk kendaraan penumpang, opelet, mikro bis, angkot, mikro bis, pick-up, dan truk kecil);
Kendaraan berat/ Heavy Vehicle (HV), kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari 3,50 m, biasanya beroda
lebih dari empat (meliputi : bis, truk dua as, truk tiga as dan truk kombinasi sesuai sistem klasifikasi Bina
Marga);
Sepeda motor/ Motor Cycle (MC)
Kendaraan bermotor dengan dua atau tiga roda (termasuk sepeda motor, kendaraan roda tiga sesuai sistem
klasifikasi Bina Marga);
Kendaraan tak bermotor/ Unmotorized (UM)

B-172

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016
Hotel Swiss-Belinn, Kupang – 28-29 Oktober 2016

Kendaraan bertenaga manusia atau hewan di atas roda (meliputi sepeda, becak, kereta kuda dan kereta dorong
sesuai sistem klasifikasi Bina Marga).
Untuk satuan dari volume secara sederhana adalah kendaraan per satu satuan waktu walaupun dapat dinyatakan
dengan cara lain yaitu satuan mobil penumpang (SMP) tiap satuan waktu. Untuk mendapatkan volume lalu lintas dalam
satuan SMP, maka diperlukan faktor konversi dari berbagai macam kendaraan menjadi mobil penumpang. Faktor

konversi tersebut dikenal dengan ekivalen mobil penumpang (EMP). MKJI (1997) mengklasifikasikan EMP
kendaraan menjadi 4 (empat) golongan seperti terlihat pada Tabel 1.

Tipe Jalan

Tabel 1 Nilai EMP untuk Jalan Perkotaan Tak Terbagi.
Faktor EMP
Arus total yang
HV
Lebar jalan > 6 m
Lebar jalan < 6 m
melintas
MC
MC

Dua jalur tak terbagi

0

1.3


0.4

0.5

2/2 UD

≥ 1800

1.2

0.25

0.35

Empat jalur tak terbagi

0

1.3


4/2 UD
≥ 3700
1.2
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), 1997.

0.4
0.25

Kinerja Ruas Jalan
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997:5-4) menyatakan ruas jalan sebagai di antara dan tidak dipengaruhi
simpang bersinyal atau simpang tidak bersinyal utama, serta mempunyai karakteristik yang hampir sama sepanjang
jalan.
Perhitungan Kapasitas Jalan

Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan persatuan jam
pada kondisi tertentu. Persamaan dasar untuk mendapatkan kapasitas adalah sebagai berikut (MKJI,1997:5-50).
C = C0 . FCw . FCsp . FCSF . FCcs
(1)
dimana:

C
=
Kapasitas (smp/jam)
C0
=
Kapasitas dasar (smp/jam)
FCW
=
Faktor koreksi lebar jalan
FCSP
=
Faktor koreksi pemisah arah (hanya untuk jalan tak
terbagi)
FCSF =
Faktor koreksi hambatan samping dan bahu jalan /kerb
FCCS
=
Faktor koreksi ukuran kota
Derajat Kejenuhan


Derajat kejenuhan/degree of saturation (DS) diartikan sebagai rasio arus lalu lintas Q (smp/jam) terhadap kapasitas
C (smp/jam), digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja ruas jalan. Nilai DS menunjukkan
apakah ruas jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Derajat kejenuhan dirumuskan sebagai:
DS = Q / C
(2)
Dimana:
DS
=
Derajat Kejenuhan
Q
=
Arus Lalu lintas (smp/jam)
C
=
Kapasitas (smp/jam)
Tingkat Layanan Jalan

Tingkat layanan jalan menyatakan tingkat kualitas arus lalu lintas yang sesungguhnya terjadi. Dari sudut pandang
pengemudi atau penumpang, penilaian dilakukan berdasarkan tingkat kenyamanan mengemudi, terutama saat
pengemudi memiliki kebebasan untuk memilih kecepatan dan kebebasan untuk bergerak. Dari sudut pandang

matematis, tingkat layanan jalan dinilai berdasarkan kapasitas suatu jalan untuk menampung volume lalu lintas yang
terjadi (Alamsyah, 2008). Tingkat layanan jalan beserta karakteristik-karakteristiknya dapat dilihat pada Tabel 2.

B-173

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016
Hotel Swiss-Belinn, Kupang – 28-29 Oktober 2016

Tabel 2 Tingkat Layanan Jalan
Karakteristik Lalu-lintas
Batas Lingkup V/C
Kondisi arus lalu lintas bebas, dengan kecepatan
0,00 – 0,20
tinggi, dan volume lalu lintas rendah.
B
Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi
0,20 – 0,44
oleh kondisi lalu lintas
C
Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan

0,45 – 0,74
dikendalikan
D
Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dapat
0,75 – 0,84
dikendalikan, V/C masih dapat ditolerir
E
Arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti,
0,85 – 1,00
permintaan sudah mendekati kapasitas
F
Arus dipaksakan, kecepatan rendah, volume diatas
> 1,00
kapasitas, antrian panjang (macet)
Sumber: Traffic Planning and Engineering, 2nd Edition Pergamon Press Oxword, 1979
Tingkat Pelayanan
A

3.


METODE PENELITIAN

Pengumpulan data dilakukan dengan survei dan observasi langsung di lapangan serta pengumpulan data penunjang
dari buku-buku literatur. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk memperoleh parameter-parameter
yang nantinya dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik arus lalu lintas dan tingkat layanan jalan dari lokasi
yang ditinjau. Peta lokasi penelitian dan diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Keterangan: Ruas jalan yang dilingkar adalah ruas jalan yang menjadi lokasi tinjauan
Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian

B-174

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016
Hotel Swiss-Belinn, Kupang – 28-29 Oktober 2016

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data

-

Data Primer
Geometrik jalan
Kondisi lingkungan sekitar
Kapasitas lalu lintas pada jam puncak
Volume dan jenis kendaraan

-

Data Sekunder
Denah lokasi penelitian
Ukuran kota
Besar tarikan kendaraan
Volume dan jenis kendaraan

Analisis Data

1.
2.
3.
4.

Arus Lalu lintas
Kapasitas
Derajat Kejenuhan (DS)
Tingkat layanan jalan/Level Of Ser vice (LOS)

Nilai DS

DS < 1

DS ≥ 1

OK

Perlu diterapkan rekayasa lalu lintas

Pembahasan
Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 2 Diagram Alir Penelitian

4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi atas dua tahap yaitu tahap pertama selama 10 hari
sebelum Lippo Plaza beroperasi (Selasa, 14 April 2015 sampai dengan Kamis, 23 April 2015) dan tahap kedua
selama 10 hari setelah Lippo Plaza beroperasi (Senin, 7 Desember 2015 sampai dengan Kamis, 17 Desember 2015)
dengan 2 kali waktu pengamatan yaitu dari pukul 07.00-12.00 WITA dan 17.00-22.00 WITA per harinya. Data yang
diperoleh selama penelitian berupa volume kendaraan baik itu kendaraan berat, kendaraan ringan (pribadi maupun
angkutan umum) maupun sepeda motor yang masuk keluar ruas Jalan Veteran melalui Patung Kirab, Taman
Nostalgia, Ruko Oebobo, Hotel Ina Bo’i, Jalan W. R. Monginsidi, dan Jalan Perintis Kemerdekaan, dan data
kendaraan yang masuk ke area Lippo Plaza.
Volume Lalu Lintas
Berdasarkan data hasil survei, dilakukan perhitungan untuk mendapatkan volume lalu lintas dalam SMP/Jam, yakni
mengalikan volume kendaraan/jam dengan faktor EMP pada tabel 1. Berikut ini contoh perhitungan pada area
Lampu Merah Patung Kirab pada Tanggal 14 April 2015 pukul 18.00-19.00 WITA:
Diketahui dari hasil survei:
a.
b.

c.

Lebar jalan = 7.00 m; Lebar lajur = 3.50 m; Lebar bahu = 1.00 m
Volume arah masuk (data survey volume kendaraan dari Bundaran Patung Kirab menuju ruas Jalan Veteran) =
Sepeda motor
=
550 kend/jam
Kendaraan pribadi
=
183 kend/jam
Angkutan Umum
=
0 kend/jam
Kendaraan berat
=
13 kend/jam
+
Total
=
746 kend/jam
Volume arah keluar = 636 kend/jam (dari Jalan Veteran menuju area Bundaran Patung Kirab), sehingga total
volume = 1382 kend/jam (< 1800 kend/jam)
Jumlah kendaraan dalam SMP
Berdasarkan Tabel 1, nilai emp motor = 0.40; kendaraan ringan = 1.00; kendaraan berat = 1.30, maka:

B-175

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016
Hotel Swiss-Belinn, Kupang – 28-29 Oktober 2016

Sepeda motor
Kendaraan pribadi
Angkutan Umum
Kendaraan berat
Total

= 550
= 183
= 0
= 13

x 0.40 = 220.00 smp/jam
x 1.00 = 183.00 smp/jam
x 1.00 = 0.00 smp/jam
x 1.30 = 16.90 smp/jam +
= 419.90 smp/jam

Dengan perhitungan seperti diatas, didapat volume kendaraan maksimum/ jam sebelum dan setelah Lippo Plaza
beroperasi seperti tersaji pada Tabel 3 dan Tabel 4.
Tabel 3 Volume Lalu Lintas Total dan Rata-Rata pada Enam Lokasi Tinjauan Sebelum Lippo Plaza Beroperasi
LOKASI YANG DITINJAU
Masuk

VETERAN
Masuk Keluar Keluar Masuk

TAMAN NOSTALGIA
Masuk Keluar

Keluar

Kend/jam

SMP/jam Kend/jam SMP/jam

Kend/jam

SMP/jam

Kend/jam

240
262
260
182
251
220
221
196
245
2077
231

131
145
142
103
135
121
120
111
134
1141
127

191
219
196
197
252
199
270
209
241
1974
219

Waktu

Sel, 14/4/15
Rab, 15/4/15
Kam, 16/4/15
Jumat, 17/4/15
Sabtu, 18/4/15
Min, 19/4/15
Sen, 20/4/15
Sel, 21/4/15
Rab,22/4/15
Total
Rata-rata

746
738
727
716
844
749
751
790
789
6850
761

420
408
393
420
468
420
432
452
461
3874
430

636
877
797
706
906
664
699
724
772
6781
753

376
522
424
426
503
353
387
442
428
3860
429

Masuk

RUKO OEBOBO
Masuk Keluar

Keluar

INA BO'I
W.R. MONGINSIDI
Masuk Masuk Keluar Keluar Masuk Masuk Keluar Keluar

Masuk

PERINTIS KEMERDEKAAN
Masuk
Keluar

Keluar

SMP/jam

Kend/jam

SMP/jam Kend/jam

SMP/jam

Kend/jam SMP/jam Kend/jam SMP/jam Kend/jam SMP/jam Kend/jam

SMP/jam

Kend/jam

SMP/jam

Kend/jam

SMP/jam

108
133
118
106
135
106
152
116
133
1106
123

57
62
73
48
57
25
65
51
60
498
55

288
332
441
431
436
425
363
374
378
3468
385

900
761
775
831
579
467
804
792
832
6741
749

417
361
384
398
279
234
378
380
393
3224
358

721
681
692
622
534
491
885
779
834
6239
693

386
355
377
336
305
277
460
435
454
3385
376

34
35
46
32
34
16
41
33
37
307
34

60
107
76
56
60
30
55
60
66
570
63

35
65
54
39
36
22
34
36
39
359
40

820
827
808
754
759
657
710
807
672
6814
757

492
489
466
440
432
368
410
485
414
3996
444

772
765
862
712
677
639
651
768
733
6579
731

463
443
476
404
388
413
364
448
451
3851
428

849
816
938
947
939
971
866
860
953
8139
904

486
459
533
511
467
481
469
506
487
4399
489

614
667
845
851
841
828
700
708
817
6871
763

Tabel 4 Volume Lalu Lintas Total dan Rata-Rata pada Enam Lokasi Tinjauan Setelah Lippo Plaza Beroperasi
LOKASI YANG DITINJAU
Masuk

VETERAN
Masuk Keluar Keluar

Kend/jam

SMP/jam Kend/jam SMP/jam

Waktu

Sen, 7/12/15
Sel, 8/12/15
Kam, 10/12/15
Jum, 11/12/15
Sab, 12/12/15
Min, 13/12/15
Sen, 14/12/15
Sel, 15/12/15
Rab, 16/12/15
Kam, 17/10/15
Total
Rata-rata

834
872
845
880
949
917
802
803
902
858
7828
870

475
513
498
514
550
530
450
499
541
513
4608
512

751
836
822
881
804
870
967
904
869
809
7762
862

485
509
495
483
495
507
546
515
498
465
4513
501

Masuk

TAMAN NOSTALGIA
Masuk Keluar

Masuk

RUKO OEBOBO
Masuk Keluar

Keluar

Keluar

INA BO'I
W.R. MONGINSIDI
Masuk Masuk Keluar Keluar Masuk Masuk Keluar

Keluar

Masuk

PERINTIS KEMERDEKAAN
Masuk
Keluar

Kend/jam

SMP/jam

Kend/jam

Keluar

SMP/jam

Kend/jam

SMP/jam Kend/jam

SMP/jam

Kend/jam SMP/jam Kend/jam SMP/jam Kend/jam SMP/jam Kend/jam

SMP/jam

Kend/jam

SMP/jam

Kend/jam

SMP/jam

297
259
288
330
460
236
335
245
281
257
2691
299

160
142
158
179
249
130
176
138
151
141
1465
163

288
185
285
197
367
245
259
259
267
283
2347
261

157
102
151
106
201
134
144
148
142
148
1276
142

71
58
61
72
76
40
47
71
48
74
547
61

378
416
367
407
387
417
397
394
392
402
3579
398

822
805
741
797
528
554
820
835
734
736
6550
728

417
406
401
393
252
288
420
421
378
383
3341
371

816
852
792
720
541
554
824
878
813
785
6759
751

470
470
455
361
288
298
466
483
461
453
3736
415

41
35
35
46
46
23
32
43
34
47
341
38

76
48
69
56
87
37
57
90
54
51
549
61

43
34
43
39
49
22
37
56
34
34
347
39

727
767
862
864
826
711
797
827
872
862
7388
821

476
433
455
469
526
390
454
494
469
462
4153
461

702
755
803
837
725
709
795
776
827
809
7036
782

452
433
435
500
442
379
460
483
456
445
4032
448

936
942
855
955
897
861
989
979
864
937
8279
920

522
475
478
478
505
491
542
519
485
505
4478
498

826
826
758
810
726
755
808
785
773
809
7050
783

Volume Lalu Lintas
(smp/jam)

Berdasarkan data pada Tabel 3 dan Tabel 4 dapat digambarkan perbandingan volume lalu lintas di ruas Jalan
Veteran pada saat sebelum dan setelah Lippo Plaza beroperasi, seperti terlihat pada Gambar 3.
512

444 461

430

489 498
376

127

415
sebelum

163

sesudah

40 39
Veteran

Taman
Nostalgia

Ruko
Oebobo

(Ina Bo'i)

R.W.
Monginsidi

Perintis
Kemerdekaan

Gambar 3 Diagram Perbandingan Volume Lalu Lintas (Arah Masuk) di Enam Lokasi Tinjauan

B-176

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016
Hotel Swiss-Belinn, Kupang – 28-29 Oktober 2016

Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa adanya Lippo Plaza Kupang sebagai pusat perbelanjaan terbaru di
Kota Kupang memberi pengaruh bagi volume lalu lintas di ruas Jalan Veteran yang berada di depan Lippo Plaza
tersebut. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3 dimana pada ruas Jalan Veteran yang mengalami kenaikan volume
sebesar 81.5 smp/jam. Hal yang sama terjadi pada lokasi Taman Nostalgia, Ina Bo’I, Jalan R.W. Monginsidi dan
Jalan Perintis Kemerdekaan yang mengalami kenaikan sebesar 35.97 smp/jam, 17.41 smp/jam, 8.83 smp/jam dan
38.34 smp/jam. Pada ruas jalan menuju belakang Ruko Oebobo terjadi penurunan volume sebesar 1.37 smp/jam.
Penurunan volume kendaraan ini diasumsi terjadi karena kondisi jalan yang kurang baik seperti total lebar jalan
yang hanya 4 m, juga kondisi perkerasan yang semakin rusak karena hampir keseluruhan permukaan jalan
berlubang. Hal-hal ini memberikan rasa enggan bagi banyak pengendara untuk melintas di ruas jalan tersebut.
Kapasitas Jalan
Dalam perhitungan kapasitas jalan, diperlukan data-data yaitu tipe jalan, lebar jalan efektif, split arah, hambatan
samping, ukuran kota atau jumlah penduduk. Perhitungan kapasitas jalan menggunakan persamaan 1. Berikut ini
contoh perhitungan pada ruas Jalan Veteran:
Diketahui:
a.

Data hasil survei geometrik sebagai berikut: Lebar jalan rata-rata = 7.00 m; Lebar lajur = 3.50 m; Lebar bahu
jalan efektif = 1.00 m; Tipe jalan = 2/2 UD (2 lajur 2 arah tidak terbagi)
b. Parameter dari MKJI 1997: Kapasitas dasar (C0) untuk jalan dengan tipe 2/2 UD adalah 2900 smp/jam (MKJI,
1997:5-50); FCw untuk tipe jalan 2/2 UD dengan lebar jalan 7.00 m adalah 1.00 (MKJI, 1997:5-51)
c. Data hasil survei volume pada Jalan Veteran adalah sebagai berikut:
Qmasuk = 430.44 smp/jam (arah Bundaran Kirab-Jalan Veteran)
Qkeluar = 428.91 smp/jam (arah Jalan Veteran-Bundaran Kirab)
Maka Qtot = 430.44 + 428.91 = 859.36 smp/jam
Sehingga nilai Pembagian Arah (SP) bisa dihitung sebagai berikut:
SP = (430.44/859.36) x 100 %
= 50.09 % ≈ 50 %
Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa pada titik pengamatan di area lampu merah Patung Kirab mengalami
pembagian arah yang seimbang dengan persentase pembagian arahnya 50%-50%, maka didapat nilai FCSP = 1
(MKJI, 1997:5-52)
d. Hambatan samping
Berdasarkan hasil survei dan data-data dokumentasi lapangan, maka dengan menggunakan MKJI 1997 halaman
5-7 untuk penentuan kelas hambatan samping, didapat kelas hambatan samping pada ruas Jalan Veteran
tergolong sedang. Dengan nilai lebar bahu jalan efektif (Ws) sebesar 1 m dan kelas hambatan samping yang
telah diketahui, maka didapat.nilai FCSF = 0.92 (MKJI, 1997:5-53)
e. Ukuran kota
Berdasarkan data dari Badan Pusat Stastistik Nasional (2015), diketahui jumlah penduduk Kota Kupang pada
tahun 2014 adalah sebesar 384.112 jiwa. Dari data tersebut, maka didapat nilai FCCS sebesar 0.9 (MKJI,
1997:5-55).
Berdasarkan data-data dan parameter yang telah didapat tersebut, maka besar kapasitas untuk ruas Jalan Veteran
adalah:
C = 2900 x 1 x 1 x 0.92 x 0.9 = 2401.20 smp/jam
Dengan menggunakan cara perhitungan di atas, maka kapasitas jalan sebelum dan setelah Lippo Plaza beroperasi di
enam lokasi tinjauan terlihat pada Tabel 5 dan 6.
Tabel 5 Nilai Kapasitas Jalan Di Lokasi Tinjauan Sebelum Lippo Plaza Beroperasi
Lokasi
C0
FCW
FCSP
FCSF
FCCS
C
Veteran
2900
1
1
0.92
0.9
2401.20
Taman Nostalgia
2900
0.56
0.97
0.94
0.9
1332.69
Ruko
2900
0.56
0.97
0.96
0.9
1361.04
Ina Bo'i
2900
1
0.97
0.92
0.9
2329.16
R.W. Monginsidi
2900
1.14
0.94
0.92
0.9
2573.13
Perintis Kemerdekaan
2900
0.87
1
0.94
0.9
2134.46

B-177

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016
Hotel Swiss-Belinn, Kupang – 28-29 Oktober 2016

Tabel 6 Nilai Kapasitas Jalan Di Lokasi Tinjauan Setelah Lippo Plaza Beroperasi
C0
FCW
FCSP
FCSF
FCCS
C
Lokasi
2900
1
0.97
0.92
0.9
2329.16
Veteran
Taman Nostalgia

2900

0.56

0.97

0.94

0.9

1332.69

Ruko

2900

0.56

1

0.94

0.9

1373.90

Ina Bo'i

2900

1

0.97

0.92

0.9

2329.16

W.R. Monginsidi

2900

1.14

0.94

0.92

0.9

2573.13

Perintis Kemerdekaan

2900

0.87

0.97

0.92

0.9

2026.37

Tingkat Layanan Jalan
Perhitungan untuk mendapatkan nilai derajat kejenuhan (DS) menggunakan persamaan 2. Berikut ini contoh
perhitungan nilai DS untuk ruas Jalan Veteran sebelum beroperasinya Lippo Plaza, dengan nilai volume dan
kapasitas yang telah diketahui:
Q = 430.44 smp/jam (Tabel 3)
C = 2401.20 smp/jam (Tabel 5)
Maka nilai DS adalah:

DS = 430.44/2401.20
= 0.18

Berdasarkan data-data dan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai derajat kejenuhan (DS) sebelum dan
setelah Lippo Plaza beroperasi seperti terlihat pada Tabel 7 dan 8.
Tabel 7. Nilai Derajat Kejenuhan (DS) Sebelum Lippo Plaza Beroperasi Di Enam Lokasi Tinjauan
Lokasi
Veteran

C
2401.20

Volume (smp/jam)
430.44

DS
0.18

Kelas Layanan Jalan
A

Taman Nostalgia

1332.69

126.79

0.10

A

Ruko Oebobo

1361.04

39.93

0.03

A

Ina Bo'i

2329.16

443.98

0.19

A

R.W. Monginsidi

2573.13

488.73

0.19

A

Perintis Kemerdekaan

2134.46

376.16

0.18

A

Tabel 8. Nilai Derajat Kejenuhan (DS) Setelah Lippo Plaza Beroperasi Di Enam Lokasi Tinjauan
Lokasi

C

Volume (smp/jam)

DS

Kelas Layanan Jalan

Veteran

2329.16

511.94

0.22

B

Taman Nostalgia

1332.69

162.76

0.12

A

Ruko Oebobo

1373.90

38.56

0.03

A

Ina Bo'i

2329.16

461.39

0.20

B

R.W. Monginsidi

2573.13

497.56

0.19

B

Perintis Kemerdekaan

2026.37

415.10

0.20

B

Dari hasil perhitungan pada Tabel 7 dan 8, dapat diketahui perbandingan nilai derajat kejenuhan (DS) sebelum dan
sesudah Lippo Plaza beroperasi seperti yang tersaji pada Gambar 4.

B-178

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016
Hotel Swiss-Belinn, Kupang – 28-29 Oktober 2016

0.3
0.2

0.22

0.19 0.20

0.18

0.20
0.18

0.19 0.19

0.12
0.10

0.1

0.03 0.03

0
Veteran
Series1

Taman
Nostalgia

Ruko

Sebelum Lippo Plaza beroperasi

Ina Bo'i

W.R.
Monginsidi

Perintis
Kemerdekaan

Setelah Lippo Plaza beroperasi

Gambar 4 Perbandingan Nilai Derajat Kejenuhan (DS)
Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa sebagian besar lokasi tinjauan mengalami kenaikan nilai DS seperti pada jalan
Veteran yang mengalami kenaikan sebesar 4.05 %, begitupun dengan area Taman Nostagia, Ina Bo’i, jalan R.W.
Monginsidi, dan jalan Perintis Kemerdekaan yang mengalami kenaikan sebesar 2.70 %, 0.75 %, 0.34 % dan 2.86 %.
Walaupun sebagian besar lokasi tinjauan mengalami kenaikan nilai DS, namun tidak mempengaruhi kelas layanan
jalan dimana semua lokasi tinjauan masih memiliki kelas layanan jalan yang tergolong baik (Nilai A dan B).
Persentase Kendaraan Yang Masuk Ke Lippo Plaza
Persentase kendaraan yang masuk ke Lippo Plaza Kupang didapat dengan menggunakan rumus:
Persentase = (VLippo/VVeteran) x 100%

(3)

Nilai VLippo yang dipakai adalah jumlah rata-rata dari total kendaraan yang masuk ke area Lippo Plaza selama 10
hari. Sedangkan nilai VVeteran yang dipakai adalah jumlah rata-rata dari total kendaraan yang masuk ke ruas jalan
Veteran selama 10 hari setelah Lippo Plaza beroperasi, yang berdasarkan hasil survei didapat:
VLippo

= 1909.95 smp/jam

VVeteran = 15283.8 smp/jam
Maka besarnya persentase kendaraan yang masuk Lippo Plaza = (1909.95/15283.8) x 100% = 12.50%
Dari hasil perhitungan dan analisis keseluruhan volume dapat diketahui bahwa, sebelum Lippo Plaza beroperasi
rata-rata volume lalu lintas yang masuk ke ruas Jalan Veteran sebesar 13136.57 smp/jam. Namun, setelah Lippo
Plaza beroperasi terjadi kenaikan volume menjadi 15283.8 smp/jam dimana terdapat penambahan volume sebesar
2147.26 smp/jam. Dari penambahan volume kendaraan yang masuk ke ruas Jalan Veteran tersebut, sebanyak
1909.95 smp/jam merupakan para pengunjung ke Area Lippo Plaza.
Alternatif Solusi Penganganan Potensi Kemacetan dan Kecelakaan Lalulintas
Berdasarkan pengamatan di lapangan dan nilai-nilai yang telah didapat dalam analisis, diketahui bahwa tingkat
layanan jalan pada ruas Jalan Veteran masih tergolong baik. Walaupun begitu, terdapat potensi penyebab kemacetan
pada ruas Jalan Veteran yaitu pada saat jam puncak di perempatan yang menghubungkan ruas Jalan Veteran, ruas
jalan Taman Nostalgia, dan ruas jalan Ruko Oebobo. Kemacetan ini dikarenakan perempatan tersebut berdekatan
dengan perempatan traffic light Patung Kirab, sehingga apabila lalulintas pada titik tersebut tidak diatur dengan
baik, maka akan mempengaruhi panjangnya antrian di traffic light Patung Kirab tersebut. Selain itu, adanya
kendaraan berat yang melintas akibat proyek pembangunan hotel di belakang Lippo Plaza juga berpotensi
menimbulkan kemacetan. Potensi kemacetan juga dapat terlihat di area akses masuk/ keluar kendaraan di Lippo
Plaza, dikarenakan kurangnya petugas yang mengatur lalu lintas kendaraan sehingga bisa menimbulkan kemacetan.
Potensi kecelakaan lalulintas terlihat pada area akses masuk/ keluar kendaraan roda dua (motor) dikarenakan
geometrik jalan dengan kelandaian yang cukup besar dapat mengganggu pandangan pengendara yang hendak keluar
dari area Lippo Plaza.

B-179

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016
Hotel Swiss-Belinn, Kupang – 28-29 Oktober 2016

Berdasarkan potensi-potensi kemacetan di atas, maka alternatif solusi untuk menangani potensi-potensi kemacetan
yang perlu dilakukan antara lain:
a.

Pemasangan lampu peringatan pada perempatan Jalan Veteran, Taman Nostalgia, dan Ruko Oebobo guna
meminimalisir bahaya yang dapat terjadi akibat banyaknya titik konflik di perempatan tersebut.

b.

Pmasangan separator (pemisah) yang bersifat sementara di sepanjang jalan Veteran bisa juga dilakukan
guna meminimalisir bahaya yang terjadi pada titik konflik di ruas jalan Jalan Veteran seperti yang terlihat
pada Gambar 5.

Keterangan:
Lingkaran biru = Area yang perlu dipasang separator (pemisah)
Lingkaran hitam putus-putus = Titik konflik di ruas Jalan Veteran.
Gambar 5 Titik Konflik Di Jalan Veteran dan Area yang Perlu Dipasangi Separator (pemisah).

5.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Beroperasinya Lippo Plaza mengakibatkan terjadinya kenaikan volume lalu lintas pada ruas Jalan Veteran (area
traffic light Patung Kirab), lokasi Taman Nostalgia, ruas Jalan Veteran yang menuju Hotel Ina Bo’I, Jl. R.W.
Monginsidi dan Jl. Perintis Kemerdekaan yakni sebesar 81.5 smp/jam, 35.97 smp/jam, 17.41 smp/jam, 8.83
smp/jam dan 38.94 smp/jam. Terdapat pula penurunan volume lalu lintas pada ruas jalan yang menuju belakang
Ruko Oebobo sebesar 1.37 smp/jam. Penurunan volume diasumsikan terjadi dikarenakan dimensi jalan yang
sempit yakni 4 m serta kondisi perkerasan yang semakin rusak. Hal-hal ini yang memberikan rasa enggan bagi
banyak pengendara untuk melintas di ruas jalan tersebut.
2. Terjadi kenaikan nilai DS pada ruas Jalan Veteran (area traffic light Patung Kirab), lokasi Taman Nostalgia, ruas
Jalan Veteran yang menuju Hotel Ina Bo’I, Jl. R.W Monginsidi dan Jl. Perintis Kemerdekaan yakni sebesar
4.05%, 2.70%, 0.75 %, 0.34 % dan 2.86 %. Walaupun terjadi perubahan nilai DS namun tidak mempengaruhi
tingkat layanan ruas-ruas jalan tersebut, dimana semua lokasi tinjauan memiliki tingkat layanan jalan yang baik.
3. Alternatif solusi untuk menangani potensi kemacetan di ruas Jl. Veteran antara lain pemasangan lampu
peringatan pada perempatan Jalan Veteran dan pemasangan separator (pemisah) yang bersifat sementara di
sepanjang jalan Veteran. Penanganan potensi kecelakaan lalulintas bisa dilakukan dengan menempatkan petugas
yang mengatur masuk keluar kendaraan pada area Lippo Plaza, guna meminimalisir bahaya pada titik-titik
konflik di ruas jalan Jalan Veteran.

B-180

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-3 UNDANA TAHUN 2016
Hotel Swiss-Belinn, Kupang – 28-29 Oktober 2016

Saran
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan serta pengamatan di lokasi penelitian, diketahui bahwa untuk saat ini
tingkat layanan pada ruas Jl. Veteran masih tergolong baik, namun ada beberapa hal yang dapat disarankan:
a.

b.

6.

Perlu dilakukan analisis kinerja jalan untuk beberapa tahun mendatang dikarenakan semakin banyaknya
fasilitas-fasilitas terbaru yang akan dibuka di area Lippo Plaza sehingga jelas akan mempengaruhi volume
lalulintas di ruas-ruas jalan sekitar Lippo Plaza tersebut.
Agar dapat dilakukan penelitian lanjutan terkait manajemen dan rekayasa lalulintas pada titik-titik konflik di
ruas Jalan Veteran sehingga meminimalisir potensi kemacetan dan kecelakaan lalulintas.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, A.A. (2008). Rekayasa Lalu Lintas. Universitas Muhammadiyah. Malang.
Badan Pusat Statistik Kota Kupang. (2015). Kota Kupang Dalam Angka Tahun 2014 . Kupang.
Bina Marga. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Hobbs, F.D. (1979). Traffic Planning and Engineering, 2 nd Edition. Pergamon Press. Oxford.

B-181