MANAJEMEN UMUM STROKE non hemoragik
MANAJEMEN UMUM STROKE
• Stroke mrpkn pnybb utama kecacatan pd org
dewasa dan penyebab kematian pertama di
Indonesia ( Riskerdas, 2007)
• Utk menurunkan angka kecacatan dan
kematian pasien stroke penatalaksanaan ps
stroke akut
• Perawat mempunyai peran yg sangat luas yg
dpt mempengaruhi outcome ps pasca stroke.
Tujuan Utama Strategi Manajemen:
• Memperbaiki
keadaan
penderita
shg
kesempatan hidup optimal usaha
terapeutik/medik terutama sejak fase akut
sampai pengobatan maksimal
• Memperkecil pengaruh stroke terhadap
penderita dan keluarga
Konsekuensi Stroke dilihat 4 aspek (WHO) :
• Aspek patologi anatomi, etiologi dan
patofisiologi stroke secara klinis & intervensi
medis pembedahan dilakukan brdsrkn proses
patologi
• Impairment hilangnya fungsi fisiologi,
psikologis dan anatomis
• Disability setiap hambatan, kehilangan
kemampuan
• Handicap halangan atau gangguan pd
penderita stroke akibat impairment dan disability
Manajemen stroke meliputi bbrp fase yg saling
berkaitan :
• Umum pada fase akut
• Spesifik pd fase akut; pembedahan maupun
medik
• Rehabilitasi dan perawatan lanjutan
Manajemen stroke pra RS
Penanganan stroke pra RS meliputi :
•
•
•
•
Deteksi
Pengiriman pasien
Transportasi/ambulans
Menyiapkan jaringan
Perawatan Umum pada Pasien
Stroke :
• Stabilisasi fungsi kardiologi melalui ABC
• Mencegah infeksi sekunder terutama pada
traktus respiratorius dan urinarius
• Menjamin nutrisi, cairan dan elektrolit yang
stabil dan optimal
• Mencegah dekubitus dengan trombosis vena
dalam
• Mencegah timbulnya stress ulcer dengan
pemberian obat antasida
• Menilai kemampuan menelan penderita
PEMANTAUAN DGN SKALA STROKE
Manajemen pasien yg dilakukan di unit stroke
merupakan sistem perawatan spesialistik stroke
secara komprehensif.
Pemantauan ketat untuk perubahan fisiologis,
defisit neurologis dan pemulihan fungsi otak
agar kualitas hidup seseorang pasca stroke
tetap baik merupakan tujuan akhir dari
tatalaksana stroke ini.
NIHSS ( National Institute of Health Stroke Scale )
• Mrpkn suatu skala penilaian yg dilakukan pd pasien
stroke utk melihat kemajuan hsl perawat fase akut
(akibat impairment).
• Penilaian dilakukan2 kali yaitu saat masuk ( hari
pertama perawatan) dan saat keluar dr perawatan.
Perbedaan skor saat masuk dan keluar dapat
dijadikan salah satu patokan keberhasilan perawatan.
• Terdiri dari 11 komponen dengan skor 0 – 42.
• Nilai < 4 = stroke ringan
Nilai antara 4 – 15 = sedang
nilai > 15 = berat
NIHSS ( National Institute of Health
Stroke Scale )
1.a. Derajat kesadaran
0 = sadar penuh
1 = somnolent
2 = stupor
3 = koma
NIHSS ( National Institute of Health Stroke
Scale )
1.b. Menjawab pertanyaan
0 = dpt mnjwb dua pertanyaan dgn benar
( bln apa skrg? Usia brp ?)
1 = hanya dpt mnjwb 1 pertanyaan dgn benar/
tdk dpt brbicara krn terpasang pipa
endotrakea atau disartria
2 = tdk dpt mnjwb kedua pertanyaan dgn benar/
afasia/stupor
NIHSS ( National Institute of Health Stroke
Scale )
1.c. Mengikuti perintah
0 = dpt melakukan 2 perintah dgn benar
1 = hax dpt melakukan 1 perintah dgn benar
2 = tdk dpt melakukan kedua perintah dgn benar
2. Gerakan mata konjugat horizontal
0 = normal
1 = gerakan abnormal hanya pd satu mata
2 = deviasi konjugat yg kuat atau paresis konjugat
total pd kedua mata
NIHSS ( National Institute of Health Stroke
Scale )
3. Lapang Pandang pada tes konfrontasi
0 = tdk ada gangguan
1 = kuandranopia
2 = hemianopia total
3 = hemianopia bilateral/buta kortikal
4. Paresis wajah
0 = normal
1 = paresis ringan
2 = paresis parsial
3 = paresis total
NIHSS ( National Institute of Health
Stroke Scale )
5. Motorik lengan kanan
0 = tdk ada simpangan bila pasien disuruh mgngkat
kedua lengannya selama 10 detik
1 = lengan menyimpang ke bawah sebelum 10 detik
2 = lengan terjatuh ke kasur atau badan atau tdk
dpt diluruskan secara penuh
3 = tdk dpt melawan gravitasi
4 = tdk ada gerakan
X = tdk dpt diperiksa
NIHSS ( National Institute of Health
Stroke Scale )
6. Motorik lengan kiri ( idem 5)
7. Motorik tungkai kanan ( idem 5, lengan
diganti tungkai, dan diangkat bergantian)
8. Motorik tungkai kiri ( idem 7)
9. Ataksia anggota badan
0 = tidak ada
1 = pada satu ekstremitas
2 = pada dua atau lebih ekstremitas
X = tdk dpt diperiksa
NIHSS ( National Institute of Health
Stroke Scale )
10. Sensorik
0 = normal
1 = defisit parsial yaitu merasa ttpi berkurang
2 = defisit berat yaitu jk pasien tdk merasa atau
trdpt ggn bilateral
11. Bahasa terbaik
0 = tdk ada afasia
1 = afasia ringan – sedang
2 = afasia berat
3 = tdk dpt bicara (bisu)/global afasia/koma
NIHSS ( National Institute of Health
Stroke Scale )
12. Disartria
0 = artikulasi normal
1 = disartria ringan-berat
2 = disartria berat
X = tidak dpt diperiksa
13. Neglect / Tidak ada atensi
0 = tidak ada
1 = parsial
2 = total
NIHSS ( National Institute of Health
Stroke Scale )
• Keunggulan : dilaksanakan kurang dari 15
mnit, berguna utk stroke akut
• Kelemahan : kurang efektif pd stroke ggn
sirkulasi posterior & batang otak (skoring
kemampuan brbahasa)
• Korelasi :
NIHSS saat (hari)
0–8
9 – 17
18++
Keluaran
Pulang dgn berobat jalan
Perawatan rehabilitasi
Perawatan di fasilitas rehabilitasi, prwtn khusus dirumah, prwtn
subakut/prwtn khusus di rumah rehabilitasi
Indeks BARTHEL
• Utk mmeriksa status fungsional dan kemapuan
pergerakan otot/ekstremitas pd pasien
penyakit kronik
• Mengevaluasi keterbatasan/ketdkmampuan
melakukan aktivitas tertentu saat ps akan
keluar dr RS
• Total nilai 0 - 100
ASUHAN KEPERAWATAN PD PASIEN
STROKE
Peran perawat pd manajemen stroke fase
hiperakut :
Kunci keberhasilan manajemen stroke hiperakut
dipengaruhi oleh efektifitas fungsi dari semua yg terliat
dlm rantai keselamatan& pemulihan stroke ( stroke “
chain of survival and recovery” ), yg meliputi
• Detection pengenalan tanda & gejala stroke
• Dispatch segera aktivasi petugas medik ambulans
• Door triage cepat di rg gwt darurat
• Data PF st neurologis, pem radiologi, lab
• Decision pemilihan terapi
• Drug pemberian obat yg tepat dosis dan waktu
Peran perawat pada fase akut :
1. Stimulasi, moblisasi dan transfer dini
2. Penatalaksanaan ggn fgs kandung kemih
3. Penatalaksanaan ggn menelan
Praktek kprwtn pasien stroke sub akut
•
•
•
•
•
•
Lakukan prwtn kebrsihan badan secara rutin
Monitor ttv, st neurologis, fungsi kognitif secara teratur
Libatkan ps dlm prwtn diri sesuai kemampuan pasien
Lakukan ROM pasif 3-4 kali sehari
Lakukan prwtn kulit setiap 4 jam, perhatikan kemerahan/iritasi
Ubah posisi setiap 2 jam, ganjal bantal pd lengan dan tungkai
yg lemah
• Tinggikan bagian kepala tempat tidur 30 derajat
• Perhatikan bersihan jln napas, bila pasien sadar anjurkn utk
latihan batuk efektif
Praktek kprwtn pasien stroke sub akut
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Lakukan fisioterapi dada
Kenakan elastic stocking bila perlu
Monitor fungsi bowel
Monitor keseimbangan cairan & elektrolit
Lepaskn dower cateter sedini mgkn
Lakukan bladder training
Kaji kemampuan menelan
Kaji fungsi bicara dan brbahasa
Sesuaikn tehnik komunikasi dgn kemampuan ps
Reorientasikn ps mggunakan kalender, radio, foto klg
Praktek kprwtn pasien stroke sub akut
•
•
•
•
•
Evaluasi visus dan lapang pandang
Berikan prwtn mata bila perlu
Lakukan pncegahan kejang bila perlu
Obs adanya komplikasi
Monitor dan identifikasi penyakit penyrta
SUDUT STROKE
• Mrpk penatalaksanaan ps stroke di rg rwt biasa
• Tujuanny mbrikn pelayanan yg optimal kpd pasien
stroke dgn melibatkan klg sbg care giver
(pndamping)
• Pd 48-72 jam pertama awal prwtn pasien stroke
atau fase akut, klg pndamping hany ikut
memonitor kondisi pasien secara umum
• Hal yg perlu diperhatikan ad: ps gelisah, nyeri
kepala, kejang, sesak napas, kenaikan suhubadan
SUDUT STROKE
Contoh keg yg dpt dilakukan klg pendamping
selama prwtn ad:
• Mnjg kebersihn badan secara rutin
• Mggerakkn prsendian tangan & kaki sec rutin
• Merubah posisi ps miring kiri dan kanan tiap
2-3 jam
• Mberikn nutrisi per oral atau pr NGT dgn
tehnik yg benar
Kebutuhan Psikologis :
• Pengetahuan ttg defisit emosi dan perilaku pas
pasca stroke akn sgt mbantu upaya pemulihan
pasien pasca stroke
• Defisit psikologis ps pasca stroke : emosi yg
labil, hilangnya kontrol diri, menurunnya
toleransi thdp stres
• Emosi yg tdk stabil mnybbkn respon yg tdk
sesuai
Kebutuhan Psikologis :
Peran prwt dlm mbrikan dukungan emosi &
psikologis :
• Tenangkan & jlskn pd pasien & klg bhw perilaku ps
disbbkn oleh injuri serebri, sifatny tdk akan
menetap dan akn pulih sesuai prjln wkt
• Kontrol lingk, mengurangi stimulus yg mnybbkn ps
sedih
• Antispasi keb ps utk menurunkn frustasi ps
• Berikan umpan balik positif thdp kemajuan ps
Kebutuhan Psikologis :
• Fasilitasi ps utk belajar ketrampilan sec brtahap.
• Orientasikn kembali ps pd tempat, wkt & org
• Jlskn defisit emosional ps pd klg, brikan
dukungan
• Lakukan pgulangan bila perlu, krn pasien
mpunyai hambatan dlm mpelajari kembali hal yg
pernah dilakukan
Fase Pemulihan atau Rehabilitasi di
RS :
Tggjwb prwt dlm program rehabilitasi ps pasca stroke:
• Beri kesempatan ps utk melakukan prwtn diri
semaksimal mgkn sesuai dgn kemampuan pasien
• Ajarkan aktivitas utk prwtn diri dgn brbagai cara utk
melakukan kompensasi thdp ketidakmampuan
pasien
• Ajarkan pasien tehnik transfer
• Berikan prwtn khusus thdp kulit
• Beri kesempatan pasien utk mengenakan pakaianny
sendiri
Fase Pemulihan atau Rehabilitasi di
RS :
• Perhatikan privasi ps pd saat ps sdg belajar
keterampilan baru
• Berikan dukungan emosi dan psikologis
• Beri kesempatan ps utk mengekspresikan
perasaannya
• Bersikaplah empati thdp perasaan pasien
• Pastikan perawat dan pasien mengetahui apa
yg dilakukan fisioterapi bagi pasien
• Libatkan keluarga dlm program rehabilitasi
Program Edukasi Keluarga
• Mrpkn bagian program rencana kepulangan
pasien
• Peran perawat paling penting dalam
perencanaan pulang adalh memberikan edukasi
pd pasien dan keluarga
• Materi : peran keluarga dlm merawat ps stroke
di rumah, pengobatan, nutrisi dan hal yg harus
dilakukan ps dan keluarga untuk mencegah
terulangnya stroke
Perencanaan Pulang :
• Ad suatu proses yg terkoordinasi dari
pembuatan keputusan dan aktivitas lain yg
melibatkan pasien, klg, kerabat dan tim stroke
yg bekerja sama utk melakukan adaptasi atau
transisi mulus ke suatu lingkungan baru.
TERIMAKASIH
1. Sebutkan 4 aspek konsekuensi Stroke
menurut WHO !
• Aspek patologi anatomi, etiologi dan
patofisiologi stroke secara klinis & intervensi medis
pembedahan dilakukan brdsrkn proses patologi
• Impairment hilangnya fungsi fisiologi, psikologis
dan anatomis
• Disability setiap hambatan, kehilangan
kemampuan
• Handicap halangan atau gangguan pd penderita
stroke akibat impairment dan disability
2. Sebutkan Perawatan Umum pada
Pasien Stroke (minimal 3) :
• Stabilisasi fungsi kardiologi melalui ABC
• Mencegah infeksi sekunder terutama pada
traktus respiratorius dan urinarius
• Menjamin nutrisi, cairan dan elektrolit yang
stabil dan optimal
• Mencegah dekubitus dengan trombosis vena
dalam
• Mencegah timbulnya stress ulcer dengan
pemberian obat antasida
• Menilai kemampuan menelan penderita
3. Apa Kriteria hasil NIHSS ??
• Nilai < 4 = stroke ringan
Nilai antara 4 – 15 = sedang
nilai > 15 = berat
4. Pada NIHSS = National Institute of Health
Stroke Scale
5. Sebutkan derajat kesadaran menurut NIHSS !
1.a. Derajat kesadaran
0 = sadar penuh
1 = somnolent
2 = stupor
3 = koma
6. Apa kunci keberhasilan stroke pada
fase hiperakut ??
Kunci keberhasilan manajemen stroke hiperakut
dipengaruhi oleh efektifitas fungsi dari semua yg
terliat dlm rantai keselamatan& pemulihan stroke
( stroke “ chain of survival and recovery” ), yg meliputi
• Detection pengenalan tanda & gejala stroke
• Dispatch segera aktivasi petugas medik ambulans
• Door triage cepat di rg gwt darurat
• Data PF st neurologis, pem radiologi, lab
• Decision pemilihan terapi
• Drug pemberian obat yg tepat dosis dan waktu
7. Apa Peran perawat pada fase akut :
1. Stimulasi, moblisasi dan transfer dini
2. Penatalaksanaan ggn fgs kandugn kemih
3. Penatalaksanaan ggn menelan
8. Sebutkan peran Perawat dlm mbrikan
dukungan emosi dan psikologis !
- Tenangkan dan jelaskan pd pasien & klg bhw prilaku ps disbbkn
olh injuri serebri dan sifatny tdk akan menetap dan akan pulih
sesuai prjlanan waktu
- Kontrol lingkungan, mngurangi stimulus yg mnybbkn pasien sedih
- Antisipasi keb pasien utk mnurunkan frustasi ps
- Berikan umpan balik positif thdp kemajuan ps
- Fasilitas ps utk bljr ketrampilan sec brtahap
- Orientasikn kembali ps pd t4,wkt &org
- Jlskn defeisit emosional ps pd klg, beri dukungan
- Lakukan pgulangan bila prlu krn pasien mpunyai hambatan dlm
mempelajari kmbali hal yg prnh dilakukan
9. Apa yg dimaksud dgn prencanaan
pulang?
• Ad suatu proses yg terkoordinasi dr pembuatan
keputusan dan aktivitas lain yg melibatkan
pasien, klg, kerabat dan tim stroke yg bekerja
sama utk melakukan adaptasi atau transisi mulus
ke suatu lingkungan baru.
10. Apa saja contoh Materi Program
Edukasi Keluarga
Materi :
• 1. peran klg dlm mrwt ps stroke di rmh,
• 2. pengobatan,
• 3. nutrisi dan
• 4. hal yg harus dilakukan ps dan klg untuk
mncegah terulangnya stroke
I = 100. II = 90 . III=85
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Garuda = 45
Souvenir = 77
Meja = 63
Tas = 50
Atap = 67
Tangan = 60
Bintang = 62
Melati = 72
Makassar = 87
Neuro = 72
I = 100. II = 90 . III=85
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pesawat = 80 III
Kursi = 79
Pulpen =72
Udang = 90 I
Biru = 79
Ubud = 67
Mata = 77
Mawar = 90 II
Papua = 40
• Stroke mrpkn pnybb utama kecacatan pd org
dewasa dan penyebab kematian pertama di
Indonesia ( Riskerdas, 2007)
• Utk menurunkan angka kecacatan dan
kematian pasien stroke penatalaksanaan ps
stroke akut
• Perawat mempunyai peran yg sangat luas yg
dpt mempengaruhi outcome ps pasca stroke.
Tujuan Utama Strategi Manajemen:
• Memperbaiki
keadaan
penderita
shg
kesempatan hidup optimal usaha
terapeutik/medik terutama sejak fase akut
sampai pengobatan maksimal
• Memperkecil pengaruh stroke terhadap
penderita dan keluarga
Konsekuensi Stroke dilihat 4 aspek (WHO) :
• Aspek patologi anatomi, etiologi dan
patofisiologi stroke secara klinis & intervensi
medis pembedahan dilakukan brdsrkn proses
patologi
• Impairment hilangnya fungsi fisiologi,
psikologis dan anatomis
• Disability setiap hambatan, kehilangan
kemampuan
• Handicap halangan atau gangguan pd
penderita stroke akibat impairment dan disability
Manajemen stroke meliputi bbrp fase yg saling
berkaitan :
• Umum pada fase akut
• Spesifik pd fase akut; pembedahan maupun
medik
• Rehabilitasi dan perawatan lanjutan
Manajemen stroke pra RS
Penanganan stroke pra RS meliputi :
•
•
•
•
Deteksi
Pengiriman pasien
Transportasi/ambulans
Menyiapkan jaringan
Perawatan Umum pada Pasien
Stroke :
• Stabilisasi fungsi kardiologi melalui ABC
• Mencegah infeksi sekunder terutama pada
traktus respiratorius dan urinarius
• Menjamin nutrisi, cairan dan elektrolit yang
stabil dan optimal
• Mencegah dekubitus dengan trombosis vena
dalam
• Mencegah timbulnya stress ulcer dengan
pemberian obat antasida
• Menilai kemampuan menelan penderita
PEMANTAUAN DGN SKALA STROKE
Manajemen pasien yg dilakukan di unit stroke
merupakan sistem perawatan spesialistik stroke
secara komprehensif.
Pemantauan ketat untuk perubahan fisiologis,
defisit neurologis dan pemulihan fungsi otak
agar kualitas hidup seseorang pasca stroke
tetap baik merupakan tujuan akhir dari
tatalaksana stroke ini.
NIHSS ( National Institute of Health Stroke Scale )
• Mrpkn suatu skala penilaian yg dilakukan pd pasien
stroke utk melihat kemajuan hsl perawat fase akut
(akibat impairment).
• Penilaian dilakukan2 kali yaitu saat masuk ( hari
pertama perawatan) dan saat keluar dr perawatan.
Perbedaan skor saat masuk dan keluar dapat
dijadikan salah satu patokan keberhasilan perawatan.
• Terdiri dari 11 komponen dengan skor 0 – 42.
• Nilai < 4 = stroke ringan
Nilai antara 4 – 15 = sedang
nilai > 15 = berat
NIHSS ( National Institute of Health
Stroke Scale )
1.a. Derajat kesadaran
0 = sadar penuh
1 = somnolent
2 = stupor
3 = koma
NIHSS ( National Institute of Health Stroke
Scale )
1.b. Menjawab pertanyaan
0 = dpt mnjwb dua pertanyaan dgn benar
( bln apa skrg? Usia brp ?)
1 = hanya dpt mnjwb 1 pertanyaan dgn benar/
tdk dpt brbicara krn terpasang pipa
endotrakea atau disartria
2 = tdk dpt mnjwb kedua pertanyaan dgn benar/
afasia/stupor
NIHSS ( National Institute of Health Stroke
Scale )
1.c. Mengikuti perintah
0 = dpt melakukan 2 perintah dgn benar
1 = hax dpt melakukan 1 perintah dgn benar
2 = tdk dpt melakukan kedua perintah dgn benar
2. Gerakan mata konjugat horizontal
0 = normal
1 = gerakan abnormal hanya pd satu mata
2 = deviasi konjugat yg kuat atau paresis konjugat
total pd kedua mata
NIHSS ( National Institute of Health Stroke
Scale )
3. Lapang Pandang pada tes konfrontasi
0 = tdk ada gangguan
1 = kuandranopia
2 = hemianopia total
3 = hemianopia bilateral/buta kortikal
4. Paresis wajah
0 = normal
1 = paresis ringan
2 = paresis parsial
3 = paresis total
NIHSS ( National Institute of Health
Stroke Scale )
5. Motorik lengan kanan
0 = tdk ada simpangan bila pasien disuruh mgngkat
kedua lengannya selama 10 detik
1 = lengan menyimpang ke bawah sebelum 10 detik
2 = lengan terjatuh ke kasur atau badan atau tdk
dpt diluruskan secara penuh
3 = tdk dpt melawan gravitasi
4 = tdk ada gerakan
X = tdk dpt diperiksa
NIHSS ( National Institute of Health
Stroke Scale )
6. Motorik lengan kiri ( idem 5)
7. Motorik tungkai kanan ( idem 5, lengan
diganti tungkai, dan diangkat bergantian)
8. Motorik tungkai kiri ( idem 7)
9. Ataksia anggota badan
0 = tidak ada
1 = pada satu ekstremitas
2 = pada dua atau lebih ekstremitas
X = tdk dpt diperiksa
NIHSS ( National Institute of Health
Stroke Scale )
10. Sensorik
0 = normal
1 = defisit parsial yaitu merasa ttpi berkurang
2 = defisit berat yaitu jk pasien tdk merasa atau
trdpt ggn bilateral
11. Bahasa terbaik
0 = tdk ada afasia
1 = afasia ringan – sedang
2 = afasia berat
3 = tdk dpt bicara (bisu)/global afasia/koma
NIHSS ( National Institute of Health
Stroke Scale )
12. Disartria
0 = artikulasi normal
1 = disartria ringan-berat
2 = disartria berat
X = tidak dpt diperiksa
13. Neglect / Tidak ada atensi
0 = tidak ada
1 = parsial
2 = total
NIHSS ( National Institute of Health
Stroke Scale )
• Keunggulan : dilaksanakan kurang dari 15
mnit, berguna utk stroke akut
• Kelemahan : kurang efektif pd stroke ggn
sirkulasi posterior & batang otak (skoring
kemampuan brbahasa)
• Korelasi :
NIHSS saat (hari)
0–8
9 – 17
18++
Keluaran
Pulang dgn berobat jalan
Perawatan rehabilitasi
Perawatan di fasilitas rehabilitasi, prwtn khusus dirumah, prwtn
subakut/prwtn khusus di rumah rehabilitasi
Indeks BARTHEL
• Utk mmeriksa status fungsional dan kemapuan
pergerakan otot/ekstremitas pd pasien
penyakit kronik
• Mengevaluasi keterbatasan/ketdkmampuan
melakukan aktivitas tertentu saat ps akan
keluar dr RS
• Total nilai 0 - 100
ASUHAN KEPERAWATAN PD PASIEN
STROKE
Peran perawat pd manajemen stroke fase
hiperakut :
Kunci keberhasilan manajemen stroke hiperakut
dipengaruhi oleh efektifitas fungsi dari semua yg terliat
dlm rantai keselamatan& pemulihan stroke ( stroke “
chain of survival and recovery” ), yg meliputi
• Detection pengenalan tanda & gejala stroke
• Dispatch segera aktivasi petugas medik ambulans
• Door triage cepat di rg gwt darurat
• Data PF st neurologis, pem radiologi, lab
• Decision pemilihan terapi
• Drug pemberian obat yg tepat dosis dan waktu
Peran perawat pada fase akut :
1. Stimulasi, moblisasi dan transfer dini
2. Penatalaksanaan ggn fgs kandung kemih
3. Penatalaksanaan ggn menelan
Praktek kprwtn pasien stroke sub akut
•
•
•
•
•
•
Lakukan prwtn kebrsihan badan secara rutin
Monitor ttv, st neurologis, fungsi kognitif secara teratur
Libatkan ps dlm prwtn diri sesuai kemampuan pasien
Lakukan ROM pasif 3-4 kali sehari
Lakukan prwtn kulit setiap 4 jam, perhatikan kemerahan/iritasi
Ubah posisi setiap 2 jam, ganjal bantal pd lengan dan tungkai
yg lemah
• Tinggikan bagian kepala tempat tidur 30 derajat
• Perhatikan bersihan jln napas, bila pasien sadar anjurkn utk
latihan batuk efektif
Praktek kprwtn pasien stroke sub akut
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Lakukan fisioterapi dada
Kenakan elastic stocking bila perlu
Monitor fungsi bowel
Monitor keseimbangan cairan & elektrolit
Lepaskn dower cateter sedini mgkn
Lakukan bladder training
Kaji kemampuan menelan
Kaji fungsi bicara dan brbahasa
Sesuaikn tehnik komunikasi dgn kemampuan ps
Reorientasikn ps mggunakan kalender, radio, foto klg
Praktek kprwtn pasien stroke sub akut
•
•
•
•
•
Evaluasi visus dan lapang pandang
Berikan prwtn mata bila perlu
Lakukan pncegahan kejang bila perlu
Obs adanya komplikasi
Monitor dan identifikasi penyakit penyrta
SUDUT STROKE
• Mrpk penatalaksanaan ps stroke di rg rwt biasa
• Tujuanny mbrikn pelayanan yg optimal kpd pasien
stroke dgn melibatkan klg sbg care giver
(pndamping)
• Pd 48-72 jam pertama awal prwtn pasien stroke
atau fase akut, klg pndamping hany ikut
memonitor kondisi pasien secara umum
• Hal yg perlu diperhatikan ad: ps gelisah, nyeri
kepala, kejang, sesak napas, kenaikan suhubadan
SUDUT STROKE
Contoh keg yg dpt dilakukan klg pendamping
selama prwtn ad:
• Mnjg kebersihn badan secara rutin
• Mggerakkn prsendian tangan & kaki sec rutin
• Merubah posisi ps miring kiri dan kanan tiap
2-3 jam
• Mberikn nutrisi per oral atau pr NGT dgn
tehnik yg benar
Kebutuhan Psikologis :
• Pengetahuan ttg defisit emosi dan perilaku pas
pasca stroke akn sgt mbantu upaya pemulihan
pasien pasca stroke
• Defisit psikologis ps pasca stroke : emosi yg
labil, hilangnya kontrol diri, menurunnya
toleransi thdp stres
• Emosi yg tdk stabil mnybbkn respon yg tdk
sesuai
Kebutuhan Psikologis :
Peran prwt dlm mbrikan dukungan emosi &
psikologis :
• Tenangkan & jlskn pd pasien & klg bhw perilaku ps
disbbkn oleh injuri serebri, sifatny tdk akan
menetap dan akn pulih sesuai prjln wkt
• Kontrol lingk, mengurangi stimulus yg mnybbkn ps
sedih
• Antispasi keb ps utk menurunkn frustasi ps
• Berikan umpan balik positif thdp kemajuan ps
Kebutuhan Psikologis :
• Fasilitasi ps utk belajar ketrampilan sec brtahap.
• Orientasikn kembali ps pd tempat, wkt & org
• Jlskn defisit emosional ps pd klg, brikan
dukungan
• Lakukan pgulangan bila perlu, krn pasien
mpunyai hambatan dlm mpelajari kembali hal yg
pernah dilakukan
Fase Pemulihan atau Rehabilitasi di
RS :
Tggjwb prwt dlm program rehabilitasi ps pasca stroke:
• Beri kesempatan ps utk melakukan prwtn diri
semaksimal mgkn sesuai dgn kemampuan pasien
• Ajarkan aktivitas utk prwtn diri dgn brbagai cara utk
melakukan kompensasi thdp ketidakmampuan
pasien
• Ajarkan pasien tehnik transfer
• Berikan prwtn khusus thdp kulit
• Beri kesempatan pasien utk mengenakan pakaianny
sendiri
Fase Pemulihan atau Rehabilitasi di
RS :
• Perhatikan privasi ps pd saat ps sdg belajar
keterampilan baru
• Berikan dukungan emosi dan psikologis
• Beri kesempatan ps utk mengekspresikan
perasaannya
• Bersikaplah empati thdp perasaan pasien
• Pastikan perawat dan pasien mengetahui apa
yg dilakukan fisioterapi bagi pasien
• Libatkan keluarga dlm program rehabilitasi
Program Edukasi Keluarga
• Mrpkn bagian program rencana kepulangan
pasien
• Peran perawat paling penting dalam
perencanaan pulang adalh memberikan edukasi
pd pasien dan keluarga
• Materi : peran keluarga dlm merawat ps stroke
di rumah, pengobatan, nutrisi dan hal yg harus
dilakukan ps dan keluarga untuk mencegah
terulangnya stroke
Perencanaan Pulang :
• Ad suatu proses yg terkoordinasi dari
pembuatan keputusan dan aktivitas lain yg
melibatkan pasien, klg, kerabat dan tim stroke
yg bekerja sama utk melakukan adaptasi atau
transisi mulus ke suatu lingkungan baru.
TERIMAKASIH
1. Sebutkan 4 aspek konsekuensi Stroke
menurut WHO !
• Aspek patologi anatomi, etiologi dan
patofisiologi stroke secara klinis & intervensi medis
pembedahan dilakukan brdsrkn proses patologi
• Impairment hilangnya fungsi fisiologi, psikologis
dan anatomis
• Disability setiap hambatan, kehilangan
kemampuan
• Handicap halangan atau gangguan pd penderita
stroke akibat impairment dan disability
2. Sebutkan Perawatan Umum pada
Pasien Stroke (minimal 3) :
• Stabilisasi fungsi kardiologi melalui ABC
• Mencegah infeksi sekunder terutama pada
traktus respiratorius dan urinarius
• Menjamin nutrisi, cairan dan elektrolit yang
stabil dan optimal
• Mencegah dekubitus dengan trombosis vena
dalam
• Mencegah timbulnya stress ulcer dengan
pemberian obat antasida
• Menilai kemampuan menelan penderita
3. Apa Kriteria hasil NIHSS ??
• Nilai < 4 = stroke ringan
Nilai antara 4 – 15 = sedang
nilai > 15 = berat
4. Pada NIHSS = National Institute of Health
Stroke Scale
5. Sebutkan derajat kesadaran menurut NIHSS !
1.a. Derajat kesadaran
0 = sadar penuh
1 = somnolent
2 = stupor
3 = koma
6. Apa kunci keberhasilan stroke pada
fase hiperakut ??
Kunci keberhasilan manajemen stroke hiperakut
dipengaruhi oleh efektifitas fungsi dari semua yg
terliat dlm rantai keselamatan& pemulihan stroke
( stroke “ chain of survival and recovery” ), yg meliputi
• Detection pengenalan tanda & gejala stroke
• Dispatch segera aktivasi petugas medik ambulans
• Door triage cepat di rg gwt darurat
• Data PF st neurologis, pem radiologi, lab
• Decision pemilihan terapi
• Drug pemberian obat yg tepat dosis dan waktu
7. Apa Peran perawat pada fase akut :
1. Stimulasi, moblisasi dan transfer dini
2. Penatalaksanaan ggn fgs kandugn kemih
3. Penatalaksanaan ggn menelan
8. Sebutkan peran Perawat dlm mbrikan
dukungan emosi dan psikologis !
- Tenangkan dan jelaskan pd pasien & klg bhw prilaku ps disbbkn
olh injuri serebri dan sifatny tdk akan menetap dan akan pulih
sesuai prjlanan waktu
- Kontrol lingkungan, mngurangi stimulus yg mnybbkn pasien sedih
- Antisipasi keb pasien utk mnurunkan frustasi ps
- Berikan umpan balik positif thdp kemajuan ps
- Fasilitas ps utk bljr ketrampilan sec brtahap
- Orientasikn kembali ps pd t4,wkt &org
- Jlskn defeisit emosional ps pd klg, beri dukungan
- Lakukan pgulangan bila prlu krn pasien mpunyai hambatan dlm
mempelajari kmbali hal yg prnh dilakukan
9. Apa yg dimaksud dgn prencanaan
pulang?
• Ad suatu proses yg terkoordinasi dr pembuatan
keputusan dan aktivitas lain yg melibatkan
pasien, klg, kerabat dan tim stroke yg bekerja
sama utk melakukan adaptasi atau transisi mulus
ke suatu lingkungan baru.
10. Apa saja contoh Materi Program
Edukasi Keluarga
Materi :
• 1. peran klg dlm mrwt ps stroke di rmh,
• 2. pengobatan,
• 3. nutrisi dan
• 4. hal yg harus dilakukan ps dan klg untuk
mncegah terulangnya stroke
I = 100. II = 90 . III=85
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Garuda = 45
Souvenir = 77
Meja = 63
Tas = 50
Atap = 67
Tangan = 60
Bintang = 62
Melati = 72
Makassar = 87
Neuro = 72
I = 100. II = 90 . III=85
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pesawat = 80 III
Kursi = 79
Pulpen =72
Udang = 90 I
Biru = 79
Ubud = 67
Mata = 77
Mawar = 90 II
Papua = 40