BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Alokasi Dana Ohoi

SALINAN

BUPATI MALUKU TENGGARA
PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA
NOMOR 5 TAHUN 2015
TENTANG
PENGELOLAAN ALOKASI DANA OHOI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MALUKU TENGGARA,
Menimbang : a.

bahwa berdasarkan Pasal 96 Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

b.

bahwa guna mencapai tertib anggaran, efesien dan efektif serta
transparan dalam pemanfaatan dan pengelolaan Alokasi Dana
Ohoi bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,

kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat, maka perlu
diatur Pengelolaan Alokasi Dana Ohoi;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan
Bupati Maluku Tenggara;

: 1.

Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Swatantra Tingkat II dalam Wilayah Daerah
Swatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Tahun 1958
Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1645);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4438);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234);
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5495);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5589);

Mengingat

2.

3.


4.

5.

2

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.


13.

Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1952 tentang
Pembubaran Daerah Maluku Selatan dan Pembentukan
Daerah Maluku Tengah dan Daerah Maluku Tenggara
(Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 264), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1953 tentang
Pembubaran Daerah Maluku Selatan dan Pembentukan
Daerah Maluku Tengah dan Daerah Maluku Tenggara
(Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 3);
Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun
2001 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4106);
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang
Kelurahan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 159,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4588);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian
Urusan

Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5539);
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5558);
Peraturan Daerah Provinsi Maluku Nomor 14 Tahun 2005
tentang Penetapan Kembali Negeri Sebagai Kesatuan
Masyarakat Hukum Adat Dalam Wilayah Pemerintahan
Provinsi Maluku (Lembaran Daerah Provinsi Maluku Tahun
2005 Nomor 14);
Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 03

Tahun 2009 tentang Ratshap dan Ohoi (Lembaran Daerah
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2009 Nomor 03 Seri D);
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN ALOKASI DANA
OHOI (ADO).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Maluku Tenggara.
2. Bupati adalah Bupati Maluku Tenggara.
3. Daerah adalah Kabupaten Maluku Tenggara.

3

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.
11.

12.

13.

14.
15.

16.


17.
18.

Ohoi adalah kesatuan masyarakat yang memiliki batas-batas wilayah
pemerintahan yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul, adat istiadat dan sosial
budaya masyarakat setempat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintah Ohoi adalah Kepala Ohoi dan perangkat Ohoi.
Alokasi Dana Desa adalah dana perimbangan yang diterima Kabupaten dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi Dana Alokasi
Khusus, selanjutnya disebut Alokasi Dana Ohoi, disingkat ADO.
Pengelolaan Alokasi Dana Ohoi adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban
dan pengawasan Alokasi Dana Ohoi.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Ohoi, selanjutnya disebut APBO adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan Ohoi yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Pemerintah Ohoi dan Badan Saniri Ohoi, dan ditetapkan dengan
Peraturan Ohoi.
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, selanjutnya disingkat SiLPA adalah selisih

lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode
anggaran.
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Ohoi adalah Kepala Ohoi.
Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Ohoi, selanjutnya disebut PTPKO
adalah perangkat Ohoi yang ditunjuk oleh Kepala Ohoi untuk melaksanakan
pengelolaan Keuangan Ohoi.
Bendahara adalah perangkat Ohoi yang ditunjuk oleh Kepala Ohoi untuk
menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, membayarkan dan
mempertanggungjawabkan keuangan Ohoi dalam rangka pelaksanaan APBO.
Rencana Pembangunan Jangka Pendek (Tahunan), selanjutnya disebut
Rencana Kerja Pembangunan Ohoi (RKPO) adalah hasil musyawarah
masyarakat Ohoi tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk periode 1 (satu) tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Ohoi, selanjutnya disebut RPJM
Ohoi adalah dokumen perencanaan Ohoi untuk periode 6 (lima) tahun.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa adalah Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Maluku
Tenggara.
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Maluku

Tenggara.
Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Maluku Tenggara.
Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disebut SKPD.
BAB II
ASAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA OHOI
Pasal 2

(1)

(2)

ADO dikelola secara tertib, taat pada ketentuan, efesiensi, efektif, ekonomis,
transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan
masyarakat dan kepatutan serta mengutamakan kepentingan masyarakat.
Pengelolaan ADO sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikelola dalam masa 1
(satu) Tahun Anggaran yakni mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal
31 Desember.

4


BAB III
KEKUASAAN PENGELOLAAN DANA OHOI
Pasal 3
(1) Kepala Ohoi adalah Pemegang Kekuasaan Pengelolaan ADO.
(2) Kepala Ohoi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, mempunyai
kewenangan :
(a) menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan ADO yang disatukan dalam
APBO;
(b) menetapkan kebijakan tentang pengelolaan aset Ohoi;
(c) menetapkan Bendahara Ohoi;
(d) menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan ohoi; dan
(e) menetapkan petugas yang melakukan pengelolaan barang milik Ohoi.
(3) Kepala Ohoi dalam melaksanakan pengelolaan ADO, dibantu oleh PTPKO.
(4) PTPKO adalah Perangkat Ohoi, terdiri dari :
(a) Sekretaris Ohoi; dan
(b) Kepala Urusan Kemasyarakatan.
(5) Sekretaris Ohoi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf (a), bertindak
selaku koordinator pelaksanaan pengelolaan dana Ohoi dan bertanggung jawab
kepada Kepala Ohoi.
(6) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (5) mempunyai tugas :
(a) Menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan ADO;
(b) Menyusun dan melaksanaan Kebijakan Pengelolaan Barang Ohoi;
(c) Menyusun Rancangan APBO, Perubahan APBO dan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBO; dan
(d) Menyusun Rancangan Keputusan Kepala Ohoi tentang Pelaksanaan
Peraturan Ohoi tentang APBO dan Perubahan APBO.
(7) Kepala Ohoi menetapkan Bendahara Ohoi dengan Keputusan Kepala Ohoi.
Pasal 4
(1) Bendahara Ohoi diangkat untuk masa 1 (satu) tahun anggaran yakni tanggal 1
Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember.
(2) Bendahara Ohoi diangkat dari salah satu Kepala Urusan jika belum ada
penerimaan pada pos Pendapatan Asli Ohoi.
(3) Kepala Ohoi mengangkat bendahara di luar perangkat Ohoi jika telah ada
penerimaan lain di luar bantuan Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan
Pemerinah Pusat.
BAB IV
PENGELOLAAN ALOKASI DANA OHOI
Bagian Pertama
Pengalokasian dan Penyaluran
Pasal 5
(1) Pengalokasian ADO pada setiap Ohoi dilakukan berdasarkan indikator jumlah
kemskinan penduduk, pendidikan, kesehatan dan indikator keterjangkauan
serta tingkat kemahalan Daerah.
(2) Besaran Alokasi Dana dihitung berdasarkan rumus sebagaimana diatur dalam
ketentuan yang berlaku.
(3) Besaran ADO sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana tercantum
dalam Lampiran dari Peraturan Bupati ini.

5

Pasal 6
(1) Penyaluran besaran ADO sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (3)
dilakukan secara bertahap dengan ketentuan :
(a) Tahap pertama pada bulan April sebesar 40% (empat puluh persen);
(b) Tahap kedua pada bulan Agustus sebesar 40% (empat puluh persen); dan
(c) Tahap ketiga pada bulan November sebesar 20% (dua puluh persen).
(2) Jumlah besaran persentase tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dihitung berdasarkan besaran jumlah ADO yang diterima Ohoi.
(3) Penyaluran ADO disalurkan langsung dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD)
ke Rekening Kas Ohoi.
(4) Penyaluran ke Rekening Kas Ohoi dilakukan setelah Ohoi memenuhi syarat
dengan melampirkan :
(a) RPJM Ohoi;
(b) RKPO;
(c) Keputusan Bupati tentang Kepala Ohoi definitif dan Perangkat Ohoi;
(d) Keputusan Kepala Ohoi tentang Bendahara Ohoi; dan
(e) Buku dan Nomor Rekening Kas Ohoi.
(5) Penyaluran ADO tahap kedua dan ketiga dilakukan setelah Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) disampaikan kepada Bupati c/q. Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa dan Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
(6) Laporan pertanggungjawaban Ohoi yang disampaikan setelah diverifikasi oleh
SKPD teknis dilakukan penyaluran tahapan berikut.
Pasal 7
(1) Persyaratan ADO sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (4) huruf (a), (b), dan (c)
dapat diabaikan apabila Bupati sebagai pemegang kekuasaan pengelola
keuangan daerah menyatakan dilakukan penyaluran kepada Ohoi.
(2) Penyaluran ADO diberikan kepada Ohoi setiap Tahun Anggaran.
(3) Ohoi yang tidak menyampaikan kelengkapan Laporan Pertanggungjawaban
secara bertahap atau pada akhir tahun anggaran tidak dilakukan penyaluran.
Pasal 8
(1) Penyaluran ADO tetap mematuhi tahapan dan batas waktu penyaluran
sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1).
(2) Ohoi yang tidak melakukan penyaluran ADO tahap pertama sesuai batas waktu
ditunda penyalurannya dan sebagai SiLPA pada tahun berikutnya.
(3) Ohoi yang tidak melakukan penyaluran ADO tahap kedua sesuai batas waktu
ditunda penyalurannya dan sebagai SiLPA pada tahun berikutnya.
(4) Ohoi yang tidak melakukan penyaluran ADO tahap ketiga sesuai batas waktu
ditunda penyalurannya dan sebagai SiLPA tahun berikutnya.
(5) Penundaan penyaluran ADO hanya untuk 1 (satu) tahun anggaran.
(6) Penundaan penyaluran dibatasi hanya untuk 1 (satu) tahun anggaran dan
apabila tahun anggaran berikutnya belum juga dilakukan penyaluran, pagu
ADO ditambah menjadi pagu ADO Daerah.
Bagian Kedua
Pemanfaatan
Pasal 9
(1) ADO
digunakan
untuk
membiayai
penyelenggaraan
pemerintahan,
pembangunan, kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat Ohoi dengan

6

prioritas pada pemberdayaan masyarakat.
(2) Pemanfaatan ADO ditetapkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Ohoi (RKPO)
setiap tahun.
Pasal 10
(1) Pemanfaataan Dana Ohoi yang digunakan untuk membiayai pemerintahan
mencakup :
(a) Tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Ohoi; dan
(b) Perjalanan dinas aparatur pemerintahan.
(2) Pemanfaatan Dana Ohoi untuk pembangunan mencakup :
(a) Peningkatan Pendapatan Asli Ohoi;
(b) Pembangunan sarana dan prasarana umum pemerintahan;
(c) Pembangunan sarana dan prasarana umum yang merupakan aset Ohoi;
(d) Pemeliharaan sarana dan prasarana Ohoi; dan
(e) Pembangunan sarana dan prasarana adat.
(3) Pemanfataan Dana Ohoi untuk kegiatan kemasyarakatan mencakup :
(a) Pembinaan dan pelayanan Posyandu;
(b) Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat;
(c) Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan;
(d) Pembangunan sarana dan prasarana sosial budaya;
(e) Penguatan partisipasi masyarakat; dan
(f) Pembinaan masyarakat adat.
(4) Pemanfaatan dana desa untuk pemberdayaan mencakup :
(a) Pengentasan kemiskinan;
(b) Pemeliharaan infrastruktur dan prasarana Ohoi yang merupakan program
pemerintah yang diperuntukan bagi masyarakat Ohoi;
(c) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan; dan
(d) Pemberdayaan masyarakat adat.
(5) Pemanfaatan dana Ohoi dapat diperuntukan untuk kegiatan non fisik yang
meliputi : pembinaan, penyuluhan dan pendampingan masyarakat.
Bagian Ketiga
Penghasilan Kepala Ohoi dan Perangkat Ohoi
Pasal 11
(1) Pengalokasian besaran ADO untuk penghasilan Kepala Ohoi dan Perangkat
Ohoi menggunakan besaran persentase ADO sebagai berikut :
(a) Pagu ADO >Rp.1.000.000.000,- menggunakan persentase maksimal 10%
(sepuluh persen);
(b) Pagu ADO Rp.700.000.000,- s.d. Rp.1.000.000.000,- menggunakan
persentase 15% (lima belas persen);
(c) Pagu ADO Rp.500.000.000,- s.d. Rp.700.000.000,- menggunakan
persentase 20% (dua puluh persen);
(d) Pagu ADO Rp.100.000.000,- s.d. Rp.500.000.000,- menggunakan
persentase 25% (dua puluh lima persen); dan
(e) Pagu ADO