Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Kebijakan Sekolah dalam Menanggulangi Kasus Kenakalan Remaja Dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan T2 942008006 BAB V

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Penyusunan agenda kebijakan atau agenda setting
didasari adanya perilaku kenakalan remaja yang
dilakukan oleh siswa, yang bertentangan dengan
visi yang telah ditetapkan oleh ketiga sekolah.
2. Proses

perumusan

menanggulangi

kebijakan

kenakalan

sekolah


remaja

dalam

melibatkan

beberapa pihak. Di SMA 2 melibatkan Kepala
sekolah dan Dewan Guru, Komite serta Dinas
Pendidikan. Sedangkan di SMA Muhammadiyah
melibatkan

Kepala

sekolah

dan

Dewan


Guru,

Komite serta Ormas Muhammadiyah sebagai induk.
Dan

di

SMA

melibatkan

Kristen

Kepala

1

perumusan

sekolah


dan

kebijakan

Dewan

Guru,

Komite, Yayasan, dan juga perwakilan siswa melalui
OSIS.
3. Adopsi

kebijakan

di

SMA

2


dan

SMA

Muhammadiyah dirumuskan dalam dua bentuk
yaitu menciptakan suasana dan pola interaksi di
sekolah yang lebih egaliter dan kekeluargaan, serta
menerapkan sistem tata tertib dengan sistem poin.
Sementara di SMA Kristen 1 juga membudayakan
suasana dan pola interaksi di sekolah yang lebih
1

egaliter dan kekeluargaan, namun tata tertib yang
diterapkan tidak menggunakan sistem poin.
4. Implementasi kebijakan di SMA 2 dilakukan dengan
penegakan tata tertib secara konsisten, namun
diimbangi dengan pendekatan personal, dan budaya
sekolah yang lebih memungkinkan siswa untuk
merasakan


hubungan

kekeluargaan

dengan

sekolah. Di SMA Muhammadiyah implementasi
kebijakan tidak terpancang secara kaku pada tata
tertib, namun lebih mengedepankan pendekatan
kekeluargaan dan keagamaan. Sedangkan di SMA
Kristen 1 tata tertib tidak diimplementasikan secara
kaku,

namun

lebih

menekankan


pada

pendampingan maksimal dan upaya menumbuhkan
kesadaran siswa untuk tidak melanggar dengan
cara mendekatkan hubungan antara siswa dengan
sekolah,

serta

pemberian

sanksi

yang

mempertimbangkan kondisi dan latar belakang
siswa.
5. Dampak dari implementasi tersebut siswa di SMA 2
memandang sekolah cukup tegas dalam aturan,
namun juga mengapresiasi pendekatan personal

dan

kekeluargaan

Apresiasi

juga

yang

diberikan

dilakukan
oleh

orang

sekolah.
tua


dan

masyarakat. Sementara di SMA Muhammadiyah
siswa

memandang

pendekatan

keagamaan

bermanfaat bagi mereka, sehingga kepatuhan siswa
juga didasarkan pada kepatuhan terhadap agama,
hal

ini

sejalan

dengan


nafas

pendidikan

Muhammadiyah. Sedangkan di SMA Kristen 1 siswa
memandang sekolah mau memahami permasalahan
2

siswa dan tidak bersikap otoriter. Apresiasi juga
diberikan oleh orang tua siswa dan masyarakat.
Namun di sisi lain siswa juga menganggap ada
kekurangtegasan

dalam

penegakan

peraturan,


sehingga ada kecemburuan dan ketidakpuasan
sosial yang dirasakan siswa.
6. Implementasi

kebijakan

Muhammadiyah

di

SMA

2

dan

memperlihatkan

SMA


pengaruh

perspektif struktural fungsional, meskipun dalam
beberapa hal juga menunjukkan perspektif interaksi
simbolik,

terutama

dalam

hal

pendekatan

kekeluargaan. Sementara di SMA Kristen 1 lebih
memperlihatkan
simbolik,

pengaruh

meskipun

pemaknaan

berbeda

perspektif

interaksi

konsekuensinya

muncul

dari

siswa

terhadap

implementasi kebijakan tersebut.
2. Saran
Saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Terkhusus untuk SMA Kristen 1 Salatiga, dimana
masih muncul ketidakpuasan sosial dari siswa
dalam

implementasi

konsistensi

penegakan

kebijakan,
aturan,

yang

diperlukan
diimbangi

dengan sosialisasi dan komunikasi yang terbuka
pada siswa terkait penegakan tersebut. Namun
tanpa

meninggalkan

metode

pemahaman

dan

pengertian terhadap aspek sosial dan psikologis
siswa.
2. Diperlukan database lengkap yang harus dimiliki
oleh sekolah, tidak hanya aspek demografis tetapi
3

juga aspek sosial dan psikologis siswa, hal ini
dimaksudkan agar implementasi kebijakan yang
dilakukan lebih sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa dan bersifat bottom-up.
3. Sekolah perlu membuat road map atau perencanaan
jangka

panjang

kebijakan

terkait

penanggulangan

dengan

implementasi

kenakalan

remaja,

sehingga program yang dilaksanakan akan lebih
bersifat jangka panjang, tidak hanya berorientasi
pada hasil jangka pendek.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, terutama
evaluasi dampak, yang akan dapat memberikan
hasil yang lebih komperehensif mengenai hasil dari
kebijakan, terutama tidak hanya aspek output
(keluaran), tetapi juga outcome (hasil) dan impact
(dampak). Mengingat penelitian ini adalah evaluasi
implementasi yang hanya memperlihatkan hasil
jangka pendek dalam aspek output.

4

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ritual Ngalap Berkah Gunung Kemukus dalam Perspektif Kejawen T2 752014015 BAB V

0 1 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Kebijakan Sekolah dalam Menanggulangi Kasus Kenakalan Remaja Dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan T2 942008006 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Kebijakan Sekolah dalam Menanggulangi Kasus Kenakalan Remaja Dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan T2 942008006 BAB II

0 0 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Kebijakan Sekolah dalam Menanggulangi Kasus Kenakalan Remaja Dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan T2 942008006 BAB IV

0 1 55

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Kebijakan Sekolah dalam Menanggulangi Kasus Kenakalan Remaja Dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Kebijakan Sekolah dalam Menanggulangi Kasus Kenakalan Remaja Dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Penempatan Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Sumba Timur T2 942011070 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusi di Kota Salatiga T2 942015024 BAB V

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konflik Ambon Dalam Perspektif Teori Identitas Sosial T2 752013009 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Piring Nazar” dalam Perspektif Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga T2 752013033 BAB V

0 0 5