Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah Biak di SD YPK Effata Waupnor Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua T2 942010010 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pada
hasil
penelitian
serta
pembahasan yang dilakukan maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa Manajemen pembelajaran muatan
lokal Bahasa Daerah Biak
pada jenjang pendidikan
Sekolah Dasar YPK Effata Waupnor di Kabupaten Biak
Numfor dilihat dari fenomena yang terjadi bahwa,
Bahasa Daerah Biak yang telah diterapkan sebagai
mulok
belum
Perencanaan
efisien.
Hal
pembelajaran,
tersebut
terlihat
Pelaksanaan,
dari:
Evaluasi
pembelajaran sampai pada hasil belajar siswa di SD
tersebut, yang masih perlu pembenahan yang baik, agar
proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan
efisien.
Program Perencanaan pembelajaran dari guru SD
tersebut yang telah dicoba untuk diterapkan bahan ajar
Bahasa Daerah Biak sebagai mulok dan dijadikan salah
satu
Bahasa
dengan
Pengantar
bernuansa
terhadap
kontekstual.
isi
pembelajaran
Namun
dalam
Pelaksanaan pembelajaran oleh guru pada SD tersebut
belum
memenuhi
kwalifikasi
yang
baik
sesuai
kebutuhan siswa dalam mengimplementasikannya. Perlu
ada pembenahan dalam mendiskripsiskan komponenkomponen
penerapannya
perangkat
dapat
pembelajaran.
berhasil
guna
Sehingga
kemajuan
dan
perkembangan pendidikan di daerah itu sendiri. Pendidik
145
(guru) perlu keseriusan dan harus berkompeten dalam
mendesain, melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran
dengan baik sehingga dalam proses belajar mengajar
dampaknya akan terbias kepada peserta didik di SD YPK
Effata Waupnor kabupaten Biak Numfor sehingga nilainilai budaya tetap dijunjung tinggi dan hasilnya akan
tetap
ditindak
lanjuti
pada
jenjang
pendidikan
selanjutnya.
5.2 Saran
1. Dinas Pendidikan dan Bagian Program dan
pengembangan
Dinas
Pendidikan,
sebagai
pelaksana program pembelajaran perlu bekerja
sama dengan Komite Sekolah, guru-guru, para
ahli di perguruan Tingga, maupun lembaga
pemerintah dan swasta untuk menyusun bahan
pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah
sesuai Kompetensi Tingkat.
2. Bagian program pengembangan dan bagian
pendidikan-pengajaran
di
instansi
dinas
pendidikan, diharapkan kreativitasnya dalam
hal menyiapkan guru (pengajar) maupun sarana
prasarana
yang
dapat
menunjang
proses
pengajaran Muatan Lokal Bahasa Biak pada
Pendidikan Dasar dan Menengah dikabupaten
Biak Numfor.
3. Kepala
dengan
146
Pemerintah
Dinas
Daerah
Pendidikan
bekerja
sama
mempertegaskan
pelaksanaan Mulok Bahasa Daerah Biak pada
setiap Sekolah tanpa terkecuali, karena mulok
adalah salah satu aset daerah yang tetap harus
di lestarikan sebagai satu nilai budaya bangsa
kita.
5.3 Rekomendasi
1. Pemerintah Daerah (PEMDA) segara menyusun
peraturan
daerah
tentang
pembinaan
dan
pengembangan bahasa daerah masing-masing
sesuai kebutuhan daerah demi kelestarian
bahasa, budaya kearifan lokal.
2. Kepala Dinas Pendidikan harus menindak lajuti
kebutuhan pendidikan Mulok Bahasa daerah
Biak kepada Pemda untuk menganggarkan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ksusus
untuk pengadaan ataupun penerbitan bukubuku pendidikan Dasar dan menengah di
kabupaten/kota
masing daerah.
147
sesuai
kebutuhan
masing-
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pada
hasil
penelitian
serta
pembahasan yang dilakukan maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa Manajemen pembelajaran muatan
lokal Bahasa Daerah Biak
pada jenjang pendidikan
Sekolah Dasar YPK Effata Waupnor di Kabupaten Biak
Numfor dilihat dari fenomena yang terjadi bahwa,
Bahasa Daerah Biak yang telah diterapkan sebagai
mulok
belum
Perencanaan
efisien.
Hal
pembelajaran,
tersebut
terlihat
Pelaksanaan,
dari:
Evaluasi
pembelajaran sampai pada hasil belajar siswa di SD
tersebut, yang masih perlu pembenahan yang baik, agar
proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan
efisien.
Program Perencanaan pembelajaran dari guru SD
tersebut yang telah dicoba untuk diterapkan bahan ajar
Bahasa Daerah Biak sebagai mulok dan dijadikan salah
satu
Bahasa
dengan
Pengantar
bernuansa
terhadap
kontekstual.
isi
pembelajaran
Namun
dalam
Pelaksanaan pembelajaran oleh guru pada SD tersebut
belum
memenuhi
kwalifikasi
yang
baik
sesuai
kebutuhan siswa dalam mengimplementasikannya. Perlu
ada pembenahan dalam mendiskripsiskan komponenkomponen
penerapannya
perangkat
dapat
pembelajaran.
berhasil
guna
Sehingga
kemajuan
dan
perkembangan pendidikan di daerah itu sendiri. Pendidik
145
(guru) perlu keseriusan dan harus berkompeten dalam
mendesain, melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran
dengan baik sehingga dalam proses belajar mengajar
dampaknya akan terbias kepada peserta didik di SD YPK
Effata Waupnor kabupaten Biak Numfor sehingga nilainilai budaya tetap dijunjung tinggi dan hasilnya akan
tetap
ditindak
lanjuti
pada
jenjang
pendidikan
selanjutnya.
5.2 Saran
1. Dinas Pendidikan dan Bagian Program dan
pengembangan
Dinas
Pendidikan,
sebagai
pelaksana program pembelajaran perlu bekerja
sama dengan Komite Sekolah, guru-guru, para
ahli di perguruan Tingga, maupun lembaga
pemerintah dan swasta untuk menyusun bahan
pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah
sesuai Kompetensi Tingkat.
2. Bagian program pengembangan dan bagian
pendidikan-pengajaran
di
instansi
dinas
pendidikan, diharapkan kreativitasnya dalam
hal menyiapkan guru (pengajar) maupun sarana
prasarana
yang
dapat
menunjang
proses
pengajaran Muatan Lokal Bahasa Biak pada
Pendidikan Dasar dan Menengah dikabupaten
Biak Numfor.
3. Kepala
dengan
146
Pemerintah
Dinas
Daerah
Pendidikan
bekerja
sama
mempertegaskan
pelaksanaan Mulok Bahasa Daerah Biak pada
setiap Sekolah tanpa terkecuali, karena mulok
adalah salah satu aset daerah yang tetap harus
di lestarikan sebagai satu nilai budaya bangsa
kita.
5.3 Rekomendasi
1. Pemerintah Daerah (PEMDA) segara menyusun
peraturan
daerah
tentang
pembinaan
dan
pengembangan bahasa daerah masing-masing
sesuai kebutuhan daerah demi kelestarian
bahasa, budaya kearifan lokal.
2. Kepala Dinas Pendidikan harus menindak lajuti
kebutuhan pendidikan Mulok Bahasa daerah
Biak kepada Pemda untuk menganggarkan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ksusus
untuk pengadaan ataupun penerbitan bukubuku pendidikan Dasar dan menengah di
kabupaten/kota
masing daerah.
147
sesuai
kebutuhan
masing-