PEMBUATAN SUSU KACANG HIJAU SEBAGAI ALTERNATIF MINUMAN KESEHATAN
PKMK-2-5-1
PEMBUATAN SUSU KACANG HIJAU SEBAGAI ALTERNATIF
MINUMAN KESEHATAN
Shohib Qomad Dillah, Ismail, Abdul Malik Hosyiyar Rahman
Yudha Pradipta Putra, Marisa Seravina Departemen Teknik
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut
Pertanian Bogor, Bogor
ABSTRAK.
Kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang juga biasa disebut mungbean merupakan
tanaman yang dapat tumbuh hampir di semua tempat di Indonesia. Berbagai jenis
makanan (olahan) asal kacang hijau telah lama dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Namun selama ini masyarakat membuat olahan kacang hijau hanya
sebagai makanan pendamping, dan umumnya hanya bersifat insidental. Padahal
bila dikonsumsi secara rutin, maka kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi.
Oleh karena itu, kelompok kami mencoba untuk memasyarakatkan kacang hijau
melalui pembuatan susu kacang hijau sebagai alternatif produk pangan dan
dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat. Program kreativitas mahasiswa
bidang kewirausahaan pembuatan susu kacang hijau “Mung bean Milk” ini
dilaksanakan pada bulan Januari – Juni 2006. Hasil yang telah didapatkan yaitu
produk susu kacang hijau dalam kemasan cup plastik transparan dengan volume
200 ml dengan merk dagang “Mung Bean Milk”. Selain itu produk ini telah
dipasarkan di rumah-rumah makan di lingkar kampus IPB, Posyandu di Bojong
Gede dan Balumbang, dan dalam kampus IPB sendiri. Keuntungan bersih yang
telah didapatkan sebesar Rp 352.500. Kami juga telah mendapatkan investor
untuk mengembangkan usaha ini ke skala yang lebih besar. Dari hasil peramalan
dapat diprediksikan bahwa penjualan produk susu kacang hijau ini memiliki
prospek penjualan yang baik dan juga terdapat kemungkinan dan peluang yang
terbuka lebar untuk peningkatan penjualan susu kacang hijau.
Kata kunci: Susu Kacang Hijau, Alternatif Minuman Kesehatan
PENDAHULUAN
Kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang juga biasa disebut mungbean
merupakan tanaman yang dapat tumbuh hampir di semua tempat di Indonesia.
Berbagai jenis makanan (olahan) asal kacang hijau seperti bubur kacang hijau,
minuman kacang hijau, kue/penganan tradisional, dan kecambah kacang hijau
telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Selama ini masyarakat membuat olahan kacang hijau hanya sebagai
makanan pendamping, dan umumnya hanya bersifat insidental. Mereka
membuatnya hanya pada waktu-waktu tertentu seperti pada saat berbuka puasa,
hari libur, atau ketika seluruh anggota keluarga sedang berkumpul. Padahal bila
dikonsumsi secara rutin, maka kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi.
Secara tradisi, ibu-ibu hamil sering dianjurkan minum kacang hijau agar
bayi yang dilahirkan mempunyai rambut lebat. Dalam 100 gram kacang hijau
mengandung 124 mg kalsium dan 326 mg fosfor, yang berarti bahwa kacang hijau
PKMK-2-5-2
bermanfaat untuk memperkuat kerangka tulang. Kandungan lemaknya juga jauh
lebih rendah dari kedelai. Oleh karena itu, kacang hijau sangat baik bagi orang
yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kacang hijau juga mampu
menjaga kesehatan jantung karena kandungan lemak tak jenuhnya mencapai 73
persen.
Tabel 1. Daftar beberapa kandungan kacang hijau
No
Komponen
Kadar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Karbohidrat
Protein
Air
Besi
Serat
Lemak
Vitamin B1 dan B2
Posfor
Kalsium
60.3 - 67.5 %
19.7 – 24.2 %
6.6 - 11.6 %
5.9 – 7.8 mg/100g
4.2 – 4.4 %
1.0 – 1.3 %
0.3 – 0.8 %
340-345 mg/100g
118-148 mg/100g
Sumber: Daisy E kay; Food Legumes
Berdasarkan uraian di atas, kelompok kami mencoba untuk
memasyarakatkan kacang hijau melalui pembuatan susu kacang hijau sebagai
alternatif produk pangan dan dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan, didirikanlah badan
usaha mandiri yang memproduksi dan memasarkan susu kacang hijau yang diberi
merk Mung Bean Milk.
Dengan adanya produk ini, diharapkan dapat meningkatkan minat petani
untuk menanam kacang hijau sekaligus membantu dalam pemasaran produk
sehingga akan meningkatkan pendapatan petani, membuka lapangan kerja bagi
masyarakat, yang berarti secara sosial ekonomi telah membantu meningkatkan
taraf hidup, menguntungkan secara pribadi serta meningkatkan konsumsi kacang
hijau sebagai pelengkap beras dalam mencukupi kebutuhan gizi yang tidak dapat
dihasilkan tubuh dan sebagai alternatif makanan rendah lemak dalam rangka diet
lemak
METODE PENDEKATAN
Lokasi Produksi
Sebagai tahap awal proses produksi, lokasi yang digunakan untuk
memproduksi susu kacang hijau Mung Bean Milk adalah wisma Darmaga Indah
yang merupakan rumah kontrakan salah satu anggota.
Perencanaan Produksi
• Bahan
- Kacang hijau
- Air
- Essence
- Garam
- Gula
- CMC (Chlorin Meta Carbonat)
- Soda kue
PKMK-2-5-3
•
a)
Proses Produksi
Pembersihan dan Pencucian
Biji dibersihkan dari kotoran, kerikil, pasir, potongan ranting dan batang
kacang hijau. Biji rusak, hitam dan berkapang harus dibuang. Setelah itu biji
dicuci sampai bersih. Kotoran dan biji yang mengapung harus dibuang. Pencucian
dilakukan sampai air bilasan tampak jernih.
b) Perendaman
Biji yang telah dicuci direndam di dalam air selama 8 jam. Air digantiganti setiap 2 sampai 3 jam. Setelah itu, kacang hijau ditiriskan.
c) Perebusan
Kacang hijau dimasukkan ke dalam air mendidih. Hal ini menyebabkan suhu
air turun. Atur besar api sehingga suhu bertahan antara 85 sampai 90°C.
Perendaman di dalam air panas ini berlangsung selama 20 menit. Setelah itu,
kacang hijau diangkat dan didinginkan dengan air mengalir, kemudian ditiriskan.
d) Penyiapan Air Panas
Air bersih dipanaskan sampai suhunya 90°C. Jumlah air adalah 8 kali berat
kacang hijau kering. Suhu air ini dipertahankan selama pekerjaan berlangsung.
Kedalam air panas ini ditambahkan bubuk soda kue (0,5 gram untuk tiap liter air
panas).
e) Penggilingan
Biji kacang hijau dihaluskan dengan blender, atau digiling dengan mesin
penggiling sampai menjadi bubur kacang hijau. Penggilingan dilakukan sambil
ditambahkan air panas. Jika air panas yang disediakan tidak habis untuk
menggiling kacang hijau, sisa air dicampur dengan bubur kacang hijau, kemudian
diaduk-aduk selama 3 menit.
f) Penyaringan
Bubur kacang hijau disaring dan diperas dengan kain saring rangkap dua.
Cairan yang diperoleh disebut susu kacang hijau mentah.
g) Penambahan Gula, Essence, dan CMC
Susu kacang hijau mentah ditambah dengan gula, coklat bubuk coklat
bubuk tanpa lemak, garam dan panili. Tiap liter susu kacang hijau ditambahkan
dengan 50-70 gram gula pasir, 0.1-0.2 gram CMC dan essence Penambahan
dilakukan ketika susu masih panas. Kemudian dilakukan pengadukan agar susu
dan bahan-bahan tercampur seluruhnya.
h) Pemanasan
Susu kacang hijau mentah dipanaskan sampai suhu 95° C, kemudian
diaduk-aduk. Pemanasan pada suhu tersebut dilakukan selama ± 30 menit.
i)
Pengemasan
Setelah susu kacang hijau selesai dibuat dan cup beserta label siap, maka
proses pengemasan siap dilakukan. Setelah susu kacang hijau dimasukkan ke cup
maka label akan dipasang pada cup dengan mesin pengemas.
j)
Penyimpanan
Setelah diproduksi, susu kacang hijau sebaiknya disimpan di dalam lemari
es atau pada kotak-kotak pendingin. Susu kacang hijau dapat bertahan selama dua
hingga tiga bulan, tergantung kandungan gulanya. Semakin banyak kandungan
gulanya, maka susu kacang hijau akan bertahan lebih lama lagi. Jika pada suhu
kamar, susu kacang hijau dapat bertahan lebih kurang selama satu bulan.
PKMK-2-5-4
•
Alat dan Mesin Produksi
Mesin yang digunakan :
a. Mesin penggiling kacang hijau (blender)
Mesin penggiling digunakan untuk menghancurkan biji-biji kacang hijau.
Setelah direbus, kacang hijau dihaluskan agar mudah diambil sarinya.
b. Mesin pengemas (heat sealer)
Mesin pengemas yang digunakan memakai prinsip pemanasan setempat
pada daerah yang akan disatukan.
c.
Kompor
Kompor digunakan untuk merebus kacang hijau dan susu kacang hijau
yang akan dikemas.
d.
Panci
Digunakan untuk merendam kacang hijau, menampung hasil blenderan
dan menampung susu yang telah siap untuk dikemas.
e.
kain katun
Kain katun digunakan untuk menyaring kacang hijau yang telah
dihaluskan.
f.
Literan
Untuk menakar air sehingga didapatkan jumlah air yang digunakan tepat
dengan yang diharapkan.
•
Kapasitas Produksi
Produksi akan dilaksanakan selama empat tahap setiap bulannya. Setiap
tahap terdiri dari dua hari. Hari pertama pertama untuk produksi dan hari kedua
untuk pengemasan. Setiap tahap ditargetkan menghasilkan 37,5 liter susu yamg
dikemas dalam 250 cup, setiap cup berisi 150 ml susu. Produk akan ditawarkan
kepada konsumen dengan harga Rp 1300,- per cup.
•
Perencanaan Pemasaran
Susu kacang hijau merupakan produk baru di pasaran, sehingga diperlukan
usaha yang cukup intensif untuk memasarkan produk ini. Sistem pemasaran yang
akan dilakukan, kami bagi dalam rencana jangka panjang dan rencana jangka
pendek. Untuk rencana jangka pendek, ada beberapa tahapan sistem pemasaran
yang akan dilakukan. Pertama akan dilakukan tahap pengenalan produk ke
masyarakat, dalam hal ini mahasiswa. Kami akan membuka stand promosi di
koridor-koridor yang ada di IPB untuk membagi-bagikan cup kecil susu kacang
hijau. Hal ini akan dilakukan selama satu minggu dengan tempat yang berlainan.
Hal ini bermanfaat untuk menarik minat calon konsumen. Selain itu, kegiatan ini
bisa juga untuk mengetahui tingkat keberhasilan produk ini. Bila banyak calon
konsumen ynag menyukai produk ini baik dalam rasa maupun kemasannya, maka
produk ini bisa dikatakan berhasil dan memiliki peluang pasar yang bagus. Jika
sebaliknya, maka akan dilakukan perbaikan-perbaikan yang sesuai dengan saran
dan kritik yang telah diberikan calon konsumen. Tahap kedua adalah menitipkan
produk jadi ini ke kantin-kantin di seluruh fakultas. Hal ini sebagai tindak lanjut
dari tahap pengenalan produk yang telah dilakukan. Dalam hal ini akan diterapkan
sistem bagi hasil dengan pemilik kantin. Selain ke kantin-kantin fakultas, produk
ini juga akan dipasarkan di toko-toko di sekitar kampus.
PKMK-2-5-5
Untuk rencana jangka panjang akan dilakukan beberapa hal. Yang pertama
akan dicoba sistem pemasaran langsung ke calon konsumen. Sistem yang dipakai
adalah sistem berlangganan. Untuk tahap awal, sasaran calon konsumen
berlangganan adalah para dosen di lingkungan perumahan dosen IPB, yang ratarata tingkat kesadaran kesehatannya cukup tinggi. Selain dosen, calon konsumen
yang akan dibidik yaitu para mahasiswa di kontrakan masing-masing. Bila mereka
berlangganan, maka produk akan diantarkan langsung ke kediaman mereka secara
berkala sesuai dengan permintaan.
Rencana yang kedua akan dilakukan kerjasama dengan posyandu di
seluruh bogor. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa susu kacang hijau
bermanfaat untuk membantu proses pertumbuhan bagi anak-anak dan membantu
kesanggupan mengandung dan menyusui bagi ibu-ibu.
Untuk menunjang kedua rencana di atas, maka akan dilakukan kampanye
pentingnya mengkonsumsi susu kacang hijau. Kampanye bisa dilakukan dengan
menyebar pamflet-pamflet, membuat iklan di media cetak, membuat seminarseminar kesehatan, dll. Dengan cara tersebut diharapkan konsumen akan sadar
tentang kesehatan mereka dan mereka akan beralih ke susu kacang hijau sebagai
alternatif minuman kesehatan. Setelah semuanya berjalan maka pasar akan
terbentuk dan keuntungan ada di tangan.
• Organisasi Usaha
Sebagai tahap awal pembuatan susu kacang hijau ini dilakukan oleh lima
orang yang merupakan anggota kelompok. Terdiri dari ketua, bendahara, bagian
produksi, bagian Research and Development, bagian pemasaran
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan pembuatan susu
kacang hijau “Mung bean Milk” ini dilaksanakan pada bulan Januari – Juni 2006.
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan secara lengkap dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.
Waktu dan tempat kegiatan PKMK Susu Kacang Hijau “Mung
Bean Milk”
Tahapan Keg
Uji coba
produk
Konsultasi
Waktu
3 minggu
pertama Januari
25 Januari 2006
2 Februari 2006
Pembelian
bahan
Tiap awal bulan
Keterangan
Pembuatan produk untuk uji organoleptik
tempat : Asrama Etos
Konsultasi dengan dosen pembimbing
tentang produk yang telah dibuat.
Konsultasi meliputi warna (tampilan),
rasa, kemasan, dan proses
Konsultasi dengan dosen pembimbing
tentang masa kadaluwarsa produk dan
proses pembuatan produk.
Pembelian bahan memakai sistem stok
yang digunakan untuk keperluan produksi
selama 1 bulan
PKMK-2-5-6
Pembelian alat
7-8 Januari 2006
Mencari
investor
8-16 April 2006
Produksi
Menyesuaikan
pasar
Promosi
dengan leaflet
Bulan Februari
dan April 2006
Promosi
produk
Promosi poster
Minggu ke-2
Februari 2006
rutin
Evaluasi
Setiap selesai
produksi
Milk day
27 Febuari dan
12 April
Pemasaran
Dimulai minggu
ke-3 Februari
2006
Pembelian peralatan dilakukan di dua
tempat. Tempat pertama di Pasar Anyar,
Bogor dan tempat kedua di Glodok,
Jakarta.
Pencarian investor dilakukan dengan cara
menawarkan proposal bisnis susu kacang
hijau kepada beberapa pengusaha. Kami
mendapat investor di Kabupaten
Banyuwangi, dan untuk penandatanganan
MoU kami menugaskan salah satu
anggota untuk pergi ke Banyuwangi.
Awalnya direncanakan akan memproduksi
sebanyak 100 cup/minggu. Tapi karena
kondisi produk yang tidak tahan lama,
kami produksi sesuai dengan permintaan
pasar dengan skala 50 cup/produksi.
Leaflet dibagikan kepada pengunjung
posyandu dan koridor Faperta sebagai
edukasi pasar.
Produk dibagikan ke 80 Mahasiswa IPB
sambil menyertakan kuisioner.
Kami menempelkan poster yang berisi
manfaat susu kacang hijau di setiap rumah
makan-rumah makan yang menjual
produk ini.
Evaluasi tiap selesai produksi dilakukan
untuk memonitoring perkembangan usaha
dan masalah-masalah yang terjadi selama
produksi.
Pada acara milk day kami bekerjasama
dengan pihak posyandu untuk menjualkan
susu kacang hijau.
Pada produksi I dan II produk dijual
sendiri. Pada produksi III-IX produk
dititipkan ke mitra penunjang. Produksi X
produk dijual di PKM Expo.
Dalam kurun waktu Januari – Juni 2006, kami telah melakukan 10 kali
produksi dan pemasaran, hasil lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3. Rincian Hasil Penjualan Susu Kacang Hijau Mung Bean Milk
Produksi ke1
2
3
4
5
Waktu
Februari minggu ke-3
Februari minggu ke-4
Maret minggu ke-1
Maret minggu ke-2
Maret minggu ke-3
Jumlah cup terjual
30 cup
49 cup
21 cup
10 cup
18 cup
PKMK-2-5-7
6
7
8
9
10
Maret minggu ke-4
April minggu ke-1
April minggu ke-2
April minggu ke-3
April minggu ke-4
20 cup
UTS
63 cup
10 cup
14 cup
Untuk mendukung usaha pemasaran dan perluasan pasar, kami melakukan
upaya kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain :
1. Menjalin kerjasama dengan mitra kerja
Mitra kerja adalah posyandu-posyandu yang menjadi mitra penjualan
Mung Bean Milk. Upaya kerjasama dengan posyandu mitra kerja dilakukan
dengan tujuan mencapai target pasar Mung Bean Milk, yaitu ibu hamil dan balita.
Kelompok kami berhasil menggandeng beberapa posyandu mitra kerja yang dapat
diajak bekerjasama untuk melakukan proses penjualan dengan sistem konsinyasi.
Posyandu mitra kerja Mung Bean Milk adalah sebagai berikut :
a. Posyandu Edelweis, kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor.
b. Posyandu desa Balumbang Jaya, Dramaga Kota Bogor Barat.
Kerjasama dengan posyandu mitra telah berhasil meningkatkan jumlah
unit terjual dari produk Mung Bean Milk.
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Penjualan Susu Kacang hijau di Posyandu Edelweis
PIN tahap 1
PIN tahap 2
waktu
27 Februari 2006
12 April 2006
Jumlah terjual
49 cup
63 cup
2. Menjalin kerjasama dengan mitra penunjang
Kelompok kami mendefinisikan mitra penunjang sebagai sebuah lembaga
atau perorangan yang dapat membantu kesuksesan pemasaran produk kami.
Bentuk Mitra Penunjang yang kami dapatkan adalah sebagai berikut :
a. Investor
Investor yang telah berhasil kami dapatkan bernama dr. Tri Suastono
SpOG. Beliau tertarik dengan produk kami karena produk Susu Kacang Hijau
masih baru di pasaran. Selain itu, beliau juga ingin membuka lapangan pekerjaan
bagi masyarakat sekitar dengan membentuk sebuah usaha skala menengah di
Banyuwangi. Dalam kerjasama tersebut, kelompok kami terikat kontrak sebagai
tim riset pengembangan susu kacang hijau dengan kompensasi sebesar 20% dari
laba bersih perusahaan tiap bulannya.
b. Mitra lokasi penjualan.
Mitra penunjang penjualan yang berhasil kami dapatkan adalah Rumah
makan Dahlia, Warung Nasi Yu’nani dan mini market Al Amin. Kelompok kami
memilih ketiga tempat ini sebagai mitra penjualan karena lokasinya yang strategis
dan ramai dikunjungi orang. Dengan adanya kerjasama ini, lokasi pemasaran
Mung Bean milk semakin bertambah. Respon konsumen pun positif, ditandai
dengan semakin meningkatnya angka penjualan di tempat-tempat tersebut.
PKMK-2-5-8
Pembahasan
Kegiatan produksi diawali dengan percobaan pembuatan produk untuk
mendapatkan formulasi yang tepat. Kegiatan percobaan ini kami lakukan dari
bulan Desember. Produksi direncanakan dilakukan pada bulan april 2006 sesuai
dengan jadwal PKM-K, akan tetapi karena terjadi perubahan jadwal sehingga
produksi dilakukan pada bulan Februari 2006.
Kendala yang dihadapi pada awal produksi pembuatan susu kacang hijau
adalah tampilan produk yang berwarna coklat, padahal diharapkan didapatkan
produk yang berwarna hijau sesuai dengan namanya. Ternyata diketahui bahwa
pencoklatan produk terjadi karena proses ”browning” yang terjadi karena
pencampuran gula disaat bahan mendidih. Sehingga dalam produksi selanjutnya,
kami mencampur gula setelah suhu cairan susu telah turun.
Pada awal pembuatan produk, kami memakai metode yang sesuai dengan
acuan pada daftar pustaka. Produk yang didapatkan ternyata memiliki warna yang
pucat dan daya tahan rendah. Dengan metode ini, kacang hijau direbus sampai
empuk sebelum diblender. Akan tetapi hasilnya akan mengakibatkan produk
terlalu bening. Kami mengubah proses perebusan sebelum diblender hanya 1-2
menit sampai didapatkan keempukan yang tepat sehingga produk yang dihasilkan
menjadi lebih kental.
Pada awal produksi kami menargetkan 100 cup/minggu untuk sekali
produksi. Tetapi karena adanya keterbatasan waktu dan daya tahan produk yang
tidak lama, kelompok kami merubah sistem produksi menjadi 2 hari sekali dengan
masing-masing produksi sebanyak 50 cup dan diberi penambahan jahe sebagai
perasa sekaligus menambah daya tahan produk. Dengan sistem produksi semacam
ini, waktu yang dibutuhkan untuk tiap produksi akan menjadi singkat dan
kemungkinan produk terbuang menjadi kecil.
Kelompok kami membedakan pangsa pasar menjadi 3 segmen :
a. Kelompok ibu hamil dan balita
Segmen ini kami bidik karena kelompok ibu hamil dan balita adalah
kelompok yang paling membutuhkan manfaat dari produk kami.
b. Kelompok Mahasiswa
Segmen ini kami bidik karena merupakan pangsa pasar terdekat dan
besar jumlahnya. Pendapat ini didukung fakta bahwa mahasiswa IPB per angkatan
berjumlah kurang lebih 3000 orang.
c. Kelompok Umum
Segmen ini terdiri atas para dosen, warga lingkar kampus IPB dan
masyarakat umum.
Dari ketiga segmen pasar yang kami tetapkan, target utama dari produk
kami adalah segmen pertama dan segmen kedua, yaitu kelompok ibu hamil dan
balita serta kelompok mahasiswa. Sedangkan kelompok umum adalah pasar
alternatif. Hal ini didasarkan oleh fakta bahwa segmen utama dan kedua memiliki
ukuran pasar yang besar dan perkiraan bahwa kelompok pertama dan kedua
memiliki kebutuhan atas manfaat dari produk Susu Kacang Hijau “Mung Bean
Milk”.
Dalam melakukan usaha pemasaran, kami berupaya mencitrakan produk
kami sebagai salah satu minuman yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan
tubuh, hal ini dicitrakan dengan motto produk kami ” Susu Kacang Hijau Sebagai
Alternatif Minuman Kesehatan”.
PKMK-2-5-9
Usaha-usaha yang telah kami lakukan dalam upaya memasarkan Mung
Bean Milk adalah sebagai berikut :
• Riset Pasar
Riset pasar bertujuan untuk mengetahui gambaran keadaan pasar. Kami
membagi pembahasan riset pasar menjadi riset konsumen dan riset pesaing.
a. Riset Konsumen
Riset konsumen dilakukan dengan metode penyebaran kuisioner.
Kuisioner pertama bertujuan untuk mengetahui gambaran ketertarikan konsumen
akan produk susu kacang hijau. Data kuisioner menunjukkan 70% konsumen
mengetahui manfaat dari kacang hijau dan 97% konsumen mengakui tertarik
untuk mencoba produk susu kacang hijau.
Data tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan uji coba produk yang
dilengkapi dengan kuisioner kedua. Produk uji dibuat sebanyak 80 cup yang
terbagi menjadi 3 rasa yaitu cokelat, strawberry dan rasa natural kacang hijau
yang bertujuan untuk mengetahui minat konsumen lebih lanjut mengenai rasa dan
warna tampilan produk.
Data kuisioner kedua atas rasa menunjukkan bahwa 51% konsumen
mengatakan enak, 30% mengatakan cukup enak, 17% mengatakan kurang enak
dan 2% konsumen mengatakan tidak enak.
Data kuisioner kedua atas tampilan warna menunjukkan bahwa 2%
konsumen mengatakan sangat menarik, 7% konsumen mengatakan menarik, 20%
mengatakan cukup menarik, 58% mengatakan kurang menarik, dan 13%
konsumen mengatakan tidak menarik.
Berdasarkan masukan dari para konsumen, kami tidak lagi memproduksi
rasa strawberry dan cokelat karena konsumen lebih menuntut ditonjolkannya rasa
natural dari kacang hijau. Untuk produksi-produksi selanjutnya, kami hanya
memproduksi susu kacang hijau dengan rasa natural.
b. Riset Pesaing (Competitors)
Pesaing utama dari susu kacang hijau adalah produk-produk minuman
terutama jenis susu kedelai, susu hewani dan minuman sari kacang hijau yang
telah lebih dulu beredar di pasaran. Untuk mengantisipasinya, kelompok kami
berusaha untuk mencitrakan susu kacang hijau ”Mung Bean Milk” sebagai
minuman kesehatan yang bermanfaat untuk tubuh. Dan kami lebih memfokuskan
target pasar pada kelompok mahasiswa serta kelompok ibu hamil dan balita.
Sehingga dengan melakukan pendekatan yang berbeda kepada target pasar, kami
dapat bersaing dengan para competitors.
• Edukasi Pasar
Edukasi pasar bertujuan untuk memperkenalkan produk Mung Bean Milk
sekaligus menginformasikan manfaat yang akan diperoleh konsumen dengan
menggunakan produk ini.
Usaha yang dilakukan untuk mengedukasi pasar :
- Penyebaran poster yang berisi manfaat produk, informasi tempat
penjualan dan telepon yang bisa dihubungi.
- Penyebaran Leaflet.
- Uji Coba Produk.
• Memanfaatkan program PIN (Pekan Imunisasi Nasional) untuk
mengadakan program Milk Day “Mung Bean Milk”.
PKMK-2-5-10
Milk Day ”Mung Bean Milk” dilakukan pada posyandu-posyandu mitra
kerja Mung Bean. Kegiatan ini dilakukan selama 2 periode, PIN I pada tanggal 27
Februari 2006 dan PIN II pada tanggal 12 April 2006. keuntungan yang kami
dapatkan dengan melakukan event ini adalah mulai dikenalnya susu kacang hijau
Mung Bean Milk sehingga mulai terbentuk permintaan yang potensial di
masyarakat, meningkatnya jumlah cup terjual dan terbentuknya kepercayaan
konsumen akan kualitas kesehatan Mung Bean Milk.
• Membangun kerjasama dengan mitra penunjang.
Terjalinnya kerjasama dengan beberapa mitra lokasi penjualan telah
membantu kelompok kami dalam memperluas pasar Mung Bean Milk. Dampak
positif yang didapat adalah semakin dikenalnya susu kacang hijau Mung Bean
Milk di lingkungan kampus IPB. Keberadaan investor yang ingin
mengembangkan susu kacang hijau menjadi industri dengan skala yang lebih
besar memotivasi kami untuk terus melakukan upaya-upaya perbaikan dan
peningkatan kualitas dari produk kami Susu Kacang Hijau Mung Bean Milk.
KESIMPULAN
Pelaksanaan program PKM Kewirausahaan susu kacang hijau ”Mung
Bean Milk” dapat berjalan dengan baik. Program ini dimulai dari bulan Januari
sampai dengan bulan Juni 2006. Untuk menyempurnakan produk, tim PKMK
terus melakukan penelitian untuk pengembangan produk. Hasilnya adalah
penyempurnaan dari segi rasa, tampilan, dan kemasan produk berdasarkan
masukan konsumen melalui dua kali kuisioner yang telah disebar. Hal ini
menyebabkan produk ini bisa diterima pasar setelah sebelumnya sempat
diragukan oleh kebanyakan konsumen. Keadaan ini berkorelasi positif terhadap
hasil penjualan produk susu kacang hijau.
Promosi yang baik merupakan awal dari proses penjualan yang sukses.
Untuk itu, tim PKMK melakukan beberapa upaya diantaranya adalah dengan
menyebarkan leaflet, poster, dan membagikan produk secara gratis di awal
produksi dengan tujuan edukasi pasar. Selain itu direct selling juga sangat
berpengaruh dalam upaya pensosialisasian produk susu kacang hijau.
Dalam upaya pengembangan usaha, dibutuhkan keseriusan dan kerja yang
lebih profesional agar dapat lebih meningkatkan skala usaha, selain itu penyedian
alat dan mesin harus lebih ditingkatkan sehingga produk yang dihasilkan dapat
lebih maksimal. Untuk itu kami telah mendapatkan investor yang akan
mengembangkan usaha ini dengan skala yang lebih besar. PKM Kewirausahaan
ini telah mengembangkan jiwa wirausaha di kalangan anggota tim dan sangat
mendukung untuk mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Kay, D.E. 1997. Crop and Product Digest No-3 Food Legumes. London: Tropical
Product Institute
Kartajaya, Hermawan. 2004. Marketing. Jakarta: Gramedia
Kotler, Philip. 1997. Marketing Management. Jakarta: PT Prenhallindo
Stoner, James. 1995. Dasar Manajemen. Jakarta: PT Prenhallindo
PKMK-2-5-11
PEMBUATAN SUSU KACANG HIJAU SEBAGAI ALTERNATIF
MINUMAN KESEHATAN
Shohib Qomad Dillah, Ismail, Abdul Malik Hosyiyar Rahman
Yudha Pradipta Putra, Marisa Seravina Departemen Teknik
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut
Pertanian Bogor, Bogor
ABSTRAK.
Kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang juga biasa disebut mungbean merupakan
tanaman yang dapat tumbuh hampir di semua tempat di Indonesia. Berbagai jenis
makanan (olahan) asal kacang hijau telah lama dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Namun selama ini masyarakat membuat olahan kacang hijau hanya
sebagai makanan pendamping, dan umumnya hanya bersifat insidental. Padahal
bila dikonsumsi secara rutin, maka kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi.
Oleh karena itu, kelompok kami mencoba untuk memasyarakatkan kacang hijau
melalui pembuatan susu kacang hijau sebagai alternatif produk pangan dan
dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat. Program kreativitas mahasiswa
bidang kewirausahaan pembuatan susu kacang hijau “Mung bean Milk” ini
dilaksanakan pada bulan Januari – Juni 2006. Hasil yang telah didapatkan yaitu
produk susu kacang hijau dalam kemasan cup plastik transparan dengan volume
200 ml dengan merk dagang “Mung Bean Milk”. Selain itu produk ini telah
dipasarkan di rumah-rumah makan di lingkar kampus IPB, Posyandu di Bojong
Gede dan Balumbang, dan dalam kampus IPB sendiri. Keuntungan bersih yang
telah didapatkan sebesar Rp 352.500. Kami juga telah mendapatkan investor
untuk mengembangkan usaha ini ke skala yang lebih besar. Dari hasil peramalan
dapat diprediksikan bahwa penjualan produk susu kacang hijau ini memiliki
prospek penjualan yang baik dan juga terdapat kemungkinan dan peluang yang
terbuka lebar untuk peningkatan penjualan susu kacang hijau.
Kata kunci: Susu Kacang Hijau, Alternatif Minuman Kesehatan
PENDAHULUAN
Kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang juga biasa disebut mungbean
merupakan tanaman yang dapat tumbuh hampir di semua tempat di Indonesia.
Berbagai jenis makanan (olahan) asal kacang hijau seperti bubur kacang hijau,
minuman kacang hijau, kue/penganan tradisional, dan kecambah kacang hijau
telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Selama ini masyarakat membuat olahan kacang hijau hanya sebagai
makanan pendamping, dan umumnya hanya bersifat insidental. Mereka
membuatnya hanya pada waktu-waktu tertentu seperti pada saat berbuka puasa,
hari libur, atau ketika seluruh anggota keluarga sedang berkumpul. Padahal bila
dikonsumsi secara rutin, maka kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi.
Secara tradisi, ibu-ibu hamil sering dianjurkan minum kacang hijau agar
bayi yang dilahirkan mempunyai rambut lebat. Dalam 100 gram kacang hijau
mengandung 124 mg kalsium dan 326 mg fosfor, yang berarti bahwa kacang hijau
PKMK-2-5-2
bermanfaat untuk memperkuat kerangka tulang. Kandungan lemaknya juga jauh
lebih rendah dari kedelai. Oleh karena itu, kacang hijau sangat baik bagi orang
yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kacang hijau juga mampu
menjaga kesehatan jantung karena kandungan lemak tak jenuhnya mencapai 73
persen.
Tabel 1. Daftar beberapa kandungan kacang hijau
No
Komponen
Kadar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Karbohidrat
Protein
Air
Besi
Serat
Lemak
Vitamin B1 dan B2
Posfor
Kalsium
60.3 - 67.5 %
19.7 – 24.2 %
6.6 - 11.6 %
5.9 – 7.8 mg/100g
4.2 – 4.4 %
1.0 – 1.3 %
0.3 – 0.8 %
340-345 mg/100g
118-148 mg/100g
Sumber: Daisy E kay; Food Legumes
Berdasarkan uraian di atas, kelompok kami mencoba untuk
memasyarakatkan kacang hijau melalui pembuatan susu kacang hijau sebagai
alternatif produk pangan dan dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan, didirikanlah badan
usaha mandiri yang memproduksi dan memasarkan susu kacang hijau yang diberi
merk Mung Bean Milk.
Dengan adanya produk ini, diharapkan dapat meningkatkan minat petani
untuk menanam kacang hijau sekaligus membantu dalam pemasaran produk
sehingga akan meningkatkan pendapatan petani, membuka lapangan kerja bagi
masyarakat, yang berarti secara sosial ekonomi telah membantu meningkatkan
taraf hidup, menguntungkan secara pribadi serta meningkatkan konsumsi kacang
hijau sebagai pelengkap beras dalam mencukupi kebutuhan gizi yang tidak dapat
dihasilkan tubuh dan sebagai alternatif makanan rendah lemak dalam rangka diet
lemak
METODE PENDEKATAN
Lokasi Produksi
Sebagai tahap awal proses produksi, lokasi yang digunakan untuk
memproduksi susu kacang hijau Mung Bean Milk adalah wisma Darmaga Indah
yang merupakan rumah kontrakan salah satu anggota.
Perencanaan Produksi
• Bahan
- Kacang hijau
- Air
- Essence
- Garam
- Gula
- CMC (Chlorin Meta Carbonat)
- Soda kue
PKMK-2-5-3
•
a)
Proses Produksi
Pembersihan dan Pencucian
Biji dibersihkan dari kotoran, kerikil, pasir, potongan ranting dan batang
kacang hijau. Biji rusak, hitam dan berkapang harus dibuang. Setelah itu biji
dicuci sampai bersih. Kotoran dan biji yang mengapung harus dibuang. Pencucian
dilakukan sampai air bilasan tampak jernih.
b) Perendaman
Biji yang telah dicuci direndam di dalam air selama 8 jam. Air digantiganti setiap 2 sampai 3 jam. Setelah itu, kacang hijau ditiriskan.
c) Perebusan
Kacang hijau dimasukkan ke dalam air mendidih. Hal ini menyebabkan suhu
air turun. Atur besar api sehingga suhu bertahan antara 85 sampai 90°C.
Perendaman di dalam air panas ini berlangsung selama 20 menit. Setelah itu,
kacang hijau diangkat dan didinginkan dengan air mengalir, kemudian ditiriskan.
d) Penyiapan Air Panas
Air bersih dipanaskan sampai suhunya 90°C. Jumlah air adalah 8 kali berat
kacang hijau kering. Suhu air ini dipertahankan selama pekerjaan berlangsung.
Kedalam air panas ini ditambahkan bubuk soda kue (0,5 gram untuk tiap liter air
panas).
e) Penggilingan
Biji kacang hijau dihaluskan dengan blender, atau digiling dengan mesin
penggiling sampai menjadi bubur kacang hijau. Penggilingan dilakukan sambil
ditambahkan air panas. Jika air panas yang disediakan tidak habis untuk
menggiling kacang hijau, sisa air dicampur dengan bubur kacang hijau, kemudian
diaduk-aduk selama 3 menit.
f) Penyaringan
Bubur kacang hijau disaring dan diperas dengan kain saring rangkap dua.
Cairan yang diperoleh disebut susu kacang hijau mentah.
g) Penambahan Gula, Essence, dan CMC
Susu kacang hijau mentah ditambah dengan gula, coklat bubuk coklat
bubuk tanpa lemak, garam dan panili. Tiap liter susu kacang hijau ditambahkan
dengan 50-70 gram gula pasir, 0.1-0.2 gram CMC dan essence Penambahan
dilakukan ketika susu masih panas. Kemudian dilakukan pengadukan agar susu
dan bahan-bahan tercampur seluruhnya.
h) Pemanasan
Susu kacang hijau mentah dipanaskan sampai suhu 95° C, kemudian
diaduk-aduk. Pemanasan pada suhu tersebut dilakukan selama ± 30 menit.
i)
Pengemasan
Setelah susu kacang hijau selesai dibuat dan cup beserta label siap, maka
proses pengemasan siap dilakukan. Setelah susu kacang hijau dimasukkan ke cup
maka label akan dipasang pada cup dengan mesin pengemas.
j)
Penyimpanan
Setelah diproduksi, susu kacang hijau sebaiknya disimpan di dalam lemari
es atau pada kotak-kotak pendingin. Susu kacang hijau dapat bertahan selama dua
hingga tiga bulan, tergantung kandungan gulanya. Semakin banyak kandungan
gulanya, maka susu kacang hijau akan bertahan lebih lama lagi. Jika pada suhu
kamar, susu kacang hijau dapat bertahan lebih kurang selama satu bulan.
PKMK-2-5-4
•
Alat dan Mesin Produksi
Mesin yang digunakan :
a. Mesin penggiling kacang hijau (blender)
Mesin penggiling digunakan untuk menghancurkan biji-biji kacang hijau.
Setelah direbus, kacang hijau dihaluskan agar mudah diambil sarinya.
b. Mesin pengemas (heat sealer)
Mesin pengemas yang digunakan memakai prinsip pemanasan setempat
pada daerah yang akan disatukan.
c.
Kompor
Kompor digunakan untuk merebus kacang hijau dan susu kacang hijau
yang akan dikemas.
d.
Panci
Digunakan untuk merendam kacang hijau, menampung hasil blenderan
dan menampung susu yang telah siap untuk dikemas.
e.
kain katun
Kain katun digunakan untuk menyaring kacang hijau yang telah
dihaluskan.
f.
Literan
Untuk menakar air sehingga didapatkan jumlah air yang digunakan tepat
dengan yang diharapkan.
•
Kapasitas Produksi
Produksi akan dilaksanakan selama empat tahap setiap bulannya. Setiap
tahap terdiri dari dua hari. Hari pertama pertama untuk produksi dan hari kedua
untuk pengemasan. Setiap tahap ditargetkan menghasilkan 37,5 liter susu yamg
dikemas dalam 250 cup, setiap cup berisi 150 ml susu. Produk akan ditawarkan
kepada konsumen dengan harga Rp 1300,- per cup.
•
Perencanaan Pemasaran
Susu kacang hijau merupakan produk baru di pasaran, sehingga diperlukan
usaha yang cukup intensif untuk memasarkan produk ini. Sistem pemasaran yang
akan dilakukan, kami bagi dalam rencana jangka panjang dan rencana jangka
pendek. Untuk rencana jangka pendek, ada beberapa tahapan sistem pemasaran
yang akan dilakukan. Pertama akan dilakukan tahap pengenalan produk ke
masyarakat, dalam hal ini mahasiswa. Kami akan membuka stand promosi di
koridor-koridor yang ada di IPB untuk membagi-bagikan cup kecil susu kacang
hijau. Hal ini akan dilakukan selama satu minggu dengan tempat yang berlainan.
Hal ini bermanfaat untuk menarik minat calon konsumen. Selain itu, kegiatan ini
bisa juga untuk mengetahui tingkat keberhasilan produk ini. Bila banyak calon
konsumen ynag menyukai produk ini baik dalam rasa maupun kemasannya, maka
produk ini bisa dikatakan berhasil dan memiliki peluang pasar yang bagus. Jika
sebaliknya, maka akan dilakukan perbaikan-perbaikan yang sesuai dengan saran
dan kritik yang telah diberikan calon konsumen. Tahap kedua adalah menitipkan
produk jadi ini ke kantin-kantin di seluruh fakultas. Hal ini sebagai tindak lanjut
dari tahap pengenalan produk yang telah dilakukan. Dalam hal ini akan diterapkan
sistem bagi hasil dengan pemilik kantin. Selain ke kantin-kantin fakultas, produk
ini juga akan dipasarkan di toko-toko di sekitar kampus.
PKMK-2-5-5
Untuk rencana jangka panjang akan dilakukan beberapa hal. Yang pertama
akan dicoba sistem pemasaran langsung ke calon konsumen. Sistem yang dipakai
adalah sistem berlangganan. Untuk tahap awal, sasaran calon konsumen
berlangganan adalah para dosen di lingkungan perumahan dosen IPB, yang ratarata tingkat kesadaran kesehatannya cukup tinggi. Selain dosen, calon konsumen
yang akan dibidik yaitu para mahasiswa di kontrakan masing-masing. Bila mereka
berlangganan, maka produk akan diantarkan langsung ke kediaman mereka secara
berkala sesuai dengan permintaan.
Rencana yang kedua akan dilakukan kerjasama dengan posyandu di
seluruh bogor. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa susu kacang hijau
bermanfaat untuk membantu proses pertumbuhan bagi anak-anak dan membantu
kesanggupan mengandung dan menyusui bagi ibu-ibu.
Untuk menunjang kedua rencana di atas, maka akan dilakukan kampanye
pentingnya mengkonsumsi susu kacang hijau. Kampanye bisa dilakukan dengan
menyebar pamflet-pamflet, membuat iklan di media cetak, membuat seminarseminar kesehatan, dll. Dengan cara tersebut diharapkan konsumen akan sadar
tentang kesehatan mereka dan mereka akan beralih ke susu kacang hijau sebagai
alternatif minuman kesehatan. Setelah semuanya berjalan maka pasar akan
terbentuk dan keuntungan ada di tangan.
• Organisasi Usaha
Sebagai tahap awal pembuatan susu kacang hijau ini dilakukan oleh lima
orang yang merupakan anggota kelompok. Terdiri dari ketua, bendahara, bagian
produksi, bagian Research and Development, bagian pemasaran
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan pembuatan susu
kacang hijau “Mung bean Milk” ini dilaksanakan pada bulan Januari – Juni 2006.
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan secara lengkap dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.
Waktu dan tempat kegiatan PKMK Susu Kacang Hijau “Mung
Bean Milk”
Tahapan Keg
Uji coba
produk
Konsultasi
Waktu
3 minggu
pertama Januari
25 Januari 2006
2 Februari 2006
Pembelian
bahan
Tiap awal bulan
Keterangan
Pembuatan produk untuk uji organoleptik
tempat : Asrama Etos
Konsultasi dengan dosen pembimbing
tentang produk yang telah dibuat.
Konsultasi meliputi warna (tampilan),
rasa, kemasan, dan proses
Konsultasi dengan dosen pembimbing
tentang masa kadaluwarsa produk dan
proses pembuatan produk.
Pembelian bahan memakai sistem stok
yang digunakan untuk keperluan produksi
selama 1 bulan
PKMK-2-5-6
Pembelian alat
7-8 Januari 2006
Mencari
investor
8-16 April 2006
Produksi
Menyesuaikan
pasar
Promosi
dengan leaflet
Bulan Februari
dan April 2006
Promosi
produk
Promosi poster
Minggu ke-2
Februari 2006
rutin
Evaluasi
Setiap selesai
produksi
Milk day
27 Febuari dan
12 April
Pemasaran
Dimulai minggu
ke-3 Februari
2006
Pembelian peralatan dilakukan di dua
tempat. Tempat pertama di Pasar Anyar,
Bogor dan tempat kedua di Glodok,
Jakarta.
Pencarian investor dilakukan dengan cara
menawarkan proposal bisnis susu kacang
hijau kepada beberapa pengusaha. Kami
mendapat investor di Kabupaten
Banyuwangi, dan untuk penandatanganan
MoU kami menugaskan salah satu
anggota untuk pergi ke Banyuwangi.
Awalnya direncanakan akan memproduksi
sebanyak 100 cup/minggu. Tapi karena
kondisi produk yang tidak tahan lama,
kami produksi sesuai dengan permintaan
pasar dengan skala 50 cup/produksi.
Leaflet dibagikan kepada pengunjung
posyandu dan koridor Faperta sebagai
edukasi pasar.
Produk dibagikan ke 80 Mahasiswa IPB
sambil menyertakan kuisioner.
Kami menempelkan poster yang berisi
manfaat susu kacang hijau di setiap rumah
makan-rumah makan yang menjual
produk ini.
Evaluasi tiap selesai produksi dilakukan
untuk memonitoring perkembangan usaha
dan masalah-masalah yang terjadi selama
produksi.
Pada acara milk day kami bekerjasama
dengan pihak posyandu untuk menjualkan
susu kacang hijau.
Pada produksi I dan II produk dijual
sendiri. Pada produksi III-IX produk
dititipkan ke mitra penunjang. Produksi X
produk dijual di PKM Expo.
Dalam kurun waktu Januari – Juni 2006, kami telah melakukan 10 kali
produksi dan pemasaran, hasil lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3. Rincian Hasil Penjualan Susu Kacang Hijau Mung Bean Milk
Produksi ke1
2
3
4
5
Waktu
Februari minggu ke-3
Februari minggu ke-4
Maret minggu ke-1
Maret minggu ke-2
Maret minggu ke-3
Jumlah cup terjual
30 cup
49 cup
21 cup
10 cup
18 cup
PKMK-2-5-7
6
7
8
9
10
Maret minggu ke-4
April minggu ke-1
April minggu ke-2
April minggu ke-3
April minggu ke-4
20 cup
UTS
63 cup
10 cup
14 cup
Untuk mendukung usaha pemasaran dan perluasan pasar, kami melakukan
upaya kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain :
1. Menjalin kerjasama dengan mitra kerja
Mitra kerja adalah posyandu-posyandu yang menjadi mitra penjualan
Mung Bean Milk. Upaya kerjasama dengan posyandu mitra kerja dilakukan
dengan tujuan mencapai target pasar Mung Bean Milk, yaitu ibu hamil dan balita.
Kelompok kami berhasil menggandeng beberapa posyandu mitra kerja yang dapat
diajak bekerjasama untuk melakukan proses penjualan dengan sistem konsinyasi.
Posyandu mitra kerja Mung Bean Milk adalah sebagai berikut :
a. Posyandu Edelweis, kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor.
b. Posyandu desa Balumbang Jaya, Dramaga Kota Bogor Barat.
Kerjasama dengan posyandu mitra telah berhasil meningkatkan jumlah
unit terjual dari produk Mung Bean Milk.
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Penjualan Susu Kacang hijau di Posyandu Edelweis
PIN tahap 1
PIN tahap 2
waktu
27 Februari 2006
12 April 2006
Jumlah terjual
49 cup
63 cup
2. Menjalin kerjasama dengan mitra penunjang
Kelompok kami mendefinisikan mitra penunjang sebagai sebuah lembaga
atau perorangan yang dapat membantu kesuksesan pemasaran produk kami.
Bentuk Mitra Penunjang yang kami dapatkan adalah sebagai berikut :
a. Investor
Investor yang telah berhasil kami dapatkan bernama dr. Tri Suastono
SpOG. Beliau tertarik dengan produk kami karena produk Susu Kacang Hijau
masih baru di pasaran. Selain itu, beliau juga ingin membuka lapangan pekerjaan
bagi masyarakat sekitar dengan membentuk sebuah usaha skala menengah di
Banyuwangi. Dalam kerjasama tersebut, kelompok kami terikat kontrak sebagai
tim riset pengembangan susu kacang hijau dengan kompensasi sebesar 20% dari
laba bersih perusahaan tiap bulannya.
b. Mitra lokasi penjualan.
Mitra penunjang penjualan yang berhasil kami dapatkan adalah Rumah
makan Dahlia, Warung Nasi Yu’nani dan mini market Al Amin. Kelompok kami
memilih ketiga tempat ini sebagai mitra penjualan karena lokasinya yang strategis
dan ramai dikunjungi orang. Dengan adanya kerjasama ini, lokasi pemasaran
Mung Bean milk semakin bertambah. Respon konsumen pun positif, ditandai
dengan semakin meningkatnya angka penjualan di tempat-tempat tersebut.
PKMK-2-5-8
Pembahasan
Kegiatan produksi diawali dengan percobaan pembuatan produk untuk
mendapatkan formulasi yang tepat. Kegiatan percobaan ini kami lakukan dari
bulan Desember. Produksi direncanakan dilakukan pada bulan april 2006 sesuai
dengan jadwal PKM-K, akan tetapi karena terjadi perubahan jadwal sehingga
produksi dilakukan pada bulan Februari 2006.
Kendala yang dihadapi pada awal produksi pembuatan susu kacang hijau
adalah tampilan produk yang berwarna coklat, padahal diharapkan didapatkan
produk yang berwarna hijau sesuai dengan namanya. Ternyata diketahui bahwa
pencoklatan produk terjadi karena proses ”browning” yang terjadi karena
pencampuran gula disaat bahan mendidih. Sehingga dalam produksi selanjutnya,
kami mencampur gula setelah suhu cairan susu telah turun.
Pada awal pembuatan produk, kami memakai metode yang sesuai dengan
acuan pada daftar pustaka. Produk yang didapatkan ternyata memiliki warna yang
pucat dan daya tahan rendah. Dengan metode ini, kacang hijau direbus sampai
empuk sebelum diblender. Akan tetapi hasilnya akan mengakibatkan produk
terlalu bening. Kami mengubah proses perebusan sebelum diblender hanya 1-2
menit sampai didapatkan keempukan yang tepat sehingga produk yang dihasilkan
menjadi lebih kental.
Pada awal produksi kami menargetkan 100 cup/minggu untuk sekali
produksi. Tetapi karena adanya keterbatasan waktu dan daya tahan produk yang
tidak lama, kelompok kami merubah sistem produksi menjadi 2 hari sekali dengan
masing-masing produksi sebanyak 50 cup dan diberi penambahan jahe sebagai
perasa sekaligus menambah daya tahan produk. Dengan sistem produksi semacam
ini, waktu yang dibutuhkan untuk tiap produksi akan menjadi singkat dan
kemungkinan produk terbuang menjadi kecil.
Kelompok kami membedakan pangsa pasar menjadi 3 segmen :
a. Kelompok ibu hamil dan balita
Segmen ini kami bidik karena kelompok ibu hamil dan balita adalah
kelompok yang paling membutuhkan manfaat dari produk kami.
b. Kelompok Mahasiswa
Segmen ini kami bidik karena merupakan pangsa pasar terdekat dan
besar jumlahnya. Pendapat ini didukung fakta bahwa mahasiswa IPB per angkatan
berjumlah kurang lebih 3000 orang.
c. Kelompok Umum
Segmen ini terdiri atas para dosen, warga lingkar kampus IPB dan
masyarakat umum.
Dari ketiga segmen pasar yang kami tetapkan, target utama dari produk
kami adalah segmen pertama dan segmen kedua, yaitu kelompok ibu hamil dan
balita serta kelompok mahasiswa. Sedangkan kelompok umum adalah pasar
alternatif. Hal ini didasarkan oleh fakta bahwa segmen utama dan kedua memiliki
ukuran pasar yang besar dan perkiraan bahwa kelompok pertama dan kedua
memiliki kebutuhan atas manfaat dari produk Susu Kacang Hijau “Mung Bean
Milk”.
Dalam melakukan usaha pemasaran, kami berupaya mencitrakan produk
kami sebagai salah satu minuman yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan
tubuh, hal ini dicitrakan dengan motto produk kami ” Susu Kacang Hijau Sebagai
Alternatif Minuman Kesehatan”.
PKMK-2-5-9
Usaha-usaha yang telah kami lakukan dalam upaya memasarkan Mung
Bean Milk adalah sebagai berikut :
• Riset Pasar
Riset pasar bertujuan untuk mengetahui gambaran keadaan pasar. Kami
membagi pembahasan riset pasar menjadi riset konsumen dan riset pesaing.
a. Riset Konsumen
Riset konsumen dilakukan dengan metode penyebaran kuisioner.
Kuisioner pertama bertujuan untuk mengetahui gambaran ketertarikan konsumen
akan produk susu kacang hijau. Data kuisioner menunjukkan 70% konsumen
mengetahui manfaat dari kacang hijau dan 97% konsumen mengakui tertarik
untuk mencoba produk susu kacang hijau.
Data tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan uji coba produk yang
dilengkapi dengan kuisioner kedua. Produk uji dibuat sebanyak 80 cup yang
terbagi menjadi 3 rasa yaitu cokelat, strawberry dan rasa natural kacang hijau
yang bertujuan untuk mengetahui minat konsumen lebih lanjut mengenai rasa dan
warna tampilan produk.
Data kuisioner kedua atas rasa menunjukkan bahwa 51% konsumen
mengatakan enak, 30% mengatakan cukup enak, 17% mengatakan kurang enak
dan 2% konsumen mengatakan tidak enak.
Data kuisioner kedua atas tampilan warna menunjukkan bahwa 2%
konsumen mengatakan sangat menarik, 7% konsumen mengatakan menarik, 20%
mengatakan cukup menarik, 58% mengatakan kurang menarik, dan 13%
konsumen mengatakan tidak menarik.
Berdasarkan masukan dari para konsumen, kami tidak lagi memproduksi
rasa strawberry dan cokelat karena konsumen lebih menuntut ditonjolkannya rasa
natural dari kacang hijau. Untuk produksi-produksi selanjutnya, kami hanya
memproduksi susu kacang hijau dengan rasa natural.
b. Riset Pesaing (Competitors)
Pesaing utama dari susu kacang hijau adalah produk-produk minuman
terutama jenis susu kedelai, susu hewani dan minuman sari kacang hijau yang
telah lebih dulu beredar di pasaran. Untuk mengantisipasinya, kelompok kami
berusaha untuk mencitrakan susu kacang hijau ”Mung Bean Milk” sebagai
minuman kesehatan yang bermanfaat untuk tubuh. Dan kami lebih memfokuskan
target pasar pada kelompok mahasiswa serta kelompok ibu hamil dan balita.
Sehingga dengan melakukan pendekatan yang berbeda kepada target pasar, kami
dapat bersaing dengan para competitors.
• Edukasi Pasar
Edukasi pasar bertujuan untuk memperkenalkan produk Mung Bean Milk
sekaligus menginformasikan manfaat yang akan diperoleh konsumen dengan
menggunakan produk ini.
Usaha yang dilakukan untuk mengedukasi pasar :
- Penyebaran poster yang berisi manfaat produk, informasi tempat
penjualan dan telepon yang bisa dihubungi.
- Penyebaran Leaflet.
- Uji Coba Produk.
• Memanfaatkan program PIN (Pekan Imunisasi Nasional) untuk
mengadakan program Milk Day “Mung Bean Milk”.
PKMK-2-5-10
Milk Day ”Mung Bean Milk” dilakukan pada posyandu-posyandu mitra
kerja Mung Bean. Kegiatan ini dilakukan selama 2 periode, PIN I pada tanggal 27
Februari 2006 dan PIN II pada tanggal 12 April 2006. keuntungan yang kami
dapatkan dengan melakukan event ini adalah mulai dikenalnya susu kacang hijau
Mung Bean Milk sehingga mulai terbentuk permintaan yang potensial di
masyarakat, meningkatnya jumlah cup terjual dan terbentuknya kepercayaan
konsumen akan kualitas kesehatan Mung Bean Milk.
• Membangun kerjasama dengan mitra penunjang.
Terjalinnya kerjasama dengan beberapa mitra lokasi penjualan telah
membantu kelompok kami dalam memperluas pasar Mung Bean Milk. Dampak
positif yang didapat adalah semakin dikenalnya susu kacang hijau Mung Bean
Milk di lingkungan kampus IPB. Keberadaan investor yang ingin
mengembangkan susu kacang hijau menjadi industri dengan skala yang lebih
besar memotivasi kami untuk terus melakukan upaya-upaya perbaikan dan
peningkatan kualitas dari produk kami Susu Kacang Hijau Mung Bean Milk.
KESIMPULAN
Pelaksanaan program PKM Kewirausahaan susu kacang hijau ”Mung
Bean Milk” dapat berjalan dengan baik. Program ini dimulai dari bulan Januari
sampai dengan bulan Juni 2006. Untuk menyempurnakan produk, tim PKMK
terus melakukan penelitian untuk pengembangan produk. Hasilnya adalah
penyempurnaan dari segi rasa, tampilan, dan kemasan produk berdasarkan
masukan konsumen melalui dua kali kuisioner yang telah disebar. Hal ini
menyebabkan produk ini bisa diterima pasar setelah sebelumnya sempat
diragukan oleh kebanyakan konsumen. Keadaan ini berkorelasi positif terhadap
hasil penjualan produk susu kacang hijau.
Promosi yang baik merupakan awal dari proses penjualan yang sukses.
Untuk itu, tim PKMK melakukan beberapa upaya diantaranya adalah dengan
menyebarkan leaflet, poster, dan membagikan produk secara gratis di awal
produksi dengan tujuan edukasi pasar. Selain itu direct selling juga sangat
berpengaruh dalam upaya pensosialisasian produk susu kacang hijau.
Dalam upaya pengembangan usaha, dibutuhkan keseriusan dan kerja yang
lebih profesional agar dapat lebih meningkatkan skala usaha, selain itu penyedian
alat dan mesin harus lebih ditingkatkan sehingga produk yang dihasilkan dapat
lebih maksimal. Untuk itu kami telah mendapatkan investor yang akan
mengembangkan usaha ini dengan skala yang lebih besar. PKM Kewirausahaan
ini telah mengembangkan jiwa wirausaha di kalangan anggota tim dan sangat
mendukung untuk mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Kay, D.E. 1997. Crop and Product Digest No-3 Food Legumes. London: Tropical
Product Institute
Kartajaya, Hermawan. 2004. Marketing. Jakarta: Gramedia
Kotler, Philip. 1997. Marketing Management. Jakarta: PT Prenhallindo
Stoner, James. 1995. Dasar Manajemen. Jakarta: PT Prenhallindo
PKMK-2-5-11