Materi MONEV 2017 – Makasar, 10-13 April 2017 : TB Indonesia Final TB CCM

Beberapa Catatan Untuk
Optimalisasi Pendanaan GF Untuk
TB di Indonesia
Pertemuan nasional Evaluasi Perencanaan Program Pengendalian TB
Makassar, 12 April 2017

Donald Pardede

CCM INDONESIA

Masalah TB – key areas of concern
Apa Percepatan Yang Perlu Dilakukan?





Lebih dari 1 juta kasus per tahun
Nomor 2 terbesar di dunia
100,000 kematian per tahun
680,000 kasus (68%) TIDAK

tercatat (Missing Cases)
• Seluruh penduduk Indonesia
beresiko
• 78,000 kasus TB juga terinfeksi
HIV per tahun
• 30,000 kasus jadi MDR-TB, TAPI
hanya 1,848 terobati di 2016
*) Beban ekonomi 5,46 Milyar USD per tahun

Masalah TB – key areas of concern
Apa Percepatan Yang Perlu Dilakukan?
Private sector component of TB cases

• 680,000 kasus TIDAK terlaporkan

30,000
26,665
25,000

24,091


23,136

22,013

22,003






20,000

• 75% kasus berobat di sektor swasta TANPA
kualitas yang memadai

15,000

• Kebijakan yang sudah dibuat belum terlaksana

dengan memadai

10,000

5,000

0

42% terjadi di sektor swasta
13% di RS Pemerintah yang TIDAK terkoordinasi
14% kasus tidak tercatat di SITT
Akses terbatas bagi kelompok Miskin, Migran,
penghuni Lapas, Lansia

4,629

2012

4,334


2013

3,844

2014

Total (New & Retreatment Cases)

4,676

2015
from private sectors

3,822

2016







Sistem pelayanan masih terkotak-kotak
Belum menjangkau praktek dokter swasta
Pengembangan Laboratorium belum memdai
Standar yan belum memadai, (i.e contact invest.)

Problem Terbesar: To Reach Missing Cases
Apa Perkuatan Yang Perlu Dilakukan?
• “Systematic screening” kelompok resiko tinggi
• Intensifikasi pencarian kasus dengan Tes Molekuler dan XRay
• Diagnosa AWAL dan Terapi SEGERA bagi semua kasus TB
termasuk TB-Anak, MDR-TB, TB-HIV dan TB dengan penyakit
lain (DM)
• Program dan pendekatan BARU untuk mengatasi hambatan
akses termasuk kegiatan berbasis komunitas dan pelayanan
terintegrasi
• Kerjasama erat antara program penanggulangan TB dan HIV
• Pengembangan Pelayanan TB di sektor Swasta


Dana GF Untuk TB Yang Tersedia di 2017
Alokasi vs Pengiriman GF sejak 1/1/14 sd
31/12/16
Disease

Alokasi

TB

125,861,804

Disbursements

Allocation disbursement

71,374,267 54,487,537

Dana Yang
BELUM Diminta


6,000,000

Dana
TERSEDIA
untuk
Kegiatan

48.487.537

Perlu diupayakan agar rencana akselerasi tahun 2017 dapat
memanfaatkan semaksimal mungkin dana yang tersedia

GF-TB Program Serapan Dana 2016

Indonesia Allocation For Use in 2018 - 2020
NFM vs new allocation for Indonesia (US$ million)

HIV
TB
Malaria

Total

2014 - 2017
Annualized
(4 years)
116.1
29.0
107.8
27.0
78.4
19.6
302.3
75.6

2018 - 2020
Annualized
(3 years)
91.9
30.6
102.4

34.1
53.6
17.9
247.9
82.6

This does not include Catalytic Funding amounts for which Indonesia is eligible to apply

7

Fokus Akselerasi (1)
1. Akselerasi Pelaksanaan dan Penyerapan Dana
2. Peningkatan capaian Hasil/target Program
3. Koordinasi Pelaksanaan antar dua PR-TB, dan Komunitas
Populasi Kunci HIV dan TB
4. Persiapan Funding Request 2018-2020 untuk transisi ke
pembiayaan mandiri dengan juga memanfaatkan dana khusus
GF-ATM melalui Program MDTF Bappenas-WorldBank
 Integrasi dengan PIS-PK


Fokus Akselerasi (2)
• HARUS AKSELERASI UTK pemanfaatan dana 2017 semaksimal mungkin
karena sisa dana 2017 TIDAK DAPAT diluncurkan ke 2018.
• Pemanfaatan maksimal dana 2017 ini antara lain untuk membiayai:
• Peralatan dan obat agar mengurangi biaya investasi di peridode
2018-2020
• Kegiatan untuk mempersiapkan pelaksanaan di periode 20182020, misalnya penyiapan SDM pelaksana program dan penyiapan
infrastruktur Laboratorium agar pada awal 2018 lebih banyak
fasilitas Yankes Primer dan sekunder yang siap melakukan “Test and
Treat” bagi semua kasus TB (Reguler, MDR, TB-Anak, TB dengan
Co-Morbidities)
• Kegiatan mempersiapkan Jejaring Komunitas agar pada awal 2018
sudah lebih banyak LSM dapat ikut serta aktif menemukan “missing
TB cases”
• Kerjasama dengan Bappenas/World Bank untuk menyiapkan

Hal-Hal Penting untuk “Funding Request”
2018-2020
• Harus ada rencana yang jelas dan rinci bagi
penemuan/penjangkauan kasus TB untuk meningkatkan

cakupan diagnose dan pengobatan semua kasus TB
(regular, MDR-TB, TB-HIV dan TB Co-Morbidities).
• Harus ada rencana yang jelas dan rinci untuk transisi
pembiayaan program TB dari dana Global Fund ke dana
APBN dan APBD serta sumber dana lain, terutama untuk
mendukung kegiatan LSM yang ikut aktif dalam menjalankan
program penanggulangan TB.

Hal-hal Penting untuk “Catalytic Funding”
• Harus ada pendekatan yang jelas guna menemukan “missing TB
cases” sebagai bagian dari pengajuan proposal Catalytic Funding.
• Pendekatan yg dipilih perlu mencakup elemen-elemen berikut :
• Asesmen dan Analisis yang rinci atas “missing TB cases”
• Pemanfaatan pengalaman terbaik (lokal dan internasional) dalam
menemukan dan menjangkau secara sukses “missing TB cases”
• Pengembangan metoda, instrumen dan pedoman yang jelas untuk
menemukan dan menjangkau “missing TB cases”
• Pengaturan pelaksanaan kegiatan (Implementation arrangement)
dalam memanfaatkan Catalytic Funding
• Target dan ukuran yang jelas guna menilai kemajuan dan hasil
upaya menemukan dan menjangkau “missing TB cases”

Ekspektasi CCM
• Kepemilikan program TB di tingkat
NEGARA dan DAERAH dengan prinsip
pengorganisasian yang kuat.
• Peran lebih aktif MASYARAKAT SIPIL
• REPRESENTASI MASYARAKAT yang
terkena dampak TB
• Pengaturan program untuk manfaat
terbesar bagi BENEFICIARIES
• Optimalisasi fungsi Global Fund dari
penyandang dana, tetapi juga untuk
• DUKUNGAN keahlian teknis
• PENGAWASAN in-country

• Peran KEPEMIMPINAN
yang kuat bagi kebijakan TB
• Berperan dalam penyusunan
dan pelaksanaan Rencana
Strategis (RENSTRA)
• Melibatkan Pemangku
kepentingan dalam dialog
inklusif TB tingkat NEGARA
& DAERAH
• MENYIAPKAN Strategi
Transisi untuk pengganti
dana Global Fund untuk TB

Selamat Bekerja

Terimakasih