Materi MONEV 2017 – Makasar, 10-13 April 2017 : TB Indonesia
Kelompok 5
Sistem Transportasi Contoh Uji dan Enabler Pasien TB RO
(2)
Anggota
• Dinkes Prov Jatim • Dinkes Prov Jabar • Dinkes Prov Jateng • Dinkes Prov Sulsel • Dinkes Prov Sumut
• Subdit Mutu dan Akreditasi, Ditjen Yankes • Subdit TB, Ditjen P2P
• KNCV
(3)
(4)
TOPIK DISKUSI
• Algoritma baru untuk diagnosis TB dan ekspasni layanan TB RO
• Tujuan:
- Menurunkan resiko penularan TB
- Memastikan contoh uji pasien sampai ke Laboratorium
• Jenis pengiriman contoh uji
1. Ke lab TCM (dari faskes ke lab TCM):
- Tidak memerlukan cold chain (sistim rantai dingin), - Pot dahak steril,
- 1X24 jam sampai di lab
2. Ke Lab DST (Dari RS TB RO/RS Rujukan TB RO ke lab C/DST): - Wajib menggunakan cold chain,
(5)
TOPIK DISKUSI
• Mempersempit gap terhadap akses pemeriksaan
laboratorium yang bermutu
• Digunakan untuk Transportasi contoh uji untuk terduga
TB dan TB RO untuk ke layanan TCM dan dari dari faskes TB RO/RS Rujukan ke Lab Biakan, LPA dan DST
• Implementasi beragam di provinsi sesuai dengan
kondisi provinsi melalui:
– agen pengiriman, – kurir fasyankes,
(6)
Mekanisme yang berjalan selama ini
1. Faskes --> lab TCM
Pembentukan jejaring dan pengaturan transportasi spesimen diatur oleh Dinkes Kab/Kota
a. Mengantar ke lab TCM :
a. Petugas Fasyankes,
b. organisasi mantan pasien
b. Kurir (dengan kontrak atau tidak) :
a. pick up point : lewat DKK atau Faskes yang ditunjuk sesuai jejaring b. Kurir jemput langsung ke masing – masing faskes
2. Faskes/RS MTPTRO lab biakan/uji kepekaan Sesuai masing – masing RS MTPTRO
(7)
Tantangan dan usulan
• Perlu pengaturan/kesepakatan Kode penomoran terduga TB RO yang
diperiksa di faskes TCM
• Untuk pembiayaan 25ribu per terduga, sulit melakukan pengadaan
material packing
– Untuk 9 prov sudah terdapat biaya untuk pengadaan material, pengadaan
dilakukan oleh dinkes prov dan distribusi ke DKK
• Bagaimana mempersiapkan packing material dsb jika akan juga
mengirim terduga TB (dana selama ini untuk TB RO)
• SDM terbatas – petugas TB dan petugas Lab kewalahan ketika
mendapat kenaikan jumlah terduga yang diperiksa (pengalaman kegiatan ketuk pintu), petugas memiliki tanggung jawab bukan hanya pemeriksaan TCM, juga pemeriksaan lainnya.
(8)
Tantangan dan usulan (2)
• Biaya pemeriksaan TCM 10ribu/tes dari GF – petugas agak
demotivasi – perlu jalan keluar untuk sustainability
• Biaya loket untuk terduga TB belum ada pembiayaannya
untuk biaya rekam medis
• TCM akan juga digunakan untuk HIV dan Hepatitis perlu
koordinasi di tk pusat
• Status alat masih berupa pinjaman, Kab/Kota belum dapat
mengajukan pendanaan
• Jika Kab/Kota melakukan maintenance TCM dan
pengadaan cartridge sendiri akan menentukan tarif yang bervariasi dan dapat membebani pasien perlu persiapan sebelum dukungan donor selesai
(9)
Tantangan dan Usulan (3)
• Koordinasi PT POS sentralistik, jika kerjasama
dari Tk Nasional lebih baik, MoU di Tk Nasional dan PKS di Tk Provinsi
• Perlu memastikan petugas faskes yang
mengirim sample mengisi register TB 06 dan
memastikan sampel diterima oleh lab dan hasil ditindaklanjuti oleh pengobatan yang
sesuaiKegiatan validasi data berkala antara faskes pengirim sample dan lab TCM
(10)
(11)
Topik diskusi
• Seluruh pasien TB RO mendapatkan enabler
transportasi Rp 750ribu/bulan
• Budget untuk pasien = real cost = sesuai
jumlah pasien
• Rekomendasi JEMM : pemberian dilakukan di
awal pengobatan
– Enabler adalah hak pasien dan bukan reward
pasien jadi diusulkan untuk diberikan di awal (up front)
(12)
Implementasi saat ini
• Dana tersedia di SR Provinsi, kondisi implementasi di
prov bervariasi:
– 3 bulanan (??) – 1 bulanan
– Transfer ke rek pasien – Diserahkan langsung
• Penanggung jawab/pelaksana : – GF Dinkes Provinsi
– Perawat di Poli MDR, Faskes Satelit, Dinkes Kab/Kota – Treatment supporter /organisasi mantan pasien
(13)
Situasi saat ini
• Pemberian enabler dilakukan berdasarkan
absensi/kedatangan pasien, reimburse, 1 bulan sekali, 3 bulan sekali
• Pemberian diberikan secara langsung ke
pasien melalui petugas RS, melalui petugas Dinkes Kab/Kota
• Pemberian melalui mekanisme Transfer di
(14)
Tantangan dan Usulan
• Dengan model transfer : memastikan no rek pasien
tepat / dan memastikan pasien memiliki rekening bank
• Jika pemberian enabler dilakukan di awal,:
– perlu memperkuat pemberian konseling kepatuhan berobat – Pertimbangkan untuk membuat form perjanjian pengobatan
sampai tuntas (penguatan pada saat informed consent)
– Menyusun perencanaan setiap 3 bulanan. Faskes tahu berapa
pasien terkonfirm yang akan diobati. Mekanisme pembayaran bisa district based atau bisa langsung ke pasien jika sudah ada dana dan terverifikasi
(15)
Tantangan dan Usulan (2)
• Enabler adalah hak pasien dan bukan reward
pasien jadi diusulkan untuk diberikan di awal (up front)
• Perlu surat perjanjian untuk patuh berobat?
• Kepatuhan pengisian data di E TB manager (up
(16)
(1)
Topik diskusi
• Seluruh pasien TB RO mendapatkan enabler
transportasi Rp 750ribu/bulan
• Budget untuk pasien = real cost = sesuai
jumlah pasien
• Rekomendasi JEMM : pemberian dilakukan di
awal pengobatan
– Enabler adalah hak pasien dan bukan reward
pasien jadi diusulkan untuk diberikan di awal (up front)
(2)
Implementasi saat ini
• Dana tersedia di SR Provinsi, kondisi implementasi di prov bervariasi:
– 3 bulanan (??) – 1 bulanan
– Transfer ke rek pasien – Diserahkan langsung
• Penanggung jawab/pelaksana :
– GF Dinkes Provinsi
– Perawat di Poli MDR, Faskes Satelit, Dinkes Kab/Kota – Treatment supporter /organisasi mantan pasien
(3)
Situasi saat ini
• Pemberian enabler dilakukan berdasarkan
absensi/kedatangan pasien, reimburse, 1 bulan sekali, 3 bulan sekali
• Pemberian diberikan secara langsung ke
pasien melalui petugas RS, melalui petugas Dinkes Kab/Kota
• Pemberian melalui mekanisme Transfer di
(4)
Tantangan dan Usulan
• Dengan model transfer : memastikan no rek pasien
tepat / dan memastikan pasien memiliki rekening bank
• Jika pemberian enabler dilakukan di awal,:
– perlu memperkuat pemberian konseling kepatuhan berobat – Pertimbangkan untuk membuat form perjanjian pengobatan
sampai tuntas (penguatan pada saat informed consent)
– Menyusun perencanaan setiap 3 bulanan. Faskes tahu berapa
pasien terkonfirm yang akan diobati. Mekanisme pembayaran bisa district based atau bisa langsung ke pasien jika sudah ada dana dan terverifikasi
(5)
Tantangan dan Usulan (2)
• Enabler adalah hak pasien dan bukan reward
pasien jadi diusulkan untuk diberikan di awal (up front)
• Perlu surat perjanjian untuk patuh berobat?
• Kepatuhan pengisian data di E TB manager (up
(6)