Validasi efektivitas penggunaan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter pada siswa SMP Negeri dan SMP Swasta yang berbeda di sepuluh SMP di Indonesia - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

VALIDASI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOAL TES ASESMEN
HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS FILM KARAKTER
PADA SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA YANG BERBEDA
DI SEPULUH SMP DI INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :
Danang Prasetyo
NIM : 151114011

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

VALIDASI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOAL TES ASESMEN
HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS FILM KARAKTER
PADA SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA YANG BERBEDA
DI SEPULUH SMP DI INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :
Danang Prasetyo
NIM : 151114011


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Motto


Hidup itu seperti pagelaran wayang, di mana kamu menjadi dalang atas naskah
semesta yang dituliskan oleh Tuhanmu.
-Sujiwo Tejo

‫ِر ِْ َمت ْ َف ْن ِ َإف‬
‫ففا َنَِكَِ ْ َوف ْ ِلَ َ ف‬
‫َإفا َمم ْفم ا ْمَكَْف ْ َف مِ ْمهم ْم َف نمِ هف‬
ْ ‫َ ِْ َإ ْن ْلوف ْ ِم َتت ْ َف ْنِإف‬
Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau
berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah
(shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum
kamu ketahui.
Surat Al Baqarah ayat 239
Yang penting bukan apakah kita menang atau kalah, Tuhan tidak mewajibkan
manusia untuk menang sehingga kalah pun bukan dosa, yang penting adalah
apakah seseorang berjuang atau tak berjuang.
-Cak Nun

iv


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Halaman Persembahan

Karya skripsi ini saya persembahakan kepada:
Allah SWT
Kedua orang tuaku yang tidak pernah berhenti mendoakan kesuksesanku, Pak
Lepasno dan Ibu Tuty Kustantinah.
Kakak-kakak ku yang selalu mendukung dan menyemangatiku selama masa
kuliah dan penulisan skripsi.
Sahabat Petot yang selalu ada dan selalu sedia membantuku, Yoseph, Ferry,
Bagas Gendut, Robert, dan Bagas Kurus.
Sahabat yang selalu memberikan masukan dan sedia membantuku, Amalia.
Rekan-rekan sesama peneliti yang sama-sama sudah bekerja keras, Agustin,
Prisma, Ika, Cici, Ina, Tania, Mas Kris, Tera, dan Christian.
Almamaterku yang Tercinta
Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma


v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

VALIDASI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SOAL TES ASESMEN
HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS FILM KARAKTER
PADA SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA YANG BERBEDA
DI SEPULUH SMP DI INDONESIA
Danang Prasetyo
Universitas Sanata Dharma

2019
Penelitian ini bertujuan: 1) menghasilkan soal tes asesmen hasil pendidikan
karakter berbasis film karakter; 2) mengukur kualitas soal-soal tes yang dihasilkan;
3) menganalisis efektivitas soal tes tersebut menurut penilaian siswa pada 10 SMP
di Indonesia; 4) mengukur capaian hasil pendidikan karakter siswa dengan
menggunakan soal tes tersebut pada 10 SMP di Indonesia; 5) menganalisis
perbedaan penilaian siswa SMP Negeri dan SMP Swasta terhadap efektivitas
penggunaan soal tes yang dikembangkan tersebut; 6) mengukur perbedaan capaian
hasil pendidikan karakter untuk siswa SMP Negeri dan SMP Swasta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Subjek penelitian adalah siswa kelas VII dan VIII di 10 SMP yang
berjumlah 660 siswa. Objek penelitian ini adalah soal tes asesmen hasil pendidikan
karakter.Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan soal tes
asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter dan kuesioner validasi
efektivitas. Teknik uji kualitas butir soal tes menggunakan pendekatan teknik faktor
analisis konfirmatori, perbedaan penilaian siswa terhadap efektivitas penggunaan
soal pada siswa SMP Negeri dan SMP Swasta dianalisis dengan teknik Chis-Square
dan perbedaan capaian hasil pendidikan karakter siswa SMP Negeri dan SMP
Swasta dengan independent T-test.
Hasil penelitian: 1) dihasilkan 88 item soal tes asesmen hasil pendidikan

karakter berbasis film karakter; 2) kualitas soal tes karakter terbukti valid sebanyak
81 item soal dan reliabel dengan indeks reliabilitas 0,933 (sangat baik); 3) menurut
penilaian siswa bahwa produk soal tes tersebut sangat efektif; 4) hasil pendidikan
karakter dengan menggunakan produk soal tes tersebut diperoleh data 51,2% siswa
dalam kategori baik dan 48,8% siswa dalam kategori cukup baik; 5) siswa SMP
Negeri dan SMP Swasta tidak terdapat perbedaan dalam 30 item kualitas
efektivitas, artinya soal tes tersebut efektif digunakan pada siswa SMP Negeri dan
SMP Swasta; 6) terdapat perbedaan yang signifikan terhadap capaian hasil
pendidikan karakter pada siswa SMP Negeri dan SMP Swasta.
Kata kunci: validasi efektivitas, validitas, reliabilitas, capaian hasil pendidikan
karakter, SMP Negeri dan SMP Swasta

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS VALIDATION OF CHARACTER MOVIE BASED
CHARACTER EDUCATION RESULT ASSESSMENT TEST USAGE
FOR STUDENTS FROM PUBLIC AND PRIVATE JUNIOR HIGH SCHOOL

IN TEN SMP (JUNIOR HIGH SCHOOL) IN INDONESIA
Danang Prasetyo
Sanata Dharma University
2019
This study was aimed to: 1) produce assessment test of the character moviebased character education; 2) measure the quality of the test items that being
developed; 3) analyze the effectiveness of the test according to the students
assessment in 10 junior high schools in Indonesia; 4) measuring the student
achievement on character education using the test in 10 junior high schools in
Indonesia; 5) analyze the differences in the assessment by private and public junior
high school students on the effectiveness of the developed test usage; 6) measure
the differences on the character education achievement of students from private and
public junior high school.
The type of this research was research and development study. The research
subjects were students of class VII and VIII in 10 junior high schools with total
subjects were 660 students. The object of this research was the assessment test of
character education. The data collection instruments used in this study was the
character movie-based character education assessment test and the validation
effectiveness questionnaires. The test item quality test was using confirmatory
analysis factor approach technique, differences in student assessment about the
effectiveness of the test usage by students from private and public junior high school

were analyzed using Chis-Square technique and the differences in students’
character education achievement in private and junior high school were using
independent T-test.
The results of the study were: 1) there were 88 assessment test items of
character movie -based character education; 2) the quality of character test
questions proved to be valid with 81 items valid and reliable with a reliability index
of 0.933 (very good); 3) according to students' assessment about the assessment
test produced was very effective; 4) the results of character education assessed
using the test produced were 51.2% of students were in good category and 48.8%
of students were in quite good category; 5) there were no differences in the quality
of the 30 items tested for public and private junior high school students, meaning
that the test questions were effectively used by students from public and private
junior high school; 6) there was a significant difference on the students character
education achievement in the public and private junior high school.
Keywords: effectiveness validation, validity, reliability, character education
achievement, public and private junior high school

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Kata Pengantar
Puji dan syukur peneliti hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya yang selalu memberikan kekuatan, kesehatan, semangat,
serta pendampingan yang luar biasa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar tanpa
hambatan. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa ada bantuan, dukungan, dan dampingan dari banyak pihak. Oleh karena
itu, dengan ketulusan hati penulis menyempaikan banyak terima kasih, khususnya
kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma, yang bersedia memberi ijin
untuk melakukan penelitian, dan selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar meluangkan waktu, memberi motivasi, mendampingi dan
memberikan ide-ide kepada penulis dalam proses penulisan skripsi.

3. Para dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama
menempuh studi.
4. Bapak Lepasno dan Ibu Tuty Kustantinah yang selalu memberikan doa
kepada penulis selama menempuh studi.
5. Sahabatku Petot Yoseph, Ferry, Bagas Gendut, Robert dan Bagas Kurus
yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam menempuh studi
dan penulisan skripsi.
6. Sahabat yang selalu memberikan masukan dan sedia membantuku, Amalia.
7. Tim PSHP (Agustin, Prisma, Ika, Cici, Kristali, Ina, Tania, Christian, dan
Tera) yang selalu mendukung dan saling bekerja sama selama penelitian dan
penulisan skripsi.
8. Kepala sekolah, Bapak dan Ibu Guru, para siswa-siswi SMP Fransiskus
Tanjungkarang, SMP St. Aloysius Turi, SMP N 1 Yogyakarta, SMP Raden
Fatah Cimanggu, SMP N 3 Wates, SMP N 31 Purworejo, SMP N 2
Barusjahe, SMP Maria Padang, SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten, dan SMP
N 2 Playen Gunung Kidul.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN. .................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO. .................................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN. ................................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. ........................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI. ......................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................................viii
ABSTRACT............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................... x
DAFTAR ISI. ................................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL. ....................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN . ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang masalah . ................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................... 10
C. Pembatasan Masalah atau Fokus Masalah. .................................................... 11
D. Rumusan Masalah. ............................................................................................ 11
E. Tujuan Penelitian............................................................................................... 12
F. Manfaat Penelitian. ........................................................................................... 13
1. Manfaat Teoritis ......................................................................................... 13
2. Manfaat Praktis. .......................................................................................... 13
G. Batasan Istilah.................................................................................................... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA . ................................................................................... 16
A. Hakikat Pendidikan Karakter di Sekolah . ..................................................... 16
1. Pengertian Karakter. ................................................................................... 16
2. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................................... 19
3. Tujuan, Fungsi, dan Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ................... 20
4. Nilai-nilai yang Ditanamkan dalam Pendidikan ..................................... 23
B. Hakikat Evaluasi, Asesmen, dan Tes.............................................................. 23
xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Pengertian Evaluasi, Asesmen, dan Tes. ................................................. 23
2. Tujuan dan Fungsi Asesmen ..................................................................... 25
3. Ruang Lingkup Asesmen ........................................................................... 27
4. Prinsip-prinsip Asesmen ............................................................................ 27
5. Jenis-jenis Asesmen ................................................................................... 29
6. Teknik-teknik Asesmen ............................................................................ 32
7. Tes sebagai Teknik Asesmen .................................................................... 34
C. Hakikat Asesmen Pendidikan Karakter.......................................................... 35
1. Manfaat Asesmen Pendidikan Karakter .................................................. 35
2. Teknik-teknik Asesmen Pendidikan Karakter ........................................ 35
3. Kekuatan dan Kelemahan Tes .................................................................. 36
4. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Pengunaan Tes dalam
Pendidikan Karakter ................................................................................... 40
5. Hambatan-hambatan dan Kesulitan-Kesulitan Asesmen Pendidikan
Karakter Beberapa Sekolah di Indonesia ..................................................... 47

D. Media Film Dalam Pendidikan Karakter. ...................................................... 51
1. Karakteristik Media Film Karakter .......................................................... 51
2. Kekuatan-kekuatan Media Film dalam Pendidikan Karakter ............... 52
3. Film sebagai Media Asesmen ................................................................... 53
E. Hakikat SMP Negeri dan SMP Swasta .......................................................... 55
1. Pengertian SMP Negeri.............................................................................. 55
2. Pengertian SMP Swasta ............................................................................. 55
F. Kajian Penelitian yang Relevan. ..................................................................... 56
G. Kerangka Pikir. .................................................................................................. 57
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 59
A. Model Penelitian dan Pengembangan ........................................................... 59
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ..................................................... 60
1. Revisi Produk Operasional ...................................................................... 64
2. Uji Lapangan Produk ................................................................................ 65
C. Uji Coba Produk ............................................................................................. 66
1. Desain Uji Coba ........................................................................................ 66

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Tempat penelitian dan Subjek Uji Coba Produk ......................................... 67
D. Jenis Data ......................................................................................................... 69
E.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 73
1. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 73
2. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 74

F.

Teknik Analisis Data ....................................................................................... 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 90
A. Hasil Penelitian .................................................................................................. 90
B. Pembahasan ...................................................................................................... 112
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 119
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 119
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 121
C. Saran ................................................................................................................ 122
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 124
LAMPIRAN................................................................................................................. 126

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Tempat Penelitian ............................................................................................. 67
Tabel 3.3 Jumlah Subjek Uji Coba Penelitian .................................................................. 68
Tabel 3.4 Jumlah Subjek Uji Coba Penelitian .................................................................. 69
Tabel 3.5 Variabel Laten, Aspek yang Diukur, Skala dan Data Instrumen yang
Digunakan ....................................................................................................................... 70
Tabel 3.6 Golongan Faktor Nilai Karakter ....................................................................... 83
Tabel 3.7 Kategori PAP Tipe 1 ......................................................................................... 85
Tabel 3.8 Rumus Norma Tiga Kategorisasi ...................................................................... 86
Tabel 4.1 Contoh Soal Tes Asesmen Pendidikan Karakter .............................................. 91
Tabel 4.2 Hasil Analisis Faktor Realibilitas Variabel 1 .................................................... 92
Tabel 4.3 Hasil Analisis Faktor Validitas Variabel 2 dan 3 .............................................. 93
Tabel 4.4 Hasil Analisis Faktor Validitas Variabel 4 ....................................................... 95
Tabel 4.5 Hasil Analisis Faktor Reliabilitas Variabel 5 .................................................... 96
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................................... 97
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Efektifitas Penggunaan Soal Tes Asesmen Hasil
Pendidikan Karakter Berbasis Film Karakter Menurut Penilaian Siswa pada
Beberapa SMP di Indonesia .............................................................................................. 98
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Efektifitas Penggunaan Soal Tes Asesmen Hasil

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pendidikan Karakter Berbasis Film Karakter Menurut Penilaian Siswa pada
Beberapa SMP di Indonesia ............................................................................................ 100
Tabel 4.9 Rumus Norma Tiga Kategorisasi .................................................................... 101
Tabel 4.10 Pengkategorisasian........................................................................................ 102
Tabel 4.11 Capaian Hasil Pendidikan Karakter .............................................................. 103
Tabel 4.12 Penilaian Perbedaan Siswa SMP Negeri dan SMP Swasta Terhadap

Efektifitas Penggunaan Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter................ 105
Tabel 4.13 Capaian Hasil Pendidikan Karakter Siswa SMPN dan SMPS ...................... 110
Tabel 4.14 Independent Samples Test ............................................................................ 110

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen Karakter ...................................................................................... 18
Gambar 2.2 Kerangka Pikir .............................................................................................. 58
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan Penelitian ................................................... 63

Gambar 3.2 Model Hipotetik Soal Tes Asesmen Pendidikan Karakter
Berbasis Film Karakter ................................................................................................. 72
Gambar 2.1 Komponen Karakter ................................................................................. 18
Gambar 2.2 Kerangka Pikir Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan
Karakter Berbasis Film Karaker ................................................................................... 71
Gambar 3. 1 Bagan Prosedur Pengembangan (Borg and Gall) ............................... 73
Gambar 3.2 Model hipotetik soal tes asesmen pendidikan karakter berbasis
film karakter .................................................................................................................... 81
Gambar 3.6 Rumus Norma Tiga Kategorisasi .................................................................. 89

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah atau fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,
spesifikasi produk yang dikembangkan, manfaat penelitian, dan definisi istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sekarang dapat dikatakan masih mengutamakan keunggulan
kognitif. Seorang anak dikatakan berprestasi jika mendapat nilai yang tinggi
dalam hal akademik. Pendidikan sesungguhnya merupakan suatu usaha untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan Undang-Undang Nomor. 20
tahun‫ف‬2003‫ف‬pasal‫ف‬3‫ف‬tentang‫ف‬Pendidikan‫ف‬Nasional‫ف‬yang‫ف‬menyatakan‫“ف‬Pendidikan‫ف‬
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis‫ف‬serta‫ف‬bertanggung‫ف‬jawab”‫ف‬Kemendiknas,‫(ف‬2010).
Pendidikan nasional harus diselenggarakan secara sistematis agar
mencapai fungsi dan tujuan yang diharapkan yaitu mengembangkan kemampuan
dan membentuk karakter bangsa dan mengembangkan potensi peserta didik.
Pendidikan karakter sangat penting bagi peserta didik di Indonesia, sebagai
upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter.
Kementrian pendidikan nasional mengembangkan grand design pendidikan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

karakter untuk setiap jalur dan jenjang pendidikan. Grand design tersebut
menjadi rujukan konseptual dan pengembangan, pelaksanaan, serta penilaian
pada‫ ف‬setiap‫ ف‬jalur‫ ف‬dan‫ ف‬jenjang‫ ف‬pendidikan‫ ف‬yang‫ ف‬meliputi:‫“ ف‬Olah‫ ف‬Hati‫( ف‬spiritual
and development) Olah Pikir (intellectual development) Olah Raga dan
Kinestetik (Physical and cinestetic development) dan Olah Rasa dan karsa
(Affective and Creativity development)”.‫ف‬Kemendiknas,‫(ف‬2010)
Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu dilakukan
dengan mengacu pada grand design tersebut, yang selama ini telah
diimplementasikan melalui materi pelajaran agama, budi pekerti dan juga
kewarganegaraan, pendidikan jasmani dan pelajaran lainnya yang berkaitan erat
dengan pendidikan karakter. Buchori (2007:4) mempertanyakan, apa yang salah
dengan‫ف‬pendidikan‫ف‬karakter‫ف‬kita?‫“ف‬Pendidikan‫ف‬watak”‫ف‬diformulasikan‫ف‬menjadi‫ف‬
pelajaran agama, pelajaran kewarganegaraan, atau pelajaran budi pekerti, yang
program utamanya ialah pengenalan nilai-nilai secara kognitif semata. Padahal,
pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai
secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan
nilai secara nyata.
Pendidikan karakter yang telah dilaksanakan di sekolah, khususnya di
SMP di seluruh tanah air selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan
norma atau nilai-nilai dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata
dalam kehidupan sehari-hari (Suyanto, 2011:8). Benih-benih kegagalan
implementasi pendidikan karakter di SMP dapat ditunjukkan antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

meningkatnya kenakalan, tindakan kriminalitas maupun kemerosotan nilai
moral yang terjadi di kalangan remaja.
Barus, (2016) mengatakan perlu dilakukan evaluasi komprehensif tentang
keterlaksanan, hambatan-hambatan, dan efektivitas pendidikan karakter yang
telah berlangsung. Untuk melakukan evaluasi maka dibutuhkan proses penilaian
(asesmen) dan hasil tes. Untuk memperoleh hasil tes dibutuhkan suatu alat
pendukung berupa alat tes atau alat ukur yang memadai agar dapat mengetahui
sejauh mana pendidikan karakter sudah berjalan secara efektif di sekolah.
Namun, dalam pelaksanaan pendidikan karakter di Indonesia, belum ada alat tes
untuk melakukan penilaian karakter peserta didik. Kalaupun ada, model
evaluasi yang digunakan hanya mengukur sebatas pada skala sikap dan berhenti
pada skala kognitif saja, mestinya capaian pendidikan diukur sampai pada
tataran tindakan.
Pada kenyataannya selama ini model evaluasi hanya dalam bentuk
observasi, skala sikap, dan penerapan sistem poin, yang tentunya memiliki
kelemahan‫ ف‬dan‫ ف‬subjektifitas.‫“ ف‬Penerapan‫ ف‬sistem‫ ف‬poin‫ ف‬yang‫ ف‬berasumsi‫ ف‬bahwa‫ف‬
pelanggaran-pelanggaran‫‘ف‬kejahatan’‫ف‬siswa‫ف‬harus‫ف‬dihitung, dicatat, dan ditakar
sangat tidak berakar dan tidak memanusiakan. Mengambil pandangan yang
sepenuhnya negatif pada anak dengan menganggap bahwa anak dilahirkan
berdosa dan jahat dan bahwa adalah tugas pendidikan untuk memperbaiki ini
melalui hukuman dan melatih ketaatan, merupakan langkah awal kekeliruan
dalam penerapan‫ف‬sistem‫ف‬poin”.‫(ف‬Barus,‫ف‬2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

Maka untuk itu, tim penelitian sosial, humaniora dan pendidikan (PSHP)
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma merancang suatu model
evaluasi hasil pendidikan karakter. Model pendidikan Karakter di SMP Berbasis
Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential
Learning telah dikembangkan melalui penelitian Stranas tahun 2014-2016,
sedangkan model asesmen/evaluasinya belum dikembangkan. (Barus, 2017)
Model pendidikan karakter hasil pengembangan tahun 2014-2016 tersebut
perlu diinternalisasikan pada skala nasional. Untuk itu, diterbitkan Buku
Pendidikan Karakter di SMP jilid 1, 2, dan 3 (ber-ISBN) dan dipublikasikan
secara nasional. Sambil membangun legitimasi dan gerakan habitualisasi produk
penelitian tersebut pada sekolah mitra secara nasional, sustainabilitas proses
penelitian pengembangan ini perlu dilanjutkan dengan penguatan sistem
penilaiannya dan ditargetkan dapat menghasilkan produk berupa Model
Asesmen Pendidikan Karakter di SMP Berbasis Media Film Karakter. Produk
tersebut diharapkan dapat digunakan guru mata pelajaran dan khususnya guru
BK dalam melaksanakan asesmen pendidikan karakter yang lebih efektif,
objektif, valid, praktis, dan berkeadilan di SMP. (Barus, 2017)
Bila meninjau dari hasil penelitia Barus (2017) yang menjelaskan bahwa
“most of the respondents (73%) acknowledge that the character education
assessment is very important, while 25% of 51 teacher considered the
assessment as important and only 1 person (2%) rated it as less important,”
artinya, asesmen hasil pendidikan karakter dianggap penting oleh (73%)
responden. Hal tersebut penting untuk mengetahui pada tingkat manakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

perilaku peserta didik yang tercermin berkarakter mengalami peningkatan dan
sampai tingkat manakah peserta didik berkembang dalam hal mempraktikan
karakter tersebut. Para guru mengupayakan untuk meningkatkan optimalitas
hasil pendidikan karakter di sekolah melalui observasi, wawancara, penulisan
buku harian, sistem poin, skala sikap dan hasil lomba/penjurian. Namun jika
menelaah satu persatu, metode evaluasi tersebut memiliki kekurangankekurangan dalam penerapannya. Metode observasi dapat menjadi kurang
efektif dalam menjangkau keseluruhan siswa, dinilai kurang objektif dan
bertumpu pada like or dislike. Cara tersebut dianggap kurang efektif dalam
mengukur secara akurat seberapa efektif metode pengajaran pendidikan karakter
dan seberapa baik karakter siswa yang dihasilkan dari pendidikan karakter di
sekolah.
Setyawan, (2014) mengungkapkan bahwa :
Assessment issues arise when school is preparing reports on student
learning outcomes. In both numerical and words evaluations scale, the reports
are generally less accurate in describing scale, the fact. For example, if it is
stated that the Character Building value is 80%, what character qualities are
implied by the number, and what is difference with the 70%? If declared in the
report the learning result value is B or good? That sometimes makes Character
Building lessons less meaningful to students.
Artinya bahwa sekolah membutuhkan asesmen untuk menilai
keberhasilan pendidikan karakter. Namun, berdasarkan penelitian Setyawan
ditemukan adanya ketidak objektivan skala penilaian dan ketidaksesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

penilaian karakter siswa dengan kenyataan yang ada. Beberapa sekolah
menggunakan skala persentase 1-100% untuk melakukan penilaian seberapa
baik karakter siswa. Penggunaan skala persentase akan memunculkan
pertanyaan karakter apa saja yang diinterpretasikan dalam skala persentase
tersebut? Spesifikasi perbedaan karakter seperti apa yang membedakan hasil
penilaian siswa yang mendapatkan nilai 80% dengan siswa yang mendapatkan
nilai 70%?
Metode evaluasi lain yang digunakan sekolah adalah penerapan
sistem poin. Siswa yang menunjukkan sikap yang melanggar aturan sekolah atau
hal-hal yang dinilai negatif akan mendapatkan catatan poin yang berdampak
pada penilaian akhir siswa. Sistem poin tersebut tidak akurat diterapkan di
sekolah, karena siswa yang memiliki masalah di rumahnya akan bertindak lebih
agresif dan atraktif selama di sekolah, tetapi menjadi sangat pendiam dan
murung ketika berada di rumah atau bahkan sebaliknya. Artinya bahwa sistem
poin ini tidak menunjukkan sejauh mana nilai karakter tertanam dalam hati
nurani siswa dan tercermin dalam tindakannya tetapi mengkondisikan siswa/i
untuk menghindari hukuman atau pengurangan poin karena rasa takut.
Barus (2016) mengungkapkan bahwa: Penerapan sistem poin yang
berasumsi bahwa pelanggaran-pelanggaran‫‘ ف‬kejahatan’‫ ف‬siswa‫ ف‬harus‫ ف‬dihitung,‫ف‬
dicatat, dan ditakar sangat tidak berakar dan tidak memanusiakan. Mengambil
pandangan yang sepenuhnya negatif pada anak dengan menganggap bahwa anak
dilahirkan berdosa dan jahat dan bahwa adalah tugas pendidikan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

memperbaiki ini melalui hukuman dan melatih ketaatan, merupakan langkah
awal kekeliruan dalam penerapan sistem poin.
Hasil yang tidak akurat dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan
pengabaian hasil penilaian karakter dan siswa terfokus hanya pada
pengembangan kognitif dan berlomba-lomba meningkatkan nilai untuk
menunjukkan dirinya menjadi juara kelas, nilai semester yang tinggi dan
pemenang olimpiade. Sering ditemukan siswa yang mencontek ketika ujian
nasional dan siswa yang stress menjelang ujian. Padahal pendidikan karakter
sangat terintregrasi pada seluruh aspek pendidikan termasuk dalam
pengembangan kognitif siswa di sekolah. Bila sekolah hanya menggunakan
metode observasi untuk menilai kompetensi karakter siswa.
Menurut Jhonson and Jhonson, (2002:276) “ However, observation has a
problem; high subjectivity. The main problem with observation is the lack of
observer objectivity”. Bahwa observasi memiliki kekurangan keakuratan
objektivitas karena penilaian dari hasil observasi sangat bergantung pada
pemikiran objektivitas pengobservasi yang akan cenderung subjektif.
Upaya untuk mengukur keberhasilan pendidikan karakter memang
bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan dan aspek-aspek yang perlu untuk
diperhitungan dan dipertimbangan dalam menilai karakter siswa. Aspek-aspek
seperti latar belakang keluarga, lokasi tempat tinggal, pekerjaan, perekonomian
dan aspek psikologi perkembangan. Aspek-aspek tersebut kemungkinan besar
dapat mempengaruhi penyerapan pendidikan karakter yang diberikan oleh
keluarga, sekolah bahkan lingkungan sekitar anak bertumbuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional jelas bahwa
pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus
diselenggarakan secara sistematis agar mencapai fungsi dan tujuan yang
diharapkan yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter bangsa
dan mengembangkan potensi peserta didik. Di lapangan sekolah dalam hal ini
SMP menjadi dua yakni negeri dan swasta. Sekolah negeri merupakan sekolah
yang dimiliki oleh pemerintah, sedangkan sekolah swasta merupakan sekolah
yang dimiliki dan dikelola oleh yayasan tertentu. Namun, baik sekolah negeri
dan swasta sama-sama memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kemudian, hal yang biasanya terdapat perbedaan antara sekolah negeri
dan swasta dapat dilihat dari : Manajemen sekolah dan kepemilikan, perbedaan
kekuasaan tertinggi itu adalah quality controlnya. Lalu fasilitas sekolah antara
sekolah negeri dan swasta juga berbeda hal ini disebabkan, manajemen sekolah
negeri memiliki alokasi dana dari pemerintah sehingga fasilitas yang digunakan
harus sesuai standar pemerintah. Beda dengan swasta yang manajemennya bisa
bebas bereksplorasi untuk sekolah dan murid-muridnya. Latar belakang sosial
sekolah swasta itu sangat khas dan cenderung pada satu agama, karena dengan
keberagaman,‫ ف‬kita‫ ف‬bisa‫ ف‬mengenal‫ ف‬lebih‫ ف‬banyak‫“ ف‬pelajaran”‫ ف‬dibalik‫ ف‬kehidupan‫ف‬
teman kita yang macam-macam. Biaya pasti ada perbedaan biaya antara SMP
negeri dan swasta. Swasta akan lebih mengeluarkan biaya lebih di bandingkan
dengan negeri.
Media film ini dipilih karena film lebih menggambarkan aspek sikap,
afeksi, akomodasi, dan perilaku berkarakter yang dapat menginternalisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

dibandingkan dengan pengukuran metode lainnya. Sesuai dengan kekuatan film
menurut Kustandi & Sutjipto (2013) bahwa film dapat menyajikan suatu proses
dengan lebih efektif dibandingkan dengan media lain, film dapat melengkapi
pengalaman-pengalaman dasar dari peserta didik ketika membaca, berdiskusi,
dan praktik. Film ini berdurasi 1-2 menit yang memvisualisasikan dilema moral,
berdasarkan film tersebut siswa diminta untuk menjawab soal-soal yang
menyertainya.
Penggunaan evaluasi berbasis film dirasa efektif karena langsung
menyentuh pada dilema-dilema moral remaja. Film-film yang akan ditampilkan
sesuai dengan nilai-nilai karakter peserta didik di SMP untuk lebih secara nyata
merasakan dan memahami dilema moral yang terjadi. Sehingga yang dinilai
bukan hanya perilaku anak yang bermasalah saja, namun semua peserta didik
yang ada di sekolah. Tidak ada lagi penilaian objektivitas (like and dislike) dan
tidak ada lagi kelemahan-kelemahan observasi yang dapat ditutupi oleh guru.
Berdasarkan telah kebutuhan di atas, peneliti sebagai mahasiswa Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma bersama tim pada
kesempatan ini peneliti ingin melanjutkan tahapan penelitian dan pengembangan
(Research and Development) yang sudah terlebih dahulu dilakukan oleh Tim
Penelitian Sosial, Humaniora, dan Pendidikan (PSHP) Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma (2017) sampai pada tahap
ke 6. Oleh sebab itu, peneliti ingin melanjutkan pengujian produk tahap ke 7 dan
8, yaitu Revisi Produk dan Uji Coba Pemakaian dengan mengangkat topik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

tentang Analisis Validasi Efektivitas Penggunaan Soal Tes Asesmen Hasil
Pendidikan Karakter di SMP.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan masalah dalam latar belakang yang dikemukakan di atas,
masalah yang menjadi perhatian peneliti dapat diidentifikasikan berbagai
masalah sebagai berikut :
1. Metode penilaian hasil pendidikan karakter selama ini kebanyakan
masih mengandalkan observasi, dan penerapan sistem poin yang
memiliki kelemahan dan subjektifitas.
2. Keterbatasan guru untuk melakukan penilaian hasil pendidikan karakter
dan penilaian yang dirasa masih subyektif.
3. Belum adanya evaluasi pendidikan karakter yang mencakup penilaian,
pengukuran, maupun evaluasi yang terstandar untuk mengevaluasi
proses dan hasil pendidikan karakter.
4. Tidak tersedia alat dan cara evaluasi yang efektif digunakan dalam
mengevaluasi hasil pendidikan karakter di SMP.
5. Sudah dihasilkan prototype soal tes hasil pendidikan karakter berbasis
film namun produknya belum diuji validasi efektivitasnya pada sample
yang luas
6. Di Indonesia belum ditemukan cara/model penilaian hasil pendidikan
karakter berbasis soal-soal tes menggunakan film karakter berdasarkan
siswa SMP Negeri dan SMP Swasta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

7. Menghasilkan informasi hasil pendidkan karakter dan perbedaanya pada
SMP Negeri dan SMP Swasta.
8. Menelusuri keberadaan soal tes hasil pendidikan karakter yang sudah di
kembangkan pada subjek yang lebih luas meliputi sekolah Negeri dan
Swasta

C. Pembatasan Masalah atau Fokus Penelitian Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan mengingat adanya, keterbatasan
peneliti, maka fokus kajian diarahkan untuk menjawab masalah-masalah pada
butir 4, 7 dan 8. Fokus penelitian ini diarahkan pada tahap pengembangan dan
uji pengolahan alat dan evaluasi efektifitas soal tes pendidikan karakter siswa
berbasis film pada wilayah yang lebih luas dengan karakteristik sampel
berdasarkan SMP Negeri dan SMP Swasta.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah dibuat dan
dipaparkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Seperti apa produk soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film
karakter yang diujicobakan pada 10 SMP di Indonseia ?
2. Seberapa baik kualitas soal-soal tes asesmen hasil pendidikan karakter
berbasis film karakter yang diujicobakan pada 10 SMP di Indonesia ?
3. Menurut penilaian siswa kualitas efektifitas apa saja yang terpenuhi dalam
soal tes yang dikembangkan tersebut ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

4. Seperti apa capaian hasil pendidikan karakter yang diukur dengan
menggunakan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film
karakter pada 10 SMP di Indonesia ?
5. Apakah terdapat perbedaan penilaian siswa SMP Negeri dan SMP Swasta
terhadap efektifitas penggunaan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter
berbasis film karakter pada 10 SMP di Indonesia ?
6. Apakah terdapat perbedaan capaian hasil pendidikan karakter dengan
menggunakan produk soal tes tersebut pada siswa SMP Negeri dan SMP
Swasta ?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1.

Menghasilkan soal tes asesmen hasil pendidikan katrakter berbasis film
karakter pada 10 SMP di Indonesia.

2.

Mengukur seberapa baik kualitas soal-soal tes asesmen hasil pendidikan
karakter berbasis film yang dikembangkan meliputi nilai validitas,
reliabilitas, daya beda dan tingkat kesulitan.

3.

Memperoleh informasi mengenai nilai-nilai efektivitas penggunaan soal tes
asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter menurut penilaian
siswa pada 10 SMP di Indonesia.

4.

Memperoleh informasi mengenai capaian hasil pendidikan karakter yang
diukur dengan menggunakan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter
berbasis film karakter pada beberapa SMP di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

5.

Memperoleh informasi mengenai perbedaan penilaian siswa dari SMP
Negeri dan SMP Swasta terhadap efektivitas penggunaan soal tes asesmen
hasil pendidikan karakter berbasis film karakter di Indonesia.

6.

Memperoleh informasi perbedaan capaian

hasil karakter dengan

menggunakan produk soal tes tersebut berdasarkan SMP Negeri dan SMP
Swasta.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk berbagai pihak, baik itu
manfaat secara teoristis maupun secara praktis. Adapun manfaat dari penelitian
ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan bahan
kajian tentang efektivitas penilaian karakter siswa di SMP serta diharapkan
mampu menambah wawasan dan pengembangan penelitian serupa terutama
pada ranah pendidikan karakter.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi kepala sekolah dan para guru
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi kepala
sekolah

dalam

mengambil

keputusan

dan

kebijakan

dalam

pengembangan pendidikan karakter di sekolah. Bagi guru pendidik
karakter (konselor sekolah/guru BK dan guru mata pelajaran) di SMP,
proses dan produk penelitian pengembangan ini diharapkan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

memberikan suatu model asesmen pendidikan karakter berbasis media
film yang lebih efektif (fisibel, realistik, ekonomis, relatif praktis dan
mudah digunakan) untuk mengukur hasil pendidikan karakter di sekolah.
b. Bagi lembaga pendidikan
prosedur dan hasil penelitian pengembangan ini dapat digunakan
sebagai bahan referensi alternatif untuk pengembangan konsep
bimbingan dan konseling pendidikan karakter di sekolah, kususnya di
SMP.
c. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui, memahami efektivitas model penilaian
pendidikan karakter melalui pengembangan prototipe soal tes asesmen
pendidikan karakter. Selain itu peneliti

juga berkesempatan untuk

membuat dan mengaplikasikan soal tes asesmen pendidikan karakter
berbasis media film di sekolah.
d. Bagi peneliti lain
Prosedur penelitian ini dapat digunakan oleh penelitia lain sebagai
refrensi dalam mengembangkan penelitian dengan topik pendidikan
karakter di sekolah. Selain itu penelitian ini juga dapat digunakan peneliti
lain sebagai sumber pengetahuan tambahan bagi peneliti yang berminat
meneliti pengembangan soal tes hasil pendidikan karakter berbasis
media film guna meningkatkan karakter positif peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

G. Batasan Istilah
1. Prototipe dalam penelitian ini adalah bentuk fisik pertama dari suatu objek
yang direncanakan, dibuat dalam suatu proses produksi, mewakili bentuk
dan dimensi dari objek yang asli dan digunakan untuk objek penelitian dan
pengembangan lebih lanjut.
2. Asesmen dalam penelitian ini adalah proses untuk mengetahui apakah
proses dan hasil dari suatu program kegiatan telah sesuai dengan tujuan atau
kriteria yang ditetapkan.
3. Pendidikan karakter dalam penelitian ini adalah upaya untuk membantu
peserta didik memahami, peduli, dan bertindak sesuai dengan landasan inti
nilai-nilai etis.
4. Kreatif dalam penelitian ini adalah berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
5. Film dalam penelitian ini adalah potongan-potongan video yang bisa
menghasilkan suara pandang dan dengar yang ditayangkan dengan media
elektronik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teori yang dijadikan dasar untuk membangun
kerangka konseptual. Berdasarkan judul penelitian, maka dalam bab ini peneliti
mengemukakan beberapa konsep yang berhubungan dengan variabel penelitian,
yaitu hakikat pendidikan karakter di sekolah; hakikat evaluasi, asesmen dan tes;
hakikat asesmen pendidikan karakter di sekolah; media film dalam pendidikan
karakter; hakikat kota dan desa; kajian penelitian yang relevan, dan kerangka pikir.
A. Hakikat Pendidikan Karakter di Sekolah
1. Pengertian Karakter
Berkowitz (Koesoema, 2012: 25) mendefinisikan karakter sebagai
sekumpulan karakter psikologis yang memengaruhi kemampuan dan
kecondongan pribadi agar dapat berfungsi secara moral. Sedangkan
menurut Pritchard (Koesoema, 2012: 27) karakter adalah “a compex set of
relatively persistent qualities of the individual person, and the term has a
definite positive connotation when it is used in discussions of moral
education.” Artinya, karakter merupakan sekumpulan kualitas moral yang
relative stabil dalam diri seseorang. Karakter ini memiliki konotasi positif
ketika diterapkan dalam diskusi moral. Dalam buku yang ditulis oleh
Samani & Hariyanto (2011: 41) mengungkapkan bahwa:
karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame
manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran,
sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma
agama, hukum, tata karma, budaya, adat istiadat, dan estetika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

Sedangkan Lickona (Akhwan, 2014: 61) mengatakan bahwa karakter
berkaitan dengan ketiga komponen, yaitu konsep moral (moral knowing),
sikap moral (moral feeling), dan perilaku moral (moral behavior). Ia juga
mengatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang
kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan
kebaikan. Berkaitan dengan hal tersebut, Yaumi (2014: 7) mengatakan
bahwa komponen karakter adalah moralitas, kebenaran, kebaikan, kekuatan,
kekuatan, dan sikap seseorang yang ditunjukkan kepada orang lain melalui
tindakan. Ia juga mengatakan, karakter seseorang terpisah dari
moralitasnya, baik buruknya karakter tergambar dalam moralitas yang
dimiliki. Begitu pula dengan kebenaran yang merupakan perwujudan dari
karakter. Kebenaran tidak akan terbangun dengan sendirinya tanpa adanya
karakter. Moralitas dan kebenaran yang telah terbentuk merupakan
perwujudan dari perbuatan baik. Kebaikan inilah yang mendorong suatu
kekuatan dalam diri seseorang untuk menegakkan keadilan. Kebenaran,
kebaikan, dan kekuatan sikap adalah bagian integral yang menyatu dengan
karakter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Moralitas

Sikap

Kebenaran

KARAKTER

Kekuatan

Kebaikan

Gambar 2.1 Komponen Karakter
Beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa moral dan
karakter adalah dua hal yang berbeda. Moral berarti pengetahuan
seseorang terhadap hal baik atau buruk, sedangkan karakter adalah
tabiat, tindakan/kebiasaan seseorang yang langsung ditentukan oleh
otak. Meskipun keduanya memiliki arti yang berbeda, namun moral dan
karakter memiliki keterkaitan. Karakter memiliki makna lebih tinggi
dari pada moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar
dan mana yang salah. Moral merupakan salah satu komponen yang dapat
membentuk karakter individu, ketika moral behavior dapat dilakukan
secara berulang. Maka, dapat dikatakan karakter adalah suatu kebiasaan
(habituation) untuk melakukan yang baik berdasarkan pengetahuan
tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan
kebaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

2. Pengertian Pendidikan Karakter
Burke (Samani & Hariyanto, 2011: 43) juga mengatakan bahwa
“pendidikan‫ ف‬karakter‫ ف‬semata-mata merupakan bagian dari pembelajaran
yang baik dan merupakan bagian yang fundamental dari pendidikan yang
baik.”‫ ف‬Sedangkan,‫ ف‬menurut‫ ف‬Samani‫ ف& ف‬Hariyanto‫( ف‬2011:‫ ف‬44)‫“ ف‬pendidikan‫ف‬
karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk
menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir,
raga,‫ف‬serta‫ف‬rasa‫ف‬dan‫ف‬karsa.”‫ف‬Mereka‫ف‬juga‫ف‬menyampaikan‫ف‬bahwa‫ف‬pendidikan‫ف‬
karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,
pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk,
memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan
sehari-hari dengan sepenuh hati.
Character Education Partnership (CEP) (Koesoema, 2012: 57)
sebuah program nasional pendidikan karakter di Ameri

Dokumen yang terkait

Kontribusi efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi siswa SMP Moh.Husni Thamrin Gintung Ciputat

0 27 80

Evaluasi hasil pendidikan karakter terintegrasi pada lima SMP di Jawa : studi evaluasi hasil pendidikan karakter terintegrasi pada lima SMP di Jawa tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap penyusunan silabus pendidikan karakte.

0 1 251

Hasil pendidikan karakter pada siswa SMP (analisis evaluatif hasil pendidikan karakter terintegrasi ditinjau dari jenis kelamin pada siswa SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap penyusunan silabus.

0 2 171

Hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa SMP (analisis evaluatif hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa berdasarkan urutan kelahiran di SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap penyusunan silabus dan mo

0 0 175

Hasil pendidikan karakter terintegrasi di smp (studi evaluatif ketercapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi pada siswa kelas VII dan Kelas VIII di SMP Negeri 13 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2013/2014 serta implikasinya terhada

0 0 207

Pengaruh kompetensi guru PAI terhadap karakter siswa di SMP Al-Islam Krian.

0 0 164

Implementasi Kurikulum 2013 dengan pendidikan karakter dalam pembentukan kepribadian siswa di SMP Islam Sidoarjo.

0 0 151

Integrasi pendidikan karakter dalam desain pembelajaran seni tari di SMP

0 0 15

artikel karakter SMP

0 0 6

Kepuasan siswa terhadap kualitas pelayanan pendidikan di SMP Negeri 2 Moyudan - USD Repository

0 0 131