PENINGKATAN KETERAMPILAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDK KINTELAN DENGAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

  

PENINGKATAN KETERAMPILAN KERJASAMA DAN

PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDK KINTELAN

DENGAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh:

  Anik Susilowati NIM: 101134042

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

  

PENINGKATAN KETERAMPILAN KERJASAMA DAN

PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDK KINTELAN

DENGAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh:

  Anik Susilowati NIM: 101134042

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

  

PERSEMBAHAN

  Karya tulis ini dengan kerendahan hati dan tulus ikhlas saya persembahkan untuk:  Allah SWT yang telah memberikan kehidupan, cobaan, karunia dan segala rahmat kepada saya  Kedua orang tua saya yaitu Bapak Suparyanta dan Ibu Munarsih yang dengan tulus hati memberikan dukungan moril dan materiil serta doa yang tiada henti

   Bapak P. Wahana, M.Hum selaku dosen pembimbing I dan Ibu Th. Yunia S., S.Pd., M.Hum selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi untuk menyelesaikan karaya tulis ini

   Adik-adik saya yaitu Ayu Rachmawati dan Arum Triastuti yang selalu memberikan motivasi untuk selalu menjadi panutan yang baik bagi adik- adik saya

   Seluruh keluarga, sahabat, dan teman-teman yang dengan rela hati memberikan dukungan, semangat, dan doa kepada saya.

   Dosen-dosen PGSD USD dan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan saya pelajaran hidup

  

MOTTO

“Lebih Baik Jadi Kepala Kucing Daripada Jadi Ekor Singa”

  _ Anik Susilowati _

  

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN KERJASAMA DAN PRESTASI

BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDK KINTELAN DENGAN METODE

TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

  Anik Susilowati Universitas Sanata Dharma

  2014 Pembelajaran yang berpusat pada guru dan penggunaan metode konvensional membuat siswa tidak dapat mengembangkan keterampilan kerjasama serta membuat prestasi belajar siswa tidak maksimal. Metode Teams

  Games Tournaments

  (TGT) dapat mengembangkan keterampilan kerjasama siswa dengan menggali informasi dari siswa lain sehingga prestasi belajar siswa meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan upaya meningkatkan keterampilan kerjasama dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDK Kintelan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui metode Teams Games Tournaments (TGT). (2) Meningkatkan keterampilan kerjasama siswa kelas V SDK Kintelan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui metode Teams Games Tournaments (TGT). (3) Meningkatkan prestasi belajar IPS kelas V SDK Kintelan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui metode Teams Games Tournaments (TGT).

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta. Pengumpulkan data melalui lembar observasi keterampilan kerjasama siswa dan lembar evaluasi yang berupa soal obyektif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya meningkatkan keterampilan kerjasama dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDK Kintelan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui metode Teams Games

  Tournaments

  (TGT) dapat dilaksanakan melalui langkah presentasi kelas, kemudian pembentukan kelompok, pelaksanaan games, pelaksanaan tournaments, dan penghargaan kelompok. Selain itu metode Teams Games Tournaments (TGT) dapat meningkatkan keterampilan kerjasama siswa kelas V SDK Kintelan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang ditunjukkan oleh peningkatan setiap indikator. Indikator1 yaitu 71,05%, indikator2 mencapai 76,32%, indikator3 presentasenya 63,16%, indikator4 yaitu 71,05%, dan indikator5 presentasenya sebanyak 71,05 %. Prestasi belajar IPS siswa kelas V SDK Kintelan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014 mengalami peningkatan. Presentase prestasi belajar IPS siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 76,31% dan nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 76,2.

  Kata Kunci : keterampilan kerjasama, prestasi belajar IPS, metode Teams

  Games Tournaments

  (TGT)

  

ABSTRACT

  

IMPROVING THE SKILLS OF COOPERATION AND LEARNING

ACHIEVEMENT OF THE SOCIAL STUDIESSUBJECT FOR THE FIFTH

GRADE OF KANISIUS KINTELAN ELEMENTARY SCHOOLUSING

THETEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)METHOD

  AnikSusilowati Sanata Dharma University

  2014 The teacher-centered and the conventional methods make students unable to develop the skills of cooperation and, presumably, result in the students

  ’ low achievement.The Teams Games Tournaments (TGT) methodcan develop the students’ cooperatingskills by digging information from other students so that they can improve their own achievement.This research aimed to (1) describe the effort to improve the cooperating skills and learning achievement in the social studies subject of the fifth grade students of Kanisius Kintelan Elementary School Yogyakarta in the second semester of the academic year 2013/2014 using the Teams Games Tournaments (TGT) method;(2) improve the cooperating skills in the social studies subject of the fifth grade students of Kanisius Kintelan Elementary School Yogyakarta in the second semester of the academic year 2013/2014 using the Teams Games Tournaments (TGT) method; and(3) improve the learning achievement in the social studies subject of the fifth grade students of Kanisius Kintelan Elementary School Yogyakarta in the second semester of the academic year 2013/2014 using the Teams Games Tournaments (TGT) method.

  This research wasa Classroom Action Research (CAR) of which subjects were the fifth grade students of Kanisius Kintelan Elementary School Yogyakarta. The datawas collected using observation sheets oncooperatingskills and a student evaluation sheet in the form of an objective test.

  The results of the research showed that the effort to improve the cooperatingskills and learning achievement in the social studies subject of the fifth grade students of Kanisius Kintelan Elementary School Yogyakarta in the second semester of the academic year 2013/2014 using the Teams Games Tournaments (TGT) method could be implemented through several steps, namely, (1) class presentation, (2) group formation, (3) games, (4) tournaments, and (5) group awards. Besides, the Teams Games Tournaments (TGT) methodshowed improvement on the cooperatingskills of the fifth grade students of Kanisius Kintelan Elementary School Yogyakarta in the second semester of the academic year 2013/2014 with the increase of each indicator.The first indicator was 71,32%, the second was 76,32%, the third was 63,16%, the fourth was 71,05%, and the fifth was 71,05%. The learning achievement in the social studies subject of the students was also improved. The percentage of the learning achievement met the KKM was 76,31% and the average value of the class was 76,2.

  Keywords: cooperating skills, learning achievement, social studies, Teams

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan segala rahmatNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENINGKATAN KETERAMPILAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDK KINTELAN DENGAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., MA., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma 2. Bapak Drs. Paulus Wahana, M.Hum selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, dorongan, semangat serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini 3. Ibu Th. Yunia S., S.Pd., M.Hum selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta bimbingannya yang sangat berguna selama penelitian ini

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI.................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

  1 A.LatarBelakang.....................................................................................

  1 B. RumusanMasalah ...............................................................................

  6 C. BatasanMasalah .................................................................................

  7 D.TujuanPenelitian .................................................................................

  7 E. ManfaatPenelitian...............................................................................

  8 F. DefinisiOperasional ............................................................................

  8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................

  10 A.KajianPustaka .....................................................................................

  10 1. KeterampilanKerjasama ................................................................

  10 a.PengertiamKeterampilanKerjasama......................................

  10 b. IndikatorKeterampilanKerjasama ........................................

  11 c. PeranKeterampilanKerjasama ..............................................

  13

  3.Teams Games Tournaments (TGT)................................................

  18 a.PengertiamTeams Games Tournaments (TGT).....................

  18 b.Langkah-LangkahTeams Games Tournaments(TGT) ..........

  20 c.KelebihandanKekuranganTGT .............................................

  25 4.IlmuPengetahuanSosial (IPS).........................................................

  27 a. Pengertiam IPS .....................................................................

  27 b. Tujuan IPS............................................................................

  28 B.Penelitian yang Relevan......................................................................

  30 C.KerangkaBerpikir................................................................................

  37 D.HipotesisTindakan ..............................................................................

  38 BAB III METODE PENELITIAN...................................................................

  39 A.JenisPenelitian.....................................................................................

  39 B.SubjekPenelitian .................................................................................

  41 C.WaktudanTempatPenelitian ................................................................

  41 D.DesainPenelitian..................................................................................

  41 E. IndikatorKeberhasilandanPengukurannya ..........................................

  44 F.TeknikPengumpulan Data....................................................................

  46 G. InstrumenPenelitian............................................................................

  46 H.ValiditasdanReliabilitas ......................................................................

  51 I. TeknikAnalisis Data ............................................................................

  60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................

  65 A. DeskripsiPelaksanaanPenelitian.........................................................

  65 1. Perencanaan...................................................................................

  65 2. Tindakan........................................................................................

  66 3. Observasi.......................................................................................

  69 4. Refleksi .........................................................................................

  77 B. HasilPenelitian....................................................................................

  80 1. Kualitas Proses Pembelajaran .......................................................

  80 2. KualitasHasilPembelajaran ...........................................................

  93 C. Pembahasan ........................................................................................

  95

  A. Kesimpulan ........................................................................................ 112

  B. KeterbatasanPenelitian ....................................................................... 113

  C. Saran ................................................................................................... 114 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 116 LAMPIRAN..................................................................................................... 119 DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................... 222

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 PresentaseKerjasamapadaKondisiAwal...........................................

  57 Tabel 3.9 Kisi-Kisi SoalEvaluasi .....................................................................

  85 Tabel 4.9 Perhitungan Z skorKeterampilanKerjasamaIndikator 5 .................

  84 Tabel 4.8 Perhitungan Z skorKeterampilanKerjasamaIndikator4 ...................

  82 Tabel 4.7 Perhitungan Z skorKeterampilanKerjasamaIndikator 3 .................

  81 Tabel 4.6 Perhitungan Z skorKeterampilanKerjasamaIndikator 2 .................

  75 Tabel 4.5 Perhitungan Z skorKeterampilanKerjasamaIndikator 1 .................

  73 Tabel 4.4 RangkumanHasilObservasiKeterampilanKerjasama .......................

  71 Tabel 4.3 HasilObservasiKeterampilanKerjasamaPertemuan 3 .....................

  69 Tabel 4.2 HasilObservasiKeterampilanKerjasamaPertemuan 2 .....................

  61 Tabel 4.1 HasilObservasiKeterampilanKerjasamaPertemuan 1 ......................

  59 Tabel 3.11 Kisi-Kisi SoalEvaluasiSetelahValiditas .........................................

  58 Tabel 3.10 HasilUjiValiditasSoalEvaluasiPilihanGanda .................................

  56 Tabel 3.8 PenilaianEvaluasi .............................................................................

  3 Tabel 1.2 PresentasePrestasiBelajar IPS SiswapadaKondisiAwal...................

  56 Tabel 3.7 Penilaian RPP...................................................................................

  54 Tabel 3.6 PenilaianSilabus ...............................................................................

  51 Tabel 3.5 KriteriaBesarKoefisienReliabilitas ..................................................

  48 Tabel 3.4 Kisi-Kisi SoalPilihanGanda .............................................................

  47 Tabel 3.3 LembarObservasiKerjasamaSiswa...................................................

  45 Tabel 3.2 InstrumenPengumpul Data...............................................................

  25 Tabel 3.1 IndikatorKeberhasilan......................................................................

  25 Tabel 2.4 KriteriaPenghargaanBerdasarkanSkor Rata-Rata ...........................

  24 Tabel 2.3 MenghitungPoin-PoinTurnamendengan 3 Pemain ..........................

  21 Tabel 2.2 MenghitungPoin-PoinTurnamendengan 4 Pemain ..........................

  4 Tabel 2.1 PembagianSiswaKeDalam Tim .......................................................

  87

Tabel 4.11 HasilPrestasiBelajar IPS Siswa......................................................

  93 Tabel 4.12 PencapaianIndikatorPenelitian.......................................................

  97

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 PengaturanMeja-MejaTurnamen..................................................

  23 Gambar 2.2 Literatur Map dariPenelitianTerdahulu........................................

  35 Gambar 3.1 TahapanPadaSiklus PTK .............................................................

  40 Gambar 4.1 GrafikPeningkatanKeterampilanKerjasama................................. 103

Gambar 4.2 SiswaMengerjakanTugasKelompok............................................. 104Gambar 4.3 HasilKerjaSiswadenganKelompok .............................................. 106Gambar 4.4 GrafikPeningkatanpadaPencapaian KKM ................................... 109Gambar 4.5 GrafikPeningkatanpadaNilai Rata-Rata Kelas ............................. 109

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. SuratIjinPenelitian ....................................................................... 120 Lampiran 2. SuratKeteranganSelesaiPenelitian ............................................... 122 Lampiran 3. KondisiAwalSiswa ...................................................................... 124 Lampiran 4. PerangkatPembelajaranSebelumValidasi .................................... 129 Lampiran 5. PerangkatPembelajaranSetelahValidasi ...................................... 157 Lampiran 6. HasilLembarValidasiInstrumenPembelajaran ............................. 180 Lampiran 7. HasilLembarValidasiInstrumenPenelitian................................... 184 Lampiran 8. HasilValidasiSoalEvaluasi........................................................... 193 Lampiran 9. HasilPenelitian............................................................................. 207 Lampiran 10. ContohPekerjaanSiswa .............................................................. 213 Lampiran 11. Pernyataan Guru ....................................................................... 220 Lampiran 12. FotoKegiatan ............................................................................. 221

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Thomas dan Marshall (dalam Siswoyo, 2008:18) menyebutkan bahwa pendidikan

  merupakan suatu proses pengembangan kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan. Siswoyo (2008:18) juga menjelaskan bahwa proses dalam pendidikan tersebut terkandung pembinaan kepribadian siswa, pengembangan kemampuan-kemampuan atau potensi-potensi siswa dan peningkatan diri siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu serta tujuan siswa yang mampu mengaktualisasikan dirinya. Berdasarkan keterangan tersebut, maka dapat dikatakan pendidikan dapat membentuk kepribadian siswa dan dapat memberikan pengetahuan kepada siswa.

  Siswa akan mendapat pengetahuan melalui kegiatan belajar. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami (Hamalik, 2007:27). Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan pendidik atau guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran akan mencapai hasil yang diharapkan apabila direncanakan dengan baik, maka hasil pelajarannya akan baik pula.

  Hasil belajar siswa merupakan prestasi belajar yang didapat oleh siswa

  (2001: 84) prestasi belajar merupakan rangkaian hasil usaha yang telah dilatih dalam suatu sistem atau rangkaian kegiatan pendidikan yang dinyatakan dengan nilai. Prestasi belajar dapat dicapai siswa apabila siswa sudah mengalami srangkaian kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan dengan baik.

  Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran di mana guru bertindak sebagai fasilitator dan bukan menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa.

  Sanjaya (2006:21) mengungkapkan bahwa proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered) dapat terjadi dimanapun sehingga kelas bukanlah satu-satunya tempat untuk belajar. Siswa perlu menggali sumber-sumber belajar lain dengan cara berinteraksi dengan lingkungan agar tujuan belajar tercapai.

  Interaksi dengan lingkungan untuk mendapatkan prestasi belajar menuntut siswa untuk dapat bekerjasama. Johnson dan Holubec (dalam Apriono, 2011:160), menyatakan bahwa sama seperti seorang guru yang harus mengajarkan keterampilan akademis, keterampilan kerjasama juga harus diberikan kepada siswa, karena tindakan ini akan bermanfaat bagi mereka untuk meningkatkan kerja kelompok, dan menentukan bagi keberhasilan hubungan sosial di masyarakat. Bordessa (dalam Apriono, 2011:160) juga menyatakan pentingnya seseorang siswa memiliki keterampilan kerjasama, dengan mengatakan bahwa siswa benar-benar harus belajar untuk bekerjasama menuju satu tujuan, yakni adanya pemahaman bahwa tidak ada satu orangpun yang memiliki semua jawaban yang tepat, kecuali dengan bekerjasama. Berdasarkan pernyataan para ahli di atas, maka keterampilan kerjasama penting dimiliki oleh siswa agar tujuan belajar

  Kerjasama dibutuhkan oleh siswa dalam proses pembelajaran agar prestasi belajar dapat tercapai. Salah satu pembelajaran yang butuh kerjasama adalah pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Sapriya (2009: 20), mengatakan IPS di sekolah dasar adalah nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains, bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan. Disiplin-disiplin ilmu tersebut tentunya sangat luas dan membutuhkan banyak sumber belajar, maka dibutuhkan kerjasama untuk memperkaya sumber belajar sehingga prestasi belajar dapat tercapai.

  Kenyataan di lapangan, berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2013 di SDK Kintelan Yogyakarta dalam pembelajaran IPS siswa kurang dapat bekerjasama dengan siswa lainnya. Berikut hasil observasi keterampilan kerjasama siswa kelas V SDK Kintelan pada saat pembelajaran IPS.

Tabel 1.1 Presentase Siswa yang Terampil Bekerjasama pada Kondisi Awal

  Presentase Siswa yang No Indikator Keterampilan Kerjasama

  Terampil Bekerjasama

  1 36,84%

  Interaksi antara anggota kelompok

  2 Berbagi tanggung jawab 42,10%

  3 31,58 %

  Fokus pada tujuan atau tugas

4 Berpartisipasi aktif

  39,47%

  5 34,21%

  Adanya komunikasi yang tinggi Siswa kurang dapat berkomunikasi dengan teman kelompoknya dan kurang berpartisipasi aktif dalam kelompoknya. Siswa kurang dapat menyampaikan pendapat atau ide pikirannya kepada teman kelompoknya. Siswa juga masih terlihat individualis dan kurang dapat menerima pendapat teman sekelompoknya. Dalam pembelajaran IPS yang berlangsung masih terlihat komunikasi yang kurang menyebar. Komunikasi yang terbangun lebih dominan komunikasi guru ke siswa, guru lebih banyak berbicara menjelaskan materi dan siswa mendengarkan. Saat guru bertanya hanya satu siswa saja yang terlihat menjawab sedangkan siswa lain hanya diam.

  Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SDK Kintelan, didapatkan hasil bahwa prestasi siswa pada mata pelajaran IPS masih di bawah KKM. Nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah pada mata pelajaran IPS adalah

70. Berikut adalah presentase nilai IPS siswa yang di atas KKM dan nilai rata-rata kelas pada kondisi awal.

Tabel 1.2 Presentase Prestasi Belajar IPS Siswa pada Kondisi Awal

  No Kategori Prestasi Belajar IPS siswa Presentase

  1 Siswa yang lulus KKM 31,58%

  2 Rata-rata nilai kelas 62,8

  Selain itu guru mengatakan bahwa siswa kurang dapat memanfaatkan waktu diskusi yang diberikan guru dengan baik. Ini dikarenakan siswa masih banyak yang kurang peduli dengan temannya dan egois atau mementingkan pendapatnya. Siswa juga ada yang pendiam dan kurang dapat bergaul dengan temannya. Terkadang waktu diskusi yang diberikan malah digunakan siswa untuk mendiskusikan hal yang tidak berkaitan dengan materi. Sedangkan berdasarkan wawancara dengan siswa, ditemukan fakta bahwa sebagian besar siswa menganggap mata pelajaran IPS itu sulit dan banyak hafalan.

  Setelah melihat kenyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada permasalahan yang memang perlu diatasi dalam proses pembelajaran IPS di kelas

  V SDK Kintelan. Masalah tersebut adalah rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS dikarenakan kurangnya kerjasama siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPS, padahal kerjasama dibutuhkan untuk mencapai prestasi belajar, apabila permasalahan ini tidak diatasi maka siswa bisa kurang dapat berinteraksi dengan orang lain. Siswa menjadi individualis dan tidak dapat menerima pendapat orang lain, sehingga siswa kurang berhasil dalam hubungan sosial di masyarakat.

  Mengingat hal tersebut, peneliti menganalisis bahwa guru di kelas V SDK Kintelan membutuhkan solusi berupa langkah-langkah untuk mengatasi masalah yang terjadi. Langkah-langkah tersebut adalah melakukan kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kerjasama siswa dengan menerapkan pembelajaran yang inovatif di dalam proses pembelajaran IPS. Ada berbagai macam model dan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kerjasama siswa. Salah satunya adalah metode Teams Games Tournaments (TGT) yang merupakan salah satu metode yang ada pada model pembelajaran kooperatif.

  Menurut Bern dan Erickson (dalam Komalasari, 2011:87) cooperative

  

learning atau pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang

  mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil di mana siswa bekerja bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Diharapkan siswa dapat bertukar pendapat dalam proses pembelajaran melalui kelompok kecil pembelajaran kooperatif dimana siswa bermain games dengan anggota dari kelompok lain untuk menambah skor teams. Rusman (2010:224) juga mengungkapkan bahwa dalam TGT tugas guru menyajikan materi dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing, kemudian tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota kelompoknya dan apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggungjawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. Siswa dapat belajar untuk bekerjasama, menghargai dan membantu teman. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka TGT dipilih sebagai solusi permasalahan karena dapat membuat siswa bekerjasama dengan teman yang berbeda prestasi di mana siswa akan saling menggali informasi dan dari kerjasama tersebut akan dihasilkan prestasi belajar yang tinggi.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan di atas, maka rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana upaya meningkatkan keterampilan kerjasama dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDK Kintelan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui metode Teams Games Tournaments (TGT)?

  2. Apakah metode Teams Games Tournaments (TGT) dapat meningkatkan kerjasama siswa kelas V SDK Kintelan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014?

  3. Apakah metode Teams Games Tournaments (TGT) dapat meningkatkan prestasi IPS siswa kelas V SDK Kintelan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014?

  C. Batasan Masalah

  Mengingat luasnya cakupan masalah, maka peneliti membatasi pada masalah-masalah yang dapat segera diatasi oleh guru dengan serangkaian tindakan yang sesuai dengan kondisi yang ada selama ini yaitu masalah meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Kanisisus Kintelan semester 2 tahun ajaran 2013/2014 dan tindakan dibatasi pada model cooperative learning metode Teams Games

  Tournaments (TGT).

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:

  1. Mendeskripsikan upaya meningkatkan keterampilan kerjasama dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDK Kintelan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui metode Teams Games Tournaments (TGT).

  2. Meningkatkan kerjasama siswa kelas V SDK Kintelan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui metode Teams Games

  Tournaments (TGT).

  3. Meningkatkan prestasi belajar IPS kelas V SDK Kintelan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui metode Teams Games

  Tournaments (TGT).

E. Manfaat Penelitian

  Adapun maksud diadakannya penelitian ini agar dapat berguna bagi berbagai pihak, yaitu:

  1. Bagi Siswa Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang baru dengan diterapkannya metode Teams Games Tournaments (TGT) yang membantu dalam memahami materi IPS.

  2. Bagi Guru Guru dapat menjadikan metode Teams Games Tournaments (TGT) sebagai referensi dan alternatif untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

  3. Bagi Peneliti Peneliti mendapatkan pengalaman yang baru dan bertambah pengetahuannya mengenai metode Teams Games Tournaments (TGT) yang dapat diterapkan di kelas untuk meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar siswa.

F. Definisi Operasional

  Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap beberapa istilah yang

  1. Keterampilan kerjasama adalah keterampilan dalam kegiatan yang dilakukan oleh beberapa siswa untuk mencapai hasil tujuan bersama.

  2. Prestasi belajar adalah hasil penguasaan pengetahuan atau keterampilan dalam kegiatan pendidikan yang ditunjukkan dengan nilai tes.

  3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang sekolah dasar yang mempelajari kehidupan manusia dari berbagai bidang kajian ilmu sosial dan berfungsi dalam kehidupan sehari-hari manusia.

  4. Metode Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah satu metode dari model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil (teams) untuk mengerjakan tugas bersama-sama serta saling menjelaskan apabila tidak mengerti dan siswa akan mewakili kelompoknya untuk bersaing mendapatkan skor bagi kelompoknya masing-masing (games) di mana pada babak final seluruh anggota kelompok bersaing bersama untuk mendapatkan pemenangnya (tournaments).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka

1. Keterampilan Kerjasama

a. Pengertian Keterampilan Kerjasama

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008: 681), kerjasama merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah, dsb) untuk mencapai tujuan bersama. Pareek (1991:187) juga mengungkapkan bahwa kerjasama dapat didefinisikan dalam kaitan dengan seseorang yang bekerja dengan seorang lain atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap dapat dibagi. Dengan begitu kerjasama dapat dikatakan sebagai bentuk kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan bersama.

  Johnson dan Johnson (dalam Apriono, 2011:162) menyatakan bahwa kerjasama adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Sedangkan Apriono (2011:162) sendiri mendefinisikan kerjasama sebagai kumpulan/kelompok yang terdiri dari beberapa orang anggota yang saling membantu dan saling tergantung satu sama lain dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. tanggung jawab yang sama, sehingga tujuan yang diinginkan akan bisa dicapai oleh mereka, apabila mereka saling bekerjasama. Jadi kerjasama itu ada apabila setiap anggota memiliki tanggung jawab yang sama dalam rangka mencapai tujuan.

  Dari pernyataan yang telah diungkapkan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kerjasama merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Sekelompok orang yang melakukan kerjasama dapat terdiri dari dua orang atau lebih yang disebut sebagai anggota kelompok dan yang saling membantu dan saling bergantung untuk mencapai tujuan.

b. Indikator Keterampilan Kerjasama

  Apriono (2011:162) mengemukakan bahwa kerjasama terjadi apabila setiap anggota memiliki tanggungjawab yang sama.

  Seperti yang diungkapkan oleh Pareek (1991:188) bahwa kriteria pokok untuk perilaku kerjasama adalah persepsi tentang tujuan.

  Apabila tujuannya dianggap dapat dibagi, maka bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan itu merupakan perilaku kerjasama.

  Menurut Johnson dan Johnson (dalam Apriono, 2011:162), karakteristik suatu kelompok kerjasama terlihat dari adanya lima komponen yang melekat pada program kerjasama tersebut. positif antara individu-individu dalam kelompok tersebut untuk mencapai tujuan, (2) adanya interaksi tatap muka yang dapat meningkatkan sukses satu sama lain antara anggota kelompok, (3) adanya akuntabilitas dan tanggung jawab personal individu, (4) adanya keterampilan komunikasi interpersonal dan kelompok kecil, dan (5) adanya keterampilan bekerja dalam kelompok. Dari komponen tersebut, maka dapat terlihat apakah suatu kelompok melakukan kerjasama.

  Kreitner dan Knicki (2005:137) menetapkan delapan kriteria suatu kelompok yang melakukan kerjasama dengan baik.

  Kriteria pertama, kepemimpinan partisipatif yaitu menciptakan saling ketergantungan dengan memberikan kewenangan, pembebasan, dan melayani orang lain. Kedua, berbagi tanggung jawab, yaitu dengan mendirikan sebuah lingkungan di mana semua anggota merasa bertanggung jawab seperti halnya manajer atas kinerja unit kerja. Ketiga, menjajarkan tujuan, yaitu memiliki rasa tujuan bersama mengapa tim hadir dan fungsi yang diembankan. Keempat, komunikasi yang tinggi yaitu menciptakan sebuah iklim kepercayaan dan komunikasi yang terbuka dan jujur. Kelima, fokus pada masa depan yaitu melihat perubahan sebagai sebuah kesempatan bagi pertumbuhan. Keenam, fokus pada tugas yaitu menjaga pertemuan-pertemuan agar tetap berfokus pada hasil. individual sebagai sumbang sih dalam menyelesaikan tugas kelompok. Kedelapan, respon cepat yaitu dapat mengidentifikasi dan menjalankan peluang.

  Berdasarkan indikator kerjasama dari para ahli di atas, dapat disimpulkan beberapa indikator kerjasama yaitu, (1) adanya interaksi antar anggota kelompok, (2) berbagi tanggung jawab, (3) fokus pada tujuan atau tugas, (4) berpartisipasi aktif, dan (5) adanya komunikasi yang tinggi.

c. Peran Keterampilan Kerjasama

  Pareek (1991:192) menjelaskan beberapa peran utama dari kerjasama. Peran yang pertama yaitu membangun kebersamaan.

  Kerjasama dapat membentuk pembinaan hubungan kebersamaan dan pengakuan atas kekuatan masing-masing.

  Kedua, membangkitkan ide-ide dan alternatif. Dalam kerjasama orang-orang saling merangsang pembentukan ide-ide, pemikiran masalah dan ancang-ancangan serta pemecahan alternatif. Semua anggota memberikan sumbangan ide untuk pemecahan masalah.

  Ketiga, membangun dukungan dan penguatan bersama. Dalam kerjasama orang-orang yang menyumbangkan kepada suatu masalah tertentu mendapatkan umpan balik langsung dari para rekan kerjanya, dan hal ini tidak saja membantu mereka balik kepada rekan-rekan tersebut. Dari proses tersebut, maka tujuan yang akan dicapai akan lebih berhasil serta akan membangun kelompok yang kuat.

  Keempat yaitu mengembangkan sinergi. Karena adanya rangsangan terus menerus, ide-ide yang dihasilkan dalam kerjasama mungkin jauh lebih besar daripada jumlah ide yang masing-masing dapat disumbangkan secara perorangan. Jadi, sinergi dapat membangkitkan lebih banyak sumber daya yang kuat dalam kelompok, dan ini dapat mempengaruhi pelipatgandaan sumber daya suatu organisasi atau kelompok.

  Kelima, mengembangkan tindakan bersama. Orang-orang yang bekerja dalam satu kelompok maka keterikatan mereka kepada tujuan akan meningkat, dan keberanian mereka untuk mempertahankan tujuan serta mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan jauh lebih tinggi lagi. Dengan kata lain, apabila semakin tinggi tingkat kerjasama maka semakin besar kekuatan suatu kelompok untuk bertindak bersama.

  Peran yang keenam adalah menambah keahlian. Kelompok yang bekerjasama mampu menentukan penyelesaian-penyelesaian multidimensional, dan tidak terbatas pada satu dimensi saja, yang mungkin akan terjadi jika seseorang bekerja sendiri dalam memecahkan persoalan. Dengan demikian, maka kerja sama akan

  Dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa kerjasama sangat penting bagi siswa untuk mencapai tujuan secara maksimal. dengan kerjasama maka persoalan-persoalan dapat diselesaikan melalui penyelesaian yang multidimensional. Selain itu kerjasama juga dapat membuat siswa membangun kebersamaan dengan bersinergi untuk saling memberi penguatan dan ide-ide yang akan menambah pengetahuannya sehingga dapat menentukan tindakan bersama demi tercapainya suatu tujuan.

2. Prestasi Belajar

  Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:157) prestasi belajar dapat diartikan sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan guru. Menurut Chosiyah (2001:84), prestasi belajar merupakan rangkaian hasil usaha yang telah dilatih dalam suatu sistem atau rangkaian kegiatan pendidikan yang dinyatakan dengan nilai. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil penguasaan pengetahuan atau keterampilan dalam kegiatan pendidikan yang ditunjukkan dengan nilai tes.

  Dari pendapat-pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar adalah suatu kemampuan yang terdapat pada diri peserta didik setelah peserta didik tersebut mengalami proses kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah peserta didik belajar IPS. Prestasi belajar inilah yang dapat membedakan seseorang yang telah belajar IPS dan yang belum belajar IPS. Prestasi belajar ini dapat berupa pola-pola perbuatan, sikap, apresiasi, dan keterampilan. Prestasi belajar menunjukkan perubahan peserta didik dari sebelum peserta didik belajar dengan sesudah peserta didik belajar.

  Menurut Slameto (dalam Idham, 2012:93) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu. Faktor internal faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa meliputi jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan dari diri seseorang.

  Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu. Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, metode belajar, dan tugas rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat), dan faktor pendekatan belajar (approach

  to learning ) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi

  dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

  Dalam penelitian ini, prestasi belajar dibatasi pada ranah kognitif saja. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar dari sudut intelektual yang dimiliki peserta didik. Ranah kognitif menurut Bloom dkk (dalam Anderson & Krathwhol, 2010 : 100) dibagi menjadi enam aspek yaitu: (1) Mengingat (C1), termasuk dalam kognitif tingkat rendah. Mengingat merupakan mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang; (2) Memahami (C2), merupakan tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pengetahuan.

  Memahami adalah mengkonstruksikan makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru; (3) Mengaplikasikan (C3), merupakan tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pemahaman. Pada tipe hasil belajar ini, siswa dapat menggunakan suatu metode dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Mengaplikasikan dapat menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu, misalnya dapat menjelaskan suatu gejala baru berdasarkan prinsip merinci suatu kesatuan hingga dapat dipahami bagian-bagian penyusun kesatuan tersebut secara lebih rinci dan atau susunannya.

  Analisis merupakan tipe hasil belajar yang lebih kompleks dibanding dengan tipe hasil belajar sebelumnya. Bila seseoranag mempunyai kemampuan analisis yang baik maka orang tersebut akan dapat mengkreasikan sesuatu yang baru; (5) Mengevaluasi (C5), merupakan mengambil keputusan berdasarkan kriteria; (6) Mencipta (C6), merupakan kemampuan memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang original.

  Jadi, dalam penelitian ini prestasi belajar merupakan kemampuan kognitif peserta didik yaitu siswa setelah menerima pembelajaran, khususnya pembelajaran dalam mata pelajaran IPS. Kemampuan kognitif tersebut diukur berdasarkan hasil nilai evaluasi atau ulangan IPS siswa.

3. Teams Games Tournaments (TGT)

a. Pengertian Teams Games Tournaments (TGT)

  Menurut Slavin (2012:230) TGT adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif dimana siswa bermain games dengan anggota dari kelompok lain untuk menambah skor teams. TGT terdiri dari kata teams yaitu siswa masuk dalam kelompok kecil,

  games yaitu siswa bermain mewakili kelompoknya untuk anggota kelompok bersama-sama bersaing di babak final untuk menentukan pemenangnya.

  Slavin (2010:163) mengemukakan bahwa TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. Menurut Rusman (2012:224) Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan dua sampai lima orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru.

  Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode Teams Games Tournaments (TGT) adalah metode pembelajaran yang menempatkan siswa pada kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas bersama-sama dan saling pembelajarannya menggunakan kuis-kuis dan sistem skor. Metode TGT dapat membuat siswa bekerjasama untuk saling menjelaskan agar dapat mengerjakan tugas yang disajikan.

b. Langkah-Langkah Metode Teams Games Tournaments (TGT)

  Slavin (2010:166) menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif dengan metode TGT di kelas sebagai berikut: 1) Presentasi Kelas

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SHARAF.

0 1 39

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN KARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 12

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN DENGAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJ

0 0 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN BRONGGANG, CANGKRINGAN SLEMAN.

0 0 260

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS IV SDN PAKEM 1 PAKEM SLEMAN.

0 0 183

PENGARUH PENGGUNAAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 10

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

0 0 8

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

0 1 202

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD KANISIUS KINTELAN I SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 20102011

0 2 95

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDK KINTELAN YOGYAKARTA MELALUI METODE INVESTIGASI KELOMPOK

0 0 271