BAB XI - DOCRPIJM bdd34a93b6 BAB XIBAB XI RPI2JM Moker

Pemerintah Kota Mojokerto

BAB XI
ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA
KARYA DI KOTA MOJOKERTO

Sesuai PP no. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah,

Pemerintahan

Daerah

Provinsi,

dan

Pemerintahan

Daerah


Kabupaten/Kota, diamanatkan bahwa kewenangan pembangunan bidang Cipta Karya
merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, Pemerintah
Kabupaten/Kota terus didorong untuk meningkatkan belanja pembangunan prasarana
Cipta Karya agar kualitas lingkungan permukiman di daerah meningkat. Di samping
membangun prasarana baru, pemerintah daerah perlu juga perlu mengalokasikan
anggaran belanja untuk pengoperasian, pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana yang
telah terbangun.
Namun, seringkali pemerintah daerah memiliki keterbatasan fiskal dalam
mendanai pembangunan infrastruktur permukiman. Pemerintah daerah cenderung
meminta dukungan pendanaan pemerintah pusat, namun perlu dipahami bahwa
pembangunan yang dilaksanakan Ditjen Cipta Karya dilakukan sebagai stimulan dan
pemenuhan standar pelayanan minimal. Oleh karena itu, alternatif pembiayaan dari
masyarakat dan sektor swasta perlu dikembangkan untuk mendukung pembangunan
bidang Cipta Karya yang dilakukan pemerintah daerah. Dengan adanya pemahaman
mengenai keuangan daerah, diharapkan dapat disusun langkah-langkah peningkatan
investasi pembangunan bidang Cipta Karya di daerah.
Pembahasan aspek pembiayaan dalam RPI2-JM pada dasarnya bertujuan
untuk:
a)


Mengidentifikasi kapasitas belanja pemerintah daerah dalam melaksanakan
pembangunan bidang Cipta Karya,

b)

Mengidentifikasi alternatif sumber pembiayaan antara lain dari masyarakat dan
sektor swasta untuk mendukung pembangunan bidang Cipta Karya,

c)

Merumuskan rencana tindak peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta
Karya.

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-1

Pemerintah Kota Mojokerto


11.1. Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya
Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan
dalam peraturan dan perundangan terkait, antara lain :
1.

Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah : Pemerintah
daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan

masyarakat

setempat

sesuai

dengan

peraturan


perundang-

undangan. Dalam hal ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang
menjadi urusan Pemerintah Pusat yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan,
yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.
2.

Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah : untuk mendukung penyelenggaraan otonomi
daerah, pemerintah daerah didukung sumber-sumber pendanaan meliputi
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pendapatan Lain yang Sah, serta
Penerimaan Pembiayaan. Penerimaan daerah ini akan digunakan untuk mendanai
pengeluaran daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.

3.

Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan : Dana
Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi

Khusus. Pembagian DAU dan DBH ditentukan melalui rumus yang ditentukan
Kementerian Keuangan. Sedangkan DAK digunakan untuk mendanai kegiatan
khusus yang ditentukan Pemerintah atas dasar prioritas nasional. Penentuan
lokasi dan besaran DAK dilakukan berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan
kriteria teknis.

4.

Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan

Antara

Pemerintah,

Pemerintahan

Daerah

Provinsi,


dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota : Urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah, terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
Urusan

wajib

yang

menjadi

kewenangan

pemerintahan

daerah

untuk


kabupaten/kota merupakan urusan yang berskala kabupaten/kota meliputi 26
urusan,

termasuk

bidang

pekerjaan

umum.

Penyelenggaraan

urusan

pemerintahan yang bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan
minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Urusan
wajib pemerintahan yang merupakan urusan bersama diserahkan kepada daerah


Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-2

Pemerintah Kota Mojokerto

disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta
kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan.
5.

Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah : Sumber
pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah Lainnya, Lembaga
Keuangan Bank dan Non-Bank, serta Masyarakat. Pemerintah Daerah tidak dapat
melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui
pemerintah pusat. Dalam melakukan pinjaman daerah Pemda wajib memenuhi
persyaratan :
a)

Total jumlah pinjaman pemerintah daerah tidak lebih dari 75% penerimaan

APBD tahun sebelumnya ;

b)

Memenuhi

ketentuan

rasio

kemampuan

keuangan

daerah

untuk

mengembalikan pinjaman yang ditetapkan pemerintah paling sedikit 2,5 ;
c)


Persyaratan lain yang ditetapkan calon pemberi pinjaman ;

d)

Tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber
dari pemerintah;

e)

Pinjaman jangka menengah dan jangka panjang wajib mendapatkan
persetujuan DPRD.

6.

Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (dengan perubahan Perpres
13/2010 & Perpres 56/2010): Menteri atau Kepala Daerah dapat bekerjasama
dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Jenis infrastruktur
permukiman yang dapat dikerjasamakan dengan badan usaha adalah infrastruktur

air minum, infrastruktur air limbah permukiman dan prasarana persampahan.

7.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri 59/2007 dan
Permendagri 21/2011) : Struktur APBD terdiri dari :
a)

Pendapatan

daerah

yang

meliputi:

Pendapatan

Asli

Daerah,

Dana

Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.
b)

Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.

c)

Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan
Pengeluaran.

8.

Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan
Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur: Kementerian PU menyalurkan DAK
untuk pencapaian sasaran nasional bidang Cipta Karya, adapun ruang lingkup dan
kriteria teknis DAK bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut :
a)

Bidang Infrastruktur Air Minum

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-3

Pemerintah Kota Mojokerto

DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem
penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan
kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman
nelayan. Adapun kriteria teknis alokasi DAK diutamakan untuk program
percepatan pengentasan kemiskinan dan memenuhi sasaran/target Millenium
Development Goals (MDGs) yang mempertimbangkan :
- Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah ;
- Tingkat kerawanan air minum.
b)

Bidang Infrastruktur Sanitasi
DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air
limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada
masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggarakan
melalui proses pemberdayaan masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan untuk
program

peningkatan

derajat

kesehatan

masyarakat

dan

memenuhi

sasaran/target MDGs yang dengan kriteria teknis :
- Kerawanan sanitasi;
- Cakupan pelayanan sanitasi.
9.

Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenanangan
Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri. Dalam menyelenggarakan kegiatan yang
dibiayai dana APBN, Kementerian PU membentuk satuan kerja berupa Satker
Tetap Pusat, Satker Unit Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non Vertikal
Tertentu. Rencana program dan usulan kegiatan yang diselenggarakan Satuan
Kerja harus mengacu pada RPI2-JM bidang infrastruktur ke-PU-an yang telah
disepakati.

Gubernur

sebagai

wakil

Pemerintah

mengkoordinasikan

penyelenggaraan urusan kementerian yang dilaksanakan di daerah dalam rangka
keterpaduan pembangunan wilayah dan pengembangan lintas sektor.
Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
lingkup sumber dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas dalam
RPI2-JM bidang Cipta Karya meliputi:
1.

Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan
Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana Alokasi Khusus
bidang Air Minum dan Sanitasi.

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-4

Pemerintah Kota Mojokerto

2.

Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan
dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan
infrastruktur permukiman dengan skala provinsi/regional.

3.

Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama
(DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk
pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.

4.

Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan
swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).

5.

Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.

6.

Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian

dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan peningkatan
prasarana yang telah ada. Oleh karena itu, dana-dana tersebut perlu dikelola dan
direncanakan secara terpadu sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.

11.2. Profil APBD Kota Mojokerto
Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten/Kota selama 3-5 tahun
terakhir dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 5 tahun
terakhir. Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun
2006 adalah sebagai berikut:
a)

Belanja Daerah yang meliputi : Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung.

b)

Pendapatan daerah yang meliputi : Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan,
dan Pendapatan Lain yang Sah.

c)

Pembiayaan Daerah meliputi:

Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan

Pengeluaran.

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-5

Pemerintah Kota Mojokerto

Tabel 11.1. Perkembangan Pendapatan Daerah dalam 5 Tahun Terakhir
PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Asli Daerah
 Pajak Daerah
 Retribusi Daerah
 Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan
 Lain-lain PAD
Dana Perimbangan
 Dana Bagi Hasil
 Dana Alokasi Umum
 Dana Alokasi Khusus
Lain-lain Pendapatan Daerah
Yang Sah
 Pendapatan Hibah
 Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya
 Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
 Bantuan Keuangan dari
Provinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya
Total Pendapatan

Tahun 2011
Rp
%

Tahun 2012
Rp

%

Tahun 2013
Rp
%

Tahun 2014
Rp
%

Tahun 2015
Rp
%

43.164.818.900
10.502.500.000
25.023.293.900
2.577.719.000

9,9%
2,4%
5,7%
0,6%

51.266.697.350
13.360.000.000
25.967.073.350
2.426.474.700

10,2%
2,6%
5,1%
0,5%

68.400.631.550
18.801.389.000
7.005.105.750
3.075.784.000

12,10%
3,33%
1,24%
0,54%

82.387.572.450
20.481.531.100
7.649.000.750
3.317.547.000

12,07%
3,00%
1,12%
0,49%

92.842.136.800
21.023.414.500
7.962.681.700
4.517.547.000

12,13%
2,75%
1,04%
0,59%

5.061.306.000
321.681.141.200
35.634.593.200
265.654.548.000
20.392.000.000
72.839.699.300

1,2%
73,5%
8,1%
60,7%
4,7%
16,6%

9.513.149.300
370.092.779.600
45.526.008.600
309.102.871.000
15.463.900.000
83.654.428.700

2%
73,3%
9%
61,2%
3,1%
16,56%

39.518.352.800
422.517.392.500
46.785.445.500
354.452.407.000
21.279.540.000
74.309.437.600

6,99%
74,75%
8,28%
62,71%
3,76%
13,15%

50.939.493.600
461.911.229.667
56.389.370.667
380.779.789.000
24.742.070.000
138.558.509.933

7,46%
67,64%
8,26%
55,76%
3,62%
20,29%

59.338.493.600
518.352.800.800
106.551.153.800
382.373.637.000
29.428.010.000
154.311.793.750

7,75%
67,71%
13,92%
49,95%
3,84%
20,16%

36.222.286.800
29.039.241.900

8,3%
6,6%

2.000.000.000
30.870.424.200

0,4%
6,1%

31.894.064.300

5,64%

62.715.990.933

9,18%

62.715.990.750

8,19%

27.922.735.000

5,53%

40.464.518.300

7,16%

72.405.672.000

10,60%

75.040.100.000

9,80%

7.578.170.600

1,7%

22.861.269.500

4,53%

1.950.855.000

0,35%

3.436.847.000

0,50%

16.555.703.000

2,16%

437.685.659.400

100%

505.013.905.650

100%

565.227.461.650

100%

682.857.312.050

100%

765.506.731.350

100%

Sumber : APBD Kota Mojokerto
Keterangan : %
persentase komponen pendapatan terhadap total pendapatan daerah

Tabel 11.2. Perkembangan Belanja Daerah dalam 5 Tahun Terakhir
BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung
 Belanja Pegawai
 Belanja Bunga
 Belanja Subsidi
 Belanja Hibah
 Belanja Bantuan Sosial
 Belanja Bantuan Keuangan
kepada Prov/Kab/Kota dan
Pemerintahan Desa

Tahun 2011
Rp

%

Tahun 2012
Rp

%

Tahun 2013
Rp

%

Tahun 2014
Rp

%

Tahun 2015
Rp

%

207.478.546.609,36
169.962.861.650,00

45,83%
37,54%

222.237.806.862,58
186.306.488.249,58

41,11%
34,46%

293.188.349.835,59
230.704.201.400,00

46,79%
36,82%

280.356.891.521,93
250.586.753.365,00

38,18%
34,13%

295.973.699.100,00
259.061.783.300,00

36,31%
31,78%

150.000.000,00
13.633.530.000,00
23.404.365.000,00

0,03%
3,01%
5,17%

150.000.000,00
29.920.055.700,00
912.000.000,00
487.949.950,00

0,03%
5,53%
0,17%
0,09%

34.875.872.000,00
1.796.500.000,00
487.949.950,00

5,57%
0,29%
0,08%

25.980.526.000,00
2.467.250.000,00
487.949.950,00

3,54%
0,34%
0,07%

29.755.547.200,00
2.745.500.000,00
562.050.200,00

3,65%
0,34%
0,07%

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-6

Pemerintah Kota Mojokerto

Tahun 2011
Rp

BELANJA DAERAH
 Belanja Tidak Terduga
Belanja Langsung
 Belanja Pegawai
 Belanja Barang dan Jasa
 Belanja Modal
Total Belanja

327.789.959,36
245.239.672.950,00
34.104.418.850,00
120.000.370.650,00
91.134.883.450,00
452.718.219.559,36

Tahun 2012
Rp

%
0,07%
54,17%
7,53%
26,51%
20,13%
100%

4.461.312.963,00
318.394.148.950,00
33.577.107.750,00
135.271.190.800,00
149.545.850.400,00
540.631.955.812,58

%
0,83%
58,89%
6,21%
25,02%
27,66%
100%

Tahun 2013
Rp
25.323.826.485,59
333.462.907.390,00
42.416.509.000,00
187.000.017.603,00
104.046.380.787,00
626.651.257.225,59

Tahun 2014
Rp

%
4,04%
53,21%
6,77%
29,84%
16,60%
100%

834.412.206,93
453.941.350.255,00
39.431.502.000,00
222.628.149.500,00
191.881.698.755,00
734.298.241.776,93

Tahun 2015
Rp

%
0,11%
61,82%
5,37%
30,32%
26,13%
100%

3.848.818.400,00
519.238.421.550,00
37.359.218.300,00
265.802.248.500,00
216.076.954.750,00
815.212.120.650,00

Sumber : APBD Kota Mojokerto
Keterangan : %
persentase komponen belanja terhadap total belanja daerah

Tabel 11.3. Perkembangan Pembiayaan Daerah dalam 5 Tahun Terakhir
PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Pembiayaan
Daerah
 Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran
Sebelumnya
 Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman
 Penerimaan Piutang
Daerah
Pengeluaran Pembiayaan
Daerah
 Pembentukan Dana
Cadangan
 Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah
Daerah
 Pembayaran Pokok Utang
 Pemberian Pinjaman
Daerah
 Pemberian Pinjaman
Bantuan Modal Bergulir
 Investasi Jangka Pendek
berupa Deposito

Tahun 2011
Rp

%

Tahun 2012
Rp

%

Tahun 2013
Rp

%

Tahun 2014
Rp

%

Tahun 2015
Rp

%

19.407.560.159,36

100%

51.368.050.163,00

100%

65.923.795.575,59

100%

122.328.629.726,93

100%

86.593.089.300,00

100%

17.532.560.159,36

90%

49.118.050.163,00

96%

63.673.795.575,59

97%

119.078.629.726,93

97%

83.914.589.300,00

97%

1.875.000.000,00

10%
2.250.000.000,00

4%

2.250.000.000,00

3%

3.250.000.000,00

3%

2.678.500.000,00

3%

15.750.000.000,00

100%

4.500.000.000,00

100%

70.887.700.000,00

100%

36.887.700.000,00

100%

3.000.000.000,00

19%

12.750.000.000,00

81%

4.500.000.000,00

100%

11.887.700.000,00

17%

36.887.700.000,00

100%

59.000.000.000,00

83%

4.375.000.000,00

100%

2.500.000.000,00

57%

1.875.000.000,00

43%

Sumber : APBD Kota Mojokerto
Keterangan : %
persentase komponen pembiayaan terhadap total pembiayaan

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-7

%
0,47%
63,69%
4,58%
32,61%
26,51%
100%

Pemerintah Kota Mojokerto

11.3. Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya
Setelah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar investasi
pembangunan khusus bidang Cipta Karya di daerah tersebut selama 3-5 tahun terakhir
yang bersumber dari APBN, APBD, perusahaan daerah dan masyarakat/swasta.

11.3.1. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber
Dari APBN dalam 5 Tahun Terakhir
Meskipun pembangunan infratruktur permukiman merupakan tanggung jawab
Pemda, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan infrastruktur sebagai
stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang ada di
lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui Satuan Kerja Non
Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang berlaku (PermenPU No. 14 Tahun
2011). Data dana yang dialokasikan pada suatu kabupaten/kota perlu dianalisis untuk
melihat trend alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya di daerah tersebut.
Di samping APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT di daerah,
untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan
melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK merupakan dana APBN yang
dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.
Prioritas nasional yang terkait dengan sektor Cipta Karya adalah pembangunan
air minum dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan
sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan
kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan.
Sedangkan DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air
limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat
berpenghasilan

rendah

di

perkotaan

yang

diselenggarakan

melalui

proses

pemberdayaan masyarakat. Besar DAK ditentukan oleh Kementerian Keuangan
berdasarkan Kriteria Umum, Kriteria Khusus dan Kriteria Teknis. Dana DAK ini perlu
dilihat alokasi dalam 5 tahun terakhir sehingga bisa dianalisis perkembangannya.

11.3.2. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber
Dari APBD dalam 5 Tahun Terakhir
Pemerintah Kota Mojokerto memiliki tugas untuk membangun prasarana
permukiman di daerahnya.

Untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam

melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja
pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 3-5 tahun terakhir.
Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan
Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-8

Pemerintah Kota Mojokerto

pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Selain itu, pemerintah daerah juga
didorong untuk mengalokasikan Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) sebagai
dana pendamping kegiatan APBN di Kota Mojokerto. DDUB ini menunjukkan besaran
komitmen pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan bidang Cipta Karya.
Tabel 11.4. Perkembangan Alokasi APBD dan DAK untuk Pembangunan Bidang
Cipta Karya dalam 5 Tahun Terakhir
Ratarata
Pertum
buhan

Belanja Sanitasi (Rp.)
No

Uraian
2009

1

Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 +
1.3 + 1.4 )

2010

2011

2012

2013

19.256.487.600

8.550.645.950

7.403.633.700

10.719.108.100

8.109.783.250

-12,14

1,1

Air Limbah Domestik

2.831.876.950

1.279.410.000

808.170.000

928.944.900

685.755.500

-25,72

1,2

Sampah rumah tangga

2.678.657.200

1.359.326.450

1.146.370.950

1.018.585.100

1.602.545.000

-4,68

1,3

Drainase lingkungan

12.888.708.950

4.049.228.400

3.536.317.000

6.951.725.000

3.920.000.000

-7,07

1,4

Prohisan

857.244.500

1.862.681.100

1.912.775.750

1.819.853.100

1.901.482.750

29,90

Dana Alokasi Khusus ( 2.1 +
2.2 + 2.3 )

3.441.842.000

1.926.018.000

2.327.326.350

1.558.390.500

1.398.880.600

-16,62

2,1

DAK Sanitasi

2.724.702.000

1.279.410.000

1.625.128.150

793.971.000

682.630.000

-22,80

2,2

DAK Lingkungan Hidup

717.140.000

646.608.000

702.198.200

764.419.500

716.250.600

0,33

0

0

0

0

0

0

15.814.645.600

6.624.627.950

5.076.307.350

9.160.717.600

6.710.902.650

-6,94

258.543.457.200

233.295.688.300

237.379.587.750

318.394.148.950

316.314.777.450

6,37

6,12

2,84

2,14

2,88

2,12

-17,50

2

2,3
3

DAK Perumahan dan
Permukiman
Pinjaman/Hibah untuk
Sanitasi

Bantuan Keuangan Provinsi
untuk Sanitasi
Belanja APBD murni untuk Sanitasi
(1-2-3)
4

Total Belanja Langsung
% APBD murni terhadap Belanja
Langsung

Sumber : APBD Kota Mojokerto Tahun 2009-2013

11.3.3. Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya
dalam 5 Tahun Terakhir
Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua fungsi,
yaitu untuk menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan sosial (social oriented)
sekaligus untuk menghasilkan laba bagi perusahaan maupun sebagai sumber
pendapatan pemerintah daerah (profit oriented). Ada beberapa perusahaan daerah
yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya, seperti di sektor air
minum, persampahan dan air limbah. Kinerja keuangan dan investasi perusahaan
daerah perlu dipahami untuk melihat kemampuan perusahaan daerah dalam
meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan secara berkelanjutan. Pembiayaan dari

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-9

Pemerintah Kota Mojokerto

perusahaan daerah dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengembangkan
infrastruktur Cipta Karya.
Dalam bagian ini disajikan kinerja perusahaan daerah yang bergerak di bidang
Cipta Karya berdasarkan aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasi dan aspek
sumber daya manusia. Khusus untuk PDAM, indikator tersebut telah ditetapkan BPPSPAM untuk diketahui apakah perusahaan daerah memiliki status sehat, kurang sehat
atau sakit. Di samping itu, pada bagian ini dicantumkan juga nilai dan volume kegiatan
pembangunan, operasi dan pemeliharaan prasarana secara umum yang dilaksanakan
oleh perusahaan daerah yang ada di kabupaten/kota dalam 3-5 tahun terakhir. Untuk
Kota Mojokerto investasi perusahaan daerah bidang Cipta Karya hanya terdapat
PDAM, untuk lebih jelas mengenai nilai investasi PDAM Kota Mojokerto dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 11.5. Laporan Keuangan PDAM Kota Mojokerto 5 Tahun Terakhir
No

Uraian

I.

PENDAPATAN
USAHA
Pendapatan
Penjualan Air
Pendapatan Non
Air
Jumlah
Pendapatan
Usaha
BEBAN USAHA
Beban Pegawai
Beban BBM
Beban Listrik
Beban
Pemeliharaan
Beban Penyisihan
Beban Operasi
Lainnya
Jumlah Beban
Usaha
Laba (Rugi) Kotor
PENDAPATAN
DAN BEBAN
LAIN-LAIN
Pendapatan Lainlain
Beban Lain-lain
Jumlah
Pendapatan dan
Beban Lain-lain
Laba (Rugi)
Sebelum Pajak
Penghasilan
Pajak Penghasilan
Pajak Tangguhan
Laba (Rugi)
Setelah Pajak

II.

III.

Tahun 2010 (Rp)

Tahun 2011 (Rp)

Tahun 2012 (Rp)

Tahun 2013 (Rp)

Tahun 2014 (Rp)

1.732.932.620,00

1.670.472.665,00

1.818.286.055,00

1.808.106.690,00

1.964.597.590,00

300.045.750,00

181.843.500,00

212.703.500,00

146.996.675,00

263.262.000,00

2.032.978.370,00

1.852.316.165,00

2.030.989.555,00

1.955.103.365,00

2.227.859.590,00

0,00
0,00
0,00
0,00

935.672.832,00
210.000,00
596.084.390,00
76.686.788,00

895.129.493,00
0,00
584.869.534,00
54.347.315,00

956.591.514,00
0,00
694.616.615,00
68.239.586,00

1.201.252.734,00
0,00
1.198.775.786,00
183.539.863,00

0,00
3.434.645.112,60

1.051.078.759,83
592.282.485,00

957.601.881,86
513.362.248,00

782.419.727,80
857.981.257,61

820.544.486,95
929.440.882,50

3.434.645.112,60

3.252.015.254,83

3.005.310.471,86

3.359.848.700,41

4.333.553.692,45

(1.410.666.742,60)

(1.399.699.089,83)

(974.320.916,86)

(1.404.745.335,41)

(2.105.694.102,45)

160.302.348,96

305.737.872,32

73.158.369,95

12.452.959,46

7.561.986,33

(18.913.399,03)
141.388.949,93

(126.535,00)
305.611.337,32

(175.523,00)
72.982.846,95

(4.509.603,00)
7.943.356,46

(9.620.343,13)
(2.058.357,13)

(1.260.277.792,67)

(1.094.087.752,51)

(901.338.069,91)

(1.396.801.978,95)

(2.107.752.459,58)

0,00
(25.189.659,74)
(1.285.467.452,41)

0,00
0,00
(1.094.087.752,51)

0,00
0,00
(901.338.069,91)

0,00
0,00
(1.396.801.978,95)

0,00
0,00
(2.107.752.459,58)

Sumber : PDAM Kota Mojokerto

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-10

Pemerintah Kota Mojokerto

11.3.4. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber
dari Swasta dalam 5 Tahun Terakhir
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki
pemerintah, maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan
infrastruktur Cipta Karya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)
untuk kegiatan yang berpotensi cost-recovery atau Corporate Social Responsibility
(CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum pembiayaan dengan skema
KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta Permen PPN No. 3 Tahun 2012
Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
dalam Penyediaan Infrastruktur. Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR
tercantum dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU No.
25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Di Kota Mojokerto untuk bentuk kerjasama
pemerintah dan swasta berupa CSR dalam menunjang pembangunan Cipta Karya
masih belum dilaksanakan, tetapi kegiatan tersebut kedepannya direncanakan akan
dilaksanakan.

11.4. Proyeksi dan Rencana Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya
Untuk

melihat

kemampuan

keuangan

daerah

dalam

melaksanakan

pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan (sesuai jangka waktu
RPI2-JM) maka dibutuhkan analisis proyeksi perkembangan APBD, rencana investasi
perusahaan daerah, dan rencana kerjasama pemerintah dan swasta.

11.4.1. Proyeksi APBD 5 Tahun ke Depan
Proyeksi APBD dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan melakukan
perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir
menggunakan asumsi atas dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan
belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima
tahun ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi tahuntahun sebelumnya.
Adapun langkah-langkah proyeksi APBD ke depan adalah sebagai berikut
sebagai berikut :
1.

Menentukan presentase pertumbuhan per pos pendapatan
Setiap pos pendapatan dihitung rata-rata pertumbuhannya dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-11

Pemerintah Kota Mojokerto

Keterangan: Y0 = Nilai tahun ini
Y-1 = Nilai 1 tahun sebelumnya
Y-2 = Nilai 2 tahun sebelumnya
Dalam menentukan presentase pertumbuhan dihitung setiap pos pendapatan yang
terdiri dari PAD, Dana Perimbangan (DAU, DAK, DBH), dan Lain-lain pendapatan
yang sah.
2.

Menghitung proyeksi sumber pendapatan dalam 5 tahun ke depan
Setelah diketahui tingkat pertumbuhan pos pendapatan maka dapat dihitung nilai
proyeksi pada 5 tahun ke depan dengan menggunakan rumus proyeksi geometris
sebagai berikut :
Yn = Y0 (1 + r)n
Keterangan: Yn = Nilai pada tahun n
Y0 = Nilai pada tahun ini
r

= % pertumbuhan

n = tahun ke n (1-5)
3.

Menjumlahkan Pendapatan dalam APBD tiap tahun dan menghitung kapasitas
daerah dalam pendanaan pembangunan bidang Cipta Karya.
Setelah didapatkan nilai untuk setiap pos pendapatan, dapat dihitung total
pendapatan. Apabila diasumsikan bahwa total pendapatan sama dengan total
belanja dan diasumsikan pula bahwa proporsi belanja bidang Cipta Karya
terhadap APBD sama dengan eksisting maka dapat diketahui proyeksi kapasitas
daerah dalam mengalokasikan anggaran untuk bidang Cipta Karya dalam lima
tahun ke depan.

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-12

Pemerintah Kota Mojokerto

Tabel 11.6. Proyeksi Pendapatan APBD dalam 5 Tahun ke Depan
Realisasi
Komponen APBD

Pertumbuh

Proyeksi

Tahun 2012

Tahun 2013

43.164.818.900

51.266.697.350

68.400.631.550

26%

86.250.054.017

137.138.029.199

274.951.248.641

695.108.745.698

2.215.894.468.123

DAU

265.654.548.000

309.102.871.000

354.452.407.000

16%

409.439.561.124

546.328.113.314

842.071.887.517

1.499.258.988.619

3.083.443.727.223

DBH

35.634.593.200

45.526.008.600

46.785.445.500

15%

53.925.913.574

71.642.543.405

109.706.212.490

193.632.472.030

393.923.509.383

DAK

20.392.000.000

15.463.900.000

21.279.540.000

7%

22.709.633.382

25.864.607.858

31.437.612.826

40.779.426.270

56.452.158.111

Lain-lain Pendapatan

72.839.699.300

83.654.428.700

74.309.437.600

2%

75.675.376.942

78.483.042.330

82.891.058.421

89.155.914.465

97.656.971.305

437.685.659.400

505.013.905.650

565.227.461.650

648.000.539.038

859.456.336.105

1.341.058.019.896

2.517.935.547.081

5.847.370.834.145

Pendapatan Asli

Tahun 2011

Persentase
an

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Daerah
Dana Perimbangan

Yang Sah
Total APBD

Sumber : Hasil Analisa

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-13

Pemerintah Kota Mojokerto

Dari data proyeksi APBD tersebut, dapat dinilai kapasitas keuangan daerah dengan
metode analisis Net Public Saving dan kemampuan pinjaman daerah (DSCR).
Net Public Saving
Net Public Saving atau Tabungan Pemerintah adalah sisa dari total penerimaan
daerah setelah dikurangkan dengan belanja/pengeluaran yang mengikat. Dengan kata
lain, NPS merupakan sejumlah dana yang tersedia untuk pembangunan. Besarnya
NPS menjadi dasar dana yang dapat dialokasikan untuk bidang PU/Cipta Karya.
Berdasarkan proyeksi APBD, dapat dihitung NPS dalam 3-5 tahun ke depan untuk
melihat kemampuan anggaran pemerintah berinvestasi dalam bidang Cipta Karya.
Adapun rumus perhitungan NPS adalah sebagai berikut :
Net Public Saving = Total Penerimaan Daerah – Belanja Wajib
NPS = (PAD+DAU+DBH+DAK) – (Belanja Mengikat + Kewajiban Daerah)
-

Belanja mengikat adalah belanja yang harus dipenuhi/tidak bisa dihindari oleh
Pemerintah Daerah dalam tahun anggaran bersangkutan seperti belanja
pegawai, belanja barang, belanja bunga, belanja subsidi, belanja bagi hasil serta
belanja lain yang mengikat sesuai peraturan daerah yang berlaku.

-

Kewajiban daerah antara lain pembayaran pokok pinjaman, pembayaran
kegiatan lanjutan,serta kewajiban daerah lain sesuai dengan peraturan daerah
yang berlaku.

Analisis Kemampuan Pinjaman Daerah (Debt Service Coverage Ratio)
Pinjaman Daerah merupakan alternatif pendanaan APBD yang digunakan untuk
menutup defisit APBD, pengeluaran pembiayaan atau kekurangan arus kas. Pinjaman
Daerah dapat bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah lain, lembaga keuangan
bank, lembaga keuangan bukan bank, dan Masyarakat (obligasi). Berdasarkan PP No.
30 Tahun 2011 Tentang Pinjaman Daerah, Pemerintah Daerah wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a)

Jumlah sisa Pinjaman Daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak
melebihi 75% dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya ;

b)

Memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan
pinjaman yang ditetapkan oleh Pemerintah ;

c)

Persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh calon pemberi pinjaman ;

d)

Dalam hal Pinjaman Daerah diajukan kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah
juga wajib memenuhi persyaratan tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian
pinjaman yang bersumber dari Pemerintah.

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-14

Pemerintah Kota Mojokerto

Salah satu persyaratan dalam permohonan pinjaman adalah rasio kemampuan
keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman atau dikenal dengan Debt Service
Cost Ratio (DSCR). Berdasarkan peraturan yang berlaku, DSCR minimal adalah 2,5.
DSCR ini menunjukan kemampuan pemerintah untuk membayar pinjaman, sekaligus
memberikan gambaran kapasitas keuangan pemerintah. Oleh karena itu, DSCR dalam
3-5 tahun ke depan perlu dianalisis dalam RPI2-JM dengan rumus sebagai berikut :

DSCR =

(PAD + DAU + DBH + DBHDR) − Belanja Wajib
Pokok Pinjaman + Bunga + Biaya Lain

PAD = Pendapatan Asli Daerah

DAU = Dana Alokasi Umum

DBH = Dana Bagi Hasil

DBHDR = DBH Dana Reboisasi

11.4.2. Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah
Beberapa kabupaten/kota memiliki perusahaan daerah yang bergerak dalam
bidang pelayanan bidang Cipta Karya seperti air minum, air limbah maupun
persampahan. Dalam hal ini, perusahaan daerah tersebut umumnya memiliki rencana
dalam lima tahun ke depan dalam bentuk business plan. Informasi ini dibutuhkan untuk
mengetahui kontribusi perusahaan daerah untuk pendanaan pembangunan bidang
Cipta Karya dalam lima tahun ke depan sesuai jangka waktu RPI2-JM.
Kota Mojokerto memiliki perusahaan daerah yaitu PDAM yang bergerak dalam
bidang pelayanan bidang Cipta Karya air minum. Adapun rencana dalam lima tahun ke
depan untuk pembiayaan PDAM Kota Mojokerto dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 11.7. Rencana Pembiayaan PDAM Kota Mojokerto dalam 5 Tahun ke Depan
N
o

Sumber Dana

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

(Dalam

(Dalam

(Dalam

(Dalam

(Dalam

Ribuan)

Ribuan)

Ribuan)

Ribuan)

Ribuan)

Jumlah

1.

APBN

1.925.000

1.483.997

0

0

0

3.408.997

2.

APBD Kota

1.620.000

1.092.079

1.980.000

0

0

4.692.079

96.250

348.750

515.000

506.250

577.500

2.043.750

3.641.250

2.924.826

2.495.000

506.250

577.500

10.144.826

Mojokerto
3.

Dana Internal PDAM
JUMLAH TOTAL

Sumber : Business Plan PDAM Kota Mojokerto Tahun 2014 - 2018

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-15

Pemerintah Kota Mojokerto

11.4.3. Rencana Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta Karya
Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah Daerah
perlu menyusun daftar proyek potensial yang dapat dikerjakan dengan skema
kerjasama pemerintah dan swasta di bidang Cipta Karya untuk ditawarkan ke pihak
swasta. Daftar proyek potensial tersebut disusun berdasarkan identifikasi usulan
program dan kegiatan setiap sektor serta tingkat kelayakan ekonomi dan finansial dari
program tersebut. Untuk Kota Mojokerto kerjasama pemerintah dan swasta
direncanakan di bidang sanitasi, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-16

Pemerintah Kota Mojokerto

Tabel 11.8. Rencana Potensial yang Dapat Dibiayai dengan KPS dalam 5 Tahun ke Depan
Estimasi
Outcome

NO

PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub
Output/Komponen)

1
A.

2

DETAIL
LOKASI
(Kec./De
sa/Kel./
Kws)

3

Jml.
Pen
dud
uk
terla
yani

Luas
Wila
yah
terla
yani

4

5

Kebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai
Swasta / CSR

Volume
SAT
UAN

6

2014

2015

2016

2017

2018

7

8

9

10

11

Indikasi sumber Pembiayaan dari Swasta (juta rupiah)

Tota
l
Volu
me

12

KEMITRAAN

CSR
Juml
ah

2014

2015

2016

2017

2018

13

14

15

16

17

18

2014

2015

2016

2017

2018

19

20

21

22

23

Jum
lah

24

KEMIT
RAAN/
CSR
PENYE
LENG
GARA

SKPD
/
Bada
n
Peng
elola
Pasca
Konst
ruksi

25

26

SUB-SEKTOR AIR LIMBAH
Sasaran 3: Meningkatnya penggunaan jamban yang bertangki septik sebesar 70% di kelurahan zona onsite individual tahun 2018

1.

Program
Pemberdaya
an
Komunitas
Perumahan

Pembangu
nan
Sambunga
n Rumah

Kota
Mojokerto

unit

3

3

3

3

3

15

20

20

20

20

20

100

masyar
akat

masya
rakat

- Biaya
Operasi
dan
Pemelihara
an IPAL
Komunal
(Sanimas).

Kota
Mojokerto

paket

1

1

1

1

1

5

10

10

10

10

10

50

masyar
akat

masya
rakat

Pembangu
nan
Sambunga
n Rumah

zona 2

unit

3

3

3

3

3

15

20

20

20

20

20

100

masyar
akat

masya
rakat

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-17

Pemerintah Kota Mojokerto

Estimasi
Outcome

NO

PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub
Output/Komponen)

1

2

DETAIL
LOKASI
(Kec./De
sa/Kel./
Kws)

3
- Biaya
Operasi
dan
Pemelihara
an IPAL
Komunal
(Sanimas).

zona 2

Jml.
Pen
dud
uk
terla
yani

Luas
Wila
yah
terla
yani

4

5

Kebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai
Swasta / CSR

Volume
SAT
UAN

2014

2015

2016

2017

2018

6

7

8

9

10

11

paket

1

1

1

1

1

Indikasi sumber Pembiayaan dari Swasta (juta rupiah)

Tota
l
Volu
me

CSR
Juml
ah

2014

2015

2016

2017

2018

12

13

14

15

16

17

18

5

10

10

10

10

10

50

60

60

60

60

60

300

Jumlah Pembiayaan /
Pendanaan Sub-Sektor Air
Limbah
B.

KEMITRAAN

2014

2015

2016

2017

2018

19

20

21

22

23

0

0

0

0

0

Jum
lah

24

KEMIT
RAAN/
CSR
PENYE
LENG
GARA

SKPD
/
Bada
n
Peng
elola
Pasca
Konst
ruksi

25

26

masyar
akat

masya
rakat

0

SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN
Sasaran 3 : meningkatnya cakupan layanan caverge lebih dari 70 sistem penanganan tidak langsung menjadi 100 % di akhir tahun 2018

1

Program
pengembanga
n kinerja
persampahan

- Pelatihan
bagi
pengelola
TPST UDKP

paket

1

1

1

1

1

5

50

50

50

50

50

250

masyara
kat

masyar
akat

- Rehabilitasi
TPST Unit
Daur Ulang
dan
Pembuatan
Kompos
(UDPK).

paket

1

1

1

1

1

5

50

50

50

50

50

250

masyara
kat

masyar
akat

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-18

Pemerintah Kota Mojokerto

Estimasi
Outcome

NO

PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub
Output/Komponen)

1

2

DETAIL
LOKASI
(Kec./De
sa/Kel./
Kws)

3

Jml.
Pen
dud
uk
terla
yani

Luas
Wila
yah
terla
yani

4

5

Kebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai
Swasta / CSR

Volume
SAT
UAN

6

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan
Sub-Sektor Persampahan
C

2014

2015

2016

2017

2018

7

8

9

10

11

2

2

2

2

2

Indikasi sumber Pembiayaan dari Swasta (juta rupiah)

Tota
l
Volu
me

KEMITRAAN

CSR

2014

2015

2016

2017

2018

12

13

14

15

16

17

10

100

100

100

100

100

Juml
ah

Jum
lah

2014

2015

2016

2017

2018

18

19

20

21

22

23

24

500

0

0

0

0

0

0

SUB-SEKTOR DRAINASE
SASARAN 2 : Berkurangnya lama waktu genangan menjadi kurang dari 1 jam wilayah perkotaan yang termasuk zona penanganan jangka pendek

1

2

Program
pembangunan
teknologi
pengelolaan
drainase yang
berwawasan
lingkungan

Membangun
sumur-sumur
resapan di
wilayahwilayah
tertentu
sesuai
dengan arah
pengembang
an kota
(RTRW)

Penataan
Lingkungan
Permukiman
Penduduk
Perkotaan

Fasilitasi
pembanguna
n saluran
drainase
lingkungan
di daerah
permukiman
miskin.

Kota
Mojokerto

unit

20

140

140

SASARAN 5: Berkurangnya rumah tangga yang membuang limbah/sampah langsung ke saluran drainase sebesar 30 % pada tahun 2018

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-19

140

140

KEMIT
RAAN/
CSR
PENYE
LENG
GARA

SKPD
/
Bada
n
Peng
elola
Pasca
Konst
ruksi

25

26

Pemerintah Kota Mojokerto

Estimasi
Outcome

NO

PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub
Output/Komponen)

1
1

2
Program
peningkatan
partisipasi
masyarakat
dalam
kebersihan
lingkungan

DETAIL
LOKASI
(Kec./De
sa/Kel./
Kws)

3
Papan
informasi
perlindungan
SDA

Jml.
Pen
dud
uk
terla
yani

Luas
Wila
yah
terla
yani

4

5

Kota
Mojokerto

Kebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai
Swasta / CSR

Volume
SAT
UAN

2014

2015

2016

2017

2018

6

7

8

9

10

11

paket

1

1

1

1

1

Indikasi sumber Pembiayaan dari Swasta (juta rupiah)

Tota
l
Volu
me

CSR
Juml
ah

2014

2015

2016

2017

2018

12

13

14

15

16

17

18

5

20

20

20

20

20

100

160

20

20

20

20

240

50

50

50

50

200

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor
Drainase
D.

KEMITRAAN

Jum
lah

2014

2015

2016

2017

2018

19

20

21

22

23

24

0

0

0

140

0

140

KEMIT
RAAN/
CSR
PENYE
LENG
GARA

SKPD
/
Bada
n
Peng
elola
Pasca
Konst
ruksi

25

26

SUB-SEKTOR PROHISAN
Sasaran 5: Adanya keterlibatan swasta dalam kegiatan promosi higiene sanitasi untuk menjadi sponsor.

1

Promosi
kesehatan
dan
pemberdayaa
n masyarakat

Kerjasama
dengan
pelaku
bisnis/swasta
dalam
kegiatan
promosi
yang
dilakukan
oleh SKPD
maupun di
masyarakat

Kota
Mojokerto

18
Kelura
han

Kali

1

1

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

1

1

4

XI-20

masyar
akat

Pemerintah Kota Mojokerto

Estimasi
Outcome

NO

1

PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub
Output/Komponen)

2

DETAIL
LOKASI
(Kec./De
sa/Kel./
Kws)

3
Pembuatan
baliho,
leaflet,
poster
tentang
sanitasi oleh
pelaku bisnis

Kota
Mojokerto

Jml.
Pen
dud
uk
terla
yani

Luas
Wila
yah
terla
yani

4

5

18
Kelura
han

Kebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai
Swasta / CSR

Volume
SAT
UAN

2014

2015

2016

2017

2018

7

8

9

10

11

1

1

1

1

1

2

2

2

6

Kali

Jumlah Pembiayaan /
Pendanaan PHBS

Indikasi sumber Pembiayaan dari Swasta (juta rupiah)

Tota
l
Volu
me

KEMITRAAN

CSR

2014

2015

2016

2017

2018

12

13

14

15

16

17

18

1

5

50

50

50

50

50

250

2

9

50

100

100

100

100

450

Sumber : Strategi Sanitasi Kota (SSK) Mojokerto

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

Juml
ah

XI-21

2014

2015

2016

2017

2018

19

20

21

22

23

Jum
lah

24

KEMIT
RAAN/
CSR
PENYE
LENG
GARA

SKPD
/
Bada
n
Peng
elola
Pasca
Konst
ruksi

25

26

masyar
akat

Pemerintah Kota Mojokerto

11.5. Analisis Tingkat Ketersediaan Dana dan Strategi Peningkatan
Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya
Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis tingkat
ketersediaan dana yang ada untuk pembangunan bidang infrastruktur Cipta Karya
yang meliputi sumber pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan daerah, serta
dunia usaha dan masyarakat. Kemudian, perlu dirumuskan strategi peningkatan
investasi pembangunan bidang Cipta Karya dengan mendorong pemanfaatan
pendanaan dari berbagai sumber.

11.5.1. Analisis Kemampuan Keuangan Daerah
Ketersediaan dana yang dapat digunakan untuk membiayai usulan program
dan kegiatan yang ada dalam RPI2-JM dapat dihitung melalui hasil analisis yang telah
dilakukan dengan penjabaran sebagai berikut :
a)

Proyeksi dana dari pemerintah pusat (APBN) dengan menggunakan asumsi trend
historis maksimal 10% dari tahun sebelumnya ;

b)

Proyeksi dana dari pemerintah daerah (APBD) Kota Mojokerto berdasarkan hasil
perhitungan pada bagian 11.4.1 ;

c)

Rencana pembiayaan dari perusahaan daerah berdasarkan analisis pada bagian
11.4.2 ;

d)

Hasil identifikasi kegiatan potensial untuk dibiayai melalui skema Kerjasama
Pemerintah Kota Mojokerto dan Swasta berdasarkan bagian 11.4.3.

11.5.2. Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
Dalam rangka percepatan pembangunan bidang Cipta Karya di Kota Mojokerto
dan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam melaksanakan usulan program
yang ada dalam RPI2-JM, maka Pemerintah Kota Mojokerto perlu menyusun suatu set
strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman.
Oleh karena itu, Satgas RPI2-JM Kota Mojokerto perlu merumuskan strategi
peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, yang meliputi
beberapa aspek antara lain :
a)

Strategi peningkatan DDUB oleh kabupaten/kota dan provinsi;

b)

Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi pengunaan anggaran;

c)

Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah;

d)

Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan
pembangunan bidang Cipta Karya;

e)

Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltasi infrastruktur
permukiman yang sudah ada;

f)

Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020
Bab. 11. ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA MOJOKERTO

XI-22