BAB III - DOCRPIJM 1503117410BAB III Arahan Kebijakan

BAB III ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

3.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang

  Bagian ini berisikan tiga sub bagian, yaitu :

  3.1.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya, berisikan arahan pembangunan berdasarkan Perpres 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015

  • – 2019 dan Renstra Ditjen Cipta Karya 2015-2019. Arahan RPJMN terhadap pembangunan bidang Cipta Karya yaitu :

  1. Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0% melalui penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 hektar dan peningkatan keswadayaan masyarakat di 7.683 kelurahan.

  2. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan melalui (i) pembinaan dan

  pengawasan khususnya BGN; (ii) penyusunan NSPK dan penerapan penyelenggaraan bangunan hijau; dan (iii) menciptakan building codes.

  3. Tercapainya akses air minum yang aman menjadi 100% melalui penanganan tingkat regional, kabupaten/kota, kawasan dan lingkungan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

  4. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah

  domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 % pada

  tingkat kebutuhan dasar melalui penanganan tingkat regional, kabupaten/kota, kawasan dan lingkungan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

  3.1.2 Arahan Penataan Ruang, antara lain berisikan arahan penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Kabupaten/Kota sesuai dengan amanat PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).

  Penetapan Daerah Kabupaten Muara Enim sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

  Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Peraturan daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 – 2032

  bab IV Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Bagian Kesatu Umum :

  1. Struktur ruang wilayah kabupaten tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten.

  2. Struktur ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian 1 : 50.000.

  III-3

  RPIJM Bidang Cipta Karya Kab. Muara Enim 2017

Gambar 3.1 Peta Struktur Ruang Kabupaten Muara Enim

  • – 2021
Sistem perkotaan kabupaten meliputi : PKW, PKL, PKLp, PPK, dan PPL:

  1. Pusat kegiatan yang ditetapkan sebagai PKW yaitu kota Muara Enim Kecamatan Lawang Kidul

  3. Pusat kegiatan yang ditetapkan sebagai PKLp yaitu Kota Gunung Megang Kecamatan Gunung Megang, Kota Beringin Kecamatan Lubai, Kota Gelumbang Kecamatan Gelumbang, dan Kota Tanjung Agung Kecamatan Tanjung Agung.

  4. Pusat kegiatan yang ditetapkan sebagai PPK yaitu Kecamatan Semende Darat Laut, Kecamatan Belimbing, Kecamatan Benakat, Kecamatan Rambang Dangku, Kecamatan Rambang, Kecamatan Lembak, dan Kecamatan Muara Belida.

  5. Pusat Kegiatan yang ditetapkan sebagai PPL yaitu Kecamatan Semende Darat Tengah, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kecamatan Benakat, Kecamatan Lubai Ulu, Kecamatan Sungai Rotan, Kecamatan Belide Darat, dan Kecamatan Kelekar.

  3.1.3 Arahan Wilayah Pengembangan Strategis, berisikan arahan fungsi pengembangan wilayah dan indikasi program di 35 WPS.

  3.1.4 Arahan Rencana Pembangunan Daerah, berisikan arahan pembangunan daerah sesuai dengan RPJMD Provinsi, RPJMD Kabupaten/Kota, dan Renstra SKPD untuk pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Untuk mencapai indikator target kinerja visi dan misi pada sasaran pembangunan jangka menengah daerah maka strategi menjadi sarana untuk mendapatkan gambaran tentang program prioritas. Guna mendapatkan “sekumpulan” program prioritas yang inheren di setiap strategi, dibutuhkan kebijakan umum. Program-program prioritas di masing-masing strategi disebut program pembangunan daerah untuk menggambarkan capaiannya secara Perumusan kebijakan umum bertujuan menjelaskan cara yang ditempuh untuk menterjemahkan strategi ke dalam rencana program-program prioritas pembangunan. Kebijakan umum pembangunan memberikan arahan konkrit bagi penentuan program-program pembangunan yang berdaya ungkit dalam menterjemahkan strategi yang telah ditetapkan. Program-program pembangunan tersebutmenjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun program dan kegiatan pada Rencana Strategis (Renstra) SKPD. Program pembangunan merupakan bentuk instrumen kebijakan yang memuat satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD. Pelaksanaan program- program pembangunan daerah bertujuan untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah, sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Dalam rangka pencapaian misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang berpedoman kepada strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka disusun program-program pembangunan Kabupaten Muara Enim sejak tahun 2014 sampai dengan 2018.

3.2 Rencana Strategis Infastruktur Bidang Cipta Karya

  Bagian ini berisikan rangkuman dari rencana masing

  • – masing sektor di lingkup Cipta karya, baik untuk sektor pengembangan kawasan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, air minum, dan sanitasi.

  

3.2.1 Rencana Pembangunan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman

(RP3KP)

  

i. Visi dan Misi Pembangunan Pengembangan Perumahan dan Kawasan

Permukiman

“ Semua orang menghuni layak dalam ligkungan perumahan dan permukiman

yang sehat, aman, serasi, produktif dan berkelanjutan

  

  Misi : Membantu semua orang agar dapat menghuni rumah yang layak dalam lingkungan permukiman yang sehat, aman, serasi, produktif dan berkelanjutan, yang seluruh kegiatannya dititik beratkan pada sasaran :

  1. Terwujudnya masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan perumahannya dalam permukiman yang sehat, aman, serasi produktif dan berkelanjutan.

  2. Terwujudnya lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat, aman, teratur, produktif dn berkelanjutan.

  3. Terdorongnya pertumbuhan wilayah melalui pembangunan kawasan perumahan dan permukiman di perkotaan dan perdesaan yang selaras, seimbang dan terpadu.

  

ii. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

Kabupaten/Kota

  Perumusan konsep pembangunan kawasan pengembangan tahap 1 dilakukan atas dasar permaslahan yang terjadi saat ini dan solusi permalahannya. Berkaitan dengan permasalahan yang terjadi saat ini, terdapat beberapa permasalahan terutama menyangkut masalah infrastruktur permukiman. Jaringa jalan, drainase, siring dan gang / jalan setapak yang menurun kualitasnya dan drainase tersumbat adalah permasalahan utama kawasan saat ini. Masih kurangnya kesadaran masyarakat seperti membuang sampah sembarangan kesaluran drainase yang mendesak untuk ditangani adalah drainase yang berada di Kelurahan Muara Enim dan siring yang berada di sepanjang rel kereta api Keluarahan Tungkal. Drainase dan siring ini sering sering meluap ke badan jalan akibat salah satu merupakan persoalan serius yang dihadapi saat ini, keterbatasan bak sampah dan keterbatasan armada penangkut sampah meruapakan penyebab utama.

1. Konsep Pembangunan Kawasan Permukiman Sekitar Kelurahan Tungkal

  Konsep pembangunan kawasan disusun potensi dan permasalahan yang dihadapi kawasan saat ini dan konsep ini pun ditujukan untuk mengantisipasi perkembangan di masa yang akan datang. Beberapa permasalahan yang dihadapi adalah drainase yang tidak berfungsi maksimal, jaringan jalan atau gang / jalan setapak yang menurun kualitasnya dan beberapa infrastruktur tersebut di atas, konsep pembangunan kawasan pengembangan tahap 1 Kelurahan Tungkal dan Keluarahan Muara Enim adalah sebagai berikut ;

  a. Rehabilitasi dan peningkatan gang/jalan setapak pada beberapa ruas gang/jalan setapak untuk meningkatkan aksesibiltas penduduk b. Peningkatan kualitas jalan lingkungan gunanmeningkatkan aksesibilitas penduduk dan mendukung kawasan Keluarahan Tungkal dan Kelurahan Muara Enim c. Rahabilitasi saluran drainase limbah untuk meningkatkan kualitas permukiman pada beberapa ruas jalan dan gang / jalan setapak.

  d. Redesign dan redevelopment pertemuan siring / drainase yang meluap ke jalan jika hujan deras e. Pembangunan septictank komunal

  f. Penyediaan ruang terbuka untuk sarana bermain sekaligus berfungsi sebagai ruang terbuka hijau g. Penyediaan hidran umum untuk sumber air pemadam kebakaran h. Penyediaan tempat sampah organik dan non organik Kawasan permukiman meruapakan salah satu kawasan permukiman yang sedang berkembang pesat. Pesatnya perkembangan kawasan ini dianataranya disebabkan ketersediaan lahan dan letak kawasan yang dekat dengan pusat Kota Muara Enim. Permasalahan saat ini yang terjadi pada kawasan ini antara lain kurangnya sarana bermain bagi anak

  • – anak, jaringan jalan dan drainase yang belum memadai kualitasnya, dan jumlah tempat sampah belum mencukupi.

  Dengan demikian konsep pembangunan kawasan pengembangan tahap 1 Keluarahan Muara Enim adalah sebagai berikut :

  a. Peningkatan kualitas jalan dan drainase pada jaringan jalan lingkungan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan permukiman kearah dalam

  b. Penataan gang / jalan setapak untuk meningkatkan wajah jalan dan kualitas aksesibilitas kawasan serta keselamatan pejalan kaki c. Rehabilitasi saluaran drainase dan limbah untuk meningkatkan kualitas permukiman pada beberapa ruas jalan dan gang / jalan setapak d. Penataan jalan di sekitar Kelurahan Muara Enim guna meningkatkan aksesibiltas dengan wilayah sekitar e. Penyediaan ruang terbuka untuk sarana bermain sekaligus berfungsi sebagai ruang terbuka hijau f. Penyediaan hidran umum untuk sumber air pemadam kebakaran

  g. Penyediaan tempat sampah organik dan non organik

iii. Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas

  Perumusan strategi penanganan dilakukan sesuai dengan kebutuhan penanganan beberapa pola penanganan sebagai berikut :

  1. Kawasan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Isu utama yang terjadi saat ini adalah derasnya pergeseran fungsi lahan pertanian (sawah irigasi teknis yang berada di Kelurahan Muara Enim) menjadi lahan terbangun baik itu untuk permukiman maupun infrastruktur pendukungnya. Oleh karena itu, perlu di batasi pembangunan permukiman pada kawasan permukiman yang berbatasan langsung dengan lahan pertanian. Sedangkan pada kawasan permukiman lainnya perlu didorong pembangunannya untuk menarik masyarakat bermukim sehingga mampu mengurangi tekanan terhadap alih fungsi lahan.

  Salah satu karakter lokal yang masih terlihat saat ini namun mulai menurun kualitasnya adalah keberadaan rumah tradisional. Keberadaaan bangunan tradisional ini merupakan salah satu karakter kawasan yang perlu dipertahankan. Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni dan berkarakter adalah sebagai berikut :  Membatasi pembangunan permukiman pada kawasan permukiman yang berbatasan langsung dengan sawah irigasi teknis di Kel. Muara Enim Kecamatan Muara Enim.

   Mendorong pembangunan permukiman melalui pembangunan infrastruktur terutama jalan baru pada lahan bukan sawah irigasi teknis  Penataan permukiman tradisional disepanjang utama untuk mempertahankan karakter budaya lokal

   Rehabilitasi dan pembangunan baru terhadap infrastruktur permukiman seperti jalan setapak / gang, salauran drainase, siring, air limbah, persampahan, dan air minum guna kualitas permukiman kawasan.

   Penataan koridor jalan uatam meningkatkan estetika kawasan

  2. Sungai Enim Salah satu objek wisata yang sebenarnya memiliki daya tarik kuat jika di tata dengan baik. Selain sebagai obyek sekitar dan juga sebagai sumber air bagi pemadaman kebakaran. Sungai Enim, begitu sebutan oleh masyarakat, tidak memiliki sempadan sungai yang jelas. Hal ini dikarenakan lahan sekitar sungai dimiliki oleh masyarakat secara perseorangan. Kondisi ini mengancam kelestarian sungai karena aktifitas masyarakat tidak memperhatikan sempadan sungai. Sebagian masyarakat masih menggunakan sungai untuk mandi dan cuci sehingga berpotensi mencemari sungai. Diperlukan beberapa langkah strategis yakni :  Mempertegas status lahan sekitar sungai enim  Memperjelas garis sempadan sungai enim untuk menghindari alih fungsi lahan dan peruntukan  Pembuatan greenbelt untuk membatasi tekanan kegiatan terhadap sungai enim  Pembangunan infrastruktur untuk membatasi tekanan kegiatan terhadap sungai enim  Pembangunan Infrastruktur penunjang pariwisata untuk meningkatkan dayatarik sungai enim  Membatasi pembangunan permukiman disekitar sungai enim

3.2.2 Rencana Induk Penyediaan Air Minum (RISPAM) i. Rencana Sistem Pelayanan pelayanan, cakupan pelayanan, tingkat pelayanan dan kinerja pelayanan.

1. Wilayah Pelayanan

  Hingga saat ini (data terakhir 2014) PDAM Lematang Enim telah melayani 37 desa/kelurahan dalam 11 (sebelas) wilayah pelayanan kecamatan (IKK) dari 20 (dua puluh) wilayah kecamatan yang terdapat di Kabupaten Muara Enim, meliputi :

  a. SPAM IKK Kabupaten Muara Enim, dengan wilayah pelayanan (WP) sebagai berikut :  Kecamatan Muara Enim meliputi 9 (sembilan) kelurahan /desa dengan induk layanan di Muara Enim sebagai Ibukota Kecamatan (IKK);  Kecamatan Lawang Kidul, meliputi 5 (lima) kelurahan /desa dengan Induk Layanan di Tanjung Enim sebagai Ibukota Kecamatan (IKK);

  b. SPAM IKK Kecamatan Ujan Mas, dengan wilayah pelayanan sebagai berikut :  Desa Ujan Mas Baru, dan  Desa Ujan Mas Lama.

  c. SPAM IKK Kecamatan Gunung Megang, dengan wilayah pelayanan sebagai berikut :  Desa Gunung Megang Dalam, dan  Desa Gunung Megang Luar.

  d. SPAM IKK Kecamatan Tebat Agung (Rambang Dangku), dengan wilayah pelayanan sebagai berikut :  Desa Tebat Agung,  Desa Lubuk Raman, dan

   Desa Limau Barat.

  e. SPAM IKK Kecamatan Beringin (Lubai), dengan wilayah pelayanan di beberapa desa.

  f. SPAM IKK Kecamatan Sungai Rotan (Sungai Rotan), dengan wilayah pelayanan di beberapa desa dan sebagian masuk ke wilayah Kecamatan Gelumbang.

  g. SPAM IKK Kecamatan Gelumbang (Gelumbang. Dengan wilayah pelayanan sebagai berikut :  Desa Karang Endah,  Desa Gelumbang, dan  Desa Suka Menang.

  h. SPAM IKK Kecamatan Arisan Musi (Muara Belida), dengan wilayah pelayanan di beberapa desa. i. SPAM IKK Kecamatan Tanjung Agung (Tanjung Agung), dengan wilayah pelayanan sebagai berikut :

   Desa Tanjung Agung, dan  Desa Matas. j. SPAM IKK Kecamatan Pulau Panggung (Semende Darat Laut), dengan wilayah pelayanan sebagai berikut :

   Desa Siring Agung,  Desa Desa Aremantai,  Desa Pajar Bulan, dan  Desa Muara Tenang k. SPAM IKK Kecamatan Teluk Lubuk (Gunung Megang), dengan wilayah pelayanan sebagai berikut :

   Desa Teluk Lubuk,  Desa Simpang Tanjung,  Desa Talang Bulang, dan  Desa Cinta Kasih.

  Selengkapnya mengenai uraian rencana wilayah pelayanan dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.1 Rencana Wilayah Pelayanan dalam Sistem Pelayanan

  Wilayah Pelayanan (Desa / Kelurahan) No Kecamatan (IKK) Rencana Keterangan Eksisting (2014) (hingga 2035)

  I SPAM Ibukota Kabupaten

  1 Kecamatan Muara - Kel. Pasar I Belum ada rencana

Enim Kel. Pasar II penambahan

Kel. Pasar III Kel. Air Lintang Kel. Tungkal Desa Lubuk Empelas Desa Tanjung Jati Desa Muara Lawai

  

2 Kecamatan Tanjung Pasar Tanjung Enim - Belum ada rencana

Enim Tanjung Enim penambahan

Tanjung Enim Selatan Desa Lingga Desa Tegal Rejo Desa Keban Agung

  II SPAM Ibukota Kecamatan

  1 IKK Ujan Mas Ujan Mas Baru - Desa Ulak Bandung Desa Guci Ujan Mas Lama Desa Pinang Belarik

  2 IKK Gunung Megang Desa Gunung Megang Desa Gunung Megang - Dalam Luar Desa Gunung Megang Luar

  3 IKK Tebat Agung Desa Tebat Agung - Belum ada rencana Desa Lubuk Raman penambahan Desa Limau Barat

  IKK Beringin Desa Pagar Gunung penambahan Desa Air Asam

  • 4 Desa Beringin Belum ada rencana

  5 IKK Sungai Rotan Desa Sukarami - Belum ada rencana Desa Sukajadi penambahan Desa Petar Dalam Desa Sukadana Desa Danau Rata Desa Petar Luar Desa Suka Maju

  6 IKK Gelumbang Desa Gelumbang Desa Simpang Kelekar Sebagian Kecamatan

Desa Sebau Simpang Kelekar

Desa Karta Mulya Desa Paya Bakal Desa Karang Endah

7 IKK Arisan Musi

  • Desa Arisan Musi Belum ada rencana Desa Arisan Musi Timur penambahan Desa Harapan Mulya

  8 IKK Tanjung Agung Desa Tanjung Agung Belum ada rencana - Desa Matas penambahan Desa Air Talas

  9

  • IKK Pulau Panggung Desa Muara Dua Desa Talang Gudang Desa Pancu Ringkih

    Desa Pulau Panggung Desa Talang Keli

  10

  • IKK Teluk Lubuk Desa Teluk Lubuk Desa Talang Bulang Desa Simpang Tanjung Desa Simpang Tanjung Desa Talang Bulang Desa Bulaga Desa Cinta Kasih Desa Bulang Belimbing Desa Darmo

  III SPAM Perdesaan

  1 Unit Desa Bedegung Desa Bedegung Belum ada rencana - Desa Padang Bindu penambahan Desa Indramayu Desa Muara Mio Desa Sugih Waras

  Sumber : buku rencana bisnis PDAM 2013 dan diolah dari berbagai sumber 2015

2. Cakupan Pelayanan

  Berdasarkan buku laporan operasional teknik PDAM Lematang Enim tahun 2014, banyaknya jumlah penduduk yang terlayani kurang lebih 320.374 jiwa atau hanya 56,27% dari total jumlah penduduk di Kabupaten Muara Enim. Cakupan pelayanan PDAM terdiri dari berbagai institusi, mulai dari rumah tangga, hingga ke institusi pemerintahan berjumlah kurang lebih 13 (tiga belas) cakupan dan total pelanggan 19.547 pelanggan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 7.2. Dalam kurun waktu 20 tahun yang akan datang, belum ada perubahan /penambahan cakupan pelayanan (jenis pelanggan), yang ada hanya rencana penambahan pelanggan.

Tabel 3.2 Cakupan Pelayanan / Jenis Pelanggan

  

No Cakupan Total Pelanggan

  1 Hidrant Umum

  2 Hidrant Umum A

  3 Kamar Mandi dan MC Umum

  4 Tempat Ibadah

  5 Panti Asuhan / Yayasan Sosial

  6 Sekolah Negeri

  7 Rumah Sakit Pemerintah 19.547

  8 Instansi Pemerintah Tk. Kecamatan

  9 Rumah sangat sederhana

  10 Niaga Kecil

  11 Instansi Pemerintah dan ABRI Tk. Kabupaten

  12 Instansi Pemerintah dan ABRI Tk. Kecamatan

  13 Industri dan Niaga Besar Sumber : PDAM Muara Enim 2014

3. Tingkat Pelayanan

  Jika diakumulasi tingkat pelayanan dari masing-masing cabat dan unit IKK, maka tingkat pelayanan rata-rata PDAM Lematang Enim saat ini baru mencapai 56,27% (lihat tabel 3.4). Tingkatpelayanan ini hampir mendekati capaian target layanan 2015 - 2024, yaitu 60%.

Tabel 3.3 Tingkat Pelayanan PDAM Lematang Enim 2014

  1 Kota Tanjung Enim 66.023 62.364 3.659 94,46

  Berdasarkan buku penilaian kinerja BPPSPAM wilayah I Pulau Sumatera, menyatakan bahwa PDAM Lematang Enim Kabupaten Muara Enim masuk dalam kategori kinerja sehat pada tahun 2011 dan 2012 sebagaimana teruraikan dalam tabel 3.5 berikut.

  2 Unit IKK Arisan Musi 7.293 2.611 4.682 35,80 Jumlah III 13.691 36.496 22.805 73,74 Tingkat Pelayanan 56,27

  1 Kecamatan Sungai Rotan 29.203 11.080 18.123 37,94

  III UPAM Sungai Rotan

  

4 Unit IKK Bedegung 3.904 3.904 - 100,00

Jumlah II 78.084 119.417 41.333 65,39

  3 Unit IKK Pulau Panggung 13.825 5.092 8.733 36,83

  2 Unit IKK Tanjung Agung 35.665 6.724 28.941 18,85

  II PDAM Cabang Tanjung Enim

  No Unit Kerja Jumlah Penduduk (Jiwa) Penduduk Terlayani (Jiwa) Penduduk belum terlayani (jiwa) Tingkat Pelayanan (%)

  7 Unit IKK Gelumbang 56.142 18.381 37.761 32,74 Jumlah I 127.730 259.294 131.564 49,26

  6 Unit IKK Tebat Agung 49.189 8.978 40.211 18,25

  5 Unit IKK Beringin 23.487 7.115 16.372 30,29

  4 Unit IKK Benakat 17.147 15.950 1.197 93,02

  3 Unit IKK Gunung Megang 24.643 7.452 17.191 30,24

  2 Unit IKK Ujan Mas 22.846 16.006 6.840 70,06

  1 Kota Muara Enim 65.840 53.848 11.992 81,79

  I PDAM Cabang Muara Enim

4. Kinerja Pelayanan

  • – Bireuen
  • – Aceh Besar

  • – Banda Aceh
  • – Provinsi
  • – Tebing Tinggi
  • – Pematang Siantar
  • – Tanjung Balai
  • – Tapanuli Utara

  Sumber : Hasil Audit BPPSPAM Wilayah I Pulau Sumatera 2012

  20 Lampung Limau Kunci

  19 Bengkulu Bengkulu Utara

  18 Sumatera Selatan Tirta Musi

  17 Sumatera Selatan Tirta Prabujaya

  16 Sumatera Selatan Lematang Enim

  15 Jambi Tirta Mayang

  14 Jambi Tirta Sakti

  13 Sumatera Barat Tirta Alami

  12 Sumatera Barat Padang

  11 Sumatera Barat Bukittinggi

  10 Sumatera Barat Pasaman

  9 Sumatera Barat Payakumbuh

  8 Sumatera Utara Mual Natio

  7 Sumatera Utara Tirta Kualo

  6 Sumatera Utara Tirta Nauli

  5 Sumatera Utara Tirta Bulian

  4 Sumatera Utara Tirta Nadi

  3 Sumatera Utara Tirta Daroy

  2 NAD Tirta Montala

  SEHAT

  1 NAD Krueng Peusangan

  No Provinsi Nama PDAM – Kab. / Kota Status Kinerja

Tabel 3.4 Kinerja Pelayanan PDAM Wilayah I Pulau Sumatera

  • – Tanah Datar
  • – Kerinci
  • – Jambi
  • – Muara Enim
  • – Prabumulih
  • – Palembang
  • – Lampung

  Kinerja pelayanan sehat PDAM Lematang Enim Kabupaten Muara Enim terlihat dari indikator /kategori kinerja pelayanan sebagaimana teruraikan dalam tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.5 Indikator Kinerja “Sehat” Pelayanan PDAM Lematang Enim

  Nilai 2010 Nilai 2011 Nilai 2012 No Uraian % Bobot % Bobot % Bobot A Aspek Keuangan

1 Rentabilitas

  • 0,40 1 0,20

  2 -2,00

  1  ROE  Ratio Operasi 1,10 1 1,00

  2 1,00

  1

  2 Likuiditas 12,20 5 52,50 5 67,60

  5  Ratio  Efektivitas Penagihan 89,30

  4 91,30 5 67,20

  1

  3 Solvabilitas 46,53 5 36,06 5 14,60

  5 Bobot Kinerja 0,76 0,92 0,59 B Aspek Pelayanan

  1 Cakupan Pelayanan 38,90 2 94,30 5 88,10

  5

  2 Pertumbuhan Pelanggan 6,30 3 22,60 5 8,90

  5

  3 Tingkat Penyelesaian 89,20 5 100,00 5 100,00

  5 Pengaduan

  4 Kualitas air pelanggan 100,00 5 100,00 5 83,30

  5

  5 Konsumsi air domestik 17,20 2 15,70 2 14,60

  1 Bobot Kinerja 0,85 1,10 1,05 C Aspek operasi

  1 Efisiensi produksi 44,20 1 93,80 5 65,40

  2

  2 Tingkat kehilangan air 20,50 5 21,70 5 33,70

  3

  3 Jam operasi layanan/hari 5,00 1 11,00 1 10,00

  1

  4 Tekanan sambungan 0,00 1 85,00 5 80,30

  5 pelanggan

  5 Penggantian meter air 1,40 1 2,90 1 14,70

  3 Bobot Kinerja 0,63 1,17 0,95 D Aspek SDM Rasio jumlah pegawai/1.000 11,70 3 9,70 4 10,20

  3 pelanggan Rasio diklat pegawai 10,20 1 7,00 1 14,80

  1 /peningkatan kompetensi Biaya diklat terhadap biaya 0,70 1 0,80 1 0,80

  1 pegawai Bobot Kinerja 0.29 0,36 0,29

  

Total Bobot Kinerja 2,35 3,55 2,88

Klasifikasi Kurang Sehat Sehat Sehat Sumber : Hasil Audit BPPSPAM Wilayah I Pulau Sumatera 2012

ii. Rencana Pengembangan SPAM

  Rencana pengembangan SPAM Kabupaten Muara Enim terurai dalam program, kegiatan dan pentahapan (periodesasi) 5 (lima) tahunan. Berdasarkan pengolahan data, perhitungan analisis, dan buku rencana bisnis dan /atau rencana strategis /rencana program investasi jangka menengah dan pertimbangan hasil diskusi, maka datang lebih cenderung pada pengembangan /pembangunan IPA, reservoir dan konsentrasi terhadap penambahan /peningkatan jumlah pelanggan. Program pengembangan SPAM merupakan penjabaran secara detil dari identifikasi program sebagaimana yang sudah dipaparkan dalam bab sebelumnya dan mengacu pada hasil perhitungan proyeksi teknis yang sudah dilakukan. Program pengembangan SPAM akan terdiri dari program teknis maupun non teknis.

  Usulan program teknis selalu memberikan konsekuensi adanya kebutuhan biaya investasi, sedangkan program non teknis konsekuensi biayanya sebagian bisa ditinjau sebagai biaya investasi dan sebagian lainnya masuk dalam biaya OM PDAM. Perlu dipahami disini bahwa PDAM Kabupaten Muara Enim sedang melaksanakan program pengembangan SPAM UWSSP (Urban Water Supply and Sanitation Project) yang difasilitasi oleh Pemerintah Pusat melalui penerusan pinjaman pendanaan dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD). Program ini sudah dimulai sejak tahun 2009 yang melibatkan pendanaan yang tidak sedikit.

  Fungsionalisasi sistem terbangun dari Program UWSSP diharapkan sudah bisa terlaksana pada awal tahun 2014.

  Mengingat pendanaan Program UWSSP ini berupa pinjaman yang harus dikembalikan oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim selaku pemilik dari PDAM Kabupaten Muara Enim, maka sudah semestinya program tersebut dikawal untuk memastikan bahwa fungsionalisasinya dapat berwujud berupa penambahan sambungan pelanggan yang pada akhirnya akan memberikan pendapatan penjualan air.

  Melihat besarnya biaya investasi yang timbul dan pelaksanaan program UWSSP, maka dalam hal ini program tersebut akan menjadi program sentral dalam rumusan kita dapati kendala dalam mengimplementasikan program UWSSP secara optimal, maka usulan program untuk penanganan permasalahan tersebut harus menjadi program yang disertakan juga dalam rumusan business plan ini. Terkait dengan pekerjaan Bantuan Teknik PDAM yang difasilitasi melalui pendanaan APBN ini, yang memiliki sasaran meningkatkan kinerja PDAM Kabupaten Muara Enim yang semula kurang sehat menjadi sehat, maka kebutuhan programnya akan diklasifikasikan sebagai bantuan program dan manajemen. Programnya berupa kegiatan rehabilitasi dan optimalisasi dari SPAM eksisting, dan ini akan menjadi program prioritas pertama. Tidak dapat dihindari juga kemungkinan adanya kebutuhan program pengembangan /ekspansi yang berupa penambahan kapasitas baru, dimana hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan air pada masa mendatang. Program pengembangan /ekspansi tersebut (jika ada) akan diakomodasi dengan urutan prioritas terakhir setelah Bantuan Program dan Manajemen serta Program UWSSP.

  Untuk selanjutnya dapat kita sepakati pengelompokan program dalam rumusan business plan PDAM Kabupaten Muara Enim adalah sebagai berikut :

A. Bantuan Program dan Manajemen

  Bantuan program dan manajemen adalah identifikasi program yang diperlukan untuk kegiatan rehabilitasi dan optimalisasi dari SPAM eksisting agar pemanfaatannya menjadi optimal. Sebagian dari bantuan program dan manajemen dapat difasilitasi melalui pendanaan APBN dan sebagian lainnya melalui APBD maupun PDAM sendiri. Bantuan program dan manajemen memiliki sasaran teknis berupa penambahan sambungan pelanggan sebanyak 15.254 SR yaitu :

  a. SPAM IKK Ujan Mas,

  b. SPAM IKK Gunung Megang,

  c. SPAM IKK Tebat Agung,

  d. SPAM IKK Beringin,

  e. SPAM IKK Sungai Rotan dan Gelumbang,

  f. SPAM IKK Arisan Musi,

  g. SPAM IKK Tanjung Agung,

  h. SPAM IKK Pulau Panggung, i. SPAM IKK Bedegung,

  1. Program Teknis Program teknis yang berupa investasi fisik pada komponen SPAM dilakukan pada lokasi-lokasi sebagai berikut : a. SPAM IKK Ujan Mas

  Berupa pembangunan komponen SPAM pada unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan.

  b. SPAM IKK Gunung Megang Berupa pembangunan komponen SPAM pada unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan.

  c. SPAM IKK Tebat Agung

  Berupa pembangunan komponen SPAM pada unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan.

  Berupa pembangunan komponen SPAM pada unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan.

  e. SPAM IKK Sungai Rotan dan Gelumbang Berupa pembangunan komponen SPAM pada unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan.

  f. SPAM IKK Arisan Musi Berupa pembangunan komponen SPAM pada unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan.

  g. SPAM IKK Tanjung Agung Berupa pembangunan komponen SPAM pada unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan.

  h. SPAM IKK Pulau Panggung Berupa pembangunan komponen SPAM pada unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan. i. SPAM Unit Perdesaan Bedegung

  Berupa pembangunan komponen SPAM pada unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan.

  2. Program non Teknis Program non teknis yang berupa investasi non fisik pada komponen SPAM yang terdiri dari kegiatan studi, manajemen dan SDM. Rincian programnya adalah sebagai berikut :

  a. Kegiatan Studi

   DED Optimalisasi SPAM IKK Ujan Mas,  DED OPtimalisasi SPAM IKK Gunung Megang,  DED Optimalisasi SPAM IKK Tebat Agung,  DED Optimalisasi SPAM IKK Sungai Rotan dan Gelumbang,  DED Optimalisasi SPAM IKK Pulau Panggung,  DED Optimalisasi SPAM IKK Simpang Babat dan Air Itam,  DED Optimalisasi SPAM Unit Perdesaan Bedegung.

  b. Manajemen dan SDM  Program Pemasaran dan sosialisasi pada unit IKK  Program Pelatihan - Pelatihan Operator IPA

  • Pelatihan teknik SPAM

B. Program UWSSP

  1. Program Utama UWSSP Program utama UWSSP adalah program UWSSP yang sudah disepakati melalui perjanjian penerusan pinjaman antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Muara Enim, atas dana pinjaman dari International Bank of Reconstruction and Development (IBRD).

  Program utama UWSSP di PDAM Kabupaten Muara Enim dilakukan pada SPAM Kota Muara Enim dan Cabang Tanjung Enim. Pada SPAM Kota Muara Enim kegiatan fisiknya dilakukan baik pada instalasi Pelitasari maupun instalasi Talang Jawa. Adapun rincian kegiatan dari program UWSSP adalah sebagai berikut :

  a. Cabang Muara Enim

   Instalasi Pelitasari - Pembangunan intake Pelitasari, kapasitas 50 l/dt,

  • Pembangunan IPA Pelitasari,
  • Pembangunan presedimensi, kapasitas 100 l/dt,
  • Pembangunan IPA, kapasitas 50 l/dt,

  

3

  ,

  • Pembangunan reservoir 1.000 m
  • Pembangunan jaringan pipa distribusi di Muara Enim 1 (Pelitasari),
  • NRW 1 (penggantian jaringan distribusi di Pelitasari)

   Instalasi Talang Jawa - Pembangunan intake Talang Jawa, kapsitas 70 l/dt (termasuk pompa Q = 35 l/dt, H = 40 m, 3 unit)

  • Pembangunan prasedimentasi, kapasitas 70 l/dt
  • Pengadaan dan pemasangan pompa booster (sentrifugal pump, Q = 60 l/dt, H = 95 m, 3 unit)

  

3

  ,

  • Pembangunan reservoir 1.000 m
  • Pembangunan jaringan pipa distribusi di Muara Enim 2 (Talang Jawa)
  • NRW 2 (penggantian jaringan distribusi di Talang Jawa)
  • Pekerjaan sambungan rumah 2 (Talang Jawa)

  b. Cabang Tanjung Enim  Instalasi Karang Asam - Pembangunan intake Karang Asam, kapasitas 100 l/dt

  • Pembangunan IPAL Karang Asam  Pembangunan prasedimentasi, kapasitas 100 l/dt

   Pembangunan IPAL, kapasitas 100 l/dt

  3

  • Pembangunan reservoir 1.300 m - Pembangunan jaringan pipa distribusi di Tanjung Enim.

  2. Program Penunjang UWSSP Program penunjang UWSSP adalah identifikasi program yang masih diperlukan dalam rangka tercapainya sasaran penambahan sambungan pelanggan dan penjualan air dari pelaksanaan program utama UWSSP. Program penunjang UWSSP yang diperlukan berdasarkan atas kajian teknis bersama dengan PDAM Kabupaten Muara Enim dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6 Program Penunjang UWSSP

  NO Program Penunjang UWSSP A SPAM Muara Enim

  1 Set

  I Unit Produksi Pengadaan peralatan laboratorium

  II Unit Distribusi Pengadaan dn pemasangan pipa

distribusi kea rah Desa Karang Raja, 10.000 m

Tanjung Raja, Yonif 141

  • PVC dia, 50 mm

  B SPAM Tanjung Enim

  I Unit Produksi

  1 Set Pengadaan Peralatan laboratorium

  II Unit Distribusi Pengadaan dan pemasangan pipa

distribusi kearah Desa Darmo, Tanjung 20.000 m

Raja

  • PVC dia, 50 mm

  Sumber : PDAM Lematang Enim 2012

  3. Program Non Teknis Program non teknis adalah identifikasi program yang bukan merupakan program fisik, namun keberadaannya sangat penting dalam menunjang keberlanjutan pelaksanaan program utama UWSSP. Program non teknis selain untuk menunjang tercapainya sasaran UWSSP juga akan berkontribusi atas keberlanjutan operasional program UWSSP. Program non teknis yang diperlakukan dapat dilihat pada tabel 3.7.

  

Program Non Teknis

No Program Non Teknis A Kegiatan Studi

  1 DED Kegiatan Penunjang

  1 B Manajemen dan SDM

  1 Penyusunan sistem manajemen operasi dan asset

  1

  2 Pembangunan sistem foto digital dan pencatatan meter

  1

  3 Program pemasaran dan sosialisasi

  1

  4 Survey kepuasan pelanggan

  2

  5 Program reklasifikasi pelanggan

  1 Paket

  6 Program pelatihan

  1  Pelatihan customer service dalam hal pelayanan

  1  Pelatihan dasar-dasar computer perkantoran

  1  Pelatihan motivasi

  1  Pelatihan penyusunan Finpro

  1  Pelatihan teknik perencanaan SPAM

  1  Pelatihan penggunaan software epanet

  Sumber : PDAM Lematang Enim 2015

C. Program Pengembangan / Ekspansi

  Program pengembangan /ekspansi adalah identifikasi program pengembangan SPAM yang diperlukan oleh PDAM Kabupaten Muara Enim untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan air pada masa mendatang. Programnya berupa penambahan kapasitas baru, baik itu dalam rangka perluasan cakupan layanan pada wilayah eksisting maupun pada wilayah baru (green area). Program pengembangan /ekspansi yang dimaksud adalah Pengembangan SPAM IKK Lembak dan Pengembangan SPAM IKK Semende Darat Ulu

iii. Rencana Penurunan dan Strategi kebocoran air minum

  Rencana penurunan tingkat kebocoran dalam penyediaan air minum dianalisa berdasarkan kebocoran teknis akibat system peralatan yang dipergunakan dan kebocoran non teknis.

  A. Penurunan Kebocoran Teknis Penurunan kebocoran teknis dilakukan untuk menurunkan tingkat kehilangan air.

  Beberapa elemen dan kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah: o Pemasangan water meter induk pada setiap zona pelayanan dengan baik dan akurat. o Kalibrasi dan penggantian meteran air pelanggan yang sudah memiliki umur. o Rehabilitasi atau penggantian pipa servis yang sudah rusak. o Pengadaan peralatan tes kebocoran.

  B. Penurunan Kebocoran Non Teknis Penurunan tingkat kebocoran non teknis dilakukan dengan cara pengkajian dan identifikasi system distribusi air baku serta melakukan program penyuluhan dengan kegiatan diantaranya adalah: o

  Penyuluhan kepada masyarakat tentang penghematan air. o

  Menyiapkan pusat informasi dan pengaduan dari masyarakat dengan system

  call center jika terdapat kerusakan atau terjadinya kebocoran pada system,

  maka masyarakat dengan kesadarannya akan memberitahukan pada pengelola PDAM Kab Muara Enim. o

  Program pelatihan kontraktor local guna meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan air minum, khususnya mengenai kemampuan system pemasangan, karena dengan adanya pemasangan sambungan yang baik akan menghasilkan kualitas pekerjaan yang baik pula. o Ketersediaan bengkel dengan peralatan yang lengkap merupakan suatu hal yang sangat penting untuk pemeliharaan peralatan. o

  Program pelatihan rutin dan O & M untuk meningkatkan kemampuan staf, hal ini harus dilakukan secara rutin.

3.2.3 Strategis Sanitasi Kota (SSK) i. Kerangka Kerja Pengembangan Sanitasi

  Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan permukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Sanitasi seringkali dianggap sebagai urusan “belakang”, sehingga sering termarjinalkan dari urusan-urusan yang lain, namun seiring dengan tuntutan peningkatan standart kualitas hidup masyarakat, semakin tingginya tingkat pencemaran lingkungan dan keterbatasan daya dukung lingkungan itu sendiri menjadikan sanitasi menjadi salah satu aspek pembangunan yang harus diperhatikan.

  Salah satu aspek dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan yang sehat, perlu diperhatikan masalah drainase, persampahan dan air limbah serta promosi higiene. Masih sering dijumpai bahwa aspek-aspek pembangunan sanitasi, yaitu air limbah, persampahan, drainase, dan promosi higiene masih berjalan sendiri-sendiri. Masing-masing aspek tersebut ditangani secara terpisah, meskipun masuk dalam satu bidang pembangunan yaitu sanitasi, sehingga masih terdapat tumpang tindih kegiatan pembangunan bidang sanitasi oleh institusi yang berbeda-beda.

  Apabila kualitas lingkungan terjaga dengan baik, derajat kesehatan manusia akan meningkat pula. Oleh karena itu, Pemerintah maupun masyarakat bertanggungjawab untuk menjaga dan mengelola lingkungannya agar tidak membawa dampak buruk bagi penghuninya. Dampak tersebut notabene merupakan efek samping dari aktivitas manusia sehari-hari, sehingga permasalahan yang timbul biasanya adalah masalah sosial Pembangunan sanitasi Kabupaten Muara Enim diharapkan berkontribusi dalam pencapaian visi misi kota dan sanitasi yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten

  Muara Enim dan Tim Sanitasi sebagai Visi misi Kabupaten Muara Enim merupakan acuan dari visi misi sanitasi di Kabupaten Muara Enim . Adapun Visi, Misi dan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Muara Enim Tahun 2013-2018 merupakan Visi,Misidan Program Kepala Daerah Kabupaten Muara Enim yang terpilih melalui pemilukada tahun 2013

  • – 2018 yang telah ditetapkan menjadi VISI dan MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2013-2018, adalah sebagai berikut :

  Visi Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim periode 2013 - 2018 ialah:

  

Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Muara Enim yang Sehat, Mandiri, Agamis, dan

Sejahtera di Bumi Serasan Sekundang

  

  Penjelasan dari pernyataan visi tersebut yaitu: Masyarakat Kabupaten Muara Enim adalah semua penduduk yang bermukim dan memiliki kartu tanda penduduk Kabupaten Muara Enim, yang diharapkan:

  “Sehat”

  Sehat baik jasmani maupun rohani yang ditandai oleh terpenuhinya kebutuhan dasar kesehatan masyarakat, baik kebutuhan fisik maupun rohani, perilaku hidup sehat, pelayanan kesehatan baik secara kualitas maupun kuantitas serta terciptanya lingkungan yang sehat.

  “Mandiri”

  Bertumpu pada optimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal, ditandai dengan bersinergi dengan lembaga regional, internasional dan daerah lainnya serta didukung oleh tersedianya sumber daya manusia berkualitas, tersedianya dana pembangunan dari sumber sendiri, infrastruktur dan lembaga pemerintahan yang memadai, birokrasi pemerintahan yang handal, serta kepastian hukum, sehingga sejajar dengan daerah lain.

  ”Agamis”

  Masyarakat Kabupaten Muara Enim ditandai oleh keyakinan masyarakat akan agama yang dianutnya dan melaksanakan ibadah dalam kondisi yang aman dan nyaman.

  Kehidupan beragama yang saling berdampingan secara rukun dan saling menghormati, serta senantiasa melaksanakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi moral dan etika keagamaan.

  ”Sejahtera”

  Masyarakat Kabupaten Muara Enim yang sejahtera ditandai oleh terpenuhinya hak - hak dasar penduduk meliputi kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan yang layak, perumahan, lingkungan yang bersih, kehidupan beragama, kehidupan politik, keamanan dan kenyamanan serta pengembangan diri kearah yang lebih baik.

  Misi

  Pernyataan misi Bupati dan Wakil Bupati membantu lebih jelas penggambaran visi Rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan cara atau strategi yang akan ditempuh untuk mencapai visi.

  1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Masyarakat

  Diarahkan kepada percepatan kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui tiga sektor utamanya, yaitu: pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat. Selain itu juga sector lainnya seperti penguasaan IPTEK, pemukiman dan perumahan, pengurangan angka pengganguran dan kemiskinan, kependudukan dan keluarga berencana, agama, kesenian, kebudayaan dan pariwisata, serta bidang anak dan kesetaraan gender, pemuda dan olahraga.

  2. Melaksanakan Reformasi Birokrasi

  Dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, pelayanan publik, perilaku dan budaya birokrasi pemerintahan yangbersih, produktif, efisien, efektif, dan bertanggung jawab. Pengembangan Informasi Teknologi daerah, Menciptakan sistem dan kelembagaan pemerintahan yang mendukung terwujudnya transparasi, rule of law, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat.

  3. Meningkatkan Pengembangan Ekonomi Berbasis Sumber daya Lokal

  Diarahkan kepada upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal untuk kepentingan masyarakat luas. Penyediaan sarana prasarana / infrastruktur pendukung perekonomian yang memadai. Peningkatan peran sektor unggulan dalam pertumbuhan perekonomian dan penerimaan daerah. Penyediaan lapangan kerja dan lapangan usaha bagi masyarakat, Memantapkan kerja sama pemerintah-swasta, kerja sama dengan lembaga perekonomian, antar wilayah

  4. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat