BAB III ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA RTRW Sebagai Arahan Kebijakan Spasial - DOCRPIJM 1107818c9c BAB IIIBab 3 Arahan Strastegis Nasional
BAB III ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA RTRW Sebagai Arahan Kebijakan Spasial Dalam Penyusunan RPI2-JM sebagai kebijakan utama adalah Rencana Tata Ruang Wilayah
yang memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pembangunan bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola ruang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
3.1 Rencana Tata Ruang dan Wilayah Nasional ( RTRWN )
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang dijadikan sebagai pedoman untuk: a.
Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional, b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional, c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatanruang di wilayah nasional, d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor, e.
Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi, f. Penataan ruang kawasan strategis nasional, dan g.
Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Bab Arahan yang harus diperhatikan dari RTRWN untuk ditindaklanjuti ke dalam RPI2-JM kabupaten/kota adalah sebagai berikut: 1.
Pusat Kegiatan Nasional
PKN suatu wilayah dapat berupa kawasan megapolitan, kawasan metropolitan, kawasan perkotaan besar, kawasan perkotaan sedang, atau kawasan perkotaan kecil .Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Nasional atau PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi. Penetapan PKN dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yang terdapat pada
pasal 14, yaitu sebagai berikut: A. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kriteria: i.
kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional, ii.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi, dan/atau iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi. Standar Infrastruktur Minimal yang dimiliki meliputi : a.
Perhubungan : Bandara Pusat Penyebaran Sekunder, dan/atau Pelabuhan Nasional/Utama Tersier dan/atau Terminal Penumpang Tipe A.
b. : Pasar Induk Antar Wilayah, Perbankan Nasional dan/atau Ekonomi Internasional.
c.
Kesehatan : Rumah Sakit Umum Tipe A.
d.
Pendidikan : Perguruan Tinggi S-1.
Bab
B. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Kriteria: i.
Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN, ii.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten, dan/atau iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten. Standar Infrastruktur Minimal yang dimiliki meliputi : a.
Perhubungan : Bandara Pusat Penyebaran Tersier, dan/atau Pelabuhan Regional / Pengumpan Primer dan/atau Terminal Penumpang Tipe A.
b. : Pasar Induk Regional, Perbankan Regional dan / atau Nasional.
Ekonomi c. : Rumah Sakit Umum Tipe B. Kesehatan d.
Pendidikan : Perguruan Tinggi D-3.
C. Penetapan Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Kriteria meliputi : a. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten dan/atau beberapa kecamatan; dan/atau b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten dan/atau beberapa kecamatan.
Standar Infrastruktur Minimal yang dimiliki meliputi : a.
Perhubungan : Bandara Perintis, dan/atau Pelabuhan Lokal/Pengumpan Sekunder dan/atau Terminal Penumpang Tipe B.
b. : Pasar Induk Lokal, Perbankan Lokal dan/atau Regional.
Ekonomi c. : Rumah Sakit Umum Tipe C. Kesehatan d.
Pendidikan : Sekolah Menengah.
Bab
2. Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional atau PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara. Penetapan PKSN dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yang terdapat pada pasal 15, yaitu sebagai berikut: Kriteria: i.
Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan negara tetangga, ii.
Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang menghubungkan dengan negara tetangga, iii.
Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya, dan/atau iv.
Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya.
3. Kawasan Strategis Nasional
Sesuai dengan arahan pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Penetapan Kawasan Strategis Nasional dilakukan berdasarkan beberapa kepentingan, yaitu: Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan:
1) Pertahanan dan keamanan,
a) diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional,
Bab b) diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan industri sistem pertahanan, atau
c) merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas.
2) Pertumbuhan ekonomi,
a) memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh, b) memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional,
c) memiliki potensi ekspor, d) didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi, e) memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi, f) berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional,
g) berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, atau
h) ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal. 3)
Sosial dan budaya
a) merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional,
b) merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri bangsa,
c) merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan dilestarikan,
d) merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional, e) memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, atau f) memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala nasional.
Bab
4) Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi
a) diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu b) pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir
c) memiliki sumber daya alam strategis nasional d) berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa e) berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir, atau f) berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
5) Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
a) Merupakan tempat perlindungan keaneka ragaman hayati,
b) merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang c) ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan, d) memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara,
e) memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro f) menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup g) rawan bencana alam nasional h) sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
3.2 RTRW Kawasan Strategis Nasional ( KSN )
Beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW KSN dalam penyusunan RPI2-JM Cipta Karya Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut: a.
Cakupan delineasi wilayah yang ditetapkan dalam KSN.
b.
Arahan kepentingan penetapan KSN, yang dapat berupa:
Bab
Bab
2) Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, dan drainase
e. Perpres No. 86 Tahun 2011 tentang PengembanganKawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda;
d. Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo;
c. Perpres No. 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar;
b. Perpres No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan;
a. Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;
Adapun RTRW KSN yang telah ditetapkan sampai saat ini adalah sebagai berikut:
3) Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.
a) Ekonomi
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
Arahan pengembangan pola ruang:
Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup: 1)
e) Pertahanan dan Keamanan c.
d) Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi Tinggi
c) Sosial Budaya
b) Lingkungan Hidup
f. Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana TataRuang Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun.
- Kawasan Industri Perdagangan (Kapet )
Bab
Tabel 3.1 Kawasan Kegiatan NasionalNo PKN PKW PKSN KSN
Nama Kawasan Sudut Kepentingan
1 Palu Poso,Luwuk,Buol, Kolonodale,Tolito li,Donggala
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama tranfortasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi
3.3 RTRW Pulau
Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau merupakan rencana rinci dan operasionalisasi dari RTRWN. Adapun arahan yang harus diperhatikan dari RTR Pulau untuk penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah:
a. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang antara lain mencakup arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya, serta arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.
b. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang yang memberikan arahan batasan wilayah mana yang dapat dikembangkan dan yang harus dikendalikan c. Strategi operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, rusunawa, agropolitan, dll
Sesuai RTRW Pulau yang telah ditetapkan Perpres No. 88 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi
3.4 Rencana Tata Ruang dan Wilayah ( RTRW ) Propinsi Sulawesi Tengah
Sesuai dengan Perda No.. Tahun tentang RTRW Propinsi Sulawesi Tengah Penetapan wilayah sesuai dengan Struktur Ruang Wilayah dan Pola Ruang Wilayah
1. P a l u P a l u
Bab 3.4.1. Rencana Struktur Ruang Wilayah Beberapa arahan dam RTRW Propinsi dalam penyusunan Dokumen RPI2JM adalah Arahan Pengembangan Pola Ruang dan Struktur Ruangyang mencakup : PETA STRUKTUR RUANG WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH Sistem perkotaan wilayah provinsi a. Sistem perkotaan nasional No. Nama Pusat Kegiatan Nama Kota / Perkotaan I. RINCIAN PUSAT KEGIATAN NASIONAL (PKN)
II RINCIAN PUSAT KEGIATAN WILAYAH (PKW)
1. ToliToli ToliToli
2. P o s o P o s o
3. B u o l B u o l
4. Kolonedale Morowali
5. Banawa Donggala
6. Luwuk Banggai b.
Sistem Perkotaan Provinsi RINCIAN PUSAT KEGIATAN LOKAL (PKL) No. Nama PKL Nama Kabupaten/Kota
1 Tentena Poso
2 Tambu Donggala
3 Salakan Banggai Kepulauan
4 Bungku Morowali
5 Ampana Tojo Una-Una
6 Bora Sigi
Bab
Bab
7 Banggai Banggai Kepulauan
8 Tinombo Parigi Moutong
9 Parigi Parigi Moutong
10 Toili Banggai
11 Wakai Tojo Una-Una
12 Bangkir ToliToli
13 Paleleh Buol
14 Beteleme Morowali
15 Wuasa Poso
15 Watatu Donggala
1. Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk delapan belas pulau kecil terluar dgn Negara Malaysia/Filipina.
Tolitoli (Pulau Lingian, Pulau Salando, dan Pulau Dolangon)
Bab 3.4.2. Kawasan Strategis Di Provinsi Sulawesi Tengah PETA KAWASAN STRATEGIS PROVINSI SULAWESI TENGAH LAMPIRAN KAWASAN STRATEGIS PROPINSI a. Kawasan Strategis Nasional 1. Rincian Kawasan Pertahanan Dan Keamanan No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota
2. Rincian Kawasan Pertumbuhan Ekonomi No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Palu, Donggala, Parigi dan Sigi PALAPAS (sebagai pengganti KAPET BATUI) 3.
Rincian Kawasan Sosial Budaya No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Poso dsk. Poso 4.
Rincian Kawasan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Kritis Lingkungan Balingara Tojo Una-una dan Banggai 2. Kawasan Kritis Lingkungan Lambunu Buol dan Parigi Moutong.
- – Buol b.
Kawasan Strategis Provinsi 1. Rincian Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi No. Nama KSP Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Strategis Ekonomi Kota Palu (KSE) Palu Utara Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) yaitu: 2.
Bab KTM Air Terang Buol Morowali
KTM Tawaru-Bungku Parigi Moutong
KTM Padauloyo KTM Bahari Bolano Lambunu
Tojo Una-una KTM Tampolore
Poso
- – 3. Kawasan Agrotourism Sausu Kab. Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan
Manggalapi - Palolo dsk. Kabupaten Sigi
4 Kawasan Perbatasan; Kawasan Tindantana perbatasan kabupaten Poso dengan kabupaten Luwu
Utara Provinsi Sulawesi Selatan; Kawasan Teluk Matarape perbatasan kabupaten Morowali dengan Provinsi
Sulawesi Tenggara;
Bab perbatasan kabupaten Donggala dengan Provinsi Sulawesi Barat;
Kawasan Surumana Kawasan Umu perbatasan kabupaten Buol dengan Provinsi
Gorontalo; perbatasan kabupaten Tojo Una-Una dengan Provinsi Gorontalo;
Kawasan Kepulauan Togian perbatasan kabupaten Parigi-Moutong dengan Provinsi Gorontalo; Kawasan Molosipat perbatasan kabupaten Banggai Kawasan Pulau Sonit Kepulauan dengan Provinsi Maluku Utara 2.
Rincian Kawasan Pengembangan Perkotaan No. Nama KSP Ket
Menghubungkan Banawa, Palu,
1. BALUMBAPOLIPA Mamboro, Bora, Pantoloan, Toboli dan Parigi 3.
Rincian Kawasan Sosial Budaya No. Nama KSP Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Istana Raja Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan 2 . Kawasan Istana Raja Palu Palu
Bab
3. Kawasan Istana Raja Una-Una Tojo Una-Una
4. Kawasan Istana Raja Tinombo Parigi Moutong
5. Kawasan Lembah Bada dan Lembah Besoa Poso 4.
Rincian Kawasan Pendayagunaan Sumberdaya Alam Dan Teknologi Tinggi No. Nama KSP Nama Kawasan Nama Kabupaten/Kota
1. Kawasan Sumber Danau Poso Poso Daya Air sebagai
Danau Lindu Sigi sumber energi PLTA
2. Kawasan Sumber Zona I: Selat Makassar Donggala, Kota Palu, Tolitoli Daya Perikanan dan dan Laut Sulawesi dan Buol Kelautan
Zona II: Teluk Tomini Parigi Moutong, Poso, Tojo Una-Una dan Banggai Banggai, Banggai Kepulauan
Zona III: Teluk Tolo dan Morowali
5. Rincian Kawasan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup No. Nama KSP Nama Kabupaten/Kota
Kawasan Kritis Lingkungan, yaitu; 1. Kaw. Sungai Podi dsk Kab. Tojo Una-Una
Bab Kawasan Wilayah Sungai yang 2. memiliki nilai strategis , yaitu; Kaw. WS Parigi Kab. Parigi Moutong
- – Poso; – Poso; Kaw. WS Laa-Tambalako Kab. Poso-Morowali
Prov. Gorontalo-Sulawesi Tengah - Kaw. WS Randangan
Sulawesi Barat Prov. Sulawesi Tengah -Prov. Kaw. WS Palu
- – Lariang;
Sulawesi Selatan Prov. Sulawesi Barat-Sulawesi
Kaw. WS Kaluku-Karama; Tengah; Kab. Tojo Una-Una
- – Banggai- Kaw. WS Bongka – Mentawa;
Morowali; Prov. Sulawesi Selatan-Sulawesi
Kaw. WS Pompengan-Lorena; Tengah-Sulawesi Tenggara; Kab. Buol-Donggala-Parigi
Kaw. WS Lambunu-Buol Moutong-Tolitoli
3. Kawasan Penanganan Khusus Kab. Sigi dan Kab. Poso Endemik Schistosomiasis
4. Kawasan Terusan khatulistiwa, dsk. Kab. Parigi Moutong – Kab.
Donggala.
Bab
3.4.3. Rencana Pola Ruang Wilayah
Beberapa arahan dam RTRW Propinsi dalam penyusunan Dokumen RPI2JM adalah Arahan Pengembangan Pola Ruang yang mencakup : 3.4.3.1.
Kawasan Lindung A. Rincian Rencana Kawasan Lindung Nasional di Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah 1. Suaka Margasatwa No. Nama Kawasan Kabupaten Luasan Kep. Penetapan Potensi /Kota (ha.)
1. Bakiriang Banggai 12.500 KEP. Menhutbun Flora No.398/Kpts-
Cempaka
II/1998 (Michelia
campaca ),
Meranti Putih dan Merah (Shorea sp), Damar Ariung (Santiria sp), Palapi (Heriti-
era sp), Sengon
(Albizzia
falcataria ), Jeruk
(Citrus sp), Bambu (Bambusa sp),
Bab dll.
Fauna
Maleo (Macrocephalon
maleo ), Buaya
Muara (Crocodillus
porosuss ), Biawak
(Varanus sp), Rangkong (Rhyticeros
cassidix ), Ular
(Phyton reti- culatus ), dll.
Objek Wisata
Nesting ground, Panorama alam
2. Lombuyan I & II 3.069 KEP. Menhut Flora
Banggai
No.124/Kpts- Palapi (Heritiera
II/1999 sp), Nyatoh (Palaquium sp), Meranti (Shorea sp), Kayu Sirih (Celtis phippinensis ), Dadaru
Bab
(Euphorbia sp), dll.
Fauna
Monyet Hitam (Macaca ton-
keana ), Rusa
(Cervus timo-
rensisi ), Babi rusa
(Baby- roussa
babirusa ), Ular, dll.
Objek Wisata
Panorama alam, Tirta/Air terjun
Flora
3. Patipati Banggai 3.103,79 KEP. Menhut No.239/Kpts-
Jambu Batu
II/1999 (Psidium guajava ) Alang-alang (Imperata cylind-
rica ), Waru
(Hibiscus tiliace-tus ), Teki (Cyperus rotundus ), dll.
Fauna
Babi Hutan (Sus
crova ), Nuri
(Trichoglossus
Bab
),
flavoviridis
Tekukur Hutan (Geopilia sp), Rusa (Cervus timorensis ), dll.
Objek Wisata
Habitat Alam Rusa
Flora 4. Pulau Dolangon 462.50 KEP. Mentan No.
Tolitoli
441/Kpts/Um/5/19 Kayu Bayam
81 (Intsia bijuga ), Sengon Laut (Albizzia fal-
cataria ), Santigi
(Pempis acidula ), dll.
Fauna
Babi Hutan (Sus
scova ), Kakak Tua
Putih (Cacatua
sulphurea ), Elang
Laut (Permis
celebensis ), Ikan
Duyung (Dugon-
dugon ),
Burung Gosong (Megacephaan
Bab
), dll.
cuminggi Objek Wisata
Biota Laut, Habitat Penyu, Nesting ground.
Flora 5. Pinjan/ Tolitoli 1.692,50 KEP. Mentan No.
445/Kpts/Um/5/19 Meranti (Shorea
Tanjung Matop
81 sp), Nyatoh (Palaquium sp), Damar (Agathis sp), Cempaka (Michelia campaca ), Palapi (Heritiera sp), Medang (Dacrydium sp), dll.
Fauna
Anoa (Bubalus
quarlesii ), Monyet
Hitam (Macaca
ton- keana ),
Kucing Hitam (Felis sp), Musang Coklat (Macro-
galidia
),
muschenbroeckii Bab dll.
Objek Wisata
Nesting ground, Panorama alam.
6. Pulau Pasoso Donggala 5.000 KEP. Menhut No.757/Kpts-
II/1999
7. Tanjung Santigi 1.502 KEP. Menhut
Parigi
Moutong No.757/Kpts-
II/1999 Total 69.329,79 2.
Cagar Alam No. Nama Kabupaten Luasan Keputusan Potensi Kawasan /Kota (ha.) Penetapan Flora
1. Gunung Dako Buol dan 19.590,2 KEP. Menhutbun Tolitoli No.238/Kpts-
Damar (Agathis
II/1999
sp), Nyatoh (Palaquium sp, Meranti (Shorea ap), Kayu Manis (Cinnamomum sp), dll.
Fauna Bab Anoa (Bubalus
quarlesii ), Monyet
Hitam (Macaca ton-
keana ), Rusa
(Cervus timo- rensis ), Babi rusa (Babyrou- ssa babirusa ), dll.
2. Gunung Sojol 1. 64.448,71 KEP. Menhutbun Flora Donggala
2. No.339/Kpts- Tolitoli
Damar (Agathis
II/1999 damara ), Meranti
(Shorea sp), Nyatoh (Plaquium sp), Pati (Quercus celebica ), dll.
Fauna
Anoa (Bubalus
quarlesii ), Monyet
Hitam (Macaca ton-
keana ), Rusa
(Cervus timo- rensis ), Babi rusa (Babyrou- ssa babirusa ), dll.
3. Gunung 1. 37.106,12 KEP. Menhutbun Flora Tolitoli
2. No.354/Kpts- Parigi
Bab Tinombala Moutong
II/1999 Damar (Agathis damara ), Meranti
Putih dan Merah (Shorea sp), Palapi (Heri- tiera sp), Eboni (Diospyros
celebica ), Rotan (Palma- ceae ), dll.
Fauna
Ular Phyton (Phyton molurus ), Anoa (Bubalus
quarlessi, Bubalus deppressicornis ),
Rusa (Cervus timorensis ), dll.
4. Morowali 1. 209.400 KEP. Menhut Flora Morowali
2. No. 374/Kpts- Tojo Una-
Damar (Agathis sp), una
III/1986
Meranti (Shorea sp), Cemara Pantai (Casuarina
equicetifolia ),
Nyatoh (Palaquium sp),
Fauna
Kus-kus (Phalanger
ursinus, Phalanger Bab
), Tikus
celebensis
Berkantung (Rattus sp), Binatang Hantu (Tarsius sp), Maleo (Macrocephalon maleo ) dll.
5. Pamona Poso 25.967,3 KEP. Menhut
No. 50/Kpts-
II/1987 Flora
6. Pangi Parigi Moutong 6.000 KEP. Menhutbun
Binangga No. 399/Kpts- Kayu Hitam
II/1998
(Diospyros ce-
lebica ), Aga (Ficus fariega- ta ), Rotan
(Pigafetta filaris ), Uru (Magnolia sp, Elmerillia sp), dll.
Fauna
Babi Rusa (Babyroussa babi-
rusa ), Kus-kus
(Phalanger ursinus ), Gagak (Corvus enca ), dll.
Flora
7. Tanjung Api Tojo Una-una 4.246 KEP. Mentan No.91/Kpts/Um/
Pangi (Pangium
Bab
2/1977 ), Kayu edule
Bayam (Intsia
bijuga ), Cempaka
(Michelia
campaca ) Kayu
Hitam Pantai (Diospyros maritissima ), dll.
Fauna
Raja Udang (Alcedo atthis ), Jenis Tekukur (Geopelis strep-
topelia ), Ular
Sawah (Phyton reticulatus ), dll.
Objek Wisata
Api alam Total 366.758,33 3.
Taman Nasional No. Nama Kab./Kota Luasan (ha.) Kep. Penetapan Potensi Kawasan
1. Lore 1. 217.991,18 KEP. Menhut Flora Sigi
Lindu
2. No.646/Kpts-II/1999 Poso
Leda (Eucalyptus PP 26 tahun 2008 deglupta ), Damar
Bab Tentang RTRWN Gunung (Agathis
philippnensis ), Uru
(Elme- rilla ovalis ), Wanga (Piga- fetta
filaris ),Anggrek
(Orchida ), Edelweiss, Cemara Gunung (Casuarina junghuhniana ), dll.
Fauna
Maleo (Macrocephalon
Maleo ), Babi rusa
(Babyroussa babi-
rusa ), Anoa
(Bubalus quar-
lesii ), Monyet
Hitam (Macaca
tonkeana ), Musang
Coklat (Macrogalidia muchenbroekii ), dll.
Objek Wisata Bird Watching , air
Terjun, Hiking, Air Panas
Bab
4. Taman Laut dan Taman Wisata Laut
Luasan
No. Nama Kawasan Kab./Kota Kep. Penetapan Potensi(ha.)
1. TNL Kepulauan Banggai 171.312 PP 26 tahun 2008 Banggai Kepulauan Tentang RTRWN 2. TL Pulau Tokobae Morowali 1.000 KEP. Menhut No.
757/Kpts-II/1999 3. TL Teluk Tomori Morowali 7.200 KEP. Menhut No.
757/Kpts-II/1999 T o t a l 179.512 5.
Hutan Suaka Alam Wisata (HSAW)
Luasan
No. Nama Kawasan Kab./Kota Kep. Penetapan Potensi
(ha.)
1. Air Terjun Wera Sigi 250 KEP. Mentan No. Flora 843/Kpts/Um/11/80
Pinus (Pinus
mercusii ), Kenari
(Canarium sp), Bayur
Bab
(Pterospermum celebicum ), dll.
Fauna
Rusa (Cervus
timorensis ),
Ayam Hutan (Gallus galus ), Babi Hutan (Sus
celebensis ),
Burung Gagak (Carvus sp), dll.
Objek Wisata
Air Terjun
2. Bancea Poso 5.000 1. KEP. Menhutbun Flora No. 272/Kpts-
Anggrek Bulan
II/1999 (Phalaenopsis
2. PP 26 tahun 2008 amabilis ), Tentang RTRWN Anggrek Kantong
(Phapiopedilun sp), Anggrek Antena (Dendrobium
antena- tum ),
Anggrek Mutiara (Coe- logyne ), dll.
asperata Bab
Fauna
Binatang Hantu (Tarsius spec-
trum. Tarsius dianae ), Jalak
Sulawesi (Scissirostrum
dubium ),
Rangkong (Rhytice- ros ), dll.
cassidix Objek Wisata
Danau Poso Anggrek alam, Panorama alam.
3. Tanjung Karang Donggala 1.000
4. Laut Tosale Donggala 5.000 Towale
5. Laut Pulau Banggai 17.462 Peleng Kepulauan
6. Laut Kepulauan Banggai 153.850 Sago Kepulauan T o t a l 182.562
Bab
6. Taman Wisata Alam Laut Luasan No. Nama Kawasan Kab./Kota Kep. Penetapan Potensi (ha.)
- – 1. Kepulauan Togean Tojo Una 100.000 PP 26 tahun 2008
Una Tentang RTRWN.
2. Pulau Batudaka Parigi PP 26 tahun 2008 Tentang
RTRWN 7.
Taman Hutan Raya Luasan No. Nama Kawasan Kab./Kota Kep. Penetapan Potensi (ha.)
Poboya Paneki 1. 7.128 KEP. Menhutbun 1.
Flora
Donggala
2. No. 24/Kpts- Palu
Cendana
II/1999
(Santalum album PP 26 tahun 2008 ), Angsana
Tentang RTRWN (Pterocarpus
indicus ), Nyatoh
(Palaqu- ium sp), Kayu Hitam (Diospyros celebica), dll.
Fauna
Tekukur Hutan
Bab
(Geopelia sp.,
Streptopelis sp),
Burung Kakak Tua Jambul Kuning (Cacatua
sulphurea ),
Biawak (Varanus salvator ), dll.
Objek Wisata
Panorama Alam 8.
Taman Buru
Luasan
No. Nama Kawasan Kab./Kota Kep. Penetapan Potensi
(ha.)
1. Landusa Tomata Poso / 5.000 397/Kpts-II/1998 Flora
Morowali Rumput Kilen (Chliris barbata ), Bulu Mata Munding (Fibrysty- lus
annua ), Palapi
(Heritiera sp),
Kume (Canarium
sp), Damar (Agathis
dammara ), dll.
Bab
Bab Fauna
2.
8. Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Tolitoli Banggai Kepulauan Poso
7.
6.
5.
4.
3.
Rincian Rencana Kawasan Lindung di Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah Kawasan Sempadan Pantai No. Kab./Kota Panjang (km.) 1.
Kum-kum (Ducula bicolor,
Berburu Rusa B.
Objek Wisata
Udang (Alcedo atthis ), dll.
rensis ), Raja
(Cervus timo-
D. aenea ), Rusa
613 197 400 431 454 454 700 174
10. Morowali Palu
800
42 T o t a l 4.265 3.4.3.2.
Rincian Kawasan Budidaya A. Rincian Kawasan Budidaya Propinsi Sulawesi Tengah 1. Rincian Kawasan Andalan No. Nama Kawasan Andalan Sektor Unggulan Kep. Penetapan
1. Poso dsk. pertanian, perikanan, pariwisata, perkebunan, dan industri PP 26 tahun 2008 Tentang RTRWN
2. Tolitoli dsk. pertambangan, perkebunan, PP 26 tahun 2008
- – Kep. Banggai dsk. perikanan laut dan pariwisata 3.
- – Ampibabo dsk., Kaw. Danau Poso dsk., Kaw. Ampana dsk., Kaw. Moutong – Tomini dsk.,
- – Damsel dsk., Kaw. Lalundu dsk.
Bab
perikanan, pertanian, dan pariwisata Tentang RTRWN
3. Kolonedale dsk. pertanian, perikanan, pariwisata, perkebunan, agro industri, dan pertambangan
PP 26 tahun 2008 Tentang RTRWN
4. Palu dsk. pertambangan, perikanan, industri, pertanian, perkebunan, dan pariwisata.
PP 26 tahun 2008 Tentang RTRWN 2.
Rincian Kawasan Andalan Laut No. Nama Kawasan Andalan Laut Sektor Unggulan
1. Teluk Tolo
Rincian kawasan Cepat Tumbuh No. Nama KSN Nama Kabupaten/Kota 1.
2.
3.
4.
5. Kaw. Parigi
Kaw. Damsol
Kab. Parigi Moutong Kab. Poso Kab. Tojo Una - Una Kab. Parigi Moutong Kab. Donggala Kab. Donggala
6.
4. Rincian Kawasan Budidaya Hutan
No. Status Kawasan Luas (ha) Terletak Pada Kab / Kota
Kawasan Budidaya Hutan 1.597.609 Tersebar di Kab. / Kota1. Hutan Produksi Terbatas (HPT)
1.1 Kab. Donggala, Parigi Moutong, Morowali, Tojo
1.237.974 Una-Una, Tolitoli, Buol, Banggai, Banggai Kepulauan,.dan Sigi
Hutan Produksi Tetap (HP)
1.2 Kab. Donggala, Poso, Parigi Moutong, Morowali, Tojo
233.348 Una-Una, Tolitoli, Buol, Banggai, Banggai Kepulauan., dan Sigi
Hutan Produksi Yang Dapat
1.3 Kota Palu; Kab. Donggala, Dikonversi (HPK)
Poso Parigi Moutong, 126.287
Morowali, Tojo Una-Una, Tolitoli, Buol, Banggai, Banggai Kepulauan, dan Sigi
Tersebar di Kab. / Kota Kawasan Budidaya Non Hutan 2.976.935 2. 4.574.544 TOTAL LUAS KAWASAN BUDIDAYA
5. Rincian Kawasan Budidaya Pertambangan No. Jenis Tambang Kabupaten / Kota Kecamatan Bab
Bab
1. Nikel Morowali Bungku Utara, Mamosalato, Soyo Jaya, Petasia, Bungku Tengah, Bungku Selatan, dan Bahodopi
Banggai Toili, Bunta, Pagimana, Bualemo, dan Balantak
Tojo Una-Una Ampana Tete dan Ulubongka
2. Galena (Timah Hitam)
Donggala Marawola (Sungai Lewara Hulu) Parigi Moutong Ampibabo
3. Emas Parigi Moutong Moutong, Tolai dan Ampibabo Poso Lore Selatan Desa Gintu ToliToli Dondo Donggala Sirenja Buol Bunobogu Palu Poboya
4. Molibdenium Tolitoli Dondo Parigi Moutong Moutong
5. Chromit Morowali Bungku Barat dan Bungku Selatan
Bab
Tojo Una-Una Ulubongka dan Ampana Tete
6. Pasir Besi Morowali Bungku Utara, Petasia dan Bungku Tengah
Banggai Toili, Bunta, Pagimana, Bualemo dan Balantak
Tojo Una-Una Ampana Tete, Ulubongka dan Tojo
7. Bijih Besi Tojo Una-Una Ampana Tete, Ulubongka, Tojo Barat dan Tojo Donggala Sojon dan Sindue
8. Tembaga Parigi Moutong Moutong Buol Lakea Donggala Sindue Tobata
9. Belerang Tojo Una-una Pulau Una-Una
10. Wolfram-Tungsten Poso Lore Piore
11. Granit ToliToli Dondo Sigi Dolo Barat dan Marawola Parigi Moutong Tinombo Selatan Banggai Kepulauan Banggai Desa Lambako
Bab
12. Marmer Poso Pamona Utara dan Pesisir Morowali Lembo dan Petasia Tojo Una-Una Tojo Banggai Luwuk Timur Parigi Moutong Tomini
13. Asbes Tojo Una-Una Ulubongka
14. Batubara Morowali Mori Atas dan Bungku Utara Sigi Nokilalaki Donggala Sindue Banggai Kepulauan Liang, Bulagi, Tataba dan Buko Buol Momunu
15. Minyak Bumi Morowali Bunku Utara Banggai Toili Barat Donggala Balaesang, Dampal Selatan dan
Surumana
16. Gas Bumi Banggai Batui dan Toili
17. Panas Bumi Tolitoli Dondo
Bab
Donggala Sindue Buol Palele Banggai Pagimana Banggai Kepulauan Sigi Dolo Selatan, Dolo Barat dan Sigi
Biromaru Tojo Una-Una Ulubongka 6.
Rincian Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Pariwisata a. Wisata Alam No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota
1. SM. P. Dolangan dan SM Pinjan Tj. Matop Tolitoli
2. SM Tj. Santigi Parigi Moutong
3. CA. Pangi Binangga Parigi Moutong
4. CA. Gunung Tinombala Donggala, Tolitoli dan Parigi Moutong
5. CA. Gunung Dako Tolitoli dan Buol
6. CA. Tanjung Api Tojo Una-una
7. TN. Lore Lindu Sigi dan Poso
8. Tahura Poboya dan Paneki Palu dan Sigi
9. Taman Wisata Pekan Penghijauan Nasioal Desa Sigi Ngata Baru
10. Danau Poso Poso
11. Danau Lindu Sigi
12. Danau Talaga Donggala
13. Air Terjun Hanga-hanga dan Hutan Bakau Luwuk Banggai
14. Air Terjun Nupabomba Donggala b.
Wisata Alam Laut
No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota
1. Pulau Peleng Banggai Kepulauan
2. Kepulauan Sago Banggai Kepulauan
3. Wakai Tojo Una-Una
4. Tj. Api Tojo Una-Una
5. Pulau Tikus Banggai
6. Pulau Makakata Parigi Moutong
Bab
Bab
7. Pulau Kelelawar Parigi Moutong
8. Pulau Rosalina Parigi Moutong
9. Danau Laut Tolongano Donggala
10. Pulau Pasoso Donggala
11. Tanjung Manimbaya Donggala c.
Wisata Alam Air Panas
No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota
1. Mantikole Sigi
2. Pulu Sigi
3. Bora Sigi d.
Wisata Budaya
No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota
1. Taman Purbakala Watunonju Sigi e.
Wisata Lainnya
No. Nama Kawasan/Lokasi Nama Kabupaten/Kota
1. Pulau Maputi Donggala
2. Pulau Pangalaseang Donggala
3. Pulau Tuguan Donggala 3.4.3.3.
Rencana Pengembangan Pola Ruang terkait Ke Cipta Karyaan A. Pengembangan Sistem Jaringan Pengelolaan Sumberdaya Air a. Wilayah Sungai (Ws) 1. Wilayah Sungai Lintas Provinsi Luas DAS
No. Nama WS Nama DAS Nama Kabupaten/Kota
2 Km
1. Palu
- – Lariang Lariang 7.152,00 Kabupaten Sigi/Kota Palu Minti 267,95 Kabupaten Sigi / Kota Palu Bambara 40,62 Surumana 319,00 Mamera 119,00 Palu 3.043,00 Taipa 82,00 Tavaili 101,00
Tibo 133,50 Alindau 102,50 Tompe 93,20
2. Pompengan- Sulawesi Selatan
- – Sulawesi Tenggara – Kabupaten
Bab Lorena Morowali
3. Lasolo Lasolo
- – Sampara Sampara Lalindu Sulawesi Selatan – Sulawesi Tenggara – Kabupaten Aopa Morowali Luhumbuti Landawe Amesiu
4. Randangan- Paguyaman
Gorontalo
- – Sulawesi Tengah
5. Kaluku - Karama Sulawesi Barat - Sulawesi Tengah 2.
Wilayah Sungai Strategis Nasional Luas DAS
No. Nama WS Nama DAS Nama Kabupaten/Kota
2 Km
1. Parigi
- – Poso Tompis 140,61
Bab Kasimbar 63,39 Toribulu 156,54 Topoyo 112,55 Toboli 51,18 Pelawa 44,29 Baliara 84,71 Olaya 46,15 Korontua 61,27 Dolago 204,25 Tindaki 152,50 Sampaloe 64,14 Toreu 66,16 Tolai 35,34 Topeau 85,43 Suli 112,47 Sausu 567,18 Tambarana 234,89 Kameasi 30,97
36,25 Tiwa’a Masani 34,07 Lape 70,45 Puna 692,93 Mapane 58,45 Poso 2.647,87 Tongko 286,87 Malei 224,51
Bab Bambalo 209,54 Tambiano 64,82 Mawomba 130,73 Tayawa 82,53 Uekuli 120,02 Sandada 30,06 Tojo 255,47 Masalongi 233,11 Pancuma 71,72 Tongku 147,94 Ue Podi 147,94
2. Laa
- – Tambalako Tirongan 27.005,944
.633,4 Solato
28.968,2 PeoTiworo
2.758,2 Tufu
8.891,0 Mapasa
39.777,9 Sumara
2.647,87 Poso
3.206,4 Bahoue
24.726,9 Tambalako
10.813,5 Solonsa
22.856,9 Ungkaya 3.
Wilayah Sungai Lintas Kabupaten/Kota Bab
- – Toli Toli – Toli Donggala Donggala Donggala Donggala
43.65 273.57
40.81 Parigi Moutong Buol Buol
32.21
19.58
90.38
27.55
63.13
86.51
43.65
89.97
58.96
21.14
Bab No. Nama WS. Nama DAS. Luas DAS Km
27.50
23.70
44.13
73.69
81.34 145.96 188.13
91.04
26.94
40.00
Sikea Rumu Sibayu Dampelas Sioyong Silondayo Siraurang Long Binomo Bayang Siranu Ou Taipa Babatona Siboang Silempu Silamboo Balukan Balani Sampaga Dalaong Bantayang Tandaiyo
1. Lambunu - Buol
2 Nama Kabupaten/Kota
Toli
Bab
22.44
1459.15
18.27 143.29
45.27
38.68
50.82
13.93
17.26
15.30
26.97
11.08 145.12
76.93
Malukong Ogoamas Cendrana Angudangeng Soni Silaja Silumba Mimbala Telanja Kabinuang Ogotua Koni Manuwa Bantoli Banagan Luok Kulasi Malama Bailo Bambapun Lais Ogogasang Ogolili Ogolalo Maraja Ogobonda
14.62
17.76
21.70
28.23