RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

5.1. Rencana Tata Ruang Wilayah

  Berdasarkan Perda No.22 Tahun 2012 Tanggal 27 Desember 2012 tentang Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Penetapan peran fungsi kota dengan tujuan mengarahkan kegiatan-kegiatan utama dan penunjang di kota tersebut. Penentuan peran dan fungsi kota dapat ditentukan berdasarkan kebijaksanaan regional serta mekanisme perkembangan yang ada saat ini.

  Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten ya ng ingin dicapai pada masa yang akan datang. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten memiliki fungsi :

   sebagai dasar untuk menformulasikan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam Rencana

   Tata Ruang Wilayah Kabupaten; dan;  sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :

   visi dan misi pembangunan wilayah kabupaten; karakteristik wilayah kabupaten;

   isu strategis; dan

   kondisi objektif yang diinginkan.  Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:  tidak bertentangan dengan tujuan penataan ruang wilayah provinsi dan nasional;

  III-1

   jelas dan dapat tercapai sesuai jangka waktu perencanaan; dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.  Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan ruang adalah :

  Aman; masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupann ya dengan 

  terlindungi dari berbagai ancaman

  Nyaman; memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk

   mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai

  Produktif; proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga 

  mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing.

  Berkelanjutan; kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat 

  ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan g enerasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang.

  Rencana pengembangan peran dan fungsi Kota Baturaja : Mengembangkan Baturaja Sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) 1. sesuai kebijaksanaan spatial Pulau Sumatera dan Provinsi Sumatera Selatan.

  Mengembangkan Kota Baturaja sebagai Pusat Utama di Kabupaten Ogan 2. Komering Ulu, sesuai dengan Kebijaksanaan RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu dan perkembangan eksisting.

  Mengembangkan Kota Baturaja sebagai kawasan perkotaan yang dapat 3. melayani kebutuhan masyarakatnya.

  Dari Rencana kemudian dijabarkan dalam penetapan peran fungsi Kota Baturaja yang akan dituju yaitu :

  Fungsi Regional : Sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).

  1. Sebagai Pusat Pelayanan Jasa Pariwisata 2.

  III-2 Sebagai Pusat Pelayanan Pemerintahan Kabupaten 3. Sebagai Pusat Pelayanan Perdagangan dan Jasa serta Industri 4. Sebagai Pusat Pelayanan pendidikan dan kesehatan 5. Sebagai Pusat Pelayanan Transportasi.

  6. Fungsi Lokal Sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi 1. Sebagai pusat pelayanan transportasi 2. 3. sebagai pusat pelayanan perdagangan dan jasa sebagai pusat pelayanan transportasi

  4.

  5. sebagai pusat pelayanan pemerintahan Sebagian dari Kota Baturaja masih daerah non perkotaan.

  Pengelolaannya ternyata wilayah dalam Kota Baturaja tersebut di bawah pengelolaan berbagai pihak yang masing-masing umumnya memiliki

  III-3 Gambar : 5.1. Bagian Wilayah Kota otonomitas dalam pengelolaan wilayahnya. Adapun pihak-pihak yang di maksud adalah kawasan tambang PT. Semen Baturaja serta Pusdiklat ABRI dan Objek Militer Baturaja (OMIBA).

  Maka sebenarnya ad a beberapa bagian wilayah Kota Baturaja yang sudah jelas dan pasti jenis peruntukkannya, yakni sesuai dengan jenis kegiatan yang menjadi objek dari masing-masing pihak tersebut. Di luar wilayah yang telah diperuntukkan tersebut adalah berupa wilayah perkotaan Kota Baturaja dan areal perkebunan rakyat maupun milik desa.

  Berdasarkan bentuk pengelolaannya ternyata bagian-bagian wilayah dalam Kota Baturaja terlihat adanya keseragaman jenis kegiatan dalam masing- masing bagian wilayah tersebut dan membentuk sua tu wilayah (region) tertentu dan berbeda antara yang satu dengan yang lain. Melihat adanya karakteristik tersebut, maka unit-unit wilayah yang seragam atau region tersebut memenuhi kriteria dan batasan-batasan yang dinamakan dengan Bagian Wilayah Kota (BWK).

  Dengan dasar Rencana struktur pengembangan kota, maka selanjutnya dirumuskan alternatif perwilayahan kota yang terdiri dari pusat kota dan bagian wilayah kota, dalam hal ini langsung pada batasan kecamatan yang ada. Dimana fungsi Kota Baturaja tersebut sebagai berikut :

  1. BWK A, sebagai Kawasan Pusat Kota, perdagangan dan jasa pelayanan regional

  2. BWK B, sebagai Kawasan Industri, Konservasi, Perdagangan dan Jasa, Pergudangan dan Transportasi.

  3. BWK C, sebagai Kawasan Fungsi Pelayanan Sosial, Peradagangan dan Jasa regional

  4. BWK D, sebagai Kawasan Perkantoran Regional, Perdagangan dan Jasa penunjang kegiatan perkantoran pemerintahan kabupaten.

  5. BWK E, Sebagai Kawasan Perumahan dan Pelayanan Sosial

  

6. BWK F, sebagai Kawasan Fungsi Khusus (OMIBA; Obyek Militer

Baturaja)

  III-4

  7. BWK G, sebagai Kawasan Perumahan, Budidaya Sarang Burung Walet dan Perkebunan Rakyat.

  Dalam penerapan wilayah tersebut sangat diperlukan pertimbangan potensi kota dari berbagai kemungkinan perkembangan masing-masing bagian wilayah tersebut. Demik ian pula halnya dengan penerapan fungsi dari masing- masing wilayah tersebut erat kaitannya dengan fungsi eksternal dan internal kota. Dengan demikian dalam pengembangannya tetap berpedoman pada fungsi perkembangan kota secara keseluruhan.

  Selain itu pem bagian wilayah kota tetap memperhatikan berbagai faktor pengaruhnya antara lain berupa : a. Fungsi jaringan jalan yang mendukung bagian-bagian wilayah kotanya.

  b. Dominasi kegiatan yang telah ada.

  c. Hubungan fungsional antar kegiatan yang ada.

  d. Kecenderungan perkem bangan fungsi bagian wilayah kota terhadap perkembangan kota secara keseluruhan.

  Untuk mendukung penerapan fungsi perwilayahan kota tersebut, perlu adanya rencana dalam penggunaan tanah, arah perkembangan fisik kota, sistem transportasi dan penataan distribusi pelayanan berupa :

  1. Penataan kembali pusat kegiatan permukiman/perumahan yang ada dan berorientasi pada kegiatan perekonomian seperti perindustrian, perdagangan dan jasa dengan meningkatkan fungsi ruas jalan arteri maupun kolektor primer untuk mendukung fungsi kegiatan permukiman.

  2. Penataan kembali distribusi pelayanan sesuai dengan kebutuhan bagi wilayah setempat.

  3. Membatasi pengembangan kota sepanjang daerah aliran sungai (DAS) dan kawasan resapan air.

  4. Pengembangan kawasan permukiman pada lahan – lah an yang tingkat kepadatan rendah serta kesesuaian lahan yang baik. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan permukiman di kawasan pusat kota.

  III-5 Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Rencana struktur ruang bagian wilayah kota dan sub bagian wilayah kota dapat dilihat pada Tabel 5.1.

  Tabel 5.1 Rencana Pengembangan Sistem Bagian Wilayah Kota dan Sub Bagian Wilayah

  (RBWK dan SUB RBWK) Kawasan Perkotaan Kota Baturaja Hingga Tahun 2008- 2028

  Bagian Sub Desa/Kelurahan/ Luas No Wilayah Bagian Kawasan (Ha) Fungsi Pengembangan Wilayah Kota Wilayah

  Kota Kota (BWK) SBWK)

  1. BWK A BWK A 1 Kel. Tanjung Baru, Kel. Kemala 149,54 Perdagangan dan Jasa, Ruang Raja Sebagian Kel. Baturaja Terbuka Hijau, Kesehatan, Perumahan Lama

  BWK A 2 Kel. Air Gading, Kel. T alang 298,67 Perdagangan dan Jasa, Jawa, Kel. Tanjung Agung, Kel. Transportasi dan Perumahan Saung Naga, dan sebagian wilayah Desa Sukajadi

  2. BWK B BWK B 1 Kel.Talang Jawa, Kel. Air 282,38 Kawasan Industr i dan Kawasan Gading, Kel. Tanjung Agung, Konservasi/Buffer Zone/Hutan Sebagian Desa Pusar. Kota BWK B 2 Desa Sukajadi, sebagian Kel. 382,64 Perumahan, Perdagangan dan Air Gading, Desa Tanjung Jasa, Pergudangan dan Transportasi Kemala dan Desa Pusar

  3. BWK C BWK C 1 Kel Tanjung Baru, kel Baturaja, 413,65 Kawasan Fungsi Sosial Kel. Sukaraya, Kel. Kemalak (pendidikan) dan Perumahan Bindung Langit BWK C 2 Kel. Sukaraya, Desa Tanjung 543,n63 Perumahan, Perdagangan dan Kemala, Kel. Air Paoh, Kel Jasa Sekaraya, sebagian Kel. Baturaja Permai

  4. BWK D BWK D 1 Kel. Tanjung Baru, Desa Laya, 461,77 Perumahan, Perdagangan dan Kel. Saung Naga, Kel. Jasa, dan Konservasi /Buffer Zone/Hutan Kota Sepancar Lawang Kulon

  BWK D 2 Kel. Sepancar Lawang Kulon, 278946 Perkantoran Regional d an Perdagangan dan Jasa yang Kel. Kemelak Bindung Langit.

  III-6 mendukung Kawasan Perkantoran Pemerintahan Kabupaten

  5. BWK E BWK E 1 Kel. Kemelak Bindung Langit, Kelurahan Baturaja Permai, Sebagian Kel. Sepancar Bindung Langit

  458.91 Perumahan dan Kawasan Konservasi/Buffer Zone BWK E 2 Kel. Sekarjaya, Kel. Air Paoh dan Kel. Baturaja Permai

  324,45 Perumahan, Lapangan Olah Raga dan Rekreasi, Pelayanan Sosial

6. BWK F BWK F OMIBA 453.60 Obyek Meliter Baturaja (OMIBA)

  7. BWK G BWK G 1 Kel. Batu Putih dan sebagian wilayah Desa Laya 986.78 Perumahan, Pengembangan Budidaya Sarang Burung Walet dan Perkebunan BWK G 2 Kel. Tanjung Agung, Kel. Batu

  Kuning, Desa Pusar dan sebagian wilayah Desa Laya 1.216,90 Perumahan, Pengembangan Budidaya Sarang Burung Walet dan Perkebunan

  JUMLAH 8760.27

  Sumber : Hasil Analisis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

5.2 RPJMD adalah dokumen Perencanaan Pembangunan Kabupaten Ogan

  Komering Ulu yang merupakan Penjabaran Visi, Misi dan Program upati yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kabupaten dan memperhatikan RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi.

  RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu memuat arah kebijakan keuangan daerah, kebiijakan umum, dan program satuan kerja perangkat daerah, linmas satuang kerja perangkat daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu sudah tertuang dan disah kan dalam bentuk Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering U lu Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

  III-7 Sumber : RDTR Kota Baturaja, 2008

  700,00 260,64

  10. Baturaja Timur

  11. Lubuk Raja

  12. Baturaja Barat 26.450 12.049

  8.955 26.064

  8.166 6.837

  40.625 28.508 40.625 93.652 28.048 34.911

  94,79 467,53 236,00

  9. Sinar Peninjauan

  134,86

  746 1 241 1 167

  977 1 693 2 036 3 216 7 204 5 610 2 909

  37,79 46,23 94,47 55,75 34,60 89,54 56,20

    • 453,69 507,22 190,00 148,87 126,00

  • 1 260 1 205
Kebutuhan untuk pengemban gan pemukiman terutama dipedesaan antara lain : 1. membentuk desa mandiri terpadu baik sarana maupun prasarana insfrastruktur perdesaan tersebut . 2. meningkatan sarana transportasi berupa jalan penghubung antar desa maupun kecamatan.

  213,82 629,09 222,60 258,87

  Jumlah 333.562 3617,60 2 194 92,21

  7. Peninjauan

  8. Lubuk Batang

  6. Muara Jaya

  5. Ulu Ogan

  4. Semidang Aji

  3. Pengandonan

  2. Sosoh Buay Rayap

  1. Lengkiti

  KECAMATAN Penduduk (jiawa) Luas Daerah (Km2) Rumah Tangga Miskin Rata-Rata Penduduk Per desa Per Km²

  Pendataan Sosial Ekonomi

  Tabel 5.2 Data Rumah Tangga Miskin

  Kondisi rumah tangga miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu terkonsentrasi p ada Kecamatan Baturaja Timur yang berjumlah 8449 rumah tangga miskin dengan mendiami kawasan yang luasnya 148,87 Km persegi. Dengan lingkungan jalan tanah setapak yang menghubungkan antar desa dengan desa yanng lain. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  5.5 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

  5.4

  5.3 Strategi Sanitasi Kota

  Rencana Induk system PAM (RISPAM)

  III-8

5.6 Startegi Pengembangan dan Permukiman Infrastruktur Perkotaan

  Sistem pengembangan lingkungan perumahan di Kota Baturaja dipengaruhi oleh arah kecenderungan perkembangan ruang fisik serta konsentrasi penduduk yang ada jumlah serta jenis fasilitas yang melayani lingkungan tersebut. Jenjang atau hirarki yang paling tinggi dimulai dari lingkungan yang diikat dengan fasilitas skala pelayanan kota (sebagai pusat pelayanan). Jenjang yang di bawahnya adalah Bagian Wilayah Kota (BWK) dengan kelengkapan fasilitas sebatas Bagian Wilayah Kota. Selanjutnya di bawah jenjang BWK adalah unit lingkungan yang dilengkapi berbagai jenis fasilitas skala unit lingkungan atau masing-masing unit lingkungan diikat oleh fasilitas lingkungan/ruang terbuka untuk kebutuhan sehari-hari dan skala pelayanannya berjenjang menurut hirarki permukimannya.

  Kecenderungan perkembangan kawasan perumahan/permukiman di Kota Baturaja berorientasi ke arah utara Pusat Kota Baturaja. Arah kecenderungan perkembangan ruang terbangun Kota Baturaja tersebut didasarkan atas pertimbangan hasil Rencana fisik dasar serta kebijaksanaan- kebijaksanaan yang telah diturunkan dari hasil rencana sebelumnya.

  Berdasarkan hasil analisa, pengembangan perumahan mengacu pada pembagian struktur wilayah kota dimana pada wilayah Kota Ba turaja dibagi menjadi 7 bagian yaitu BWK A, BWK B, BWK C, BWK D, BWK E, BWK F dan BWK G. Pada tahun akhir perencanaan yaitu tahun 2028, arah penyebaran perumahan diharapkan pada wilayah BWK C, D, E dan G dimana kawasan tersebut masih tersedia lahan yang cukup untuk pengembangan perumahan.

  III-9 Mengenai rencana pengembangan lahan perumahan pada tahun perencanaan pada setiap BWK dapat dilihat pada Tabel 5.3

  III-10 RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019

  Tabel 5.3 Rencana Pengembangan Perumahan di Tiap BWK Kawasan Perkotaan Kota Baturaja

  Tahun 2008-2028

  III-11 No Bagian Wilayah Kota Luas (M) JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS A BWK A 1 Rumah Tipe Kecil 250.00 2,515 628,860 2,641 660,360 2,796 699030 2,937 734130 3,077 769200 2 Rumah Tipe Sedang 350.00 1,258 440,202 1,321 462,252 1,398 489321 1,468 513891 1,538 538440 3 Rumah Tipe Besar 600.00 419 251,544 440 264,144 466 279612 489 293652 513 307680 Jumlah

  4,192 1,320,606 4,402 1,386,756 4,660 1,467,963 4,894 1,541,673 5,128 1,615,320 B BWK B 1 Rumah Tipe Kecil 250.00 1,258 314,430 1,321 330,240 1,398 349530 1,468 367050 1,538 384600 2 Rumah Tipe Sedang 350.00 629 220,101 660 231,168 699 244671 734 256935 769 269220 3 Rumah Tipe Besar 600.00 210 125,772 220 132,096 233 139812 245 146820 256 153840 Jumlah

  2,096 660,303 2,202 693,504 2,330 734,013 2,447 770,805 2,564 807,660 C BWK C 1 Rumah Tipe Kecil 250.00 3,773 943,290 3,962 990,510 3,996 999030 4,137 1034130 4,615 1153800 2 Rumah Tipe Sedang 350.00 1,887 660,303 1,981 693,357 1,998 699321 2,068 723891 2,308 807660 3 Rumah Tipe Besar 600.00 629 377,316 660 396,204 666 399612 689 413652 769 461520

  1 Jumlah 6,289 1,980,909 6,603 2,080,071 6,660 2,097,963 6,894 2,171,673 7,692 2,422,980

  1 BWK D Rumah Tipe Kecil 250.00 1,258 314,430 1,321 330,240 1,398 349530 1,468 367050 1,538 384600 2 Rumah Tipe Sedang 350.00 629 220,101 660 231,168 699 244671 734 256935 769 269220 3 Rumah Tipe Besar 600.00 210 125,772 220 132,096 233 139812 245 146820 256 153840 Jumlah 2,096 660,303 2,202 693,504 2,330 734,013 2,447 770,805 2,564 807,660 E BWK E 1 Rumah Tipe Kecil 250.00

  2,515 628,860 2,641 660,360 2,796 699030 2,937 734130 3,077 769200 2 Rumah Tipe Sedang 350.00 1,258 440,202 1,321 462,252 1,398 489321 1,468 513891 1,538 538440 3 Rumah Tipe Besar 600.00 419 251,544 440 264,144 466 279612 489 293652 513 307680 Jumlah 4,192 1,320,606 4,402 1,386,756 4,660 1,467,963 4,894 1,541,673 5,128 1,615,320 F BWK F G BWK G 1 Rumah Tipe Kecil 250.00

  1,258 314,430 1,321 330,240 1,398 349530 1,468 367050 1,538 384600 2 Rumah Tipe Sedang 350.00 629 220,101 660 231,168 699 244671 734 256935 769 269220 3 Rumah Tipe Besar 600.00 210 125,772 220 132,096 233 139812 245 146820 256 153840 Jumlah 2,096 660,303 2,202 693,504 2,330 734,013 2,447 770,805 2,564 807,660 JUMLAH (A+B+C+D+E+G) 16,770 5,282,424 17,611 5,547,339 18,311 5,767,965 19,129 6,025,761 20,512 6,461,280 2028 JUMLAH UNIT DAN LUAS (M2) 2008 2013 2018 2023

  Kabupaten Ogan Komering Ulu

  Kondisi permukiman saat ini adalah penataan kawasan perumahan pegawai negeri sipil pada kawasan pusat pemerintahan sebagaimana tabel berikut ini.

  Tabel. 5.4 Data Kawasan Perumahan PNS/TNI/Polri (RSH)

NO. NAMA LOKASI LUAS KAWASAN JUMLAH UNIT JUMLAH

  INFRASTRUK PERUMAHAN KELURAHAN/DESA/KE (HA) TERBANGUN UNIT TUR YANG CAMATAN TERHUNI DIBUTUHKAN

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  1. Perumahan *) *) *) *) *) PNS/RSH

  Secara umum penyebaran penduduk tidak merata, jumlah penduduk terbesar pada Kecamatan Baturaja Timur sebanyak 93. 652 orang yang luasnya 4,12 % terhadap luas kabupaten.

  V-12 RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019 Kabupaten Ogan Komering Ulu

  Tabel 5.5 Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dirinci per Kecamatan Tahun 2009

  Prasarana dan sarana dasar permukiman yang telah dilaksanakan saat ini telah dila ksanakan di 16 desa sampai dengan tahun 2008, hal ini sebagaimana terurai pada tabel di bawah ini.

  Tabel 5.6 Pengembangan Sarana dan Prasarana

  Bentuk Dukungan Tahun No. Pengembangan Pemukiman Lokasi

  Pelaksanaan Kegiatan

  APBN Pengembangan Insfrastruktur Dan Dana 1.

  16 Desa pendamping APBD Pedesaan (BPIP)

  2008 Kabupaten

  V-13 RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019 Kabupaten Ogan Komering Ulu

  Bentuk Kegiatan BPIP pendanaanya dari anggaran APBN dan APBD sedangka pengembangan pemukiman juga ada yang dilaksanakan oleh pihak swasta misalnya perumnas beserta fasilitasnya yang berada di Ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ulu beralokasi di Kota Baturaja.

  Untuk Pengembangan Infrastruktur Pedesaan dilaksanakan oleh Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu.

  Sasaran Pengembangan Pemukiman diutamakan pada desa tertinggal baik untuk perbaikan sarana prasarana pedesaan itu sendiri terutama kelancaran transportasi pedesaan misalnya meningkatkan jalan penghubung antara dusun, desa dan ibu kota kecamatan.

  Permasalahan yang muncul saat ini untuk peba ngunan pemukiman di Kabupaten Ogan Komering Ulu antara lain; 1. Wilayah yang sangat luas.

  Kesadaran Dari Masyarakat masih sangat kurang.

  2.

3. Pendanaan belum memadai

  Jumlah kepadatan penduduk kawasan perkotaan Kota Baturaja tahun 2009 sebesar 99,21 jiwa/k m persegi dengan perkiraan laju pertumbuhan penduduk sebesar 3,11 %. Apabila di rinci tiap desa/kelurahan maka kawasan yang padat penduduknya adalah Kelurahan Sukaraya 29 jiwa/Ha, Kelurahan Baturaja Lama 29 Jiwa/Ha, Kelurahan Kemala Raja 25 Jiwa/Ha dan De sa Air Paoh 22 jiwa/Ha di wilayah Kecamatan Baturaja Timur. Sedangkan di wilayah Kecamatan Baturaja Barat meliputi kelurahan Tanjung Agung 13 jiwa/Ha, Kelurahan Talang Jawa 11 jiwa/Ha dan Saung Naga 12 jiwa Ha.

  Dari kedua wilayah kecamatan tersebut di a tas, kawasan dengan kepadatan tinggi tersebut merupakan kawasan pusat kota. Walaupun belum sampai tarap kepadatan tinggi, kepadatan penduduk ini cenderung meningkat di

  V-14 RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019

  V-15 Kabupaten Ogan Komering Ulu

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019

  kawasan pusat kota dan sekitar jaringan jalan arteri dan jalan lingkar serta bantaran sungai Ogan sebagai sungai terbesar yang membelah Kota Baturaja ini. Gejala ini akan membawa permasalahan sosial dan lingkungan bila tidak segera diantisipasi dengan kebijaksanaan pengaturan kepadatan penduduk. Angka kepadatan penduduk baik pada tahun sek arang maupun akan datang akan semakin meningkat dan akan cenderung meningkat.

  Untuk mengendalikan kepadatan penduduk kawasan perkotaan Baturaja, diambil kebijaksanaan untuk menerapkan standar maksimum kepadatan penduduk sesuai dengan kondisi dan karakteristik kawasan perkotaan

  Baturaja, dengan pengendalian sebagai berikut : Pengaturan kepadatan penduduk di kawasan pusat kota (BWK A) dimana 1. kawasan ini dikatagorikan kepadatan tinggi, sehingga intensitas penggunaan lahan untuk permukiman d ibatasi pengembangannya baik horizontal maupun vertikal. Kawasan tengah kota yang berbatasan dengan pusat kota (BWK B dan 2. BWK C) diarahkan sebagai kawasan dengan kepadatan sedang. Kawasan-kawasan pinggiran kota, seperti kawasan perkantoran, 3. kawasan pend idikan, kawasan olah raga dan rekreasi diarahkan

  Gambar : 5.2. Pengembangan BWK

  V-16 Kabupaten Ogan Komering Ulu

  19

  Sumber : RDTR Kota Baturaja, 2008

  PROYEKSI JUMLAH D 2008 2013 2018

  15 Sumber : Ha 2023 2028

  5 JUML 8,760 104,8

12 110,6

13 116,5 13 122,3 14 128,2

  5 G 2 1,216 5,24

4 5,53

5 5,82 5 6,11 5 6,41

  7 BWK G 1 986.7 4,19

4 4,42

4 4,66 5 4,89 5 5,12

  8

  8 E 2 324.3 2,09

6 2,21

7 2,33 7 2,44 8 2,56

  5 BWK E 1 458.9 3,14

7 3,32

7 3,49 8 3,67 8 3,84

  1

  6 D 2 2,789 3,14

1 3,32

1 3,49 1 3,67 1 3,84

  4 BWK D 1 461.7 2,09

5 2,21

5 2,33 5 2,44 5 2,56

  15 8,85 16 9,32 17 9,78 18 10,25

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019

  31 C 2 543.6 8,38

  3 BWK C 1 413.6 10,48

25 11,06

27 11,65 28 12,23 30 12,82

  27

  9 B 2 382.6 8,38

22 8,85

23 9,32 24 9,78 26 10,25

  2 BWK B 1 282.3 2,09

7 2,21

8 2,33 8 2,44 9 2,56

  1 BWK A 1 149.5 26,20 175.2 27,66 185 29,12 195 30,58 205 32,05 214 A 2 296.6 29,34 99 30,98 104 32,62 110 34,25 115 35,89 121

  NO BAGIAN WIL SUB B LUAS JUML JIWA JUML JIWA JUML JIWA JUML JIWA JUML JIWA

  Tahun 2008-2028

  Tabel 5.7 `Proyeksi Penduduk Tiap BWK Kawasan Pekotaan Kota Baturaja

  Proyeksi penduduk tiap bagian wilayah kotanya, maka di kawasan ini Bagian Wilayah Kota A merupakan tingkat kepadatan penduduk paling tinggi mencapai 214 Jiwa/Ha dan 121 jiwa/Ha yaitu meliputi kawasan pusat kota dan merupakan Sub BWK A 1 dan Sub BWK A2, lihat Tabel 5.7.

  Dengan pengaturan kepadatan penduduk secara struktural dan hirarkhis tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan kawasan perkotaan dan dapat memperjelas struktur dan hirarki kawasan perkotaan.

  kepadatan penduduk sedang dan rendah. Kawasan ini dimasa yang akan datang diarahkan bagi pengembangan kawasan pemukiman/perumahan, sebagai konsekuensi mengurangi kepadatan permkiman di kawasan pusat kota. Kawasan-kawasan preservasi atau daerah konservasi tidak mutlak diatur 4. kepadatannya maksimal 25 jiwa/Ha. Semakin tinggi tingkat konservasi kawasan kepadatannya diatur semakin rendah sehingga kegiatan penduduk di atasnya tidak sampai mengganggu fungsi lindun g atau kawasan rawan bencana.

6 BWK - 453.6 - - - - - - - - - -

  Kabupaten Ogan Komering Ulu

  Perkembangan kegiatan perkotaan berbanding lurus dengan perkembangan penduduk karena setiap perkembangan penduduk akan diikuti perkembangan kegiatan sosi al-ekonomi. Perkembangan kegiatan akan memerlukan ruang yang semakin besar di masa yang akan datang, demikian pula pertambahan penduduk itu sendiri memerlukan pertambahan jumlah fasilitas pelayanan yang juga konsekuensinya pada pertambahan kebutuhan ruang. Di samping besaran jumlah dan luas berbagai fasilitas perkotaan ditentukan oleh jumlah penduduk pendukungnya / yang dilayani. Jadi perkiraan kebutuhan ruang bagi berbagai fasilitas perkotaan akan didasari oleh prediksi jumlah penduduk yang akan berada di wilayah perencanaan.

  Berdasarkan Rencana pertumbuhan penduduk tersebut di atas, jumlah penduduk kawasan perkotaan pada tahun 2008 berjumlah 104.811 jiwa dan perkembangan hingga tahun 2028 akan mencapai 128.200 jiwa, berarti hingga kurun waktu tersebut jumlah penduduk kawasan perencanaan bertambah 23.389 jiwa. Berdasarkan Rencana tersebut di atas, dengan mempertimbangkan berbagai Rencana pengembangan kota di masa datang sesuai Rencana pengembangan fungsi BWK, maka alokasi penduduk setiap BWK hingga Tah un 2028 diharapkan akan terlihat pada Tabel 5.8.

  V-17 RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019

  V-18 Kabupaten Ogan Komering Ulu

  42

  15 Sumber : Hasil Analisis 2028 JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK 2008 2013 2018 2023

  6 JUMLAH 8,760.27 104,811

12 110,058

13 116,505 13 122,353 14 128,200

  5 SUB BWK G 2 1,216.90 6,289

5 6,603

5 6,990 6 7,341 6 7,692

  6 SUB BWK G 1 986.78 4,192

4 4,402

4 4,660 5 4,894 5 5,128

  7 BWK G 2,203.68 10,481

5 11,006

5 11,651 5 12,235 6 12,820

  6 BWK F 453.60 - - - - - - - -

  24

  11 SUB BWK E 2 324.45 12,577

39 13,207

41 13,981 43 14,682 45 7,692

  16 SUB BWK E 1 458.91 8,385

18 8,805

19 9,320 20 9,788 21 5,128

  5 BWK E 783.36 20,962

27 22,012

28 23,301 30 24,471 31 12,820

  2

  14 SUB BWK D 2 2,789.48 5,241

2 5,503

2 5,825 2 6,118 2 6,410

  4 SUB BWK D 1 461.77 5,241

11 5,503

12 5,825 13 6,118 13 6,410

  4 BWK D 3,251.25 10,481

3 11,006

3 11,651 4 12,235 4 12,820

  37 Sub BWK C 2 543.63 18,866

35 19,810

36 20,971 39 22,024 41 23,076

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019

  40 Sub BWK C 1 413.65 12,577

30 13,207

32 13,981 34 14,682 35 15,384

  3 BWK C 957.28 31,443

33 33,017

34 34,952 37 36,706 38 38,460

  27

  9 Sub BWK B 2 382.64 8,385

22 8,805

23 9,320 24 9,788 26 10,256

  19 Sub BWK B 1 282.38 2,096

7 2,201

8 2,330 8 2,447 9 2,564

  2 BWK B 665.02 10,481

16 11,006

17 11,651 18 12,235 18 12,820

  39

  94 Sub BWK A 2 296.57 9,433

32 9,905

33 10,485 35 11,012 37 11,538

  57 Sub BWK A 1 149.51 11,529

77 12,106

81 12,816 86 13,459 90 14,102

  1 BWK A 446.08 20,962

47 22,012

49 23,301 52 24,471 55 25,640

  NOBAGIAN WILAYAH KOTA (BWK) LUAS (HA) JUMLAH JIWA/HA JUMLAH JIWA/HAJUMLAH JIWA/HAJUMLAH JIWA/HAJUMLAH JIWA/HA

  Penataan lingkungan kawasan perk antoran pemerintah kabupaten,  pembangunan dan relokasi/rehabilitasi kantor-kantor lama, penataan ruang hijau kawasan perkantoran. Pembangunan fasilitas pendidikan dasar (STK dan SD) serta peningkatan  prasarana dan sarana pendidikan menengah hingga pergurua n tinggi, peningkatan mutu pendidikan dasar hingga perguruang tinggi. Pengembangan fasilitas kesehatan dan penambahan fasilitas kesehatan.  Pembangunan fasilitas peribadatan dan peningkatan pelayanan  Pembangunan dan habiltasi pasar, pertokoan dan pergudangan. .

  Arahan program pembangunan sektor/parasarana dan sarana perkotaan

  Tabel 5.8 Rencana Distribusi Penduduk Kawasan Perkotaan Kota Baturaja

  Sumber : RDTR Kota Baturaja, 2008

  Kabupaten Ogan Komering Ulu

   Meneruskan pembangunan stadion olah raga, pembangunan fasilitas olah raga, pengembangan taman-taman kota, penataan sempadan sungai, penataan jalur hijau jalan, penataan buffer zone/hutan kota dan tempat pemakaman umum.  Pembangunan jaringan listrik dan peningkatan pelayanan  Penataan tower telekomunikasi menjadi sistem terpadu, pengembangan jaringan telepon dan peningkatan pelayanan.  Pembangunan jaringan air bersih dan peningkatan pelayanan  Pengembangan sistem saluran drainase primer, sekunder dan tersier  Pengadaan tempat pembuangan sementara, angkutan sampah dan pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA)  Pembangunan jalan lingkar, jalan lokal, pelebaran jaringan jalan sesuai fungsinya (arteri primer, kolektor dan lokal) dan pengembangan fly over .

  Pengaturan manajemen lalu-lintas dan rambu-rambu lalu-lintas.  Peningkatan kapasitas pelayanan stasiun kereta api, Terminal dan sub terminal.

  

Arahan program penataan dan pejabaran rencana pemanfaatan ruang kota

   Penjabaran rencana detail menjadi rencana tek nis pada tiap bagian wilayah kota (RBWK) kedalam rencana teknis (RTK) dan rencana tata letak bangunan dan lingkungan (RTBL) untuk tiap-tiap sub bagian wilayah kota ataupun kawasan khusus.

  Program pengendalian pemanfaatan ruang

   Legalitas rencana detail tata ruang kota 

  Penyusunan Zoning Regulation / pengaturan pemanfaatan ruang

  

Program peningkatan kapasitas pemangku kepentingan Pemanfaaan Ruang

Kota

   Pendidikan dan Training tata ruang/perkotaan pada instansi terkait/berkompeten 

  Pelatihan manajemen ruang kota

  V-19 RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019 Kabupaten Ogan Komering Ulu Kawasan Yang Perlu di Stabilkan

  Kawasan-kawasan yang perlu distabilkan adalah kawasan-kawasan sepanjang Sungai Ogan dan sebagian Sungai Lengkayap. Kawasan ini perlu distabilkan untuk mengamankan air maupun aliran sungai-sungai dari perusakan dan pencemaran berbagai kegiatan kota

  Pentingnya pengamanan aliran sungai ini berkaitan dengan usaha untuk mengembangkan aspek estetika Kota Baturaja yang bertumpu pada keindahan visualisasi sungai tersebut. Di samping itu sungai tersebut merupakan sumber air baku bagi PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk kota. Pada kawasan sempadan sungai ini dikembangkan ruang terbuka hijau berupa taman-taman pasif pendukung keindahan kota.

  Kawasan Yang di Pacu Pertumbuhannya

  Kawasan-kawasan yang perlu dipacu pertumbuhannya adalah kawasan-kawasan yang relatif kepadatan penduduknya rendah dan tersedia lahan sesuai untuk pengembangan perumahan. Kawasan-kawasan tersebut termasuk dalam BWK C, BWK D, BWK E dan BWK G.

  Rencana pola ruang hingga tahun 2028 di kawasan perkotaan Kota Baturaja ini dapat dilihat pada Tabel 5.9.

  V-20 RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019

  V-21 Kabupaten Ogan Komering Ulu

  0.22

  11 Taman Lingkungan /Taman Bermain/Olah Raga

  0.68

  0.01

  73.82

  0.84

  73.14

  12 Komplek Olah Raga

  1.50

  0.02

  7.00

  0.08

  5.50

  13 Persawahan

  19.64

  19.68

  7.84 0.09 (87.66)

  0.22

  0.04

  14 Kebun Rakyat 3,886.24 44.36 3,610.22 41.21 (276.02) Jumlah 7,018.03 80.11 6,657.73

  76.00 II KAWASAN LINDUNG

  1 Kawasan Perlindungan Setempat

  a. Sempadan Sungai 545.00 6.22 830.00 9.47 285.00

  b. Kawasan Konservasi/Hutan Kota 1,197.24 13.67 1,200.24

  13.70

  3.00

  2 Lahan Cadangan /Hutan -

  72.30

  0.83

  72.30 Jumlah 1,742.24 19.89 2,102.54

  24.00 JUMLAH TOTAL 8,760.27 100.00 8,760.27 100.00 Sumber : Hasil Analisis

  10 Obyek Meliter 453.60 5.18 453.60 5.18 -

  1.09

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019

Tabel 5.9.

  1.22

  Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Baturaja NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS (HA) % LUAS (HA) %

  I KAWASAN BUDIDAYA

  1 Perumahan dan Pekarangan 1,952.63 22.29 2,175.63 24.84 223.00

  2 Industri 160.40 1.83 160.40 1.83 -

  3 Perdagangan dan Jasa 176.33

  2.01

  43.52 0.50 (132.81)

  4 Pendidikan

  42.17

  0.48

  45.66

  0.52

  3.49

  5 Perkantoran 107.20

  15.00 0.17 (92.20)

  95.50

  0.17

  9 Peribadatan

  11.22 0.13 (77.18)

  1.01

  88.40

  8 Kesehatan

  0.40

  15.00

  6 Stasiun Kereta Api

  0.17

  14.60

  7 Stadion Olah Raga

  19.14 0.22 -

  0.22

  19.14

  (Ha) TAHUN 2007 TAHUN 2028 PERGESERAN RUANG Sumber : RDTR Kota Baturaja, 2008