Hubungan antara Persepsi Dukungan Sosial dan Motivasi Berprestasi Siswa yang Berasrama Di SMA Van Lith Muntilan

  Hubungan antara Persepsi Dukungan Sosial dan Motivasi Berprestasi Siswa yang Berasrama Di SMA Van Lith Muntilan Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Hubertus Yudhi Pradhana

  069114010

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

  

Kupersembahkan Hasil karyaku yang penuh

perjuangan ini kepada:

Allah Bapa di Surga bersama Putra-Nya Yesus Kristus dan

dalam persekutuan dengan Roh Kudus,

  

Kedua Orang tuaku,

Kedua adikku,

Keluarga besarku,

Teman-teman serta sahabat,

dan Diajeng.

   AMDG (Ad Maiorem Dei Gloriam)Man for and with others

Kita tidak mengerjakan sesuatu dengan kesempurnaan

tetapi kita mengerjakan yang terbaik yang kita mampu

  

Hasil bukanlah akhir dari segalanya, melainkan proses

yang terjadi di dalamnya

   “Jika kita tidak menyukai sesuatu, ubahlah.. Jika kita tidak dapat mengubahnya, ubahlah sikap kita..

  Jangan mengeluh”…… Maya AngelouJika saya mencintai hingga menyakitkan, maka tiada luka, yang ada hanyalah mencintai lebih dalam lagi Mother Theressa

  

HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI

BERPRESTASI SISWA YANG BERASRAMA

DI SMA VAN LITH MUNTILAN

Hubertus Yudhi Pradhana

  

ABSTRAK

  Penelitian korelasional ini bertujuan untuk menguji hubungan persepsi dukungan sosial dan motivasi berprestasi siswa yang berasrama di SMA Van Lith Muntilan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang positif antara persepsi dukungan sosial dan motivasi berprestasi. Penelitian dilakukan di SMA Van Lith Muntilan terhadap 77 subjek kelas sepuluh. Skala persepsi dukungan sosial berjumlah 74 aitem memiliki reliabilitas skala sebesar 0,942 dan skala motivasi berprestasi berjumlah 58 aitem memiliki reliabilitas skala sebesar 0,919. Analisis data penelitian dengan menggunakan teknik korelasi pearson product moment menunjukkan bahwa koefisien korelasi sebesar 0,441 pada taraf signifikansi 0,01 dengan probabilitas 0,000 (p<0,01). Koefisien determinasi sebesar 0,194, berarti persepsi dukungan sosial berperan sebesar 19,4% terhadap motivasi berprestasi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima artinya ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi dukungan sosial dan motivasi berprestasi siswa yang berasrama di SMA Van Lith Muntilan.

  Kata kunci: persepsi dukungan sosial, motivasi berprestasi

  

THE CORRELATION BETWEEN THE PERCEPTION OF SOCIAL

SUPPORT AND THE NEED FOR ACHIEVEMENT OF THE STUDENTS

WHO STUDY AT BOARDING SCHOOL OF VAN LITH SENIOR HIGH

SCHOOL MUNTILAN

Hubertus Yudhi Pradhana

ABSTRACT

  The purpose of this study was to correlate between the perception of social support and

the need for achievement of the students who study at boarding school of Van Lith Senior High

School Muntilan. Hypothesis proposed in this study was that there was positive correlation betwen

the perception of social support and the need for achievement. The research was conducted at Van

Lith Senior High School Muntilan to 77 subjects of the tenth grade. The scale of the perception of

social support with 74 items had the value of reliability 0,942 and the scale of the need for

achievement with 58 items had the value of reliability 0,919. Anylsis using Pearson Product

Moment showed that the value was 0,441 at 0,001 level of significance with 0,000 probability.

Determination coefficient was 0,194, it meant that the perception of social support played a role

19,4% to the need for achievement. The result showed that the hypothesis of this study was

accepted. Therefore there was a positive and significant correlation between the perception of

social support and the need for achievement of the students who studied at boarding school of Van

Lith Senior High School Muntilan.

  Keywords: the perception of social support, the need for achievement

KATA PENGANTAR

  Syukur Kepada Tuhan Yesus yang telah membimbing Penulis dalam

proses pembuatan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini

dibuat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa di dalam proses pembuatan skripsi ini penuh

dengan hambatan, namun Tuhan senantiasa memberikan kasih-Nya yang memberi

semangat melalui tangan-tangan-Nya. Banyak pihak yang secara langsung

maupun tidak langsung telah membantu proses terlaksananya penelitian ini.

  

Semoga bantuan dan dukungannya selama ini mendapat kelimpahan berkat dari-

Nya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tulus

kepada:

Ψ Kepada Ibu Dr. C. Siwi Handayani S. Psi., M. Si. selaku Dekan Fakultas

  Psikologi Universitas Sanata Dharma yang memberikan dukungan berupa perijinan penelitian sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

  

Ψ Kepada Ibu Titik Kristiyani M. Psi., yang telah membimbing saya

menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Terima kasih atas kesabaran, diskusi, masukan, dan semangat yang Ibu berikan. Terima kasih atas ilmunya ya Bu. Maaf saya banyak merepotkan Ibu..

Ψ Kepada Ibu Sylvia Carolina Maria Yuniati, S. Psi., M. Si. Dan Ibu MM.

  Nimas Eki Suprawati, S. Psi., Psi., M. Si. yang telah menjadi dosen penguji dan memberikan kritik yang membangun, serta segala permakluman yang telah diberikan

  

Ψ Kepada Ibu Titik Kristiyani M. Psi., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi yang

memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Sukses untuk tugas yang baru ini ya Bu!!

Ψ Kepada Kepala SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Bruder Albertus

Suwarto FIC, yang telah memberikan ijin penelitian di SMA Van Lith ini, serta terima kasih juga kepada guru dan karyawan SMA Van Lith Muntilan, khususnya Bu Kis dan Bu Yani sebagai guru pendamping BK yang dengan hangat membantu terlaksananya penelitian ini. Maaf ya Bu, kalau saya merepotkan..

Ψ Kepada seluruh guru dan karyawan di SMA Van Lith Muntilan, terima kasih

atas penerimaan yang hangat kepada saya sehingga saya dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik dan lancar..

Ψ Kepada siswa siswi SMA Van Lith Muntilan terutama kelas sepuluh (X) dan

sebelas (XI) Sosial yang telah meluangkan waktunya untuk terlibat dalam proses uji coba data dan pengambilan data. Semoga kalian makin berkembang di Van Lith!! Sukses selalu kalian semua!!

  

Ψ Kepada Bpk. Prof. A. Supratiknya yang telah menjadi dosen pembimbing

akademik bagi angkatan 2006 kelas A. Terima kasih Pak! Meskipun Bapak sibuk, tetapi tetap berusaha meluangkan waktu bagi kami..

Ψ Kepada Ibu Sylvia Carolina MYM, S.Psi., M.Si. yang mau memberikan saya

tips-tips untuk lebih realistis dalam menyelesaikan skripsi ini. Makasih juga

  Bu, atas penerimaan yang hangat kepada saya.. Sukses ya Bu..

  

Ψ Kepada Bpk. Minta Istono yang telah memberikan ilmu, informasi, cerita,

canda tawa, dan lain-lain.. Wah Bapak awet muda saja!!hahaha.. Sukses selalu ya Pak!! Ditunggu undangannya..

Ψ Ibu Maria Laksmi Anantasari, S.Psi., M.Si. yang penuh rasa sayang

membimbing mahasiswa yang unik-unik seperti kami.. Makasih sudah meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita saya dan memberi saran yang mantabs!! Makasih untuk penerimaan dengan cinta tak bersyarat sehingga kami mampu menghargai orang lain. Thx ya Bu..

Ψ Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi., M.Si., Psi yang selalu tersenyum dan ramah

sehingga saya ikut bersemangat menjalani hari-hari.. Trims ya Bu..

  

Ψ Kepada Bpk. Y. Heri Widodo, S.Psi., M.Psi. atas diskusi dan ilmu yang

diberikan kepada kami.. Makin sukses dengan tugas yang baru ya Pak!!

Ψ Bpk. Y. Agung Santoso, M.A. atas diskusi yang sangat berguna untuk

menyongsong masa depan yang lebih baik!! Trims ya Pak buat ide-ide dan masukannya..

Ψ Kepada segenap dosen di Fakultas Psikologi USD yang memiliki keunikan

dan keahliannya masing-masing, terima kasih Pak, Bu, atas ilmu yang telah ditularkan kepada kami.

Ψ Kepada Bu Nanik, Mas Gandung, Pak Gi, Mas Mudji, dan Mas Doni yang

selalu siap membantu dengan sabar dan terus berkarya demi Fakultas

  Psikologi USD. Terima kasih atas kerjasamanya dan pelayanannya selama ini. Terima kasih juga kepada Mas Supri, Cs yang selalu siap membantu dengan peralatan multimedianya. Juga untuk karyawan yang lain,, makasih atas segala kerja keras mas-mas semua!!

Ψ Untuk keluargaku di rumah, trimakasih untuk cinta, doa, dan semangatnya

sampai skripsi ini terselesaikan!! Kalian adalah keluarga terhebat di dunia!!

Ψ Untuk seseorang yang kucintai,,trima kasih sudah menjadi bagian dalam

hidupku yang selalu memberi energi positif buatku!!

Ψ Teman-teman sepenanggungan yang hebat, Satria, Adit, Coro, Chika, Viany,

Nobi, Kesed, Mia. Jaman awal yang indah bersama kalian tak kan kulupakan!!

  Mari kita songsong masa depan yang lebih baik!! Buat Ko liem, thx buat pengajarannya dan bantuannya sampai skripsi ini ditulis. Buat Vivin thx buat bantuan dan informasinya, Clare, Nesya, Jean dan Adel makasih buat diskusi dan yang lainnya, proses yang baik,, aku senang berada dekat kalian.. Buat Vio, Windi, Wayan, Ninit thx udah ketawa ketiwi bareng, hahaha.. Buat Ance, Lisol, Ana maria, dan Shinta thx buat apa aja lah bareng kalian, haha.. Buat Devi, Emak, Rara thx udah menggila bersama.. Buat Ayoe, Erisa, Inez thx buat catatannya.. Buat Abhe dan Timo, thx buat waktunya nge-band bareng, viva Asteria!!

Ψ Untuk teman-teman angkatan 2006 lain, Jina, Piping, Ike, Sentya, Yoga, Kris,

Bruder, Ratri, Lolita, Yesica, Manto, Dondan, Cicil, Anna. Paymoen, Guntur, Arie, Kmk, Herman, Amis, Endy, Koh Arya, Andhika, para lelaki angkatan 06.. Tari, Dita, Liza, Hayu, Jenny Tinneke, Jenny kecil, Nur, Lingga, Caca, Yaya, Hermin, Wandan, Wulan, Sasa, Spy, Winda, Shella, dan lainnya yang tidak bisa kusebutkan satu-persatu,.. Terima kasih atas dinamika selama ini.

  Proses yang indah dapat mengenal kalian semua. Sukses selalu dalam hidup kalian masing-masing!!! Smg persahabatan kita terus kekal abadi!!

Ψ Untuk semua teman di Fakultas Psikologi dari angkatan tua sampai muda,

terima kasih sudah mau menjadi keluarga Psikologi yang ramah-ramah. Terima kasih pada kalian yang mau menyapaku ketika bertemu, maaf aku hanya bisa membalas dengan ucapan ”Hei” karena susah mengingat nama kalian :).

  

Ψ Teman-teman di organisasi yang menjadi tempatku belajar: PSM Cantus

Firmus, PSF Angel’s Voice, BEMF Psikologi divisi Orgasme, Cofas PPKM, P3MP Sanata Dharma, Tim PMB dan Humas Sanata Dharma.

Ψ Keluarga Besarku di Magelang maupun Kulon Progo, Eyang, Simbah, Pak

dhe, Bu dhe, Om, Bulik, Mas-mas, Mbak-mbak, Adek-adek. Trimakasih atas doa dan dukungannya selalu, Aku bangga menjadi keluarga Prodjosoejitno dan Hadi Soenarjo!!

  

Ψ Untuk keluarga kecilku di Jogja, Petra Fortunatus.. Makasih buat Nonok yg

udah bantu buat abstrak, Ririz, Evie, Asti Babi, Utz, Ave, Nana. Para wanita yang dahsyat!! Buat Yossi, Andang, Gogon, Firux, Abie. Para lelaki hebat yang keren!! Juga untuk Rio, Nesya, Boda, Bagus, Tengil’s yang sedang merantau di luar sana, ayo kita kumpul nyanyi lagi!!

Ψ Para staf Humas USD, dan karyawan BAA.. Trima kasih boleh berproses

bersama!! Pengalaman yang sungguh berkesan!! Sadhar,, cerdas dan humanis!!

  

Ψ Teman-teman dan sahabat dekatku semuanya trimakasih buat semangatnya

sehingga memacuku untuk segera menyelesaikan skripsi ini, aku masih butuh kalian!!

Ψ Untuk keluarga pak Kos ku.. makasih atas perhatian dan dukungannya, buat

pak Kos, Ibu, mas Ganek dan keluarga kecilnya, mas Totok dan Istri, serta mbak Nanik yang selalu mengetahui keberadaanku karena hapal dengan suara ku, hahaha... Memang kos ini seperti kos Cewek yang udah tutup gerbang jam 11an, tapi tinggal di kos ini sangatlah nyaman!!! Membuatku tidak lupa diri dan membuatku berkembang..

Ψ Untuk teman-teman di Kos Pak Sumiyar.... Buat Abram, mas Kiki, Anggiat,

Feri, Firman, dan Adi Wonosobo. Makasih atas penerimaan tahun pertamaku di kos bersama kalian, tetap semangat!! Buat Agus, Franky, Isto, makasih udah menyemarakkan hidupku. Buat Gregorius Adhi K, a.k.a Gogon, makasih uda jadi sahabat karibku sejak TK. Spesial buat Krismas Aditya Harjanto a.k.a Atep, makasih banget udah share banyak hal, thx buat kamarnya, komputernya, segala fasilitasnya. Maaf selalu merepotkanmu dengan tugas-

tugas kuliah. AMDG bro!! Selalu tetap bersatu meski terpencar hidupmu...

  

Ψ Untuk teman-teman di Njohar beserta keluarga,, trimakasih sudah

mendukungku dan selalu mengingatkanku untuk menyelesaikan skripsi ini..

  

Ψ Untuk Yamaha Crypton ku yang sudah menjadi pendukungku, AA 4974 RB.

  Meski umurmu sudah uzur, aku akan selalu merawatmu. ”Yamaha Crypton jangan mau ketinggalan!!”.

  

Dan akhirnya, ujud syukurku kuhaturkan pada alam semesta dan segenap isinya, serta

para malaikat dan orang kudus. Terima kasih atas cinta dan kasih kalian yang tulus.

  Yogyakarta, Agustus 2010 Penulis, Hubertus Yudhi Pradhana

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

HALAMAN MOTTO .............................................................................. iv

vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................

  

ABSTRAK ................................................................................................ vii

ABSTRACT ................................................. ........................................... viii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............ ix

KATA PENGANTAR ............................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................. .......................................... xvii

DAFTAR TABEL ................................................. .................................. xxi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xxii

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………….

  1 A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

  1 B. Rumusan Masalah .........................................................................

  10 C. Tujuan Penelitian ..........................................................................

  10 D. Manfaat Penelitian ........................................................................

  10 BAB II. LANDASAN TEORI…………………………………………...

  12 A. Motivasi Berprestasi......................................................................

  12

1. Pengertian Motivasi Berprestasi.................................................

  12

2. Aspek-Aspek Motivasi Berprestasi.............................................

  14

  

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi...........

  16 B. Persepsi Dukungan Sosial……………………………………….

  19

1. Pengertian Persepsi ....................................................................

  19 2. Pengertian Dukungan Sosial......................................................

  20

3. Pengertian Persepsi Dukungan Sosial........................................

  22

4. Sumber Dukungan Sosial...........................................................

  22

5. Aspek-Aspek Dukungan Sosial...................................................

  22 C. Siswa yang Berasrama di SMA sebagai Remaja...........................

  24

1. Pengertian Remaja .....................................................................

  24

2. Perkembangan Kognitif pada Masa Remaja...............................

  25

3. Perkembangan Sosial pada Masa Remaja...................................

  25

4. Tugas-Tugas Perkembangan ......................................................

  26

5. Remaja yang Tinggal Di Asrama ................................................

  26

6. Kehidupan Di Asrama Van Lith..................................................

  27 D. Hubungan Antara Persepsi Dukungan Sosial Dan Motivasi

Berprestasi .....................................................................................

  29 E. Hipotesis Penelitian .......................................................................

  35 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……………………………..

  36 A. Jenis Penelitian ................................................. ..........................

  36 B. Identifikasi Variabel Penelitian ....................................................

  36 C. Definisi Operasional Variabel-Variabel Penelitian ......................

  36 D. Subjek Penelitian .........................................................................

  38

  E. Prosedur Penelitian .......................................................................

  38 F. Alat Pengumpulan Data………………………………………….

  39

1. Skala Persepsi Dukungan Sosial ................................................

  39

2. Skala Motivasi Berprestasi .........................................................

  42 G. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data .......................

  44 H. Uji Coba Skala……………………………………………………

  45 1. Persiapan Uji Coba Alat Ukur...................................................

  45

i. Uji Coba Skala .......................................................................

  46

ii. Hasil Uji Coba Skala .............................................................

  46

iii. Uji Reliabilitas .......................................................................

  50 I. Metode Analisis Data .....................................................................

  51 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................

  52 A. Persiapan Penelitian .....................................................................

  52 B. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................

  52 C. Deskripsi Subjek Penelitian ...........................................................

  53 D. Hasil Penelitian……………………………………………………

  55

i. Deskripsi Hasil Penelitian ...........................................................

  55 E. Analisis Data Penelitian..................................................................

  58

i. Uji Asumsi ..................................................................................

  58

a. Uji Normalitas.........................................................................

  58

b. Uji Linieritas .........................................................................

  59 ii. Uji Hipotesis .............................................................................

  59

  F. Pembahasan ..................................................................................

  61 BAB V. PENUTUPAN.............................................................................

  66 A. Kesimpulan ...................................................................................

  66 B. Saran .............................................................................................

  66 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

  69 LAMPIRAN .............................................................................................

  72

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Blueprint Skala Persepsi Dukungan Sosial .................................

  41 Tabel 2 Susunan Butir Skala Persepsi Dukungan Sosial ..........................

  41 Tabel 3 Blueprint Skala Motivasi Berprestasi ..........................................

  43 Tabel 4 Susunan Butir Skala Motivasi Berprestasi ……………………..

  44 Tabel 5 Distribusi Aitem Sahih Dan Gugur Skala Persepsi Dukungan

Sosial ...........................................................................................

  48 Tabel 6 Blueprint Skala Persepsi Dukungan Sosial setelah Uji Coba ......

  48 Tabel 7 Distribusi Aitem Sahih Dan Gugur Skala Motivasi Berprestasi ..

  49 Tabel 8 Blueprint Skala Motivasi Berprestasi setelah Uji Coba ...............

  50 Tabel 9 Rangkuman Deskripsi Data Penelitian .........................................

  55 Tabel 10 Rangkuman Hasil Uji Normalitas .................................................

  58 Tabel 11 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ....................................................

  59 Tabel 12 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis ....................................................

  60

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Skala Try Out ………………………………………………….

  72 Lampiran B Reliabilitas Skala Try Out Persepsi Dukungan Sosial............. 102

Lampiran C Reliabilitas Skala Try Out Motivasi Berprestasi...................... 105

Lampiran D Skala Penelitian ........................................................................ 116

Lampiran E Data Penelitian ......................................................................... 137

Lampiran F Uji Normalitas dan Linieritas................................................... 157

Lampiran G Uji Korelasi .............................................................................. 161

Lampiran H Hasil Statistik Deskriptif Data Penelitian................................ 169

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan dalam mendidik pelajar muncul ketika melihat fenomena

  yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia, yakni melihat tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) yang masih saja terjadi. Tahun 2009, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencatat, siswa peserta UN untuk tingkat SMA berjumlah 57.509. Dari jumlah tersebut, siswa yang tidak lulus berjumlah 1.979 atau sekitar 3,44 persen. Sementara itu, dari sebanyak 57.914 peserta UN tingkat SMK, 1.999 siswa dinyatakan tidak lulus. Di lain tempat, total peserta UN untuk jenjang SMA/MA pada 2009 di Yogyakarta adalah 20.347 siswa dan yang tidak lulus sebanyak 1.235 siswa. Tahun 2008 lalu, jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 1.461 orang dari total peserta 20.018 orang. Untuk tingkat kelulusan SMK, pada UN 2009 ini mencapai 96,26 persen, yaitu dari jumlah 19.458 peserta UN, yang berhasil lulus mencapai 18.731 peserta (Kompas, 14 Juni 2009).

  Mencermati tahun 2010 ini, kejutan mewarnai hasil UN. Sebanyak 267 SMA/MA/SMK yang terdiri atas 51 sekolah negeri dan 216 sekolah swasta, 100 persen siswanya tidak lulus ujian nasional 2010. Jumlah siswa yang tak lulus dan harus mengikuti UN ulang itu mencapai 7.648 orang. UN 2010 diikuti 16.467 SMA/MA/SMK di seluruh Tanah Air (Kompas, 28 April 2010).

  Mencermati kejadian itu, baik siswa maupun orang tua memiliki

kekhawatiran apabila anaknya tidak lulus ujian nasional. Oleh karena itu

mereka berusaha mencari sekolah SMA yang berkualitas dalam mendidik

siswa-siswinya. Sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan

kepribadian siswa, baik dalam cara berpikir, bersikap maupun cara

berperilaku. Berbagai macam SMA dapat menjadi pilihan dalam menimba

ilmu, misalnya SMA negri atau swasta, SMA formal maupun homeschooling,

atau SMA yang berasrama dan yang tidak berasrama.

  Sekolah berasrama dengan kewajiban tinggal di asrama menjadi salah

satu pilihan untuk menimba ilmu. Melalui sistem ini, pendidikan disajikan

secara menyeluruh (selama 24 jam), tidak secara terpisah seperti pada

pendidikan reguler. Jika pendidikan reguler hanya fokus kepada pendidikan

akademis saja, maka pendidikan di sekolah berasrama memuat pendidikan di

semua aspek, mulai dari akademik, agama, keterampilan, hingga pembinaan

karakter. Melalui sistem ini, membentuk siswa menjadi mandiri karena semua

kegiatan dilakukan sendiri dan berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan.

  

Tidak hanya itu, sistem asrama membuat ruang gerak siswa menjadi terbatas,

hanya di lingkungan sekolah saja dan pendidikan pun lebih terarah dan

terkontrol. Dengan begitu, dapat mengurangi pengaruh buruk yang mungkin

ditimbulkan lingkungan di luar sekolah (Berita pendidikan, 16 Juni 2008).

  Salah satu sekolah berasrama yang termasuk dalam pilihan orangtua

untuk menyekolahkan anaknya adalah SMA Van Lith Muntilan yang

merupakan salah satu sekolah swasta yang berada di bawah naungan yayasan

  

pendidikan Pangudi Luhur. Sekolah ini mewajibkan para siswanya untuk

menempuh pendidikan selama tiga tahun ajaran dengan tinggal di sebuah

asrama. Tinggal di sebuah asrama merupakan konsekuensi dari keputusan

yang dikehendaki ketika memutuskan untuk melanjutkan studi, di mana

lembaga studi yang dipilih memiliki kebijakan bagi siswanya untuk tinggal di

asrama.

  Kehidupan asrama yang wajib dialami oleh siswa-siswi merupakan

piranti pemudah pencapai keseluruhan kegiatan sekolah yang menekankan

pengembangan intelektualitas siap lanjut dalam mengasah kemandirian dan

kekeluargaan yang disertai semangat iman kristiani. Selain itu, kehidupan

berasrama diatur melalui peraturan yang ketat disertai dengan sanksi yang

menyertainya. Ketentuan-ketentuan yang ada dalam asrama meliputi

ketentuan di ruang studi, ketentuan di unit asrama, ketentuan di refter (ruang

makan), ketentuan di kamar mandi/WC, ketentuan pembatasan barang mewah,

dan ketentuan pada saat kunjungan dan penerimaan tamu semuanya telah

diatur secara tertulis. Sedangkan untuk sanksi diberikan dalam tahapan-

tahapan; peringatan lisan, peringatan lisan disertai hukuman fisik, membuat

refleksi dan menjalankan tugas asrama, skorsing, dan pemutusan hubungan

studi asrama. Semuanya itu merupakan proses yang harus dijalani dengan baik

selama tiga tahun menempuh pendidikan dengan tujuan mengembangkan diri

masing-masing sehingga dapat meraih prestasi yang membanggakan.

  SMA Van Lith memiliki standar seleksi siswa baru yang cukup ketat,

sehingga persaingannya pun menjadi sulit. Untuk lolos menjadi siswa SMA

  

Van Lith, mereka harus lolos 5 tahapan tes. Tahap satu adalah seleksi

menggunakan rapor dengan rata-rata min 65. Tahap dua merupakan tes bidang

studi yang dibagi tiga bagian yakni rumpun bahasa terdiri dari bahasa Inggris

dan Indonesia, rumpun IPA terdiri dari Matematika, Fisika, Kimia, dan

Biologi, rumpun IPS terdiri dari Ekonomi, Sejarah, dan Geografi. Tahap

ketiga adalah tes fisik yang merupakan tes atletik. Tahap keempat adalah tes

potensi akademik. Tahap kelima adalah tes wawancara yang mengupas

tentang motivasi serta latar belakang pribadi. Jumlah pendaftar tahun 08-09

dari 560 pendaftar diterima 160 orang, yg masuk menjadi siswa 154 orang.

Tahun 09-10 dari 550 pendaftar diterima 160 orang, yang menjadi siswa 156.

Tahun ini pendaftarnya 596 orang, diterima 180, yang terdaftar menjadi siswa

175 orang. Dengan penyeleksian yang ketat tersebut menghasilkan siswa didik

yang memang benar-benar siap.

  Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari pihak sekolah, tercatat

bahwa pada tahun ajaran 2005-2006 sebanyak 16 orang keluar dari SMA,

tahun 2006-2007 sebanyak 5 orang keluar, tahun 2007-2008 sebanyak 3

orang. Dari antara para siswa yang keluar memiliki keterangan pindah sekolah

sebanyak 14 orang, tidak naik kelas/lulus sebanyak 9 orang, dan meninggal (1

orang). Tahun 2009-2010 kelas X tercatat 8 siswa keluar karena tidak naik

atau pindah sedangkan 3 orang kelas XI tidak naik kelas. Akar masalah bagi

mereka yang pindah sekolah dan tidak naik kelas adalah karena nilai akademis

mereka tidak mencukupi standar kelulusan. Berdasarkan wawancara dengan

guru pendamping bagian kesiswaan dan akademik, hal tersebut terjadi karena

  

disebabkan siswa tersebut tidak melaksanakan tanggungjawabnya dengan

baik. Misalnya tugas-tugas sekolah dikumpulkan terlambat atau bahkan tidak

dikerjakan, tidak masuk sekolah tanpa alasan (alpa), tidak mengikuti ulangan

harian karena alasan yang tidak jelas, diskors karena ketahuan melakukan

pelanggaran (merokok, membolos kegiatan tertentu, bangun kesiangan,

keluyuran saat jam malam, dll). Mereka tidak betah tinggal dalam lingkup

asrama di mana mereka kurang dapat beradaptasi dengan kebiasaan yang baru,

merasa memiliki banyak kegiatan, dan merasa tidak didukung oleh teman-

temannya yang lain sehingga menyebabkan mereka rendah dalam memotivasi

diri mereka sendiri untuk berprestasi. Mereka seakan tidak memiliki tujuan di

akhir sehingga kurang memiliki motivasi berprestasi untuk berubah menjadi

lebih baik dan menyerah akan keadaan (Woolfolk, 1995). Motivasi berprestasi

bagi para siswa tersebut akan mendorong masing-masing siswa dalam

mencapai keberhasilan belajar mereka di sekolah. Oleh karena itu berdasarkan

data statistik dari pihak sekolah yang menunjukkan rendahnya motivasi

berprestasi dan kegagalan dalam penyesuaian diri karena merasa tidak

didukung oleh teman-temannya, maka penelitian ini perlu dilakukan.

  Di dalam proses pencapaian prestasi belajar tersebut, para siswa

membutuhkan adanya motivasi sebagai kekuatan (energi) seseorang yang

dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam

melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu

sendiri maupun dari luar individu (Sudrajat, 2008). Adanya harapan yang

besar dari orangtua supaya anaknya dapat berkembang menjadi siswa yang

  

cerdas dan berbudi pekerti serta kebijakan sekolah yang selalu berusaha

mengembangkan potensi siswa merupakan dorongan yang berasal dari luar,

yang akan membuat siswa lebih berusaha mengembangkan dirinya supaya

dapat lebih berkembang. Selain itu dorongan dari dalam diri siswa sendiri,

adanya rasa bangga dari siswa-siswinya masing-masing karena sudah diterima

dan menjadi bagian dalam sekolah favorit, menjadi modal tersendiri bagi para

siswa untuk menimba ilmu sekaligus mengembangkan diri mereka. Ketika

mereka sudah cukup memiliki modal tersebut maka mereka akan berusaha

untuk memanfaatkan fasilitas yang ditawarkan dengan optimal meskipun pada

kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya. Ketika melihat

kenyataan itu para siswa perlu memiliki dorongan untuk berubah dalam

kondisi yang efektif (Mc Clelland, 1987) sehingga tidak menjadi putus asa di

tengah jalan.

  Menurut McClelland (1987) karakteristik orang dengan motivasi

berprestasi yang tinggi (high achievers), yaitu memiliki preferensi untuk

mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; menyukai situasi-

situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan

bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan

menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka,

dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah. Jika melihat dari

karakteristik tersebut, mengindikasikan bahwa siswa-siswi yang memiliki

motivasi berprestasi yang tinggi mempunyai tekad yang kuat dalam dirinya

untuk maju dan berkembang dan adanya kebutuhan untuk diberi umpan balik

  

oleh orang lain. Motivasi berprestasi ini merupakan suatu harapan yang tidak

hanya muncul dari siswa-siswi sendiri melainkan juga dari pihak sekolah

maupun orang tua, karena motivasi berprestasi dapat dipengaruhi oleh

lingkungannya (Crow dan Crow, 1989). Artinya sikap lingkungan terhadap

individu merupakan petunjuk tentang pandangan dan penilaian lingkungan

terhadap individu yang bersangkutan. Sikap positif dari lingkungan akan

meningkatkan motivasi berprestasi, sedangkan sikap negatif dari lingkungan

akan menurunkan motivasi berprestasi. Melihat konteks kehidupan asrama di

mana para siswa tinggal bersama siswa yang lain dan jauh dari keluarga di

rumah, maka peran dari teman akan memberikan dukungan dan umpan balik

kepada mereka untuk meningkatkan motivasi berprestasi. Umpan balik yang

diterima tersebut merupakan salah satu bentuk adanya dukungan sosial yang

diberikan.

  Menurut Pearson (dalam Toifur & Praswitasari, 2003) dukungan sosial

sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan individu mengingat individu

adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan satu sama lain. Oleh karena

itu keberadaan orang lain dalam lingkup kehidupan berasrama menjadi lebih

mempengaruhi setiap siswa untuk memiliki motivasi berprestasi. Motivasi

berprestasi ini akan muncul ketika siswa-siswi merasakan adanya kepercayaan

dan kenyamanan dalam menjalani kehidupannya, tentunya dapat diraih dari

faktor lingkungan yang akan didapat melalui dukungan orang lain

terhadapnya. Siswa merasa aman dan bebas untuk melakukan kegiatan

sehingga dapat meningkatkan motivasi berprestasinya. Kenyamanan dan

  

kebebasan yang dirasakan siswa-siswi itu dapat dimulai dengan mengenal

lingkungan fisik sekolah maupun asrama karena mereka akan melakukan

kegiatan sehari-hari dalam area tersebut. Setelah lingkungan fisik, mereka

perlu mengenal lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial itu terutama teman-

teman seangkatan, guru, karyawan, para pamong asrama, bahkan warga

masyarakat sendiri. Semuanya ini perlu mereka lakukan supaya mereka betah

tinggal di asrama selama menempuh pendidikan SMA ini.

  Kemampuan masing-masing individu untuk bisa berbaur akan menjadi

modal bagi dirinya membangun relasi dengan orang lain. Adanya orang lain

dalam kehidupan mereka yang selalu hadir di kala susah maupun senang akan

menimbulkan dukungan sosial yang makin erat bagi masing-masing individu.

  

Relasi yang terhubung dengan orang lain itu nantinya akan mempererat dalam

menjalin kerja sama sebagai bentuk adanya dukungan sosial. Terlebih lagi

dalam kehidupan berasrama ini tentunya membutuhkan adanya teman sebagai

pengganti keluarga di rumah. Entah itu untuk saling berbagi cerita, saling

menguatkan ketika sedang terjadi masalah, saling membantu ketika berada

dalam kesulitan, bersenda gurau dan penuh canda tawa, serta melakukan

aktifitas dan kegiatan lain yang mendukung motivasi berprestasi. Adanya

orang lain dalam kehidupan mereka yang selalu hadir di kala susah maupun

senang itu akan menimbulkan dukungan sosial bagi masing-masing individu.

Hanya individu itu sendiri yang mengerti kadar dukungan sosial yang ia

dapatkan dari orang lain, sehingga bersifat subyektif. Hal ini membuat

seseorang dalam mempersepsikan dukungan sosial yang diterimanya melalui

  

berbagai pandangan yang berbeda. Oleh karena itu, perbedaan dalam

mempersepsikan dukungan sosial yang diterimanya tergantung dari proses

penerimaan informasi yang didapatnya dan pengalamannya sendiri.

  Seseorang akan dapat merasakan adanya dukungan sosial ketika

seseorang itu memiliki relasi yang positif dengan sesama, dalam konteks siswa

ini adalah teman-teman mereka seperjuangan, kakak-kakak angkatan, para

guru, karyawan, pamong asrama, teman di luar sekolah dan masyarakat

sekitar. Seseorang yang merasa didukung secara sosial akan membantu

masing-masing individu untuk dapat menyalurkan berbagai macam bentuk

hobi, minat, dan keinginannya melakukan sesuatu secara lebih bersemangat.

Bukan hanya itu saja, dukungan sosial juga akan memberikan dorongan bagi

individu untuk dapat lebih memperkembangkan dirinya dengan lebih matang.

  

Terlebih lagi bagi siswa-siswi SMA yang masih membutuhkan pendampingan

dan arahan untuk menjadi pribadi yang dewasa sehingga dapat meningkatkan

motivasi berprestasinya.

  Dukungan sosial dapat berupa suatu kesenangan, bantuan, yang

diterima seseorang melalui hubungan formal dan informal dengan yang lain

atau kelompok (Gibson, Ivancevich, and Donnely 1996). House (dalam Smet,

1994) membedakan empat macam dukungan sosial, yaitu dukungan

emosional, dukungan penghargaan, dukungan informatif, dan dukungan

instrumental. Dukungan emosional merupakan suatu bentuk dukungan di

mana individu membutuhkan empati dari orang lain. Dukungan penghargaan

yakni individu membutuhkan penghargaan yang positif, penilaian atas usaha- usaha yang dilakukan, dan peran sosial yang terdiri atas umpan balik. Dukungan informatif yaitu ketika individu membutuhkan nasehat, pengarahan, saran-saran untuk mengatasi masalah pribadi maupun masalah pekerjaan.