Hubungan antara harga diri dengan motivasi berprestasi pada pemusik secara group (band) di Yogyakarta - USD Repository

  HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA PEMUSIK SECARA GROUP (BAND) DI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi) Program Studi Ilmu Psikologi Oleh : Mathias Bagus Setiawan NIM : 049114024 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA PEMUSIK SECARA GROUP (BAND) DI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi) Program Studi Ilmu Psikologi Oleh : Mathias Bagus Setiawan NIM : 049114024 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  HALAMAN MOTTO "Get up...Stand up...Dont give up to fight.." “God didn’t bring me this far to leave me now”

  Yesus Kristus Bapak dan Ibu Adik

  ...dan aku persembahkan untuk......

  • – adiku Saudara Sahabat dan orang-orang yang telah berusaha keras membantuku

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan

dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 21 September 2011 Penulis Mathias Bagus Setiawan

  

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI

DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA PEMUSIK

SECARA GROUP (BAND) DI YOGYAKARTA

  

Mathias Bagus Setiawan

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan motivasi

berprestasi pada pemusik secara group (band) di Yogyakarta. Hipotesis yang diajukan adalah ada

hubungan positif antara harga diri dengan motivasi berprestasi pada seorang penusik secara group

(band) di Yogyakarta. Artinya semakin tinggi harga diri seseorang maka semakin tinggi motivasi

berprestasinya. Sebaliknya, semakin rendah harga diri seseorang maka motivasi berprestasinya

juga semakin rendah. Penelitian dilakukan pada 50 pemusik yang mempunyai group band dan

berdomisili di Yogyakarta dengan rentang umur 18 tahun hingga 25 tahun. Alat yang digunakan

dalam penelitian ini adalah skala harga diri dan skala motivasi berprestasi yang dibuat oleh

peneliti. Pada penelitian ini data dari hasil uji coba akan sekaligus menjadi data penelitian. Pada

skala harga diri diperoleh koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,937 dan pada skala motivasi

berprestasi koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,945. Dari hasil analisis data penelitian diperoleh

koefisien korelasi sebesar 0,779 dengan signifikasi sebesar 0,000. Hal ini berarti terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara variabel harga diri dan motivasi berprestasi. Hal juga

ini menandakan bahwa hipotesis awal penelitian, yaitu ada hubungan positif dan signifikan antara

harga diri dan motivasi berprestasi pada pemusik secara group (band) dapat diterima.

  Kata kunci: harga diri, motivasi berprestasi, pemusik.

  

THE RELATION BETWEEN SELF-ESTEEM

AND ACHIEVEMENT MOTIVATION IN GROUP MUSICIAN (BAND)

IN YOGYAKARTA

  

Mathias Bagus Setiawan

ABSTRACT

This research aim to find out the relation between self-esteem and achievement

motivation in group musician (band) in Yogyakarta. The proposed hypothesis is that there is

positive relation between self-esteem with achievement motivation in group musician (band) in

Yogyakarta. It means that the higher of someone’s self-esteem, the higher his/her achievement

motivation. On the contrary, the lower of someone’s self-esteem, the lower his/her achievement

motivation. The research was done to 50 musicians who have band and live in Yogyakarta. The

respondents were in between 18 to 25 year old. This research used self-esteem scale and

achievement motivation scale which were created by the researcher. The data derived from the

trial result would be the data of the research. From self-esteem scale is obtained 0.937 alpha

reliability coefficients and from the achievement motivation is obtained 0.945 reliability

coefficient. The result of the data analysis indicated that the correlation coefficients were 0.779

with 0.000 significances. It means there is positive and significance relation between the variable

of self-esteem and achievement motivation. It also marks that research beginning hypothesis, i.e.

positive and significance relation between self-esteem and achievement motivation in group

musician (band) is accepted. Key words: self-esteem, achievement motivation, musician.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Mathias Bagus Setiawan Nomor Mahasiswa : 049114024

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

Hubungan Antara Harga Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Pemain

Musik Secara Group (Band) di Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 20 September 2011 Yang menyatakan, (Mathias Bagus Setiawan)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan

rahmatnya kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Dr. Christina Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  2. P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  3. V, Didik Suryo H., M.Si. selaku dosen penguji skripsi, yang telah membimbing dan memberikan masukan hingga mempermudah pengerjaan skripsi ini

  4. Agnes Indar Etikawati, S.Psi., Psi,. M.Psi. selaku dosen penguji skripsi, yang telah memberikan masukan hingga mempermudah pengerjaan skripsi ini.

  5. Bapak Ibu dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  6. Segenap karyawan Fakultas Psikologi (Mas Gandung, Mbak Nanik, Mas Muji, Mas Doni dan Pak Gie), terimakasih atas segala kerjasama yang diberikan untuk kelancaran studi penulis di Fakultas Psikologi.

  7. Bapak, Ibu, Monica, Maria, dan segenap Keluarga Besar Thomas

Suratno yang selalu mendukung saya dalam menjalani hidup.

  8. Sahabat-sahabatku Topik, Renda, Bayu, Kang Broti, Nita Kriwiel yang menemaniku di saat akhir diselesaikanya skripsi ini.

  9. Keluarga Besar Rockstar Studio & Recording, Henry, Angger, Desi, wowok, raka, robby, Aldi, Ari atas kesempatan dan persaudaraannya.

  10. Semua saudaraku yang tidak bisa disebutkan satu persatu di KBR United, Tumindak Ngiwo, JB, Red Pavlov, KBT, PoyBoys dan teman- teman di Psikologi yang selalu memberikan semangat dan tempat untuk mengaduh serta yang slalu memberikan keceriaan kepadaku.

  11. Seisen, The Crocodile, Lolelones, Mas Andi Savior, Sudenly Sunday, Modern Age, dan semua band yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah andil dalam penyelenggaraan penelitian ini.

  12. Keluarga besar Bp.Petrus Suwardanis dan Scholastica Ardyannita atas suka duka, cinta dan hidup yang membuatku belajar menjadi lebih dewasa.

  13. Michel Cahyo(Ciel), terbanglah tinggi dan teruslah bernyanyi.

  14. Playing For Change Foundation, thx for the passion and inspiration, Marley’s Family dan Mas Tony-Q, heal the world and let’s get the better pleace.

  15. Semua pihak yang tidak bisa penulis tulis satu persatu. Terimakasih semuanya. Jah Bless...!! Penulis,

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

  

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PUBLIKASI

KARYA ILMIAH ................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

  

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xvii

  

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

  

A. Motivasi Berprestasi .................................................................................. 7

  1 Pengertian Motif dan Motivasi ........................................................... 7

  2 Pengertian Motivasi Berprestasi .......................................................... 9

  3 Aspek

  • – Aspek Motivasi Berprestasi .................................................. 11

  4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi ................. 14

  

B. Harga Diri .................................................................................................. 16

  1 Pengertian Harga Diri ......................................................................... 16

  2 Pembentukan Harga Diri .................................................................... 18

  3 Penggolongan Harga Diri .................................................................... 22

  

C. Pemusik dan Group Band ............................................................................................. 23

  1. Pemusik.....................................................................................................................23

  2. Group Band..............................................................................................................24

  

D. Hubungan Harga Diri dengan Motivasi Berprestasi Pada Pemusik ............. 24

  

E. Hipotesis .................................................................................................... 27

  

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 29

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ .29

B. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................... .29

C. Definisi Operasional................................................................................ .29

D. Populasi dan Sampel ................................................................................ .31

E. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... .32

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data .................................... .38

  1 Validitas Alat Tes................................................................................. .38

  3 Seleksi Item .......................................................................................... .39

  4 Hasil Uji Coba Alat Penelitian ............................................................. .40

  

G. Teknik Analisis Data .................................................................................. .44

  1 Uji Asumsi ........................................................................................... .44

  2 Uji Hipotesis ........................................................................................ .45

  

BAB IV : PEMBAHASAN ................................................................................. .46

A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... .46

B. Uji Asumsi ................................................................................................... .46

  1 Uji Normalitas ...................................................................................... .46

  2 Uji Linearitas........................................................................................ .47

  

C. Hasil Penelitian .......................................................................................... .48

  1 Uji Hipotesis ........................................................................................ .48

  2 Uji Tambahan ....................................................................................... .49

  

D. Pembahasan ................................................................................................ .50

BABV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. .55

A. Kesimpulan ................................................................................................ .55

  

B. Saran .......................................................................................................... .55

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... .57

LAMPIRAN ....................................................................................................... .59

  

DAFTAR TABEL

1. Tabel Spesifikasi Item-Item Skala Harga Diri ...........................................

  36 2. Tabel Spesifikasi Item-item Skala Motivasi Berprestasi ...........................

  38

  3. Tabel Item

  • – Item Skala Harga Diri (Distribusi Item Valid dan Gugur) .. 41

  4. Tabel Spesifikasi Item

  • – item skala harga diri sebelum dan sesudah Uji coba ............................................................................................................

  42

  5. Tabel Spesifikasi item

  • – item Skala Motivasi Berprestasi (Distribusi Item Valid dan Gugur) ............................................................................... 43

  6. Tabel Spesifikasi item

  • – item Skala Motivasi Berprestasi Sebelum dan Sesudah Uji Coba ......................................................................................

  44 7. Tabel Hasil Uji Normalitas ........................................................................

  47 8. Tabel Data Teoritis dan Empiris ................................................................

  49

  

DAFTAR SKEMA

  

1. Hubungan Antara Motif dan Motivasi .................................................... 8

  2. Hubungan Antara Harga diri dengan Motivasi Berprestasi .................... 28

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Skala .............................................................................................. 59

  

1.1 Skala Harga Diri ...................................................................................... 60

  

1.2 Skala Motivasi Berprestasi ...................................................................... 64

Lampiran 2 : Data Penelitian............................................................................... 68

  

2.1 Skoring Skala Harga Diri ........................................................................ 69

  

2.2 Skoring Skala Motivasi Berprestasi ........................................................ 72

Lampiran 3 : Hasil Analisis Aitem Dan Reabilitas ............................................. 79

  

3.1 Reliabilitas Skala Harga Diri Sebelum di Seleksi ................................... 80

  

3.2 Reliabilitas Skala Harga Diri Setelah di Seleksi ..................................... 82

  

3.3 Reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi Sebelum di Seleksi ................... 84

  

3.4 Reliabilitas Skala Harga Diri Setelah di Seleksi ..................................... 86

Lampiran 4 : Hasil Uji Asumsi ........................................................................... 88

  

4.1 Uji Normalitas ......................................................................................... 89

  

4.2 Uji Linearitas ........................................................................................... 90

  

4.3 Uji Hipotesis ........................................................................................... 91

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Yogyakarta merupakan sebuah kota yang dikenal sebagai kota pelajar

  dan kota budaya di mata dunia. Seiring berkembangnya waktu Yogyakarta dapat dikatakan sebagai miniatur Indonesia karena di kota ini banyak dijumpai pelajar maupun mahasiswa yang berasal dari seluruh pelosok di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Sebagai kota seni dan budaya, Yogyakarta sudah menciptakan banyak musisi besar yang terkenal di tingkat nasional maupun tingkat internasional.

  Perkembangan musik di Indonesia dan di Yogyakarta khususnya tergolong sangat pesat. Bila dilihat dari perkembangan jumlah group musik (band) yang ada di Yogyakarta sampai saat ini diperkirakan sudah mencapai 600 group band.(www.kompasiana.com) Beberapa band besar seperti Sheila on 7, Jikustik, Shaggy Dog dan Endank Soekamti juga berasal dari kota ini. Selain itu banyak sekali band-band lokal yang ingin mengikuti jejak band-band besar itu untuk mencoba menjadi band berkelas nasional maupun internasional. Secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi perilaku seniman-seniman muda ini yang memilih jalur musik mereka secara group band. Mereka akan berlomba-lomba agar musik mereka dikenal semua orang dan menciptakan image yang membuat musik mereka selalu diingat dan disukai para penikmat

  

musik. Secara tidak langsung semua perilaku yang terbentuk itu akan

mempengaruhi motivasi berprestasi individu tersebut.

  Lingkungan atau budaya merupakan salah satu faktor esensial bagi

pengembangan motif berprestasi. Bila kebudayaan tempat individu dilahirkan

dan dibesarkan memberikan dukungan yang besar pada individu untuk

mengembangkan motif berprestasi maka individu tersebut akan memiliki motif

berprestasi yang tinggi (Martaniah, 1984). Hal ini juga mendorong grup-grup

band ini untuk membentuk suatu komunitas atau perkumpulan dan

mengadakan kegiatan rutin untuk menampilkan hasil karya mereka dan

memajukan komunitas mereka. Saat ini bermunculan komunitas-komunitas

musik seperti Common People yang beranggotakan kurang lebih 20 band

beraliran Garage Pop, IRC (Indonesian Reggae Community) yang

beranggotakan 500 band beraliran reggae di wilayah Yogyakarta dan di

Indonesia, Jazz Mben Senen (Jazz setiap hari Senin) yaitu komunitas pemusik

yang beraliran Jazz yang diadakan di Kota Baru setiap hari Senin disetiap

minggunya sampai sekarang. Secara berkala komunitas ini selalu mengadakan

pementasan band-band anggota mereka dan selalu menyedot perhatian

penikmat musik di Yogyakarta.

  Fenomena bermunculannya band-band lokal ini ini terus berlangsung

sampai sekarang. Beberapa individu memilih bermain musik seperti ini bukan

lagi sebagai hobby semata tetapi menjadikannya pekerjaan yang tetap. Dari

sekian banyak band yang bermunculan itu tidak sedikit pula yang mengalami

  

kebutuhan berprestasi yang tinggi akan tekun dan lebih lama saat mereka mulai

menemui kegagalan dalam pekerjaan mereka dan akan bekerja lebih keras

untuk menyelesaikan tugas tersebut hingga selesai (McClelland, 1985).

Sedangkan orang yang tidak mempunyai kebutuhan berprestasi yang tinggi

mereka akan menghindari melakukan kegiatan itu lagi karena mereka merasa

gagal.

  Tinggi rendahnya motivasi berprestasi seseorang juga bisa dilihat dari

perilakunya sehari-hari. Seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi

akan menunjukan perilaku tidak mudah putus asa, berusaha berprestasi sebaik-

baiknya, bekerja dengan tekun, menganggap kesulitan sebagai tantangan, dan

sebagainya (Munandar, 1987). Faktor latihan juga merupakan suatu aspek

penentu dan juga menjadi tolok ukur pemusik dalam melihat motivasinya

untuk berprestasi. Baik buruknya prestasi yang bisa di raih individu tersebut

dipengaruhi oleh beberapa aspek, salah satunya adalah motif berprestasi. Motif

berprestasi merupakan dorongan atau keinginan yang berasal dari dalam diri

individu (internal) maupun dari luar individu (eksternal) untuk mencapai

kesuksesan atau mencapai prestasi.

  Tinggi rendahnya motivasi berprestasi seorang pemusik ini secara tidak

langsung akan berhubungan dengan kepercayaan diri yang ia bangun, baik di

atas pentas maupun dalam kehidupan sehari-harinya. Saat seorang mempunyai

motivasi berprestasi yang tinggi ia akan berusaha sekuat tenaga untuk meraih

kesuksesan atau keberhasilan yang ia impikan. Kemudian dengan keberhasilan

  

percaya diri yang tinggi sangat dibutuhkan oleh seseorang, karena dengan

percaya diri seseorang akan merasa yakin atas kemampuannya dan merasa bisa

menungguli orang lain.

  Menurut Maslow (dalam Schultz,1991), apabila seseorang

merasakan suatu perasaan penghargaan diri dalam atau penghargaan diri, ia

akan merasa yakin dan aman akan dirinya, merasa berharga dan adekuat (serasi

dan seimbang). Apabila seseorang kekurangan harga diri, ia akan merasa

rendah diri, kecil hati dan tidak berharga dalam menghadapi kehidupan.

Supaya memiliki perasaan harga diri yang sejati hendaknya seseorang

mengetahui dirinya dengan baik dan mampu menilai secara objektif kebaikan-

kebaikan dan kelemahan-kelemahannya. Seseorang tidak dapat menghargai

dirinya, jika ia tidak mengetahui siapa dan apa dia sebenarnya.

  Harga diri adalah suatu penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri,

yaitu dapat menerima diri sendiri dengan segala keterbatasannya (Husanain &

Noor,1979). Sedangkan Coopersmith (1987) menjelaskan, bahwa harga diri

adalah penilaian diri yang dibuat oleh seseorang terhadap dirinya yang sifatnya

relatif tetap, diperoleh dari interaksinya dengan lingkungan dan dari

penerimaan penghargaan dan perlakuan orang terhadap dirinya. Orang yang

memiliki harga diri tinggi akan dapat menerima kegagalan dan keberhasilan

secara wajar dan lebih realistik, mempunyai motivasi yang kuat dalam

menghadapi kegagalan, mencoba menghadapi situasi kompetitif, lebih percaya

diri dan merasa lebih mampu, serta cenderung cemerlang dan lebih beraspirasi. sendiri dan selalu meragukan kemampuannya, karena yang dilihat hanya kekurangannya saja (Hurlock, 1976).

  Berdasarkan uraian di atas penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang hubungan antara harga diri dengan motivasi berprestasi pada seorang pemusik secara grup khususnya di Yogyakarta.

  B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini masalah dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada hubungan antara harga diri dengan motivasi berprestasi pada pemusik secara band di Yogyakarta?

  C. Tujuan Penenelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara harga diri dengan motivasi berprestasi pada seorang pemusik secara band di Yogyakarta.

  D. Manfaat Penelitian Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pengetahuan dalam bidang psikologi, terutama psikologi sosial, psikologi perkembangan, atau bidang lain yang ada kaitannya dengan harga diri atau motivasi berprestasi, sehingga dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

  Secara praktis, penelitian ini bisa memberikan informasi bagi para pemusik, penikmat musik dan para pembaca mengenai harga diri dan motivasi berprestasi pada seorang pemusik secara band.

BAB II DASAR TEORI A. Motivasi Berprestasi

1. Pengertian Motif dan Motivasi

  Motif merupakan suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan-tindakan tertentu (Handoko, 1992). Menurut Martaniah (1984) motif dapat diartikan sebagai suatu konstruksi yang potensial dan laten yang dibentuk oleh pengalaman-pengalaman dan secara relatif dapat bertahan meskipun kemungkinan berubah masih ada dan mempunyai fungsi mengarahkan atau menggerakan perilaku ke arah tujuan tertentu.

  Menurut Handoko (1992), motivasi merpakan suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia yang dapat menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah laku. Motivasi bisa muncul karena faktor internal maupun eksternal. Artinya, motivasi bisa muncul karena kehendak kita atau disebabkan oleh lingkungan di sekitar.

  Handoko (1992) juga mengemukakan bahwa ada hubungan yang erat antara motif dan motivasi yaitu motif lebih mengarah pada dorongan atau keinginan untuk mencapai tujuan, sedangkan motivasi memenuhi dorongan dan mencapai tujuan. Hubungan yang erat antara motif dan motifasi mengandung arti bahwa dalam istilah motivasi itu sendiri sudah mencakup pengertian tentang motif sebagai penggerak dan pengarah tingkah laku, sehingga Mc Clelland (dalam Martaniah 1984) menggunakan istilah motif dan motivasi dalam arti yang sama atau secara sinonim.

  Handoko (1992) juga menggambarkan hubungan antara motif dan motivasi sebagai berikut: SKEMA 1 Hubungan antara motif dan motivasi

  Dorongan (drive) Motif Perbuatan tujuan Kebutuhan (drive)

  Motivasi Berdasarkan skema dan beberapa pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa motif lebih mengarah pada dorongan atau keinginan untuk mencapai tujuan, sedangkan motivasi berfungsi sebagai penunjang dari motif atau sebagai kekuatan untuk memenuhi dorongan dan mencapai tujuan.

2. Pengertian Motivasi Berprestasi

  Setiap tindakan manusia selalu didorong oleh faktor-faktor tertentu sehingga terjadi suatu tingkah laku atau perbuatan. Faktor pendorong inilah yang disebut motif (Ninawati, 2002). Menurut Handoko (1992) motif adalah suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan individu berbuat sesuatu atau melakukan tindakan tertentu. Motif-motif tersebut pada saat tertentu akan menjadi aktif bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan.

  Selanjutnya Murray & Lindgren (dalam Martaniah, 1984) menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan untuk berprestasi, yaitu dorongan untuk mengatasi rintangan-rintangan dan memlihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing melalui usaha-usaha untuk melebihi perbuatan yang lampau dan untuk menungguli orang lain. Sedangkan Heckhausen (dalam Martaniah, 1984) mengungkapkan bahwa motif berprestasi adalah suatu usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan kecakapan pribadi setinggi mungkin dalam segala aktifitas.

  Sampai saat ini, konsep kebutuhan Murray tampaknya masih banyak digunakan untuk menjelaskan motivasi dan arah dari perilaku (dalam Schultz & Schultz, 1994). Murray mengkategorikan kebutuhan menjadi dua kategori yaitu kebutuhan primer (primer needs) dan kebutuhan sekunder (sekunder needs). Kebutuhan primer adalah atau kebutuhan yang diperlukan untuk tetap bertahan hidup. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang bersifat tidak dipelajari. Di sisi lain, kebutuhan sekunder diartikan sebagai kebutuhan yang timbul dan berkembang setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contoh dari kebutuhan sekunder tersebut adalah kebutuhan untuk berprestasi (need of achievement) dan kebutuhan untuk berafiliasi (need of affiliation).

  Sejalan dengan Murray, Mc Clelland dan Green (dalam Fieldman, 1992) menyebutkan bahwa di dalam manusia selain ada dorongan yang bersifat biologis, terdapat juga dorongan lain yang sangat kuat dan tidak memiliki dasar biologis yaitu kebutuhan untuk mendapatkan prestasi. Kebutuhan untuk mendapatkan prestasi merupakan salah satu kebutuhan sosial karena motif ini dipelajari dalam lingkungan dan melibatkan orang lain serta motif ini merupakan suatu komponen penting dalam kepribadian yang membuat manusia berbeda satu dengan yang lain (Morgan, dkk, 1986) Mc Clelland (dalam Robin, 1996) mengartikan motivasi berprestasi sebagai dorongan untuk mengungguli dan berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar serta berusaha untuk mendapatkan keberhasilan. Dengan motivasi berprestasi yang tinggi seseorang akan mampu mengatasi setiap masalah dan rintangan untuk maju dan berkembang.

  Menurut Hurlock (1996) motivasi berprestasi seseorang juga bisa ditimbulkan oleh adanya keinginan untuk merasa puas dan keinginan untuk menjadi tenar atau terkenal. Adanya kepuasan pribadi dan ketenaran yang diperoleh atas suatu prestasi menyebabkan individu tersebut sangat berminat terhadap prestasi.

  Berdasarkan definisi motivasi berprestasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi berprestasi adalah suatu dorongan atau keinginan yang berasal baik dari dalam diri individu (internal) maupun dari luar individu (eksternal) untuk mengungguli dan mencapai prestasi atau keberhasilan.

3. Aspek-Aspek Motivasi Berprestasi

  Haditono, 1987 (Ratna, 2002) mengungkapkan mengenai aspek-aspek dari motivasi berprestasi atau indicator dari motivasi berprestasi, yaitu: a. Keinginan untuk berprestasi sebaik-baiknya.

  Keinginan untuk berprestasi (need of achievement) adalah keinginan yang juga diungkap oleh Murray. Menurut Murray ada beberapa orang yang memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi daripada imbalan terhadap keberhasilan. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu lebih baik dan lebih efisien jika b. Mengadakan antisipasi berencana.

  Antisipasi berencana merupakan suatu perencanaan yang disusun dan dibuat untuk menanggulangi kejadian yang tidak terduga sekaligus membuat suatu pola pikir yang sistematis untuk memudahkan individu dalam mencapai apa yang diinginkan.

  

c. Usaha-usaha yang kreatif untuk mencapai cita-cita.

  Kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Dalam pencapaian cita-cita diperlukan usaha-usaha yang kreatif sebagai sarana pencapaian dan cita

  • – cita dan juga antisipasi adanya kejadian atau hal – hal yang diluar perkiraan.

  d. Perasaan yang kuat dalam pencapaian tujuan Perasaan yang kuat dalam pencapaian tujuan dapat diaplikasikan dalam setiap hal yang bisa kita lakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Misalnya dengan berlatih tekun kita akan menjadi terbiasa dengan pekerjaan dan menjadi siap dalam menghadapi semua hal yang terjadi. Seringkali kita terpaku hanya pada tujuan hidup yang dari kemampuan kita. Untuk itu diperlukan suatu keyakinan diri bahwa kita harus melihat lebih jauh tujuan hidup yang lebih besar lagi.

  e. Tidak takut gagal dan berani mengambil resiko Seorang yang berani mengambil resiko adalah berani berbuat dan tidak takut gagal. Untuk itu yang harys dimiliki adalah kejujuran pada diri sendiri tentang perasaan dan kebutuhan.

  Orang yang tidak takut gagal biasanya berani mencoba sesuatu yang baru atau berbeda dan tidak takut gagal, merasa nyaman dengan dirinya, sadar akan kemampuan dirinya sehingga dia tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu kita harus mengenali resiko pada setiap langkah yang akan kita ambil dan membandingkan dengan pengalaman yang akan kita peroleh jika kita mencoba sesuatu yang baru.

f. Mempunyai perasaan tanggung jawab personal.

  Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Ia akan selalu ada dalam diri individu karena pada dasarnya tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap menuju hal positif Dari aspek-aspek tersebut maka dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan berusaha untuk mencapai suatu prestasi dengan usaha-usaha yang kreatif dan tanggung jawab.

4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Motivasi Berprestasi

  Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi berprestasi seseorang: a. Kemampuan Intelektual Menurut Mc Clelland (dalam Riza, 2001) kemampuan intelektual merupakan faktor penting dalam menentukan motivasi berprestasi seseorang. Semakin baik kemampuan intelektual seseorang maka ia cenderung lebih mudah dalam menganalisa suatu permasalahan, menilai suatu hal, dan mencari pemecahan masalah dengan cepat dan efektif. Hal ini menyebabkan individu memiliki keinginan untuk mencapai keberhasilan dengan usaha yang lebih keras, mampu mengantisipasi kegagalan, dan lebih percaya diri.

  b. Budaya Budaya dari suatu masyarakat yang terdiri dari nilai-nilai dan sistem sosial bisa mempengaruhi kualitas motif berprestasi dari setiap anggota masyarakat yang menganutnya. Mc Clelland kurang berorientasi pada masa depan, mempunyai aktivisme rendah, memperlihatkan kebudayaan dengan tingkat motivasi berprestasi yang rendah.

  c. Status sosial-ekonomi Orang tua Status sosial-ekonomi orang tua akan berpengaruh terhadap motivasi berprestasi anak-anaknya. Ratna (2002), dalam penelitiannya menemukan bahwa seorang anak dari orang tua yang mempunyai status sosial-ekonomi yang lebih tinggi mempunyai motivasi berprestasi yang lebih tinggi dibandingkan anak yang tingkat sosial-ekonomi orang tuanya lebih rendah. Hal ini berkaitan dengan perbedaan fasilitas yang diberikan dan pengetahuan dan pengalaman orang tua tentang cara mendidik anak. Fasilitas pendidikan yang lengkap akan mendorong atau memacu semangat anak untuk lebih berprestasi, dan pengetahuan yang luas atau pendidikan orang tua yang tinggi akan menghasilkan cara yang tepat untuk mendidik anak.

  d. Harga Diri Individu yang memiliki harga diri yang tinggi akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, lebih mampu menjalani kegiatanya dengan berhasil (Maslow dalam Globe, 1987), dapat menerima kegagalan dan keberhasilan secara wajar dan menghadapi kegagalan, mencoba menghadapi situasi kompetitif, lebih percaya diri, dan meraa lebih mampu (Coopersmith, 1967).

  Menurut Hurlock (1996) motivasi berprestasi pada remaja juga bisa ditimbulkan oleh adanya keinginan untuk merasa puas dan keininan untuk mernjadi tenar atau terkenal. Adanya kepuasan pribadi dan ketenaran yang diperoleh atas suatu prestasi menyebabkan seseorang sangat berminat terhadap prestasi.

  Dari beberapa pernyataan di atas, terlihat jelas bahwa timbulnya

motivasi berprestasi pada seseorang bisa disebakan oleh keinginan

individu sendiri dan adanya dorongan dari orang lain.

B. Harga Diri

1. Pengertian Harga Diri

  Harga diri merupakan penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri, dan kualitas (tinggi-rendahnya) harga diri seseorang dipengaruhi oleh interaksinya dengan lingkungan. Coopersmith (1967) menyatakan bahwa harga diri merupakan hasil penilaian yang dilakukan oleh seseorang pada dirinya sendiri yang sifatnya relatif tetap, diperoleh dari interaksinya dengan lingkungan, seperti penerimaan, penghargaan, dan perilaku orang lain terhadap dirinya.

  Tjahjaningsih dan Nuryoto (1994) menyatakan bahwa penilaian orang lain terhadap atribut yang melekat pada diri remaja sangat berpengaruh pada penilaiannya terhadap dirinya sendiri. Atribut yang dinilai baik oleh orang lain atau lingkungan akan membuat bangga seseorang, shingga bisa menaikan harga dirinya.

  Atribut seseorang yang dinilai buruk oleh orang lain akan membuat orang tersebut merasa malu dan membuat harga dirinya rendah.

  Klass dan Hodge (1978) menyatakan bahwa harga diri merupakan hasil evaluasi diri yang dibuat dan dipertahankan individu yang diperoleh dari hasil interaksi individu dengan lingkungan.

  Tinggi rendahnya harga diri seseorang juga berpengaruh pada perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Koswara (1991) kepuasan terhadap terpenuhinya kebutuhan harga diri menimbulkan perasaan percaya diri, kuat, stabil merasa berguna dan diperlukan oleh orang lain. Sebaliknya, kegagalan untuk memenuhi kebutuhan harga diri menyebabkan timbulnya perasaan inferior, lemah, dan tidak berdaya. Hal ini sejalan dengan perndapat Maslow (dalam Globe, 1987) bahwa seseorang yang memiliki cukup harga diri akan mempunyai sifat percaya diri, lebih mampu menjalani kegiatanya dengan berhasil. Sebaliknya jika harga diri kurang atau rendah maka seseorang akan diliputi rasa rendah diri, tidak berdaya dan putus asa.

  Menurut Maslow (dalam Tjahjaningsih dan Nuryoto, 1994) harga diri bisa diperoleh melalui penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun penghargaan dari orang lain. Penghargaan dari diri sendiri meliputi: kebutuhan presentasi, keunggulan dan kompetii, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebaan. Sedangkan penghargaan diri orang lain meliputi: prestise, kedudukan, kemasyuran dan nama baik, martabat dan penghargaan.

  Dari berbagai macam pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa harga diri merupakan suatu hasil penilaian atau evaluasi yang dibuat dan dipertahankan oleh individu terhadap dirinya sendiri, sifatnya relatif tetap, dan diperoleh dari interaksi dengan lingkungan.

2. Pembentukan Harga Diri

  Harga diri terbentuk dari interaksi individu dengan lingkungannya, yaitu melalui pengalaman seseorang dalam kehidupan sehari-hari bersama individu lain. Dalam interaksinya dengan orang lain individu berusaha mengenal seperti apa orang lain dan seperti apa dirinya. Menurut Rogers (1954) persoalan mengenai siapa diri kita atau “siapa saya” akan membentuk suatu konsep yang terorganisir di dalam diri seseorang. Konsep tersebut kemudian akan membentuk suatu persepsi secara keseluruhan tentang kualitas, kemampuan, dorongan dan sikap yang dimilikinya dalam berhubungan dengan orang lain. Hal tersebut kemudian akan membentuk Self-image dari individu yang kemudian akan membentuk harga dirinya.