Peningkatan kemampuan mengartikan, membaca, menulis lambang pecahan, menunjukkan letak pecahan dalam garis bilangan dan membandingkan bilangan pecahan sederhana dengan menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas III SD Kanisius Klepu semester II tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARTIKAN, MEMBACA, MENULIS LAMBANG PECAHAN, MENUNJUKKAN LETAK PECAHAN DALAM GARIS BILANGAN DAN MEMBANDINGKAN BILANGAN PECAHAN SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SD. KANISIUS KLEPU SEMESTER II TAHUN AJARAN 2008/2009
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah Guru Dasar
Disusun oleh : Jemino ( 071134065 ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Hati penulis memikir – mikir jalannya tetapi Tuhanlah yang menentukan arahnya Tulisan ini kupersembahkan kepada : Bruder - bruder Santa Maria dari Lourdes
( Bruder – bruder Budi Mulia (BM))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO HIDUP DALAM IMAN HARAPAN, dan KASIH Iman tanpa perbuatan, pada hakekatnya mati. ( Yakobus 2 : 14 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya Menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar Pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 22 Desember 2009 Penulis Jemino
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : JEMINO Nomor Mahasiswa : 071134065
Demi membangun ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARTIKAN, MEMBACA, MENULIS LAMBANG PECAHAN MENUNJUKKAN LETAK PECAHAN DALAM GARIS BILANGAN DAN MEMBANDINGKAN BILANGAN PECAHAN SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SD. KANISIUS KLEPU, SEMESTER II TAHUN AJARAN 2008/2009
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap tercantum nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta, 22 Desember 2009
Yang menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN
MENGARTIKAN, MEMBACA, MENULIS LAMBANG
PECAHAN MENUNJUKKAN LETAK PECAHAN DALAM
GARIS BILANGAN, DAN MEMBANDINGKAN BILANGAN PECAHAN
SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SD.
KANISIUS KLEPU, SEMESTER II TAHUN AJARAN 2008/2009
Oleh : Jemino NIM : 071134065Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) peningkatan kemampuan mengartikan, membaca, menulis lambang pecahan menunjukkan letak pecahan dalam garis bilangan, dan membandingkan bilangan pecahan sederhana dengan menggunakan metode demonstrasi; (2) mengetahui efektivitas pembelajaran dalam hal kemampuan belajar dan jumlah siswa yang berhasil mencapai target akhir.
Penelitian dilaksanakan di kelas III SD Kanisius Klepu, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Subyek penelitian berjumlah 34 siswa dari 36 siswa. Pengumpulan data diperoleh dari skor siswa pada evaluasi/ ulangan akhir siklus yang terdiri dari siklus I dan siklus II. Analisis data dengan cara mencari skor rata – rata kelas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) adanya peningkatan kemampuan mengartikan, membaca, menulis lambang pecahan menunjukkan letak pecahan dalam garis bilangan, dan membandingkan bilangan pecahan sedehana, dengan prestasi ditunjukkan dari skor rata – rata awal sebesar 34, 85% , dan skor rata – rata akhir sebesar 70,79%; (2) adanya efektivitas pembelajaran yang ditunjukkan dari hal kemampuan belajar dengan menggunakan data analisis peningkatan kemampuan, dan dalam hal jumlah siswa yang berhasil dari keadaan awal 0 siswa dan 20 siswa pada akhir siklus dalam persen sebesar 58,82% siswa yang mencapai target ( 70%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
IMPROVING COMPETENCIES ON INTERPRETING, READING AND
WRITING THE SYMBOL OF FRACTION, TO SHOW THE PLACE OF THE
FRACTION ON NUMERAL LINE AND COMPARING TO A SIMPLE
FRACTION USING THE DEMONSTRATION METHOD AT THE GRADE
OF ELEMENTARY SCHOOL AT SD KANISIUS KLEPU
TERM II ON THE LEARNING TEACHING 2008/2009
Jemino
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2009
This research is doing to know : (1) improving competencies on interpreting, reading and writing the symbol of fraction, to show the place of the fraction on numeral line and comparing to a simple fraction using the demonstration method. (2) to know the effectiveness in learning teaching related to competencies in studying and the number of student who are able to succeed in the last program.
This research at SD. Kanisius Klepu Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Yogyakarta. The object research is 34 of 36 pupils. We collect the datas from the first cycle and the second cycle. We analyze the data by using the average score of the class.
The result of this research showing that : (1) improvements of improving competencies on interpreting, reading and writing the symbol of fraction, to show the place of the fraction on numeral line and comparing to a simple fraction in achieving average score in the beginning is 34,85% and the last score is 70,79%. (2) the are the effectivities in learning teaching process which are indicated on the studying compenencies by using the analyzing data on improving competencies. The successful students in the beginning is 0 and at the end is 20 pupils is 58,82% of the students target is 70%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur penulis menghanturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dengan segala karunia dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi PTK (Penelitian Tindakan Kelas ) ini. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Keberhasilan penyususnan skripsi tidak lepas berkat bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menghaturakan limpah terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T Sarkim, M,Ed.,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Fr. Kartika Budi,MPd., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar, tekun, setia membimbing dan mendampingi penulisan proses penyususnan skripsi PTK ( Penelitian Tindakan Kelas) ini.
4. Bapak Drs. Thomas Sugiarto,, M.T., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah membantu dan membimbing penulisan selama proses penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Kepala Sekolah SD Kanisius KLepu yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
6. Para Bapak dan Ibu guru SD Kanisius Klepu yang memberikan dorongan dan membantu dalam saat proses penelitian berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Para Bruder Budi Mulia yang telah meberikan dorongan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penyususnan skripsi ini.
8. Bapak, simbok, kakak, dan adik yang selalu memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.
9. Teman – teman S1 PGSD sore yang telah memotivasi, dorongan, dan inspirasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) ini jauh dari sempurna. OLeh karena itu, sumbang saran dari pembaca, penulis harapkan.
Akhirnya semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL …………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………… iv HALAMAN MOTTO ………………………………………………… v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ….…………… vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………… vii ABSTRAK ……………………………………………………………. Viii ix
ABSTRACT ……………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR ………………………………………………... x DAFTAR ISI …………………………………………………………. xii DAFTER TABEL …………………………………………………….. xiv DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………................ xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………...
1 B. Identivikasi Masalah ……………………………………….
4 C. Rumusan Masalah ………………………………………….
5 D. Batasan Pengertian …………………………………………
5 E. Tujuan Penelitian …………………………………………...
6 F. Manfaat Penelitian ………………………………………….
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47 C. Analisis Data …………………………………………..….
61 Daftar Pustaka ………………………………………………………. 62
60 B. Saran – Saran …………………………………….………
55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……………………………………….…….
53 E. Pembahasan ………………………………………..…….
51 D. Refleksi …………………………………………………...
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ………………………………………………..
8 B. Kerangka Berpikir ………………………………………….
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrepsi Pelaksanaan …………………………………..
37 E. Efektivitas …………………………………………………
34 D. Analisis Data ………………………………………………
33 C. Penyusunan Instrumen …………………………………….
28 B. Peubah, Data, dan, Pengumpulan Data …………….……..
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Tindakan…………………………………………..
25 C. Rumusan Hipotesis ………………………………………...
40 B. Deskrepsi Data …………………………………………...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 Indikator Keberhasilan Peningkatan Kemampuan ………….
38 Tabel 2 Kriteria Peningkatan Efektivitas Dalam Hal Pencapaian Skor Rata – Rata Kelas ……………………………………………
39 Tabel 3 Kriteria Efektivitas Dalam Hal Siswa yang Berhasil ………
39 Tabel 4 Destribusi Frekfensi Skor Siswa Siklus I ………………….
48 Tabel 5 Distribusi Frekfensi Skor Siswa Siklus II ………………….
50 Tabel 6 Peningkatan Awal, Siklus I, dan Siklus II …………………
58 DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1 Data Skor …………………………………………………
64 Lampiran 2 Silabus ……………………………………………………
66 Lampiran 3 RPP………….……………………………………………
70 Lampiran 4 LKS ………………………………………………………
80 Lampiran 5 Kisi – Kisi…………………………………………………
91 Lampiran 6 Ulangan – Ulangan ………………………………………. 100 Lampiran 7 kunci jawaban ……………………………………………. 106 Lampiran 8 Izin Penelitian …………………………………………… 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa guru dalam dunia pendidikan merupakan
pelaksana terdepan yang tidak dapat diabaikan keberadaannya. Guru dalam melakukan tugasnya berusaha mengembangkan kemampuannya demi meningkatkan kemampuan belajar siswa. Keberhasilan siswa dalam proses belajar tidak tergantung dari guru saja, tetapi juga dipengaruhi dari berbagai faktor.
Seperti diuraikan di atas, di samping proses pembelajaran, keberhasilan siswa dalam belajar sangat tergantung dari berbagai faktor. Faktor pertama yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah faktor dari dalam, seperti bakat, motivasi, minat, dan kemampuan awal. Faktor kedua yaitu faktor dari luar siswa seperti guru, fasilitas belajar, teman belajar, lingkungan belajar, metode, dan media.
Pendidikan bagi individu adalah kegiatan yang berlangsung sepanjang hidup. Setiap individu selalu berusaha mengembangkan kemampuannya untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Siswa sewaktu masuk di suatu program pendidikan tidak berangkat dari nol. Mereka telah mempunyai pengalaman belajar dari kehidupan sebelumnya, maka mereka mempunyai perbedaan kemampuan awal. Perbedaan kemampuan awal siswa disebabkan oleh tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peningkatan kemampuan siswa dalam belajar matematika sering meleset dari harapan. Harapan kita adalah siswa mampu menguasai ketrampilan dan pengetahuan yang disajikan dalam proses belajar, yaitu menguasai ketrampilan dan pengetahuan dalam pembelajaran matematika tentang pecahan sederhana. Menurut informasi guru SD Kasnisius Klepu bahwa dalam pelajaran matematika khususnya tentang pecahan sederhana masih rendah. Untuk membuktikan hal tersebut peneliti mengadakan tes awal. Kenyataannya bahwa memang betul kemampuan siswa SD. Kanisius Klepu masih rendah ditunjukkan dengan tidak berhasil memecahkan soal – soal pecahan sederhana yaitu siswa tidak mampu untuk menjawab dengan benar soal yang diujikan. Indikatornya adalah perolehan rata – tata skor dalam persen setelah diadakan tes awal sebesar 34,85%. Mengapa itu terjadi ? Rendahnya pencapaian kemampuan belajar siswa dalam hal pecahan sederhana disebabkan oleh :
1. Pemilihan metode yang tidak tepat oleh guru
Guru sering memilih dan menggunaan metode yang tidak tepat. Guru cenderung hanya menggunakan satu metode yaitu metode ceramah. Guru biasanya mencari hal – hal yang praktis, dan mudahnya. Maka mengunakan metode ceramah dianggap tepat. Metode ceramah sudah akrab dengan guru, mudah, dan dianggap tidak perlu persiapan, serta biaya murah. Pemilihan metode ini dapat mempengaruhi kurangnya minat anak untuk mengikuti proses belajar yang disajikan oleh guru, dengan sendirinya kemampuan siswa tidak berkembang secara maksimal seperti yang kita harapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Guru tidak memperhatikan tingkat perkembangan siswa didik Anak SD Berada pada tahap perkembangan kognitif kongkrit.
Pembentukan pemahaman pengetahuan dibangun dari hal – hal yang nyata/ kongkrit. Tetapi guru sering tidak memperhatikan hal tersebut dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru hanya berpusat bagaimana menyelesaikan materi sesuai dengan target waktu.
3. Siswa menganggap pelajaran matematika sulit Para siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika itu menakutkan.
Maka mereka mendengar saja sudah langsung antipati. Ketakutan siswa disebabkan karena asumsi bahwa pelajaran matematika sulit. Siswa yang memiliki pandangan tersebut dalam proses belajar akan mengalami kesulitan dan akhirnya semua yang diajarkan oleh guru tidak dapat dikuasai dengan baik.
Pencapaian perkembangan kemampuan belajar matematika siswa juga dipengaruhi oleh penggunaan metode yang digunakan oleh guru. Guru yang berhubungan langsung dalam proses belajar, bertugas untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan dan ketrampilan melalui proses belajar. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran menggunakan metode yang dipilih. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan membuat siswa tertarik dan senang untuk mengikuti proses belajar yang disampaikan oleh guru, sehingga dapat mempertinggi tingkat kemampuan belajar siswa, khususnya pembelajaran matematika di Sekolah Dasar.
Dalam penelitian ini peneliti tertarik meningkatkan kemampuan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
metode demonstrasi. Peneliti memilih metode demonstrasi dikarenakan metode demonstrasi membuat siswa aktif dalam proses belajar. Metode demonstrasi melatih untuk memecahkan permasalahan dengan meragakan/ melakukan. Metode demonstrasi yang bertumpu pada keaktifan siswa melakukan kegiatan menumbuhkan rasa senang, dan akhirnya memotivasi siswa untuk belajar.
Peningkatan kemampuan belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh dengan tes awal dan tes akhir siklus yang dilakukan oleh guru setelah materi pembelajaran yang disampaikan selesai.
B. Identifikasi masalah
Dari pernyataan – pernyataan di atas peneliti mendapatkan gambaran permasalahan – permasalahan yang terdapat di kelas III SD, seperti :
1. Kemampuan siswa berkembang tidak maksimal dalam pembelajaran pecahan sederhana khususnya tidak mampu menyelesaikan soal – soal tes dengan benar, sehingga perolehan skor rendah.
2. Guru dalam pembelajaran hanya mengembangkan metode tertentu “ ceramah,” sehingga siswa tidak termotivasi dan menyenangi pelajaran matematika khususnya pecahan sederhana.
3. Siswa sebelumnya sudah memiliki asumsi bahwa pelajaran matematika itu sulit. Maka siswa dengan asumsi tersebut secara langsung atau tidak langsung menolak, dan tidak menyenangi pelajaran matematika.
Dari semua kesulitan – kesulitan yang ada tidak semuanya dipecahkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meningkatkan kemampuan pembelajaran pecahan sederhana kelas III SD. Kanisius Klepu, dan tingkat efektivitasnya.
C. Rumusan Masalah
Masalah utama dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan mengartikan, membaca, menulis lambang pecahan, menunjukkan letak pecahan pada garis bilangan, dan membandingkan pecahan sederhana siswa kelas III SD. Kanisius Klepu dengan benar?
Tetapi peneliti juga ingin mengetahui apakah pembelajaran dalam hal mengartikan, membaca menulis lambang pecahan, menunjukkan letak pecahan pada garis bilangan, dan membandingkan pecahan sederhana dengan menggunakan metode demonstrasi siswa kelas III SD. Kanisius Klepu, efektif dalam hal (a) hasil belajar, dan (b) dalam hal siswa yang berhasil ? D.
Batasan Pengertian
Dari identifikasi permasalahan di atas dapat diketahui masalah – masalah yang ada, namun peneliti membatasi pengertian dalam penelitian, seperti : 1.
Pendekatan metode demonstrasi adalah proses pembelajaran yang mengutamakan menggunakan alat – alat peraga berupa: a.
Bahan : buah – buahan ( apel, dan belimbing ), peralon, pejepit kertas, pengait, dan kertas lipat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bahan dan alat tersebut digunakan untuk memecahkan persoalan – persoalan yang dihadapi khususnya pada materi mengartikan, membaca, menulis lambang pecahan, menunjukkan letak pecahan pada garis bilangan, dan membandingkan pecahan sederhana
2. Efektivitas penggunaan metode demonstrasi akan diukur dengan rata – rata skor yang diperoleh siswa dalam persen (%) setelah proses pembelajaran berakhir dan dilihat juga dari jumlah anak yang berhasil yaitu 60% pada siklus I dan 70% pada siklus II dari keseluruhan siswa yang berhasil dalam persen (%).
3. Peneliti dalam penelitian ini tidak mengembangkan proses pembelajaran tematik, khususnya pembelajaran matematika pada materi mengartikan, membaca, menulis lambang pecahan, menunjukkan letak pecahan pada garis bilangan, dan membandingkan pecahan sederhana di kelas III SD Kanisius Klepu, karena peneliti hanya ingin mengetahui pada masalah peningkatan kemampuan dan efektivitas pembelajaran, sehingga aspek lain tidak diperhatikan.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan dalam hal membaca, menulis lambang pecahan, menunjukkan letak pecahan pada garis bilangan, dan membandingkan pecahan sederhana siswa kelas III SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran membaca, menulis lambang pecahan, menunjukkan letak pecahan pada garis bilangan, dan membandingkan pecahan sederhana siswa kelas III SD Kanisius Klepu dengan menggunakan metode domontrasi efektif dalam hal ( a) hasil kemampuan belajar, dan (b) jumlah siswa yang berhasil.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, seperti di bawah ini :
1. Terutama bagi guru matematika kelas III SD, sebagai pertimbangan dalam mengelola, dan merencanakan proses belajar matematika.
2. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat memberikan masukkan cara belajar. Dengan demikian siswa dapat memilih cara – cara belajar yang efektif demi meningkatkan cara belajarnya.
3. Bagi lembaga pendidikan tinggi Prodi PGSD, diharapkan dari hasil penelitian ini sebagai motivator bagi mahasiswa lain untuk mengembangkan penelitian yang lebih luas lagi, sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi perkembangan pembelajaran di Sekolah Dasar umumnya.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan gambaran yang jelas akan fakta, terutama yang berkaitan dengan penerapan strategi belajar – mengajar yang menggunakan metode demonstrasi pada pengajaran matematika di Sekolah Dasar kelas III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Belajar dan mengajar Pendidikan merupakan sarana membentuk kesatuan bangsa,
meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi, mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan membentuk karakter bangsa Indonesia. Pendidikan bagi bangsa Indonesia membawa kemajuan disemua aspek kehidupan masyarakat. Dengan pendidikan yang diselenggarakan oleh bangsa Indonesia menjadikan bangsa kita sejajar dengan bangsa lain dan tidak kalah penting menjadikan bangsa yang modern, memiliki kepribadian yang tangguh dan unggul.
Pendidikan adalah salah satu pilar utama dari suatu bangsa. Bangsa yang tidak memiliki pendidikan yang baik tidak akan berdiri kokoh dan sejajar dengan bangsa lain dalam pengembangan pengetahuan dan teknologi. Bangsa yang maju adalah bangsa yang menguasai pengetahuan, dan teknologi modern. Pengembangan iptek akan memacu tercapainya bangsa yang makmur, sejahtera, dan berdiri sejajar dengan bangsa lain. Tercapainya hal tersebut memerlukan pendidikan yang berkualitas.
Ciri – ciri pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang berorentasi masa depan. Kualitas pendidikan merupakan tanggungjawab dari seluruh elemen bangsa Indonesia, tetapi yang secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan dituntut untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan. Para guru dengan berbekal semangat, potensi, dan dedikasi berkewajiban mengembangkan dan memajukan pendidikan yang dicita – citakan oleh bangsa Indonesia. Guru yang memiliki dedikasi dan profesionalisme akan membawa pendidikan yang menjadi tanggungjawabnya berorentasi ke masa depan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh guru adalah meningkatkan mutu pembelajaran. Para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan meningkatkan mutu pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran yang bervariasi baik metode maupun media pembelajaran.
Pendidikan tidak lepas dari proses pengajaran. Proses pengajaran di dalamnya terdapat proses belajar. Proses belajar memegang peran yang sangat vital Seperti uraian di atas bahwa mengajar adalah proses pembimbingan kegiatan yang disebut kegiatan belajar. Bagi para guru sangat penting memahami tentang proses belajar, supaya para guru mempu memberikan bimbingan dan penyediaan lingkungan belajar yang tepat serta bervariasi bagi para siswa. Belajar dan pengajaran oleh para ahli ditafsirkan dan dirumuskan seperti berikut :
a. Pengertian Belajar (Oemar Hamalik, 2008 : 31 )
1) Belajar adalah memperoleh pengetahuan dengan latihan – latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis dan terus - menerus.
2) Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses suatu kegiatan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
juga memahami, dan mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan tetapi pengubahan perilaku.
3) Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu memlalui interaksi dengan lingkungan.
b. Belajar adalah Proses
Belajar merupakan proses bukan tujuan. Belajar mengutamakan langkah – langkah tertentu atau prosesdur – prosedur yang ditempuh supaya seseorang yang melakukan kegiatan belajar mengalami, dan akhirnya memiliki ketrampilan – ketrampilan yang dilatihkan. Dengan bekal ketrampilan – ketrampilan yang diperoleh seseorang yang mengalami kegiatan belajar mampu untuk menggunakan ketrampilan itu untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
c. Belajar dengan Jalan Mengalami
Pengalaman diperoleh dari interaksi antara individu dengan individu, dan antara individu dengan lingkungan. Pengalaman adalah sumber pengetahuan, dan ketrampilan bersifat pendidikan ( untuk mendapatkan perlu proses belajar ). Pengalaman pendidikan bersifat interaktif dan terus – menerus ( Hamalik Oemar, 2008 : 27 – 28 ).
d. Ciri – Ciri Belajar
Willian Burton menyimpulkan dan diuraikan oleh Hamalik Oemar, 2008: 31, sebagai berikut : 1) Proses belajar ialah pengalaman , berbuat, mereaksi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Berproses melalui bermacam – macam pengalaman, dan mata pelajaran – mata pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan tertentu. 3) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan siswa.
4) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan siswa sendiri yang mendorong motivasi yang secara terus – menerus.
5) Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh heriditas dan lingkungan.
6) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi oleh perbedaan – perbedaan individu setiap siswa.
7) Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman – pengalaman dan hasil – hasil yang dinginkan sesuai dengan kematangan siswa. 8) Proses belajar yang terbaik apabila siswa mengetahui status dan kemajuannya.
9) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosesdur.
10) Hasil – hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah.
11) Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12) Hasil – hasil belajar adalah pola – pola perbuatan, nilai – nilai, pengertian – pengertian, sikap – sikap, apresiasi, abilitas, dan ketrampilan. 13) Hasil – hasil belajar diterima oleh murid apabila memberikan kepuasan sebagai pemenuhan kebutuhan, berguna dan bermakna baginya. 14) Hasil – hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman – pengalaman yang dapat dipersamakan dengan pertimbangan yang baik. 15) Hasil – hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda – beda.
16) Hasil – hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan dapat berubah – ubah ( adaptebel ).
2. Pengertian Pengajaran
Pengajaran sama maksudnya dengan kegiatan mengajar. Kegiatan mengajar terdapat proses belajar dan mengajar. Maka di bawah ini merupakan pengertian mengajar menurut Oemar Hamalik,(2008, 44 – 49) : a.
Mengajar merupakan kegiatan yang berlangsung untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Kegiatan tersebut disampaikan oleh orang dewasa khususnya yang tergabung dalam lembaga pendidikan ( guru ). Tugas orang dewasa khususnya yang ada di dalam lembaga pendidikan mempersiapkan siswa supaya dapat menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Mereka dalam menyampaikan pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah. Lembaga pendidikan sekolah memiliki kewajiban untuk menyampaikan pengetahuan, ketrampilan, dan budaya yang ada dan dihidupi oleh masyarakat. Maka siswa diharapkan setelah proses belajar – mengajar memiliki pengetahuan, dan ketrampilan yang memadahi, serta kepribadian sesuai dengan harapan masyarakat.
c. Mengajar adalah usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan menyiapkan lingkungan yang dibutuhkan, terutama lingkungan sosial. Sekolah dalam hal ini yang menyiapkan program belajar, bahan pembelajaran, metode, dan media. Maka sekolah menyiapkan kesediaan guru, suasana kelas, kelompok siswa, dan lingkungan sekolah menjadi lingkungan belajar yang bermakna, bagi perkembangan siswa.
d.
Mengajar adalah memberi bimbingan balajar kepada siswa.
e.
Mengajar adalah suatu proses membantu siswa untuk menghadapi dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari – hari. Peningkatan mutu pendidikan merupakan komitmen nasional di masa sekarang maupun masa datang. Dalam pendidikan peran seorang guru sangat penting. Usaha meningkatkan mutu pendidikan pertama – tama yang harus diperhatikan adalah mutu guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pendekatan Mengajar dan Belajar dengan Metode Demonstrasi a. Metode Demonstrasi
Keberhasilan belajar ditentukan oleh bagaimana guru menggunakan metode yang bervariasi. Dalam penelitian ini, peneliti memilih dan menggunakan metode demonstrasi. Metode demonstrasi yang dilaksanakn oleh peneliti memberikan kesempatan bagi para siswa belajar secara aktif dengan meragakan alat – alat peraga untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi sehari – hari yang berkaitan dengan pelajaran matematika. Metode demonstrasi memberikan peluang secara luas bagi siswa mempraktekan alat kerja sesuai dengan aturan tertentu. Metode demonstrasi mengantarkan anak untuk mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan baru. Metode demonstrasi dapat mengondisikan siswa menyenangi materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga para siswa secara bertahap akan meningkat pristasi belajarnya.
Kata “ Demonstrasi “ berarti unjuk rasa, unjuk pikiran, dan unjuk ketrampilan dalam bentuk fisik. Kita sering melihat peragaan – peragaan yang dilakukan oleh perseorangan, misalnya kalau kita melakukan perjalanan menggunakan alat transportasi laut maupun udara, sebelum berangkat ada seorang demonstrasi muncul untuk meragakan bagaimana menggunakan pelampung dan menggunakan masker tabung gas. Dalam acara – acara televisi sering kita juga dipertontonkan acara seperti demo masak, beladiri, dan dalam kehidupan sehari – hari masih banyak lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“ Singkat kata “ demonstrasi “sama dengan meragakan. Metode demonstrasi adalah salah satu motode mengajar yang memberikan kesempatan kepada para siswanya untuk mengembangkan ketrampilan menggunakan alat kerja berdasarkan prinsip tertentu (Wens Tanlain, 2006:49)”.
b. Dasar Pemilihan Metode Demonstrasi
1) Tujuan mengajar adalah menjadikan siswa terampil mengoperasikan suatu alat kerja berdasarkan prinsip tertentu.
2) Bahan ajar mencakup informasi, konsep, prinsip, dan ketrampilan menerapkan prinsip pada alat kerja tertentu.
3) Melalui proses latihan pengamatan siswa memahami bagaimana suatu terjadi atau berlangsung dan apa yang harus dilakukan.
4) Melalui latihan siswa menjadi terampil mengunakan alat kerja. 5) Jumlah siswa antara 3 – 10 orang. Bila kelas besar, maka harus dibagi menjadi kelompok – kelompok kecil.
6) Guru mewujudkan : “makna” belajar mengajar dan meningkatkan peran aktif siswa dalam seluruh tahap pembelajaran.
c. Persiapan Mengajar
1) Tentukan bahan ajar : prinsip kerja dan alat kerja yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari – hari.
2) Tentukan alat – alat kerja, bahan – bahan yang dibutuhkan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Tugas siswa untuk mempelajari bahan ajar terutama mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan besama oleh tiap kelompok siswa.
4) Guru menyiapkan tempat dan prosedur kerja.
4. Kemampuan Belajar Matematika
Kemampuan belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung terjadi dalam diri seseorang yang diakibatkan dari pengalaman belajar. Kemampuan belajar secara langsung dapat kita ketahui dari perubahan yang dialami setelah seseorang mengalami proses belajar. Perubahan kemampuan dapat dilihat dari tidak bisa menjadi terampil, dan dari tidak tahu menjadi tahu.
Pengukuran kemampuan dapat diketahui dengan kegiatan guru yang disebut evaluasi. Para guru untuk mengetahui perkembangan dan tingkat pengetahuan siswa yang telah mengalami proses belajar dengan soal – soal latihan ataupun ulangan harian. Dari kegiatan evaluasi ini guru mendapatkan data kemajuan siswa yang berupa lambang, angka (skor). Peningkatan kemampuan juga dapat diketahui dari perubahan – perubahan tingkah laku anak didik.
Dalam mengetahui perubahan kemampuan yang terjadi akibat dari proses belajar menurut Oemar Hamalik ( 2008 : 145 – 148 ) terdapat tiga istilah yaitu : a.
Pengukuran ( measurement )
Pengukuran yang dilakukan adalah mengumpulan data deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemampuan ataupun norma. Aplikasi teknik – teknik pengukuran dipusatkan pada dua jenis, yaitu : pengukuran norma dan pengukuran kreteria.
b.
Assessment
Assessment adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur kemampuan belajar sebagai hasil dari suatu program instruksional. Rumus dirancang untuk mengukur kemampuan belajar sebagai hasil dari suatu program instruksional. yang diperoleh dari tes, maupun pengamatan perbuatan.
c.
Evaluasi
Evaluasi menurut Kourilski adalah : tindakan untuk menetapkan derajat penguasaan atribut tertentu oleh individu atau kelompok.
Evaluasi pada umumnya dipusatkan kepada anak didik (siswa). Evaluasi bertujuan untuk memperbaiki pengajaran dan penguasaan materi tertentu di dalam kelas. Evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektivan sistem mengajar/ belajar sebagai proses menyeluruh.
Syaifuddin Azwar ( 1996 : 9 ) menyatakan bahwa tes kemampuan belajar merupakan salah satu alat ukur di bidang pendidikan yang sangat penting artinya. Tes kemampuan belajar salah satu yang digunakan sebagai sumber impormasi yang dapat untuk mempertimbangkan dalam mengambil keputusan dalam kegiatan formal di kelas. Tes kemampuan belajar dapat berbentuk ulangan – ulangan harian, ulangan blok, ulangan umum, dan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fungsi tes untuk mengetahui kemampuan belajar siswa, ketercapaian kemampuan dapat diketahui sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasai oleh anak didik, seperti berberikut : 1) Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
2) Sebagai bahan informasi dan inovasi pendidikan. 3) Sebagai bahan indikator intern untuk intitusi dan ekstern anak didik di masyarakat.
4) Sebagai indikator terhadap daya serap anak didik.
Syafuddin Azawar ( 1996 : 63 ) menyatakan bahwa tes kemampuan yang paling penting dan berguna adalah aspek kognitif.
Kemampuan belajar yang dimaksud di atas adalah hasil konkrit tes kemampuan belajar siswa yang dicapai setelah proses belajar dari segi kognitif, yaitu : ingatan, pemahaman, dan penerapan pelajaran matematika secara tertulis. Kemampuan belajar siswa yang diperoleh dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : 1)
Faktor intern ( faktor yang berasal dari dalam individu ) Faktor intern itu antara lain bakat, minat, cara belajar, dan kemampuan awal.
2) Faktor Ekstern ( faktor yang berasal dari luar individu )
Foktor – faktor yang termasuk dalam faktor ekstern itu, seperti : guru, metode pembelajaran, sarana – prasarana, media, dan lingkungan. Faktor
- – Foktor tersebut dapat mendukung pencapaian kemampuan belajar siswa atau sebaliknya dapat sebagai penghambat pencapaian kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran menyebabkan siswa mudah menjadi bosan (tidak tertarik ) akibatnya kemampuan belajar siswa menurun.
Kemampuan belajar matematika siswa dapat diukur. Salah satunya dengan tes. Tes adalah kumpulan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. Pertanyaan tes atau tugas – tugas dari guru, dipilih oleh guru. Siswa dalam hal ini diuji dan di tes sebagai sarana untuk mengukur aspek akademik dan perubahan perilaku. Kemampuan belajar siswa diukur dan hasilnya digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pembelajaran.
Syarat – syarat dalam menyusun tes kemampuan belajar matematika yang baik meliputi : 1) Valid artinya saol tes mengukur apa yang seharusnya diukur.
Misalnya tes matematika harus benar – benar mengukur tentang kepandaian anak dalam mata pelajaran matematika.
2) Reliabelitas ( ajeg/tetap ) artinya tes yang diadakan memiliki keajegan hasil.
3) Berkualitas Kualitas dapat ditinjau dari materi, kunstruksi, dan bahasa. 4) Obyektif Hasil penelitian tidak tergantung pada subyek peneliti. 5) Disminatif Dapat melacak perbedaan – perbedaan terkecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6) Komprehensif Mencakup segala persoalan yang harus diteliti.
Tes kemampuan belajar matematika disusun mencakup aspek pengetahuan ( kognitif ), sikap (afektif ), dan ketrampilan ( psikomotorik ).
Pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan matematika siswa diperlukan untuk menjawab soal – soal matematika. Dalam hal ini kemampuan belajar siswa dibatasi pada aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan, karena tingkat kemampuan siswa masih berkisar pada aspek pengetahuan (kognitif).
5. Matematika
Matematika digolongkan ke dalam ilmu pasti. Matematika berkaitan dengan kosep suatu hal, dan proses yang melibatkan ketrampilan menghitung, mengalikan, membagi, dan lain – lain. Matematika mempelajari pola – pola dan hubungan sebab terutama untuk mencari keseragaman ( pengelompokan ) seperti keurutan ( deret hitung ) dan keterkaitannya. Matematika merupakan konsep – konsep tertentu atau model
- – model tertentu yang merupakan repersentasinya. Dari hubungan konsep – konsep ataupun model – model digeneralisasikan dengan mencari pembuktian kebenaran secara dikduktif (Ruseffedi, 1993 :46).
a. Pecahan 1) Pengertian Pecahan
Pecahan dalam keseharian adalah suatu bagian yang terjadi yang diakibatkan suatu benda disengaja ataupun tidak disengaja terbagi. Pembagian suatu daerah tersebut akan sulit kita