Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan metode demonstrasi materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru tahun pelajaran 2011/2012.

(1)

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

Syaiful Risdianto NIM. 081134116

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru menggunakan metode demonstrasi materi pesawat sederhana pada siswa kelas V tahun pelajaran 2011/2012 yang ditandai dengan peningkatan rata-rata minat siswa, peningkata nilai rata-rata siswa, dan persentase siswa yang mencapai KKM.

Metode Demonstrasi digunakan dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa materi pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Kanisius KotaBarutahun pelajaran 2011/2012. Peningkatan minat dan presatasi belajar ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Dimana setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi Hasil penelitian meninjukkan bahwa data awal minat siswa sebelum dikenai tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,

dengan rata- rata minat siswa adalah 7,6. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata minat siswa menjadi 10,64, yang menunjukkan criteria minat siswa cukup. Kemudian dilakukan tindakan pada siklus II dengan menggunakan metode demonstrasi yang semakin baik, rata-rata siswa meningkat secara signifikan yaitu menjadi 13,45yang menunjukkan criteria minat siswa pada siklus II adalah tinggi.

Sedangkan hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa sebelum dikenai tindakan menggunakan metode demonstrasi, nilai rata-rata siswa kelas V tahun pelajaran 2010/2011 adalah 60,9dan persentase yang mencapai KKM rendah yaitu 24,24%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, ada peningkatan nilai rata-rata siswa menjadi 72,2. Dan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I adalah 69,70%. Kemudian dilanjutkan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat secara signifikan menjadi 75,8. Dan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II menjadi 84,84%

Kata kunci : minat, prestasi belajar, metode demonstrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

ix

THE INCREASE OF STUDENT INTEREST AND STUDY

ACHIEVEMENT USING DEMONSTRATION METHOD ON SIMPLE AIRCRAFT MATERIAL FOR STUDENTS GRADE V KANISIUS KOTABARU ELEMENTARY SCHOOL OF STATE COURSE YEAR

2011/2012

By:

Syaiful Risdianto NIM. 081134116

This study aims to determine the interest and increase student achievement on fifth grade Kanisius KotaBaru Elementary School of State students on simple material course year 2011/2012 is characterized by an average increase student interest, increasing the value of the average student, and the percentage of students who achieve KKM.

Demonstration method is used in an effort to increase interest in learning social and learning achievement of material simple aircraft on fifth grade Kanisius KotaBaru Elementary School of State students of the school year 2011/2012. Increased interest and learning achievement reached by the class action research consists of two cycles. Where each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection.

The results showed that student’s interest before the intial data is the act of using demonstration method with an average interest of students was 7,6. After I performed action on cycles using the demonstration method, the average interest of students to be 10,64, which shows the criteria of enough student interest. Then be taken on the second cycle using the demonstrasi method is the better, on average, students interest increased significantly to 13,45 indicating that the criteria in the second cycle student interest is high.

While the results of research on student achievement prior actions as a demonstration method, the average fifth-grade students of the school year 2010/2011 is 60,9 and the percentage that reached a low of 24,24% KKM. After the action on the cycle I, there is an increase in the average student to be 72,2. And the percentage of students who reach the KKM on cycle I was 69,70%. Then continued in the second cycle the average student scores increased significantly to 75,8. And the percentage of students who reach the KKM in the second cycle to 84,84%.


(3)

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI

PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISIUS

KOTABARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: Syaiful Risdianto

NIM : 081134116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

i

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI

PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISIUS

KOTABARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: Syaiful Risdianto

NIM : 081134116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012


(5)

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Puji syukur saya ucapkan dari hati yang paling dalam kepada Allah SWT atas rahmat serta petunjukNya dalam penyusunanan skripsi

Karya tulis ini saya persembahkan kepada keluarga saya tercinta Bapak Sarjiman, Ibu Sri Wartini, Kakak _ kakakku : Eka Wati Candra

Dewi, Astri Risdiana, Arief Sanyoto Terima kasih atas bantuan serta dukungannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(8)

v

BERJUANG TANPA MENGENAL PUTUS ASA DEMI

MEWUJUDKAN CITA – CITA ITULAH PRINSIP HIDUP YANG SAYA JALANI

ORANG YANG BIJAKSANA ADALAH ORANG YANG MAU MEMANFAATKAN HIDUPNYA BAGI ORANG LAIN


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 November 2012. Penulis

Syaiful Risdianto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(10)

vii

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Syaiful Risdianto NIM : 081134116

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISISUS KOTABARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 beserta perangkat bila diperlukan (bila ada).

Dengan demikian saya, saya memberikan kepada perpusatakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasinya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 19 November 2012 Yang menyatakan


(11)

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

Syaiful Risdianto NIM. 081134116

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru menggunakan metode demonstrasi materi pesawat sederhana pada siswa kelas V tahun pelajaran 2011/2012 yang ditandai dengan peningkatan rata-rata minat siswa, peningkata nilai rata-rata siswa, dan persentase siswa yang mencapai KKM.

Metode Demonstrasi digunakan dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa materi pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Kanisius KotaBarutahun pelajaran 2011/2012. Peningkatan minat dan presatasi belajar ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Dimana setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi Hasil penelitian meninjukkan bahwa data awal minat siswa sebelum dikenai tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,

dengan rata- rata minat siswa adalah 7,6. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata minat siswa menjadi 10,64, yang menunjukkan criteria minat siswa cukup. Kemudian dilakukan tindakan pada siklus II dengan menggunakan metode demonstrasi yang semakin baik, rata-rata siswa meningkat secara signifikan yaitu menjadi 13,45yang menunjukkan criteria minat siswa pada siklus II adalah tinggi.

Sedangkan hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa sebelum dikenai tindakan menggunakan metode demonstrasi, nilai rata-rata siswa kelas V tahun pelajaran 2010/2011 adalah 60,9dan persentase yang mencapai KKM rendah yaitu 24,24%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, ada peningkatan nilai rata-rata siswa menjadi 72,2. Dan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I adalah 69,70%. Kemudian dilanjutkan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat secara signifikan menjadi 75,8. Dan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II menjadi 84,84%

Kata kunci : minat, prestasi belajar, metode demonstrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(12)

ix

THE INCREASE OF STUDENT INTEREST AND STUDY

ACHIEVEMENT USING DEMONSTRATION METHOD ON SIMPLE AIRCRAFT MATERIAL FOR STUDENTS GRADE V KANISIUS KOTABARU ELEMENTARY SCHOOL OF STATE COURSE YEAR

2011/2012

By:

Syaiful Risdianto NIM. 081134116

This study aims to determine the interest and increase student achievement on fifth grade Kanisius KotaBaru Elementary School of State students on simple material course year 2011/2012 is characterized by an average increase student interest, increasing the value of the average student, and the percentage of students who achieve KKM.

Demonstration method is used in an effort to increase interest in learning social and learning achievement of material simple aircraft on fifth grade Kanisius KotaBaru Elementary School of State students of the school year 2011/2012. Increased interest and learning achievement reached by the class action research consists of two cycles. Where each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection.

The results showed that student’s interest before the intial data is the act of using demonstration method with an average interest of students was 7,6. After I performed action on cycles using the demonstration method, the average interest of students to be 10,64, which shows the criteria of enough student interest. Then be taken on the second cycle using the demonstrasi method is the better, on average, students interest increased significantly to 13,45 indicating that the criteria in the second cycle student interest is high.

While the results of research on student achievement prior actions as a demonstration method, the average fifth-grade students of the school year 2010/2011 is 60,9 and the percentage that reached a low of 24,24% KKM. After the action on the cycle I, there is an increase in the average student to be 72,2. And the percentage of students who reach the KKM on cycle I was 69,70%. Then continued in the second cycle the average student scores increased significantly to 75,8. And the percentage of students who reach the KKM in the second cycle to 84,84%.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Karya tulis yang berjudul “Peningkatan minat dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Demonstrasi Materi Pesawat Sederhana Pada Siswa Kelas V SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2012”ini, disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Studi Program Strata 1 Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini, tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D, selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

2. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A, selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Dosen Pembimbimg I yang telah membimbing dan mendampingi penulisan proses penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Drs. J. Sumedi, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu

membimbing penulisan skripsi.

5. Ibu Niken Anggrahini, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius KotaBaru yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

6. Ibu V. Dewi Marlina C, S.Pd selaku guru kelas V SD Kanisius yang telah berkenan membantu dan menjadi mitra penulis dalam melaksanakan penelitian.

7. Ibu Ir. Sri Agustini, S. MSi selaku dosen Fisika, yang telah membantu validasi perangkat pembelajaran dalam skripsi ini.

8. Kedua orang tuaku yang tercinta, yang telah senantiasa memberi dukungan dan bantuan baik moril maupun materiil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(14)

xi banyak memberikan bantuan pada penulis.

10. Seluruh siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru tahun pelajaran 2011/2012, yang menjadi subjek penelitian.

11. Teman – teman PPL SD Kanisius KotaBaru, yang telah membantu selama penelitian berlangsung.

12. Saudari Ida yang telah senantiasa memberikan dukungan kepada penulis dalam penyusunan skripsi..

13. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu dan memberi dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga karya ini bermanfaat bagi para pembaca

Penyusun


(15)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Pemecahan Masalah ... 3

D. Batasan Pengertian ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(16)

xiii

A. Minat ... 6

1. Pengertian Minat ... 6

2. Faktor Pendorong Minat ... 8

3. Ciri-ciri Minat ... 9

4. Cara Mengukur Minat... 11

B. Prestasi Belajar……… ... 13

1. Pengertian Belajar ... 13

2. Pengertian Prestasi Belajar ... 14

3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 15

C. Metode Demonstrasi ... 17

1. Pengertian ... 17

2. Langkah – langkah Metode Demonstrasi ... 18

3. Alasan Penggunaan ... 18

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi ... 19

D. Ilmu Pengetahuan Alam ... 20

E. Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Pesawat Sederhana ... 25

F. Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA…… ... 27

G. Hasil penelitian yang Relevan ... 27

H. Kerangka Berpikir ... 29

I. Hipotesis ... 30

BAB III. Metode Penelitian ... 31


(17)

xiv

B. Setting Penelitian ... 34

C. Rencana Tindakan ... 36

1. Persiapan ... 36

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 37

a. Siklus I ... 37

1) Perencanaan Tindakan ... 37

2) Pelaksanaan Tindakan I ... 37

3) Observasi ... 38

4) Refleksi ... 38

b. Siklus II ... 39

1) Perencanaan Tindakan ... 39

2) Pelaksanaan Tindakan II ... 40

3) Observasi ... 40

4) Refleksi ... 41

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya. ... 41

1. Peubah (Variabel) Indikator Keberhasilan... 41

2. Jenis dan Cara Mengumpulkan Data dan instrumennya... 43

3. Instrumen Penelitian ... 44

a. Minat ... 44

1) Rubrik Pengamatan Minat ... 44

b. Prestasi Belajar Siswa ... 47

1) Tes ... 47

2) Non Tes ... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(18)

xv

a. Validitas ... 53

1) Pengertian ... 53

2) Macam-macam Validitas ... 53

3) Validitas yang Digunakan dalam Penelitian ... 55

a) Validasi Instrumen Minat ... 56

b) Validasi Instrumen Prestasi Belajar ... 56

i) Validasi Perangkat pembelajaran ... 56

ii) Validitas Soal Evaluasi ... 59

b. Reliabilitas ... 62

E. Analisis Data ... 65

1. Peningkatan Minat ... 66

2. Peningkatan prestasi Belajar ... 68

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71

A. Hasil Penelitian ... 71

1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 71

a. Siklus I ... 71

1) Perencanaan kegiatan ... 71

2) Pelaksanaan ... 72

a) Pertemuan 1 ... 72

b) Pertemuan 2 ... 74

3) Observasi ... 76


(19)

xvi

b. Siklus II ... 79

1) Perencanaan Kegiatan ... 79

2) Pelaksanaan ... 80

a) Pertemuan 1 ... 80

b) Pertemuan 2 ... 83

3) Observasi ... 86

4) Refleksi ... 87

2. Hasil Minat Siswa ... 88

a. Hasil Minat Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II 89 b. Hasil Uji-t Minat Siswa ... 91

3. Hasil Prestasi Belajar ... 93

a. Hasil Prestasi Belajar Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II ... 94

b. Uji-t Prestasi Belajar Kondisi Awal dengan Siklus I ... 96

c. Uji-t Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II ... 97

B. Pembahasan ... 98

1. Hasil Minat Siswa ... 98

2. Hasil Prestasi Belajar Siswa ... 101

BAB. V Kesimpulan dan Saran ... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(20)

xvii

Gambar Halaman

1. Tahapan setiap Siklus ... 32

2. Peningkatan Minat Belajar Siswa ... 90

3. Peningkatan Nilai Rata-Rata Kelas... 95

4. Peningkatan capaian KKM ... 95


(21)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jadwal Penelitian ... 35

2. Peubah Data dan Instrumennya ... 42

3. Rubrik Pengamatan Minat ... 44

4. Krteria Penilaian Minat ... 47

5. Kisi – kisi Uji Coba Soal Evaluasi Siklus 1 ... 48

6. Kisi – kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 49

7. Indikator Aspek Psikomotorik ... 51

8. Indikator Aspek Afektif ... 51

9. Panduan Wawancara Siswa ... 51

10. Panduan Wawancara Guru ... 52

11. Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 57

12. Kriteria Validasi Perangkat pembelajaran ... 58

13. Kisi – Kisi Soal Evaluasi Siklus I Setelah Uji Coba ... 59

14. Kisi – Kisi Soal Evaluasi Siklus II Setelah Uji Coba... 61

15. Koefisien Reliabilitas ... 63

16. Kriteria Keberhasilan Minat ... 66

17. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar ... 67

18. Skor Rata-Rata Minat Siswa ... 88

19. Hasil Uji Normalitas Minat Awal dan Siklus I ... 90

20. Hasil Uji Normalitas Minat Siklus I dan Siklus II ... 91

21. Hasil Uji-t Minat Kondisi Awal dan Siklus I ... 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(22)

xix

23. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan II ... 93 24. Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar Siswa ... 95 25. Hasil Uji-t Satu Sampel Prestasi Belajar Siswa ... 96 26. Hasil Uji-t Dua Sampel Prestasi Belajar Siswa ... 97 27. Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa ... 98 28. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ... 101


(23)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Silabus ... 110 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 113 3. Lembar Kerja Siswa ... 125 4. Materi Ajar ... 138 5. Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ... 144 6. Rubrik Pengamatan Minat ... 152 7. Rubrik penilaian Psikomotorik dan afektif ... 160 8. Analisis Skor Minat... 165 9. Analisis nilai Prestasi Belajar ... 167 10. Hasil Uji Validitas ... 177 11. Hasil Uji Reliabilitas ... 179 12. Instrumen validasi ... 187 13. Perhitungan PAP tipe 1 ... 193 14. Indeks Kesukaran ... 194 15. Nilai Kondisi Awal Prestasi Belajar ... 204 16. Surat Permohonan Ijin ... 205 17. Surat Keterangan Penelitian ... 206 18. Notulen dan Daftar Hadir ... 207 19. Hasil Pekerjaan Siswa ... 219 20. Foto ... 236

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(24)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar (SD). Mata Pelajaran IPA harus dikuasai oleh siswa baik materi maupun kemampuan. Mata pelajaran IPA juga merupakan salah satu mata pelajaran yang akan di ujikan pada ujian akhir nasional (UAN). Setiap siswa diharapkan memiliki minat yang tinggi terhadap mata pelajaran IPA, sehingga mempermudah dalam pembelajaran. Siswa yang memiliki minat yang tinggi terhadap pembelajaran akan cepat memahami materi yang berujung pada prestasi belajar yang baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah minat. Minat adalah ketertarikan pada suatu hal yang disertai rasa senang. Dalam pembelajaran IPA SD, hendaknya dibuat menjadi menyenangkan dan mengaktifkan siswa.

Sebagian materi dalam mata pelajaran IPA banyak membutuhkan praktek langsung oleh siswa, tidak sekedar ceramah dari guru. Siswa harus terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan guru harus merancang pembelajaran dengan sedemikian rupa agar siswa dapat memahami setiap materi. Dalam tahap perkembangan anak, siswa SD masih dalam tahap


(25)

2 operasional konkret. Hal ini berarti siswa harus diperlakukan sebagai subyek pembelajaran yang terlibat aktif, sehingga siswa tidak hanya diajak berimajinasi dengan ceramah guru.

Dari hasil wawancara guru kelas V SD Kanisius KotaBaru, masih banyak siswa yang memiliki minat yang rendah terhadap mata pelajaran IPA. Rendahnya minat itulah yang diduga menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa. Hal ini di perkuat dengan hasil belajar IPA yang buruk khususnya pada materi pesawat sederhana. Prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru tahun belajaran 2010/2011 yaitu hanya 7 siswa dari 30 siswa yang memenuhi KKM (23.33 % siswa).

Dari data yang diperoleh diatas, peneliti mencoba merancang pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi. Metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru tahun pelajarn 2011/2012. Hal itu dikarenakan metode demonstrasi mengajak siswa untuk mengalami pembelajaran secara langsung melalui apa yang dicontohkan guru terlebih dahulu. Dalam metode demonstrasi pembelajaran lebih terarah pada meteri yang sedang dibahas. Diharapkan minat siswa akan meningkat karena siswa mendapatkan kesan tersendiri ketika mengikuti pembelajaran khususnya pada materi pesawat sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(26)

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana penggunaan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajardalam materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012?

C. Pemecahan Masalah

Masalah rendahnya minat dan prestasi belajar dalam materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012 akan diatasi dengan metode demonstrasi.

D. Batasan Pengertian

1. Minat adalah perhatian yang relative menetap terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang.

2. Prestasi Belajar adalah nilai akademik siswa setelah mengikuti pembelajaran yang dicapai melalui tes atau ulangan harian

3. Metode Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran

4. Pesawat Sederhana adalah Alat-alat yang dapat membantu manusia melakukan suatu usaha. Secara garis besar, pesawat sederhana terdiri atas kelompok pengungkit, katrol, bidang miring, dan roda berporos.


(27)

4

E. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui penggunaan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar dalam materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012.

b. Untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar materi pesawat sederhana dengan menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Dapat menambah pengalaman dalam melakukan PTK khususnya penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar dalam materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Bagi siswa

Dapat memberikan pengalaman mempelajari materi pesawat sederhana dengan metode demonstrasi.

3. Bagi guru

Dapat memberikan inspirasi bagi guru-guru SD untuk melakukan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.

4. Bagi sekolah

Dapat menambah bahan bacaan terkait dengan PTK khususnya penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat dan prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(28)

belajar siswa dalam materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru Tahun Pelajaran 2011/2012.


(29)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat

1. Pengertian Minat

Winkel (1996, 188) menyatakan bahwa minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu.

Soewardi (1987:183) minat menurut Ensiklopedi Pendidikan

adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar. Tiap pelajaran yang diberikan guru harus menarik minat siswa. Minat merupakan suatu kaidah pokok dalam didaktik. Minat ditumbuhkan oleh pengaruh domein kognitif dan domein afektif.

Surya (2003:115) minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya. Bernard dalam Sardiman (2011 : 76) minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(30)

waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu terkait dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar.

Surya, dkk (2003, 10.23) minat atau interest merupakan suatu kekuatan motivasi yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap seseorang, sesuatu benda ataupun kegiatan tertentu. Minat mempunyai hubungan yang erat sekali dengan sikap, kedua-duanya merupakan tenaga pendorong bagi perbuatan seseorang. Dalam pendidikan di sekolah, sikap dan minat sangat memegang peranan penting dalam belajar, karena banyak mendasari motif terhadap pelajaran atau jurusan serta sekolah yang mereka ikuti.

Minat sangat berhubungan dengan perasaan siswa. Perasaan yang berpengaruh terhadap semangat dan gairah untuk belajar. Dengan perasaan, siswa dapat memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang diperolehnya. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang positif atau baik, dan sebaliknya jika perasaan tidak senang maka akan menimbulkan minat yang negatif atau kurang baik.

Dari beberapa pengertian minat, maka dapat disimpulkan bahwapengertian minat adalah pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Minat tumbuh dari perasaan senang yang dialami oleh siswa. Oleh karena itu guru harus dapat membuat siswa


(31)

8 selalu merasa senang dalam belajar. Misalnya dalam pembelajaran guru harus:

a. Menciptakan hubungan yang akrab dengan siswa

b. Menggunakan media pembelajaran yang cocok untuk menunjang proses belajar mengajar

c. Menggunakan alat peraga yang cocok untuk menunjang proses belajar mengajar

d. Menggunakan cara mengajar atau metode mengajar yang bervariasi

2. Faktor pendorong minat

Soewardi (1987:183) Minat didorong oleh motivasi. Motivasi merupakan suatu tenaga yang mendorong setiap individu bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu. Minat dimanifestasikan berdasarkan komponen dorongan yang mendorongnya.

Minat dan motivasi berhubungan sangat erat, dimana minat merupakan alat motivasi yang utama. Menurut Esti (2002: 365) salah satu cara untuk menarik minat selamapelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa. Jika seorang guru tahu apa yang diminati siswa, banyak tugas mengajar di kelas yang dapat dihubungkan dengan minat-minat siswa.

Sardiman (1986:93-94) beberapa cara untuk menciptakan minat, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(32)

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar

b. Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada masa lampau

c. Menggunakan berbagai macam cara mengajar supaya siswa tidak merasa bosan

d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan hasil yang lebih baik

3. Ciri-ciri Minat

Hurlock (1995:117) ciri-ciri minat antara lain sebagai berikut: a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental

Pada dasarnya minat di semua bidang tetap berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Pada waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih stabil. Dengan demikian perkembangan fisik dan mental seorang siswa akan tumbuh bersamaan dengan minat siswa tersebut.

b. Minat bergantung pada kesiapan belajar

Siswa tidak akan mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental untuk belajar. Misalnya; siswa tidak akan mempuanyai minat yang sungguh-sungguh untuk belajar IPA, sampai siswa tersebut memiliki pengetahuan dan keinginan untuk belajar IPA sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.


(33)

10 c. Minat bergantung pada kesempatan belajar

Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa. Minat berasal dari lingkungan dimana mereka tinggal. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah. Minat mereka tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka tertarik pada minat orang yang berada di luar rumah yang mulai mereka kenal. Jadi minat bergantung pada seseorang untuk mencari situasi baru untuk belajar.

d. Perkembangan minat mungkin terbatas

Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas akan membatasi minat anak. Misalnya pada anak yang memiliki cacat fisik, anak tersebut tidak mungkin mempunyai minat yang sama seperti dengan teman sebayanya yang memiliki perkembangan fisik normal.

e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya

Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja oleh kelompok budaya mereka yang dianggap benar atau sesuai. Dengan demikian mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang mereka anggap tidak sesuai. Minat anak tergantung pada lingkup budayanya yang mereka tekuni dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(34)

f. Minat berbobot emosional

Bobot emosional merupakan aspek afektif dari minat yang menentukan kekuatanya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan akan melemahkan minat seorang siswa. Dan sebaliknya, jika bobot emosional seorang siswa menyenangkan maka akan memperkuat minat seorang siswa tersebut.

g. Minat itu egosentris

Sepanjang masa kanak-kanak, bahwa minat itu bersifat egosentris. Minat akan menuntun mereka ke arah tujuannya. Misalnya, minat anak pada matapelajaran IPA, kepandaian mereka di bidang IPA di sekolah menjadi langkah penting untuk menuju kedudukan yang baik dan menguntungkan di bidang alam.

Berdasarkan ciri-ciri minat dari beberapa tokoh diatas, dapat ditarik indikator ciri-ciri minat sebagai berikut:

1) Ekspresi perasaan senang 2) Perhatian dalam belajar

3) Ketertarikan pada materi dan guru 4) Keterlibatan siswa dalam pelajaran

4. Cara Mengukur Minat

Minat siswa dapat diukur menggunakan penilaian non tes. Masidjo (1995:59) berpendapat bahwa non tes merupakan rangkaian pertanyaan


(35)

12 atau pernyataan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi yang kurang distandarsasikan dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan atau hasil belajar yang dapat diamati secara konkret dari individu atau kelompok. Penilaian nontes dapat berupa pengamatan (observasi), catatan anekdot, daftar cek, skala nilai, angket, dan wawancara. Dalam penelitian ini, minat siswa diukur menggunakan pengamatan (observasi) dan wawancara.

Arifin (2009:153) berpendapat bahwa observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam mengobservasi minat siswa, peneliti menggunakan rubrik pengamatan minat berdasarkan indikator minat. Indikator minat diperoleh dari ciri-ciri minat.

Masidjo (1995:72) menyatakan bahwa wawancara adalah proses tanya jawab sepihak antara pewawancara dan yang diwawancarai, dilaksanakan sambil bertatap muka baik secara langsung dengan maksud memperoleh jawaban. Wawancara dilakukan kepada guru dan sebagian siswa.

Indikator minat siswa yang di ukur dengan memperhatikan : ekspresi perasaan senang, perhatian dalam belajar, ketertarikan pada materi dan guru, keterlibatan siswa dalam pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(36)

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan berproses yang merupakan unsur mendasar di setiap penyelenggaran jenis pendidikan dan jenjang pendidikan. Berhasil tidaknya suatu pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa. Proses belajar yang dialami siswa baik secara langsung maupun tidak langsung, baik ketika ia berada di sekolah, di lingkungan rumah, maupun di keluarga sendiri.

Winkel (1996, 53) menyatakan bahwa belajar adalah semua aktivitas mental/psiki, yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Siagian (1989, 106) menyatakan bahwa belajar adalah Proses

yang berlangsung seumur hidup dan tidak…pada pendidikan formal yang

di tempuh seseorang di berbagai tingkat lembaga pendidikan.

Hart dalam Ginnis (2008, 22) menyatakan bahwa “belajar adalah ekstraksi dari pola-pola bermakana dari kebingungan. Dan tidak ada konsep, tidak ada fakta dalam pendidikan yang benar-benar lebih penting dari pada hal ini: otak, oleh desain alam, merupakan alat pendeteksi pola yang luar biasa sensitive dan canggih”.


(37)

14 Surya (1981:32), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Pada prinsipnya, belajar merupakan perubahan dari diri seseorang.

Dari beberapa pengertian belajar di atas, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang berbeda antara sebelum belajar dan sesudah belajar yang merupakan sebagai hasil dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Tu’u (2004, 75) berpendapat bahwa Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Prestasi belajar merupakan kesempurnaan seorang peserta didik dalam berpikir, merasa, dan berbuat. Prestasi belajar seorang peserta didik dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek, yakni: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

a. Aspek kognitif

Aspek kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan kegiatan berpikir. Aspek ini sangat berkaitan erat dengan tingkat intelegensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(38)

(IQ) atau kemampuan berpikir siswa. Sejak dulu aspek kognitif selalu menjadi perhatian utama dalam sistem pendidikan formal. Hal itu terbukti dengan melihat metode penilaian di sekolah-sekolah. Penilaian di sekolah biasanya mengedepankan kesempurnaan pada aspek kognitif.

b. Aspek afektif

Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan nilai dan sikap. Aspek ini berkaiatan erat dengan kecerdasan emosi (EQ) siswa. Penialaian pada aspek ini dapat terlihat pada kedisiplinan, tanggungjawab, sikap hormat terhadap guru, kepatuhan, dan sebagainya.

c. Aspek psikomotorik

Aspek psikomotorik menurut kamus besar bahasa indonesia adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan gerak fisik yang mempengaruhi sikap mental. Jadi lebih sederhananya, aspek ini menunjukkan kemampuan atau keterampilan (skill) yang dimiliki siswa setelah menerima pengetahuan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa sangat tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor internal dan eksternal adalah dua hal yang sangat menunjang keberhasilan siswa dalam melakukan kegiatan belajar.


(39)

16 Jadi untuk menghasilkan siswa yang berprestasi, seorang pendidik harus mampu mensinergikan kedua faktor, yakni faktor internal dan eksternal. a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Adanya faktor internal ini yang membuat prestasi belajar siswa menjadi tinggi. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar anatara lain:

1) Bakat, merupakan kecerdasan, yaitu potensi dasar yang dimiliki oleh setiap siswa.

2) Minat, yaitu suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu obyek yang cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa senang.

3) Motivasi, yaitu suatu tenaga yang mendorong setiap individu bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu.

b. Faktor eksternal

Pengertian prestasi belajar menurut para ahli tidak mengesampingkan peranan faktor eksternal dalam meningkatkan prestasi belajar. Faktor ini pengaruhnya tidaklah sebesar faktor internal. Faktor eksternal antar lain:

1) kualitas guru dalam penguasaan materi 2) metode yang digunakan dalam mengajar

3) fasilitas mengajar, misalnya media dan alat peraga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(40)

4) lingkungan yang mendukung, dan sebagainya

C. Metode Demonstrasi

1. Pengertian

Syah (2000) dalam Muslich (2007, 200) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan , baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Djamarah (2000) dalam Muslich (2007, 201) metode demonstrasi digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.

Cardille (1986) dalam Moedjiono dan Dimyati (1991, 73) demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan secara teliti untuk mempertontonkan sebuah tindakan atau prosedur yang digunakan.

Sumantri dan Johar ( 1998, 154) Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.


(41)

18 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan suatu proses atau kerja suatu benda yang berhubungan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

2. Langkah-langkah Metode Demonstrasi

a. Guru menjelaskan tujuan diadakan pembelajaran dengan demonstrasi, misalnya; agar siswa dapat mengetahui proses apa yang terjadi, cara bekerja, alat yang digunakan.

b. Guru membagi siswa dalam kelompok, dan masing-masing kelompok menentukan ketua kelompoknya.

c. Siswa menyimak demonstrasi alat peraga yang dilakukan guru mengenai cara kerja/prosedur alat dan proses penggunaan.

d. Masing-masing ketua kelompok mengambil alat peraga dan mempraktekkan bersama kelompoknya masing-masing.

e. Siswa mengerjakan tugas yang harus didiskusikan berdasarkan demonstrasi yang diperagakan guru.

f. Membahas hasil diskusi siswa dan menarik kesimpulan.

3. Alasan Pengguanaan

Terdapat beberapa alasan mengapa seorang guru menggunakan metode demonstrasi ini, yaitu: ( Sumantri dan Johar, 1998, 155)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(42)

a. Tidak semua topik dapat di sampaikan hanya melalui penjelasan dan diskusi

b. Sifat pelajaran yang menuntut diperagakan

c. Tipe belajar peserta didik yang berbeda ada yang kuat visual, tetapi lemah dalam auditif dan motorik ataupun sebaliknya.

d. Memudahkan mengajarkan sesuatu atau cara kerja/prosedur.

4. Kelebihan dan kekurangan

Djamarah (2000) dalam muslich ( 2007, 201) Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut.

a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu alat peraga

b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan

c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya.

Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut.

a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.

b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

c. Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.


(43)

20

D. Ilmu Pengetahuan Alam

1. Hakikat IPA

Iskandar (2001:1) mengemukakan bahwa Ilmu Penegtahuan Alam adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Ilmu pengetahuan Alam menawarkan cara-cara untuk dapat memahami dan mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam dan supaya dapat hidup di dalam alam.

Webster’s dalam Iskandar (2001:2) menyatakan “natural science is knowledge concerned with the physical world and it’s phenomena, yang artinya Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya.

Dari beberapa pengertian Ilmu Pengetahuan Alam di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu ilmu pengetahuan tentang alam yang diperoleh melalui proses ilmiah, didasari dengan sikap ilmiah, dan menghasilkan produk ilmiah.

a. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Suatu Proses

Pembelajaran IPA tidak hanya menghasilkan suatu produk, melainkan melalui proses SAINS untuk menghasilkan produk yang baik. Proses SAINS menggunakan suatu metode yang didalamnya ada suatu prosedur-prosedur untuk memperoleh pengetahuan. Metode yang biasa digunakan adalah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan perpaduan antara pengetahuan yang didapat melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(44)

berpikir rasional (kritis, logis, dan sistematis) dan pengetahuan melalui pengalaman.

Keterampilan proses IPA adalah keterampilan-keterampilan yang dilakukan para ilmuan untuk memperoleh produk IPA. Keterampilan proses IPA meliputi:

1) Mengamati

Mengamati adalah proses mengumpulkan informasi yang mempergunakan semua indera yang dimiliki manusia.

2) Mengukur

Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang akan diukur dengan besaran yang lain yang sejenis. Besaran yang diukur sudah ditetapkan dengan satuan pengukuran.

3) Mengklasifikasikan

Mengklasifikasikan adalah mengelompokkan suatu obyek, kejadian atau informasi ke dalam golongan-golongan menurut sistem tertentu.

4) Mengendalikan Variabel

Mengendalikan variabel yaitu menandai suatu karakteristik obyek atau faktor dalam suatu peristiwa/kejadian yang tetap dan yang berubah dalam kondisi yang berbeda.


(45)

22 5) Merumuskan Hipotesis

Merumuskan hipotesis adalah menyusun suatu pernyataan tentang dugaan berdasarkan alasan-alasan atau pengetahuan, yang merupakan jawaban sementara untuk masalah.

6) Melakukan Eksperimen

Melakukan eksperimen yaitu melakukan suatu percobaan untuk memperoleh data yang relevan melalui kegiatan pengukuran. 7) Menganalisis Data

Menganalisis data yaitu mengolah suatu data yang diperoleh dari hasil melakukan suatu percobaan/eksperimen

8) Membuat Laporan Penelitian

Membuat laporan penelitian yaitu menyusun data-data yang telah dianalisis kebenarannya, kemudian dilaporkan dalam bentuk laporan penelitian.

b. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Suatu Sikap

Untuk memperoleh produk IPA yang baik, selain melalui proses ilmiah juga menggunakan sikap ilmiah. Sikap ilmiah yaitu suatu sikap yang berkeyakinan atau berpendapat yang harus dipertahankan seorang ilmuan ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan yang baru. Dalam memecahkan suatu masalah, seorang ilmuan sering berusaha mengambil sikap tertentu untuk mencapai hasil yang diharapkan. Misalnya; rasa ingin tahu, rasa tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(46)

jawab, disiplin, tekun, jujur, terbuka terhadap pendapat orang lain. Sikap itu dikenal dengan nama sikap ilmiah.

Ciri-ciri sikap ilmiah antara lain: 1) Obyektif terhadap fakta

Yaitu menyatakan fakta apa adanya tanpa mengubahnya, jika benar dikatakan benar jika salah dikatakan salah.

2) Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan

Dalam mengambil kesimpulan jika belum cukup data untuk menyokong kesimpulan itu, maka jangan tergesa-gesa untuk mengambil kesimpulan.

3) Berhati terbuka

Yaitu bersedia mempertimbangkan pendapat atau penemuan orang lain, walaupun pendapat atau penemuan itu bertentangan dengan penemuannya sendiri.

4) Tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat 5) Bersifat hati-hati

6) Ingin menyelidiki

c. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Produk

Ilmu Pengetahuan alam sebagai disiplin ilmu juga disebut sebagai produk IPA. Bentuk IPA sebagai produk adalah fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori.


(47)

24 1) Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan mengenai

benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang betul-betul terjadi dan dapat diinderawi oleh manusia. 2) Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta

IPA atau menjelaskan fakta-fakta IPA.

3) Prinsip IPA adalah generalisasi dari hubungan antara konsep-konsep IPA yang bersifat tentatif (sementara) dan dapat berubah bila ada observasi baru yang dilakukan.

4) Hukum adalah suatu prinsip yang sudah diterima/khusus atau yang dimatematikakan dengan rumus.

5) Teori adalah kerangka yang lebih luas (paling tinggi) dari fakta, konsep, prinsip, dan hukum yang saling berhubungan. Teori dapat berubah jika ada bukti-bukti yang berlawanan dengan teori tersebut.

2. Pembelajaran IPA di SD

IPA merupakan suatu disiplin ilmu dan penerapannya di masyarakat, sehingga IPA menjadi sangat penting untuk dipelajari. Pembelajaran IPA tidak hanya menghasilkan suatu produk, melainkan melalui proses SAINS dan bersikap ilmiah untuk menghasilkan produk yang baik. Siswa perlu diberi keterampilan-keterampilan proses IPA, dan diharapkan mereka dapat berpikir dan memiliki sikap ilmiah. Namun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(48)

daya pikir siswa dengan ilmuwan sangat berbeda, maka pengajaran IPA hendaknya dimodifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya. Pembelajaran IPA di SD hendaknya memiliki prinsip sebagai berikut: a. Dari yang mudah (konkrit) ke yang komplek (abstrak)

b. Sesuai dengan tahap perkembangan anak atau tahap perkembangan kognitif

c. Pembelajarannya harus menyenangkan atau dengan kata lain belajar sambil bermain.

d. Pembelajarannya terpadu (kemampuan berpikir siswa secara global)

E. Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Pesawat Sederhana untuk SD Kelas V

Dalam penelitian ini akan mendeskripsikan tentang kompetensi dasar Jenis- jenis Pesawat sederhanadan kegunaannya . Pesawat adalah alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia. Pesawat sederhana dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:

1. Pengungkit atau tuas

Berdasarkan letak beban, kuasa, dan penumpunya, pengungkit dibedakan menjadi 3 golongan sebagai berikut.

a. Pengungkit golongan 1

Letak titik tumpu berada diantara beban dan kuasa. Contoh alatnya adalah gunting, palu, pemotong kuku, dan tang.


(49)

26 b. Pengungkit golongan 2

Letak beban diantara titik tumpu dan kuasa. Contoh alatnya yaitu kereta sorong, pembuka kaleng, dan pemotong kertas.

c. Pengungkit golongan 3

Letak kuasa diantara beban dan titik tumpu. Contoh alatnya yaitu stapler, pinset, dan sapu.

2. Katrol

Ada beberapa jenis katrol sebagai berikut.

a. Katrol tetap : Katrol yang tidak berubah posisinya ketika digunakan untuk memindahkan benda.

b. Katrol bebas : Katrol yang berubah posisinya ketika digunakan untuk memindahkan benda.

c. Katrol majemuk : Katrol yang terdiri dari perpaduan katrol tetap dan katrol bebas

3. Bidang miring

Bidang miring berguna untuk membantu memindahkan benda-benda yang terlalu berat. Contohnya papan miring yang digunakan untuk memindahkan drum minyak ke truk dan tangga.

4. Roda Berporos

Peralatan yang menggunakan roda berpasangan biasanya dihubungkan pada poros roda. Poros roda berada pada titik jemu jari-jari roda. (Azmiyawati, dkk, 2008, 98-104)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(50)

F. Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana

Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran materi pesawat sederhana yaitu guru menjelaskan cara sebuah benda bekerja. Dalam materi ini, benda yang dimaksud adalah pesawat sederhana seperti: pengungkit, katrol, bidang miring, dan roda berporos. Guru mendemonstrasikan pada siswa dan siswa menyimaknya. Guru menggunakan benda yang nyata seperti:

1. Pengungkit : gunting, tang, penjepit kertas.

2. Katrol : katrol tatap, katol bebas dan katrol majemuk

3. Bidang miring : tangga yang ada di sekolah, papan kayu yang dibuat miring

4. Roda berporos : ban mobil-mobilan

Guru mendemonstrasikan benda-benda di atas dan menjelaskan setiap keterangan yang terkait dengan pesawat sederhana. Siswa dengan ditunjuk oleh guru menirukan apa yang telah didemonstrasikan oleh guru. siswa menjelaskan di depan kelas seperti apa yang dilakukan guru sebelumnya. Setelah itu siswa berkelompok mengerjakan Lembar kerja siswa.

G. Hasil Penelitian yang relevan

Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Jemino program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun (2009, skripsi tdk diterbitkan) dengan judul skripsi


(51)

28 “Peningkatan kemampuan Mengartikan, Membaca, Menulis Lambang Pecahan, Menunjukkan Letak Pecahan Dalam garis Bilangan dan Membandingkan Bilangan Pecahan Sederhana Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III SD Kanisius Klepu Semester II Tahun Ajaran 2008/2009. Hasil penelitiannya adalah (1) Metode Demonstrasi dapat meningkatkankemampuan Mengartikan, Membaca, Menulis Lambang Pecahan, Menunjukkan Letak Pecahan Dalam garis Bilangan dan Membandingkan Bilangan Pecahan Sederhana Siswa Kelas III SD Kanisius Klepu Semester II Tahun Ajaran 2008/2009.

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Agustinus Letten program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun( 2010, skripsi tidak diterbitkan) dengan judul skripsi “ Peningkatan Kemampuan Berhitung Dalam Penjumlahan dan Pengurangan Dengan Metode demonstrasi Menggunakan Media Kertas Berwarna Pada Siswa kelas I SDK Kotabaru Yogyakarta Semester Ganjil

Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitiannya adalah (1) metode

demonstrasi memberi dampak yang drastis pada kemampuan siswaterlebih suasana belajar yang kondusif sehingga siswa termotivasi dan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran. (2) terjadi peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika yaitu pada siklus pertama siswa yang mencapai KKM sebesar 63,63% dan pada siklus 2 sebesar 90,90%.

Dari beberapa penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode demonstrasi dapatmeningkatkan prestasi belajar siswa sekolah dasar. Beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(52)

penelitian tersebut masih terfokus pada prestasi belajar, maka dari itu peneliti mencoba mengembangkan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi dengan fokus minat dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SDK Kotabaru tahun pelajaran 2011/2012.

H. Kerangka Berpikir

Belajar IPA bukan hanya sekedar menghafal, melakukan dengan cara mempraktekkan. Dalam belajar IPA khususnya materi pesawat sederhana membutuhkan model dan praktek dalam mempelajarinya. Siswa dapat mengamati, belajar sambil melakukan, dan memperoleh pengalaman langsung dalam mempelajarinya. Peneliti menggunakan metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

Metode demonstrasi adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman secara lengsung mengenai cara kerja/ prosedur suatu alat / proses. Siswa dapat berkesempatan mempelajari dan mencoba suatu alat setelah melihat demonstrasi yang dilakukan oleh guru/ ahli. Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, khususnya materi pesawat sederhana membutuhkan media dan atau alat peraga. Dengan demikian peneliti yakin bahwa pembelajaran IPA khususnya materi pesawat sederhana dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.


(53)

30

I. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas, peneliti mengemukakan

hipotesis bahwa: “Penggunaan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan minat

dan prestasi belajar mata pelajaran IPA pada materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru tahun ajaran 2011/2012.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(54)

31

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat ( Aqib, dkk, 2009, 3).Selain itu, Pelitian Tindakan Kelas juga bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan sasaran akhirnya untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif dengan guru di kelas. Hal itu dikarenakan pada dasarnya Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru, sedangkan saat ini peneliti masih berstatus mahasiswa. Melalui penelitian tindakan kelas secara kolaboratif akan menciptakan peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru dan menambah motivasi bagi guru untuk melakukan PTK dikemudian hari.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Empat langkah utama yang saling berhubungan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dering disebut dengan istilah satu siklus. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas


(55)

32 dilakukan minimal dalam dua siklus. Di bawah ini merupakan gambaran tahapan pada setiap siklus.

Siklus 1

Siklus 2

Gambar 1: tahapan dalam siklus PTK ( Kusumah dan Dwitagama, 2009, 44):

Perencanaan (Planning)

Tindakan ( Acting)

Pengamatan ( Observing) Refleksi (

Reflecting)

Perencanaan (Planning)

Tindakan ( Acting)

Pengamatan ( Observing) Refleksi (

Reflecting) PERUBAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(56)

Tahapan-tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas (Kusumah dan Dwitagama, 2009, 29 -30):

1. Perencanaan

Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait PTK. Sementara itu, perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Oleh karenannya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanaan ulang (replanning.

Hal- hal yang direcanakan diantaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan sebagainya.

2. Implementasi Tindakan

Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya. 3. Pengamatan

Pengamatan, observasi, atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh kolaborator, yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada saat monitoring pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di dalam kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru, situasi


(57)

34 kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.

4. Refleksi

Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi ialah perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator atau pertisipan yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap berbagai maalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan hasil refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya ditentukan.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SD Kanisius KotaBaru yang terletak di Jalan Abu Bakar Ali, Yogyakarta.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas V SD Kanisius Kota Baru tahun pelajaran 2011/2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(58)

3. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar dengan menggunakan metode demonstrasi siswa pada pelajaran IPA materi Pesawat Sederhana siswa kelas V SD Kanisius Kota Baru tahun ajaran 2011/2012.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 yakni bulan Januari-Juli 2012.

Tabel 1: Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli 1 observasi pra

penelitian

V

2 Penyusunan Proposal

V V

3 Permohonan ijin penelitian

V

4 Pengumpulan data v

5 Pengolahan data v


(59)

36 laporan

7 Ujian skripsi V

8 Revisi V

9 Pembuatan artikel V

C. Rencana Tindakan

Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dengan menggunakan metode demonstrasidengan anggota setiap kelompok berjumlah 5 orang. Siklus kedua dengan menggunakan metode demonstrasi anggota setiap kelompok berjumlah 3 orang. Dalam setiap eksperimen dilakukan pengamatan dan setiap akhir siklus diadakan evaluasi dengan menggunakan tes.

1. Persiapan

a. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya.

b. Menganalisis masalah belajar siswa mengenai materi pesawat sederhana.

c. Menyusun instrumen pembelajaran (silabus, RPP, LKS)

d. Menyusun instrumen pengumpulan data (rubrik pengamatan, panduan wawancara, kisi-kisi soal, soal evaluasi/tes, dan instrumen penilaian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(60)

e. Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah yang dilakukan guru dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang telah direncanakan.

f. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, misalnya media/alat peraga.

2. Rencana Tindakan setiap siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut:

a. Siklus I

Siklus I (2 pertemuan)

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan beralokasikan 2 JP.

1) Rencana Tindakan

Peneliti memdalami silabus, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, bahan ajardan membagi siswa dalam kelompok.

2) PelaksanaanTindakan I

a) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

b) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi pesawat sederhana.


(61)

38 c) Siswa berkumpul dalam kelompok beranggotakan 5

siswa.

d) Siswa menyimak demonstrasi alat peraga tentang pesawat sederhana yang dilakukan ole guru.

e) Siswa mendapatkan LKS dan mengerjakannya. f) Siswa membahas hasil diskusi setiap kelompok.

g) Memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi, menyanggah, atau memberikan tambahan. h) Mengadakan tes atau evaluasi pembelajaran (siklus I

pertemuan ke-2)

3) Observasi

a) Mengobservasi proses pembelajaran, seperti kekurangan dan kelebihan.

b) Mengobservasi minat belajar siswa dengan menggunakan rubrik pengamatan minat yang telah tersedia pada siklus I.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti pada siklus I akhir pertemuan pertama dan akhir pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(62)

a) Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus 1 pertemuan pertama dan kedua tentang apa yang berhasil, kendala, dan hambatan yang dihadapi siswa. b) Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi

yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

c) Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil ulangan atau tes dan observasi untuk dilakukan pada siklus ke II

b. Siklus II

Siklus II (2 pertemuan)

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan beralokasikan 2 JP.

1) Rencana Tindakan

Peneliti memperbaiki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS berdasarkan hasil refleksi.dan melanjutkan pembelajaran pesawat sederhana siklus I, sehingga pemahaman siswa mengenai pesawat sederhana lebih kompleks dan diakhiri dengan ulangan atau tes di akhir siklus II.


(63)

40

2) PelaksanaanTindakan II

a) Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

b) guru memberi pertanyaan seputar materi pesawat sederhana yang telah dipelajari.

c) Siswa menyimak penjelasan singkat dari guru mengenai pesawat sederhana.

d) Siswa menyimak demonstrasi alat peraga oleh guru. e) Siswa mencoba alat peraga sesuai dengan yang dijelaskan

guru dan mengerjakan LKS yang sesuai dengan materi pelajaran.

f) masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

g) Memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi, menyanggah, atau memberikan tambahan. h) Mengadakan tes atau evaluasi pembelajaran (siklus II

pertemuan ke-2)

3) Observasi

a) Mengobservasi proses pembelajaran, seperti kekurangan dan kelebihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(64)

b) Mengobservasi minat belajar siswa dengan lembar pengamatan yang telah tersedia pada siklus II

4) Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti pada siklus II akhir pertemuan pertama dan akhir pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

1) Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus 1, tentang apa yang berhasil, kendala, dan hambatan yang dihadapi siswa.

2) Membandingkan hasil ulangan atau tes dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkanuntuk memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau tidak.

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya

1. Peubah (variabel) indikator keberhasilan

Sesuai dengan judul penelitian di atas, penelitian ini ada dua peubah, yakni minat dan prestasi belajar. Pengamatan minat dilaksanakan pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan minat pada setiap siklus pembelajarannya. Sedangkan prestasi belajar diukur pada akhir setiap siklus. Prestasi belajar diukur menggunakan


(65)

42 tes/evaluasi.

Tabel 2: Peubah Data dan Instrumennya

No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen

1 Minat Ekspresi perasaan senang Perhatian dalam belajar Ketertarikan pada materi dan guru Keterlibatan siswa dalam pembelajaran

Skor minat Siswa Pengamatan dan wawancara Rubrik pengamatan minat

2 Prestasi belajar siswa Rata-rata prestasi belajar a.Nilai evaluasi (kognitif) b.Nilai Afektif

a. Tes tertulis

b. Pengamatan a.Lembar tes/ulangan siswa b.Rubrik penilaian afektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(66)

Persentase jumlah siswa yang

mencapai KKM

c.Nilai Psikomotorik

Penilaian Produk

c.Rubrik Penilaian Psikomotorik

2. Jenis dan Cara Pengumpulan data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data minat siswa dilakukan melalui observasi dan wawancara. “ through observation, the

reseacher learn about behavior and the meaning atteched to those

behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makan dari perilaku tersebut (Marshall dalam Sugiyono, 2011, 226). Sedangkan Esterberg dalam Sugiyono (2011, 231) mendefinisikan interview sebagai berikut. “ a meeting of two persons to exchange information and idea

through question and responses, resulting in communication and joint

construction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.


(67)

44 Observasi akan dilakukan pada setiap siklus dengan dibantu dengan bantuan video, sehingga memudahkan peneliti untuk mengobservasi siswa. Wawancara akan dilakukan terhadap guru dan siswa sebelum siklus pertama dan sesudah siklus kedua. Cara mengukur prestasi belajar siswa yaitu dengan tes tprestasi belajar yang akan dilakukan pada setiap akhir siklus.

3. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, Instrumen penelitian digunakan untuk menilai minat dan prestasi Belajar.

a. Minat

Dalam penilitian ini, instrumen pengamatan menggunakan rubrik pengamatan minat. Sedangkan wawancara menggunakan panduan wawancara siswa dan guru. Lembar observasi dikembangkan sendiri oleh peneliti beserta teman lainnya yang melakukan penelitian tentang minat. Panduan wawancara dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada indikator pengamatan minat. Observasi akan dilakukan dua kali yaitu pada siklus 1dan siklus 2. Berikut Lembar pengamatan minat dan panduan wawancara:

Tabel 3: RUBRIK PENGAMATAN MINAT

No Indikator Deskriptor Nampak

(v) / Tidak

(-)

Skor

(1 – 5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(68)

1 Ekspresi perasaan senang

Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias

Siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru

Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai

Siswa duduk dengan tenang siap untuk belajar

2 Perhatian dalam belajar

Siswa aktif bertanya di dalam kelas

Siswa aktif menjawab pertanyaan

Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama

Siswa tidak melamun di dalam kelas

Siswa tidak mengobrol atau tidak mengganggu teman lain


(69)

46 ketika belajar

3 Ketertarikan pada materi dan guru

Siswa giat membaca buku pelajaran (sesuai mapel) Siswa menanyakan kesulitan yang dialami kepada guru Siswa membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru

Siswa mengerjakan tugas dari guru

Siswa membawa buku atau sumber lain dalam belajar

4 Keterlibatan siswa dalam pelajaran

Siswa aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi Siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan dalam belajar Siswa bekerjasama dengan kelompok

Siswa maju ke depan mengerjakan tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(70)

Siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru

Jumlah Keseluruhan =

Tabel 4: Kriteria Penilaian Minat

Interval skor Keterangan

16-20 Sangat Tinggi

12- 15 Tinggi

8 – 11 Cukup

4 – 7 Rendah

0 – 3 Sangat rendah

b. Prestasi Belajar

Untuk mengumpulkan data prestasi belajar, ditempuh dengan 2 cara, yaitu tes dan non tes.

1) Tes

Tes yang digunakan adalah jenis tes tertulis dengan bentuk pilihan ganda yang dikembangan sendiri oleh peneliti. Soal pilihan ganda berjumlah 20 nomor, yang masing-masing nomor mempunyai bobot satu (1).


(71)

48 Dengan ketentuan : Skor 1 = jika jawaban benar

Skor 0 = jika jawaban salah

Tabel 5: Kisi-kisi Uji Coba Soal Evaluasi pada Siklus I

No Indikator Taraf Kesukaran Nomor

Soal

Jumlah

Soal Mudah Sedang Sulit

1 Menyebutkan jenis-jenis pesawat sederhana

V v 2, 5, 21,

23

4

2 Menyebutkan macam-macam pengungkit

V v 3, 11,

16, 22, 4

3 Menjelaskan

pengungkit golongan 1

V V 4, 12,

17,24, 4

4 Menggolongkan benda-benda yang termasuk pengungkit golongan 1

V V 6, 14,

20, 28 4

5 Menjelaskan

pengungkit golongan 2

V V 9, 2531,

35, 37, 40

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(72)

6 Menggolongkan benda yang termasuk pengungkit jenis 2

v V 8, 13,

19, 26 4

7 Menggolongkan benda yang termasuk pengungkit golongan 3

v V 7, 10,

15, 27 4

8 Menyebutkan contoh-contoh bidang miring

V v v 1, 14,

29, 30, 32, 40

6

9. Menjeelaskan

kegunaan bidang miring

V v 34, 36,

38, 39 4

Jumlah Soal Siklus I = 40

Tabel 6: Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus II

No Indikator Taraf Kesukaran Nomor

Soal

Jumlah

Soal Mudah Sedang Sulit

1 Menyebutkan jenis-jenis katrol

V v 1, 2, 5,

21, 23, 8


(73)

50 34, 39,

40, 2 Menjelaskan

jenis-jenis katrol

V v 3, 11,

16, 25, 30 33, 37, 38,

8

3 Membedakan jenis-jenis katrol

V V 4, 12,

17, 27, 29, 31

6

4 Menyebutkan contoh

katrol dalam

kehidupan sehari-hari

V V 6, 14,

20, 32 4

5 Menyebutkan

contohroda berporos dalam kehidupan sehari-hari

V V 5, 9, 35 4

6 Menggolongkan benda ke dalam jenis pesawat sederhana

V V 8, 13,

19, 22, 24, 36

4

7 Menyebutkan contoh bidang miring

V V 7, 10,

15, 26, 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(74)

28,

Jumlah Soal Siklus I = 40

2) Non Tes

Penilaian non tes dilakukan dengan cara mengamati siswa saat diskusi dan menilai produk hasil diskusi. Penilaian non tes dilakukan berdasarkan indikator penilaian yang dituangkan ke dalam rubrik penilaian (lampiran 7)

Tabel 7 : INDIKATOR ASPEK PSIKOMOTORIK

No INDIKATOR

1 Menggambar pengungkit dan bidang miring 2 Membuat katrol dan roda berporos

Tabel8 : INDIKATOR ASPEK AFEKTIF

No INDIKATOR

1 Bekerja sama dalam diskusi

Tabel 9: PANDUAN WAWANCARA SISWA

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah Anda merasa senang mengikuti kegiatan pembelajaran IPA menggunakan


(75)

52 metode demonstrasi? Mengapa?

2 Apakah anda fokus ketika mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi? Mengapa?

3 Apakah Anda tertarik pada materi pelajaran dan guru yang mengajar IPA menggunakan metode demonstrasi? Mengapa?

4 Apakah Anda terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi? Berilah contoh keterlibatan Anda?

Tabel 10: PANDUAN WAWANCARA GURU

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah siswa merasa senang mengikuti pembelajaran IPA yang ibu ajarkan? Mengapa?

2 Apakah perhatian siswa fokus terhadap pembelajaran IPA yang ibu ajarkan? Berikan contohnya!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(76)

3 Apakah siswa tertarik dengan materi pesawat sederhana yang ibu ajarkan? Mengapa?

4 Apakah siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran IPA dari awal hingga akhir pada saat ibu mengajar? Berikan contohnya!

4. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

a. Validitas

1) Pengertian

Masidjo (1995, 242) menyatakan bahwa validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur .Suatu tes dikatakan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid.

Sugiyono (2011, 267) menyatakan bahwa validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

2) Macam-macam validitas


(77)

54 a) Validitas Isi (Content Validity)

Yang dimaksud adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan.

Untuk itu diperlukan pemerikasaan kembali terhadap hal-hal atau bahan-bahan yang diteskan atau telah diajarkan. Khusus tes hasil belajar yang telah direncanakan dengan baik antara lain tahap merumuskan tujuan instruksional dan memerincikan bahan pelajaran, maka kedua tahap tersebut mempunyai kaitan dengan validitas isi suatu tes hasil belajar.

b) Validitas Konstruksi atau konsep (Concept or Construct Validity)

Yang dimaksud adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya suatu tes atau alat pengukur tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(78)

c) Validitas Kriteria ( Criterion – Related Validity)

Yang dimaksud adalah suatu validitas yang bmemperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding.

3) Validitas yang digunakan dalam penelitian

Penelitian ini menggunakan validitas isi dan konstruk. Validitas isi termuat dalam instrumen tes berbentuk pilihan ganda dan validitas konstruk termuat dalam kisi-kisi soal. Validitas isi dan konstruk dalam penelitian ini dapat ditempuh dengan menggunakan validitas (expert judgement) dan validitas empiris. Validitas (expert judgement) yaitu membuat instrumen penelitian yang sebaik mungkin dan selanjutnya dikonsultasikan kepada yang lebih ahli. Dalam hal ini adalah dosen, guru dan kepala sekolah sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kisi-kisi yang dibuat sebaiknya mengacu pada apa yang diukur pada penelitian ini. Dalam penelitian ini, validitas expert judgement digunakan untuk mengukur rubrik pengamatan minat dan kisi – kisi soal tes.

Validitas Empiris yaitu membuat instrumen penelitian yang sebaik mungkin dan selanjutnya dikonsultasikan kepada


(79)

56 yang lebih ahli, kemudian diujikan di lapangan. Instrumen penelitian itu adalah soal tes dan lembar pengamatan minat. Uji coba instrumen tes akan dilakukan di SD Kanisius KotaBaru.

a. Validasi Instrumen Minat

Dalam penelitian ini, instrument minat divalidasi dengan menggunakan validitas expert judgment dan empiris. Rubrik penelitian minat dan panduan wawancara pada penelitian ini, telah divalidasi oleh dosen pembimbing, sehingga instruman minat pada penelitian ini dapat dinyatakan valid. Setelah diujikan kepada ahli, instrument penelitian minat diujikan di lapangan yaitu di SD Kanisius KotaBaru.

b. Validasi Instrumen Prestasi Belajar

1) Validasi Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti berupa: silabus, RPP, LKS, Dan bahan ajar. Dalam penelitian ini, perangkat pembelajaran divalidasi oleh satu dosen P.Fisika USD, satu Kepala Sekolah dan Satu guru kelas V dengan menggunakan rubric validasi perangkat pembelajaran ( lampiran 12 ). Kriteria validasi Perangkat pembelajaran dihitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(80)

menggunakan PAP tipe 1. (cara perhitungan dapat di lihat pada lampiran 13) Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 11: Hasil Perhitungan Validasi Perangkat pembelajaran

No. Perangkat Pembelajran

Expert Judgment Rata – rata skor

1 Silabus Dosen P. Fis USD 4,55

Kepala SD K Kotabaru 4,7 Guru Kelas V SD K Kotabaru

4,65

Rata-rata 4,63

2 RPP Dosen P. Fis USD 4,57

Kepala SD K Kotabaru 4,5 Guru Kelas V SD K Kotabaru

4,37

Rata-rata 4,48

3 LKS Dosen P. Fis USD 4,25

Kepala SD K Kotabaru 4,41 Guru Kelas V SD K Kotabaru


(1)

(2)

(3)

FOTO PENELITIAN TINDAKAN KELAS SIKLUS I

Guru melakukan apersepsi

Guru mendemonstrasikan alat peraga dan menjelaskan prinsip kerjanya

Guru menjelaskan materi pelajaran

Siswa mendemonstrasikan alat peraga bersama kelompoknya


(4)

n

Siswa mengerjakan LKS bersama

kelompok mempresentasikan hasil diskusi

Guru membimbing kelompok yang masih merasa kesulitan


(5)

FOTO PENELITIAN TINDAKAN KELAS SIKLUS II

Guru melakukan apersepsi dan

memberI penjelasan mengenai materi pelajaran

guru mendemonstrasikan alat peraga katrol bebas dan menjelaskan prinsip kerjanya

Guru mendemonstrasikan alat peraga katrol majemuk serta menjelaskan prinsip kerjanya

Guru mendemonstrasikan alat peraga katrol tetap dan memberI penjelasan prinsip kerjanya


(6)

Siswa memperagakan alat peraga dan mengerjakan LKS bersama

kelompoknya

Siswa membuat katrol bersama

kelompknya dengan menggunakan kertas karton dan papan kayu yang sudah disiapkan oleh guru

Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok serta memperagakan alat peraga di depan kelas

Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran