Implementasi High Touch Terhadap Prestasi Atlet Dayung Sumatera Barat - Universitas Negeri Padang Repository

I SSN: 1411- 562X

I Keol ahr agaan dan

Pё ndi di kan」

ast t ni

/

Hi m l ‐

97

Padang
J u‖ 2016

l SSN

1411■


562X

DAFTAR I SI
J u1 2016, VOLUⅣ E

I SSN: 1411‐ 562X

26NOMOR31

PengaruhLatihanLari12MenitTerhadapVo2moxSiswaPutraKelas)(Il.|2
SMANegeri 9 Pailang

\

Marjohan

Penemuan 13-27
Penbelaiaran Berguling Ke Depan Melalui Gaya Mengajar
tltpi-pi" f"aa Slsrva Smpn 2 Rawamerta Kabupaten Karawang
Asti AYu Irawan


.

Implementas i High TouchTerhadap Prestasi Atlet Dayung

Sumatera

28'40

Barat

TjungHauwSin
r

Kontribusi Kelincahan dan Kricepatan Terhadap Keterampilan JVlaugau
Menggiring Bola D.alam Sepak Bola pada^Sekolah Sepak Bola
Padang
Saiyi-Naga-*ri fur"i'Tali Kectmatan Nan Sabaris Kabupaten
Pariaman
Yani Wafti


-

'
.

Modilikasi olahraga Ke Dalam Pendidikan Jasmani Di sekolah
,Pada Guru-Guru Penjaskes di Kecamatan Padang Timur
Gusril, SYafrizar, dan Willadi RasYid
Pengaruh Latihan Plyometrics @ar Twist) TerhadapPower
Nirwandi

Dasar

Lengan

47'49

50-66


67-78

MottetPembelajaranAktiflnovatifKreatifEfektifMenyenangkanT9-86

.-

Gembira ilan B-erbobot Mata Pelajaran Penjasorkes di SD
Padang
Khairuddin

Kota

Kontribusi Kelincahan Terhadap Kemampuan Menggiring

Bola

Pemain Sekolah Sepakbola Campago Kabupaten Padang Pariaman
Sepriadi

-">


87-97

σ ″ π Oひα FTERHADAP

PRESTASI ATLET DAYUNG
SUMATERA BARAT
,

I MPLEMENTASI ″

η ung

Hauw si nう

e糧

.・

機黙 器猟l 驚 淵

網Fi 胤 躙酬
難蹴
艦 雀 I 富守鵠課1: 蹴縫圏R: 鵬
k` 軍

蹴 : 出瀾
競 F跳 指F蹴咄
爵踵 l翻
di kembangan dengan memper t i “
mbangkan

meni nmt kan pr est asi at l et .

丘幽 X″ ″ ′ ″ ノ わ″ 仇

Pr asr asj

Иル′

PENDA‐ I LUAN

ber kai t an dengan pembhaan dan pengembangan dahr aga pFSt asi , maka
pemer i nt ah Ousat n dan pememt ah daer ah

呵 i b mdaun pembi naan dan

pengembangan ol ahr aga sesual dengan kewenangan&ぼ t anggungj awabnya. Pada pasd
27 Ayat 3 Undang‐ Undang Republ i k l ndonesi a Nomor 3 Tahun 200S t nt ang Si t t em

Keol ahr agaan Nasi Onal di i cl aSkan bahWa pe血 bi naan dan pengembangan ol ahr aga
ЛЯn ser t i f l kt t kOnet ensi yal l g
pr est asi di l anan ol eh pdat i h yang memi l i ki kual i nkasi

Ш

dapat di banm ol eh t enaga keol ahr agann dengan pendekat an i hnu penget ぬ


t eknol ogi .

01ahnga addah segda kegi at an yang si st emat i S und mendOЮ


engemb霞 よ鑢 pot endj asmani , r ohani dan sosi al . Di sampi ng i 叫
s引 ぬm

ng, mcmbi na,
Ol abr agaj uga

bengsi unt uk l nembent uk Wat ak dan kepr i badi an bangsa yang bemar t ab誠

p―

si mer upakan sal ぬ

dan

. 01ahr aga

samぉ pek yang cmp mendapat per hat i m dar i pemer i nt 出

dan masyar akat . Hd i ni di Sebabkan kar ena pencapai an■


′′ r
にSt aSi dal am suat u ι ッ

dual , t i m,
ol ahr aga mer upakan suat u kebanggaan t er sα d巨 , bai k bagl auct secar a i ndi 宙
j auh l agi dal am Skal a per t andngan yal l g


●.

pemmpuan9 daer ab, maupun nasbnd. Leb■
3) D■

■ ung

Hauw S● M. P■ , Saat i ni adJ ah Dosen Pcnddi kan Kepel at han Ol ahr aga Fl K t l NP

28


29

ber si f at i nt emasi Onal , pencapai an suat u pr est asi mer upakan suat u hal yang ber ar t i dal am

mcngangkt t har kat dan mar t abt t Suat u bangsa

■ ∞dekat m準 み わ″ε力 penu dt r apkan dJ m pЮ ses pd“ han unt uk

meni ngkat kan m“ vasi at l et ddam mengi ku●

l at han t er sebut . Menur ut pr ayl t no

たわ″ ι ″ dal at n pr oses pembel ai ar an mencakup: pengakuan
( 2008: 90) , ul l Sur ‐ unsur み な

dan per er i maan, kaSi h Sayang dal al n kel embut an, PCnguat an, t i ndakan t egas yang
mendi di k, se■ a pengar ahan dan ket el adanan. Unsur ― unsur i ni dapt t membanm pel at i h
dal al n pr oseS l at i han guna meni ngkat kan mot i Vasi at l et schi ngga at et dapat mencapal
pr est asi yang maksi mal .


Penger t i an pr est asi

Menur ut ( Suabr at a 1988) mempakan sebuah r ul nus yang di ber i kan t t mat a
peaar an mengend kemaJ uan at au pr est asi bel ai ar Sel at na peHode t er t ent u. St t al an
dengt t pendap江 6udawat i 20088) bahWa pr est asi adal t t wat u mpul m hasn yang
t el ah dt ap」 at l et dal am mel aksanakan t ugas yang di bebankan kepadanya. Pr est asi at l et
di ukur ber dasar kan penCapdan akhi r ddam suat u per t andi ngan yang di i kut i .

Pr est asi Ol anga men_t sukadi yant o dal al n( Set yObЮ t o, 2002) mempakan

akt u」 ヽasi dar i akumul asi hasI Pr oses i at i han yang di t mpi l kan a■ et sesual dengan

kemampuan yang di mi l i nnya unl は bepr est asi , at l et di bant u se9mt t pel a血

. Men― t

Sukadi yant o dal am( Set yObr Ot o, 2002) , pel at i h adal ah seseor ang yang mcl nl l i ki
kemamput t yang pr of esi ond unt uk membant u mengungkapkan pr est asi auct menJ adi
kemampuan yang nyat a secar a opt i mal ddam wakt u yang r el at i f si nmt . Agar dapat
ber pr est asi seseor ang har us mel al ui suat u pr oses l at i han yang ber l angsmg sel anl a
ber t ahun‐

t ahun dan mengel uar kan banyak pengor banan bai k wakt u, pi ki n t enaga. dan

bi aya.

Sct yobr ot o( 20015) mengemukakan mengend meni ngkat at au mer osot nya
pr est asi aua dapat di t i ni au dar i empat dhensi yal t u:

1. Di mcnsi kesegar anj asmant
2. Di mct l si ket er ampi l an
3. Di mensi bakat dan pembawaan f l si k
4. Di mensi psi kol ogi k

Unt 欧

dapat mencapt t pr est asi set i nggi ‐

unggi nya har us ada per encanaan yang

bai k dan upaya pebi naan secar a si st emat i . Ber hasi l nya pembi naan at l et t i dak hanya
3) EL可 ung Hauw si n, M. Pd. , Saat i ni 晨 回由 Dosen Pendi di kat l Kepel at han Ol ahga nK I J NP

30

tergantungdaribakatdankemampuarratlletdankeahlianpelatih,berbagaifaklorperlu
pembinaan yaitu keterpaduan
diperhatikan karena prestasi merupakan hasil suatu sistem
sebagai satu kesatuan sisem yang ditunjukan untuk

antara semua komponen

makna dari olah raga yang
menghasilkan prestasi maksimal. Jika atlet tidak memahami
tubuh dan jiwa'
dilakukannya, maka seorang atlet akan mengalami ketidakseimbangan
suatu saat akan
Prestasi yang dicapainya akan menjadi tidak maksimal, walaupun
penurunan prestasi dan lebih
mencapai hasil yang baik. Atlet akan mudah mengalami
yang lebih tajam'
paratr lagi apabila kondisi fisik dan mentalnya mengalami p€nurunan
fisik antara lain
Kesulitan pembinaan prestasi dari faktor atlet biasanya terjadi pada segi

keterampila4kesehatanftebugarajasmani),sedangkandarisegimentalantaralain
kedispilinaq motivasi, kreativitas serta kepercayaan diri atlet'
Data mengenai prestasi atlet Dayung para atlet yang ditunjukkan dengan
mutu
perolehan dalam kejuaran-kejuaran tertentu amat sulit dibandingkan, karena selain
kejuaraan itu berbeda'beda (uara tingkat daerah, nasional, PON, dan intemasional)'
juga tahun terjadinya kejuaran-kejuaraan itu berbeda-beda pul4 hingga sulit sekali
yang satu dengan
unnrk diadakan pembobotan guna dapat membandingkan prestasi atlet
yang {ain. Sebagai konsep dasar yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan
yang
prestasi olahraga dalam setyobroto (2001:12) yaitu : (l)' Harus ditemukan atlet

intensif dan
be6akar, (2) kemudian atlet berbakat tersebut diberikan perlakuan secara
ilmiah
benar, (3) perlakuan yang diberikan didasarkan atas pendekatan-pendekatan
secara interdisipliner.

akan
Hasil dari usaha yang dikerahkan yaitu latihan dan proses didalamnya
yang ditunjukan oleh atlet itu
tidaknya adalah dengan

terlihat meningkat atau

Prestasi

yang tepat akan sangat
sendiri. Apabila dipergunakan metoda dan pendekatan latihan
juga merupakan tolak ukur pelat'fi
membantu mernperoleh prcstasi maksmal' Prestasi
berguna untuk
rmtuk membuat program latihan. Data prestasi yang diperoleh akgn
pelatih memberikan materi latihan kepada atletnya'

High touch

Higft tawhmerupakan terjemahan ke dalam Bahasa Inggeris dari istilah
lndonesia

bahasa

..kewibawaan" (Prayitro, 2008:73). High touch ini diaplikasikan oleh pelatih

unhrkmenjangkau(totouch)kedirianatletdalamlatihan.Kewibawaanmengarahpada
3)

Kepclatihan Olahraga FtK l-ri'fP
Dr. Tjrmg Hauw Sin, M,pd., Saat ini adatah Dosen Pendidikan

31

pelatih menyentuh secara positif' konstruktif'
kondisi ftrgi touch, dalatrrarti perlakuan

dankomprehensifterhadapaspek-aspekkediriarr,/kemanusia-anatlet.Dalamhalini
peserta didik yang diwamai secara
penaiiik menjadi fasilitator bagi pengembangan
dan ketulusan'
suasana kehangatan dan penerimaan' keterbukaan'

kental oleh

kecintaan dan pengaruh perhatian
penghargaan, kepercayaan, pemaharnan empatik'
Pokja 2005:23)' Sejalan dengan pengembangan suasana

(Rogers

&

dklq dalam

memahami suasana hubungannya
demikian itu, pelatih dengan sungguh-sungguh
tidak meledaksejuk, dengan menggunakan bahasa yang lembut'
dengan atlet secara

ledak. Hal

di
ini berpengaruh pada kegiatan dan tingkah laku atle! sehingga

antara

serasi' yaitu dengan adanya keterbukaan
mereka terdapat hubungan yang harmonis dan
dan saling pengertian antara pelatih dan atlet'

Pencapaiankeberhasilanprestasiatlettidakterlepasdariperananpelatihdalam
melalui diterapkannya
dan mengembangkan atlet' Hal ini dapat terwujud

mengayomi

(1996:14) didasarkan atas pengetahuan
kewibawaan. Kewibawaan menurut Schaefer
suasana kasih sayang dan
yang lebih utama atau keahlian yang dilaksanakan dalam

memiliki kewibawaan agar t4ampu
saling mengborrrati. Karenanya pelatih diharapkan
yang sesungguhnya' Menunit Oemar
membimbing atlet untuk mencapai tujuan belajar
perilaku guru tidak langsung
Hamalik (1992:3f), kewibawaan diibaratkan dengan
mcnerima
(indirect behavior). Perilaku tidak langsung berarti bahwa pelatih mau
ide atletny4
atletnya, mau menghargainya, menggunakan pikiran dan
perasaan-perasaan

dan mengajukan pertaoyaan pada mereka'

hanya sebagai pengajar' tapi
Sardiman (2001:136) menyatakan bahwa guru tidak
itnu
juga sebagai pendidik. Jadi pelatih tidak hanya sekedar menumpahkan semua
mampu menjadi atlet yang
pengetahuan, tapi juga mendidik seseorang atlet agar
dan utuh' Mendidik berarti
profesional, menjadi seseorang yang berpribadi baik

mentransfernilai.nilaikepadaatletnya.Nilai-nilaiituharusdiwujudkandalamtingkah
merupakan perwujudan dan
laku sehari.hari. oleh karena itu, pribadi pelatih itu sendiri
sebagai pengajar yang
nilai-nilai yang akan ditransfer. Jadi pelatih tidak hanya berperan
of values' Ia bukan saja pembawa
transfer of lmowledge, tapi juga pelatih yang transfer

pribadi manusia
ilmu pengetahuan' akan tetapi juga menjadi contoh seorang
menekankan pentinpya kedekatan antara pes€rta didik dan
Prayitno
QO02:55)

intinsik
pendidik dalam proses pernbelajaran yang mengarah pada tujuan-tujuan
3)Dr.ljungHauwSir:'M.Pd.,saatiniadalahDosenPendidikanKepelatihanolahragaFlKIJNP

32

yang bersifat pamrih untuk
pendidikan dan terbebas tujuan-tujuan ekstrinsik
yang ada selain dapat merugikan dan
kepentingan pribadi pendidik' Pamrih-pamrih

dan
pencederaan terhadap makna pendidikan
membebani peserta didik, juga merupakan
menurunkan kewibawaan Pendidik'

Dariuraianterdahulu,dapatdikatakanbahwakewibawaanmerupakantonggak
penampilan pelatih dapat lebih
utama yang harus dimiliki seorang pelatih, sehingga
jauh, kewibawaan Aigh touch) meliputi: (a)
dekat dengan psikologis atlet. Lebih
(c) penguatan' (d)
pengakuan dan penerimaan, (b) kasih sayang dan kelembutan'
keteladanan (Pokja' 2005' dan
tindakao tegas yang mendidik, (e) pengarahan dan
Prayitno, 2008:24).

a.

Pengakuan dan Penerimaan
perlakuan pelatih terhadap atlet atas
Pengakuan dan penerimaan merupakan dasar
kualitas yang tinggi
atlet dan harkat martabatnya, status, peranan' dan

dasar kedirian

pelatih untuk menerima
dari pendidik. Pengakuan dari pelatih terhadap atlet mendorong
kernanusiaan' Menurut
dan memperlakukan atlet atas dasar harkat serta martabat

Prayitnor2008.127),pengakuanterjadisesuaidengankonformitasolehpesertadidik
oleh dominasi kekuasaan dan/atau
terhadap pendidik. Konformitas itu banyak diwamai
apabila konformitas itu
peran dari pendidik, namun hal yang sebaiknya terjadi
pula sebalikny4
pada proses intemalisasi pada diri peserta didik' Demikian
didasarkan

untuk lebih menghormati dan
pengakuan atlet terhadap pelatih akan mendorong atlet
disertai paksaan'
mengbargai peltihan serta taat dan patuh dan tidak
dapat menerima dengan penuh
Dalam proses pembelajaran, pelatih diharapkan
rupa sehingga atlet menerima
tanggung jawab atas atlet, dan berperilaku sedemikian
pendidik harus menerima
pelatih. Nasutio n (2008:122-123)' menyatakan
dapat menghargai sifat+ifalmleka
peserta didik menurut pribadi masing-masing dan
baik' Pendidik harus
menyimpang dari apa yang umumnya dianggap

walaupun

menerima peserta

aiait

dalam keadaaan

ia

menjengkelkan atau menyenangkan'

dipandang sebagai fase
Pencetusan perasaan-p€rasaan yang negatif harus

ke

kelakuan yang positif.

3)

FIK UNP
Dosen Pendidikan KePehrihan Olahnga
Dr. Iliung Hauw Sin, M.Pd', Saat ini adalah

arah

33

b.

Kasih Sayang dan Kelembutan
Kasih sayang dan kelembutan adalah sikap, perlakuan, dan komunikasi pelatih

terhadai atlet {idasarkan atas hubungan sosio emosional yang dekat, akrab, terbuka"
fasilitatil dan peimisif-konstmktif bersifat pengembangan. Dasar dari suasana
hubungan seperti

ini

adalah love dan caring dengan fokus segala sesuat

di

arahkan

untuk kepentingan dan kebahagiaan atlet, sesuai dengan prinsipprinsip humanistik.
Suasana kasih sayang

tidak dimunculkan oleh mereka yang mengandalkan kekuasaan

dalam hubungannya dengan orang lain. Dalam dominasi intemalisasi, kasih sayang
merupakan tumpuan dan wama dalam seluruh dinamika hubungan antara pelatih dan

atlet. Kasih sayang menjadi pengkat hubungan antara keduanya. Tanpa kasih sayang

dari pelatih, maka arah intemalisasi yang penuh dengan kebebasan dan kemandirian
pribadi akan mudah goyah. Hubungan akan mudah patah, pijakan dan isi situasi
pendidikan akan runtuh dan/atau menjadi tidak tentu arah (Prayitno, 2009:195).

Ny. Singgih Gunarsa (2000:89) mengatakan bahwa akibat dari sikap kurang kasih
sayang akan terlihat dari sifat anak, yaitu:

rendah

l)

tidak yakin pada diri sendiri,

diri. 2) bila bertambah umurny4 ia akan semakin tidak dapat

merasa

menerima

rumahnya dan mungkin akan menghina rumahnya" 3) kekurangan kasih sayang'orang
tua pada masa anak masih kecil, mengakibatkan perubahan tingkah laku, kekurangan
respon emosional dan tidak bisa mengadakan kontak emosional.

Dahlan (1996:14l-142) mengaukan bahwa komunikasi yang dijalin dengan nilai

kasih sayang yang dilandasi harapan pencapaian yang terbaik bagi peserta didik
memungkinkan pendidik mampu berinteraksi dengan peserta didik dan berempati.
Sehubungan dengan kasih sayang dan kelembutan, Prayitno (2002:85) menyatakan

bahwa kasih sayang dan kelembutan akan dapat tepwujud melalui ketulusan,
penghargaaan, dan pernahaman secara empatik terhadap peserta didik sebagai pribadi.
Semua

ini tidak mungkin terwujud apabila melalui

kekerasan, arogansi, kemarahan,

kemunafikan, atau kegiatan yang secara langsung atapun tidak langsung merugikal atau
menyulitkan atlet.

Dari penjabaran dan uraian di atas, dapat disimpulkan. bahwa apabila terjalin
ikatan kasih sayang dan kelembutan antara pelatih dan atlet akan menimbulkan rasa

percaya, terbuk4 menghormati, dan menghargai pelatih. Dengan demikian kasih
sayang, kelembutan, dan suasana latihan yang didapat oleh atlet merupakan bentuk

3)

Dr. 'ljrmg Hauw Sin, lvlPd., Saat ini adalah Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK IJNP

34

bimbingandaripelatihyangakanmembuatatletmemberikanreaksipositif,tindakanmaju dalam mencapai
tindakan kreatif, pengetahuan' dan pemikiran yang lebih
kemandiriaru khususnya dalam pembelajaran'

c.

Penguatan

tingkah laku positif atlet
Penguatan adalah upaya pelatih untuk meneguhkan
pemberian penghargaan secara tepat yang menguatkan

melalui bentuk-bentuk

pengubahan
(reinforcement). Pemberian penguatan didasarkan pada kaidah-kaidah
reinforcemed adalah suatu
tingkah laku. Dalam proses pembelajaran, penguatan atan

halyangpentingdalammemberikanmotivasiyanglebihkuatpadaatlet.Ellis(1978:20)
in close
reinforcement sebagai, "any event which when occuring
mendefenisikan

temporal relatiorship to

repeated

in

the

a

fuwe."

response increases the liketihood that the response

will

be

dalam
Penguatan merupakan suatu peristiwa yang terjadi
untuk meningkafkan kecenderungan pengulangan

rentangan waktu yang terdekat

reinforcement sebagu
respons yang telah dilakukan. Prayitno (2003:196) meinci
tingkah laku yang
upaya untuk mendorong diulanginya lagi (sesering mungkin)
pertimbangan; tepat sasam& tepat
dianggap baik oleh si pelaku berdasarkan dengan
yang memberikan'
wdktu dan tempar, tepat isi, tepat cara, dan tepat orang
berbagai tingkatr laku
Melalui proses latihan, pelatih dimungkinkan menampilkan
laku itu dapat dikategorikan
dengan corak yang berbeda. Masing-masing tingkah
dapat diterima' Tingkah laku yang
sebagai tingkah laku yang dapat diterima dan tidak
terwujud kembali secara tepat'
dapat diterima pertu dimantapkan sehingga setiap kali

s€darykartingkahlakuyangtidakdapatditerimasedaparnyadiredam'dilemahkan'dan
pemantapan tingkah laku yang
dihilangkan sehingga tidak tertampilkan lagi' Upaya
dapat diterima itu disebut penguatan.

positif ctan penguatan negative' Arah
Penguatan dapat dibagi dua, yaitu penguatan
tingkah laku yang baik yang telatt
dan tujuan kedua jenis penguatan yaitu mendorong
yang baik yang dimaksudkan itu'
ditartpilkan, mendorong diulanginya tingkah laku
hal-hal positif' berupa pujian'
Penguatan positif diselenggarakan dengan jalan memberi
pelaky tingkah laku yang

hadiah-hadiah atau hal-hal lain yang berharga kepada
Perbedaaniendas-ar dari Sngoutu"
dianggap baik dan ingin ditingkatka! Aekuensinya
penguatnya penguat pada penguatan
positif dan penguatan negatif ialah pada sifat
bagi si pelaku' dengan cara
positif hanrslah tetap berupa hasil yang menyenangkan
3)Dr.tungHauwSin,M.Pd.,saatiniadalahDosenPendidikanKepelatihanolahragaFlKUNP

35

mengurangihal-haltertentuyangselamainidirasakansebagaihukumanyangtidak
menyenangkan atau memhratkan bagi si pelaku.

Dai

uraian

di

atas, dapat disimpulkan bahwa pelatih memberikan p€nguatan

adalah pelatih yang dapat mernberikan penguatan tepat waktu, tepat sasafan, tepat
(Prayitno,2008:216).
tempat, tepat isi, dan tepat orang yang memberikannya pada atlet

I)alam artian, kapan, siapa atletny4 dan hal seperti apa yang seharusnya dib€rikan
penguatan secara positif, dalam artian atlet tersebut mengulangi lagi dan
penguatan
mempertahankan hal-hal positif yang telah diperolehnya dan memberikan
perbaikan ke
negatif, agar atlet meninggalkan hal-hal negatif dan berusaha melakukan
arah hal-hal yang positif. atlet merasa diperhatikan, dibimbing, dan dimotivasi untuk

melakukantindakanpengembangan,pengayaan'danperbaikanuntukdirinya

d.

Tindakan Tegas Yang Mendidik
Tindakan tegas yang mendidik merupakan upaya pelatih untuk mengubah tingkah

laku atlet yang kurang dikehendaki melalui penyadaran atlet atas kekelinrannya dengan
tetap menjunjung harkat martabat manusia ([IMM) atlet, serta tetap menjaga hubungan

baik antara atlet dan pelatih. Dengan tindakan tegas yang mendidik ini, tindakan
menghukum yang menimbulkan suasana negatif pada diri pelatih dapat dihindari.
pelanggaran dan kesalahan yang dilakukan pelatih tidak selayaknya diabaikan atau
dibiarkan, melainkan diperhatikan dan ditangani atau diberikan tindakan tegas yang
mendidik. Tindakan tegas yang mendidik dapat b€rupa teguran dan hukuman'
Teguran digunakan untuk mengoreksi tingkah laku yang tidak sesuai dengan
perintah atau larangan untuk menyadarkan atlet dari tingkah laku kurang tepag serta

akibatnya. Hukuman merupakan alat istimewa sebab membuat atlet menderita, dan
hukuman ini hanya AUcritan pada atlet karena melakukan kesalahan" agar atlA tidak
melakukannya lagi. Tindakan yang berupa hukuman sebaiknya dihindari, sebab
hukuman dapat menyakitkan secara fisik maupun psikologis. Lebih lanjut hukuman
jasmani telah dilaitik pendidikan modern, karena menimbulkan kebencian atlet kepada
pelatih dan dapat mengganggu hubungan kasih sayang antara pelatih dan atlet.
Schaefer (2000:102-103) mengatakan bahwa hukuman berarti suatu kerugian atau

kesalitan yang ditimpakan kepada orang yang berbuat salah. Hukuman diperlukan
apabila tingkah laku tersebut serius dengan berpedoman pada: l) bersikap tegss' 2)
jangan anak yang
tunjukkan altematif yang dapat diterima., 3) tingkah laku yang dicel4
r)Dr. Tjung Hauw SiIL M.Pd, Saat ini adalah Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK LrNP

36

yang bersifat kasih sayang'
dicela 4) konsisten, 5) kembangkan suatu hubungan umum
7) penggunaan hukuman hanya sebagai usaha terakhir'
6) kumpulkan semua fakta-fakta,

positif' l0) perhatian dan
8) waktu yang secepatnya, 9) hadiahi tingkah laku yang
catatlalrakibatnyall)melibatkarranak,12)tenangdanobjektif,13)adil,14)tidakada
pencegahan'
hukuman yang gand4 I 5) hanrs bersifat positil 16) usahakan
diambil'
Prayitno Q009:271), menjelaskan bahwa tindakan tegas harus
Hal ini tidak berarti
atau pelanggaran harus ditindak sebagaimana mestinya'
Kesalahan

fisik' apalagi balas dendam,
bahwa pelatih tidak boleh melakukan kekerasan, tindakan
nilai-nilai positif
melainkan langkah lugas, tidak basa basi, yang mengedapankan
Lima hal yang menjadi
pendidikan yang secara jelas tetap memperkembangkan atlet'
adalah l) menjadikan si
penganan dalam melaksanakan tindakan tegas yang mendidik
hak-hak' nilai-nilai'
pelanggar (atlet) menyadari kesalahan, 2) penghormaan terhadap
dan kelembutan tetap terjaga'
dan prospek positif pelatih tetap terjag4 3) kasih sayang
5) komitnen positif
4) hubungan harrnonis tetap dipertahankau bahkan dikembangka&
atlet ditumbuhkan.

'

pelanggaran atau
Kesimpulannya tindakan tegas terhadap atlet yang melakukan
agar atlet menyadari
kesalahan dapat dilaksanakan apabila tindakan itu berhrjr'"tt
pelanggaran atau kesalahan itu tidak
kesalahannya dan ingin memperbaikinya' sehingga
yang baik bagi atlet'
te,nrlang lagi dan mampu membentuk budi pekerti

a

Pengarahan dan Keteladanan
mewujudkan ke mana atlet membina
Pengarahan merupakan upaya pelatih untuk

diri datr berkembang. Upaya yang bemuansa direktif ini'

temrasuk

di

dalamnya

peserta didik sebagai subjek yang
kepemimpinan pendidik, tidak mengurangi kebebasan
pribadi yang mandiri (Prayitno
pada dasamya otonom dan diarahkan untuk menjadi

2005:272).

wawasan yang luas' berkenaan
Dalam proses latihan, pelatih harus memiliki
secara positif pentingnya
dengan pengarahan dengan memahami dan menyikapi
dan berwibawa serta
pengaratan dalam latihan. pelatih yang pandai' bllaksana
akan dapat membimbing
memiliki keilfilasan dan sikap positif terhadap pekerjaannya
yang
positif terhadap pelajut*- d^ sikap positif
serta mengarahkan siswa ke arah sikap

di kemudian hari'
dipedukan dalam kemandirian dan hidupnya

sin, M.Pd',
')Dr. IJung ttauw

Olahrag!
Saat ini adalah Dosen Pendidikan Kepclatihan

FIK uNP

37

Ket el adanan adal ah penampi l an posi t i f dan nonnat i f pcndi di k yang di t enma dan
di t i r u ol ch peser t a di di k. Dasar dar i ket el adanan adal ah kOnf ol l l . i t as sebagt t hasi l

penga」 h SOSi al J ar i Or ang l ai n, dar i yang beFp01a` ο
j″

たr ″ α′″ ′′●77

er ayl i n。



P′ ′ α ″

Ca Fd` ″ F′



=b■

, ― pai

2002' 4) . At l a cendenl ng meni r u pel t t i h yang st t cs. Pdt t i h

sukseS adal ah t el adan bagi at l et schi ngga pel at i h SukSes peJ u met t al ankan ber bagal

per an yang kesel mhamya t et t j u pada keber hasi l an at l et . Ol eh kar ena i t u pel at i h

l aku yang dapat duadi kan sebagai cOnOL pmu如 , dan
k Sebagat i ndi 宙 du maupun
ket dadanan benl gkah l aku ba」 誠l d ddam kehdupan, b」

di har apkan menampi l kan pe■

sebagai anggOt a masyar akat .

Nur ul Zur i ah( 200■ 170) menyat akan bahwa pendi di k penu me■
peser t a di di k, akan t et api apabi l a pendi di k sendi r i t i dak mel akukan ni l at ‐

adi t el adan bagi

ni l ai t et t hち

maka pr oses pendi di kan ddak akan beFi dan dengan bai k. Mi sanya pel at t menekankan
et ddak akan
pent i ngnya kei t t ur an, t api apabua pel at i h t er sebut t i dak j t t ur 9maka a■

me■ adi kan t el adan ddam ht t ni l d i ni Dal am hd i ni pel at i h ber per an l angsung sebagal

∞nt oh bagi t t l d. Segal a si kap dan t i ngkah l aku pel at i h hendaknya sdal u l nenunJ man
Ⅲ , be血籠
si kap dan i ngkah i aku yang bai k. Mi Sabya ber pakai an dengan sopan dan
kat a dengan bai t udak makan sambi l beゴ al an, t i dak membuang sampah di Sembar ang

t empat , mengucapkan sal am apabi l a ber t emu dengan or ang t ua9 dan ddak mer okok di
l i ngkmgan sekOl ah.

Memper hat i kan bet apa pent i ngnya pengar ahan dan ket dadanan dal nm l a血

bt t k dal al n pr oses pembel ai ar an at l et , mauput l dal al n kehi dupan pada um―


ya9

n adet .

pel at i han schamsnya memben per hat i an yang amat besar kepada pr oses pen―
met t adi panut an
Pdat i h di mnt ut mt uk mt t adi t Okoh yang l ayak und di t i m ol eh at l 軋

dan t el adan Ddam l t t i han, at l et sel du memandang kepada pel at i h. Pel at i h mt t adi

f obs dan t ambat an per hat i an und peni man bagi at l et . Pendi di k di pandang dar i

j mg t i nggi

kesel mhan di mensi kemanusi "L di pandang sebagi manusi a yang menJ Ш
H' ・ nya yang mat ang,
kebenar an dan kel uhun sebagai manusi a dengan aku dan k適



gt l h, dan di nami s, dengan kemampuan sosi al nya yang menyeJ ukkan, dengan

kesusi l aat mya yang t l nggi , set t dengan kei manan dan ket aqwaan yang dal am CPr ayi mo,

2009: 289) .

' Dr . η

ul l g Hauw Sh, M. Pd, Saat i ni adal ah Dosen Pendi dh Kepel at i han Ol ahga FI K t J NP

38

Norma penilaian High touch
Kat ego“

Ni l ai

81- 1000/ o
61- 800/ o

41- 60%
2140°

/o

0- 200/ o



Sangat Baik

Bai k
Sedang

Kum_

Kurang Sekali

dwan 2007: 88

METODE
bersifat deskiptif yang bernrjuan untuk mengungkapkan
pada PON XIX 2016'
teth^dap peningkatan prestasi atlet dayung

Jenis penelitian
tantang high touch

ini

SebagaimanadikemukakanolehSebagaimanyangdikemukakanArikunto(2003:10)
yang tidak bermaksut untuk menguji
bahwa : "penelitian deskriptif adalah penelitian
adanya tentang sesuatu
hipotesis terteDtrl tetapi hanya menggambarkan apa
variabel,gejaladankeadaan.".'?opulasiadalahkeseluruhanpengamatanyangmenjadi
adalah seluruh atlet cabang
perhatian kita' (walpole 1992:7)' Populasi penelitian ini
XIX sebanyak 34 orang' Atlet
olahraga dayung sumatera barat yang mengikuti PON
informasi dan data dalam menganalisis
dayrmg merupakan sumber untuk mendapatkan
dan
pengakuan dan penerimaan' (b) kasih sayang
(a)
yang
meliputi:
touch)
thigh
yang mendidik' (e) pengarahan dan
kelembutaru (c) penguaan, (d) tindakan tegas
keteladanan.

Sampel pada penelitian
sampling. Teknik

ini

diambil menggunakan teknik purposive random

dilandasi
ini Menurut Muri (2005: 205) adalah penentuan sanrpel

tujuanataupertimbangan-pertimbangantertentuterlebihdahulu''.Sehinggasampel
pada penelitian

ini adalah atlet dayung yang berjumlah 20 orang'

EASILPENELMTA}i
Berdasarkanhasilanalisisdatapenelitian,didapatimplem,entasihightouch
dideskripsikan sebagai berikut'
terhadap atlet Dayung Sumatera Barat dapat
Tabd l . Dat a l mpl ement asi Hi gh TOuch Ter hadap Pr est asi At l et

3)Dr.'I]urrgHauwsklM.Pd.,saatiniadalalrDoscnPendidikanKePelatihanolabraFFlKUNP

39

dengan
responden yang menjawab selalu
bahwa
dilihat
dapat
diatas
data
Dari
y' berada dalam kategori sangat baih responden yang
frekuensi -1685 sebesar 73,20
baik' dan
502 sebesar 2l '9Vo berada dalam kategori
menjawab sering deng4n-frekuensi
frekuensi 113 sebesar 4'9 % berada dalam
yang menjawab kadang-kadang dengan
jarang dan tidak pemag tidak ada'
kategori sedang, dan yang menjawab
High touch sangat berpengaruh terhadap
Dinyatakan bahwa Implem eriasi
dengan perolehan medali perak atlet
peningkatan presgsi Atlet' Hal ini dibuktikan
2016 Jawa Bamt setelah diberikan high touch
Dayung Sumatera Barat di PON XIX
dua kali
peningkatan prestasi yang cukup baik setelah
oleh pelatih. Itu merupakan suatu
barat belum mampu membawa pulang medali
I'ON sebelumnya atlet dayung sumatera
yang
pelatih dalam proses latihan merupakan hal
ke ranah minang. Jadi keteladanan
sapa
penampilan' cara berpakaian' bersikap' beftutur
mutlak adanya, ditinjau dari segi
tanggung jawab' Dalam artian menyangkut
atau perkataannya' kedisiplinan, dan
pendidik dalam kesehariannya' terutama dalam
perkataan, perbuatan' dan tingkah laku
proses latihan.

KESIMPULAN

latihan sangatlah penting dilakukan pelatih'
Penerapan high touch dalam proses
berpengaruh terhadap motivasi atlet mengikuti
Jika dilakukan dengan tepat akan sangat
peningkatan prestasi atlet itu sendiri' Pelatih
latihan dan berpengaruh juga terhadap
proeses latihan dan kesehariannya dengan
sebaiknya menerapkan high touch dalam
bagi atlet'
dengan akan menjadi contoh keteladanan
atlel. High touch y^ gditerapkan
meningkat setelah pelatih menerapkan
Sehingga diharapkan prestasi attet dapat
'i8'2
touch dalam Ptoses latihan'

SARAN

l.
2.

menerapkan high touch dalam pembinaan
Disarankao kepada para pelatih agar
atletnya khususnya didalam kepelatihan
memehami high touch sebagai pendorong
Diasarankan kepada atlet agar dapat
dalam melakukan latihan

ШgHauw Si n, M・ Pd"Saat i ni addab Dosen Pendi di b Kepehi han Ol aL●
"Dr η

ga

Π K UNP

:



40

DATTARRUJUKAN
Cipta
Arikunto, S. (2003). Manajemen Penelitian' Jakafia: funeka
and Cogttition'
Ellis, Hendry. C. 1978. Fundamenrals of Human Learning' Memory'
USA: Wm.C. Brown ComPanY Publishe
Motivasi dalam
Hendry Rogi & Singgih D. Gunarsa. 1987' Psikologi Olahraga'
Olahraga. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
Jumal Psikologi Universitas Diponegoro Vol'3 No' l, Juni 2006
Republik Indonesia
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga' 2007 ' Undang-llndang
Jakartz:
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional'
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia'
Mud, Yusuf (20 07). Metodologi Penelirian' Padang: UNP Press
Mengajar' lakarta:
Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar
Bumi Aksara'
Perubahan:
Nurul Zuriah. 2007. Pendidilun Moral dan Budi Pekzrti dalam Perspelaif
dan
Menggagas Platform Pendidilcan, Budi Pet@rti secara Kontelrstual
Futuristik Jakarta: PT. Bumi Aksara'
Membimbing'
Ny. Singgih D. Gunarsa & Singgih D. Gunarsa 2000' Psikologi untuk
,akarta: PT. BPK Gunung Mulia'
Nasional
Prayitno. 2002. Hubungan Pendidikan' Jakarta: Departemen Pendidikan
SLTP
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah'Direktorat
dan High Tech dalam
Prayitno, dkk.2005. Studi Pengembangan Aplikasi High touch
. Proses Pembelajaran di Sekolah' Penelitian Hibah Pasca Sarjana Tahun
Pertama
Prayitno. 2005. Sosok Keilmuan llmu Pendidikan' Padang: FIP - UNP
Negeri
Dasar Teori dan Praksis Pendidikan' Padang: Universitas

-----.2008.
Padang

200g.Pendiditun,DasarTeoridanPraksi,Jilidl.Padang:UNPPress.
Ilmum Format 5:
Prayitno dan Afrizal Sano. 1997. Alat unglcap Masalah: Seri
MasYarakat. Padang: FIP UNP
Jakarta: PT' Raja
Sardiman AM. 2001. Interaksi dan Motivasi Belaiar Mengaiar'

.

Grafindo Persada.

Scbaefer,Charles.2000'CaraEfefuifMendidikdanMendbiplinkanAnakJa!