PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA TUTUP BOTOL HIAS DI KELOMPOK A BA AISYIYAH REPAKING KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 20172018 SKRIPSI

  

PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI

KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA TUTUP BOTOL

HIAS

DI KELOMPOK A BA AISYIYAH REPAKING KECAMATAN

WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

GelarSarjana Pendidikan

Oleh:

ROSIDAH

NIM 116-14-012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

  MOTTO ﴾ ٦٤ :فهكلا﴿ ُت ٰحِل ّٰصلا ُتٰيِقٰبْلاَو ۖ اَيْنُّدلا

  ًلَمَأ ٌرْيَخَواًباَىَث َكِّبَر َدنِعٌرْيَخ ِة ٰىَيَحْلا ُتَنيِز َنىُنَبْلاَو ُلاَمْلا

Artinya : “Harta dan anak-anakmu adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal

kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhanmu serta lebih baik menjadi harapan.” (Al-Q ur’an dan Terjemahannya, Surat Al-Kahfi : 46).

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.

  Semua anggota keluargaku, suami dan anakku, orang tuaku, adik-adikku yang semuanya telah memotivasiku dan memberikan dukungan serta bantuan.

  2. Keluarga besarku yang dengan ikhlas mendo‟akanku dan mendukungku.

  3. Semua dosen dan guru-guruku yang dengan ikhlas dan sabar mendidikku.

  4. Semua ustadz-dan ustadzahku yang telah mendidikku dengan sabar.

  5. Semua sahabatku di IAIN Salatiga, BA‟Aisyiyah Repaking.

  6. Semua pihak yang telah berperan dalam penulisan skripsi ini, trimakasih atas bantuannya.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWt yang telah memberikan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat- sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia. Beliau adalah utusan Allah untuk membebaskan manusia dari kejahiliahan dengan membawa agama Islam.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) diInstitutAgama Islam Negeri (I

  AIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul .“Pengembangan Fisik Motorik Halus Melalui Kegiatan Meronce dengan Media Tutup Botol Hias di Kelompok A BA Aisyiyah Repaking Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018 ”.

  Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd, Selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd,selakuDekan FTIK IAIN Salatiga 3.

  Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, selaku Ketua Prodi PIAUD IAIN Salatiga.

  4. Bapak Imam Mas Arum, S. Pd. M. Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsiku yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  6. Karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  7. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Semoga amal kebaikan mereka diterima oleh Allah SWT.

  Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 25 September 2018 Peneliti

  

ABSTRAK

  Rosidah. 2018. Pengembangan Fisik Motorik Halus Melalui Kegiatan Meronce

  dengan Media Tutup Botol Hias di BA Aisyiyah Repaking Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2017/2018. Prodi Pendidikan Islam

  Anak Usia Dini.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, S. Pd. M. Pd.

  Kata Kunci: Motorikhalus, Meronce, Media tutup botol hias

  Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah Apakah melalui kegiatan meronce dengan media tutup botol hias dapat mengembangkanfisik motorik halus anak di kelompok A BA Aisyiyah RepakingKecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2017/2018?.

  Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa melalui kegiatan meronce dengan media tutup botol hias dapat mengembangkan fisik motorik halus di kelompok A BA Aisyiyah Repaking Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2017/2018. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian sebagai berikut: Pra-siklus terdapat 17 siswa (56,66%) yang tuntas dan 13 siswa (43,33) yang belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas 58,8. Meningkat pada Siklus I terdapat 23 siswa (76,66%) yang tuntas dan 7 siswa (23,33%) yang belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas 69,7. Meningkat lagi pada Siklus II terdapat 29 siswa (96,66%) yang sudah tuntas dan 1 siswa (3,33%) yang belum tuntas dengan nilai-rata kelas 91,

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i LEMBAR LOGO IAIN ..................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv DEKLARASI ................................................................................................. v MOTTO.......................................................................................................... vi PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii ABSTRAK ..................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6 D. Kegunaan Penelitian .................................................................... 7 1. Manfaat Teoritis .....................................................................

  7 2. Manfaat Praktis ........................................................................

  8

  E.

  Hipotesis Penelitian ...................................................................... 9 1. Hipotesis Tindakan ..................................................................

  9

  2. Indikator Keberhasilan .................................................................9 F. Metode Penelitian..............................................................................10

  1. Rancangan Penelitian ....................................................................10

  2. Subjek Penelitian ...........................................................................15

  3. Langkah-Langkah Penelitian ........................................................16

  4. Instrumen Penelitian .....................................................................17 5. Pengumpulan Data.................................................................

  18

  6. Analisis Data ................................................................................20

  7. Sistematika Penulisan ...................................................................22

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Fisik Motorik Halus ........................................................24

  1. Pengertian Fisik Motorik Halus ....................................................24

  2. Unsur-unsur Keterampilan Motorik Halus....................................26

  3. Karakteristik Pengembangan Fisik Motorik Halus .......................28

  4. Tujuan Pengembangan Fisik Motorik Halus.................................30

  5. Fungsi Pengembangan Fisik Motorik Halus .................................31

  6. Metode Pengembangan Motorik Halus Anak TK .........................31

  7. Kategori Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini ...............33

  8. Prinsip-prinsip Pengembangan Motorik Halus AUD ..................34

  B. Pengertian Meronce ............................................................................35 1.

  Meronce .......................................................................................35 2. Jenis Bahan Meronce ...................................................................36 3. Aspek Meronce ............................................................................36 4. Meronce Bagi Anak Usia Dini ...................................................37 5. Langkah-langkah Dalam Meronce ..............................................38

  C. Pengertian Media Tutup Botol Hias ...................................................48

  D. Botol .....................................................................................................40

  1. Pengertian Botol ..........................................................................40

  2. Sejarah Botol ................................................................................41

  E. Alat Permainan Edukatif untuk Mengembangkan Fisik Motorik Halus Anak Usia Dini .......................................................42

  F. Kajian Pustaka ....................................................................................45

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian .............................48

  1. Sejarah Berdirinya BA Aisyiyah Repaking ..................................48

  2. Profil Sekolah ...............................................................................49

  3. Visi, Misi, dan Tujuan BA Aisyiyah Repaking ...........................49

  4. Tenaga Pendidik ...........................................................................50

  5. Jumlah Data Siswa .......................................................................50

  6. Subjek dan Karakteristik Siswa ...................................................50

  7. Sarana dan Prasarana ....................................................................52

  8. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................52

  B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ......................................................53

  1. Deskripsi Penelitian Pra Siklus ....................................................53

  2. Deskripsi Penelitian Siklus I .........................................................53

  3. Deskripsi Penelitian Siklus II ........................................................62

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .................................................................................71

  1. Data Hasil Belajar Persiklus..........................................................73

  a. Pra-Siklus .................................................................................73 b.Siklus I ................................................................................75 c.Siklus II .....................................................................................77

  2. Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian dengan Persentase Tolak Ukur Keberhasilan Persiklus .............................80

  a. Pra-Siklus ...................................................................................80

  b. Siklus I ......................................................................................81 1) Data Hasil Perbandingan Siklus I .........................................81 2) Hasil Pengamatan Siklus I ....................................................83

  c. Siklus II .....................................................................................87 1) Data Hasil Perbandingan SiklusII ........................................87 2) Hasil Pengamatan Siklus II ..................................................90 B. Pembahasan .......................................................................................93

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................98 B. Saran ..................................................................................................99 Daftar Pustaka .............................................................................................................................

  100 Lampiran-Lampiran ............................................................................102

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lembar Observasi siswa .....................................................................19Tabel 1.2 Ketentuan Pemberian Nilai Keterampilan Halus dan Meronce

  Anak .....................................................................................................21

Tabel 3.1 Daftar Tenaga Pendidik BA Aisyiyah Repakin ..................................49Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa BA Aisyiyah Repaking .....................................49Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa BA Aisyiyah Repaking .......................................50Tabel 3.4 Daftar Ruang BA Aisyiyah Repaking .................................................51Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I .........................................................57Tabel 3.6 Lembar Observasi Siswa Siklus I .......................................................59Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus I .........................................................67Tabel 3.8 Lembar Observasi Siswa Siklus II ......................................................68Tabel 4.9 Ketentuan Pemberian Nilai Keterampilan Halus dan Meronce

  Anak ......................................................................................................71

Tabel 4.2 Indikator yang Diamati Tiap Siklus ....................................................71Tabel 4.3 Hasil Penilaian Pra-Siklus ...................................................................72Tabel 4.4 Hasil Penilaian Siklus I .......................................................................75Tabel 4.5 Hasil PenilaianSiklus II .......................................................................77Tabel 4.6 Nilai Pra-Siklus ...................................................................................79Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus I dengan Tolak

  Ukur Keberhasilan ..............................................................................80

Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru Siklus I .........................................................82Tabel 4.9 Lembar Observasi Siswa Siklus I .......................................................84Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus II dengan Tolak

  Ukur Keberhasilan .............................................................................87

Tabel 4.11 Lembar Oservasi Guru Siklus II .......................................................89Tabel 4.12 Lembar Observasi Siswa Siklus II ....................................................91Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Ketentuan Siswa .................................................94

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas ............................................................11Gambar 4.14 Peningkatan Hasil Belajar Siswa yang Tuntas KBM ...................95Gambar 4.15 Penurunan Hasil Belajar Siswa Yang Belum Tuntas

  KBM ...............................................................................................96

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Siklus I ...........103 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Siklus II ..........105 Lampiran 3 Lembar Observasi Guru Siklus I ..........................................107 Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa Siklus I ........................................109 Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus II ........................................110 Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus II .......................................112 Lampiran 7 Hasil Penilaian Pra siklus .....................................................113 Lampiran 8 Hasil Penilaian Siklus I ........................................................114 Lampiran 9 Hasil Penilaian Siklus II ......................................................115 Lampiran 10 Surat Permohonan Ijin Penelitian ........................................116 Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian ................................................117 Lampiran 12 Surat Pengajuan Pembimbing .............................................118 Lampiran 13 Lembar Konsultasi Skripsi ..................................................119 Lampiran 14 Dokumentasi .......................................................................120 Lampiran 15 SKK .....................................................................................130 Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup .........................................................133

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa usia dini merupakan masa peletakan dasar atau fondasi

  awal bagi pertumuhan dan perkembangan anak. Apa yang diterima anak pada masa usia dini, apakah itu makanan, minuman, serta stimulasi dari lingkungannya memberikan kontribusi yang sangat besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia itu dan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Untuk itu rangsangan/ stimulus melalui melalui pelayanan pendidikan anak usia dini sangat diperlukan. Oleh karena itu layanan pendidikan anak usia dini (PAUD) sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

  Menurut Imas Kurniasih (2009: 5) arti pentingnya pendidikan anak usia dini saat ini telah menjadi perhatian internasional. Dalam pertemuan Forum pendidikan dunia tahun 2000 di Dakkar, Senegal, telah menghasilkan enam kesepakatan sebagai kerangka aksi pendidikan untuk semua (The Dakkar Frame Work for Action Education for All) yang salah satu butirnya menyatakan: “Memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), terutama bagi anak- anak yang sangat rawan dan kurang beruntung”.

  Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkemangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini diharapkan menjadi bekal dan kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya.

  Froebel (Ernawulan Syaodih, 2005: 10) mengungkapkan bahwa masa kanak-kanak merupakan suatu fase yang sangat penting dan berharga. Oleh karenanya masa anak sering dipandang sebagai masa emas (golden age) bagi penyelenggaraan pendidikan. Masa anak

  • –anak merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan individu karena pada fase inilah terjadinya peluang yang sangat besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang. Jika orang dewasa mampu menyediakan suatu “taman” yang dirancang sesuai dengan potensi dan bawaan anak maka anak akan berkembang secara wajar dan terbentuk dengan baik.

  Sebagaimana dalam ayat Al- Qur‟an tentang pentingnya pendidikan anak, tertuang dalam Firman Allah SWT (Q. S. Al-Kahfi: 46)

  ﴾ ٦٤ :فهكلا﴿ ًلَمَأ ٌرْيَخَواًباَىَث َكِّبَر َدنِعٌرْيَخُت ٰحِل ّٰصلاُتٰيِقٰبْلاَو ۖ اَيْنُّدلا ِة ٰىَيَحْلا ُتَنيِز َنىُنَبْلاَو ُلاَمْلا

  Artinya : “Harta dan anak-anakmu adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhanmu serta lebih baik menjadi harapan.” (Al-Qur’an dan Terjemahannya2005: 408 ).

  Berdasarkan firman Allah tersebut di atas dapat dipahami bahwa pendidikan bagi anak itu lebih penting dari pada apapun. Dan anak membutuhkan banyak stimulasi terlebih dari orang tua atau dari para pendidik di Taman Kanak-Kanak. Ada berbagai macam kemampuan dasar yang harus dikembangkan, meliputi bahasa, sosial emosional, kognitif, fisik atau motorik dan seni. Kemampuan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus. Pada masa ini perkembangan keterampilan yang berkaitan dengan motorik halus anak sangat penting untuk dikembangkan.

  Hal ini didukung oleh Andang Ismail (2006: 84) yang menyatakan bahwa melatih motorik halus anak adalah berfungsi untuk melatih keterampilan dan kecermatannya menggunakan jari-jemari dalam kehidupan sehari-hari.

  Anak usia dini memiliki energi yang tinggi. Energi ini dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas guna meningkatkan keterampilan fisik yang berkaitan dengan motorik halus, seperti membentuk atau memanipulasi dari tanah liat/ lilin/ adonan, menggambar, mewarnai, menempel, menggunting, memotong, merangkai benda dengan benang (meronce). Aktivitas aktivitas tersebut berfungsi untuk melatih koordinasi antara mata dan tangan, yang dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain (Sumantri, 2005: 145). Kenyataannya saat ini banyak pembelajaran di Taman Kanak-Kanak yang kurang memahami kegiatan yang cocok agar peserta didik dapat berkembang secara optimal, misalnya dengan menggunakan kegiatan yang memakai majalah TK.

  Pembelajaran yang menggunakan majalah TK tidak dapat sepenuhnya memaksimalkan perkembangan peserta didik karena majalah TK tidak dapat mengeksplorasi aspek perkembangan anak dan anak bosan dengan kegiatan tersebut. Seharusnya kegiatan pembelajaran dilakukan dengan lebih bervariasi agar anak dapat lebih mudah menyerap pembelajaran yang diajarkan dan apabila media yang diajarkan sesuai dengan tema anak akan lebih bereksploras dengan berbagai macam kegiatan.

  Berdasarkan pengamatan di BA Aisyiyaha Repaking Wonosegoro di kelompok A menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan fisik motorik halus anak. Dari 30 anak, masih terdapat 13 anak atau 43,33% yang belum mampu memegang crayon, cara memegang pensil masih ada yang belum benar, mewarnai gambar yang masih keluar garis, melipat yang belum simetris dan menggunting belum rapi. Kelincahan dan kelenturan anak belum terlihat jelas dan menulis namanya sendiri. Dikatakan berhasil apabila kriteria ketuntasan minimal (KBM) yaitu 60 (B), banyaknya siswa memperoleh nilai 60 (B) ke atas atau minimal 85%.

  Faktor lain adalah karena pembelajaran meronce memakai media yang kurang bervariasi dan guru hanya terpaku pada majalah TK, sehingga guru kurang memahami perkembangan anak didik. Media yang digunakan untuk perkembangan motorik halus anak masih monoton selain itu di BA Aisyiyah belum pernah menggunakan media pembelajaran dari tutup botol bekas/hias baik dalam membentuk ataupun dalam hal kegiatan meronce yang dapat meningkatkan motorik halus pada kelompok A. Seharusnya pada anak berumur 4-5 tahun sudah mampu meronce berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran. Kenyataannya sebagian besar anak pada kelompok A belum mampu meronce berdasarkan bentuk, warna dan ukuran. Oleh karena itu perlu media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan motorik halus yaitu meronce menggunakan tutup botol bekas/hias.

  Saat pembelajaran yang mengembangkan motorik halus melalui kegiatan meronce anak TK A menunjukkan bahwa masih banyak yang belum bisa memasukkan benang ke dalam lubang roncean dengan tepat dan kemampuan anak untuk mengikat tali masih perlu bimbingan dari guru. Ini menggambarkan perkembangan koordinasi motorik halus belum berkembang secara optimal.

  Ada berbagai macam bahan untuk meronce misalnya dengan bahan dari kertas, daun dan sedotan. Kertas merupakan suatu bahan yang berbentuk lembaran. Kertas dibuat dari serat kayu. Kertas banyak digunakan untuk menggambar, menulis dan sebagainya. Kertas memiliki kelebihan yaitu lebih ringan. Kertas juga memiliki banyak kelemahan, antara lain mudah robek, rusak, kotor, terbakar dan basah,apabila kertas digunakan untuk meronce maka anak akan frustasi karena bahan dari kertas mudah robek.

  Melihat uraian yang telah dikemukakan di atas, penulis ingin meneliti anak dalam kegiatan meronce, dengan mengambil salah satu cara pengembangan motorik halus melalui meronce.

  Dengan keadaan tersebut peneliti bermaksud untuk meneliti masalah itu agar mengetahui tentang metode yang tepat untuk digunakan dalam meningkatkan perkembangan fisik motorik halus anak usia dini dengan judul

  “Pengembangan fisik motorik halus melalui kegiatan meronce dengan media tutup botol hias di kelompok A BA Aisyiyah Repaking Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian diatas, maka didalam penelitian ini dapat diajukan rumusan masalah “ Apakah melalui kegitan meronce dengan media tutup botol hias dapat mengembangkan fisik motorik halus anak di kelompok A BA Aisyiyah Repaking Wonosegoro Boyolali Tahun 2017/2018?” C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1.

  Tujuan Umum Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan fisik motorik halus melalui kegiatan meronce dengan media tutup botol hias di kelompok A BA Aisyiyah Repaking Wonosegoro Boyolali Tahun 2017/2018.

2. Tujuan Khusus a.

  Mengetahui gambaran kondisi motorik halus anak didik sebelum adanya kegiatan meronce dengan media tutup botol hias. b.

  Mengetahui proses kegiatan meronce untuk meningkatkan motorik halus anakdidik dengan media tutup botol bekas yaitu tutup botol hias.

  c.

  Mengetahui sejauh mana perkembangan motorik halus anak didik setelah mengikuti kegiatan meronce dengan bahan tutup botol bekas/hias.

D. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat teoritis yang dapat disampaikan penulis adalah: a.

  Memberi masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran yang kreatif dan inovatif, dan sebagai sarana pengembangan dan peningkatan profesional guru.

  b.

  Sebagai bahan informasi kepada lembaga lain tentang pentingnya pengembangan fisik motorik halus melalui kegiatan meronce pada anak usia dini.

  c.

  Bagi guru RA/ BA dapat menambah wawasan betapa pentingnya memahami karakteristik anak sehingga dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan perkembangan fisik motorik halus melalui kegiatan meronce.

  d.

  Proses belajar dan hasil kegiatan membentuk guru yang lebih kreatif dalam merancang dan mengelola kegiatan yang menyenangkan untuk anak didik.

  2. Manfaat praktis yang dapat dapat disampaikan oleh penulis adalah a.

  Bagi Anak Didik 1) Proses belajar mengajar lebih menyenangkan bagi anak. 2) Anak akan lebih terlatih dalam meronce. 3) Meningkatkan keterampilan motorik halus anak. 4)

  Anak akan senang bergerak (anggota tangan), sehingga akan tumbuh menjadi anak yang ceria/ senang dalam mengikuti kegiatan pembelajan.

  b.

  Bagi Guru 1)

  Mempermudah guru dalam memecahkan masalah tentang perkembangan motorik halus anak ddidik.

  2) Memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan hasil pembelajaran.

  3) Guru lebih percaya diri, jika PTK mampu membuat guru berkembang sebagai tenaga kerja profesional.

  4) Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.

  c. bagi RA

  1) Meningkatkan kualitas pendidikan

  2) Memberi sumbangan pemikiran yang positif terhadap kemajuan sekolah yang tercermin atau peningkatan kemampuan profesional para guru, perbaikan proses dan hasil belajar serta kondusifnya iklim pendididikan di Paud tersebut.

  3) Meningkatkan kualitas BA Aisyiyah Repaking Kecamatan Wonosegoro.

  4) Dapat menarik perhatian masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di BA Aisyiyah Repaking Kecamatan Wonosegoro.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian merupakan anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian (Dwiloka,

  2012: 29). Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah: “Ada perkembangan fisik motorik halus anak melalui kegiatan meronce dengan media tutup botol hias di kelompok A BA Aisyiyah Repaking Wonosegoro Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018”.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan model kegiatan meronce dengan media tutup botol hias dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai.

  Adapun indikator dapat dikatakan berhasil: a. apabila hasil belajar tiap siswa kelompok A BA Aisyiyah setelah menggunakan kegiatan meronce dengan media tutup botol hias dapat mencapai ketuntasan belajar minimal (KBM) yaitu 60 (B).

  b.

  Dan dikatakan tuntas apabila banyaknya siswa kelompok A BA Aisyiyah memperoleh nilai 60 (B) ke atas minimal 85%.

  Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai formatif tiap akhir siklus. Dan apabila 85% dari jumlah siswa sudah mencapai KBM maka penelitian ini akan dihentikan.

F. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research, suatu bentuk kajian merupakan suatu metode penelitian untuk memecahkan permasalahan pembelajaran yang berbasis evaluasi diri secara singkat PTK dapat didefisinikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kond mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi- kondisi di mana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap : merencanakan- melakukan tindakan-mengamati - merefleksi.

  PLAN ACTION &

  OBSERVATIONN ANALYSIS &

  SIKLUS I

  REFLECTION REVISED PLAN

SIKLUS II

  PALAN ACTION &

  OBSERVATION

  

ANALYSIS &

REFLECTION

REVISED PLAN

Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Kurt Lewin (Arikunto, 2002: 84)

  Berdasarkan model yang dibuat oleh Kurt Lewin di atas, penelitian ini sudah dirancang dalam tiga tahap, yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi setiap akhir pelaksanaan tindakan dengan diberi post test untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa.

  1. Pra siklus Tahap pra siklus ini peneliti lakukan dengan cara melihat secara langsung pembelajaran yang ada di Kelompok A BA

  Aisyiyah Repaking Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Di akhir pembelajaran peneliti memberikan tes untuk mengetahui kemampuan awal anak terhadap kegiatan meronce yang sudah dilaksanakan.

  2. Siklus I

  a. Plan (Perencanaan) 1) Perencanaan skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran klasikal yang akan diterapkan dalam pembelajaran meronce. Penekanan perencanaan disini adalah menyiapkan anak berada pada suasana penyadaran diri untuk termotivasi belajar dengan menekankan keaktifan anak dalam proses pembelajaran dan berada pada konsentrasi terhadap materi pembelajaran meronce yang sedang dibahas.

  2) Menentukan pokok bahasan yaitu Meronce.

  3) Menyusun RPPH dengan pokok bahasan meronce yang didalamnya kegiatan siswa, lembar observasi untuk guru pengampu, dan lembar catatan selama aktivitas pembelajaran Meronce berlangsung.

  4) Menjelaskan kepada anak tentang kegiatan meronceyang menggunakan media tutup botol hias bertujuan agar anak siap mengikuti proses pembelajaran yang sesuai dengan indikator pencapaian dalam pembelajaran tersebut.

  b. Action (Pelaksanaan) Pada tahap tindakan ini pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran klasikal yang menggunakan media tutup botol hias dengan pokok bahasan meronce yang sesuai duai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun dan direncanakan dengan guru kelas (Pelaksana).

  c. Observation (Pengamatan) Pada tahap ini peneliti dan guru kelas melakukan pengamatan pelaksanaan tindakan kelas untuk mengetahui tingkah laku dan sikap anak dan seberapa jauh efek kemajuan tindakan ketika mengikuti pembelajaran meronce dengan menerapkan model pembelajaran demonstrasi yang menggunakan media tutup botol hias. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan lembar observasi yang telah dibuat. Hasil dari analisis data pada tahap ini akan dijadikan acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya. Juga diperhatikan kendala yang terjadi pada saat diterapkannya model pembelajaran tersebut. d. Refectin (Refleksi) Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan analisa hasil observasi untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama diterapkannya pembelajaran dengan model pembelajaran demonstrasi yang menggunakan media tutup botol hias, apakah berhasil atau tidak tindakan yang diberikan. Apabila pelaksanaan siklus I belum tuntas berdasarkan indikator keberhasilan, maka akan dilaksanakan siklus berikutnya sampai indikator keberhasilan tercapai.

3. Siklus II a.

  Plan (Perencanaan) 1) Identifikasi masalah dan menetapkan alternatif masalah berdasarkan refleksi siklus pertama.

  2) Pengembangan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran klasikal yang menggunakan media tutup botol hias.

  b.

  Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan II sebagai upaya penyempurnaan model pembelajaran klasikal yang menggunakan media tutup botol hias berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.

  c.

  Pengamatan Observasi pelaksanaan tindakan ini untuk mengetahui berapa jauh kemajuan tindakan kedua dengan model pembelajaran klasikal yang menggunakan media tutup botol hias. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

  d. Refleksi Hasil dari tahap observasi pada tindakan kedua meliputi aktivitas, sikap atau perilaku anak selama mengikuti pembelajaran yang berlangsung di kelas, cara mengajar, serta kendala yang ditemui ketika pembelajaran. Hal apa yang perlu diperbaiki dan apa saja yang perlu menjadi perhatian pada tindakan berikutnya. Jika permasalahan dirasa cukup, dalam arti setelah dilakukan tes formatif pada akhir tindakan kedua ini dan hasilnya sesuai dengan indikator keberhasilan yakni rata-rata nilai siswa yang mendapat nilai diatas KKM yaitu 60 sudah mencapai batas minimal yaitu 85% dari jumlah siswa, maka tindakan ini sudah dihentikan.

2. Subjek Penelitian a. Subjek

  Sujek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah anak didik BA Aisyiyah kelompok A, Dusun Repaking Rt/Rw 02/04, Desa Repaking, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2017/2018 dengan jumlah 30 siswa , yang terdiri dari 15 anak laki-laki dan 15 anak perempuan. Peneliti memilih kelompok

  A karena anak usia 4-5 tahun masih banyak memerlukan kegiatan- kegiatan yang dapat menstimulus gerakan fisik motorik halusnya.

  b. Lokasi

  Lokasi dalam penelitian ini adalah BA Aisyiyah Dusun Repaking, Desa Repaking, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.

  c. Waktu

  Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2017/2018.

  Model pembelajaran yang digunakan di BA Aisyiyah Repaking masih menggunakan model klasikal, karena adanya keterbatasan ruang belajar dan tenaga pendidik.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Menurut Yanto (2013:40) tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan penting, yaitu: a.

  Tahap rencana 1)

  Membuat konsep atau skenario pembelajaran dengan penerapan metode kreasi gambar huruf abjad yaitu membuat (RKH) Rencana Kegiatan Harian. 2)

  Menyiapkan berbagai bahan roncean yang akan diajarkan pada anak didik.

  3) Menyiapkan bahan roncean yang akan ditugaskan kepada anak kemudian diberi nilai dan dijadikan data untuk dianalisis lebih lanjut.

  4) Membuat simulasi perbaikan b.

  Tahap tindakan Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan kegiatan meronce sesuai dengan konsep pembelajaran yang tertulis pada (RKH) Rencana Kegiatan Harian pada tahap perencanaan.

  c.

  Tahap pengamatan Pada tahap ini segala aktivitas anak didik dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi beberapa indikator yang telah ditentukan penulis secara terlampir d. Tahap analisis dan refleksi

  Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian, tahap refleksi meliputi : 1)

  Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran 2)

  Evaluasi hasil observasi Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus I untuk dilakukan perbaikan pada siklus II.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas adalah : a.

  Rencana Kegiatan Harian (RKH), yaitu seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan menyusun untuk tiap putaran. Masing-masing RKH berisi tentang tingkat pencapaian perkembangan, indikator, kegiatan pembelajaran, alat dan sumber belajar, hasil penilaian.

  b.

  Dokumentasi, peneliti membutuhkan dokumentasi meliputi : 1)

  Profil sekolah, data guru dan siswa 2)

  Foto kegiatan pembelajaran 3)

  RKH 5.

   Pengumpulan Data

  Ada sejumlah strategi pengumpulan data yang dapat digunakan, akan tetapi tidak semua strategi cocok untuk semua jenis data. Oleh karena itu peneliti harus memilih strategi yang tepat. Adapun strategi yang digunakan peneliti antara lain yaitu : a.

  Lembar Observasi Observasi adalah instrumen yang sering digunakan dalam penelitian di bidang pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 panca inderanya yaitu penglihatan dan tangan (peraba). Menurut Sukardi (2009 :78) menyatakan bahwa observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja anak didik dalam situasi alami. Dalam hal ini peneliti mengamati proses belajar, praktik meronce dengan media tutup botol hias pada anak didik.

Tabel 1.1 Lembar Observasi Siswa

  No Aspek yang diamati Skor Keterangan 1 2 3 4

  1. Merespon apersepsi yang

   Mulai berkembang

  diberikan guru

  2. Memperhatikan penjelasan

   Mulai berkembang

  guru

  3. Menjawab pertanyaan

   Berkembang sesuai

  yang diberikan guru harapan

  4. Berani bertanya kepada

   Berkembang sesuai

  guru harapan

  5. Berani mengemukakan

   Berkembang sesuai

  pendapat harapan

  6. Mampu melaksanakan

   Mulai berkembang

  kegiatan meronce dengan baik

  7. Mengungkapkan informasi

   Berkembang sesuai

  yang telah diketahui harapan

  8. Menyimpulkan pelajaran

   Berkembang sesuai

  yang telah dipelajari harapanan

  9. Mengerjakan evaluasi

   Berkembang sesuai

  harapan Keterangan: BB = Belum Berkemang (1) MB = Mulai Berkemang (2) BSH = Berkembang Sesuai Harapan (3) BSB = Berkembang Sangat baik (4) b.

  Dokumentasi Cara lain memperoleh data dari penelitian adalah menggunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini, dimungkinkan peneliti memperoleh informasi dari berbagai macam sumber tertulis, dimana anak didik melakukan kegiatan sehari-harinya.

  Strategi ini menurut Sukardi (2009 : 81) untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan siswa.

6. Analisis Data

  Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis yang bersifat diskriptif kualitatif, yaitu mendiskripsikan data yang diperoleh melalui instrumen penelitian. Setelah data terkumpul kemudian diklasifikasikan ke dalam dua kelompok data yaitu kuantitatif yang berbentuk angka

  • – angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata dan simbol.

  Analisis data menurut Arikunto (2008 : 128) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit- unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang harus dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Tabel 1.2 Ketentuan Pemberian Nilai Keterampilan Halus dan Meronce Anak

  Simbol Bintang

  Skor/ Nilai

  Kategori Kriteria/ketuntasan

  1 Belum Muncul (BM)

  Jika anak mencoba, kurang tepat atau anak tidak mau mencoba.

  2 Mulai Berkembang (MB)

  Jika anak bisa dengan bantuan meniru teman.

  3 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

  Jika anak bisa dengan bantuan awalan

  4 Berkembang Sangat Baik (BSB)

  Jika anak bisa tanpa bantuan Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran maupun dari hasil tindakan yang telah dilakukan. Analisis data observasi terhadap guru sebagai pelaksanaan kegiatan pembelajaran digunakan untuk melakukan refleksi, agar peneliti dapat menentukan tindakan yang dapat diambil pada siklus berikutnya. Analisi data terhadap anak dilakukan beberapa tahap seperti Wihardi, (2009: 2.19) yaitu : 1.

  Menjumlah skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.

  2. Menghitung persentase peningkatan kosaka anak. Persentase pencapaian kemampuan rumusnya, yaitu :

  Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:

  P =

  Keterangan: P = Persentase keberhasilan kelas F = Frekuensi N = Jumlah siswa 7.

   Sistematika Penulisan

  Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca untuk mengikuti uraian penyajian data skripsi ini, penulis akan memaparkan sistematika skripsi ini secara garis besar menjadi beberapa bagian:

  Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi tentang: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, metode penelitian, sistematika penulisa skripsi.

  Bab II Landasan teori. Bab ini berisi tentang pengertian perkembangan, fisik motorik halus, meronce, dan berbagai macam Persentase keberhasilan kelas = Total persentase pencapaian kelas x100%

  Jumlah siswa Jumlah skor maksimum =