ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA PADA LANSIA (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

  

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKAMBUHAN

PENYAKIT ASMA PADA LANSIA

(Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang)

  ANIS SA’ADAH

13.321.0219

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

  

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKAMBUHAN

PENYAKIT ASMA PADA LANSIA

(Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang)

  SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikam pendidikan pada Program Studi S1

  Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang

  

ANIS SA’ADAH

13.321.0219

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

  “MOTTO” Saat Allah Takdirkan Bahagia Untukmu

  Tiada Siapapun Yang Dapat Menariknya Darimu Saat Harimu Terluka

  Tiada Siapapun Yang Mampu Menyembuhkannya Melainkan Allah Aku Berjuang Hanya Untuk Dua Hal

  Orag Tua Yang Harus Bahagia Di Masa Tua Dan Cinta Yang Akan Mendampingiku Selamanya .

  

By

Ratu Anissa

  

PERSEMBAHAN

  Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, ku persembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang kusayangi :

  1. Bapak dan Ibu tercinta, motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jenuh mendo'akan dan menyayangiku, atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarku sampai kini. Tak pernah cukup ku membalas cinta Bapak dan Ibu padaku.

  2. Untuk Mbakku tersayang Fifin Rohmawati yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat dalam mengerjakan skripsi

  3. Untuk pembimbing Skripsi Ibu Hindyah Ike S, S,Kep.Ns.,M.Kep dan Ibu Dwi Prasetyaningati S.Kep.Ns.,M.Kep terima kasih atas bimbingan yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

  4. Saudara kos CANDY terimakasih untuk segala semangat dan motivasi. kalian memang para pengawal ratu yang keren.

  5. Sahabat-sahabatku seperjuangan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang dan semua teman-temanku yang tak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

  6. Dan orang spesial yang mengisi hidupku, terimakasih atas semangat dukungan dan bantuanya semoga kelak ada kebaikan diantara kita.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan tepat pada waktu, dengan judul “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kekambuhan Penyakit Asma Pada Lansia Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Sum obito Kabupaten Jombang 2017”.

  Tidak lupa penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada, H.Bambang Tutuko,S.H.,S.Kep,Ns.,MH selaku ketua STIKES ICME Jombang, Inayatur Rosidah S.Kep,Ns.,M.Kep selaku ketua prodi S1 Ilmu Keperawatan, Muarrofah,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku penguji utama, Hindyah Ike,S.Kep,Ns.,M.Kep dan Dwi Prasetyaningati, S.Kep.,Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, kepada kedua orang tua yang selalu mendukung secara materi, dukungan moral, dan kebesaran do’anya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik, serta teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tentu belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang dapat mengembangkan skripsi ini sangat penulis harapkan guna menambah pengetahuan dan manfaat bagi perkembangan ilmu keperawatan dan semoga skripsi ini bermanfaat.

  Jombang, Juni 2017

  ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA

PADA LANSIA (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang)

  Oleh Anis Sa’adah 13.321.0219

  Asma merupakan penyakit yang tidak bisa dihilangkan atau di sembuhkan, serangan asma umumnya timbul karena adanya paparan terhadap faktor pencetus, gagalnya upaya pencegahan, atau gagalnya tatalaksana asma jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang.

  Desain dalam penelitian ini menggunakan analitik cross sectional. Populasi sebanyak 203 lansia dan sampel sebanyak 102 lansia menggunakan teknik simple

  

random sampling . Variabel Independen yaitu lingkungan, excercise, dan stres dan

  variabel dependen yaitu kekambuhan asma. Analisa data menggunakan Regresi Logistik Ganda dengan nilai Alpha (0,05).

  Hasil penelitian didapatkan sebagian besar dari responden lingkungan cukup berpengaruh sebanyak 71 responden (69.6%), hampir seluruhnya responden melakukan excersice 98 responden (96.1%), sebagian besar dari responden mengalami stres sedang 73 responden (71.6%) dan sebagian besar dari responden mengalami kekambuhan asma 68 responden (66.6%), uji Regresi Logistik Ganda didapatkan ρ value = 0,018, 0,036 dan 0,020 dimana ρ value < ɑ (0,05), sehingga (p<a) maka H1 diterima dan Ho ditolak.

  Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat pengaruh lingkungan terhadap kekambuhan asma pada lansia. Terdapat pengaruh excercise terhadap kekambuhan asma. Terdapat pengaruh stres terhadap kekambuhan asma pada lansia. Faktor lingkungan, excercise dan stres yang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang. Puskesmas dapat memberikan ilmu pengetahuan terhadap masyarakat tentang masalah pada asma seperti faktor penyebab, pencegahan dan pengobatan melalui penyuluhan dan bahan pertimbangan untuk meningkatkan progam kerja puskesmas terutama untuk mengurangi resiko kekambuhan penyakit asma pada lansia dengan menjaga lingkungan tetap bersih agar lansia tidak mudah mengalami kekambuhan asma.

  Kata kunci : lingkungan, excercise, stres, kekambuhan asma dan lansia

  

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING ASMA DISEASE DIAGNOSES

  IN LANSIA

(Study In Work Area Puskesmas Sumobito Jombang District)

By

Anis Sa’adah

  

13.321.0219

Asthma was a disease that can not be eliminated or cured, asthma attacks

generally arise due to exposure to trigger factors, failure of prevention efforts, or

failure of long-term asthma management. The purpose of this study was to analyze

the factors that affect the recurrence of asthma disease in the elderly in the Work

Area Puskesmas Sumobito Jombang.

  The design in this study used cross sectional analytics. The population of

203 elderly and the sample of this study amounted to 102 elderly technic simple

random sampling. Independent variable was Environmental factors, excercise,

and stress and dependent variable risk of recurrence of asthma disease. Data

analysis used Spearman Rank test with Alpha value (0,05).

  The result of this research showed that most of the respondents were 71

respondents (69.6%), almost all respondents had excersice 98 respondents

(96.1%), most of them had moderate stress (73.6%) and most respondents Asthma

68 respondents (66.6%), Multiple Logistic Regression test obtained ρ value =

0,018, 0,036 and 0,020 where ρ value <ɑ (0,05).

  The conclusion from this research that There was environmental influence

to recurrence of asthma in elderly. There was an influence of excercise on the

recurrence of asthma. stress influenced on the recurrence of asthma.

Environmental factors, excercise, and stress that affect the recurrence of asthma

disease in the elderly in the Work Area Puskesmas Sumobito Jombang District.

Puskesmas was expected to be conside to reduce the risk of recurrence of asthma

disease in elderly caused by environmental factors, excercise and stress

experienced by health counseling periodically. Keywords: environment, excercise, stress, asthma relapse and elderly

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

..............................................................................

  HALAMAN JUDUL DALAM

  ii

  SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iii

  LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... PENGESAHAN PENGUJI

  iv

  

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. v

...................................................................................................................... MOTTO vi

  

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vii

......................................................................................... viii

  KATA PENGANTAR

ABSTRAK ................................................................................................................... x

DAFTAR ISI ...........................................................................................................

  xii

  

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xv

........................................................................................... DAFTAR GAMBAR

  xvii

  ..................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... DAFTAR LAMBANG

  xix

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................

xx

  

DAFTAR ISTILAH .............................................................................................. xxi

  BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................................

  1.1 Latar Belakang 1 .........................................................................................

  1.2 Rumusan Masalah 4 ..........................................................................................

  1.3 Tujuan Penelitian 5 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................

  6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................

  2.1 KonsepLingkungan (Environment)

  7 2.1.1. Pengukuran Lingkungan ...............................................................

  10

  2.2.2. Jenis – jenis aktivitas fisik ....................................................

  2.6 Hasil Penelitian Orang Yang Terkait Stres dan Kekambuhan Asma ........................................................................................................

  40 2.5.1. Definisi .................................................................................

  40 2.5.2. Batasan Lansia .....................................................................

  40 2.5.3. Permasalahan Pada Lanjut Usia ...........................................

  41 2.5.4. Teori Proses Menua ..............................................................

  42 2.5.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan .........................

  44 2.5.6. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia ....................

  45

  46 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konseptual .......................................................................

  39 2.4.7. Alat ukur (skala) kekambuhan asma ....................................

  49 3.2 Penjelasan Kerangka Konsep .........................................................

  50 3.3 Hipotesis ...........................................................................................

  50 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain penelitian ...........................................................................

  51 4.2 Waktu dan tempat penelitian .........................................................

  52 4.3 Populasi, sampel dan sampling ......................................................

  52 4.4 Kerangka Kerja (Jalannya Penelitian) ...........................................

  54 4.5 Identifikasi Variabel .........................................................................

  39 2.5 Konsep Lansia ..................................................................................

  37 2.4.6. Kekambuhan ........................................................................

  11

  17 2.3.5. Tingkatan stres .....................................................................

  2.2.3. Faktor – faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik .............

  12 2.2.4. Pengukuran Exercise-induced Asthma ................................

  13 2.3 Konsep Stres.....................................................................................

  14 2.3.1. Definisi stress .......................................................................

  14 2.3.2. Penyebab stres ......................................................................

  15 2.3.3. Gejala stress .........................................................................

  16 2.3.4. Jenis stres .............................................................................

  18 2.3.6. Tahapan stres ........................................................................

  28 2.4.5. Patofisiologi Asma ...............................................................

  19 2.3.7. Dampak stres ........................................................................

  21 2.3.8. Cara mengelola stres ............................................................

  22 2.3.9. Pengukuran stres ..................................................................

  24 2.4 Konsep Asma ...................................................................................

  25 2.4.1. Definisi .................................................................................

  25 2.4.2. Etiologi dan Prevalensi ........................................................

  26 2.4.3. Tipe Asma ............................................................................

  27 2.4.4. Patogenesis Asma ................................................................

  55

  4.7 Pengumpulan Data ...........................................................................

  58 4.8 Pengolahan dan Analisa Data...........................................................

  62 4.9 Etika Penelitian ................................................................................

  68 4.10 Keterbatasan Penelitian .................................................................

  69 BAB 5 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian .................................................................................

  71 5.1.1. Gambaran Lokasi Penelitian ..............................................

  71 5.1.2. Data Umum dan data khusus .............................................

  72 5.2 Pembahasan ......................................................................................

  79 5.2.1. Faktor Lingkungan ............................................................

  79 5.2.2. Faktor Excercise ................................................................

  81 5.2.3. Faktor stres ........................................................................

  84 5.2.4. Kekambuhan Asma ............................................................

  88 5.2.5. Pengaruh lingkungan terhadap kekambuhan asma ............

  89 5.2.6. Pengaruh Excercise terhadap kekambuhan asma ..............

  90 5.2.7. Pengaruh Stres terhadap kekambuhan asma ......................

  92

  5.2.8. Pengaruh Lingkungan, excercise dan Stres terhadap kekambuhan asma ..............................................................

  93 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan .......................................................................................

  96 6.2 Saran .................................................................................................

  97 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  73 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi pengaruh Excersice pada lansia penderita Asma di Puskesmas Sumobito Kecamatan Sumobito Kabupaten

  Sumobito Kabupaten Jombang Tahun 2017

  Kecamatan

  74 Tabel 5.9 Distribusi pengaruh faktor lingkungan dengan kekambuhan asma pada lansia penderita asma di Puskesmas Sumobito

  Jombang Tahun 2017

  74 Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi kekambuhan asma pada lansia penderita Asma di Puskesmas Sumobito Kecamatan Sumobito Kabupaten

  74 Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi pengaruh stres pada lansia penderita Asma di Puskesmas Sumobito Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang Tahun 2017

  Jombang Tahun 2017

  Jombang Tahun 2017

Tabel 4.1 Definisi Operasional Analisis faktoryang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di Wilayah Kerja

  73 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi pengaruh lingkungan pada lansia penderita Asma di Puskesmas Sumobito Kecamatan Sumobito Kabupaten

  lansia penderita Asma di Puskesmas Sumobito Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang Tahun 2017

  pada

  73 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan

  72 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pendidikan terakhir pada lansia penderita Asma di Puskesmas Sumobito Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang Tahun 2017

  72 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan usialansia penderita Asma di Puskesmas Sumobito Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang Tahun 2017

  56 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin lansia penderita Asma di Puskesmas Sumobito Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang Tahun 2017

  Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang ..........................................

  75

Tabel 5.10 Distribusi pengaruh excercise dengan kekambuhan asma pada lansia penderita asma di Puskesmas Sumobito Kecamatan

  Sumobito Kabupaten Jombang Tahun 2017 ....................................... 76

Tabel 5.11 Distribusi pengaruh faktor stres dengan kekambuhan asma pada lansia penderita asma di Puskesmas Sumobito Kecamatan

  Sumobito Kabupaten Jombang Tahun 2017 ....................................... 77

Tabel 5.12 Distribusi pengaruh lingkungan, excercise, dan stres dengan kekambuhan asma pada lansia penderita asma di Puskesmas Sumobito

  Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang Tahun 2017...............................................................................................

  78

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di

  wilayah kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang

  49 Gambar 4.1 Kerangka Kerja penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang

  54

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Lampiran 1 : Lembar Permohonan Menjadi Responden

  2. Lampiran 2 : Lembar Pernyataan Menjadi Responden

  4. Lampiran 4 : Jadwal kegiatan skripsi

  5. Lampiran 5 : Lembar Pernyataan Dari Perpustakaan

  6. Lampiran 6 : Lembar Surat Survey Data

  7. Lampiran 7 : Studi Pendahuluan dari BAK

  8. Lampiran 8 : Lembar Surat balasan pengambilan data

  9. Lampiran 9 : Lembar Surat ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan

  10. Lampiran 10 : Lembar Surat balasan Penelitian Puskesmas Sumobito

  11. Lampiran 11 : Data Umum

  12. Lampiran 12 : Data Khusus

  13. Lampiran 13 : Hasil Uji Validitas dan reliabilitas Lingkungan

  14. Lampiran 14 : Hasil Uji Validitas dan reliabilitas Excercise

  15. Lampiran 15 : Hasil Uji Validitas dan reliabilitas Stres

  16. Lampiran 16 : Hasil Uji Validitas dan reliabilitas kekambuhan asma

  17. Lampiran 17 : Output SPSS

  18. Lampiran 18 : Lembar Konsultasi

  19. Lampiran 19 : Lembar Pernyataan Keaslian

  20. Lampiran 20 : Lembar Bebas Plagiasi

DAFTAR LAMPIRAN

  xviii

DAFTAR LAMBANG

  1. H1/Ha : hipotesis alternative 2. n : jumlah sampel

  3. N : jumlah populasi

  4. % : prosentase 5.

  ≤ : lebih kecil 6.

  ≥ : lebih besar

DAFTAR SINGKATAN

  STIKES

  ICME Dinkes Depkes Jatim RI UU

  WHO GABA

  IgE

  DNA

  DASS : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan : Insan Cendekia Medika Dinkes : Dinas Kesehatan : Departemen Kesehatan : Jawa Timur : Republik Indonesia : Undang-Undang

  : World Health Organization : Gamma Amino Butirat Acid

  : Imunoglobulin E

  

: Deoxyribo Nucleic Acids

  : Depression, Anciety, And Stress, Scale

DAFTAR ISTILAH

  Underdiagnose : kegagalan untuk mengenali atau mendiagnosa

Health Education : pendidikan kesehatan yang mampu meningkatkan

  kontrol dan memperbaiki kesehatan individu

  Defensive : bertahan atau pembelaan Self-worth : nilai diri Self-acceptance : penerimaan diri Muscle myopathy :otot tertentu mengencang atau melemah Amenorrhea : tertahannya menstruasi Idiosinkrasi :suatu reaktivitas abnormal terhadap suatu (obat)

Wheal : pembengkakan kulit dengan karakteristik fana yang

  hilang dalam beberapa jam

  Flare :terapi obat topical agar perawatan efektif Airbone :penyakit yang ditularkan langsung melalui udara Mixed : campuran Seasonal : musiman Common cold :suatu infeksi virus pada selaput hidung dari udara Βeta- adrenergik

  : penyekat adrenergik

  Western red cedar :pohon cedar merah barat Syncitial : virus sinsitial pernapasan Exercise : penyebab asma yang sering ditemukan Hereditas : keturunan Loos of role : kehilangan peran

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Asma merupakan penyakit yang tidak bisa dihilangkan atau di sembuhkan, serangan asma umumnya timbul karena adanya paparan terhadap faktor pencetus, gagalnya upaya pencegahan, atau gagalnya tatalaksana asma jangka panjang. Sesuai dengan beberapa teori penyebab asma belum diketahui secara pasti sehingga asma bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. (Hidayati, 2013)

  Pada daerah yang padat penduduknya dapat mengalami gangguan pernapasan yang lebih berat, selain itu excercise merupakan salah satu penyebab episode akut asma yang paling sering ditemukan, sehingga kekambuhan masih menjadi fenomena yang mengkhawatirkan karena suatu kejadian berulang yang dialami oleh seseorang dalam mengalami suatu penyakit yang biasanya melebihi kuantitas yang sering dan bersifat tidak menyenangkan (Ismadi,2008). Stres dapat memicu kekambuhan akut asma, Apabila seseorang mengalami stres, hormon stres seperti kortisol akan diproduksi secara berlebihan oleh tubuh sehingga dapat mengakibatkan perubahan imun dan menjadi mudah terkena penyakit (Davison, 2010). Apabila kekebalan tubuh atau imun menurun, berbagai penyakit dan infeksi akan mudah masuk ke dalam tubuh manusia. Hal ini tampak asma yang tidak ditangani dengan baik dapat mengganggu kualitas hidup pada lansia, sehingga terjadinya penyebab lingkungan, excercise dan stres pada penderita asma terhadap kontrol yang dapat memicu kekambuhan. Seharusnya pada pasien asma diharapkan dapat hidup dengan normal dan melaksanakan aktifitas kesehariannya seperti orang lainnya.

  Penyakit asma menyerang semua orang disegala umur meski sebagian besar terjadi pada anak-anak dibandingkan dewasa. Prevalensi asma di seluruh dunia adalah sebesar 8-10% pada anak dan 3-5% pada dewasa, dalam sepuluh tahun terakhir meningkat sebesar 50% (Fitri, 2015). Berdasarkan data WHO memperkirakan pada 2025 di seluruh dunia terdapat 255.000 jiwa meninggal karena asma. Jumlah ini dapat meningkat lebih besar mengingat asma merupakan penyakit yang underdiagnose, sedangkan 80% dari jumlah penderita asma kematian terjadi di negara-negara berkembang. Di Indonesia prevalensi asma belum diketahui secara pasti namun diperkirakan 2-5% penduduk Indonesia menderita asma (Depkes RI, 2016). Di Jawa Timur prevalensi asma mencapai 4.264 penderita atau 2,62%. Berdasarkan laporan dari puskesmas se-Kabupaten Jombang diketahui bahwa penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Kabupaten Jombang tahun 2015 meliputi penyakit infeksi dan degenerative. Salah satu penyakitnya adalah asma yang mencapai 19.816 penderita atau sebesar 12,2%. Laporan dari Puskesmas Sumobito Jombang selama bulan Januari- Desember 2016 terdapat jumlah kunjungan sebanyak 647 kunjungan dan jumlah pasien yang menderita asma diantaranya karena kekambuhan ada 203 penderita lansia (Dinkes, 2016).

  Menurut penelitian Maryono (2008) denngan judul Hubungan Antara

  

Faktor Lingkungan Dengan Kekambuhan Asma Bronkhiale Pada Klien Rawat

Jalan Di Poliklinik Paru Instalasi Rawat Jalan RSUD DR. Moewardi Surakarta, terhadap kekambuhan asma bronkhiale pada klien Yang berkunjung di Poliklinik Paru Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian Hidayati dengan judul “Analisa faktor-faktor pencetus serangan asma pada lansia di Puskesmas Perak Jombang” menunjukkan bahwa faktor aktivitas fisik berhubungan dengan serangan asma. Penelitian Menurut penelitian yang dilakukan Angga dengan ju dul “Hubungan tingkat kecemasan dengan frekuensi kekambuhan keluhan sesak nafas pada pasien asma di SMF Paru RSD dr. Soebandi Jember”, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan frekuensi kekambuhan keluhan sesak nafas pada pasien asma di SMF Paru RSD dr. Soebandi Jember

  Hasil studi pendahulan yang telah dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang dengan cara wawancara dengan 10 orang didapatkan dari faktor pemicu kekambuhan asma diantaranya lingkungan 4 orang (40%), excercise 4 orang (40%) dan stres ada 2 orang (20%).

  Banyaknya kejadian asma, faktor pencetus alergi, lingkungan, aktifitas fisik dan stres yang menyebabkan kekambuhan asma patut diwaspadai. Semakin meningkatnya faktor pencetus asma seseorang dapat memperburuk kondisi patologisnya. Oleh karena itu koping penyebab asma pada penderita asma yang baik dapat mengurangi resiko kekambuhan asma. Selama ini penderita asma tidak mampu berupaya dalam pencegahan kekambuhan, hal ini tampak asma yang tidak ditangani dengan baik dapat mengganggu kualitas hidup pada lansia, sehingga menurunnya kondisi daya tahan tubuh, kurangnya menjaga kebersihan lingkungan, aktifitas fisik dan timbulya stres pada penderita asma, sehingga dapat

  Untuk itu perawatan asma untuk lansia haruslah komprehensif mengingat komplikasi seperti gagal nafas, hipoksemia, yang dapat menyebabkan kematian, serta harus melibatkan beberapa elemen seperti individu, keluarga dan perawat. Maka sebagian perawat harus mampu memberikan asuhan keperawatan secara langsung kepada individu dan keluarga tentang asma agar mampu menjaga lingkungan baik di dalam rumah dengan tidak merokok sembarangan dan diluar rumah dengan selalu membersihkan lingkungan, keluarga juga melakukan pengawasan kepada lansia agar tidak melakukan aktifitas fisik yang berlebihan agar tidak menglami kelelahan serta keluarga dapat memahami cara terbaik dalam mendampingi orang tuanya dengan perawatan yang benar, sehingga orang tua merasa dirinya diperhatikan, dihargai, dan diperlakukan adil oleh keluargannya agar tidak mengalami stres. Bagi perawat hendaknya memperhatikan lima tugas yaitu, mengenal masalah asma, memutuskan pengobatan yang baik, merawat penderita asma, memodifikasi lingkungan, serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, dan dokter klinik. (Hudoyo, 2008)

  Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang.

1.2 Rumusan masalah

  Apakah faktor - faktor yang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang?

1.3 Tujuan penelitian Tujuan umum

1.3.1 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang. Tujuan khusus

  1.3.2

  1. Mengidentifikasi faktor lingkungan pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang.

  2. Mengidentifikasi faktor excercise pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang.

  3. Mengidentifikasi faktor stres pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang.

  4. Mengidentifikasi kekambuhan asma pada pasien asma di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang.

  5. Menganalisis faktor lingkungan yang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang.

  6. Menganalisis faktor excercise yang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang

  7. Menganalisis faktor stres yang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang

  8. Menganalisis faktor lingkungan, excercise, dan stres yang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang

1.4 Manfaat penelitian

  1.4.1 Teoritis

  Diharapkan dapat mendukung perkembangan ilmu secara teoritis dalam bidang kesehatan khususnya program studi ilmu keperawatan di bidang keperawatan medikal bedah dalam kaitannya dengan faktor

  • – faktor yang mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sumobito Kabupaten Jombang.

  Praktis

  1.4.2 Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan tambahan faktor yang

  mempengaruhi kekambuhan penyakit asma pada lansia, sehingga dapat diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan ilmu pengetahuan tentang penyakit asma dan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk mengurangi resiko kekambuhan penyakit asma pada lansia yang disebabkan oleh faktor lingkungan, excercise dan stres yang dialami. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk bahan pertimbangan penelitian yang lebih lanjut.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Lingkungan (Environment)

  Faktor lingkungan mempengaruhi individu dengan kencederungan Asma untuk berkembang menjadi Asma, menyebabkan kekambuhan, dan atau menimbulkan gejala Asma menetap. Beberapa faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kejadian Asma.

  Lingkungan adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup.Segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung juga merupakan pengertian lingkungan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005)

  Lingkungan adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan (Waluya: 2010).

  Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup lain. Ruang merupakan suatu tempat berbagai komponen lingkungan hidup menempati dan melakukan proses, sehingga antara ruang dan komponen lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan (Asmara: 2008).

  Asma merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang paling sering pada saluran pernapasan disamping rinitis. Di Indonesia belum ada data pasti tentang penyakit Asma akibat kerja namun diperkirakan 2% dari seluruh penderita Asma di Indonesia adalah Asma akibat kerja. Ada dua jenis Asma akibat kerja: a) Irritant-induced Occupational Asthma (sebelumnya dikenal sebagai

  Reactive Airway Dysfunction Syndrome atau RADS)

  b) Allergic Occupational Asthma. Ini adalah jenis Asma akibat kerja yang paling sering terjadi.

  Lingkungan sekitar memiliki banyak jenis polutan dan hal lain yang sanggup membuat saluran pernafasan. Debu yang berada di dalam rumah memiliki peran yang penting dalam meningkatkan resiko asma, debu yang terhirup dapat menjadi sesak nafas.

  Lingkungan dibagi 2 yaitu :

  a. Lingkungan dalam (internal) meliputi lingkungan psikologi

  (psychology enviroment)

  F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stres fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.

  Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

  b. Lingkungan luar (ekternal) Lingkungan luar berasal dari polusi udara merupakan salah satu faktor pencetus yang harus diperhatikan oleh penderita Asma.

  Polusi ini bisa berada outdoor seperti di sekitar tempat kerja dan sekolah, maupun indoor. Polusi udara outdoor dapat berasal dari ; a. Asap rokok

  b. Debu

  c. Asap pembakaran Bahan polutan indoor dalam ruangan meliputi bahan pencemar biologis (virus, bakteri, dan jamur), formaldehid, Volatile Organic

  Compounds (VOC), dan Combustion Products (CO, NO2, SO2).

  Sumber polutan VOC berasal dari penyemprotan serangga, cat, pembersih, komestik, semprotan rambut (hairspray), deodorant, pewangi ruangan, segala sesuatu yang disemprotkan dengan aerosol sebagai propelan, dan pengencer (solvent) seperti thinner. Sumber polutan formaldehid dalam ruangan adalah bahan bangunan, insulasi,

  , dan karpet. Sedangkan sumber polutan Combustion

  furniture Products biasanya berasal dari asap rokok dan asap dapur.

  2.1.1. Pengukuran Lingkungan

  Lingkungan merupakan keadaan lingkungan yang dapat menyebabkan sakit asma, alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur lingkungan penyebab penyakit asma dulihat dari :

  1. Komunikasi keluarga

  2. Asap rokok

  3. Debu

  4. Asap pembakaran Pengkategorian dari hasil pengisian kuesioner dibagi menjadi tiga jenjang untuk menghindari kesalahan dalam interpretasi yaitu kurang baik, cukup baik dan baik (Arikunto, 2010).

  Konsep Exercise-induced Asthma

  2.2

  2.2.1. Pengertian Exercise-induced Asthma

  Olahraga memang sangat baik bagi kesehatan tubuh, namun olahraga yang berlebihan sangat tidak disarankan, terutama bagi orang yang memiliki bakat sebagai penderita asma. Olahraga berlebihan akan sangat mengganggu kemampuan pernafasan, sehingga gejala asma dan sesak nafas akan timbul dn sangat mengganggu aktivitas sehari- hari.

  Latihan fisik atau excercise yang berlebihan seringkali menimbulkan Asma. Sebagian besar penderita Asma akan mendapat serangan jika melakukan aktivitas jasmani atau olahraga yang berat. Kegiatan olahraga menimbulkan peningkatan kebutuhan oksigen. Hal ini menyebabkan meningkatnya tingkat frekuensi pernafasaan yang pada gilirannya memicu Asma. Serangan Asma karena aktivitas biasanya terjadi segera setelah aktivitas tersebut selesai. Meskipun olahraga merupakan salah satu pencetus yang efisien untuk menimbulkan serangan asma, dalam batas-batas tertentu penderita asma dapat melakukan olahraga tanpa menimbulkan bronkokonstriksi yang membahayakan sewaktu dan sesudah olahraga. Pada penderita Asma, gerakan olahraga yang dapat meningkatkan kekuatan otot pernafasan sangat penting sebab penderita asma kronis umumnya mengalami penurunan kekuatan otot pernafasan.

  Menurut (Almatsier, 2003) aktivitas fisik ialah gerakan fisik yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global ( WHO, 2010). Jadi, kesimpulan dari pengertian aktivitas fisik ialah gerakan tubuh oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya yang memerlukan pengeluaran energi.

  2.2.2. Jenis

  • – jenis aktivitas fisik Aktivitas fisik dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, aktivitas fisik yang sesuai untuk lansia sebagai berikut:

  a. Kegiatan ringan : hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam pernapasan atau ketahanan (endurance). Contoh : berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci b. Kegiatan sedang : membutuhkan tenaga intens atau terus menerus, gerakan otot yang berirama atau kelenturan (flexibility). Contoh: berlari kecil, bersepeda.

  c. Kegiatan berat: biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan kekuatan (strength), membuat berkeringat. Contoh : berlari, mengangkat beban berat

  2.2.3. Faktor

  • – faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik bagi lansia, berikut ini beberapa faktor tersebut:

  a. Umur

  Aktivitas fisik akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.

  b. Jenis kelamin

  Biasanya aktivitas fisik lansia laki-laki hampir sama dengan lansia perempuan.

  c.

  Pola makan Makanan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas, karena bila jumlah makanan dan porsi makanan lebih banyak, maka tubuh akan merasa mudah lelah, dan tidak ingin melakukan kegiatan seperti olah raga atau menjalankan aktivitas lainnya. Kandungan dari makanan yang berlemak juga banyak mempengaruhi tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari ataupun berolahraga, sebaiknya makanan yang akan di agar tubuh tidak mengalami kelebihan energi namun tidak dapat dikeluarkan secara maksimal.

d. Penyakit/ kelainan pada tubuh

  Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, hemoglobin/sel darah dan serat otot. Bila ada kelainan pada tubuh seperti di atas akan mempengaruhi aktivitas yang akan di lakukan. Seperti kekurangan sel darah merah, maka orang tersebut tidak di perbolehkan untuk melakukan olah raga yang berat. Obesitas juga menjadikan kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik. ( Karim, 2002).

  Aktivitas jasmani atau olahraga yang berat (Rengganis, 2008). Alat ukur yang digunakan untuk mengukurexcercise penyebab penyakit asma dulihat dari :

  a. melakukan pekerjaan berat seperti menmencangkul di sawah

  b. mengangkat beban berat

  c. Senam lansia

  d. Olah raga jalan-jalan setiap hari Pengkategorian dari hasil pengisian kuesioner dibagi menjadi dua jenjang untuk menghindari kesalahan dalam interpretasi yaitu ringan dan berat (Arikunto, 2010).

2.3 Konsep Stres

2.3.1 Definisi stres

  Stres adalah reaksi dari tubuh (respons) terhadap lingkungan yang dapat memproteksi diri kita yang juga merupakan bagian dari sistem pertahanan yang membuat kita tetap hidup (Nasir & Muhith, 2010). Menurut WHO (2015) stres adalah suatu reaksi atau respon tubuh terhadap stresor psikososial tekanan mental atau beban kehidupan (Priyoto, 2014).

  Stres adalah kondisi yang tidak menyenangkan dimana manusia melihat adanya tuntutan dalam situasi sebagai beban atau diluar batasan kemampuan mereka untuk memenuhi tuntutan tersebut (Nazir, 2011). Stres adalah stimulus atau situasi yang dapat menyebabkan distres, dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang (Ramadhani, 2014). Stres adalah suatu reaksi fisik dan psikis terhadap setiap tuntutan yang menyebabkan ketegangan dan mengganggu stabilitas kehidupan sehari-hari (Priyoto, 2014)

  Stres adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang. Stres membutuhkan koping dan adaptasi (Isaacs, 2005).

  Menurut Sukadiyanto (2010) stres dapat muncul pada seseorang jika terjadi ketidakseimbangan atau kegagalan untuk memenuhi kebutuhan secara jasmani dan rohaninya. Stres membutuhkan koping dan adaptasi. Sindrom adaptasi umum atau teori Selye dalam buku Kovacs (2007) menggambarkan stres sebagai kerusakan yang terjadi pada tubuh, tanpa mempedulikan apakah dampak stres tersebut positif atau negatif. Respon tubuh dapat diperkirakan tanpa memerhatikan stresor atau

  2.3.2 Penyebab stres Nasir dan Muhith (2011), beberapa faktor yang dianggap sebagai pemicu timbulnya stres disebut dengan faktor presipitasi, antara lain sebagai berikut :

  1. Faktor fisik dan biologis

  a. Riwayat penyakit masa lalu Beberapa penyakit dimasa lalu mempunyai efek psikologis dimasa depan dapat berupa penyakit di masa kecil seperti demam tinggi yang mempengaruhi gendang telinga.

  b. Tidur Kebutuhan tidur sangat berpengaruh pada konsentrasi dan semangat kerja atau aktifitas yang sedang dikerjakan.

  c. Diet Diet yang dilakukan secara berlebihan akan mengakibatkan stres berat.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP SIKAP LANSIA DALAM MENGUNJUNGI POSYANDU LANSIA (Studi di Desa Jabon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 12

KADAR HEMOGLOBIN PADA PETANI YANG TERPAPAR PESTISIDA (Studi Di Dusun Banjardowo Desa Banjardowo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 8 81

HUBUNGAN PERAWATAN BAYI DENGAN KEJADIAN DERMATITIS ( Di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 106

PENGARUH JUS MELON TERHADAP PENURUNAN HIPERTENSI PADA LANSIA (Studi di Posyandu Lansia Desa Plandi Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 106

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU POLA MAKAN LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI (Di Puskesmas Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 107

IDENTIFIKASI BAKTERI Proteus sp. PADA AIR KOLAM RENANG (Studi di Wilayah Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 76

PEMERIKSAAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Studi Di Puskesmas Mojoagung Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

4 48 77

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN DEPRESI PENDERITA KUSTA (Studi di Puskesmas Mayangan Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 104

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT BIDAN DALAM MELAKUKANBABY MASSAGE (Studi Di Puskesmas Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 149

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET HIPERTENSI PADA LANSIA (Studi Di Dusun Mojongapit Desa Mojongapit Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

3 33 120