PENGARUH PERAN IBU TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BALITA USIA 1-5 TAHUN (Di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

  

SKRIPSI

PENGARUH PERAN IBU TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BALITA

USIA 1-5 TAHUN

(Di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek

  

Kabupaten Jombang)

DWI RETNOSARI

13.321.0082

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

PENGARUH PERAN IBU TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK

  

HALUS BALITA USIA 1-5 TAHUN

(Di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten

Jombang)

  SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada

  Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang

  

DWI RETNOSARI

13.321.0082

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  Peneliti dilahirkan di Tuban 12 Mei 1995, peneliti merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sudarto dan Ibu Kaseh.

  Pada tahun 2007 peneliti lulus dari SDN Mulyoagung 1, pada tahun 2010 peneliti lulus dari SMPN 1 Singgahan Tuban, pada tahun 2013 peneliti lulus dari SMAN 1 Singgahan Tuban,Dan pada tahun 2013 peneliti lulus seleksi masuk STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur tes tulis. Peneliti memilih program studi S1 Keperawatan dari tiga pilihan program studi yang ada di STIKes “ICMe” Jombang.

  Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar - benarnya.

  Jombang, 2017 Dwi Retnosari

  

“MOTTO”

Kegagalan Akan Terjadi Bila Kita Menyerah

(Cherterfield)

  

PERSEMBAHAN

  Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, ku persembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang kusayangi :

  1. Kedua orang tuaku Bapak Sudarto dan Ibu Kaseh tercinta, motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jenu mendo'akan dan menyayangiku, atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarku sampai kini. Tak pernah cukup ku membalas cinta Bapak dan Ibu padaku. You are my inspiration and my spirit.

  2. Untuk Kakak dan Adikku tersayang Eko Sulistyono dan Tri Mei Lindasari yang senantiasa Memberikan dukungan dan semangat dalam mengerjakan skripsi.

  3. Kedua pembimbing Skripsi Bapak Marxis Udaya S.Kep.,Ns.MM dan Ibu Iva Milia Hani R.S.Kep.,Ns.,M.Kep terima kasih atas bimbingan yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

  4. Seluruh Dosen dan Staf Prodi S1 keperawatan terimakasih atas semua ilmu,nasehat,motivasi yang telah diberikan semoga bermanfaat.

  5. Terimakasih kepada Bpk Kepala Desa Ngudirejo,Bu Kasun,dan Bidan Desa yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian dan membantu dalam penelitian.

  6. Himpunan Mahasiswa (HIMA) S1 Keperawatan yang telah memberikan banyak pengalaman dan pembelajaran dalam keorganisasian serta dalam membentuk pribadi yang lebih baik dan professional.

  7. Saudara kost GRAHA DJAYADI yang biasa disebut (KOREA) terimakasih untuk segala semangat dan motivasi.

  8. Sahabat-sahabatku seperjuangan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang dan semua teman-temanku yang tak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Peran Ibu Terhadap Perkembangan Motorik Halus Balita Usia 1-5 Tahun Di dusun Gedangan Desa Ngudirejo kecamatan Diwek kab upaten jombang” ini dengan sebaik-baiknya.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada H. Bambang Tutuko, SH.,S.Kep.Ns.,MH., selaku ketua STIKes

  ICMe Jombang yang memberikan izin untuk membuat skripsi sebagai tugas akhir program studi S1 Keperawatan, Inayatur Rosyidah, S.Kep.Ns.,M.Kep., selaku kaprodi S1 Keperawatan, Marxis Udaya.S.Kep.,Ns.MM selaku pembimbing utama yang memberikan bimbingan kepada penulis selama proses penyusunan proposal, Iva Milia Hani R.S.Kep.,Ns.M.Kep selaku pembimbing anggota yang memberikan bimbingan penulisan dan pengarahan kepada penulis, Kepala STIKES ICME Jombang beserta Bapak Ibu dosen dan teman-teman yang ikut serta memberikan saran dan kritik sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan skripsi dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca bagi umumnya, Amin.

  Jombang, 2017

  

ABSTRACT

THE EFFECT OF MOTHER’S ROLE ON FINE MOTORIC

DEVELOPMENT OF TODDLER AGE 1-5 YEARS

(in the hamlet of Gedangan village of Ngudirejo sub-district of Diwek

  

Jombang regency)

By :

DWI RETNOSARI

  Children who are less affectionate and less stimulus will experience

obstacles in growth and development, especially the development of fine motor

and difficulties in interacting with others . The purpose of this reseach was to analyzed

the effect of

  1-5 years old mother’s role on fine motoric development of toodler age

in the hamlet of Gedangan village of Ngudirejo sub-district of Diwek Jombang

regency .

  This research design was analitical. The population were all cross sectional

toddlers age 1-5 years old in the hamlet of Gedangan village of Ngudirejo sub-

district of Diwek Jombang regency with number of 87 people . The sampling

technique used was with the samples numbered 26 people.

  Simple random sampling

Independent variable was mother’s role and dependents variables fine motoric

development of toddlers age 1-5 years old. The research instrument used was a

questionnaire sheet and observation with data collecting by editing, coding, scoring,

tabulating and statistical test used chi square

  The research result were most of respondents that’s 14 people, mother’s role

was were good (53,8%), most of respondents that’s 16 people, fine motoric

development were normal (61,5%) . The test of chi square p =

showed that’s value of 0,000 < (0,05), so H is accepted.

1 This research could be concluded that’s the effect of mother’s role on fine motoric

  development of toddler age 1-5 years old in the hamlet of Gedangan village of Ngudirejo sub-district of Diwek Jombang regency.

  Keywords: role, development, fine motoric, toddler

  

ABSTRAK

PENGARUH PERAN IBU TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BALITA

USIA 1-5 TAHUN

(Di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek

  

Kabupaten Jombang)

Oleh:

DWI RETNOSARI

  Anak yang kurang kasih sayang dan kurang stimulus akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya terutama perkembangan motorik halus serta kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis pengaruh peran ibu terhadap perkembangan motorik halus balita usia 1-5 tahun di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

  Desain penelitian ini adalah Analitik cross sectional. Populasinya Semua anak balita balita usia 1-5 tahun di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang sejumlah 87 orang . Tehnik sampling menggunakan

  

Simple random sampling dengan sampelnya sejumlah 26 orang. Variabel

  independen peran ibu dan dependent perkembangan motorik halus balita usia 1-5 tahun. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dan observasi dengan pengolahan data editing, coding, scoring, tabulating dan uji statistik menggunakan

  chi square

  Hasil penelitian sebagian besar responden yaitu 14 orang peran ibu adalah baik (53,8%), sebagian besar dari responden yaitu 16 orang perkembangan motorik halus anak normal (61,5%). Uji chi square menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 < diterima.

   (0,05), sehingga H

1 Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh peran ibu terhadap

  perkembangan motorik halus balita usia 1-5 tahun di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

  Kata Kunci : peran, perkembangan, motorik halus, balita,

  

DAFTAR ISI

.............................................................................................................

  HALAMAN JUDUL

  i

  HALAMAN JUDUL DALAM .......................................................................................... ii

  ........................................................................... iii

  SURAT PERNYARAAN KEASLIAN ............................................................................................. SURAT BEBAS PLAGIASI iv

  SURAT PERNYATAAN .................................................................................................... v LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................. vi .............................................................................................. PENGESAHAN PENGUJI

  vii .......................................................................................................... viii

  RIWAYAT HIDUP .................................................................................................................................. MOTTO ix ................................................................................................................. PERSEMBAHAN x

  ........................................................................................................ xi

  KATA PENGANTAR ABSTRAK ........................................................................................................................... xii ...................................................................................................................... DAFTAR ISI xiv

  ............................................................................................................. xvi

  DAFTAR TABEL

  ...................................................................................................... xvii

  DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN

  xviii ....................................................................................................

  DAFTAR LAMBANG xix ...................................................................................................

  DAFTAR SINGKATAN xx BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................

  1 ...............................................................................................

  1.1 Latar Belakang 1 ..........................................................................................

  1.2 Rumusan Masalah 3 ...........................................................................................

  1.3 Tujuan Penelitian 3 .........................................................................................

  1.4 Manfaat Penelitian 4 ........................................................................................

  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 2.1 Konsep Balita .................................................................................................

  5 2.2 Konsep Dasar Ibu ........................................................................................

  10 ...............................................................................................

  2.3 Motorik Halus

  13

  2.6 Pengaruh Peran Ibu Terhadap Perkembangan Motorik Halus Balita Usia 1-5 Tahun

  36 ..........................................................................

  BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

  38 3.1 Kerangka Konseptual ..................................................................................

  38 ........................................................................................................

  3.2 Hipotesis 39 ....................................................................................

  BAB 4 METODE PENELITIAN 40 ..........................................................................................

  4.1 Desain penelitian 40 4.2 Waktu dan tempat penelitian .....................................................................

  40 .................................................................

  4.3 Populasi, sampel dan sampling

  41 ............................................................................................

  4.4 Kerangka Kerja 43 4.5 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional .....................................

  44 ....................................................................................

  4.6 Instrumen Penelitian 46 .........................................................................

  4.7 Teknik Pengumpulan Data

  48 ....................................................................

  4.8 Pengolahan dan Analisa Data

  48 4.9 Etika Penelitian ............................................................................................

  54 4.10 Keterbatasan Penelitian ...............................................................................

  55 ..............................................

  BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  56 5.1 Hasil Penelitian ............................................................................................

  56 ..................................................................................................

  5.2 Pembahasan 61 ..........................................................................

  BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

  71 6.1 Kesimpulan ...................................................................................................

  71 6.2 Saran ...............................................................................................................

  71 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  5.6 Distribusi Frekuensi berdasarkan sumber informasi

  5.9 Tabulasi silang pengaruh peran ibu terhadap perkembangan motorik halus balita usia 1-5 tahun

  ............................................................................................................................ . 60

  5.8 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan perkembangan motorik halus

  ........................................................ . 59

  5.7 Distribusi Frekuensi berdasarkan peran ibu

  ......................................... . 59

  5.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan informasi ibu ................................................ . 58

  4.5. Definisi operasional ...................................................................................................

  5.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan pekerjaan ibu ................................................ . 58

  .............................................. . 58

  5.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan pendidikan ibu

  .................................. . 57

  5.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan umur anak

  5.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan umur ibu ........................................................ . 57

  45

  ...................................................................................... . 60

  

DAFTAR GAMBAR

3.1 Kerangka konseptual ..................................................................................................

  38

  4.4 Kerangka kerja ............................................................................................................

  43

  

DAFTAR LAMPIRAN

..........................................

  Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

  73 Lampiran 2 Lembar Pernyataan Menjadi Responden ............................................

  74 ................................................................................................... Lampiran 3 Kuesioner

  75 ................................................................................................ Lampiran 4 Uji validitas

  84 .......................................................................... Lampiran 5 Jadwal Kegiatan Skripsi

  99 Lampiran 6 Lembar Pernyataan Dari Perpustakaan ............................................... 100 ...................................... Lampiran 7 Lembar Surat Studi Pendahuluan dari BAK 101 ................................................................................................. Lampiran 8 Nota Dinas

  102 Lampiran 9 Lembar surat ijin Penelitian dari BAK ................................................ 103 ......................... Lempiran 10 Lembar surat ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan 104 ................................... Lampiran 11 Lembar surat ijin Penelitian dari Puskesmas 105 .............. Lampiran 12 Lembar surat keterangan telah melaksanakan penelitian 106 Lampiran 13 Hasil Uji Statistik Kuesioner ............................................................... 107 .................................................................................. Lampiran 14 Lembar Konsultasi

  114 ..................................................................... Lampiran 15 Pernyataan bebas plagiasi 116

DAFTAR LAMBANG

  1. Ho : hipotesis nol

  2. H1/Ha : hipotesis alternatif 3. % : prosentase

  4. : alfa (tingkat signifikansi) 5. <: Lebih kecil 6. >: Lebih Besar 7.

  α : nilai Alfa 8.

  ρ : nilai signifikan

DAFTAR SINGKATAN

  STIKES

  ICME DINKES JATIM DDTK DEPKES RI PKK DDST TK PAUD BKB : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan : Insan Cendekia Medika : Dinas Kesehatan : Jawa Timur : Deteksi Dini Tumbuh Kembang : Departemant Kesehatan : Republik Indonesia : Pembinaan Kesejahteraan Keluarga : Denver Development Screening Test : Taman Kanak-kanak : Pendidikan Anak Usia Dini : Bina Keluarga Balita

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Gangguan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang banyak dijumpai di masyarakat (Chamidah, 2009). Motorik halus pada balita mempunyai perkembangan yang berbeda

  • –beda, pada gerakan otot indah dalam bentuk kordinasi, ketangkasan, kecekatan menggunakan tangan dan jari jemari (Agustin, 2011). Anak yang kurang kasih sayang dan kurang stimulus akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya terutama perkembangan motorik halus serta kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain.(Hasan, 2009)

  Hasil Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada usia balita di Indonesia tahun 2014 sebanyak 16% mengalami gangguan perkembangan sosial (Depkes RI, 2014). Pemeriksaan deteksi tumbuh kembang di Jawa Timur pada tahun 2014 telah dilakukan pada 2.321.542 anak balita dan pra sekolah atau 63,48% dari 3.657.353 anak balita. Cakupan tersebut menurun dibandingkan tahun 2009 sebesar 64,03% dan masih dibawah target 80%, perlu inovasi untuk meningkatkan cakupan agar dapat segera ditanggulangi apabila terjadi masalah atau keterlambatan tumbuh kembang pada anak balita (Dinkes Jatim, 2014). Hasil Deteksi Dini Tumbuh Kembang balita di Kabupaten Jombang tahun 2014 jumlah kunjungan balita sebanyak 28.747 balita (Dinas Kesehatan Jombang, 2014).

  Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih, misalnya: kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis, dan sebagainya.

  Perkembangan motorik halus ini dapat dicapai dengan latihan, misalnya dengan latihan menulis, mencoret, atau meremas

  • –remas lilin.Perkembangan motorik halus anak ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang meliputi: genetik, motivasi untuk berlatih, kesehatan, gizi, dan kesempatan berlatih, dan faktor eksternal yang meliputi: pengetahuan orang tua, pendidikan orang tua, sikap orang tua, keluarga, sosial ekonomi, sosial budaya, lingkungan, petugas kesehatan, dan pola asuh (Fathoni Nur, 2010)

  Peran orang tua sangat mungkin dilaksanakan khususnya ibu mempunyai pengetahuan yang baik tentang arti penting perkembang anak.

  Stimulasi sambil bermain misalnya, mengajak anak berlari berkeliling meja, mencoret, menyuapi anak sambil jalan-jalan, mengajak anak berbicara baik bahasa isyarat maupun espresi wajah dan memegang suatu benda.Ibu berperan penting sebagai pendidik pertama dalam keluarga sehingga ibu perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan agar mengerti dan terampil dalam melaksanakan pengasuhan anak sehingga dapat bersikap positif dalam membimbing perkembang anak secara baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Kegiatan

  • –kegiatan seperti ini sudah menstimulasi beberapa perkembangan anak sehingga anak bisa tumbuh dengan normal
Berdasarkan studi pendahuluan peneliti di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang dengan cara observasi diketahui dari 5 balita didapatkan hanya 2 balita yang mempunyai perkembangan motorik halus sesuai dan 3 orang meragukan.

  Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul pengaruh peran ibu terhadap perkembangan motorik halus balita usia 1-5 tahun di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

  1.2 Rumusan masalah

  “Apakah ada pengaruh peran ibu terhadap perkembangan motorik halus balita usia 1-5 tahun di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang?”

  1.3 Tujuan Penelitian

  1.3.1 Tujuan umum Menganalisis pengaruh peran ibu terhadap perkembangan motorik halus balita usia 1-5 tahun di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan

  Diwek Kabupaten Jombang.

  1.3.2 Tujuan khusus

  a. Mengidentifikasi peran ibu yang mempunyai balita umur 1-5 tahun di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

  b. Mengidentifikasi perkembangan motorik halus balita usia 1-5 tahun di c. Menganalisis pengaruh peran ibu terhadap perkembangan motorik halus balita usia 1-5 tahun di Dusun Gedangan Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

1.4 Manfaat Penelitian

  1.4.1 Manfaat Teoritis Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam bidang ilmu kesehatan anak khususnya yang berkaitan dengan tahap perkembangan motorik halus balita usia 1-5 tahun.

  1.4.2 Manfaat Praktis Untuk mengembangkan informasi ibu tentang kesehatan serta sebagai bahan studi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan peran ibu terhadap perkembangan motorik halus usia 1-5 tahun.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Balita

  2.1.1 Pengertian Balita Menurut Proverawati (2009) Balita adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bayi dibawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak usia lebih dari satu tahun sampai tiga tahun yang dikenal dengan batita dan anak usia lebih dari tiga tahun sampai lima tahun yang dikenal dengan usia prasekolah.

  Menurut Septiari (2012) balita adalah sebutan nama anak usia di bawah 5 tahun dengan karakteristik pertumbuhan yakni pertumbuhan cepat. Kreteria balita dibagi menjadi dua yaitu:

  1. Anak usia 1-3 tahun ( Batita)

  2. Anak usia 3-5 tahun ( Prasekolah)

  Faktor

  2.1.3 –faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor- faktor tersebut antara lain: a. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

  1. Ras / etnik atau Bangsa

  2. Keluarga.

  Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus.

  3. Umur.

  Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja.

  4. Jenis kelamin Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.

  5. Genetik.

  Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.

  6. Kelainan kromosom Kelaiann kromosom umumnya disertai dengan kegagalan peertumbuhan seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.

  b. Faktor luar (eksternal).

  Faktor Prenatal

  1. Gizi

  2. Mekanis Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot.

  3. Toksin/zat kimia Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin,Thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.

  4. Endokrin Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrrenal.

  5. Radiasi Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung.

  6. Infeksi Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.

  7. Kelainan imunologi Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.

  8. Anoksia embrio Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.

  9. Psikologi ibu Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.

  b) Faktor Persalinan Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.

  c) Faktor Setelah Persalinan

  1. Gizi Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.

  2. Penyakit kronis / kelainan kongenital Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.

  3. Lingkungan fisis dan kimia Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).

  Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll)

  4. Psikologis Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

  5. Endokrin Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.

  6. Sosio-ekonomi Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.

  7. Lingkungann pengasuhaan Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

  8. Stimulasi Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.

  9. Obat-obatan Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang

  2.1.4 Karakteristik Anak Balita Karakteristik anak balita (terutama anak usia di bawah tiga tahun atau toddler) merupakan sangat egosentris. Selain itu, anak juga mempunyai perasaan takut pada ketidaktahuannya sehingga anak perlu diberi tahu tentang apa yang akan terjadi padanya. Misalnya, pada saat diukur suhu, anak akan merasa takut melihat alat yang akan ditempelkan pada tubuhnya. Oleh karena itu, jelaskan bagaimana anak akan merasakannya. Beri kesempatan padanya untuk memegang thermometer sampai ia yakin bahwa alat tersebut tidak berbahaya untuknya. Dari aspek bahasa, anak belum mampu berbicara secara fasih. Oleh karena itu saat menjelaskan, gunakan kata-kata yang sederhana, singkat dan gunakan istilah yang dikenalnya. Posisi tubuh yang baik saat berbicara padanya adalah jongkok, duduk di kursi kecil, atau berlutut sehingga pandangan mata kita akan sejajar dengannya (Supartini, 2012).

2.2 Konsep Dasar Ibu

  2.2.1 Pengertian Ibu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2012) “ibu adalah wanita yang telah melahir kan seseorang”. Ibu adalah orang tua perempuan dari seorang anak, baik laki-laki maupun perempuan, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu dapat diberikan untuk perempuan yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi

  Menurut Bustainah (2013) ibu adalah bangunan kehidupan dengan penopang perjalanannya yang memberikan sesuatu tanpa meminta imbalan dan harga. Apabila ada sifat yang mengutamakan orang lain, sifat tersebut ada pada ibu. Jika ada keikhlasan di dalam keikhlasan seorang ibu.

  2.2.2 Peran ibu

  a. Mengurus rumah tangga Dalam hal ini di dalam keluarga ibu sebagai pengurus rumah tangga.

  Kegiatan yang biasa ibu lakukan seperti memasak, menyapu, mencuci.

  b. Sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya Karena secara khusus kebutuhan afektif dan sosial tidak dipenuhi oleh ayah. Maka berkembang suatu hubungan persahabatan antara ibu dan anak-anak. Ibu jauh lebih bersifat tradisional terhadap pengasuhan anak (misalnya dengan suatu penekanan yang lebih besar pada kehormatan, kepatuhan, kebersihan dan disiplin).

  c. Sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya Di dalam masyarakat ibu bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis melalui acara kegiatan-kegiatan seperti arisan, PKK dan pengajian (Johnson, 2010).

  2.2.3 Fungsi ibu bagi anak

  a. Fungsi biologis 1. Untuk meneruskan keturunan.

  4. Memelihara dan merawat anggota keluarga.

  b. Fungsi psikologis 1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.

  2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

  3. Membina kedewasaan kepribadian anggota keluarga.

  4. Memberikan identitas keluarga.

  c. Fungsi sosialisasi 1. Membina sosialisasi pada anak.

  2. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

  3. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

  d. Fungsi Pendidikan

  1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

  2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan tangan dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

  Dari berbagai fungsi di atas ada 3 fungsi pokok ibu, adalah:

  1. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.

  2. Asuh, adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak menjadikan mereka anak-anak sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

  3. Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya (Johnson, 2010).

2.3 Motorik Halus

  2.3.1 Pengertian Motorik Halus Gerakan motorik halus mempunyai peranan yang sangat penting, motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja. Oleh karena itu gerakian didalam motorik halus tidak membutuhkan tenaga akan tetapi membutuhkan koordinhasi yang cermat serta teliti ( Depdiknas, 2010)

  Menurut Dini P dan Daeng Sari (2010) motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus gerakan ini menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerak.

  Yudha M Saputra dan Rudyanto (2010) menjelaskan bahwa motorik halus adalah kemampuan anak dalam beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok dan memasukkan kelereng.

  Sedangkan menurut Kartini Kartono (2010) motorik halus adalah

  Menurut Lindya (2011) motorik halus yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk melakukan gerakan pada bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot

  • –otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

  2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Motorik Halus Kartini Kartono (2010), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak sebagai berikut: a. Faktor hereditas (warisan sejak lahir atau bawaan)

  b. Faktor lingkungan yang menguntungkan atau merugikan kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi psikis c. Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan, punya emosi serta mempunyai usaha untuk membangun diri sendiri.

  Rumini dan Sundari (2010) mengemukakan bahwa faktor

  • –faktor yang mempercepat atau memperlambat perkembangan motorik halus atara lain :

  a. Faktor Genetik Individu mempunyai beberapa faktor keturunan yang dapat menunjang perkembangan motorik misal otot kuat, syaraf baik, dan kecerdasan yang menyebabkan perkembangan motorik individu tersebut menjadi baik dan cepat.

  b. Faktor kesehatan pada periode prenatal Janin yang selama dalam kandungan dalam keadaan sehat, tidak keracunan, tidak kekurangan gizi, tidak kekurangan vitamin dapat c. Faktor kesulitan dalam melahirkan Faktor kesulitan dalam melahirkan misalnya dalam perjalanan kelahiran dengan menggunakan bantuan alat vacuum, tang, sehingga bayi mengalami kerusakan otak dan akan memperlambat perkembangan motorik bayi.

  d. Kesehatan dan gizi Kesehatan dan gizi yang baik pada awal kehidupan pasca melahirkan akan mempercepat perkembangan motorik bayi.

  e. Rangsangan Adanya rangsangan, bimbingan dan kesempatan anak untuk menggerakkan semua bagian tubuh akan mempercepat perkembangan motorik bayi.

  f. Perlindungan Perlindungan yang berlebihan sehingga anak tidak ada waktu untuk bergerak misalnya anak hanya digendong terus, ingin naik tangga tidak boleh dan akan menghambat perkembangan motorik anak.

  g. Prematur Kelahiran sebelum masanya disebut premature biasanya akan memperlambat perkembangan motorik anak.

  h. Kelainan Individu yang mengalami kelainan baik fisik maupun psikis, social, mental biasanya akan mengalami hambatan dalam perkembangannya. motorik anak misalnya ada daerah yang tidak mengizinkan anak putri naik sepeda maka tidak akan diberi pelajaran naik sepeda roda tiga.

  2.3.3 Karakteristik Perkembangan Motorik Halus Karakteristik perkembangan motorik halus anak dapat dijelaskan dalam Depdiknas, (2010), sebagai berikut:

  a. Pada saat anak berusia tiga tahun Pada saat anak berusia tiga tahun kemampuan gerakan halus pada masa bayi. Meskipun anak pada saat ini sudah mampu menjumput benda dengan menggunakan jempol dan jari telunjuknya tetapi gerakan itu sendiri masih kikuk.

  b. Pada usia empat tahun Pada usia empat tahun koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat bahkan cenderung ingin sempurna.

  c. Pada usia lima tahun Pada usia lima tahun koordinasi motorik halus anak sudah lebih sempurna lagi tangan, lengan, dan tubuh bergerak dibawah koordinasi mata. Anak juga telah mampu membuat dan melaksanakan kegiatan yang lebih majemuk, seperti kegiatan proyek.

  d. Pada akhir masa kanak-kanak usia enam tahun Pada akhir masa kanak-kanak usia enam tahun ia telah belajar bagaimana menggunakan jari jemarinya dan pergelangan tangannya

  2.3.4 Prinsip Dalam Pengembangan Motorik Halus Untuk mengembangkan motorik halus pada anak usia 4-6 tahun di

  Taman kanak-kanak agar berkembang secara optimal, maka perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Depdiknas, (2010), sebagai berikut : a. Memberikan kebebasan untuk berekspresi pada anak.

  b. Melakukan pengaturan waktu, tempat, media (alat dan bahan) agar dapat merangsang anak untuk berkreatif.

  c. Memberikan bimbingan kepada anak untuk menentuksn teknik/cara yang baik dalam melakukan kegiatan dengan berbagai media.

  d. Menumbuhkan keberanian anak dan hindarkan petunjuk yang dapat merusak keberanian dan perkembangan anak.

  e. Membimbing anak sesuai dengan kemampuan dan taraf perkembangannya.

  f. Memberikan rasa gembira dan menciptakn suasana yang menyenangkan pada anak.

  g. Melakukan pengawasan menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan.

  Saputra dan Rudyanto (2010) menjelaskan tujuan pengembangan motorik halus anak yaitu: a. Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan.

  b. Mampu mengkoordinasi kecepatangan tangan dengan mata.

  2.3.6 Fungsi Perkembangan Motorik Halus Elizabeth B. Hurlock (2010) mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik halus bagi konsentrasi perkembangan individu, yaitu :

  a. Melalui keterampilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan pemperoleh perasaan senang, seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola, atau memainkan alat-alat mainan lainnya.

  b. Melalui keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi

  helpessness (tidak berbahaya), pada bulan-bulan pertama

  kehidupannya, ke kondisi yang indepence (bebas dan tidak bergantung) anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya, kondisi ini akan dapat menunjang perkembangan self confidence ( rasa percaya diri).

  c. Melalui keterampilan motorik anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah (school adjustment), pada usia pra sekolah (taman kanak-kanak) atau usia kelas awal sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menggambar, melukis, baris- berbaris, dan persiapan menulis.

  2.3.7 Kategori Perkembangan Motorik Halus Motorik halus atau gerak halus secara khusus dikontrol oleh otot- otot kecil. Gerakkan yang lebih banyak menggunakan tangan menghasilkan gerakan pada jari-jari kaki dan jari-jari tangan. Untuk itu motorik halus bisa berupa aktivitas seperti, menggambar, menulis, menggenggam dan memainkan alat musik. Kemampuan motorik mempunyai pengertian yang sama dengan kemampuan dasar. Motorik dasar merupakan motorik yang berkembang sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan pada anak. Gerakan ini pada dasarnya berkembang menyertai gerakan reflex yang dimiliki dan disempurnakan melalui proses berlatih yang dilakukan secara berulang- ulang. Menurut Saputra (2010) kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori :

  1. Kemampuan Lokomotor Kemampuan lokomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke temapt lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas, seperti melompat, meloncat, berjalan, dan berlari.

  2. Kemampuan Nonlokomotor Kemampuan nonlokomotor dilakukan di tempat, tanpa ada ruang gerak yang memadai. Kemampuan nonlokomotor terdiri atas menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melingkar, melambung, dan lain-lain.

  3. Kemampuan Manipulatif Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak sedang menguasai bermacam-macam objek. Kemampuan manipulatif lebih banyak menggunakan koordinasi, seperti gerakan mendorong, gerakan menangkap, dan lain-lain.

  2.3.8 Perkembangan balita Usia 1-5 tahun Menurut (Depkes RI, 2010) diantaranya:

  a. Usia 12

  • – 15 bulan 1. Kemampuan motorik halus.

  a) Stimulasi yang perlu di lanjutkan.

  1) Memasukan benda kedalam wadah. 2) Bermain dengan mainan yang mengapung di air. 3) Menggambar, menyusun kubus dan mainan.

  b) Permainan balok.

  Beli atau buat balok-balok kecil dari kayu dengan ukuran sekitar 2.5 cm x 2.5 cm. Ajari anak cara menyusun balok menumpuk ke atas tanpa menjatuhkannya.

  c) Memasukan dan mengeluarkan bendah.

  Ajari anak cara memasukan benda-benda kedalam wadah seperti kotak, pot bunga, botol dan tunjukan cara mengeluarkannya dari wadah. Ajak anak bermain memasukan dan mengeluarkan benda tersebut.

  d) Memasukan benda yang satu ke benda lainnya.

  Sediakan mangku atau kotak plastik dari berbagai ukuran. Tunjukan kepada anak cara meletakan mangkuk yang b. Usia 15-18 bulan 2. Kemampuan motorik halus.

  a) Stimulasi yang perlu dilanjutkan.

  1) Bermain dengan balok-balok 2) Memasukan benda yang satu kedalam benda yang lain 3) Menggambar dengan krayon pensil b) Meniup.

  Ajari anak meniup busa sabun dengan menggunakan alatnya. Bicarakan mengenai bentuk dan bagaimana rasanya meraba busa itu.

  c) Membuat untaian.

  Ajari anak membuat untaian benda-benda seperti manik-manik besar, kancing besar, makroni, dengan tali sepatu yang cukup kuat.

  c. Umur 18-24 bulan

  1. Kemampuan motorik halus

  a) Stimulasi yang perlu dilanjutkan 1) Dorongan agar anak maumain balok-balok, memasukan benda yang satu kedalam benda yang lain 2) Menggambar dengan krayon, sepidol, pensil berwarna. 3) Menggambar menggunakan tangan

  b) Mengenal berbagai ukuran dan bentuk mainan atau benda-benda yang bisa dimasukkan kelubang- lubang itu.

  c) Bermain puzzle Beri anak permainan puzzle sederhana, yang hanya terdiri dari dua sampai tiga potong saja. Puzzle semacam itu dapat dibeli atau dibuat sendiri dari sepotong karton yang diberi gambar, kemudian dipotong-potong menjadi dua atau tiga bagian.

  d) Menggambar wajah atau bentuk Tunjukan kepada anak cara menggambar bentuk-bentuk seperti, garis, bulatan, dan lain-lainnya. Pakai spidol, krayon. Ajarkan juga cara menggambar wajah.

  e) Membuat berbagai bentuk dari adonan kue atau lilin mainan Beri anak adonan kue (apabila anda membuat kue) atau lilin yang bisa dibentuk. Ajari bagaimana cara membuat berbagai bentuk.

  d. Usia 24-36 Bulan 1. Kemampuan motorik halus.

  a) Stimulasi yang perlu dilanjutkan.

  Dorong agar anak mau bermain puzzle, balok-balok, memasukan benda satu ke benda lainnya, dan menggambar. b) Membuat gambar tempelan.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA (Di Posyandu Lansia Dusun Gedangan Desa Ngudirejo kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 142

EFEKTIFITAS SENAM TAI CHI TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA (Di Dusun Mojongapit Desa Mojongapit Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 88

PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA (Studi di Posyandu Lansia Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 3 126

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA PREMENOPAUSE TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS (Di Dusun Bareng Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 147

HUBUNGAN RESPON SPIRITUAL DENGAN DERAJAT KESEHATAN LANSIA (Studi di Posyandu lansia Dusun Gedangan Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 3 128

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI (Di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 103

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA DINI 2-3 TAHUN (Di Desa Prangi Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

1 0 131

PENGARUH BABY MASSAGE TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN (Di BPM Ny. Farochah SST, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

1 2 115

PENGARUH BERMAIN PAPER TOYS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA PRASEKOLAH TK BINA INSANI CANDIMULYO JOMBANG - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 115

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIAPER RASH PADA BAYI (Di Desa Ngelele Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 117