Sertifikasi Guru Melalui Uji Kompetensi Awal | p4tkmatematika.org

EDITORIAL FEB 2012

SERTIFIKASI GURU MELALUI UJI KOMPETENSI AWAL

Tema editorial PPPPTK Matematika bulan Februari 2012 adalah tentang sertifikasi guru melalui uji
kompetensi awal (UKA). Materi ini kami pilih karena merupakan isu dan berita yang paling hangat
yang berkaitan dengan tugas pokok PPPPTK Matematika.

Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMP dan PMP) Kemdikbud, Milestone (tonggak sejarah) 2012 yang akan diusulkan
yaitu untuk guru yang ada saat ini harus diadaka "pe bi aa ” khusus ya u tuk

e yo gso g

diberlakukannya pada Januari 2013 Kepmenpan dan Reformasi Birokrasi No. 16/2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Sedangkan bagi guru baru mulai 2012 rekruitmen
guru akan ditegakkan dengan standar yang ditentukan dan diupayakan rekruitmen terpusat, bukan
di kabupaten/kota. Melalui milestone 2012 ini diharapkan kompetensi guru akan tinggi sejak
rekruitmen awal, dan pembinaannya lebih mudah.

Salah satu realisasi milestone tersebut adalah bahwa tahun 2012 ini, semua guru yang ingin

memperoleh sertifikasi harus melalui PLPG dan untuk mengikuti PLPG harus lulus UKA yang akan
dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 25 Februari 2012. Yang dipercaya dan
dipandang tepat sebagai koordinator UKA adalah semua LPMP di setiap provinsi masing-masing.
UKA ini diikuti oleh sekitar 300.000 guru calon peserta PLPG dan dilakukan selama 90 jam pelajaran.
Pada akhir PLPG juga akan diadakan Uji Kompetensi lagi, dan bagi yang lulus akan mendapatkan
sertifikasi guru. Begitulah proses sertifikasi guru tahun ini, yang berbeda dengan proses tahun-tahun
sebelumnya yang tidak melalui UKA.

Lalu apa kaitannya dengan tugas PPPPTK Matematika?.

Semua guru Matematika SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK di Indonesia, baik yang sudah
mendapat sertifikasi maupun yang belum mendapat sertifikasi memerlukan peningkatan
kompetensi, pengembangan karir, kenaikan pangkat, dan lain-lain.

Peningkatan kompetensi, pengembangan karir, dan kenaikan pangkat semua guru matematika baik
langsung maupun tak langsung menjadi tanggung jawab PPPPTK Matematika melalui pendidikan dan
pelatihan (Diklat) yang kita lakukan. Oleh karena itu sebagai lembaga yang dipercaya untuk tugas

p4tkmatematika.org


1

EDITORIAL FEB 2012

tersebut PPPPTK Matematika harus memulai secara profesional dan selalu menjunjung tinggi
kualitas. Sebelum meningkatkan kualitas guru, PPPPTK Matematika seharusnya

meningkatkan

kualitas sistem Diklat sesuai dengan keperluan guru dan meningkatkan kualitas profesionalisme diri
sesuai dengan tugas dan kewajiban.

Mengapa kita harus meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan kualitas?
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:
1. Sumber daya manusia saat ini merupakan produk 20-30 tahun yang lalu. Meskipun dengan
fasilitas sangat terbatas, masih menghasilkan sumber daya manusia pendidikan yang cukup
baik seperti sekarang ini. Padahal waktu itu gaji guru masih rendah dan belum mempunyai
sertifikasi. Sekarang dengan fasilitas yang secara umum cukup baik dan kesejahteraan guru
yang sudah baik, sudah semestinya menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik.
2. Menurut Mendikbud, saat ini Indonesia mendapat bonus demographic deviden dari Allah

SWT yaitu suatu masa yang dikaruniai jumlah penduduk usia produktif yang sangat banyak.
Maka kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya penduduk usia produktif untuk kemajuan
bangsa. Jika kita mampu mengelolanya sehingga mempunyai penduduk usia produktif yang
kualitas baik, maka bangsa kita akan maju terutama untuk menyongsong 100 tahun
Indonesia merdeka tahun 2045. Sebaliknya jika penduduk usia produktif itu tidak
berkualitas, tidak berpendidikan baik, dan banyak yang menganggur, maka dapat terjadi
tragedi menjelang 100 tahun Indonesia merdeka. Dengan melihat perspektif ini, maka kita
yang bekerja di PPPPTK Matematika mempunyai tugas utama meningkatkan kompetesi guru
yang amat berat sekaligus mulia.
3. Dari 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, peran guru sangat sentral. Misalnya suatu
sekolah dengan fasilitas yang minim dan berada di daerah terpencil, proses pembelajaran
masih bisa berjalan asalkan ada guru. HaI ini dapat kita lihat di daerah terpencil maupun di
daerah bencana. Perkara besar masalah guru sebenarnya hanya ada tiga:
a. Perbaikan mutu calon guru
b. Perbaikan guru yang sudah ada sekarang (2,9 Juta guru)
c. Karir guru dan kesejahteraan guru.
Guru bersertifikasi yang berjumlah sekitar 2,1 juta sudah sejahtera, namun yang belum
bersertifikasi belum cukup sejahtera, apalagi guru tidak tetap. Pada dasarnya yang menjadi
urusan dan tanggung jawab PPPPTK Matematika adalah karir dan CPD (Continuous
Professional Development) atau PKB (Pengembangan Keprofesian Keberlanjutan). Guru

matematika Indonesia menurut data PMPTK tahun 2010 berjumlah 1.426.672, terdiri dari

p4tkmatematika.org

2

EDITORIAL FEB 2012

guru SD (1.334.321), SMP (58.808), SMA (21.983), SMK (11.560). Menurut Kepmenpan dan
RB no 16 tahun 2009 yang akan diberlakukan 1 Januari 2013, guru diharuskan naik pangkat
dengan angkat kredit, yang antara lain harus melakukan PKB. Dalam PKB guru, seorang guru
tidak hanya diharuskan menguasai 4 kompetensi, yaitu kompetensi profesional, pedagogik,
kepribadian, dan sosial, melainkan juga diharuskan melakukan pengembangan diri, publikasi
ilmiah dan membuat karya inovatif. Semuanya itu perlu bimbingan dari PPPPTK Matematika.
Mengapa guru harus profesional? Coba lihat perbandingan sebagai berikut. Kalau seorang
dokter tidak profesional, maka bisa berakibat malapraktik dan dapat berakibat kematian
seseorang. Tetapi kalau guru tidak profesional, misalnya tidak memenuhi empat kompetensi
tadi, maka yang mati adalah kreativitas murid dalam waktu turun temurun dan terus
menerus, yang pada akhirnya berakibat menurunnya kualitas sumber daya manusia, itu
sangat amat lebih berbahaya.

4. Mendikbud pada tanggal 11 Februari 2012 di LPMP Jawa Timur mengatakan bahwa mulai
Juli 2012 tidak semua lulusan LPTK (dulu IKIP) otomatis dapat menjadi guru. Direncanakan
mahasiswa pada semester awal akan diseleksi berdasar 4 kompetensi guru, bagi yang lulus
dan layak akan diasramakan dan diberi beasiswa sampai lulus. Itulah calon guru yang dari
awal sudah diupayakan keprofesiannya. Untuk masa transisi, mahasiswa yang di semester
VI, VII, dan/atau VIII, akan direkrut dengan cara yang sama dan yang lulus akan diasramakan.
Lalu guru yang sekarang sudah ada bagaimana? Perlu ada sertifikasi, yang tahun ini melalui
UKA . Uji kompetensi pada dasarnya untuk memastikan guru menguasai kompetensi yang
diperlukan. Menurut Mendikbud, 20% dana APBN untuk Kemdikbud yaitu sebesar 291
Triliun, dimana sekitar 163 Triliun untuk gaji dan sertifikasi guru langsung dikirim ke
Kab/Kota se-Indonesia. Hal ini merupakan investasi yang sangat mahal, karena itu wajar
tuntutannya adalah guru yang berkualitas. Kita harus yakin betul bahwa investasi sebesar itu
dapat dipertanggungjawabkan dengan baik, yaitu berupa guru yang berkualitas. Jadi
peningkatan kompetensi dan kualitas wajib hukumnya bagi guru (juga widyaiswara dan
dosen).
5. UKA juga dapat dijadikan sebagai feedback (umpan balik) bagi lembaga pendidikan yang
menelorkan guru tersebut. Misalnya jika dalam UKA seorang guru ternyata berkualitas atau
tidak berkualitas, maka dapat dilacak, darimana asal SD-nya, SMP-nya, SMA-nya, Sarjananya, dan seterusnya.
6. Beberapa isu Politik Pendidikan:
a. Politik Integrasi Pendidikan


p4tkmatematika.org

3

EDITORIAL FEB 2012

Prestasi murid SD dapat dipakai untuk masuk SMP, Prestasi murid SMP dapat dipakai
untuk masuk SMA, Prestasi murid SMA dapat dipakai untuk masuk Perguruan Tinggi.
b. Politik Integrasi Sosial
Data tahun 2004 di bidang pendidikan, di tingkat Perguruan Tinggi sekitar 98% warga
tidak miskin bisa kuliah, hanya 2% warga miskin yang bisa kuliah. Akan diupayakan
minimal 20% warga miskin harus bisa kuliah. Oleh sebab itu ada program mahasiswa
bidik misi untuk warga miskin sekitar 50.000 mahasiswa, dengan besar beasiswa sekitar
Rp. 600.000 per bulan per mahasiswa.
c. Politik Integrasi Kewilayahan
Mulai tahun 2011 ujian selekasi Perguruan Tinggi harus dibuka untuk seluruh wilayah
Indonesia.
d. Integrasi Kompetensi
Misalnya di Perguruan Tinggi Seni bidang seni pedalangan, atau seni lainnya belum

memiliki banyak staf pengajar berpendidikan minimal S2, jika ada seniman di bidang
tersebut cukup baik dan lulus uji kompetensi, maka bisa saja ia dianggap kompeten
mengajar sebagai dosen, dan diberi hak dan tanggung jawab yang sama dengan dosen.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada segenap pembaca editorial bulan ini. Mohon
maaf jika terdapat kekurangan dan ada hal-hal yang kurang berkenan. Sekian dan terima kasih.

Kepala PPPPTK Matematika
Prof. Dr. rer.nat. Widodo, M.S.

p4tkmatematika.org

4