Aspek Hukum Penggunaan Pesawat Militer Sebagai Pesawat Sipil Untuk Transportasi Penduduk Sipil Ditinjau Dari Hukum Internasional

SKRIPSI

ASPEK HUKUM PENGGUNAAN PESAWAT MILITER SEBAGAI
PESAWAT SIPIL UNTUK TRANSPORTASI PENDUDUK SIPIL
DITINJAU DARI HUKUM INTERNASIONAL

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

MUHAMMAD THESYA P
090200369
DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015


1

2

LEMBAR PENGESAHAN

ASPEK HUKUM PENGGUNAAN PESAWAT MILITER SEBAGAI
PESAWAT SIPIL UNTUK TRANSPORTASI PENDUDUK SIPIL
DITINJAU DARI HUKUM INTERNASIONAL

Oleh

MUHAMMAD THESYA P
090200369

Disetujui Oleh
DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

Dr. Hj. Chairul Bariah, SH., M. Hum
NIP. 195612101986012001


Dosen Pembimbing I

Dr. Hj. Chairul Bariah, SH., M. Hum
NIP. 195612101986012001

Dosen Pembimbing II

Dr. Sutiarnoto, SH., M.Hum
NIP. 195610109831003

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

3

4


ABSTRAK
*Muhammad Thesya P
** Dr. Hj. Chairul Bariah, SH., M. Hum
*** Dr. Sutiarnoto, SH., M.Hum
Hercules adalah pesawat militer yang paling banyak melaksanakan misi
udara. Pesawat tersebut bukan sekedar digunakan untuk latihan saja, melainkan
untuk menjalankan misi yang sesungguhnya, baik itu berupa operasi militer
maupun operasi militer non-tempur, serta operasi kemanusiaan. Setiap saat atau
setiap hari dapat dipastikan ada saja Hercules yang terbang di seluruh pelosok
dunia.
Adapun yang diangkat menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah
pesawat militer sebagai pesawat sipil untuk transportasi sipil. Penerbangan militer
diatur dalam hukum internasional dan perlindungan hukum terhadap penumpang
pesawat militer jika terjadi kecelakaan dalam perspektif Hukum Internasional
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian
hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah metode penelitian yang
mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundangundangan dan putusan pengadilan.
Pesawat militer sebagai pesawat sipil untuk transportasi sipil Dasar
ketentuan yang mengatur moda angkutan udara adalah Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dimana Penerbangan

didefinisikan sebagai satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah
udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan,
keselamatan dan keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang dan
fasilitas umum lainnya. Moda Udara yang dinyatakan sebagai pesawat udara
didefinikan sebagai setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena
gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap
permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan. Penerbangan militer diatur
dalam hukum internasional diatur dalam Konvensi Chicago 1944, Konvensi
Jenewa 1958 dan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang UNCLOS.
Prinsip presumption of liability menyatakan bahwa “pengangkut dianggap selalu
bertanggung jawab untuk kerugian yang ditimbulkan pada penumpang atau
pengirim/penerima barang, dengan tekanan kata dianggap”. Pada keadaan normal
pihak penumpang atau pengirim/penerima barang yang menderita kerugian tidak
perlu membuktikan haknya atas ganti rugi, asalkan dipenuhi dengan syarat-syarat
tertentu, yaitu untuk penumpang apabila “kecelakaan yang menimbulkan kerugian
itu ada hubungannya dengan pengangkutan udara dan terjadi di atas pesawat udara
atau selama melakukan suatu tindakan dalam hubungan dengan naik dan turun
dari pesawat udara”.
Kata Kunci : Penggunaan Pesawat Militer, Transportasi Penduduk Sipil
*Mahasiswa

** Dosen Pembimbing I
***Dosen Pembimbing II

5

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisn Skripsi
yang berjudul ”Aspek Hukum Penggunaan Pesawat Militer Sebagai Pesawat Sipil
Untuk Transportasi Penduduk Sipil Ditinjau Dari Hukum Internasional”.
Skripsi merupakan karya ilmiah yang disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana sekaligus merupakan pembelajaran bagi
mahasiswa. Penulisan skripsi bertujuan untuk melatih mahasiswa untuk berpikir
kritis dan mampu menuangkan berbagai ide dan pemikirannya secara terstruktur.
Guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan di Program
Studi S-I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan.Penulis menyadari
bahwa yang disajikan dalam penulisan Skripsi ini masih terdapat kekurangan yang
harus diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun sehingga dapat menjadi perbaikan di masa akan datang.

Dalam penulisan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak baik secara moril dan materil, untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.Hum, selaku Pembantu Dekan I,
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

6

3. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH., M.Hum, selaku Pembantu Dekan II,
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. OK. Saidin, SH., M.Hum, selaku Pembantu Dekan III, Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dr. Hj. Chairul Bariah, SH., M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum
internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen
Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu dalam membimbing
penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak Dr. Sutiarnoto, SH., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia


meluangkan

waktu

dalam

membimbing

penulis

sehingga

terselesaikannya skripsi ini.
7. Seluruh staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
8. Kepada kedua orang tua ayahanda Papa H. Syahrul Effendi dan Mama Hj.
Tetty Shahriah, Kakak Indri Wirdia Effendi SH., M.Hum. dan abang Kresna
Affandi SH, terimakasih atas doa, dukungan, nasehat dan kasih sayang selama
ini yang tak pernah putus sampai sekarang.
9. Kepada seluruh teman-teman ILSA 2009, Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
10. Buat sahabat-sahabat penulis,Anak-anak Give Me Five, Teman-teman klinis
Fanny, vynna, Dewi, Ade Kumala, Rizky Tambunan, Randa, Ibal Harahap.
terimakasih buat dukungannya.
11. Dan kepada teman-teman seperjuangan stambuk 2009 Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.

7

Penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya. Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan,

Mei 2015

Penulis

Muhammmad Thesya P.


8

DAFTAR ISI

ABSTRAK

................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
BAB I

PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 6
D. Keaslian Penulisan .................................................................... 7
E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 7
F. Metode Penelitian ...................................................................... 15
G. Sistematika Penulisan................................................................. 17


BAB II

PESAWAT MILITER SEBAGAI PESAWAT SIPIL UNTUK
TRANSPORTASI SIPIL ................................................................. 19
A. Sejarah Penerbangan Sipil dalam Hukum Internasional ............ 19
B. Pengaturan Penerbangan Sipil Hukum Internasional ................. 22
C. Penggunaan Pesawat Militer sebagai Pesawat Sipil Untuk
Transportasi Penduduk Sipil ..................................................... 41

BAB III

PENERBANGAN MILITER DIATUR DALAM HUKUM
INTERNASIONAL ........................................................................ 54
A. Sejarah Penerbangan Militer dalam Hukum Internasional ........ 54
B. Tanggungjawab terhadap penumpang akibat kecelakaan
Dalam pesawat Militer ............................................................. 57
C. Penerbangan Militer diatur dalam hukum internasional ........... 60

9


BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG
PESAWAT MILITER JIKA TERJADI KECELAKAAN
DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL
A. Aspek Hukum Penggunaan Pesawat Militer senagai
Pesawat Transportasi ................................................................. 65
B. Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Pesawat Militer
Jika Terjadi Kecelakaan ............................................................ 65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 78
A. Kesimpulan ................................................................................ 78
B. Saran ........................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA