Peran Kode Etik Pustakawan Pada Dinas Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Sumatera Utara Chapter III IV

BAB III
PERAN KODE ETIK PUSTAKAWAN PADA DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI SUMATERA UTARA
3.1 Hubungan Dengan pengguna
Pengguna atau user adalah orang yang menggunakan fasilitas yang digunakan
perpustakaan, baik koleksi yang berupa buku maupun yang sejenisnya. Penggua
dalam istilah Undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan dikenal
dengan istilah “pemustaka”, yaitu perseorangan atau kelompok orang, masyarakat,
atau lembaga yang memanfaatkan layanan fasilitas perpustakaan. Kode etik
pustakawan mengatur hubungan antar pustakawan sebagai pengelola perpustakaan
dan pemustaka sebagai orang yang menggunakan jasa perpustakaan, menyangkut
perilaku yang seharusnya dilakukan oleh pustakawan.
1. Pustakawan

menjunjung

tinggi

hak

perorangan


atas

informasi.

Pustakawan menyediakan akses tak terbatas, adil tanpa pandang ras,
agama, status sosial, ekonomi, politik, gender kecuali ditentukan oleh
peraturan perundang-undangan.
Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara sudah
menerapkan hal ini dan sangat menjunjung tinggi hak perorangan atas informasi
menyediakan akses tak terbatas, dengan cara selalu menerbitkan buku-buku baru dan
memahami kebutuhan informasi yang sering dibutuhkan pemustaka provsu dan kota.
Selalu bersikap sopan dan ramah kepada pemustaka juga salah satu trik pustakawan
agar pemustaka tersebut tidak ragu jika mereka ingin bertanya kepada pustakawan

Universitas Sumatera Utara

terkait informasi yang sedang mereka cari dan pustakawan berusaha semaksimal
mungkin untuk mencari informasi tersebut.
2. Pustakawan tidak bertanggung jawab atas konsekuensi pengguna

informasi yang diperoleh dari perpustakaan
Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara tidak akan
bertanggung jawab atas konsekuensi penggunaan informasi yang di peroleh dari
perpustakaan, menurut informan “tugas pustakawan hanya sekedar pemberi informasi
dengan harapan informasi yang di dapat digunakan dengan hal yang positif, dan jika
ada pengguna informasi yang menyalah gunakan informasi tersebut, pustakawan
tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensinya”.
3. Pustakawan berkewajiban melindungi hak privasi pengguna dan
kerahasiaan menyangkut informasi yang dicari
Terkait dengan privasi akses informasi semua pengguna memiliki hak untuk
mendapatkan informasi, dan berhak pula atas informasi yang di peroleh. Maka
pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara akan
merahasiakannya dengan tidak memberitahukan kepada yang lain, dan jika ada
pemustaka yang ingin mengetahui informasi apa yang di cari pemustaka tersebut
pustakawan tidak dapat memberitahukannya kecuali mendapat izin dari yang
bersangkutan untuk memberitahu pemustaka yang lain informasi apa yang dia
dapatkan.

Universitas Sumatera Utara


4. Pustakawan Mengakui dan Menghormati Hak Milik Intelektual
Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara dengan
menghormati hak milik intelektual yaitu salah satunya dengan cara mendaftarkan
buku yang ditulis

ke dinas perpustakaan nasional agar memperoleh ISBN

(International Standart Book Number), dan pustakawan juga akan berusaha menjaga
agar pemustaka tidak sembarangan memperbanyak buku yang mereka pinjam dari
perpustakaan tersebut
3.2 Hubungan Antar-Pustakawan
Pustakawan adalah suatu profesi yang memiliki wadah dalam kehidupan
organisasinya. Artinya, pustakawan tidak bisa hidup sendiri, tetapi terdiri dari
individu-individu yang memiliki arah yang sama dalam profesi.
1. Pustakawan berusaha mencapai keunggulan dalam profesinya dengan cara
memelihara dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
Terkait dengan mencapai keunggulan dalam profesi, pustakawan pada Dinas
Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara dengan cara menambah wawasan
baik melalui membaca buku kepustakawanan, mengikuti seminar kepustakawanan
yang biasa di adakan oleh organisasi pustakawan, pelatihan-pelatihan pustakawan,

juga sering menghadiri acara seperti bedah buku, gelar pesta buku Sumatera Utara
yang rutin diadakan tiap tahunnya, dan juga lebih memahami lagi kode etik
pustakawan yang di keluarkan oleh organisasi profesi.

Universitas Sumatera Utara

2. Pustakawan

bekerjasama

dengan

pustakawan

lain

dalam

upaya


mengembangkan kompetensi professional pustakawan, baik sebagai
perorangan maupun sebagai kelompok
Yang dilakukan pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera
Utara dalam upaya mengembangkan kompetensi professional pustakawan dengan
cara selalu memberikan masukan atas kinerja yang telah dilaksanakan, membahas
informasi terbaru yang telah di dapat oleh pustakawan dan selalu berhubungan
dengan pustakawan lainnya baik yang berada di Dinas Perpustakaan dan Arsip provsu
maupun pustakawan yang berada diluar.
3. Pustakawan memelihara dan memupuk hubungan kerja sama yang baik
antara sesama rekan
Menurut pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara
memelihara dan memupuk hubungan kerja sama yang baik antara sesama rekan
dengan cara saling memahami, saling pengertian, tingkatkan rasa persaudaraan
terhadap sesama pustakawan, saling memberikan apresiasi dan pujian atas kinerja
yang telah dilaksanakan, serta mengerti apa itu etika pustakawan dan menerapkannya
di dalam pekerjaan agar terbentuknya hubungan kerja yang baik.
4. Pustakawan memiliki kesadaran kesetiaan, dan penghargaan terhadap
korps Pustakawan secara wajar.
Menurut pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara
terkait dengan sikap terhadap korp pustakawan, harus penuh dengan kesadaran,

menjaga nama baik diri sendiri dan juga rekan- rekan, dan saling tegur menegur jika

Universitas Sumatera Utara

terjadi kekeliruan baik di dalam maupun diluar kedinasan, merupakan salah satu
menjaga nama baik korps pustakawan, hal ini juga berpengaruh pada lembaga tempat
pustakawan bekerja.
5. Pustakawan menjaga nama baik dan martabat rekan, baik di dalam
maupun di luar kedinasan
Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara harus
selalu bisa menjaga nama baik dan martabat rekan dengan cara jangan saling
menyalahkan dan menjelek-jelekan pustakawan yang lain, harus bisa menutupi
kekurangan yang lainnya, dan juga harus bisa menumbuhkan sikap kekeluargaan dan
tenggang rasa dalam diri pustakawan.
3.3 Hubungan Dengan Perpustakaan
Hubungan pustakawan dan perpustakaan adalah simbiosis mutualisme, yaitu
hubungan

yang


salinng

membutuhkan

dan

menguntungkan.

Perpustakaan

membutuhkan pustakawan sebagai pengelola hidupnya perpustakaan, sebaliknya
pustakawan membutuhkan perpustakaan sebagai tempat aktualisasi keilmuan yang
dimiliknya yang terwujud dalam hubungan kerja dan tempat keja.
1. Pustakawan ikut aktif dalam perumusan kebijakan menyangkut kegiatan
jasa kepustakawanan
Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu tidak selalu dilibatkan dalam
perumusan kebijakan, karena menurut informan sebagai pustakawan mengatakan,
“yang selalu mengambil kebijakan itu adalah atasan atau kepala perpustakaan, namun
terkadang juga dalam perumusan kebijakan jasa pustakawan pada Dinas Perpustakaan


Universitas Sumatera Utara

dan Arsip Provsu juga ikut terlibat dalam pengambilan keputusan, dengan membuat
rapat anggota pustakawan kemudian merembukan keputusan permasalahan tersebut”.

2. Pustakawan bertanggung jawab terhadap pengembangan perpustakaan.
Terkait

dengan

bertanggung

jawab

terhadap

pengembangan

perpustakaan,


pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu dengan cara selalu
mengembangkan ide-ide untuk memajukan perpustakaan dan pemenuhan kebutuhan
pemustaka, karena bagi pustakawan Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu salah satu
bentuk tanggung jawab terhadap pengembangan perpustakaan berawal dari
pengembangan ide-ide pustakawan
3. Pustakawan berupaya membantu dan mengembangkan pemahaman serta
kerja sama semua jenis perpustakaan
Menurut informan terkait berupaya membantu dan mengembangkan pemahaman
serta kerja sama dengan mengikuti kegiatan seminar tentang kepustakawanan,
mengikuti diklat pustakawan, sering melakukan diskusi sesama anggota pustakawan,
dan juga selalu berperan aktip pada organisasi pustakawan, dan lainya
3.4 Hubungan Pustakawan Dengan Organisasi Profesi
Organisasi profesi pustakawan adalah perkumpulan yang berbadan hukum
yang didirikan oleh pustakawan untuk mengembangkan profesionalitas kepustakawan
(UU No. 43 Tahun 2007). Artinya, pustakawan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dengan organisasi profesinya.
1. Pustakawan iuran keanggotaan secara disiplin.

Universitas Sumatera Utara


Sebagian pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu selalu rutin tiap
waktu, membayar iuran sebesar 10 ribu setiap pustakawan kepada organisasi setiap
bulannya yang sebagian lagi ada juga yang telat dalam membayar iuran kepada
organisasi.
2. Mengikuti kegiatan organisasi sesuai kemampuan dengan penuh tanggung
jawab
Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu selalu berusaha secara rutin
mengikuti kegiatan organisasi yang di adakan, tetapi informan mengatakan
bahwasannya belakangan ini IPI sebagai organisasi profesi belakangan ini tidak
pernah membuat kegiatan organisasi.
3. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi
Menurut pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu dituntut harus selalu
mengutamakan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi, oleh karena itu
pustakawan lebih memilih melaksanakan kepentingan organisasi pustakawan dahulu
di selesaikan, kemudian melaksanakan kepentingan pribadinya.
3.5 Hubungan Pustakawan Dengan Masyarakat
1. pustakawan bekerja sama dengan anggota komunitas organisasi yang
sesuai berupaya meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan serta
komunitas yang dilayaninya
Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu juga bekerja sama dengan

anggota komunitas organisasi dalam rangka berupaya menyampaikan informasi dan
meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan dan juga kegiatan yang lainnya.

Universitas Sumatera Utara

Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah melakukan seminar agar dapat
meningkatkan

minat

baca

masyarakat,

dan

juga

melakukan

sosialisasi,

menyampaikan informasi-informasi terbaru dan yang lainnya, salah satu organisasi
yang berkerja sama adalah GPMB ( Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca) dan
organisasi lainnya
2. Pustakawan berupaya memberikan sumbangan dalam pengembangan
kebudayaan di masyarakat
Terkait dengan berupaya memberikan sumbangan dalam pengembangan kebudayaan
di masyarakat pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Provsu biasanya
menyumbangkan ide-ide baru dalam bentuk tulisan, seperti artikel majalah, buku
kebudayaan dan yang lainnya, sehingga dapat membuat masyarakat berfikir kreatif
lagi, dapat juga membuat minat baca masyarakat itu tinggi, juga dapat membuat
masyarakat agar mau berkunjung ke perpustakaan.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada bab yang sebelumnya penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Mengenai Hubungan dengan pengguna
Pustakawan pada Dinas perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara akan
berupaya selalu menjunjung tinggi hak perseorangan atas informasi dengan
memberikan akses informasi tak terbatas kepada pengguna, pustakawan juga
tidak akan bertanggung jawab atas informasi yang di peroleh oleh pengguna,
dan pustakawan akan berusaha selalu melindungi hak privasi pengguna
kecuali pengguna tersebut mau memberikan izin.
2. Hubungan Antar-Pustakawan
Pustakawan pada Dinas perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara akan
berusaha mencapai keunggulan dalam profesi dengan cara menambah
wawasan mengikuti seminar dan lainnya, pustakawan juga berusaha agar
selalu bekerja sama dengan dengan pustakawan yang lainnya dalam berusaha
memupuk hubungan kerja sama yang baik, dan pustakawan juga berusaha
menjaga nama baik diri, rekan-rekan dan juga menjaga nama baik korps
pustakawan.

Universitas Sumatera Utara

3. Hubungan Dengan Perpustakaan
Pustakawan pada Dinas perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara
tidak selalu diikutkan dalam kebijakan jasa pustakawan, pustakawan selalu
mengembangkan

ide-ide

untuk

memajukan

perpustakaan

dalam

pengembangan perpustakaan, pustakawan juga membantu pemahaman kerja
dengan cara selalu mengikuti seminar, diklat, dan berperan aktip dalam
organisasi.
4. Hubungan Pustakawan dengan organisasi profesi
Pustakawan pada Dinas perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara
tidak seluruhnya membayar iuran dengan tepat waktu, pustakawan selalu
berusaha mengikuti kegiatan organisasi profesi, dan pustakawan selalu
berusaha melaksanakan kepentingan organisasi atas kepentingan pribadi
mereka.
5. Hubungan Pustakawan dengan Masyarakat
Pustakawan pada Dinas perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara juga
menjalin kerja sama terhadap organisasi masyarakat agar meningkatkan harkat
dan martabat manusia serta memberikan informasi-informasi terbaru kepada
masyarakat, dan pustakawan memberikan sumbangan dalam kebudayaan
masyarakat dengan cara memberikan ide-ide baru dalam bentuk tulisan agar
masyarakat dapat juga berpikir kreatif lagi.

Universitas Sumatera Utara

4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan hasil dari Observasi yang telah dilakukan, maka
penulis mencoba untuk mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara
diharapkan agar dapat lagi meningkatkan kinerja dan pelayanan.
2. Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara
dapat menjadikan kode etik putakawan sebagai pedoman dalam bekerja
dan memajukan citra pustakawan lebih baik lagi kedepannya.
3. Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara
untuk bersikap lebih ramah lagi kepada pemustaka Dinas Perpustakaan
dan Arsip Provinsi Sumatera.
4. Pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara
agar lebih lagi menambah pengetahuan dan wawasan informasi yang
terbaru dan memberikan informasi tersebut kepada pengguna informasi.

Universitas Sumatera Utara