Pengaruh Kompetensi, Independensi, Etika Profesi dan PenganAuditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara Chapter III V
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel lain.
Peneliti menganalisis pengaruh Kompetensi, Independensi, Etika
Profesi, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit, dimana
kompetensi, independensi, etika profesi, dan pengalaman auditor variabel
yang mempengaruhi, sedangkan kualitas audit merupakan variabel yang
dipengaruhi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara survei kuesioner yang
disebarkan di Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Wilayah Sumatera Utara di Jl. Gatot Subroto
Km 5,5 Medan selama waktu penelitian. Jenis survey untuk penelitian
ini adalah cross sectional survey yaitu metode pengumpulan data
dimana informasi yang dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu,
yaitu dalam waktu pengerjaan skripsi saja.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2 Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada bulan OktoberDesember 2016.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini memiliki batasan operasional, yaitu:
1. Penelitian ini hanya menggunakan 4 variabel bebas, yaitu : Kompetensi,
Independensi, Etika Profesi dan Pengalaman Auditor.
2. Terkadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau
tidak jujur sehingga sulit ditemukan validitas datanya.
3. Objek penelitian ini hanya dilakukan di Kantor Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Wilayah Sumatera Utara di Jl. Gatot
Subroto Km 5,5 Medan.
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Defenisi operasional variabel adalah cara menemukan dan mengukur
variabel-variabel dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak
menimbulkan berbagai tafsiran. Semua pertanyaan yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel dalam penelitian dapat dilihat dalam lampiran
kuesioner.
1. Variabel Kualitas Audit (Y)
Kualitas audit merupakan kualitas kerja auditor yang ditunjukkan dengan
laporan
hasil
pemeriksaan
yang
dapat
diandalkan
dan
dipertanggungjawabkan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
Kualitas audit merupakan probabilitas bahwa auditor akan menemukan
Universitas Sumatera Utara
dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi pemerintah yang
berpedoman pada standar audit yang telah ditetapkan.
2. Variabel Kompetensi (X1)
Kompetensi dalam pengauditan merupakan pengetahuan dan keahlian
yang dibutuhkan auditor untuk dapat melakukan audit secara objektif,
cermat dan seksama. Perilaku kompetensi auditor di sektor publik selalu
meningkatkan kemahiran, profesi, keefektifan dan kualitas hasil pekerjaan,
keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Kompetensi dikukur dengan
menggunakan pertanyaan yang menggambarkan mutu personal, keahlian
khusus yang dimilki auditor, dan pengtahuan umum yang dimiliki oleh
auditor.
3. Variabel Independensi (X2)
Independensi adalah kebebasan posisi auditorbaik dalam sikap maupun
penampilan dalam hubungannya dengan pihak lain yang terkait dengan
tugas audit yang dilaksanakannya. Independensi merupakan penggunaan
cara pandang yang tidak biasa dalam pelaksanaan audit, evaluasi hasil
pengujian dan pelaporan audit. Independensi diukur dengan menggunakan
pertanyaan tentang penyusunan program, pelaksanaan untuk melakukan
audit dan pelaporan.
4. Variabel Etika Profesi (X3)
Etika adalah seperangkat pedoman, aturan atau norma yang mengatur
tingkah laku seseorang, baik yang dilakukan atau ditinggalkan yang dianut
oleh sekelompok atau profesi. Penerapan Etika Akuntan Publik adalah
Universitas Sumatera Utara
aplikasi seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur
perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus
ditinggalkan yang dianut oleh kalangan profesi akuntan publik. Etika
profesi adalah prinsip atau teori yang mengatur bagaimana seorang yang
menjalankan profesinya (dalam hal ini adalah auditor) harus bertindak dan
menjalankan pekerjaannya sesuai prinsip tersebut.
5. Variabel Pengalaman Auditor (X4)
Pengalaman akuntan publik akan semakin seiring dengan semakin
lamanya audit yang pernah dilakukan serta kompleksitas transaksi
keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan
memperluas pengetahuan dibidang akuntansi dan auditing.
Pengalaman auditor adalah pengalaman kerja auditor dalam melakukan
pengauditan yang dilihat dari segi lamanya bekerja auditor dan banyaknya
tugas pemeriksaan yang telah dilakukan. Pengalaman auditor diukur
dengan menggunakan pertanyaan tentang banyaknya tugas pemeriksaan
yang dilakukan auditor dan lamanya bekerja sebagai auditor.
Tabel 3.1
Ringkasan Indikator Penelitian
Variabel
Penelitian
Kualitas Audit
(Y)
Kompetensi
(X1)
Indikator
Skala
a. Keakuratan Temuan Audit
b. Kualitas
Laporan
Hasil
Pemeriksaan
c. Kesesuaian Pemeriksaan
a. Mutu Personal
b. Keahlian Khusus
c. Pengetahuan Umum
Likert
Likert
Universitas Sumatera Utara
Independensi
(X2)
Etika
(X3)
Profesi
Pengalaman
Auditor (X4)
a. Independensi
Penyusunan
Program
b. Independensi Pelaksanaan
c. Independensi Pelaporan
a. Integritas
b. Objektivitas
c. Kompetensi dan Kehati – hatian
Profesional
d. Kerahasiaan
e. Perilaku Profesional
a. Banyaknya Tugas Pemeriksaan
b. Lamanya
Bekerja
Sebagai
Auditor
Likert
Likert
Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala yang dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal
atau sering disebut skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat
preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
No
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
Jawaban
Skor
1
Sangat Setuju (SS)
5
2
Setuju (S)
4
3
Netral (N)
3
4
Tidak Setuju (TS)
2
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Skala Likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju mempunyai
tingkat atau referensi yang “lebih tinggi” dari Setuju, dan Setuju “lebih tinggi
dari “Netral” (Ghozali, 2005:41).
Universitas Sumatera Utara
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi Penelitian
Populasi akan memberikan gambaran yang tepat tentang
berbagai kejadian, namun jumlah yang besar, daerah yang luas, variasi
yang banyak, akan membutuhkan biaya banyak dan waktu yang sama
(Yusuf, 2013:144). Populasi penelitian ini adalah auditor yang bekerja
di BPKP Perwakilan Sumatera Utara, jumlah seluruh auditor yang ada
di BPKP sebanyak 130 auditor.
3.6.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan
mewakili populasi tersebut. Sebagian dan mewakili dalam batasan di
atas merupakan dua kata kunci dan merujuk kepada semua ciri
populasi
dalam
jumlah
yang
terbatas
pada
masing-masing
karakteristiknya (Yusuf, 2013:150).
Untuk mengurangi heterogenitas populasi, maka peneliti perlu
menentukan suatu kriteria agar populasinya bisa lebih homogen.
Setelah peneliti bisa memprakirakan bahwa sub populasinya sudah
mendekati homogen, maka pengambilan sampel secara random bisa
dilakukan di sub populasi tersebut. Cara ini biasa disebut dengan
Stratified Random Sampling. Jumlah sampel untuk setiap strata
ditetapkan secara proporsional.Jumlah sampel penelitian pada Kantor
BPKP Perwakilan Sumatera Utara sebanyak 60 sampel.
Universitas Sumatera Utara
Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu karyawan
berlatar belakang pendidikan minimal S1
3.7 Jenis Data
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Jenis data didalam penelitian ini adalah:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden
yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer penelitian ini dilakukan
dengan cara memberikan kuesioner pada pegawai di Kantor BPKP
Perwakilan Sumatera Utara.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik
dari buku ataupun jurnal-jurnal/riset/artikel penelitian, internet dan
literatur terkait lainnya. Data sekunder meliputi telaah literatur untuk
membentuk landasan teori, melalui penelitian terdahulu atau teori yang
telah ada untuk mengukur variabel-variabel penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan
menyebarkan kuesioner, yaitu dengan mengumpulkan data dengan cara
mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan tertulis yang diisi
responden.Pembagian kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui pendapat
responden
mengenai
Kompetensi,
Independensi,
Etika Profesi,
dan
Pengalaman Auditor.
Universitas Sumatera Utara
3. 9 Uji Kualitas Data
Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan cara penyebaran
kuesioner, maka kesediaan dan ketelitian dari para responden untuk
menjawab setiap pertanyaan variabel-variabel yang merupakan suatu hal
penting dalam penelitian ini. Kebebasan suatu jawaban sangat ditentukan oleh
alat ukur yang ditemukan. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data atas
data primer ini peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
3.9.1 Uji Validitas Data
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2005:45).
Mensyaratkan nilai r yang paling diperoleh dikonsultasikan
dengan nilai r kritis=0,30
1. Pada taraf signifikan 5%, Jika nilai r dihitung
≥ r kritis, maka d ata
dikatakan “valid”
2. Pada taraf signifikan 5%, Jika nilai r terhitung≤ r kritis, maka data
dikatakan “tidak valid”
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
Universitas Sumatera Utara
2005:41). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik cronbanch alpha. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbanch alpha lebih besar
dari 0,6.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda. Sebelum melakukan pengujian regresi, terdapat beberapa
asumsi yangharus dipenuhi agar data yang akan dimasukkan dalam model
regresi telah memenuhi ketentuan dan syarat dalam regresi. Uji asumsi
klasik dalam penelitian ini mencakup uji normalitas, multikolinieritas dan
heteroskedastisitas.
3.10.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji F dan uji T mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil
(Ghozali, 2005:110).
3.10.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen (Ghozali, 2005:91)
Universitas Sumatera Utara
Multikolinearitas dapat dideteksi dengan menganalisis matrik
korelasi variabel-variabel independen atau dengan menggunakan
perhitungan nilai Tolerance dan VIF. Jika antar variabel independen
ada korelasi yang cukup tinggi (lebih dari 0,900) maka hal ini
menunjukkan adanya multikolinearitas atau jika nilai Tolerance
kurang dari 0,100 atau nilai VIF lebih dari 10, maka hal ini
menunjukkan adanya multikolinearitas.
3.10.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menurut Ghozali (2005:105) uji
heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun
data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).
3.10.4 Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linear
sederhana, yaitu sama sama alat yang dapat digunakan untuk
memprediksi permintaan di masa yang akan datang berdasarkan data
masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel
bebas terhadap satu variabel tak bebas (Siregar, 2015:226).
Universitas Sumatera Utara
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel bebas (independent) yaitu: pengaruh
Kompetensi (X1), Independensi (X2), Etika Profesi (X3), dan
Pengalaman Auditor (X4), variabel terikat (dependent) kualitas audit
(Y) Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara. Adapun
bentuk persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Y = a0 + a1X1 + a2X2 + a3X3 + a4X4 + ε
Keterangan : Y = Kualitas Audit
a1, a2, a3, a4 = Koefisien Regresi
X1 = Kompetensi
X2 = Independensi
X3 = Etika Profesi
X4 = Pengalaman Auditor
ε = Kesalahan Pengganggu (error)
3.11 Uji Hipotesis
3.11.1 Uji t (Regresi Parsial)
Pengujian t digunakan untuk mengetahui apakah masingmasing variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat. Dapat juga dikatakan jika t
hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel maka hasilnya signifikan dan
berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika t hitung < t tabel
atau -t hitung > -t tabel maka hasilnya tidak signifikan dan berarti H0
Universitas Sumatera Utara
diterima dan H1 ditolak. Hal ini dapat juga dikatakan sebagai
berikut:
H0 ditolak jika t hitung > t tabel
H0 diterima jika t hitung < t tabel
Tingkat kepercayaan adalah 95% ( α = 0,05 ).
3.11.2 Uji F (Regresi Simultan)
Pengujian
F
atau
pengujian
model
digunakan
untuk
mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak,
dengan kata lain model yang diduga tepat/sesuai atau tidak. Jika
hasilnya signfikan, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan
jika hasilnya tidak signifikan, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal
ini dapat juga dikatakan sebagai berikut:
H0 ditolak jika F hitung > F tabel
H0 diterima jika F hitung < F tabel
Tingkat kepercayaan adalah 95% ( α = 0,05 ).
3.11.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen
secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar
hubungan yang terjadi antara variabel independen secara serentak
terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai
semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat,
Universitas Sumatera Utara
sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi
semakin lemah. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi sebagai berikut:
0.00 – 0.199 = Sangat Rendah
0.20 – 0.399 = Rendah
0.40 – 0.599 = Sedang
0.60 – 0.799 = Kuat
0.80 – 1.000 = Sangat Kuat
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat berdasarkan jenis
kelamin, usia, lama bekerja, dan pendidikan.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
Perempuan
41
68,3
Laki-Laki
19
31,7
Total
60
100
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui dari 60 responden yang diteliti, 41
(68,3%) berjenis kelamin perempuan, sementara 19 (31,7%) berjenis kelamin
laki-laki.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Usia
Frekuensi
Persentase (%)
21-25 Tahun
7
11,7
26-30 Tahun
20
33,3
>30 Tahun
33
55
Total
60
100
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui dari 60 responden yang diteliti, 7
(11,7%) berusia 21-25 tahun, 20 (33,3%) berusia 26-30 tahun, dan 33 (5%)
berusia > 30 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja
Frekuensi
Persentase (%)
1-5 Tahun
21
35
6-10 Tahun
30
50
>10 Tahun
9
15
Total
60
100
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui dari 60 responden yang diteliti, 21
(35%) responden bekerja dengan lama bekerja 1-5 tahun, 30 (50%) bekerja
dengan lama bekerja 6-10 tahun, dan 9 (15%) responden bekerja dengan lama
>10 tahun.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frekuensi
Persentase (%)
S1
49
81,7
S2
11
18,3
Total
60
100
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui dari 60 responden yang diteliti, 49
(81,7%) berpendidikan S1, sementara 11 (18,3%) responden berpendidikan
S2.
4.2 Hasil Uji Kualitas Data
4.2.1 Uji Validitas
Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan
dari variabel kompetensi, independensi, etika profesi, pengalaman
auditor, dan kualitas audit.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel
Kompetensi
Scale Mean if
Item Deleted
px11
px12
px13
px14
px15
px16
px17
20.8333
21.0000
20.9000
20.7333
20.6333
20.7667
20.9333
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
17.109
17.241
16.645
15.857
16.171
17.289
18.271
.672
.675
.802
.792
.718
.606
.500
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.871
.871
.856
.855
.865
.879
.891
Tabel 4.6 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel
Independensi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
px21
px22
px23
px24
px25
px26
px27
22.0000
22.1000
22.2667
22.2000
22.2000
22.0000
22.0333
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
20.897
20.783
21.375
21.062
22.579
22.138
22.033
.856
.841
.778
.825
.795
.689
.660
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.910
.912
.918
.913
.918
.926
.930
Tabel 4.7 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel
Etika Profesi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
px31
px32
px33
px34
px35
px36
px37
21.8000
22.0333
21.9667
21.8667
21.9000
21.8000
22.0333
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
21.131
21.482
20.654
20.257
21.886
21.407
22.516
.870
.817
.776
.883
.827
.785
.634
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.921
.926
.930
.919
.926
.928
.942
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel
Pengalaman Auditor
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
px41
px42
px43
px44
px45
px46
px47
22.5333
22.6333
22.5667
22.5667
22.5667
22.5333
22.6000
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
20.740
20.171
20.047
20.737
21.289
22.120
21.283
.821
.828
.824
.810
.823
.712
.723
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.923
.922
.922
.924
.923
.932
.932
Tabel 4.9 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel
Kualitas Audit
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
py11
py12
py13
py14
py15
py16
py17
24.3333
24.4667
24.2000
24.6000
24.2000
24.6000
24.6000
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
28.299
28.051
26.855
28.869
26.855
28.869
28.869
.844
.937
.965
.940
.965
.940
.940
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.984
.977
.976
.978
.976
.978
.978
Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi
(Corrected Item-Total Correlation) yang mendapat nilai lebih besar
dari 0,3. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.5 hingga Tabel
4.9, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang
telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi
syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas.
Universitas Sumatera Utara
Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang
valid.
Tabel 4.10 Uji Reliabilitas pada Variabel Kompetensi, Independensi,
Etika Profesi, Pengalaman Auditor, dan Kualitas Audit
Variabel
Kompetensi
Independensi
Etika profesi
Pengalaman auditor
Kualitas audit
Nilai Alpha Cronbach
0,887
0,929
0,937
0,935
0,981
Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner
penelitian bersifat reliabel. Diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel,
karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.
4.3 Statistika Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi
suatu data yang dilihat dari distribusi frekuensi dan persentase, dari variabel
kompetensi, independensi, etika profesi, pengalaman auditor, dan kualitas
audit.
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kompetensi
STS
TS
Pertanyaa
n
f
%
f
%
x11
0
0
3
x12
0
0
4
x13
0
0
4
5
6.6
7
6.6
7
x14
0
0
3
5
x15
0
0
3
5
x16
0
0
3
x17
0
0
4
5
6.6
7
N
f
2
4
2
5
3
0
2
7
2
0
2
3
2
5
S
%
40
41.
7
50
45
33.
3
38.
3
41.
7
f
2
3
2
5
2
1
2
0
2
5
2
2
2
5
SS
%
38.
3
41.
7
f
1
0
%
16.
7
6
35
33.
3
41.
7
36.
7
41.
7
5
1
0
1
2
1
2
10
8.3
3
16.
7
6
20
20
10
Total
f
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
%
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
RataRata
Mi
n
Ma
x
3.67
2
5
3.55
2
5
3.45
2
5
3.62
2
5
3.77
2
5
3.72
2
5
3.55
2
5
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (dapat diolah)
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:
1. Pada butir pertanyaan 1 (Auditor harus mampu bekerjasama dalam tim)
terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%) menjawab tidak setuju, 24
responden (40%) menjawab netral, 23 responden (38,3%) menjawab
setuju, 10 responden (16,7) menjawab sangat setuju.
2. Pada butir pertanyaan 2 (Auditor harus memiliki rasa ingin tahu yang
besar, berpikiran luas serta mampu menangani ketidakpastian) terlihat
bahwa sebanyak 4 responden (6,67%) menjawab tidak setuju, 25
responden (41,7%) menjawab netral, 25 responden (41,7%) menjawab
setuju, 6 responden (10%) menjawab sangat setuju.
3. Pada butir pertanyaan 3 (Auditor harus dapat menerima bahwa tidak ada
solusi yang mudah, serta menyadari bahwa beberapa temuan dapat bersifat
subyektif) terlihat bahwa sebanyak 4 responden (6,67%) menjawab tidak
setuju, 30 responden (50%) menjawab netral, 21 responden (35%)
menjawab setuju, 5 responden (8,33%) menjawab sangat setuju.
4. Pada butir pertanyaan 4 (Auditor memiliki keahlian untuk menulis serta
memprestasikan laporan dengan baik) terlihat bahwa sebanyak 3
responden (5%) menjawab tidak setuju, 27 responden (45%) menjawab
netral, 20 responden (33,3%) menjawab setuju, 10 responden (16,7%)
menjawab sangat setuju.
5. Pada butir pertanyaan 5 (Auditor harus memiliki keahlian untuk
melakukan wawancara serta kemampuan membaca cepat) terlihat bahwa
sebanyak 3 responden (5%) menjawab tidak setuju, 20 responden (33,3%)
Universitas Sumatera Utara
menjawab netral, 25 responden (41,7%) menjawab setuju, 12 responden
(20%) menjawab sangat setuju.
6. Pada butir pertanyaan 6 (Auditor harus memiliki pengetahuan auditing dan
pengetahuan tentang sektor publik) terlihat bahwa sebanyak 3 responden
(5%) menjawab tidak setuju, 23 responden (38,3%) menjawab netral, 22
responden (36,7%) menjawab setuju, 12 responden (20%) menjawab
sangat setuju.
7. Pada butir pertanyaan 7 (Auditor harus memiliki kemampuan untuk
melakukan review analitis) terlihat bahwa sebanyak 4 responden (6,67%)
menjawab tidak setuju, 25 responden (41,7%) menjawab netral, 25
responden (41,7%) menjawab setuju, 6 responden (10%) menjawab sangat
setuju.
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi dan Persentase Independensi
STS
TS
Pertanyaa
n
f
%
f
x21
0
0
2
x22
0
0
2
x23
0
0
2
x24
0
0
2
x25
0
0
2
x26
0
0
2
x27
0
0
2
%
3.3
3
3.3
3
3.3
3
3.3
3
3.3
3
3.3
3
3.3
3
N
f
1
2
2
3
2
5
2
0
1
0
1
2
2
2
S
%
20
38.
3
41.
7
33.
3
16.
7
20
36.
7
f
3
8
2
5
2
3
2
7
4
3
3
8
2
8
SS
%
63.
3
41.
7
38.
3
45
71.
7
63.
3
46.
7
f
8
1
0
1
0
1
1
5
8
8
%
13.
3
16.
7
16.
7
18.
3
8.3
3
13.
3
13.
3
Total
f
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
%
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
RataRata
Mi
n
Ma
x
3.87
2
5
3.72
2
5
3.68
2
5
3.78
2
5
3.85
2
5
3.87
2
5
3.70
2
5
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (dapat diolah)
Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:
Universitas Sumatera Utara
1. Pada butir pertanyaan 1 (Penyusunan program audit bebas dari usahausaha pihak lain untuk menentukan subyek pekerjaan pemeriksaan)
terlihat sebanyak 2 responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 12
responden (20%) menjawab netral, 38 responden (63,3%) menjawab
setuju, 8 responden (13,3%) menjawab sangat setuju.
2. Pada butir pertanyaan 2 (Penyusunan program audit bebas dari campur
tangan pimpinan (pejabat) untuk menentukan, mengeliminasi atau
memodifikasi bagian-bagian tertentu yang diperiksa) terlihat bahwa
sebanyak 2 responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 23 responden
(38,3) menjawab netral, 25 responden (41,7%) menjawab setuju, 10
responden (16,7%) menjawab sangat setuju.
3. Pada butir pertanyaan 3 (Penyusunan program audit bebas dari intervensi
pimpinan tentang prosedur yang dipilih auditor) terlihat bahwa sebanyak 2
responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 25 responden (41,7%)
menjawab netral, 23 responden (38,3%) menjawab setuju, 10 responden
(16,7%) menjawab sangat setuju.
4. Pada butir pertanyaan 4 (Pelaksanaan pemeriksaan harus bekerjasama
dengan majerial selama proses pemeriksaan) terlihat bahwa sebanyak 2
responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 20 responden (33,3%)
menjawab netral, 27 responden (45%) menjawab setuju, 11 responden
(18,3%) menjawab sangat setuju.
5. Pada butir pertanyaan 5 (Pemeriksaan bebas dari kepentingan pribadi
maupun pihak lain untuk membatasi segala kegiatan pemeriksaan) terlihat
Universitas Sumatera Utara
bahwa sebanyak 2 responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 10
responden (16,7%) menjawab netral, 43 responden (71,7%) menjawab
setuju, 5 responden 8,33%) menjawab sangat setuju.
6. Pada butir pertanyaan 6 (Pelaporan hasil audit bebas dari bahasa istilah
yang menimbulkan multitafsir) terlihat bahwa sebanyak 2 responden
(3,33%) menjawab tidak setuju, 12 responden (20%) menjawab netral, 38
responden (63,3%) menjawab setuju, 8 responden (13,3%) menjawab
sangat setuju.
7. Pada butir pertanyaan 7 (Pelaporan bebas dari usaha pihak lain untuk
mempengaruhi pertimbangan pemeriksaan terhadap isi laporan audit)
terlihat bahwa sebanyak 2 responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 22
responden (36,7%) menjawab netral, 28 responden (46,7%) menjawab
setuju, 8 responden (13,3%) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi dan Persentase Etika profesi
STS
TS
Pertanya
an
f
%
f
x31
0
0
4
x32
0
0
4
x33
0
0
4
%
6.6
7
6.6
7
6.6
7
x34
0
0
3
5
x35
0
0
3
5
x36
0
0
3
5
x37
0
0
3
5
N
S
f
%
9
1
9
2
1
1
7
15
31.
7
8
1
3
1
7
35
28.
3
13.
3
21.
7
28.
3
f
3
8
2
8
2
2
2
9
4
4
3
4
3
1
SS
%
63.
3
46.
7
36.
7
48.
3
73.
3
56.
7
51.
7
Total
f
%
9
15
9
1
3
1
1
5
1
0
15
21.
7
18.
3
8.3
3
16.
7
9
15
f
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
%
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
RataRata
Mi
n
Ma
x
3.87
2
5
3.70
2
5
3.73
2
5
3.80
2
5
3.85
2
5
3.85
2
5
3.77
2
5
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (dapat diolah)
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:
Universitas Sumatera Utara
1. Pada butir pertanyaan 1 (Sebagai seorang auditor, diwajibkan bersikap
jujur terhadap pekerjaan yang dilakukan) terlihat bahwa sebanyak 4
responden (6,67%) menjawab tidak setuju, 9 responden (15%) menjawab
netral, 38 responden (63,3%) menjawab setuju, 9 responden (15%)
menjawab sangat setuju.
2. Pada butir pertanyaan 2 (Dalam melakukan pekerjaan, pelayanan dan
kepercayaan dari publik merupakan hal penting yang harus dijaga) terlihat
bahwa sebanyak 4 responden (6,67%) menjawab tidak setuju, 19
responden (31,7%) menjawab netral, 28 responden (46,7%) menjawab
setuju, 9 responden (15%) menjawab sangat setuju.
3. Pada butir pertanyaan 3 (Dalam mengambil keputusan terhadap hasil
pemeriksaan Laporan Keuangan, auditor harus bersikap adil, tidak bias
dan bebas dari pengaruh pihak ketiga) terlihat bahwa sebanyak 4
responden (6,67%) menjawab tidak setuju, 21 responden (35%) menjawab
netral, 22 responden (36,7%) menjawab setuju, 13 responden (21,7%)
menjawab sangat setuju.
4. Pada butir pertanyaan 4 (Auditor harus berhati-hati dan mematuhi standar
teknis dalam memberikan jasa) terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%)
menjawab tidak setuju, 17 responden (28,3%) menjawab netral, 29
responden (48,3%) menjawab setuju, 11 responden (18,3%) menjawab
sangat setuju.
5. Pada butir pertanyaan 5 (Auditor bertanggung jawab untuk tidak
mengungkapkan informasi tentang kliennya) telihat bahwa sebanyak 3
Universitas Sumatera Utara
responden (5%) menjawab tidak setuju, 8 responden (13,3%) menjawab
netral, 44 responden (73,3%) menjawab setuju, 5 responden (8,33%)
menjawab sangat setuju.
6. Pada butir pertanyaan 6 (Segala informasi tentang klien harus dijaga dan
auditor tidak mengambil keuntungan pribadi atas informasi tersebut)
terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%) menjawab tidak setuju, 13
responden (21,7%) menjawab netral, 34 responden (56,7%) menjawab
setuju, 10 responden (16,7%) menjawab sangat setuju.
7. Pada butir pertanyaan 7 (Auditor berkewajiban untuk menjauhi tingkah
laku yang dapat mendiskreditkan profesi) terlihat bahwa sebanyak 3
responden (5%) menjawab tidak setuju, 17 responden (28,3%) menjawab
netral, 31 responden (51,7%) menjawab setuju, 9 responden (15%)
menjawab sangat setuju.
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pengalaman Auditor
STS
TS
Pertanyaa
n
f
%
f
x41
0
0
2
x42
0
0
2
x43
0
0
2
x44
0
0
1
x45
0
0
1
x46
0
0
1
x47
0
0
1
%
3.3
3
3.3
3
3.3
3
1.6
7
1.6
7
1.6
7
1.6
7
N
S
f
1
0
1
7
1
4
1
5
1
0
%
16.
7
28.
3
23.
3
9
1
9
15
31.
7
25
16.
7
f
4
0
2
7
3
0
3
5
4
4
4
2
2
5
SS
%
66.
7
45
50
58.
3
73.
3
70
41.
7
f
8
1
4
1
4
9
5
8
1
5
%
13.
3
23.
3
23.
3
15
8.3
3
13.
3
25
Total
f
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
%
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
RataRata
Mi
n
Ma
x
3.90
2
5
3.88
2
5
3.93
2
5
3.87
2
5
3.88
2
5
3.95
2
5
3.90
2
5
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (dapat diolah)
Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa:
Universitas Sumatera Utara
1. Pada butir pertanyaan 1 (Banyaknya tugas yang dihadapi memberikan
kesempatan untuk belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang pernah
dialami) terlihat bahwa sebanyak 2 responden (3,33%) menjawab tidak
setuju, 10 responden (16,7%) menjawab netral, 40 responden (66,7%)
menjawab setuju, 8 responden (13,3%) menjawab sangat setuju.
2. Pada butir pertanyaan 2 (Banyaknya tugas pemeriksaan membutuhkan
ketelitian dan kecermatan dalam menyelesaikan) terlihat bahwa sebanyak
2 responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 17 responden (28,3%)
menjawab netral, 27 responden (45%) menjawab setuju, 14 responden
(23,3%) menjawab sangat setuju.
3. Pada butir pertanyaan 3 (Banyaknya tugas yang diterima dapat memacu
auditor untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tanpa terjadi
penumpukan tugas) terlihat bahwa sebanyak 2 responden (3,33%)
menjawab tidak setuju, 14 responden (23,3%) menjawab netral, 30
responden (50%) menjawab setuju, 14 responden (23,3%) menjawab
sangat setuju.
4. Pada butir pertanyaan 4 (Kekeliruan dalam pengumpulan dan pemilihan
bukti
serta
informasi
dapat
menghambat
proses
penyelesaian
pekerjaannya)terlihat bahwa sebanyak 1 responden (1,67%) menjawab
tidak setuju, 15 responden (25%) menjawab netral, 35 responden (58,3%)
menjawab setuju, 9 responden (15%) menjawab sangat setuju.
5. Pada butir pertanyaan 5 (Semakin lama bekerja sebagai auditor, semakin
dapat mendeteksi kesalahan yang dilakukan obyek pemeriksaan) terlihat
Universitas Sumatera Utara
bahwa sebanyak 1 responden (1,67%) menjawab tidak setuju, 10
responden (16,7%) menjawab netral, 44 responden (73,3%) menjawab
setuju, 5 responden (8,3%) menjawab sangat setuju.
6. Pada butir pertanyaan 6 (Semakin lama bekerja, semakin dapat
mengetahui informasi yang relevan untuk mengambil keputusan) terlihat
bahwa sebanyak 1 responden (1,67%) menjawab tidak setuju, 9 responden
(15%) menjawab netral, 42 responden (70%) menjawab setuju, 8
responden (13,3%) menjawab sangat setuju.
7. Pada butir pertanyaan 7 (Semakin lama menjadi auditor, semakin mengerti
menghadapi entitas pemeriksaan dalam memperoleh data dan informasi
yang dibutuhkan) terlihat bahwa sebanyak 1 responden (1,67%) menjawab
tidak setuju, 19 responden (31,7%) menjawab netral, 25 responden
(41,7%) menjawab setuju, 15 responden (25%) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kualitas Audit
Pertanyaan
STS
TS
N
S
SS
Total
Rata-Rata
Min
Max
60
4.33
2
5
60
60
4.35
2
5
60
60
4.52
2
5
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
y11
0
0
3
5
0
0
31
51.7
26
43.3
60
y12
0
0
3
5
0
0
30
50
27
45
y13
0
0
3
5
0
0
20
33.3
37
61.7
y14
0
0
3
5
0
0
32
53.3
25
41.7
60
60
4.32
2
5
y15
0
0
3
5
0
0
16
26.7
41
68.3
60
60
4.58
2
5
y16
0
0
3
5
0
0
32
53.3
25
41.7
60
60
4.32
2
5
y17
0
0
3
5
0
0
40
66.7
17
28.3
60
60
4.18
2
5
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (dapat diolah)
Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa:
1. Pada butir pertanyaan 1 (Saya menjamin temuan audit saya akurat. Saya
bisa menemukan sekecil apapun kesalahan/penyimpangan yang ada)
Universitas Sumatera Utara
terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%) menjawab tidak setuju, 31
responden (51,7%) menjawab setuju, 26 responden (43,3%) menjawab
sangat setuju.
2. Pada butir pertanyaan 2 (Saya tidak pernah melakukan rekayasa. Temuan
apapun saya laporkan apa adanya) terlihat bahwa sebanyak 3 responden
(5%) menjawab tidak setuju, 30 responden (50%) menjawab setuju, 27
responden (45%) menjawab sangat setuju.
3. Pada butir pertanyaan 3 (Kekeliruan dalam pengumpulan dan pemilihan
bukti
serta
informasi
dapat
menghambat
proses
penyelesaian
pekerjaannya) terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%) menjawab tidak
setuju, 30 responden (33,3%) menjawab setuju, 37 responden (61,7%)
menjawab sangat setuju.
4. Pada butir pertanyaan 4 (Laporan mengungkapkan hal-hal yang
merupakan masalah yang belum dapat diselesaikan sampai berakhirnya
pemeriksaan) terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%) menjawab tidak
setuju, 32 responden (53,3%) menjawab setuju, 25 responden (41,75)
menjawab sangat setuju.
5. Pada butir pertanyaan 5 (Laporan yang dihasilkan harus akurat, lengkap,
obyektif, meyakinkan, jelas, ringkas, serta tepat waktu agar informasi yang
diberikan bermanfaat secara maksimal) terlihat bahwa sebanyak 3
responden (5%) menjawab tidak setuju, 16 responden (26,7%) menjawab
setuju, 41 responden (68,3%) menjawab sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
6. Pada butir pertanyaan 6 (Proses pengumpulan dan pengujian bukti harus
dilakukan dengan maksimal untuk mendukung kesimpulan, temuan audit
serta rekomendasi yang terkait) terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%)
menjawab tidak setuju, 32 responden (53,3%) menjawab setuju, 25
responden (41,7%) menjawab sangat setuju.
7. Pada butir pertanyaan 7 (Dalam melaksanakan pemeriksaan, auditor harus
mematuhi kode etik yang ditetapkan) terlihat bahwa sebanyak 3 responden
(5%) menjawab tidak setuju, 40 responden (66,7%) menjawab setuju, 17
responden (28,3%) menjawab sangat setuju.
4.4 Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang
digunakan � = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat
angka probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut.
Jika nilai probabilitas � ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Tabel 4.16 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
a,,b
Normal Parameters
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
60
.0000000
3.05498058
.132
.080
-.132
1.022
.247
a. Test distribution is Normal.
Universitas Sumatera Utara
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
a,,b
Normal Parameters
Most Extreme Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
60
.0000000
3.05498058
.132
.080
-.132
1.022
.247
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.16, diketahui nilai
probabilitas p atau Asymp. Sig. (2-tailed)sebesar 0,247. Karena nilai
probabilitas p, yakni 0,247, lebih besar dibandingkan tingkat
signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas dipenuh
Gambar 4.1
Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan normal probability plot
(Gambar 4.1) titik-titik cenderung menyebar dekat dengan garis
diagonal. Hal ini berarti data telah memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Uji Multikolinearitas
Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak
dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang
lebih dari 10 diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.17 Uji Multikolinearitas
Collinearity
Statistics
Model
1
Tolerance
VIF
(Constant)
Kompetensi (X1)
.517
1.935
Independensi (X2)
.810
1.234
Etika Profesi (X3)
.693
1.444
Pengalaman Auditor (X4)
.500
2.001
Nilai VIF dari kompetensi adalah 1,935,nilai VIF dari
independensi adalah 1,234, nilai VIF dari etika profesi adalah 1,444,
dan nilai VIF dari pengalaman auditor adalah 2,001.Diketahui nilai VIF
dari kompetensi, independensi, etika profesi, dan pengalaman auditor
tidak lebih dari 10, maka diindikasi tidak terjadi multikolinearitas.
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
uji Glejser. Berikut hasil uji Glejser.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
Coefficients
a
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Model
B
1 (Constant)
7.038
1.867
-.099
.075
Independensi (X2)
.085
Etika Profesi (X3)
Pengalaman Auditor (X4)
Kompetensi (X1)
Std. Error
Beta
t
Sig.
3.770
.000
-.221
-1.323
.191
.061
.186
1.391
.170
-.015
.058
-.036
-.250
.803
-.140
.079
-.303
-1.786
.080
a. Dependent Variable: abs_residual_Glejser
Berdasarkan Tabel 4.18, diketahui:
Nilai Sig. kompetensi dari uji Glejser adalah 0,191,
Nilai Sig. independensi dari uji Glejser adalah 0,170,
Nilai Sig. etika profesi dari uji Glejser adalah 0,803,
dan nilai Sig. pengalaman auditor dari uji Glejser adalah 0,080.
Karena seluruh nilai Sig. lebih besar dari 0,05 (tidak signifikan), maka
disimpulkan bahwa tidak terjadi.
4.5 Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (� 2 ) merupakan suatu nilai (nilai proporsi)
yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang
digunakan dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak
bebas.
Tabel 4.19 Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Model
1
R
R Square
.727
a
.528
Adjusted R
Square
.494
Std. Error of the
Estimate
3.16412
a. Predictors: (Constant), Pengalaman Auditor (X4), Independensi (X2),
Etika Profesi (X3), Kompetensi (X1)
b. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y)
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.19, nilai koefisien determinasi � 2 terletak pada
kolom Adjusted R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar
� 2 = 0,494. Nilai tersebut berarti seluruh variabel bebas, yakni kompetensi,
independensi, etika profesi, dan pengalaman auditor, secara simultan
mempengaruhi variabel kualitas audit sebesar 49,4%, sisanya sebesar 50,6%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
4.6 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji �)
Uji � bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama atau simultan terhadap variabel tak bebas.
Tabel 4.20 Uji Pengaruh Simultan dengan Uji �
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
615.759
4
153.940
Residual
550.641
55
10.012
1166.400
59
Total
F
15.376
Sig.
.000
a
a. Predictors: (Constant), Pengalaman Auditor (X4), Independensi (X2), EtikaProfesi (X3), Kompetensi
(X1)
b. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y)
Berdasarkan Tabel 4.20, diketahui nilai F hitung adalah 15,376 dan
nilai F tabel adalah 2,539. Berikut kriteria untuk menentukan signifikansi
pengaruh simultan berdasarkan uji F.
Df1 = 4 (X1, X2, X3, X4)
Df2 = 55 (Jumlah Sampel 60 – 5 (X1, X2, X3, X4, Y))
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Menghitung F Tabel dengan
Rumus FINV dalam Microsoft Excel
Jika F hitung > F tabel, pengaruh simultan signifikan.
Jika F hitung < F tabel, pengaruh simultan tidak signifikan.
Karena nilai F hitung, yakni 15,376, lebih besar dibandingkan F tabel
2,539, maka variabel kompetensi (X1), independensi (X2), etika profesi (X3),
dan pengalaman auditor (X4), secara bersama-sama atau simultan,
berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap kualitas audit (Y).
Kriteria lain untuk menguji signifikansi pengaruh simultan adalah
dengan membandingkan nilai probabilitas (Sig.) terhadap tingkat signikansi
0,05. Berikut kriteria untuk menentukan signifikansi pengaruh simultan
berdasarkan nilai probabilitas.
Jika nilai probabilitas (Sig.) > 0,05, pengaruh simultan tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas (Sig.) < 0,05, pengaruh simultan signifikan.
Karena probabilitas, yakni 0.000, lebih kecil dibandingkan 0,05, maka
kompetensi (X1), independensi (X2), etika profesi (X3), dan pengalaman
auditor (X4), secara bersama-sama atau simultan, berpengaruh signifikan
(secara statistika) terhadap kualitas audit (Y).
4.7 Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji Signifikansi Pengaruh Parsial
(Uji t)
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t
untuk pengujian pengaruh secara parsial.
Tabel 4.21 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji �)
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
3.578
3.875
Kompetensi (X1)
.373
.156
Independensi (X2)
.001
Etika Profesi (X3)
Pengalaman
(X4)
Auditor
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
.923
.360
.309
2.394
.020
.127
.000
.005
.996
.301
.121
.278
2.499
.015
.349
.163
.281
2.143
.037
Berdasarkan Tabel 4.21, diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut.
Y =3,578 + 0,373X1 + 0,001X2 + 0,301X3 + 0,349X4 + e
Berdasarkan persamaan regresi linear berganda di atas, diketahui:
Nilai koefisien regresi dari kompetensi (X1) adalah 0.373, yakni bernilai
positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan kompetensi berpengaruh
positif terhadap kualitas audit (Y).
Nilai koefisien regresi dari independensi (X2) adalah 0.001, yakni bernilai
positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan independensi berpengaruh
positif terhadap kualitas audit (Y).
Nilai koefisien regresi dari etika profesi (X3) adalah 0.301, yakni bernilai
positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan etika profesi berpengaruh
positif terhadap kualitas audit (Y).
Nilai koefisien regresi dari pengalaman auditor (X4) adalah 0.349, yakni
bernilai positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan pengalaman auditor
berpengaruh positif terhadap kualitas audit (Y).
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan uji t sebagai berikut.
���� ��ℎ����� � > |������ |, ���� �������ℎ ������� ����������
���� ��ℎ���� � � < |������ |, ���� �������ℎ ������� ����� ���������
Gambar 4.3
Menghitung t Tabel dengan Fungsi TINVdalam Microsoft Excel
Diketahui:
Nilai probabilitas (Sig.) dari kompetensi, yakni 0.020< 0,05 dan nilai
statistik t dari kompetensi 2,394 > nilai kritis t 2,004, maka variabel
kompetensi (X1) berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap
kualitas audit (Y), pada tingkat signifikansi 5%.
Nilai probabilitas (Sig.) dari independensi, yakni 0.996> 0,05 dan nilai
statistik t dari independensi 0,005 < nilai kritis t 2,004, maka variabel
independensi (X2) tidak berpengaruh signifikan (secara statistika)
terhadap kualitas audit (Y), pada tingkat signifikansi 5%.
Nilai probabilitas (Sig.) dari etika profesi, yakni 0.015< 0,05 dan nilai
statistik t dari etika profesi 2,449 > nilai kritis t 2,004, maka variabel etika
Universitas Sumatera Utara
profesi (X3) berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap kualitas
audit (Y), pada tingkat signifikansi 5%.
Nilai probabilitas (Sig.) dari pengalaman auditor, yakni 0.037< 0,05 dan
nilai statistik t dari pengalaman auditor 2,143 > nilai kritis t 2,004, maka
variabel pengalaman auditor (X4) berpengaruh signifikan (secara
statistika) terhadap kualitas audit (Y), pada tingkat signifikansi 5%.
4.8 Pembahasan
4.8.1 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan
bahwa
variabel
kompetensi yang dimasukkan dalam regresi berpengaruh terhadap
kualitas audit. Sedangkan berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang
variabel kompetensi dan variabel kualitas audit yang telah diuraikan
sebelumnya, terlihat bahwa frekuensi jawaban responden tentang
variabel kompetensi untuk keseluruhan item/butir pernyataan secara
umum didominasi oleh jawaban Setuju (S). Hal tersebut menunjukkan
bahwa variabel kompetensi secara umum telah mampu mendorong
karyawan untuk berusaha memberikan kinerja yang optimal bagi
perusahaan, namun masih terdapat jawaban Tidak Setuju (TS) untuk
beberapa pernyataan namun jumlahnya relatif kecil. Dengan adanya
kompetensi, pegawai akan mudah untuk melaksanakan tugasnya
masing-masing sesuai arahan pimpinan dan bisa bekerjasama antar
pegawai dan akhirnya akan meningkatkan kualitas audit yang baik.
4.8.2 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit
Universitas Sumatera Utara
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan
bahwa
variabel
independensi yang dimasukkan dalam regresi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini diketahui bahwa nilai
independensi (Sign t) 0,996 > 0,05. Selain dilihat dari nilai probabilitas,
independensi dapat puladilihat dari nilai t hitung, dan diketahui nilai t
hitung 0,005 ˂ t tabel 2,004 artinya independensi tidak berpengaruh
secara signifikan (secara statistika) terhadap kualitas audit atau H0
diterima dan H1 ditolak. Sifatindependensi dalam penelitian ini diyakini
tidak sepenuhnya memengaruhi kualitas audit.
4.8.3 Pengaruh Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel etika
profesi yang dimasukkan dalam regresi berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit.Sesuai dengan hasil pengujian dengan memakai analisis
regresi diketahui bahwa etika profesi akan mempengaruhi kualitas
audit. Etika profesi auditor diatur di dalam suatu kode etik yang akan
memandu dan menjaga seorang auditor agar menghindari segala bentuk
benturan
kepentingan
di
dalam
melaksanakan
tanggungjawab
profesionalnya. Berdasarkan Prinsip Etika Ikatan Akuntansi Indonesia,
etika profesi memiliki prinsip-prinsip yang antara lain prinsip
objektifitas, intgritas, kerahasiaan, dan standar teknis. Dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai etika profesi seorang auditor akan semakin
objektif dan mampu memperhitungkan dengan tepat tingkat kualitas
yang akan digunakan dalam pemeriksaan laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
4.8.4 Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan
bahwa
variabel
pengalaman auditor yang dimasukkan dalam regresi berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit.Sesuai dengan hasil pengujian dengan
memakai analisis regresi diketahui bahwa pengalaman auditor akan
mempengaruhi kualitas audit. Personel audit berpengalaman memakai
analisis yang lebih teliti, terinci dan runtut dalam mendeteksi gejala
kekeliuran dibandingkan dengan analisis yang tidak berpengalaman.
Berdasarkan uji t yang dilakukan dalam penelitian ini secara parsial
pengalaman auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penyimpangan perilaku audit di Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan di Kota Medan. Pengaruh antara dua variabel ini dapat
dilihat dari nilai t hitung sebesar 2,143 dan nilai probabilitas sebesar
0,037.
4.8.5
Pengaruh
Kompetensi,
Independensi,
Etika
Profesi
dan
Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.20, dapat dilihat
bahwaKompetensi (X1), Independensi (X2), Etika Profesi (X3) dan
Pengalaman Auditor (X4) memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan
diketahui nilai F hitung 15,376 > 2,539 F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel kompetensi (X1), independensi (X2), etika profesi (X3), dan
pengalaman auditor (X4), secara bersama-sama atau simultan, berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit (Y).
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan:
1. Variabel kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
audit yang ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 2,394 yakni probabilitas
sig 0,020 < 0,05. Dengan hubungan seperti itu terkandung arti bahwa
makin tinggi/baik variabel kompetensi maka akan tinggi/baik variabel
kualitas audit.
2. Variabelindependensiberpengaruhpositif,
namuntidaksignifikanterhadapkualitas audit yang ditunjukkan oleh nilai t
hitung 0,005 yakni probabilitas sig 0,996 > 0,05. Dengan hubungan seperti
itu terkandung arti bahwa independensitidakberpengaruhsecarasignifikan
(secara
statistika)terhadap
kualitas
audit.
Sifat
variabel
independensidalampenelitianinidiyakinitidaksepenuhnyamemengaruhi
variabel kualitas audit.
3. Variabeletikaprofesiberpengaruhpositifdansignifikanterhadapkualitas audit
yang ditunjukkan oleh nilai t hitung 2,499 yakni probabilitas sig 0,015 <
0,05. Dengan hubungan seperti itu terkandung arti bahwa makin
tinggi/baik variabel etika profesi maka akan tinggi/baik variabel kualitas
audit.
4. Variabelpengalaman
auditor
berpengaruhpositifdansignifikanterhadapkualitas audit yang ditunjukkan
Universitas Sumatera Utara
oleh nilai t hitung 2,143 yakni probabilitas sig 0,037 < 0,05. Dengan
hubungan seperti itu terkandung arti bahwa makin tinggi/baik variabel
pengalaman auditor maka akan tinggi/baik variabel kualitas audit.
5. Seluruh variable bebas, yaknikompetensi, independensi, etikaprofesi,
dan
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel lain.
Peneliti menganalisis pengaruh Kompetensi, Independensi, Etika
Profesi, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit, dimana
kompetensi, independensi, etika profesi, dan pengalaman auditor variabel
yang mempengaruhi, sedangkan kualitas audit merupakan variabel yang
dipengaruhi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara survei kuesioner yang
disebarkan di Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Wilayah Sumatera Utara di Jl. Gatot Subroto
Km 5,5 Medan selama waktu penelitian. Jenis survey untuk penelitian
ini adalah cross sectional survey yaitu metode pengumpulan data
dimana informasi yang dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu,
yaitu dalam waktu pengerjaan skripsi saja.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2 Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada bulan OktoberDesember 2016.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini memiliki batasan operasional, yaitu:
1. Penelitian ini hanya menggunakan 4 variabel bebas, yaitu : Kompetensi,
Independensi, Etika Profesi dan Pengalaman Auditor.
2. Terkadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau
tidak jujur sehingga sulit ditemukan validitas datanya.
3. Objek penelitian ini hanya dilakukan di Kantor Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Wilayah Sumatera Utara di Jl. Gatot
Subroto Km 5,5 Medan.
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Defenisi operasional variabel adalah cara menemukan dan mengukur
variabel-variabel dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak
menimbulkan berbagai tafsiran. Semua pertanyaan yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel dalam penelitian dapat dilihat dalam lampiran
kuesioner.
1. Variabel Kualitas Audit (Y)
Kualitas audit merupakan kualitas kerja auditor yang ditunjukkan dengan
laporan
hasil
pemeriksaan
yang
dapat
diandalkan
dan
dipertanggungjawabkan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
Kualitas audit merupakan probabilitas bahwa auditor akan menemukan
Universitas Sumatera Utara
dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi pemerintah yang
berpedoman pada standar audit yang telah ditetapkan.
2. Variabel Kompetensi (X1)
Kompetensi dalam pengauditan merupakan pengetahuan dan keahlian
yang dibutuhkan auditor untuk dapat melakukan audit secara objektif,
cermat dan seksama. Perilaku kompetensi auditor di sektor publik selalu
meningkatkan kemahiran, profesi, keefektifan dan kualitas hasil pekerjaan,
keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Kompetensi dikukur dengan
menggunakan pertanyaan yang menggambarkan mutu personal, keahlian
khusus yang dimilki auditor, dan pengtahuan umum yang dimiliki oleh
auditor.
3. Variabel Independensi (X2)
Independensi adalah kebebasan posisi auditorbaik dalam sikap maupun
penampilan dalam hubungannya dengan pihak lain yang terkait dengan
tugas audit yang dilaksanakannya. Independensi merupakan penggunaan
cara pandang yang tidak biasa dalam pelaksanaan audit, evaluasi hasil
pengujian dan pelaporan audit. Independensi diukur dengan menggunakan
pertanyaan tentang penyusunan program, pelaksanaan untuk melakukan
audit dan pelaporan.
4. Variabel Etika Profesi (X3)
Etika adalah seperangkat pedoman, aturan atau norma yang mengatur
tingkah laku seseorang, baik yang dilakukan atau ditinggalkan yang dianut
oleh sekelompok atau profesi. Penerapan Etika Akuntan Publik adalah
Universitas Sumatera Utara
aplikasi seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur
perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus
ditinggalkan yang dianut oleh kalangan profesi akuntan publik. Etika
profesi adalah prinsip atau teori yang mengatur bagaimana seorang yang
menjalankan profesinya (dalam hal ini adalah auditor) harus bertindak dan
menjalankan pekerjaannya sesuai prinsip tersebut.
5. Variabel Pengalaman Auditor (X4)
Pengalaman akuntan publik akan semakin seiring dengan semakin
lamanya audit yang pernah dilakukan serta kompleksitas transaksi
keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan
memperluas pengetahuan dibidang akuntansi dan auditing.
Pengalaman auditor adalah pengalaman kerja auditor dalam melakukan
pengauditan yang dilihat dari segi lamanya bekerja auditor dan banyaknya
tugas pemeriksaan yang telah dilakukan. Pengalaman auditor diukur
dengan menggunakan pertanyaan tentang banyaknya tugas pemeriksaan
yang dilakukan auditor dan lamanya bekerja sebagai auditor.
Tabel 3.1
Ringkasan Indikator Penelitian
Variabel
Penelitian
Kualitas Audit
(Y)
Kompetensi
(X1)
Indikator
Skala
a. Keakuratan Temuan Audit
b. Kualitas
Laporan
Hasil
Pemeriksaan
c. Kesesuaian Pemeriksaan
a. Mutu Personal
b. Keahlian Khusus
c. Pengetahuan Umum
Likert
Likert
Universitas Sumatera Utara
Independensi
(X2)
Etika
(X3)
Profesi
Pengalaman
Auditor (X4)
a. Independensi
Penyusunan
Program
b. Independensi Pelaksanaan
c. Independensi Pelaporan
a. Integritas
b. Objektivitas
c. Kompetensi dan Kehati – hatian
Profesional
d. Kerahasiaan
e. Perilaku Profesional
a. Banyaknya Tugas Pemeriksaan
b. Lamanya
Bekerja
Sebagai
Auditor
Likert
Likert
Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala yang dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal
atau sering disebut skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat
preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
No
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
Jawaban
Skor
1
Sangat Setuju (SS)
5
2
Setuju (S)
4
3
Netral (N)
3
4
Tidak Setuju (TS)
2
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Skala Likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju mempunyai
tingkat atau referensi yang “lebih tinggi” dari Setuju, dan Setuju “lebih tinggi
dari “Netral” (Ghozali, 2005:41).
Universitas Sumatera Utara
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi Penelitian
Populasi akan memberikan gambaran yang tepat tentang
berbagai kejadian, namun jumlah yang besar, daerah yang luas, variasi
yang banyak, akan membutuhkan biaya banyak dan waktu yang sama
(Yusuf, 2013:144). Populasi penelitian ini adalah auditor yang bekerja
di BPKP Perwakilan Sumatera Utara, jumlah seluruh auditor yang ada
di BPKP sebanyak 130 auditor.
3.6.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan
mewakili populasi tersebut. Sebagian dan mewakili dalam batasan di
atas merupakan dua kata kunci dan merujuk kepada semua ciri
populasi
dalam
jumlah
yang
terbatas
pada
masing-masing
karakteristiknya (Yusuf, 2013:150).
Untuk mengurangi heterogenitas populasi, maka peneliti perlu
menentukan suatu kriteria agar populasinya bisa lebih homogen.
Setelah peneliti bisa memprakirakan bahwa sub populasinya sudah
mendekati homogen, maka pengambilan sampel secara random bisa
dilakukan di sub populasi tersebut. Cara ini biasa disebut dengan
Stratified Random Sampling. Jumlah sampel untuk setiap strata
ditetapkan secara proporsional.Jumlah sampel penelitian pada Kantor
BPKP Perwakilan Sumatera Utara sebanyak 60 sampel.
Universitas Sumatera Utara
Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu karyawan
berlatar belakang pendidikan minimal S1
3.7 Jenis Data
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Jenis data didalam penelitian ini adalah:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden
yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer penelitian ini dilakukan
dengan cara memberikan kuesioner pada pegawai di Kantor BPKP
Perwakilan Sumatera Utara.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik
dari buku ataupun jurnal-jurnal/riset/artikel penelitian, internet dan
literatur terkait lainnya. Data sekunder meliputi telaah literatur untuk
membentuk landasan teori, melalui penelitian terdahulu atau teori yang
telah ada untuk mengukur variabel-variabel penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan
menyebarkan kuesioner, yaitu dengan mengumpulkan data dengan cara
mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan tertulis yang diisi
responden.Pembagian kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui pendapat
responden
mengenai
Kompetensi,
Independensi,
Etika Profesi,
dan
Pengalaman Auditor.
Universitas Sumatera Utara
3. 9 Uji Kualitas Data
Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan cara penyebaran
kuesioner, maka kesediaan dan ketelitian dari para responden untuk
menjawab setiap pertanyaan variabel-variabel yang merupakan suatu hal
penting dalam penelitian ini. Kebebasan suatu jawaban sangat ditentukan oleh
alat ukur yang ditemukan. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data atas
data primer ini peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
3.9.1 Uji Validitas Data
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2005:45).
Mensyaratkan nilai r yang paling diperoleh dikonsultasikan
dengan nilai r kritis=0,30
1. Pada taraf signifikan 5%, Jika nilai r dihitung
≥ r kritis, maka d ata
dikatakan “valid”
2. Pada taraf signifikan 5%, Jika nilai r terhitung≤ r kritis, maka data
dikatakan “tidak valid”
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
Universitas Sumatera Utara
2005:41). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik cronbanch alpha. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbanch alpha lebih besar
dari 0,6.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda. Sebelum melakukan pengujian regresi, terdapat beberapa
asumsi yangharus dipenuhi agar data yang akan dimasukkan dalam model
regresi telah memenuhi ketentuan dan syarat dalam regresi. Uji asumsi
klasik dalam penelitian ini mencakup uji normalitas, multikolinieritas dan
heteroskedastisitas.
3.10.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji F dan uji T mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil
(Ghozali, 2005:110).
3.10.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen (Ghozali, 2005:91)
Universitas Sumatera Utara
Multikolinearitas dapat dideteksi dengan menganalisis matrik
korelasi variabel-variabel independen atau dengan menggunakan
perhitungan nilai Tolerance dan VIF. Jika antar variabel independen
ada korelasi yang cukup tinggi (lebih dari 0,900) maka hal ini
menunjukkan adanya multikolinearitas atau jika nilai Tolerance
kurang dari 0,100 atau nilai VIF lebih dari 10, maka hal ini
menunjukkan adanya multikolinearitas.
3.10.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menurut Ghozali (2005:105) uji
heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun
data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).
3.10.4 Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linear
sederhana, yaitu sama sama alat yang dapat digunakan untuk
memprediksi permintaan di masa yang akan datang berdasarkan data
masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel
bebas terhadap satu variabel tak bebas (Siregar, 2015:226).
Universitas Sumatera Utara
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel bebas (independent) yaitu: pengaruh
Kompetensi (X1), Independensi (X2), Etika Profesi (X3), dan
Pengalaman Auditor (X4), variabel terikat (dependent) kualitas audit
(Y) Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara. Adapun
bentuk persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Y = a0 + a1X1 + a2X2 + a3X3 + a4X4 + ε
Keterangan : Y = Kualitas Audit
a1, a2, a3, a4 = Koefisien Regresi
X1 = Kompetensi
X2 = Independensi
X3 = Etika Profesi
X4 = Pengalaman Auditor
ε = Kesalahan Pengganggu (error)
3.11 Uji Hipotesis
3.11.1 Uji t (Regresi Parsial)
Pengujian t digunakan untuk mengetahui apakah masingmasing variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat. Dapat juga dikatakan jika t
hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel maka hasilnya signifikan dan
berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika t hitung < t tabel
atau -t hitung > -t tabel maka hasilnya tidak signifikan dan berarti H0
Universitas Sumatera Utara
diterima dan H1 ditolak. Hal ini dapat juga dikatakan sebagai
berikut:
H0 ditolak jika t hitung > t tabel
H0 diterima jika t hitung < t tabel
Tingkat kepercayaan adalah 95% ( α = 0,05 ).
3.11.2 Uji F (Regresi Simultan)
Pengujian
F
atau
pengujian
model
digunakan
untuk
mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak,
dengan kata lain model yang diduga tepat/sesuai atau tidak. Jika
hasilnya signfikan, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan
jika hasilnya tidak signifikan, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal
ini dapat juga dikatakan sebagai berikut:
H0 ditolak jika F hitung > F tabel
H0 diterima jika F hitung < F tabel
Tingkat kepercayaan adalah 95% ( α = 0,05 ).
3.11.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen
secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar
hubungan yang terjadi antara variabel independen secara serentak
terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai
semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat,
Universitas Sumatera Utara
sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi
semakin lemah. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi sebagai berikut:
0.00 – 0.199 = Sangat Rendah
0.20 – 0.399 = Rendah
0.40 – 0.599 = Sedang
0.60 – 0.799 = Kuat
0.80 – 1.000 = Sangat Kuat
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat berdasarkan jenis
kelamin, usia, lama bekerja, dan pendidikan.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
Perempuan
41
68,3
Laki-Laki
19
31,7
Total
60
100
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui dari 60 responden yang diteliti, 41
(68,3%) berjenis kelamin perempuan, sementara 19 (31,7%) berjenis kelamin
laki-laki.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Usia
Frekuensi
Persentase (%)
21-25 Tahun
7
11,7
26-30 Tahun
20
33,3
>30 Tahun
33
55
Total
60
100
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui dari 60 responden yang diteliti, 7
(11,7%) berusia 21-25 tahun, 20 (33,3%) berusia 26-30 tahun, dan 33 (5%)
berusia > 30 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja
Frekuensi
Persentase (%)
1-5 Tahun
21
35
6-10 Tahun
30
50
>10 Tahun
9
15
Total
60
100
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui dari 60 responden yang diteliti, 21
(35%) responden bekerja dengan lama bekerja 1-5 tahun, 30 (50%) bekerja
dengan lama bekerja 6-10 tahun, dan 9 (15%) responden bekerja dengan lama
>10 tahun.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frekuensi
Persentase (%)
S1
49
81,7
S2
11
18,3
Total
60
100
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui dari 60 responden yang diteliti, 49
(81,7%) berpendidikan S1, sementara 11 (18,3%) responden berpendidikan
S2.
4.2 Hasil Uji Kualitas Data
4.2.1 Uji Validitas
Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan
dari variabel kompetensi, independensi, etika profesi, pengalaman
auditor, dan kualitas audit.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel
Kompetensi
Scale Mean if
Item Deleted
px11
px12
px13
px14
px15
px16
px17
20.8333
21.0000
20.9000
20.7333
20.6333
20.7667
20.9333
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
17.109
17.241
16.645
15.857
16.171
17.289
18.271
.672
.675
.802
.792
.718
.606
.500
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.871
.871
.856
.855
.865
.879
.891
Tabel 4.6 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel
Independensi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
px21
px22
px23
px24
px25
px26
px27
22.0000
22.1000
22.2667
22.2000
22.2000
22.0000
22.0333
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
20.897
20.783
21.375
21.062
22.579
22.138
22.033
.856
.841
.778
.825
.795
.689
.660
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.910
.912
.918
.913
.918
.926
.930
Tabel 4.7 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel
Etika Profesi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
px31
px32
px33
px34
px35
px36
px37
21.8000
22.0333
21.9667
21.8667
21.9000
21.8000
22.0333
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
21.131
21.482
20.654
20.257
21.886
21.407
22.516
.870
.817
.776
.883
.827
.785
.634
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.921
.926
.930
.919
.926
.928
.942
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel
Pengalaman Auditor
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
px41
px42
px43
px44
px45
px46
px47
22.5333
22.6333
22.5667
22.5667
22.5667
22.5333
22.6000
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
20.740
20.171
20.047
20.737
21.289
22.120
21.283
.821
.828
.824
.810
.823
.712
.723
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.923
.922
.922
.924
.923
.932
.932
Tabel 4.9 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel
Kualitas Audit
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
py11
py12
py13
py14
py15
py16
py17
24.3333
24.4667
24.2000
24.6000
24.2000
24.6000
24.6000
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
28.299
28.051
26.855
28.869
26.855
28.869
28.869
.844
.937
.965
.940
.965
.940
.940
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.984
.977
.976
.978
.976
.978
.978
Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi
(Corrected Item-Total Correlation) yang mendapat nilai lebih besar
dari 0,3. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.5 hingga Tabel
4.9, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang
telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi
syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas.
Universitas Sumatera Utara
Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang
valid.
Tabel 4.10 Uji Reliabilitas pada Variabel Kompetensi, Independensi,
Etika Profesi, Pengalaman Auditor, dan Kualitas Audit
Variabel
Kompetensi
Independensi
Etika profesi
Pengalaman auditor
Kualitas audit
Nilai Alpha Cronbach
0,887
0,929
0,937
0,935
0,981
Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner
penelitian bersifat reliabel. Diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel,
karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.
4.3 Statistika Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi
suatu data yang dilihat dari distribusi frekuensi dan persentase, dari variabel
kompetensi, independensi, etika profesi, pengalaman auditor, dan kualitas
audit.
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kompetensi
STS
TS
Pertanyaa
n
f
%
f
%
x11
0
0
3
x12
0
0
4
x13
0
0
4
5
6.6
7
6.6
7
x14
0
0
3
5
x15
0
0
3
5
x16
0
0
3
x17
0
0
4
5
6.6
7
N
f
2
4
2
5
3
0
2
7
2
0
2
3
2
5
S
%
40
41.
7
50
45
33.
3
38.
3
41.
7
f
2
3
2
5
2
1
2
0
2
5
2
2
2
5
SS
%
38.
3
41.
7
f
1
0
%
16.
7
6
35
33.
3
41.
7
36.
7
41.
7
5
1
0
1
2
1
2
10
8.3
3
16.
7
6
20
20
10
Total
f
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
%
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
RataRata
Mi
n
Ma
x
3.67
2
5
3.55
2
5
3.45
2
5
3.62
2
5
3.77
2
5
3.72
2
5
3.55
2
5
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (dapat diolah)
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:
1. Pada butir pertanyaan 1 (Auditor harus mampu bekerjasama dalam tim)
terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%) menjawab tidak setuju, 24
responden (40%) menjawab netral, 23 responden (38,3%) menjawab
setuju, 10 responden (16,7) menjawab sangat setuju.
2. Pada butir pertanyaan 2 (Auditor harus memiliki rasa ingin tahu yang
besar, berpikiran luas serta mampu menangani ketidakpastian) terlihat
bahwa sebanyak 4 responden (6,67%) menjawab tidak setuju, 25
responden (41,7%) menjawab netral, 25 responden (41,7%) menjawab
setuju, 6 responden (10%) menjawab sangat setuju.
3. Pada butir pertanyaan 3 (Auditor harus dapat menerima bahwa tidak ada
solusi yang mudah, serta menyadari bahwa beberapa temuan dapat bersifat
subyektif) terlihat bahwa sebanyak 4 responden (6,67%) menjawab tidak
setuju, 30 responden (50%) menjawab netral, 21 responden (35%)
menjawab setuju, 5 responden (8,33%) menjawab sangat setuju.
4. Pada butir pertanyaan 4 (Auditor memiliki keahlian untuk menulis serta
memprestasikan laporan dengan baik) terlihat bahwa sebanyak 3
responden (5%) menjawab tidak setuju, 27 responden (45%) menjawab
netral, 20 responden (33,3%) menjawab setuju, 10 responden (16,7%)
menjawab sangat setuju.
5. Pada butir pertanyaan 5 (Auditor harus memiliki keahlian untuk
melakukan wawancara serta kemampuan membaca cepat) terlihat bahwa
sebanyak 3 responden (5%) menjawab tidak setuju, 20 responden (33,3%)
Universitas Sumatera Utara
menjawab netral, 25 responden (41,7%) menjawab setuju, 12 responden
(20%) menjawab sangat setuju.
6. Pada butir pertanyaan 6 (Auditor harus memiliki pengetahuan auditing dan
pengetahuan tentang sektor publik) terlihat bahwa sebanyak 3 responden
(5%) menjawab tidak setuju, 23 responden (38,3%) menjawab netral, 22
responden (36,7%) menjawab setuju, 12 responden (20%) menjawab
sangat setuju.
7. Pada butir pertanyaan 7 (Auditor harus memiliki kemampuan untuk
melakukan review analitis) terlihat bahwa sebanyak 4 responden (6,67%)
menjawab tidak setuju, 25 responden (41,7%) menjawab netral, 25
responden (41,7%) menjawab setuju, 6 responden (10%) menjawab sangat
setuju.
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi dan Persentase Independensi
STS
TS
Pertanyaa
n
f
%
f
x21
0
0
2
x22
0
0
2
x23
0
0
2
x24
0
0
2
x25
0
0
2
x26
0
0
2
x27
0
0
2
%
3.3
3
3.3
3
3.3
3
3.3
3
3.3
3
3.3
3
3.3
3
N
f
1
2
2
3
2
5
2
0
1
0
1
2
2
2
S
%
20
38.
3
41.
7
33.
3
16.
7
20
36.
7
f
3
8
2
5
2
3
2
7
4
3
3
8
2
8
SS
%
63.
3
41.
7
38.
3
45
71.
7
63.
3
46.
7
f
8
1
0
1
0
1
1
5
8
8
%
13.
3
16.
7
16.
7
18.
3
8.3
3
13.
3
13.
3
Total
f
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
%
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
RataRata
Mi
n
Ma
x
3.87
2
5
3.72
2
5
3.68
2
5
3.78
2
5
3.85
2
5
3.87
2
5
3.70
2
5
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (dapat diolah)
Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:
Universitas Sumatera Utara
1. Pada butir pertanyaan 1 (Penyusunan program audit bebas dari usahausaha pihak lain untuk menentukan subyek pekerjaan pemeriksaan)
terlihat sebanyak 2 responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 12
responden (20%) menjawab netral, 38 responden (63,3%) menjawab
setuju, 8 responden (13,3%) menjawab sangat setuju.
2. Pada butir pertanyaan 2 (Penyusunan program audit bebas dari campur
tangan pimpinan (pejabat) untuk menentukan, mengeliminasi atau
memodifikasi bagian-bagian tertentu yang diperiksa) terlihat bahwa
sebanyak 2 responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 23 responden
(38,3) menjawab netral, 25 responden (41,7%) menjawab setuju, 10
responden (16,7%) menjawab sangat setuju.
3. Pada butir pertanyaan 3 (Penyusunan program audit bebas dari intervensi
pimpinan tentang prosedur yang dipilih auditor) terlihat bahwa sebanyak 2
responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 25 responden (41,7%)
menjawab netral, 23 responden (38,3%) menjawab setuju, 10 responden
(16,7%) menjawab sangat setuju.
4. Pada butir pertanyaan 4 (Pelaksanaan pemeriksaan harus bekerjasama
dengan majerial selama proses pemeriksaan) terlihat bahwa sebanyak 2
responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 20 responden (33,3%)
menjawab netral, 27 responden (45%) menjawab setuju, 11 responden
(18,3%) menjawab sangat setuju.
5. Pada butir pertanyaan 5 (Pemeriksaan bebas dari kepentingan pribadi
maupun pihak lain untuk membatasi segala kegiatan pemeriksaan) terlihat
Universitas Sumatera Utara
bahwa sebanyak 2 responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 10
responden (16,7%) menjawab netral, 43 responden (71,7%) menjawab
setuju, 5 responden 8,33%) menjawab sangat setuju.
6. Pada butir pertanyaan 6 (Pelaporan hasil audit bebas dari bahasa istilah
yang menimbulkan multitafsir) terlihat bahwa sebanyak 2 responden
(3,33%) menjawab tidak setuju, 12 responden (20%) menjawab netral, 38
responden (63,3%) menjawab setuju, 8 responden (13,3%) menjawab
sangat setuju.
7. Pada butir pertanyaan 7 (Pelaporan bebas dari usaha pihak lain untuk
mempengaruhi pertimbangan pemeriksaan terhadap isi laporan audit)
terlihat bahwa sebanyak 2 responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 22
responden (36,7%) menjawab netral, 28 responden (46,7%) menjawab
setuju, 8 responden (13,3%) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi dan Persentase Etika profesi
STS
TS
Pertanya
an
f
%
f
x31
0
0
4
x32
0
0
4
x33
0
0
4
%
6.6
7
6.6
7
6.6
7
x34
0
0
3
5
x35
0
0
3
5
x36
0
0
3
5
x37
0
0
3
5
N
S
f
%
9
1
9
2
1
1
7
15
31.
7
8
1
3
1
7
35
28.
3
13.
3
21.
7
28.
3
f
3
8
2
8
2
2
2
9
4
4
3
4
3
1
SS
%
63.
3
46.
7
36.
7
48.
3
73.
3
56.
7
51.
7
Total
f
%
9
15
9
1
3
1
1
5
1
0
15
21.
7
18.
3
8.3
3
16.
7
9
15
f
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
%
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
RataRata
Mi
n
Ma
x
3.87
2
5
3.70
2
5
3.73
2
5
3.80
2
5
3.85
2
5
3.85
2
5
3.77
2
5
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (dapat diolah)
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:
Universitas Sumatera Utara
1. Pada butir pertanyaan 1 (Sebagai seorang auditor, diwajibkan bersikap
jujur terhadap pekerjaan yang dilakukan) terlihat bahwa sebanyak 4
responden (6,67%) menjawab tidak setuju, 9 responden (15%) menjawab
netral, 38 responden (63,3%) menjawab setuju, 9 responden (15%)
menjawab sangat setuju.
2. Pada butir pertanyaan 2 (Dalam melakukan pekerjaan, pelayanan dan
kepercayaan dari publik merupakan hal penting yang harus dijaga) terlihat
bahwa sebanyak 4 responden (6,67%) menjawab tidak setuju, 19
responden (31,7%) menjawab netral, 28 responden (46,7%) menjawab
setuju, 9 responden (15%) menjawab sangat setuju.
3. Pada butir pertanyaan 3 (Dalam mengambil keputusan terhadap hasil
pemeriksaan Laporan Keuangan, auditor harus bersikap adil, tidak bias
dan bebas dari pengaruh pihak ketiga) terlihat bahwa sebanyak 4
responden (6,67%) menjawab tidak setuju, 21 responden (35%) menjawab
netral, 22 responden (36,7%) menjawab setuju, 13 responden (21,7%)
menjawab sangat setuju.
4. Pada butir pertanyaan 4 (Auditor harus berhati-hati dan mematuhi standar
teknis dalam memberikan jasa) terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%)
menjawab tidak setuju, 17 responden (28,3%) menjawab netral, 29
responden (48,3%) menjawab setuju, 11 responden (18,3%) menjawab
sangat setuju.
5. Pada butir pertanyaan 5 (Auditor bertanggung jawab untuk tidak
mengungkapkan informasi tentang kliennya) telihat bahwa sebanyak 3
Universitas Sumatera Utara
responden (5%) menjawab tidak setuju, 8 responden (13,3%) menjawab
netral, 44 responden (73,3%) menjawab setuju, 5 responden (8,33%)
menjawab sangat setuju.
6. Pada butir pertanyaan 6 (Segala informasi tentang klien harus dijaga dan
auditor tidak mengambil keuntungan pribadi atas informasi tersebut)
terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%) menjawab tidak setuju, 13
responden (21,7%) menjawab netral, 34 responden (56,7%) menjawab
setuju, 10 responden (16,7%) menjawab sangat setuju.
7. Pada butir pertanyaan 7 (Auditor berkewajiban untuk menjauhi tingkah
laku yang dapat mendiskreditkan profesi) terlihat bahwa sebanyak 3
responden (5%) menjawab tidak setuju, 17 responden (28,3%) menjawab
netral, 31 responden (51,7%) menjawab setuju, 9 responden (15%)
menjawab sangat setuju.
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pengalaman Auditor
STS
TS
Pertanyaa
n
f
%
f
x41
0
0
2
x42
0
0
2
x43
0
0
2
x44
0
0
1
x45
0
0
1
x46
0
0
1
x47
0
0
1
%
3.3
3
3.3
3
3.3
3
1.6
7
1.6
7
1.6
7
1.6
7
N
S
f
1
0
1
7
1
4
1
5
1
0
%
16.
7
28.
3
23.
3
9
1
9
15
31.
7
25
16.
7
f
4
0
2
7
3
0
3
5
4
4
4
2
2
5
SS
%
66.
7
45
50
58.
3
73.
3
70
41.
7
f
8
1
4
1
4
9
5
8
1
5
%
13.
3
23.
3
23.
3
15
8.3
3
13.
3
25
Total
f
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
%
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
6
0
RataRata
Mi
n
Ma
x
3.90
2
5
3.88
2
5
3.93
2
5
3.87
2
5
3.88
2
5
3.95
2
5
3.90
2
5
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (dapat diolah)
Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa:
Universitas Sumatera Utara
1. Pada butir pertanyaan 1 (Banyaknya tugas yang dihadapi memberikan
kesempatan untuk belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang pernah
dialami) terlihat bahwa sebanyak 2 responden (3,33%) menjawab tidak
setuju, 10 responden (16,7%) menjawab netral, 40 responden (66,7%)
menjawab setuju, 8 responden (13,3%) menjawab sangat setuju.
2. Pada butir pertanyaan 2 (Banyaknya tugas pemeriksaan membutuhkan
ketelitian dan kecermatan dalam menyelesaikan) terlihat bahwa sebanyak
2 responden (3,33%) menjawab tidak setuju, 17 responden (28,3%)
menjawab netral, 27 responden (45%) menjawab setuju, 14 responden
(23,3%) menjawab sangat setuju.
3. Pada butir pertanyaan 3 (Banyaknya tugas yang diterima dapat memacu
auditor untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tanpa terjadi
penumpukan tugas) terlihat bahwa sebanyak 2 responden (3,33%)
menjawab tidak setuju, 14 responden (23,3%) menjawab netral, 30
responden (50%) menjawab setuju, 14 responden (23,3%) menjawab
sangat setuju.
4. Pada butir pertanyaan 4 (Kekeliruan dalam pengumpulan dan pemilihan
bukti
serta
informasi
dapat
menghambat
proses
penyelesaian
pekerjaannya)terlihat bahwa sebanyak 1 responden (1,67%) menjawab
tidak setuju, 15 responden (25%) menjawab netral, 35 responden (58,3%)
menjawab setuju, 9 responden (15%) menjawab sangat setuju.
5. Pada butir pertanyaan 5 (Semakin lama bekerja sebagai auditor, semakin
dapat mendeteksi kesalahan yang dilakukan obyek pemeriksaan) terlihat
Universitas Sumatera Utara
bahwa sebanyak 1 responden (1,67%) menjawab tidak setuju, 10
responden (16,7%) menjawab netral, 44 responden (73,3%) menjawab
setuju, 5 responden (8,3%) menjawab sangat setuju.
6. Pada butir pertanyaan 6 (Semakin lama bekerja, semakin dapat
mengetahui informasi yang relevan untuk mengambil keputusan) terlihat
bahwa sebanyak 1 responden (1,67%) menjawab tidak setuju, 9 responden
(15%) menjawab netral, 42 responden (70%) menjawab setuju, 8
responden (13,3%) menjawab sangat setuju.
7. Pada butir pertanyaan 7 (Semakin lama menjadi auditor, semakin mengerti
menghadapi entitas pemeriksaan dalam memperoleh data dan informasi
yang dibutuhkan) terlihat bahwa sebanyak 1 responden (1,67%) menjawab
tidak setuju, 19 responden (31,7%) menjawab netral, 25 responden
(41,7%) menjawab setuju, 15 responden (25%) menjawab sangat setuju.
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kualitas Audit
Pertanyaan
STS
TS
N
S
SS
Total
Rata-Rata
Min
Max
60
4.33
2
5
60
60
4.35
2
5
60
60
4.52
2
5
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
y11
0
0
3
5
0
0
31
51.7
26
43.3
60
y12
0
0
3
5
0
0
30
50
27
45
y13
0
0
3
5
0
0
20
33.3
37
61.7
y14
0
0
3
5
0
0
32
53.3
25
41.7
60
60
4.32
2
5
y15
0
0
3
5
0
0
16
26.7
41
68.3
60
60
4.58
2
5
y16
0
0
3
5
0
0
32
53.3
25
41.7
60
60
4.32
2
5
y17
0
0
3
5
0
0
40
66.7
17
28.3
60
60
4.18
2
5
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (dapat diolah)
Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa:
1. Pada butir pertanyaan 1 (Saya menjamin temuan audit saya akurat. Saya
bisa menemukan sekecil apapun kesalahan/penyimpangan yang ada)
Universitas Sumatera Utara
terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%) menjawab tidak setuju, 31
responden (51,7%) menjawab setuju, 26 responden (43,3%) menjawab
sangat setuju.
2. Pada butir pertanyaan 2 (Saya tidak pernah melakukan rekayasa. Temuan
apapun saya laporkan apa adanya) terlihat bahwa sebanyak 3 responden
(5%) menjawab tidak setuju, 30 responden (50%) menjawab setuju, 27
responden (45%) menjawab sangat setuju.
3. Pada butir pertanyaan 3 (Kekeliruan dalam pengumpulan dan pemilihan
bukti
serta
informasi
dapat
menghambat
proses
penyelesaian
pekerjaannya) terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%) menjawab tidak
setuju, 30 responden (33,3%) menjawab setuju, 37 responden (61,7%)
menjawab sangat setuju.
4. Pada butir pertanyaan 4 (Laporan mengungkapkan hal-hal yang
merupakan masalah yang belum dapat diselesaikan sampai berakhirnya
pemeriksaan) terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%) menjawab tidak
setuju, 32 responden (53,3%) menjawab setuju, 25 responden (41,75)
menjawab sangat setuju.
5. Pada butir pertanyaan 5 (Laporan yang dihasilkan harus akurat, lengkap,
obyektif, meyakinkan, jelas, ringkas, serta tepat waktu agar informasi yang
diberikan bermanfaat secara maksimal) terlihat bahwa sebanyak 3
responden (5%) menjawab tidak setuju, 16 responden (26,7%) menjawab
setuju, 41 responden (68,3%) menjawab sangat setuju.
Universitas Sumatera Utara
6. Pada butir pertanyaan 6 (Proses pengumpulan dan pengujian bukti harus
dilakukan dengan maksimal untuk mendukung kesimpulan, temuan audit
serta rekomendasi yang terkait) terlihat bahwa sebanyak 3 responden (5%)
menjawab tidak setuju, 32 responden (53,3%) menjawab setuju, 25
responden (41,7%) menjawab sangat setuju.
7. Pada butir pertanyaan 7 (Dalam melaksanakan pemeriksaan, auditor harus
mematuhi kode etik yang ditetapkan) terlihat bahwa sebanyak 3 responden
(5%) menjawab tidak setuju, 40 responden (66,7%) menjawab setuju, 17
responden (28,3%) menjawab sangat setuju.
4.4 Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang
digunakan � = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat
angka probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut.
Jika nilai probabilitas � ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Tabel 4.16 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
a,,b
Normal Parameters
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
60
.0000000
3.05498058
.132
.080
-.132
1.022
.247
a. Test distribution is Normal.
Universitas Sumatera Utara
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
a,,b
Normal Parameters
Most Extreme Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
60
.0000000
3.05498058
.132
.080
-.132
1.022
.247
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.16, diketahui nilai
probabilitas p atau Asymp. Sig. (2-tailed)sebesar 0,247. Karena nilai
probabilitas p, yakni 0,247, lebih besar dibandingkan tingkat
signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas dipenuh
Gambar 4.1
Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan normal probability plot
(Gambar 4.1) titik-titik cenderung menyebar dekat dengan garis
diagonal. Hal ini berarti data telah memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Uji Multikolinearitas
Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak
dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang
lebih dari 10 diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.17 Uji Multikolinearitas
Collinearity
Statistics
Model
1
Tolerance
VIF
(Constant)
Kompetensi (X1)
.517
1.935
Independensi (X2)
.810
1.234
Etika Profesi (X3)
.693
1.444
Pengalaman Auditor (X4)
.500
2.001
Nilai VIF dari kompetensi adalah 1,935,nilai VIF dari
independensi adalah 1,234, nilai VIF dari etika profesi adalah 1,444,
dan nilai VIF dari pengalaman auditor adalah 2,001.Diketahui nilai VIF
dari kompetensi, independensi, etika profesi, dan pengalaman auditor
tidak lebih dari 10, maka diindikasi tidak terjadi multikolinearitas.
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
uji Glejser. Berikut hasil uji Glejser.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
Coefficients
a
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Model
B
1 (Constant)
7.038
1.867
-.099
.075
Independensi (X2)
.085
Etika Profesi (X3)
Pengalaman Auditor (X4)
Kompetensi (X1)
Std. Error
Beta
t
Sig.
3.770
.000
-.221
-1.323
.191
.061
.186
1.391
.170
-.015
.058
-.036
-.250
.803
-.140
.079
-.303
-1.786
.080
a. Dependent Variable: abs_residual_Glejser
Berdasarkan Tabel 4.18, diketahui:
Nilai Sig. kompetensi dari uji Glejser adalah 0,191,
Nilai Sig. independensi dari uji Glejser adalah 0,170,
Nilai Sig. etika profesi dari uji Glejser adalah 0,803,
dan nilai Sig. pengalaman auditor dari uji Glejser adalah 0,080.
Karena seluruh nilai Sig. lebih besar dari 0,05 (tidak signifikan), maka
disimpulkan bahwa tidak terjadi.
4.5 Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (� 2 ) merupakan suatu nilai (nilai proporsi)
yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang
digunakan dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak
bebas.
Tabel 4.19 Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Model
1
R
R Square
.727
a
.528
Adjusted R
Square
.494
Std. Error of the
Estimate
3.16412
a. Predictors: (Constant), Pengalaman Auditor (X4), Independensi (X2),
Etika Profesi (X3), Kompetensi (X1)
b. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y)
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.19, nilai koefisien determinasi � 2 terletak pada
kolom Adjusted R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar
� 2 = 0,494. Nilai tersebut berarti seluruh variabel bebas, yakni kompetensi,
independensi, etika profesi, dan pengalaman auditor, secara simultan
mempengaruhi variabel kualitas audit sebesar 49,4%, sisanya sebesar 50,6%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
4.6 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji �)
Uji � bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama atau simultan terhadap variabel tak bebas.
Tabel 4.20 Uji Pengaruh Simultan dengan Uji �
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
615.759
4
153.940
Residual
550.641
55
10.012
1166.400
59
Total
F
15.376
Sig.
.000
a
a. Predictors: (Constant), Pengalaman Auditor (X4), Independensi (X2), EtikaProfesi (X3), Kompetensi
(X1)
b. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y)
Berdasarkan Tabel 4.20, diketahui nilai F hitung adalah 15,376 dan
nilai F tabel adalah 2,539. Berikut kriteria untuk menentukan signifikansi
pengaruh simultan berdasarkan uji F.
Df1 = 4 (X1, X2, X3, X4)
Df2 = 55 (Jumlah Sampel 60 – 5 (X1, X2, X3, X4, Y))
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Menghitung F Tabel dengan
Rumus FINV dalam Microsoft Excel
Jika F hitung > F tabel, pengaruh simultan signifikan.
Jika F hitung < F tabel, pengaruh simultan tidak signifikan.
Karena nilai F hitung, yakni 15,376, lebih besar dibandingkan F tabel
2,539, maka variabel kompetensi (X1), independensi (X2), etika profesi (X3),
dan pengalaman auditor (X4), secara bersama-sama atau simultan,
berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap kualitas audit (Y).
Kriteria lain untuk menguji signifikansi pengaruh simultan adalah
dengan membandingkan nilai probabilitas (Sig.) terhadap tingkat signikansi
0,05. Berikut kriteria untuk menentukan signifikansi pengaruh simultan
berdasarkan nilai probabilitas.
Jika nilai probabilitas (Sig.) > 0,05, pengaruh simultan tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas (Sig.) < 0,05, pengaruh simultan signifikan.
Karena probabilitas, yakni 0.000, lebih kecil dibandingkan 0,05, maka
kompetensi (X1), independensi (X2), etika profesi (X3), dan pengalaman
auditor (X4), secara bersama-sama atau simultan, berpengaruh signifikan
(secara statistika) terhadap kualitas audit (Y).
4.7 Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji Signifikansi Pengaruh Parsial
(Uji t)
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t
untuk pengujian pengaruh secara parsial.
Tabel 4.21 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji �)
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
3.578
3.875
Kompetensi (X1)
.373
.156
Independensi (X2)
.001
Etika Profesi (X3)
Pengalaman
(X4)
Auditor
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
.923
.360
.309
2.394
.020
.127
.000
.005
.996
.301
.121
.278
2.499
.015
.349
.163
.281
2.143
.037
Berdasarkan Tabel 4.21, diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut.
Y =3,578 + 0,373X1 + 0,001X2 + 0,301X3 + 0,349X4 + e
Berdasarkan persamaan regresi linear berganda di atas, diketahui:
Nilai koefisien regresi dari kompetensi (X1) adalah 0.373, yakni bernilai
positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan kompetensi berpengaruh
positif terhadap kualitas audit (Y).
Nilai koefisien regresi dari independensi (X2) adalah 0.001, yakni bernilai
positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan independensi berpengaruh
positif terhadap kualitas audit (Y).
Nilai koefisien regresi dari etika profesi (X3) adalah 0.301, yakni bernilai
positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan etika profesi berpengaruh
positif terhadap kualitas audit (Y).
Nilai koefisien regresi dari pengalaman auditor (X4) adalah 0.349, yakni
bernilai positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan pengalaman auditor
berpengaruh positif terhadap kualitas audit (Y).
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan uji t sebagai berikut.
���� ��ℎ����� � > |������ |, ���� �������ℎ ������� ����������
���� ��ℎ���� � � < |������ |, ���� �������ℎ ������� ����� ���������
Gambar 4.3
Menghitung t Tabel dengan Fungsi TINVdalam Microsoft Excel
Diketahui:
Nilai probabilitas (Sig.) dari kompetensi, yakni 0.020< 0,05 dan nilai
statistik t dari kompetensi 2,394 > nilai kritis t 2,004, maka variabel
kompetensi (X1) berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap
kualitas audit (Y), pada tingkat signifikansi 5%.
Nilai probabilitas (Sig.) dari independensi, yakni 0.996> 0,05 dan nilai
statistik t dari independensi 0,005 < nilai kritis t 2,004, maka variabel
independensi (X2) tidak berpengaruh signifikan (secara statistika)
terhadap kualitas audit (Y), pada tingkat signifikansi 5%.
Nilai probabilitas (Sig.) dari etika profesi, yakni 0.015< 0,05 dan nilai
statistik t dari etika profesi 2,449 > nilai kritis t 2,004, maka variabel etika
Universitas Sumatera Utara
profesi (X3) berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap kualitas
audit (Y), pada tingkat signifikansi 5%.
Nilai probabilitas (Sig.) dari pengalaman auditor, yakni 0.037< 0,05 dan
nilai statistik t dari pengalaman auditor 2,143 > nilai kritis t 2,004, maka
variabel pengalaman auditor (X4) berpengaruh signifikan (secara
statistika) terhadap kualitas audit (Y), pada tingkat signifikansi 5%.
4.8 Pembahasan
4.8.1 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan
bahwa
variabel
kompetensi yang dimasukkan dalam regresi berpengaruh terhadap
kualitas audit. Sedangkan berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang
variabel kompetensi dan variabel kualitas audit yang telah diuraikan
sebelumnya, terlihat bahwa frekuensi jawaban responden tentang
variabel kompetensi untuk keseluruhan item/butir pernyataan secara
umum didominasi oleh jawaban Setuju (S). Hal tersebut menunjukkan
bahwa variabel kompetensi secara umum telah mampu mendorong
karyawan untuk berusaha memberikan kinerja yang optimal bagi
perusahaan, namun masih terdapat jawaban Tidak Setuju (TS) untuk
beberapa pernyataan namun jumlahnya relatif kecil. Dengan adanya
kompetensi, pegawai akan mudah untuk melaksanakan tugasnya
masing-masing sesuai arahan pimpinan dan bisa bekerjasama antar
pegawai dan akhirnya akan meningkatkan kualitas audit yang baik.
4.8.2 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit
Universitas Sumatera Utara
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan
bahwa
variabel
independensi yang dimasukkan dalam regresi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini diketahui bahwa nilai
independensi (Sign t) 0,996 > 0,05. Selain dilihat dari nilai probabilitas,
independensi dapat puladilihat dari nilai t hitung, dan diketahui nilai t
hitung 0,005 ˂ t tabel 2,004 artinya independensi tidak berpengaruh
secara signifikan (secara statistika) terhadap kualitas audit atau H0
diterima dan H1 ditolak. Sifatindependensi dalam penelitian ini diyakini
tidak sepenuhnya memengaruhi kualitas audit.
4.8.3 Pengaruh Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel etika
profesi yang dimasukkan dalam regresi berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit.Sesuai dengan hasil pengujian dengan memakai analisis
regresi diketahui bahwa etika profesi akan mempengaruhi kualitas
audit. Etika profesi auditor diatur di dalam suatu kode etik yang akan
memandu dan menjaga seorang auditor agar menghindari segala bentuk
benturan
kepentingan
di
dalam
melaksanakan
tanggungjawab
profesionalnya. Berdasarkan Prinsip Etika Ikatan Akuntansi Indonesia,
etika profesi memiliki prinsip-prinsip yang antara lain prinsip
objektifitas, intgritas, kerahasiaan, dan standar teknis. Dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai etika profesi seorang auditor akan semakin
objektif dan mampu memperhitungkan dengan tepat tingkat kualitas
yang akan digunakan dalam pemeriksaan laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
4.8.4 Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan
bahwa
variabel
pengalaman auditor yang dimasukkan dalam regresi berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit.Sesuai dengan hasil pengujian dengan
memakai analisis regresi diketahui bahwa pengalaman auditor akan
mempengaruhi kualitas audit. Personel audit berpengalaman memakai
analisis yang lebih teliti, terinci dan runtut dalam mendeteksi gejala
kekeliuran dibandingkan dengan analisis yang tidak berpengalaman.
Berdasarkan uji t yang dilakukan dalam penelitian ini secara parsial
pengalaman auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penyimpangan perilaku audit di Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan di Kota Medan. Pengaruh antara dua variabel ini dapat
dilihat dari nilai t hitung sebesar 2,143 dan nilai probabilitas sebesar
0,037.
4.8.5
Pengaruh
Kompetensi,
Independensi,
Etika
Profesi
dan
Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.20, dapat dilihat
bahwaKompetensi (X1), Independensi (X2), Etika Profesi (X3) dan
Pengalaman Auditor (X4) memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan
diketahui nilai F hitung 15,376 > 2,539 F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel kompetensi (X1), independensi (X2), etika profesi (X3), dan
pengalaman auditor (X4), secara bersama-sama atau simultan, berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit (Y).
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan:
1. Variabel kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
audit yang ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 2,394 yakni probabilitas
sig 0,020 < 0,05. Dengan hubungan seperti itu terkandung arti bahwa
makin tinggi/baik variabel kompetensi maka akan tinggi/baik variabel
kualitas audit.
2. Variabelindependensiberpengaruhpositif,
namuntidaksignifikanterhadapkualitas audit yang ditunjukkan oleh nilai t
hitung 0,005 yakni probabilitas sig 0,996 > 0,05. Dengan hubungan seperti
itu terkandung arti bahwa independensitidakberpengaruhsecarasignifikan
(secara
statistika)terhadap
kualitas
audit.
Sifat
variabel
independensidalampenelitianinidiyakinitidaksepenuhnyamemengaruhi
variabel kualitas audit.
3. Variabeletikaprofesiberpengaruhpositifdansignifikanterhadapkualitas audit
yang ditunjukkan oleh nilai t hitung 2,499 yakni probabilitas sig 0,015 <
0,05. Dengan hubungan seperti itu terkandung arti bahwa makin
tinggi/baik variabel etika profesi maka akan tinggi/baik variabel kualitas
audit.
4. Variabelpengalaman
auditor
berpengaruhpositifdansignifikanterhadapkualitas audit yang ditunjukkan
Universitas Sumatera Utara
oleh nilai t hitung 2,143 yakni probabilitas sig 0,037 < 0,05. Dengan
hubungan seperti itu terkandung arti bahwa makin tinggi/baik variabel
pengalaman auditor maka akan tinggi/baik variabel kualitas audit.
5. Seluruh variable bebas, yaknikompetensi, independensi, etikaprofesi,
dan