Analisis Keseimbangan Lintasan Produksi dengan Menggunakan Metode Theory of Constraint (Studi Kasus PT. Karya Deli Steelindo)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Perkembangan dunia industri pada saat ini menuntut perusahaan untuk

melakukan produksi dengan sempurna. Namun, pada kenyataan di lapangan
banyak perusahaan yang memiliki kendala atau masalah pada proses produksi.
Proses produksi yang berlangsung untuk menghasilkan produk dalam jumlah
massal sangat membutuhkan keseimbangan lintasan produksi dimana lintasan
produksi itu sendiri merupakan gabungan dari beberapa stasiun keja atau yang
biasa disebut work centre.
Stasiun kerja dalam setiap proses produksi sejatinya diusahakan untuk
memiliki waktu siklus yang sama. Waktu siklus sangat berpengaruh pada
keseimbangan lintasan produksi. Jika salah satu dari beberapa stasiun kerja
memiliki waktu siklus dibawah waktu siklus yang ideal, maka dapat dipastikan
akan terjadi kondisi menganggur dalam proses produksi. Waktu menganggur
mengakibatkan terjadinya penumpukan bahan baku yang akan diproses pada
stasiun kerja atau disebut dengan kondisi bottleneck. Keseimbangan lintasan dapat

menyelesaikan masalah keadaan bottleneck yang terjadi pada lintasan produksi.
PT. Karya Deli Steelindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang pengecoran untuk membuat berbagai macam besi dan baja paduan salah
satunya screw press. PT. Karya Deli Steelindo bersifat Make to Order (MTO),
yaitu produk dibuat berdasarkan pesanan dari konsumen. Proses dalam

pengecoran ini merupakan proses yang membutuhkan waktu yang lama. Aliran
produksi proses pengecoran logam terdiri dari sebelas stasiun kerja yaitu stasiun
pattern (pembuatan pola), stasiun moulding (pencetakan), stasiun coating
(pengecetan cetakan), stasiun pouring (pengecoran), stasiun shot blasting
(pembersihan produk), stasiun machining (permesinan), stasiun finishing.
Berdasarkan pengamatan awal yang telah dilakukan, terlihat bahwa tidak
semua aliran proses produksi berjalan dengan lancar. Hasil pengamatan awal
dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Hasil Pengamatan Awal Proses Produksi Screw Press
Stasiun Kerja

Jumlah Mesin/Alat
yang Digunakan
1

1
1
1
1
3
1

Pattern
Moulding
Coating
Pouring
Shout Blasting
Machining
Finishing

Waktu Proses
(Menit)
94,0
47,0
16,8

60,0
17,2
115,0
22,0

Jumlah Penumpukan
Screw Press (unit)
5
7
-

Dari Tabel 1.1. diatas dapat dilihat adanya penumpukan screw press pada
lantai produksi pouring, dan machining. Gambaran aliran proses produksi screw
press dan waktu proses masing-masing stasiun kerja dapat dilihat pada Gambar
1.1.
94

47

16,8


60

17,2

115

22

Stasiun
Patern

Stasiun
Moulding

Stasiun
Coating

Stasiun
Pouring


Stasiun
Shout
Blasting

Stasiun
Machining

Stasiun
Finishing

=

Waktu Proses

Gambar 1.1. Aliran Proses Produksi Screw Press

Dari pengamatan awal terlihat bahwa adanya ketidakseimbangan waktu
proses pada masing-masing stasiun kerja yang akhirnya mengakibatkan bottleneck
serta penumpukan bahan baku pada lantai produksi. Dengan kendala bottleneck

dan penumpukan screw press seperti ini dapat menyebabkan lintasan produksi
menjadi tidak seimbang dan jika dibiarkan akan menyebabkan penurunan kinerja
perusahaan. Oleh karena itu, kendala ini harus dapat diselesaikan agar lintasan
produksi seimbang. Theory of constraint memiliki lima langkah untuk mencapai
tujuan

memperbaiki

masalah

dalam

kinerja

perusahaan

termasuk

ketidakseimbangan lintasan produksi screw press.
1


Theory of Constaint (TOC) yang juga dikenal sebagai Constraint

Management (CM) atau Syncrohonous Management (SM) adalah metodologi
menejerial global yang berfokus pada masalah-masalah penting pada sebuah
sistem. Inti dari TOC adalah pengidentifikasian kendala-kendala sistem dan
memutuskan bagaimana menyelesaikan kendala tersebut sehingga mencapai
keadaan proses produksi yang seimbang. Dalam penelitian ini, TOC merupakan
teori yang dipakai untuk mengidentifikasi stasiun kerja bottleneck, menyelesaikan
permasalahan

bottleneck

dan

menyeimbangkan

lintasan

produksi


yang

disesuaikan dengan kriteria line balancing.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
bottleneck adalah theory of constraints (TOC). Keberhasilan penerapan theory of
constraint dan line balancing untuk menyelesaikan permasalahan bottleneck dan
menyeimbangkan lintasan produksi telah dibuktikan melalui penelitian Pornthipa
1

Shamuvel.V.Pandit.,“Application Of Theory Of Constraints On Scheduling Of Drum-BufferRope System”, (Kolhapur: Department of Engineering. KIT’S College of Engineering,2013), h. 1

Ongkunarok dan Wimonrat Wongsatit Universitas Kasetsart Thailand di
perusahaan frozen chicken Thailand 2. Dalam jurnal ilmiahnya dikatakan bahwa
penerapan theory of constraint dan line balancing dapat menyelesaikan
permasalahan bottleneck dan meningkatkan efisiensi lintasan produksi sebanyak
9,18% dengan mengurangi jumlah stasiun kerja dari 6 menjadi 5 stasiun kerja. Hal
ini membuktikan bahwa penerapan theory of constraint dan line balancing dapat
menyelesaikan permasalahan bottleneck dan menyeimbangkan lintasan produksi.


1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

pokok masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah adanya
ketidakseimbangan waktu proses pada masing-masing stasiun kerja yang
mengakibatkan terjadinya kondisi bottleneck serta penumpukan bahan baku pada
lantai produksi.

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan keseimbangan

lintasan pada lantai produksi pengecoran.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1.

Untuk menentukan stasiun kerja bottleneck dalam lintasan produksi


2.

Menjadwalkan waktu kerja sebelum bottleneck dan sesudah bottleneck

2

Ongkunaruk, Pornthipa and Wimonrat Wongsatit. “An ECRS-based Line Balancing
Concept:A Case Study of a Frozen Chicken Producer”, (Thailand: Department of Engineering,
Kasetsart University), h 16.

3.

Mengetahui apakah lintasan sudah dapat dikategorikan baik berdasarkan
kriteria lintasan yang baik (line balancing).

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1.

Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam mengembangkan
pola pikir yang lebih cerdas dan cermat pada bidang kerja nyata khususnya
dalam penerapan Theory Of Constraint (TOC) dan line balancing.

2.

Penelitian ini dapat dijadikan masukan

bagi perusahaan dalam

memperkirakan kendala-kendala yang terjadi pada lantai produksi
sehingga perusahaan dapat mengatasi setiap kendala yang terjadi dengan
lebih cepat dalam mengurangi waktu menganggur dan penumpukan bahan
baku.

1.5.

Batasan Masalah dan Asumsi
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1.

Metode yang digunakan adalah lima prinsip dasar perbaikan TOC.

2.

Constraints yang menjadi perhatian dalam penelitian adalah stasiun kerja
bottleneck pada lantai produksi.

3.

Produk yang diteliti adalah screw press.

4.

Jenis kendala yang diperhatikan adalah waktu proses dari raw material tiba di
pabrik sampai produk jadi.

5.

Penelitian tidak memperhitungkan biaya.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.

Tidak ada perubahan proses pada saat penelitian dilakukan.

2.

Semua fasilitas, baik mesin maupun peralatan yang digunakan pada proses
produksi tidak mengalami kerusakan selama penelitian berlangsung.

3.

Pekerja dalam keadaan terampil dengan pekerjaannya, memahami prosedur
kerja, dan bekerja secara normal.

1.6.

Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam

beberapa bab sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat
penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika
penulisan laporan penelitian.
Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah singkat dari
PT. Karya Deli Steelindo, ruang lingkup bidang usaha, visi dan misi, lokasi
perusahaan, daerah pemasaran, serta organisasi dan manajemen.
Bab III Landasan Teori, berisi tinjauan Pustaka yang berisi teori-teori
yang mendukung pemecahan permasalahan penelitian. Teori yang digunakan
berhubungan dengan keseimbangan lintasan, metode line balancing, dan theory of
constraint.
Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian seperti penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian,

objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual penelitian, blok diagram
prosedur penelitian, pengumpulan data, metode pengolahan data, analisis
pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.
Bab V, yaitu Pengumpulan dan Pengolahan Data, memuat data waktu
elemen kerja, data waktu stasiun kerja, data waktu perpindahan, dan proses
produksi, serta bagaimana data tersebut diolah yakni uji keseragaman dan
kecukupan data serta langkah-langkah theory of constraint.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, yang memaparkan analisis terhadap
hasil dari pengolahan data dan hasil pemecahan permasalahan penelitian.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah, serta saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan
pengembangan penelitian selanjutnya.