Pengaruh Pembersihan Dengan Energi Microwave Terhadap Kekasaran Permukaan Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas
Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Prostodonsia
Tahun 2012
Yenny
Pengaruh Lama Pembersihan Dengan Energi Microwave Terhadap Kekasaran
Permukaan Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas
xiii + 62 Halaman
Salah satu metode yang disarankan untuk mengatasi masalah yang berkaitan
dengan pembersihan gigitiruan adalah energi microwave. Penggunaan energi
microwave lebih dipertimbangkan untuk pembersihan gigitiruan karena energi
microwave dapat membunuh beberapa mikroorganisme, lama pembersihan yang lebih
singkat, dapat mencegah denture stomatitis, tidak memerlukan tempat penyimpanan
yang khusus, tidak mempunyai masa kadaluarsa, tidak mengubah warna atau bau,
tidak menimbulkan reaksi alergi, dan tidak menyebabkan resistensi pada Candida
albicans. Pembersihan dengan energi microwave diharapkan tidak mengubah sifatsifat bahan basis resin akrilik polimerisasi panas terutama kekasaran permukaan.
Kekasaran permukaan merupakan sifat fisis bahan yang penting. Gigitiruan dengan
permukaan yang kasar dapat memudahkan perlekatan plak bakteri. Berdasarkan hal
tersebut timbul permasalahan apakah ada pengaruh lama pembersihan dengan energi
microwave terhadap kekasaran permukaan bahan basis gigitiruan resin akrilik
polimerisasi panas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama
pembersihan dengan energi microwave terhadap kekasaran permukaan bahan basis
gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
Universitas Sumatera Utara
Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris.
Penelitian dilakukan pada sampel resin akrilik polimerisasi panas berbentuk lingkaran
dengan ukuran garis tengah 20 mm dan tebal 2 mm sesuai dengan standar dari
International Standard Organization (ISO). Jumlah total sampel sebanyak 25 sampel
yang terdiri atas 5 sampel dengan lama pembersihan 2 menit, 5 sampel dengan lama
pembersihan 4 menit, 5 sampel dengan lama pembersihan 6 menit, 5 sampel dengan
lama pembersihan 8 menit, dan 5 sampel tanpa pembersihan (kontrol). Sampel
tersebut dilakukan pengujian kekasaran permukaannya dengan alat Profile meter
(Mitutoyo-Surf Test 301, Japan) dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji
t-paired, uji Anova satu arah, dan uji LSD untuk mengetahui pengaruh lama
pembersihan dengan energi microwave terhadap kekasaran permukaan bahan basis
gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekasaran permukaan terbesar
terdapat pada kelompok resin akrilik polimerisasi panas sebelum dibersihkan dengan
energi microwave adalah 0,300 µm dan yang terkecil adalah 0,120 µm sedangkan
nilai kekasaran permukaan terbesar terdapat pada kelompok resin akrilik polimerisasi
panas setelah dibersihkan dengan energi microwave adalah 0,380 µm dan yang
terkecil adalah 0,130 µm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kelompok resin akrilik
polimerisasi panas setelah dibersihkan dengan energi microwave memiliki permukaan
yang lebih kasar daripada kelompok resin akrilik polimerisasi panas sebelum
dibersihkan dengan energi microwave. Dari uji Anova satu arah terlihat bahwa p =
0,000 (p < 0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh lama pembersihan dengan
energi microwave terhadap kekasaran permukaan bahan basis gigitiruan resin akrilik
Universitas Sumatera Utara
polimerisasi panas. Hasil uji LSD menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
antara kelompok A dengan kelompok C dengan p = 0,000 (p < 0,05), kelompok A
dengan kelompok D dengan p = 0,000 (p < 0,05), kelompok B dengan kelompok C
dengan p = 0,034 (p < 0,05), kelompok B dengan kelompok D dengan p = 0,020 (p <
0,05), kelompok B dengan kelompok E dengan p = 0,026 (p < 0,05), kelompok C
dengan kelompok E dengan p = 0,000 (p < 0,05), kelompok D dengan kelompok E
dengan p = 0,000 (p < 0,05), kecuali kelompok A dengan kelompok B, kelompok A
dengan kelompok E, dan kelompok C dengan kelompok D.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan basis resin akrilik
polimerisasi panas mempunyai kekasaran permukaan yang berbeda secara signifikan
sebelum dan setelah pembersihan dengan energi microwave. Perbedaan kekasaran
permukaan pada bahan basis resin akrilik polimerisasi panas yang dibersihkan dengan
energi microwave dalam 4, 6, 8 menit lebih besar dibandingkan dengan bahan basis
resin akrilik polimerisasi panas yang dibersihkan dengan energi microwave dalam 2
menit dan yang tanpa pembersihan (kontrol). Lama pembersihan gigitiruan yang ideal
tanpa menyebabkan perubahan kekasaran permukaan adalah dalam 2 menit. Namun
pada tabel 4 ditemukan bahwa kelompok pembersihan gigitiruan dalam 2 menit
terhadap 4 menit tidak memiliki perbedaan kekasaran permukaan yang signifikan
sehingga lama pembersihan gigitiruan dalam 4 menit masih dapat ditolerir.
Pembersihan gigitiruan dalam 6 dan 8 menit tidak disarankan karena dapat
menyebabkan perubahan kekasaran permukaan pada bahan basis gigitiruan resin
akrilik polimerisasi panas.
Daftar Rujukan : 47 (1969-2012)
Universitas Sumatera Utara
Departemen Prostodonsia
Tahun 2012
Yenny
Pengaruh Lama Pembersihan Dengan Energi Microwave Terhadap Kekasaran
Permukaan Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas
xiii + 62 Halaman
Salah satu metode yang disarankan untuk mengatasi masalah yang berkaitan
dengan pembersihan gigitiruan adalah energi microwave. Penggunaan energi
microwave lebih dipertimbangkan untuk pembersihan gigitiruan karena energi
microwave dapat membunuh beberapa mikroorganisme, lama pembersihan yang lebih
singkat, dapat mencegah denture stomatitis, tidak memerlukan tempat penyimpanan
yang khusus, tidak mempunyai masa kadaluarsa, tidak mengubah warna atau bau,
tidak menimbulkan reaksi alergi, dan tidak menyebabkan resistensi pada Candida
albicans. Pembersihan dengan energi microwave diharapkan tidak mengubah sifatsifat bahan basis resin akrilik polimerisasi panas terutama kekasaran permukaan.
Kekasaran permukaan merupakan sifat fisis bahan yang penting. Gigitiruan dengan
permukaan yang kasar dapat memudahkan perlekatan plak bakteri. Berdasarkan hal
tersebut timbul permasalahan apakah ada pengaruh lama pembersihan dengan energi
microwave terhadap kekasaran permukaan bahan basis gigitiruan resin akrilik
polimerisasi panas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama
pembersihan dengan energi microwave terhadap kekasaran permukaan bahan basis
gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
Universitas Sumatera Utara
Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris.
Penelitian dilakukan pada sampel resin akrilik polimerisasi panas berbentuk lingkaran
dengan ukuran garis tengah 20 mm dan tebal 2 mm sesuai dengan standar dari
International Standard Organization (ISO). Jumlah total sampel sebanyak 25 sampel
yang terdiri atas 5 sampel dengan lama pembersihan 2 menit, 5 sampel dengan lama
pembersihan 4 menit, 5 sampel dengan lama pembersihan 6 menit, 5 sampel dengan
lama pembersihan 8 menit, dan 5 sampel tanpa pembersihan (kontrol). Sampel
tersebut dilakukan pengujian kekasaran permukaannya dengan alat Profile meter
(Mitutoyo-Surf Test 301, Japan) dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji
t-paired, uji Anova satu arah, dan uji LSD untuk mengetahui pengaruh lama
pembersihan dengan energi microwave terhadap kekasaran permukaan bahan basis
gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekasaran permukaan terbesar
terdapat pada kelompok resin akrilik polimerisasi panas sebelum dibersihkan dengan
energi microwave adalah 0,300 µm dan yang terkecil adalah 0,120 µm sedangkan
nilai kekasaran permukaan terbesar terdapat pada kelompok resin akrilik polimerisasi
panas setelah dibersihkan dengan energi microwave adalah 0,380 µm dan yang
terkecil adalah 0,130 µm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kelompok resin akrilik
polimerisasi panas setelah dibersihkan dengan energi microwave memiliki permukaan
yang lebih kasar daripada kelompok resin akrilik polimerisasi panas sebelum
dibersihkan dengan energi microwave. Dari uji Anova satu arah terlihat bahwa p =
0,000 (p < 0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh lama pembersihan dengan
energi microwave terhadap kekasaran permukaan bahan basis gigitiruan resin akrilik
Universitas Sumatera Utara
polimerisasi panas. Hasil uji LSD menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
antara kelompok A dengan kelompok C dengan p = 0,000 (p < 0,05), kelompok A
dengan kelompok D dengan p = 0,000 (p < 0,05), kelompok B dengan kelompok C
dengan p = 0,034 (p < 0,05), kelompok B dengan kelompok D dengan p = 0,020 (p <
0,05), kelompok B dengan kelompok E dengan p = 0,026 (p < 0,05), kelompok C
dengan kelompok E dengan p = 0,000 (p < 0,05), kelompok D dengan kelompok E
dengan p = 0,000 (p < 0,05), kecuali kelompok A dengan kelompok B, kelompok A
dengan kelompok E, dan kelompok C dengan kelompok D.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan basis resin akrilik
polimerisasi panas mempunyai kekasaran permukaan yang berbeda secara signifikan
sebelum dan setelah pembersihan dengan energi microwave. Perbedaan kekasaran
permukaan pada bahan basis resin akrilik polimerisasi panas yang dibersihkan dengan
energi microwave dalam 4, 6, 8 menit lebih besar dibandingkan dengan bahan basis
resin akrilik polimerisasi panas yang dibersihkan dengan energi microwave dalam 2
menit dan yang tanpa pembersihan (kontrol). Lama pembersihan gigitiruan yang ideal
tanpa menyebabkan perubahan kekasaran permukaan adalah dalam 2 menit. Namun
pada tabel 4 ditemukan bahwa kelompok pembersihan gigitiruan dalam 2 menit
terhadap 4 menit tidak memiliki perbedaan kekasaran permukaan yang signifikan
sehingga lama pembersihan gigitiruan dalam 4 menit masih dapat ditolerir.
Pembersihan gigitiruan dalam 6 dan 8 menit tidak disarankan karena dapat
menyebabkan perubahan kekasaran permukaan pada bahan basis gigitiruan resin
akrilik polimerisasi panas.
Daftar Rujukan : 47 (1969-2012)
Universitas Sumatera Utara