Analisis Faktor–Faktor Penyebab Terjadinya Gagal Bayar (Dafault Risk) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Medan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima
simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk
meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu
bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau
menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran
listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November
1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut Kasmir (2014:24), “Bank dapat diartikan secara lebih luas lagi
bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan,
artinya perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan, sehingga berbicara
bank tidak pernah terlepas dari masalah keuangan”. Salah satu permasalahan yang
sering terjadi dalam dunia perbankan adalah kredit bermasalah. Kredit bermasalah
menggambarkan suatu situasi dimana pengembalian kredit mengalami resiko
kegagalan (default risk), bahkan dapat menimbulkan kerugian potensial bagi bank
Universitas Sumatera Utara
itu sendiri. Menurut Rivai (2012:9), “Resiko kredit adalahresiko yang timbul
terhadap kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya”.
Gagal bayar dikenal dan dipergunakan dalam dunia keuangan untuk
menggambarkan suatu keadaan dimana seorang debitur tidak dapat memenuhi
kewajibannya sesuai dengan perjanjian utang dan piutang yang dibuatnya,
misalnya tidak melakukan pembayaran angsuran ataupun pelunasan pokok sesuai
dengan kesepakatan termasuk melakukan pelanggaran atas persyaratan kredit
yang diatur didalam perjanjian kredit. Debitur dinyatakan gagal bayar (default
risk) apabila debitur berada pada posisi kolektibilitas kurang lancar, diragukan
dan macet.
Menurut Rivai (2013:399),“Kredit berkembang menjadi bermasalah dapat
disebabkan oleh berbagai hal yang berasal dari pihak bank (faktor internal), faktor
nasabah dan faktor eksternal.Faktor internal adalah faktor yang berasal dari
operasional perusahaan, seperti kurang tajam dalam menganilisisterhadap maksud
dan tujuan penggunaan kredit, terlalu banyak pemberian kelonggaran, keyakinan
yang berlebihan, pemberian kredit yang terlalu banyak. Faktor nasabah
merupakan faktor yang berasal dari kemampuan nasabah tersebut seperti nasabah
kurang pengalaman, tidak kompeten dalam berusaha dan karakter nasabah itu
sendiri. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari kondisi ekonomi,
politik, perubahan peraturan ataupun bencana alam”.
PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Medan merupakan salah satu
cabang utama yang dimiliki oleh PT Bank Tabungan Negara. Bank Tabungan
Negara Kantor Cabang Medan memiliki kegiatan operasional sama seperti pada
Universitas Sumatera Utara
bank umum lainnya, yaitu memberikan fasilitas kredit atau pinjaman kepada
debitur dan juga menghimpun dana dari pihak ketiga yaitu masyarakat umum
maupun instansi/lembaga. Produk kredit yang ada di Bank Tabungan Negara
Kantor Cabang Medan adalah kredit konsumer (consumer loan) dan kredit
komersil (commercial loan).
Kredit consumer (consumer loan) adalah kredit yang diberikan kepada
debitur yang bersifat konsumtif. Salah satu produk Bank Tabungan Negara dalam
kredit konsumer adalah Kredit Kepemiikan Rumah (KPR), Kredit Kepemilikan
Ruko (KP Ruko), Kredit Bangun Rumah (KBR), Kredit Ringan Batara (Kring
BTN). Kredit komersil (commercial loan) adalah kredit yang diberikan untuk
menunjang kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan, dan lain sebagainya.
Salah satu contoh kredit komersial adalah Kredit Yasa Griya/Kredit Kontruksi
(KYG), Kredit Modal Kerja Kontraktor (KMK Kontraktor), Kredit Modal Kerja
(KMK), Kredit Investasi (KI) dan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK).
Adapun perbedaan antara kredit konsumer dan kredit komersial terletak
pada tujuannya, dimana kredit konsumer tidak bersifat produktif atapun tidak
menghasilkan laba, karena digunakan untuk membiayai pembelian barang atau
jasa yang tidak produktif. Sedangkan kredit komersial merupakan kredit yang
dapat berupa investasi ataupun modal kerja. Hal ini berarti kredit yang diberikan
untuk diusahakan kembali atau dapat menimbulkan laba atau kegunaan terhadap
kredit yang dibiayai.
Kredit konsumer dan komersial diberikan oleh PT Bank Tabungan Negara
kepada calon debitur terlebih dahulu dengan melakukan perjanjian terdahulu
Universitas Sumatera Utara
berupa perjanjian kredit, seperti yang tertuang dalam KUH Perdata Pasal 1754.
Pengikatan kredit dilakukan dengan akta dihadapan notaris dengan jaminan atas
kredit yang dimohonkan oleh kreditur pun tidak boleh kurang dari LTV (Loan to
Value) sesuai dengan masing-masing produk yang ada di Bank Tabungan Negara.
Contohnya KPR subsidi atau FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan),
dimana LTV untuk produk tersebut adalah 1-5%, untuk produk KPR
Platinum/KAR/KGU/ LTV kredit diantara 75%-80%. PT Bank Tabungan Negara
tidak terlepas dari resiko gagal bayar debitur walaupun telah menetapkan LTV
sesuai ketentuan. Berdasarkan hal tersebutpenulis tertarik untuk membahas lebih
lanjut kedalam sebuah tugas akhir yang berjudul “Analisis Sistem FaktorFaktor Penyebab Terjadiny Gagal Bayar(Default Risk) pada PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Medan”.
B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang, maka perumusan masalah adalah “Apakah
faktor-faktor penyebab terjadinya gagal bayar (default risk) pada PT Bank
Tabungan Negara Kantor (Persero) Kantor Cabang Medan?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
faktor-faktor penyebab terjadinya resiko gagal bayar (default risk) pada PT Bank
Tabungan Negara Kantor (Persero) Kantor Cabang Medan.
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan tugas akhir ini antara lain:
1. Bagi Peneliti
Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai kredit dan perbankan
serta menerapkan pengetahuan teoritis tersebut kedalam dunia kerja
2. Bagi Perusahaan
Sebagai dasar pertimbangan dan evaluasi tambahan dalam memahami faktorfaktor yang mempengaruhi timbulnya resiko gagal bayar (default risk) debitur.
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan bagi peneliti selanjutya dalam
melakukan penelitian objek yang sama khususnya penelitian yang berkaitan
dengan resiko gagal bayar (default risk) debitur.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima
simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk
meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu
bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau
menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran
listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November
1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut Kasmir (2014:24), “Bank dapat diartikan secara lebih luas lagi
bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan,
artinya perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan, sehingga berbicara
bank tidak pernah terlepas dari masalah keuangan”. Salah satu permasalahan yang
sering terjadi dalam dunia perbankan adalah kredit bermasalah. Kredit bermasalah
menggambarkan suatu situasi dimana pengembalian kredit mengalami resiko
kegagalan (default risk), bahkan dapat menimbulkan kerugian potensial bagi bank
Universitas Sumatera Utara
itu sendiri. Menurut Rivai (2012:9), “Resiko kredit adalahresiko yang timbul
terhadap kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya”.
Gagal bayar dikenal dan dipergunakan dalam dunia keuangan untuk
menggambarkan suatu keadaan dimana seorang debitur tidak dapat memenuhi
kewajibannya sesuai dengan perjanjian utang dan piutang yang dibuatnya,
misalnya tidak melakukan pembayaran angsuran ataupun pelunasan pokok sesuai
dengan kesepakatan termasuk melakukan pelanggaran atas persyaratan kredit
yang diatur didalam perjanjian kredit. Debitur dinyatakan gagal bayar (default
risk) apabila debitur berada pada posisi kolektibilitas kurang lancar, diragukan
dan macet.
Menurut Rivai (2013:399),“Kredit berkembang menjadi bermasalah dapat
disebabkan oleh berbagai hal yang berasal dari pihak bank (faktor internal), faktor
nasabah dan faktor eksternal.Faktor internal adalah faktor yang berasal dari
operasional perusahaan, seperti kurang tajam dalam menganilisisterhadap maksud
dan tujuan penggunaan kredit, terlalu banyak pemberian kelonggaran, keyakinan
yang berlebihan, pemberian kredit yang terlalu banyak. Faktor nasabah
merupakan faktor yang berasal dari kemampuan nasabah tersebut seperti nasabah
kurang pengalaman, tidak kompeten dalam berusaha dan karakter nasabah itu
sendiri. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari kondisi ekonomi,
politik, perubahan peraturan ataupun bencana alam”.
PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Medan merupakan salah satu
cabang utama yang dimiliki oleh PT Bank Tabungan Negara. Bank Tabungan
Negara Kantor Cabang Medan memiliki kegiatan operasional sama seperti pada
Universitas Sumatera Utara
bank umum lainnya, yaitu memberikan fasilitas kredit atau pinjaman kepada
debitur dan juga menghimpun dana dari pihak ketiga yaitu masyarakat umum
maupun instansi/lembaga. Produk kredit yang ada di Bank Tabungan Negara
Kantor Cabang Medan adalah kredit konsumer (consumer loan) dan kredit
komersil (commercial loan).
Kredit consumer (consumer loan) adalah kredit yang diberikan kepada
debitur yang bersifat konsumtif. Salah satu produk Bank Tabungan Negara dalam
kredit konsumer adalah Kredit Kepemiikan Rumah (KPR), Kredit Kepemilikan
Ruko (KP Ruko), Kredit Bangun Rumah (KBR), Kredit Ringan Batara (Kring
BTN). Kredit komersil (commercial loan) adalah kredit yang diberikan untuk
menunjang kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan, dan lain sebagainya.
Salah satu contoh kredit komersial adalah Kredit Yasa Griya/Kredit Kontruksi
(KYG), Kredit Modal Kerja Kontraktor (KMK Kontraktor), Kredit Modal Kerja
(KMK), Kredit Investasi (KI) dan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK).
Adapun perbedaan antara kredit konsumer dan kredit komersial terletak
pada tujuannya, dimana kredit konsumer tidak bersifat produktif atapun tidak
menghasilkan laba, karena digunakan untuk membiayai pembelian barang atau
jasa yang tidak produktif. Sedangkan kredit komersial merupakan kredit yang
dapat berupa investasi ataupun modal kerja. Hal ini berarti kredit yang diberikan
untuk diusahakan kembali atau dapat menimbulkan laba atau kegunaan terhadap
kredit yang dibiayai.
Kredit konsumer dan komersial diberikan oleh PT Bank Tabungan Negara
kepada calon debitur terlebih dahulu dengan melakukan perjanjian terdahulu
Universitas Sumatera Utara
berupa perjanjian kredit, seperti yang tertuang dalam KUH Perdata Pasal 1754.
Pengikatan kredit dilakukan dengan akta dihadapan notaris dengan jaminan atas
kredit yang dimohonkan oleh kreditur pun tidak boleh kurang dari LTV (Loan to
Value) sesuai dengan masing-masing produk yang ada di Bank Tabungan Negara.
Contohnya KPR subsidi atau FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan),
dimana LTV untuk produk tersebut adalah 1-5%, untuk produk KPR
Platinum/KAR/KGU/ LTV kredit diantara 75%-80%. PT Bank Tabungan Negara
tidak terlepas dari resiko gagal bayar debitur walaupun telah menetapkan LTV
sesuai ketentuan. Berdasarkan hal tersebutpenulis tertarik untuk membahas lebih
lanjut kedalam sebuah tugas akhir yang berjudul “Analisis Sistem FaktorFaktor Penyebab Terjadiny Gagal Bayar(Default Risk) pada PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Medan”.
B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang, maka perumusan masalah adalah “Apakah
faktor-faktor penyebab terjadinya gagal bayar (default risk) pada PT Bank
Tabungan Negara Kantor (Persero) Kantor Cabang Medan?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
faktor-faktor penyebab terjadinya resiko gagal bayar (default risk) pada PT Bank
Tabungan Negara Kantor (Persero) Kantor Cabang Medan.
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan tugas akhir ini antara lain:
1. Bagi Peneliti
Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai kredit dan perbankan
serta menerapkan pengetahuan teoritis tersebut kedalam dunia kerja
2. Bagi Perusahaan
Sebagai dasar pertimbangan dan evaluasi tambahan dalam memahami faktorfaktor yang mempengaruhi timbulnya resiko gagal bayar (default risk) debitur.
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan bagi peneliti selanjutya dalam
melakukan penelitian objek yang sama khususnya penelitian yang berkaitan
dengan resiko gagal bayar (default risk) debitur.
Universitas Sumatera Utara